Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENGERTIAN / CONTOH KERAJINAN TEKSTIL – Adalah sebuah karya yang dibuat dari bahan
(limbah) tekstil. Untuk membuat kerajinan tangan ini membutuhkan langkah awal yaitu mendesain dan
merancang produk tersebut. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam pembuatan karya tersebut.
Saat ini, hasil dari kerajinan tangan tekstil pun sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Macam-macam
kerajinan tekstil itu seperti pakaian sebagai kebutuhan sandang, taplak meja, sarung bantal, dan sprei pelapis
dan aneka sandang lainnya yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Kerajinan modern biasanya digunakan untuk kebutuhan praktis dan fungsional. Sedangkan untuk kerajinan tradisional
biasanya digunakan sebagai simbolis dalam berbagai upacara adat.
Kerajinan Batik
Batik adalah sebuah karya seni yang mempunyai nilai seni tinggi yang sudah diakui dunia. Peralatan untuk
membatik pun sangat sederhana seperti canting atau kuas yang biasa digunakan untuk membuat pola tertentu
pada kain. Untuk mewarnai kain tekstiknya sendiri kamu dapat menggunakan teknik tutup celup.
Kerajinan tekstil batik ini sebenarnya warisan budaya nusantara dan menjadi salah satu ciri khas bangsa
Indonesia.
Kerajinan Sulam
Kerajinan sulam atau biasa dikenal dengan nama bordir adalah sebuah hiasan yang dibuat di kain atau bahan
lain dengan menggunakan benang dan jarum. Kerajinan sulat juga tidak hanya menggunakan benar saja, namun
juga bisa menggunakan bahan lin seperti manik-manik, logam, payet dan bahkan bulu burung.
Kerajinan sulam ini pun terdiri dari berbagai jenis jadi tergantung pada hasil dari kerajinan tersebut misalnya
sulam terawang, sulam timbul, sulam datar, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Jahit perca sendiri berfokus pada teknik menjahitnya bukan pada bahan yang digunakan.
Jahit tindas
atau biasa dikenal dengan quilting adalah salah satu teknik menghias permukaan kain
dengan cara membuat lapisan dengan bahan pelapis. Kemudian dijahit tindas pada
permukaan kain tersebut. Jahit tindas biasa digunakan untuk membuat selimut dengan
hiasan-hiasan timbulKerajinan Tapestry
Kerajinan tapestry
adalah salah satu karya tekstil pertama (tertua) yang dibuat oleh manusia.
Konsep dari kerjinan tekstil tapestry adalah proses penenunan yang menggunakan 2 buah benang saling
bersilang.
Dalam kerajinan tapestry, bagian benang yang sejajar dengan panjang disebut wrap (benang lungsin), dan
bagian benang yang sejajar dengan lebar disebut weft (benang pakan).
Menurut sejarah, kerajinan tapestry telah diproduksi dan digunakan oleh manusia sejak abad ke 3 SM.
Hal ini diperkuat dengan ditemukannya artefak kerajinan tapestry Yunani di gurun Tarim Basin, dalam kondisi
terawetkan.
Kerajinan tapestry kembali diproduksi (secara massal) pada abad ke-14 masehi.
Benua Eropa adalah tempat-tempat pertama yang memproduksi kerajinan tapestry secara massal.
Seiring perkembangan zaman, kerajinan tapestry mulai dikenal dan diproduksi diluar benua Eropa, seperti:
Belanda, Prancis, Amerika, dan negara-negara lainnya.
Kerajinan tapestry terus mengalami perkembangan signifikan dari tahun ke tahun. Hingga pada tahun 1990-an,
kerajinan tapesty mulai diproduksi secara mekanis, melalui cara alat tenun Jacquard.
Bahkan, kini (tahun 2016) kerajinan tapestry telah diproduksi secara mekanis + digital..
Seperti yang dilansir dari halaman Antaranews.com, tentang proyek Jacquard Google, bahwa google kini tengah
bekerjasama dengan pabrik teksil dalam proyek pembuatan teknologi khusus tenun.
Proyek Jackquard Google bertujuan menggabungkan antara alat tenun Jacquard (karya tekstil) dengan teknologi
digital, sehingga diharapkan kita bisa mengakses teknologi hanya dengan sentuhan pada bahan pakain kita.
Sebagai tambahan informasi, berikut adalah video proyek Jacquard Google dan bagaimana cara kerjanya.
Cetak saring adalah sebuah proses cetak dengan menggunakan layar. Layar tersebut dapat dibuat dengan bahan
nylon atau sutra yang telah didesain dengan kerapatan dan pola tertentu. Layar ini pun kemudian diberi pola
yang berasal dari negatif desain yang telah dibuat sebelumnya.
