Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
id
Oleh
1)
Lily M.G. Panggabean
ABSTRACT
1)
Bidang Sumberdaya Laut, Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI, Jakarta
George Vancouver beserta krunya mendarat Kehadirannya dalam makanan mentah atau
dan makan kerang di tempat yang kemudian olahan tidak menimbulkan perubahan rasa dan
disebut ’Poison cove”. Orang Indian disana bau. Toksin alga bersifat tidak berasa, tidak
tabu makan kerang bila air laut bercahaya pada berbau dan stabil dalam kondisi asam atau
malam hari. Alga beracun umumnya pemanasan.
mengandung pigmen ’bioluminescent’. Di alam dikenal beberapa toksin dari alga
Diantara 300 jenis alga yang sering laut yaitu :
mengalami ’blooming’, diketahui sekitar 100 - alkaloid, yaitu saxitoxin dan turunannya
jenis mikroalgae memproduksi toksin. yang menyebabkan PSP serta anatoxin
Akumulasi racun alga melalui rantai makanan - asam amino, yaitu domoic acid dan
dapat menimbulkan kasus-kasus seperti isomernya dan
Ciguatera Fish Poisoning (CFP), Paralytic - polyether, termasuk diantaranya Okadaic
Shellfish Poisoning (PSP), Amnesic Shellfish Acid (OA) dan Dinophysistoxin (DTX)
Poisoning (ASP), Diarrhetic Shellfish penyebab DSP, ciguatoxin penyebab CFP,
Poisoning (DSP), Neurotoxic Shellfish brevetoxin, spirolid, azaspiracid.
Poisoning (NSP), dan lain-lain.
Jenis toksin alga dan alga produsernya
Dalam tulisan ini dijelaskan tentang
dicantumkan dalam Tabel 1.
toksin alam dari alga laut, gejala klinis
Contoh struktur kimia dari saxitoxin dan
keracunan makanan dari laut yang
turunannya disajikan pada Gambar 1. Toksin
terkontaminasi oleh racun alga, kasusnya di
ini khususnya bekerja aktif memblokir eksitasi
Indonesia serta penelitian dan monitoring yang
dari Na+ pada sistem persarafan otot sehingga
sudah dilakukan di Indonesia.
menyebabkan paralisis atau kelumpuhan. Asam
amino penyebab ASP yaitu domoic acid dan
isomernya. Toksin ini adalah golongan kainoids,
TOKSIN ALGA
asam-asam amino yang berikatan dengan kainic
Beragam toksin alam dari algae beracun acid (Gambar 2). Kebalikan dari saxitoxin,
menimbulkan gangguan kesehatan secara akut domoic acid bekerja sebagai “neuroexitant”,
maupun letal. Kebanyakan toksin alga bersifat terus menerus memproduksi dan merusak
neurotoksik terhadap manusia dan binatang. bagian saraf ingatan di otak.
Asam amino
Domoic acid dan sekitar 10 derivatnya Pseudo-nitzschia spp., Nitzschia navis-
menyebabkan ASP varingica, Amphora caffeaeformis
Polyether
Brevetoxins, 2 golongan dengan 10 Karenia brevis, Chattonella spp.
turunan dan analognya penyebab
kematian ikan dan NSP
Ciguatoxin (CTX) dan 20 analognya Gambierdiscus toxicus
penyebab utama Ciguatera
Cooliatoxin Coolia monotis
Galacto-lipids, fatty acids Amphidinium carterae, A. operculatum,
Karenia mikimotoi, Chrysochromulina
polylepis
Maitotoxins (MTX), 3 congeners, Gambierdiscus toxicus
implicated in CFP
Okadaic acid (OA), toxin dinophysis Dinophysis spp., Prorocentrum spp.
(DTX-1 and DTX-2), sekitar 8
turunannya dipercaya sebagai precursor
metabolit kekerangan yang
menyebabkan DSP
Gymnodimine Karenia mikimotoi, Gymnodinium spp. ?
Palytoxins Ostreopsis lenticularis, O. siamensis
Pinnatoxins
Pectinotoxins, 10 analog Dinophysis acuta, D. fortii
Prorocentrolide, 2 analog Prorocentrum lima, P. maculosum
Prymnesins Prymnesium parvum
Spirolids, 4 analog Alexandrium ostenfeldii
Yessotoxins, 6 turunannya Lingulodinium polyedrum, Protoceratium
reticulatum
Senyawa reaktif terhadap oksigen Chattonella marina, C. antiqua,
Fibrocapsa japonica, Olisthodiscus
luteus, Heterosigma akashiwo,
Cochlodinium polykrikoides
Gambar 1. Struktur kimia toksin penyebab PSP (Sumber: LUCAS et al., 2002)
Gambar 2. Struktur kimia domoic acid dan isomernya (Sumber: QUILLIAM, 2002)
Beragam toksin dari alga laut kobra, toksisitas saxitoxin dua kali lebih tinggi,
toksisitasnya berbeda-beda (Tabel 2). Toksin sedangkan maitotoxin mencapai lebih dari 40
yang paling berbahaya yaitu saxitoxin dan kali racun ular kobra.
maitotoxin. Bila dibandingkan dengan racun
Studi kasus secara medis di daerah tersebut BATES, S.S. 2000. Domoic-acid-producing
perlu dilakukan oleh institusi yang bekerja di diatoms : another genus added. J.
bidang kesehatan. Phycol. 36 : 978-985.
