Вы находитесь на странице: 1из 8

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Penentuan Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan
tersebut menjadi sistematis dan mudah. Instrumen sebagai alat bantu dalam
metode pengumpulan data merupakan sarana yang dapat diwujudkan berupa
benda atau alat, seperti check list, kuesioner, perangkat tes, pedoman
wawancara, pedoman observasi, skala, kamera foto dan sebagainya. Instrumen
yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuesioner.

3.2 Desain Penelitian


Penelitian ini dianalisis secara deskriptif (analisis univariat). Metode
deskriptif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menggambarkan
masalah yang terjadi pada masa sekarang atau yang sedang berlangsung,
bertujuan untuk mendeskripsikan apa yang terjadi sebagaimana mestinya pada
saat penelitian dilakukan. Penelitian ini merupakan penelitian yang
mendeskripsikan suatu masalah yang terjadi pada masing-masing keempat
keluarga binaan di RT. 003 / RW. 009, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk
Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Dalam penelitian ini sebelumnya telah dilakukan presurvey dengan
teknik wawancara dan kuesioner sebagai instrumennya, yang bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana pengetahuan, sikap ataupun perilaku keluarga binaan
mengenai masalah kesehatan. Langkah selanjutnya data dikumpulkan dan
diangkat area masalah. Setelah menetapkan area masalah, dilakukan survey
dengan teknik wawancara, dan menjadikan kuesioner sebagai instrumen untuk
mengumpulkan data. Disamping itu dilakukan pula observasi langsung ke
lapangan untuk memperoleh data yang lebih lengkap.

3.2.1 Populasi Pengumpulan Data


Dalam kegiatan baik yang bersifat ilmiah maupun yang bersifat sosial,
perlu dilakukan pembatasan populasi dan cara pengambilan sampel. Populasi
adalah keseluruhan objek pengumpulan data. Dalam hal ini yang menjadi
populasi adalah empat keluarga binaan di RT003/ RW 009, Desa Pangkalan,
Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

3.2.2 Sampel Pengumpulan Data


Sampel adalah semua individu di keluarga binaan. Dalam hal ini yang
menjadi sampel adalah empat keluarga binaan di RT 003/RW009, Desa
Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten,
yaitu, keluarga Tn. Agus Murwanto, Tn. Buang Ibrohim, Tn.Wahyudin, dan
Tn. Surya.

3.2.3 Responden Pengumpulan Data


Responden kuesioner merupakan perwakilan dari setiap anggota
keluarga binaan yang memenuhi kriteria inklusi, kooperatif, usia ≥15 tahun,
sehat jasmani dan rohani yaitu sebanyak 7 orang, yaitu: keluarga Tn. Agus
Murwanto sebanyak 3 orang, keluarga Tn. Buang Ibrohim sebanyak 2 orang, d
keluarga Tn. Wahyudin sebanyak 2 orang, dan keluarga Tn. Surya sebanyak 2
orang.
Adapun kriteria inklusi dan eksklusi adalah sebagai berikut :
1. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian dapat
mewakili dalam sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel
yaitu :
a. Merupakan anggota keluarga binaan
b. Usia diatas ≥15 tahun
c. Sehat jasmani dan rohani
2. Kriteria Ekslusi
Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak
dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel
penelitian, yaitu memiliki gangguan mental.

3.3 Jenis dan Sumber Data


3.3.1 Jenis data
1. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data untuk mencari akar penyebab masalah
yang didapatkan di keluarga binaan/informan. Data yang ditanyakan
berupa identitas responden seperti nama, usia, pekerjaan, pendidikan
terakhir. Serta keadaan responden mencakup data dasar keluarga, keadaan
rumah, lingkungan pemukiman, perilaku atau aktivitas, serta kebiasaan
berobat dan penyakit yang sering diderita oleh keluarga binaan. Data
kualitatif yang kami dapatkan adalah pengetahuan rumah sehat pada
keluarga binaan.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan.
Data kuantitatif berupa data yang dapat diolah atau dianalisis
menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika. Berdasarkan
proses atau cara untuk mendapatkannya, data kuantitatif dapat
dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu sebagai berikut:
1) Data diskrit adalah data dalam bentuk angka (bilangan) yang diperoleh
dengan cara membilang. Contoh data diskrit misalnya: jumlah perempuan
dan laki-laki, jumlah orang yang menyelasaikan pendidikan terakhir.
Karena diperoleh dengan cara membilang, data diskrit akan berbentuk
bilangan bulat (bukan bilangan pecahan).
2) Data kontinum adalah data dalam bentuk angka atau bilangan yang
diperoleh berdasarkan hasil pengukuran. Data kontinum dapat berbentuk
bilangan pecahan. Contoh data kontinum misalnya : umur.