Untuk membuatnya kain ini dapat direntangkan dengan kuat agar menghasilkan layar dan hasil cetakanya yang
datar. Setelah dimasukkan fotoresis dan disinari, layar tersebut akan terbentuk bagian-bagian yang bisa dilalui
tinta dan ada juga yang tidak. Salah satu contoh jerajinan cetak saring adalah sablon.
Kerajinan Tenun
seprianayolz.wordpress.com
Kerajinan tenun adalah salah satu teknik untuk membuat kain. Di Indonesia sendiri pada setiap daerahnya
memiliki kain tradisionalnya masing-masing. Pada proses pengerjaannya pun menggunakan teknik tenun yang
beragam. Sehingga dihasilkan ciri khas tersendiri dalam membuat kain tenun itu.
Sehingga, dengan melihat motif dan warna kain tertentu orang sudah dapat mengetahui dari mana asal kain
tenun tersebut dibuat. Ada rasa bangga jika menggunakan kain tenun yang berasal dari daerahnya.
Masyarakat Timor contohnya mereka lebih menonjolkan corak motif burung, cecak, buata, dan motif kaif pada
kain-kain yang dibuatnya. Untuk daerah lain pun corak motif bunga-bunga atau daun-daun lebih ditonjolkan
dan corak motif binatang hanya sebagai pemanis semata.
Kerajinan Makrame
diansispayani.blogspot.com
Makrame adalah jenis kerajinan untuk membuat simpul dan menggarap untaian benar dari awal pembuatan
hingga menjadi satu kain tenun. Hasil dari kerajinan makrame sendiri mempunyai kekuatan, fungsi, dan
keindahannya berbeda-beda. Untuk fungsinya sendiri dapat dilihat dari produk yang dihasilkan.
Sedangkan kekuatan produknya sangat bergantung dengan bahan apa yang digunakan dalam pembuatannya.
Karya seni kriya yang sering kali kita jumpai memiliki banyak sekali fungsi. Di samping bisa digunakan untuk
benda pajangan, karya seni kriya juga memiliki fungsi praktis, karena fungsi merupakan hal yang sangat
diutamakan dalam sebuah karya seni.
Pada dasarnya, seni kriya sangat mengutamakan fungsi, sedangkan hiasanya hanyalah sebagai unsur pendukung
saja. Beberapa contoh seni kriya yang siap pakai adalah teko, kursi, meja, sarung bantal dan lain sebagainya.
Sebagai Dekorasi
Banyak sekali produk dari seni kriya digunakan sebagai pajangan. Karena seni tersebut dinikmati sebagai
hiasan ataupun pajangan, maka nilai estetik sangat dibutuhkan. Berikut beberapa seni kriya yang digunakan
sebagai pajangan :
Topeng
Patung kayu
Guci
Sebagai Mainan
Disamping sebagai pajangan dan juga sebagai benda terapan, karya seni kriya juga bisa kita fungsikans ebagai
mainan. Namun meskipun digunakan sebagai mainan, tetapi karya seni kriya tetap harus mempertahankan nilai-
nilai estetika yang dimiliknya.
Berikut ini akan kami sebutkan beberapa contoh karya seni kriya yang bisa digunakan sebagai mainan:
Dari sebagian fungsi yang sudah kita bahas tadi, pasti ada beberapa dari kalian yang sudah pernah mencobanya/
melihatnya.
margaria.co.id
Batik Semen
batikdan.blogspot.com
Asal kata semen yaitu semi yang mempunyai arti tumbuh, yang memiliki makna kehidupan yang semi atau
kehidupan yang terus tumbuh atau berkembang. Ornamen pada motif semen ada 3 bagian. Pertama yaitu
ornamen yang memiliki hubungan dengan daratan, seperti binatang kaki empat dan tumbuh-tumbuhan. Kedua
yatu ornamen yang mempunyai hubungan dengan udara, seperti burung, garuda, dan mega mendung. Ketiga
ialah ornamen yang ada hubungannya dengan air atau laut, ikan, ular, dan katak.
Motif semen memiliki hubungan dengan pemahaman Tribawana atau Triloka. Pemahaman itu memiliki ajaran
mengenai tiga dunia yaitu dunia bawah tempat orang yang jalannya sesat, dunia tengah tempat manusia hidup,
dan dunia atas tempat dewa.
Semen romo(baca:rama) dihubugkan dengan cerita ramayana yang kental dengan ajaran keutamaan melalui
delapan jalan (Hastha Brata). Ini merupakan wejangan dari Ramawijaya untuk Wibisana saat dinobatkan
menjadi seorang raja Alengka. Jadi seme romo memilki kandungan ajaran sifat yang harus dimiliki seorang
pemimpin atau raja. Nasihat itu termaktub dalam delapan keutamaan untuk seorang pemimpin (asta brata).
Semen mentul, dipakai untuk pakaian sehari-hari. Biasanya orang yang memakai motif ini keinginannya tidak
pasti.
Semen rante, arti dari rante ini adalah rantai yang bermakna ikatan. Makna lebih dalam dari motif ini memiliki
arti cinta antara kedua pasangan yang terus tumbuh.