BATES, S.S.; C.J. BIRD; A.S.W. DE FREITAS;
R. FOXLL; M. GILGAN; L.A. HANIC;
DAFTAR PUSTAKA G.R. MCCULLOCH; P.ODENSE; R.
POCKLINGTON; M.A. QUILLIAM;
ADNAN, Q. 1984. Distribution of P.G.SIM; J.C. SMITH; D.V.
dinoflagellates at Jakarta Bay, Taman SUBBARAO; E.C.D. TODD; J.A.
Jaya, Banten and Benoa Bay, Bali: A WALTER and J.L.C. WRIGHT 1989.
report of an incident of fish poisoning Penneate diatom Nitzschia pungens as
at Eastern Nusa Tenggara. In: Toxic the primary source of domoic acid, a
Red Tides and Shellfish Toxicity in toxin in shellfish from eastern Prince
Southeast Asia, Changi Point, Edward Island, Canada. Can. J. Fish.
Singapore, Southeast Asia Fisheries Aquat. Sci. 46 : 1203-1215.
Development Center and International CORDIER, S.; C. MONFORT; L. MIOSSEC; S.
Development Research Center RICHARDSON and C. BELIN 2000.
(SEAFDEC). Ecological analysis of digestive cancer
ADNAN, Q. dan A.B. SUTOMO 1988. Kasus mortality related to contamination
diarrhetic shellfish poisoning toxins
keracunan kerang di Balang Tiku-
along the coasts of France. Environ.
Kaltim. “Pasang Merah”. Suara
Res., 84 : 145-150.
Pembaruan, Jumat 11 Maret 1988.
GLAZIOU, P. and A.M. LEGRAND 1994
AUNE, T. and M.YNDESTAD, 1993. Diarrhetic Epidemiology and ciguatera fish
shellfish poisoning. In : I.R. Falconer poisoning. Toxicon 32 (8) : 863-873.
(ed.), Algal Toxins in Seafood and
Drinking Water, London, Academic GLAZIOU, P. and P.M.V. MARTIN 1993. Study
of factors that influence the clinical
Press: 87-104.
response to ciguatera fish poisoning.
ANONIM 2004. Training course on biology Toxicon 31 (9) : 1151-1154.
and taxonomy on Harmful Microalgae. HALLEGRAEFF, G.M. 2002. Harmful algal
Hue, Vietnam, 6-13 January 2004. blooms: a global overview. In :
BACKER, L.C.; L.E. FLEMING; A.D. ROWAN Hallegraeff, G.M., D.M. Anderson and
and D.G. BADEN 2002. Epidemiology, A.D. Cembella (eds.), Manual on
public health and human diseases Harmful Marine Microalgae,
associated with harmful marine algae. Monographs on oceanographic
methodology 11, Unesco, Paris : 25-49
In : Hallegraeff, G.M., D.M. Anderson
and A.D. Cembella (eds.), Manual on HALLEGRAEFF, G.M. and J.L. MACLEAN
Harmful Marine Microalgae, 1989. Biology, epidemiology and
Monographs on oceanographic management of Pyrodinium red tides.
methodology 11, Unesco, Paris : 723- – International Centre for Living
749. Aquatic Resources Management,
Manila, Conf. Proc. 21 : 286 pp.
10
11
WAGEY, G.A.; F.J.R. TAYLOR and P.J. compressum in Kao Bay, North
HARRISON 2000. Bloom of the Mollucas. In : Sustainability of the
dinoflagellate Alexandrium affine (INOE Marine Environment: An Integrated
and FUKUYO) BALECH in tropical Scientific Approach to Coastal Area
Ambon Bay, Indonesia. International Management. (Nontji, A., S.
conference in Harmful Algal Blooms, Soemodihardjo, A.G. Ilahude, D.
Hobart, Tasmania, Australia, 7-11 Setiapermana, D.P. Praseno, M.K.
February 2000 : 120-124. Moosa and O.S.R. Ongkosongo (eds.).
Proc. IOC-WESTPAC third Inter-
WIADNYANA, N.N.; A. SEDIANA; T.
national Science Symposium., Bali,
SIDABUTAR and S.A. YUSUF 1994.
Indonesia, 22-26 November 1994 : 104-
Blooms of the dinoflagellate
112.
Pyrodinium bahamense var.
12