3.3.2 Sumber Data


Sumber data dalam pengumpulan data ini adalah para responden yaitu
tiga keluarga binaan di RT 003/ RW 009 yang berjumlah 9 orang di Desa
Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

1) Data primer, data yang langsung didapatkan dari hasil kuesioner


semua anggota warga binaan di Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk
Naga melalui wawancara terpimpin dan observasi.
2) Data sekunder, data yang didapat dari puskesmas Tegal Angus,
yaitu profil Puskesmas Tegal Angus, profil desa Pangkalan, dan
data rumah sehat dan kesehatan lingkungan wilayah kerja
puskesmas Tegal Angus.
3) Data tersier, data yang didapat dari kepustakaan dan internet
tentang “Kepemilikan Rumah Sehat” yang terdapat di BAB II.
3.4 Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan bagian terpenting dalam suatu
langkahlangkah diagnosis komunitas. Untuk mendapatkan data yang
diperlukan, maka digunakan beberapa metode dalam proses pengumpulan data.
Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah wawancara dengan
menggunakan instrumen kuesioner sebagai alat untuk mengumpulkan data.
No Tanggal Kegiatan
1 Selasa,18/9/2018 Datang ke Puskesmas Tegal Angus dan Observasi ke
Keluarga Binaan.
2 Jumat,21/9/2018 a. Melihat data sekunder dari puskesmas
danmenyusun kuesioner pre-survei.
b. Perkenalan dengan Keluarga Binaan dan
melakukan wawancara singkat pada masing-masing
keluarga binaan untuk mengambil data umum dan
menentukan area masalah.
3 Sabtu, 22/9/2018 a. Konsultasi dengan dr. Erlina mengenai hasil pre
survey 1 dan menentukan topik untuk
pembuatan kuesioner pre-survey 2 via WA dan
menentukan judul diagnosis komunitas via WA.

b. Konsultasi dengan dr. Erlina mengenai


kerangka teori, kerangka konsep, definsi
operasional dan kuisioner.

4 Minggu,23/9/2018 Konsultasi dengan dr. Husna mengenai kuesioner


survei di Puskesmas Tegal Angus
3.5 Pengolahan dan Analisa Data
Untuk pengolahan data tentang “Pengetahuan Mengenai Rumah
Sehat Pada Keluarga Binaan di Desa Pangkalan RT 004/ RW 005,
Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten”
digunakan cara manual dan bantuan software pengolahan data
menggunakan Microsoft Word. Untuk menganalisa data-data yang sudah
didapat adalah dengan menggunakan analisa univariat.
Analisa Univariat adalah analisa yang dilakukan untuk mengenali
setiap variabel dari hasil penelitian. Analisa univariat berfungsi untuk
meringkas kumpulan data sedemikian rupa sehingga kumpulan data tersebut
berubah menjadi informasi yang berguna. Peringkasan tersebut dapat berupa
ukuran statistik, tabel, dan grafik.
Pada diagnosis dan intervensi komunitas ini, variabel independen
dan dependen yang diukur adalah :
1. Variabel Independen :
- Pengetahuan
- Pendidikan
- Ekonomi
2. Variabel Dependen : Kepemilikan Rumah Sehat

3.6. Variabel Pengukuran


1. Pendidikan
Untuk mengetahui pendidikan responden dilakukan dengan cara
wawancara menggunakan kuesioner, hasil ukur dapat dikelompokkan
dalam kategori :
- Rendah, jika tidak sekolah/tidak tamat SD/tamat SD/tamat SMP
- Menengah, jika tamat SLTA
- Tinggi, jika tamat Akademi/Perguruan Tinggi
2. Ekonomi
Untuk mengetahui pendidikan responden dilakukan dengan cara
wawancara menggunakan kuesioner, hasil ukur dapat dikelompokkan dalam
kategori :
- Cukup : Upah gaji > Rp. 3.270.936,13 (UMR Kabupaten Tangerang)
- Rendah : Upah gaji < Rp. 3.270.936,13 (UMR Kabupaten Tangerang)

3. Pengetahuan
Pengetahuan ditentukan berdasarkan jumlah pernyataan dalam
instrumen angket yang tersedia pada lampiran yaitu dengan memilih
sejumlah pernyataan dengan pilihan jawaban a, b, c.
- Jika responden memilih jawaban yang benar (pilihan jawaban a) akan
mendapat skor 1, dan
- Jika responden memilih jawaban yang tidak benar (pilihan jawaban b
atau c) akan mendapat skor 0.
Berdasarkan total nilai yang diperoleh dari 15 pertanyaan, maka
total nilai maksimal adalah 15. Berdasarkan skala Likert (Notoatmodjo,
2003) pengetahuan responden dikategorikan sebagai berikut :
a. Kategori baik apabila total nilai yang diperoleh responden
> 65% dengan rentang (10-15).
b. Kategori kurang baik apabila total nilai yang diperoleh
responden < 65% dengan rentang (0-9).

4. Rumah Sehat
Penilaian rumah ditentukan dari jumlah komponen rumah, sarana
sanitasi dan perilaku kesehatan yang diperoleh dari data observasi.
Pembobotan terhadap kelompok rumah dan kelompok sarana sanitasi
(Depkes RI, 2002) berdasarkan :
a. Bobot komponen rumah = 31 (25/80 x 100%
= 31,25) K
eb. Bobot sarana sanitasi dasar = 25 (20/80 x 100% = 25) mudian jumlah

penilaian dari tiap komponen rumah dikalikan dengan bobot, maka

diperoleh hasil penilaian rumah.

Hasil penilaian rumah = Nilai x Bobot


Hasil penilaian rumah dikelompokkan menjadi rumah sehat dan tidak
sehat.
a. Rumah Sehat, apabila jumlah nilai antara 628 – 760
Rumah Tidak Sehat, apabila jumlah nilai < 628

Вам также может понравиться