Semen kuncoro, dipakai untuk kegiatan sehari-hari di keraton. Memiliki makna orang yang mengguakan motif
ini akan memancarkan kebahagiaan.
Semen kakrasana, motif ini asli dari Surakarta. Dibuat saat aku Paku Buwono IX, sesudah abad ke sembilan
belas, memilki makna merakyat dan memiliki keteguhan hati. Motif ini bisa dipakai oleh masyarakat umum.
Semen naga raja, dibuat saat Paku Buwono IV, pada akhir abad ke delapan belas, memiliki makna lambang
ketentraman dalam melaksanakan pemerintahan, melindungi rakyat karena cinta kasih. Biasanya dipakai oleh
abdi dalem keraton setingkat denga bupati ke atas.
Semen kingkin, mempunyai makna memperlihatkan suasana yang prihatin di dalam hidup, dan sebuah
permohonan agar diberikan jalan yang terang. Motif ini khusus untuk yang sudah berkeluarga. Tidak boleh
dipakai orang yang jomblo.
Semen kipas, memiliki makna memberikan kesegaran. Motif ini masuk dalam kategori motif yang baru.
Digunakan untuk siapa saja dan dalam suasana apa saja.
Semen kukila, memiliki makna supaya manusia ketika bertutur kata agar tidak menyakiti hati orang lain, dan
harusnya membuat senang orang lain. Bebas dipakai oleh siapa saja dan dalam suasana apa pun.
Semen sida raja, memiliki makna harapan tercapainya sebuah cita-cita yang tinggi. Biasa dipakai oleh bupati ke
atas, atau biasa dipakai oleh masyarakt ketika ada upacara resmi.
Semen remeng, memiliki arti untuk selalu mengingat bahwa dalam hidup pasti selalu ada dua hal yang selalu
berpasangan, contoh masa bahagia dan susah, baik dan buruk, dan lain sebagainya. Bisa diakai oleh orang
umum.
Semen candra, dibuat saat Paku Buwono IX, ketika pertengahan abad ke sembilan belas, memiliki petunjuk
bahwasannya orang yang memilki kedudukan yang tinggi haruslah memberikan pengayoman untuk orang yang
ada di bawahnya, memperlihatkan sikap yang merakyat, dan tidak sok berkuasa. Motfi ini bisa dipakai oleh
masyarakat umum.
Semen gendhong, motif ini sama dibuat pada saat Paku Buwono IX abad ke 19, motif ini memiliki arti
menjunjung tinggi derajat keluarga. Bisa dipakai untuk masyarakt umum.
Batik Parang
ezabatiktuban.wordpress.com
Motif batik parang adalah salah satu motif yang paling tua yang ada di Indonesia. Kata parang sendiri berasal
dari kata pereng atau lereng yang mempunyai bentuk garis diagonal sebagaimana pada motif batik parang.
Di setiap motif batu parang selalu ada susunan motif dengan bentuk layaknya huruf S, yang saling terkait satu
dengan yang lainnya, ini memiliki makna keseimbangan. Bentuk S ini diadaptasikan dari bnetuk gelombang
laut yang menunjukan semangat yang tak akan pernah reda.
Motif ini asli buatan Indonesia. Sudah ada semenjak zaman keraton Mataram Kartasuro Solo. Dibuat oleh
pendiri kraton, sehingga motif ini sebgai anduan untuk penentuan derajat kebangsawanan seseorang. Bahkan
waktu dulunya motif ini hanya boleh dipakai oleh raja berserta keturunannya saja.
Saat ini motif parang sudah mengalami banyak inovasi dalam bentuknya. Motif batik parang yang terkenal
diantaranya lereng sobrah, parang klithik, parang kusuma, rusak barong, dan lainnya.
Motif parang sendiri memiliki makna yang sangat tinggi. Bahasa yang disampaikan yang ada pada motif parang
ini menyampaikan sebuah pesan bahwasannya selaku manusia harusnya kita tidak boleh gampang menyerah
dalam menjalani hidup, layaknya ombak di samudra yang tidak ada lelahnya terus bergerak.
Bentuk dari batik parang yang saling sambung , memiliki makna untuk menjalani hidup yang tak pernah putus,
selalu trus konsisten untuk memperbaiki kualitas diri, berjuang untuk kesejahteraan, menjaga hubungan dengan
manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia denga Tuhan.
Garis diagonal yang ada di dalam motif parang, memiliki arti bahwa manusia wajib memiliki cita-cita yang
tinggi, setia pada kebenaran, dan memiliki pendirian yang kokoh. Dinamika pada pola motif parang juga
memiliki kandungan arti kewaspadaan, ketangkasan, dan kontinuitas.
Motif parang rusuk dibuat oleh Penembahan Senopati ketika bertapa di Pantai Selatan. Terinspirasi dari
gelombang yang tidak kenal lelah terus menghantam karang pantai. Motif ini menggambarkan manusia yang
selalu melawan ketidak adilan dengan mengendalikannya sehingga mereka menjadi bijaksana, watak yang
mulia lah yang akan menjadi pemenang.
Motif parang yang ada menggambarkan kekuatan dan kekuasaan. Motif ini di jaman dulu yang bisa memakai
hanya seorang ksatria dan penguasa saja. Untuk memproduksi batik ini harus memiliki kesabaran dan
ketenangan yang tinggi.
Motif parang rusak barong adalah pengembangan dari motif parang, batik ini memiliki ciri khas yaitu
ukurannya lebih besar daripada motif parang rusuk. Motif ini dibuat oleh Sultan Agug Hanyakrakusuma. Motif
ini bermakna kebijaksanaan, dinamika, dan kheati-hatian.
Batik motif ini hanya bisa dipakai olej raja. Parang barong ini memiliki makna raja sebagai pimpinan harus
berhati-hati, mampu mengendalikan diri, bertanggung jawab dan memiliki watak dan berprilau yang baik.
Motif batik ini merupakan pla dari batik parang yang mempunyai bentuk stilasi yang halus, bentuknya lebih
sederhana dan memiliki ukran yang kecil. Motif ini memiliki makna lembut, feminim, dan bijaksana. Motif
parang klitik di jaman dahulu biasa dipakai oleh para putri raja.
Berasal daru dua suku kata yaitu parang yang artinya lereng dan kusumo yang arinya kembang atau bunga. Di
jaman dahuu motif ini hanya boleh dipakai oleh para keturuan raja jika berada di dalam keraton. Saat sekarang
batik model ini biasanya dipakai ketika lamaran.
Batik motif ini memiliki makna bahwa hidup itu penuh dengan perjuangan untuk menemukan keharman lahir
dan batin seperti harumnya bunga. Orang Jawa yang dimaskud keharuman disini ialah keharuman batin dan
prilaku, pribadi, taat dengan norma yang berlaku dan bisa membawa diri supaya terhindar dari bencana.
Kata tuding memiliki arti menunjuk atau telunjuk, ha ini karena dilihat dari motif batiknya seperti telunjuk yang
saling berjajaran. Makan dari motif ini adalah siapapun yang memakainya harapannya bisa menjadi seorang
pemberti petunjuk kepada hal baik, mengarahkan dan menimbulkan kebaikan. Motif ini biasana dipakai oleh
orang tua.
Asal kata dari arang dan curigo. Curigo memiliki nama lain dari bilah keris tanpa warangka. Bentuk keris
terlihat dari bentuk motif geometrik parang yang seperti keris. Ciri khas dari motif ini yaitu hiasan yang disusun
sejajar sudut 45 derajat. Lalu biasanya selalu ada hiasan belah ketuat yang sejajarh dengan pola utamanya.
Biasanya motif ini dipakai ketika ada pesta. Dengan menggunakan motif ini harapannya yang memakai akan
memiliki kewibawaan, kecerdasan, dan ketenangan.
Motfi parang centung sering juga disebut parang centong merupakan ragam motif batik parang yang
mempunyai bentuk seperti centong (alat untuk mengambil nasi). Apabila dilihat dari arti katanya adalah pandai
dalam merias diri, makannya motif ini cocok sekali untuk para wanita yang sudah dewasa, sehingga bisa lebih
terlihat cantik. Biasanya motif batik ini dipakai ketika acara pernikahan.
Berasal dari kata parang dan pamor, pamor dalam bahasa jawa memiliki arti energi atau aura yang bersinar dari
diri seseorang. Dengan memakai batik ini, diharapkan auranya akan keluar dan juga memancar.
Selain motif parang yang telah di paparkan di atas, masih banyak lagi ragam motig parang lainnya, seperti
parang slobok, parang gendreh, parang srimpi, parang canthel, dan jenis parang yang dikombinasikan yang
disebut parang seling.
Batik Sudagaran
batikplatform.com
Batik sudagaran ini sudah ada sejak jaman kerajaan majapahit sampai mataram baru.
Lingkungan keraton pada masa itu mempunyai aturan yang sangat ketat dalam hal pakaian batik termasuk
motifnya. Dimana motif tertentu hanya boleh dipakai oleh raja dan abdi dalem yang memiliki ikatan dengan
makna dari motif batik yang harus diemban oleh sang pemilik, hal inilah yang kemuadian muncul dengan istilah
batik larangan.
Karena aturan yang ketat itu tumbuhlah ide-ide kreatif yang baru di sekitar lingkungan keraton dan melakukan
berbagai inovasi motfi batik dengan menambahkan ornamen dan susunan pada batik. Para pelaku usaha kreatif
yang mengerjakan kreasi batik itu menjadikan sebuah motif yang baru yang bisa dipakai semua orang,
kemudian batik ini dikenal dengan batik sudagaran
Sumber lain mengatakan sejarah dari batik sudagaran ada sejak 1850an. Awalnya para pengrajin batik
sudagaran tumbuh secara individu untuk memproduksi kain batik yang bisa dijual di lingkukangan yang lebih
luas yang tidak hanya untuk wilayah kraton saja.
Perkemabangan dari batik sudagaran dengan terus berkembangnya teknik membuat batik dengan lebih cepat
untuk memenuhi permintaan masyarakat dan harga dari selembar kain batik pun menjadi lebih murah yang bisa
dibeli oleh masyarakat menengah ke bawah.
Macam-macan Sulaman
sri2u.com
Sulaman Fantasi
Sulam fantasi merupakan sulaman yang menerapkan beberapa tusuk hias dengan memakai berbagai warna
benang. Motif yang dibuat dengan paling sedikit tiga macam tusuk hias. Pemakaian tusuk yang digunakan harus
sesuai dengan bentuk dari ragam hias. Motif hias bisa berbentuk pemandangan, bunga atau geometris. Biasanya
pada sulaman fantasi di buat di kain polos seperti poplin, kain tetoron, berkolin, harmonis, mori, dan kontras,
sehingga sulamannya terlihat sedikit menonjol.
Sulaman Perancis
Sulaman perancis adalah sulaman yang timbul karena menggunakan tusuk rantai sebgai penebal. Sulaman ini
biasanya dipakai untuk membuat blus, pakaian anak-anak, dan kemeja. Jenis tusuk yang digunakan adalah tusuk
jelujur, tusuk balut, dan tusuk pipih yang diguanakan untuk menjahit bagian tepi dan tusuk rantai untuk mengisi
daerah yang kosong.
Sulaman Hongkong
Sulaman Hongkong adalah sulaman yang dijahit secara bolak balik menggunakan variasi tusuk pipih yang
dikombinasikan dengan warna yang bertingkat di seluruh permukaan motif. Macam-macam hias yang dipakai
untuk sulaman ini adalah ragam hias tipe naturalis yang berupa tumbuhan atau hewan. Penerapan warna yang
bertingkat bisa didapatkan dari campuran putih dan hitam, campuran warna lainnya dengan warna hitam, dan
campuran wara lain dengan warna putih.
Sulaman Terawang
Sulaman terawang adalah salah satu jenis sulaman dengan hias geometris dengan bentuk empat persegi ajang
yang memiliki lubang dihias dengan trens dan bisa dihias memakai teknik sisipan. Dengan menarik sehelai
benang dan bisa lebih dari tenunan, akan ada benang yang lepas, benang lepas itu akan diikat dengan tusuk
terawang. Sulaman ini sendiri mempunyai berbagai variasi dari hiasan terawang inggris, hardanger, terawang
richeliu, terawang fillet, terawang putih, dan terawang persia.
Jahit Perca
wilisidrati.worpress.com
Perca sendiri adalah sisa dari kain yang tidak terpakai dari industri pakaian atau sisa dari penjahit. Jahir perca
juga sering disebut tambal seribu.
Jahit perca acak / tidak beraturan merupakan teknik menjahit yang mengkombinasikan guntingan kain sisa dan
ukurannya tidak sam, lalu dijahit sesuai dengan desain.
Teknik ini adalah mengkombinasikan sisa kain dengan dibuat pola terlebih dahulu, lalu dijahit sesuai keinginan.
Jahit jelujur merupakan teknik jahit dengan tujuan untuk memberi rasa indah. Untuk mengombinasikannya
menggunakan teknik mesin jahit. Cara ini hanya untuk menghias, makanya bisa diterapkan pada teknik
geometris, acak, jiplakan, dan tumpang tindih.
Teknik ini adalah teknik yang mengkombinasikn kain perca dengan bentuk geometris seperti segi empat, segi
tiga, segi lima dan bentuk geometri lainnya yang bisa di ukur lalu dijahit sesuai dengan desain.
KAIN TENUN NUSANTARA
1.Tenun Ulos
Kain ini adalah satu busana khas Indonesia, secara turun temurun ulos dikembangkan oleh masyarakat Batak,
Sumatera utara. Warna dominan pada kain ini adalah merah, hitam, dan putih yang dihiasi oleh ragam tenunan
dari benang emas atau perak.
2.Tenun Gringsing
Kain gringsing adalah satu-satunya kain tenun tradisional Indonesia yang dibuat menggunakan teknik teknik
dobel ikat dan memerlukan waktu 2-5 tahun. Kain ini berasal dari Desa Tenganan, Bali. Umumnya, masyarakat
tersebut memiliki kain gringsing berusia ratusan tahun yang digunakan dalam upacara khusus. Kata gringsing
berasal dari gring yang berarti ‘sakit’ dan sing yang berarti ‘tidak’, sehingga bila digabungkan menjadi ‘tidak
sakit’. Maksud yang terkandung di dalam kata tersebut adalah seperti penolak bala. Di Bali, berbagai upacara,
seperti upacara potong gigi, pernikahan, dan upacara keagamaan lain, dilakukan dengan bersandar pada
kekuatan kain gringsin.
3.Tenun Sumba
Tenun sumba adalah salah satu bentuk seni kerajinan yang dihasilkan oleh kum perempuan dari Sumba, Nusa
Tenggara Timur (NTT).
Kerajinan tenun itu berupa sehelai kain yang penuh hiasan dekoratif yang indah, dengan disain menarik,
komposisi harmonis, dan bentuk-bentuk ragam hiasnya mempunyai karakteristik tersendiri.
4.Tenun Lurik
Kain lurik adalah salah satu kain tenun nusantara yang tumbuh dan berkembang di Pulau Jawa.
Dan ada berbagai penemuan sejarah memperlihatkan bahwa kain tenun lurik telah ada di Jawa sejak zaman pra
sejarah. Ini dapat dilihat dari berbagai prasasti yang masih tersisa, misalnya Prasasti peninggalan zaman
Kerajaan Mataram (851 – 882 M) menunjuk adanya kain lurik pakan malang. Prasasti Raja Erlangga dari Jawa
Timur tahun 1033 menyebutkan kain tuluh watu, salah satu nama kain lurik. Dan lebih memperkuat pendapat
bahwa tenun telah dikenal lama di Pulau Jawa adalah pemakaian kain tenun pada arca-arca dan relief candi
yang tersebar di Pulau Jawa.
Tiga daerah utama penyebaran Lurik di Pulau Jawa adalah Yogya, Solo dan Tuban.
5.Tenun Toraja
Kain Tenun Toraja merupakan Simbol yang khas keterikatan manusia dengan alam dan lingkungannya dan
salah satu warisan leluhur yang masih di jaga kelestariannya sampai saat ini.
Kain Ini memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam budaya masyarakat Toraja . Kain tenun memegang
peranan penting dalam berbagai upacara adat, juga berfungsi sebagai simbol kemakmuran dan kejayaan. Di
masa lampau hanya orang-orang tertentu saja yang mampu memiliki kain-kain tersebut misalnya kaum
bangsawan atau masyarakat ekonomi mampu. Untuk dapat memiliki kain-kain tersebut mereka harus
menukarnya dengan hewan ternak misalnya kerbau yang secara ekonomi memiliki nilai tinggi dan seikat kain
juga digunakan untuk membayar pajak dan sebagai tanda perdamaian antara kelompok-kelompok aristokrat
yang berperang.
Tenun ikat troso atau kain ikat troso adalah kriya tenun Jepara tepatnya dari Desa Troso dan berupa kain yang
ditenun dari helaian benang pakan atau benang lungsin yang sebelumnya diikat dan dicelupkan ke dalam zat
pewarna alami.
Alat tenun yang dipakai adalah alat tenun bukan mesin. Kain ikat dapat dijahit untuk dijadikan pakaian dan
perlengkapan busana, kain pelapis mebel, atau penghias interior rumah.
Kain Tenun asal Nusa Tenggara Timur (NTT) ini adalah kain tenun full handmade (sepenuhnya dikerjakan
secara manual atau menggunakan tangan manusia) yang saat ini banyak di cari oleh para pecinta kain nusantara.
Kain buna dengan warna yang yang indah dan full colour sangat cocok dijadikan sebagai tas tenun buna, baju
tenun atau tas dan aneka sovenir lainnya.
8. Tenun Songket
Pada dasarnya, baik tenun songket maupun tenun ikat tidak berbeda jauh. Keduanya sama-sama dibuat dengan
menganyam dua jenis bening yang lajurnya dibuat vertikal dan horizontal melalui bantuan alat dan bilah-bilah
kayu. Hanya saja, pada songket, ada teknik tambahan berupa penyukitan atau teknik cukit, yakni ada bagian
benang yang sebelum dianyamankan ke jalur yang lain diangkat dan setengah dipelintir terlebih dahulu
menggunakan sebuah alat. Namun, teknik ini tidak berpengaruh besar pada tekstur songket. Yang paling
membedakan songket dengan jenis kain tenun biasa tak lain pada jenis benang yang dipakai. Pada songket,
selalu ada benang emas atau benang perak yang terhias pada permukaan kain.
Jenis kain tenun dari Sumatra Barat ini dapat digolongkan sebagai songket karena menggunakan benang emas
dan perak saat pembuatannya.
Tidak hanya itu, ada pula campuran benang katun pada jenis kain ini sehingga nyaman sangat dipakai.
Bisa dibilang, tenun songket merupakan salah satu hasil budaya Jambi yang namanya sudah dapat dibanggakan
ke mana-mana.
Tidak hanya mengandalkan teknik tenun yang tidak mudah, songket Jambi pun unggul dalam hal pemberian
motif. Tentunya pula, tiap motif yang ada dalam songket Jambi memiliki maknanya masing-masing.
Dipercaya bahwa masyarakat Palembang sudah mulai mengenal teknik menenun songket dari zaman Kerajaan
Sriwijaya.
Tidak mengherankan pula jika hingga kini Palembang terkenal sebagai daerah penghasil songket-songket
berkualitas dengan beragam motifnya yang cantik.
Untuk motifnya sendiri, songket dari daerah ini tidak memiliki perbedaan yang terlalu jauh dari songket Jambi
sebab kedua wilayahnya berdekatan.
Jenis tenun dari Kalimantan ini termasuk tenun ikat yang benangnya dibuat dari bahan dasar serat daun khas
yang ada di daerah tersebut.
Tidak hanya memakai material khas di wilayahnya, motif-motif tenun doyo pun mengambil corak dari bentuk
hewan, tumbuhan, hingga cerita mitologi yang berkembang di suku Dayak yang ada di kawasan itu.
Nah, ini dia jenis kain tenun yang kerap kali dilirik oleh para desainer dunia!
Tenun pagatan yang merupakan kain khas Kalimantan Selatan ini dianggap memiliki corak yang begitu unik
dan menarik sehingga mudah diaplikasikan ke dalam berbagai mode fashion yang tengah berkembang.
Terkenal di Kalimantan Selatan, nyatanya tenun ini dulunya dibawa masuk ke Pulau Borneo oleh masyarakat
Bugis asal Sulawesi.
Kamu akan sulit mengalihkan pandangan jika sudah melihat pesona dari tenun asal Kalimantan Barat ini.
Termasuk jenis kain tenun pakan yang kerap dihiasi benang emas, tenun sambas memberikan keunikannya
dengan adanya motif pucuk rebung yang menyerupai tunas bambu di hampir tiap kainnya.
Maknanya sendiri adalah kerendahan hati dan semangat untuk terus maju.
Tenun Buton merupakan jenis kain yang memiliki banyak pilihan warna.
Kamu bisa menemukan tenun Buton dalam warna merah, oranye, biru, hingga hijau.
Tidak hanya untuk pakaian adat, tenun di Buton kerap pula dijadikan hiasan dinding.
Jenis tenun yang dulunya biasa dipakai untuk berbagai acara besar—seperti pesta pernikahan—ini sekarang
mulai dipakai guna beragam kegiatan sehari-hari.
Bahkan tenun donggala sudah dianjurkan sebagai pakaian dinas di kawasan Donggala, Sulawesi Tengah.
Selain untuk acara gembira, seperti pesta pernikahan dan penjamuan tamu, tenun Donggala juga kerap dipakai
sebagai lambang kedukaan, yakni kain tenun Donggala yang berwarna hitam atau ungu.
Kebanyakan tenun yang ada di kawasan Nusa Tenggara merupakan jenis tenun ikat.
Banyak sekali motif yang ada di jenis tenun ini, namun dapat dibedakan menurut daerahnya, yaitu Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
18. Tenun NTT
Jenis tenun ikat di NTT biasa digunakan untuk beragam kegiatan sehari-hari.
Mulai dari dijadikan selendang sampai untuk sarung bantal, tenun di NTT rasanya sudah menjadi bagian dari
aktivitas masyarakat.
Secara motif, tenun NTT lebih memiliki corak yang mengambil pemandangan dari alam di sekitarnya, seperti
hewan-hewan. Makanya, kamu bisa menemukan motif burung, kuda, kerbau, sapi, dan burung. Rata-rata,
motifnya sendiri bermakna keberanian dan kekuatan.
Kain asal Lampung dengan berbagai motif lokal yang khas sekali.
Belum banyak yang memakai kain jenis ini untuk dibuat dress ataupun kemeja karena ini termasuk kain adat
yang hanya dipakai pada momen-momen tertentu.
Berdasarkan informasi dari indonesiakaya.com, rata-rata harga selembar kain Tapis adalah satu juta rupiah.
Wow!
1) mendapatkan warna yang sama atau seragam pada makanan yang warna asalnya tidak sama;
6) mempertahankan warna agar tidak memudar yang disebabkan oleh cahaya matahari atau pengaruh lainnya.
a. zat warna klorofil dari daun suji dan daun pandan yang menghasilkan warna hijau untuk mewarnai kue, seperti kue
lapis dan kue pisang;
b. zat warna kurkumin yang berasal dari kunyit yang menghasilkan warna kuning untuk memberi warna pada tahu,
minuman ringan, dan nasi kuning;
c. zat warna kapxantin yang dikandung oleh cabai merah untuk memerahkan rendang dan sayur ikan;
d. zat warna antosianin yang dikandung bit menghasilkan warna abu-abu violet pada keadaan basa dan warna merah
pada keadaan asam;
e. zat warna coklat pada karamel dihasilkan dari reaksi karamelisasi sukrosa pada pemanasan sekitar 170o C;
f. zat warna kuning pada wortel disebut beta-karoten untuk memberi warna kuning pada makanan;
g. beberapa zat warna alami lainnya, seperti sari jeruk yang menghasilkan warna kuning, riboflavin, paprika, dan ekstrak
kulit anggur.
1. Anato
2. Beta-Apo-8’Karotenoat
3. Etil Beta-Apo-8’Karotenoat
4. Xantasantin
5. Karamel, Amonia Sulfit Proses
6. Karmin
7. Beta Karoten
8. Klorofil
9. Klorofil Tembaga Komplex
10. Kurkumin
11. Riboflavin
12. Tartrazin
Ukuran penggunaan zat pewarna harus memerhatikan ambang batas penggunaannya yang menggunakan satuan bpj
(bagian per juta). Misalnya, beta-karoten mempunyai ambang 33 bpj.
Tanda itu dapat berbentuk tulisan FD&C (food, drugs, and cosmetics), tetapi yang baku berbentuk M. Beberapa contoh
pewarna sintetis, misalnya biru berlian, yellow nomor 5 dengan ambang 7,5 bpj per hari.
1. Biru Berlian
2. Coklat HT
3. Eritrosin
4. Hijau FCF
5. Hijau S
6. Indigotin
7. Karmoisin
8. Kuning FCF
9. Kuning Kuinolin
10. Merah Alura
11. Ponceau 4 R
Ada beberapa zat pewarna yang dilarang untuk mewarnai makanan, misalnya magenta untuk tekstil dan butter yellow.
Zat pewarna yang dilarang lainnya tercantum pada Tabel berikut ini.
Tabel: Zat Pewarna yang dilarang
Penggunaan zat pewarna yang dilarang ini dapat menyebabkan penyakit kanker, kerusakan ginjal, kerusakan hati, dan
gangguan pencernaan. Hal ini disebabkan zat pewarna tersebut mengandung bahan kimia yang tidak dapat dicerna
tubuh sehingga mengendap di dalam tubuh. Selain bpj, ambang batas pemakaian menggunakan satuan mg/kg.
Contoh pemakaian zat pewarna sintetis, yaitu penggunaan zat pewarna anato pada es krim yang hanya diperkenankan
(ambang batas) 100 mg/kg. Artinya, pada setiap 1 kg es krim hanya diijinkan menambah pewarna anato sebanyak 100
mg.
Pewarna sintetis biru berlian untuk kacang kapri kalengan memiliki ambang batas penggunaan 200 mg/kg. Itu berarti
pada setiap 1 kg kacang kapri hanya boleh ditambahkan pewarna biru berlian sebanyak 200 mg.
Macam-macam Bahan Pewarna Alami Kain Batik
dari Tumbuhan
November 8, 2016 by obatrindu
Bahan Pewarna Alami Batik – Batik merupakan salah satu budaya khas Indonesia yang sudah sejak jaman
dahulu. Dan mereka membuatnya dengan kreativitas yang mungkin sekarang akan sulit dibayangkan. Karena
dengan peralatan dan bahan yang masih tradisional, mereka sanggup membuat sebuah karya yang sangat indah.
Pada umumnya, dalam pembuatan batik. Dahulu kala nenek moyang kita masih menggunakan bahan pewarna
alami untuk batik yang mereka hasilkan tanpa menggunakan bahan pewarna sintesis seperti yang banyak
digunakan di masa sekarang.
Bahan pewarna alami ini juga tidak bisa disandingkan dengan pewarna sintesis. Baik itu dari sisi kualitas
maupun sisi naturalnya. Karena bahan pewarna alami sangat ramah lingkungan. Dan hal inilah yang membuat
motif batik Indonesia sangat terkenal di dunia Internasional.
Apa saja sih yang menjadi bahan-bahan alami tersebut. Nah, berikut ini adalah macam-macam bahan pewarna
alami batik yang perlu kita ketahui diantaranya adalah :
Pohon Pinang, pohon yang paling umum dan tersebar di berbagai tempat di Indonesia ini juga merupakan bahan
pewarna alami untuk batik. Pohonnya cukup tinggi dengan batang yang kecil dan kurus tanpa adanya cabang
atau ranting. Lebih mirip seperti pohon kelapa tetapi tidak ada gerigi di pohonnya.
READ Paket Wisata Gili Ketapang Probolinggo, Harga Murah dan Terjangkau!
Biji buah dari pohon pinang yang sudah tua dapat dimanfaatkan sebagai bahan pewarna alami kain batik.
Caranya adalah dengan menumbuk biji pinang sampai halus lalu dicampur dengan air untuk menjadi larutan
pewarna.
Bahan pembuatan warna alami batik dari biji buah Pinang ini sudah lama diterapkan oleh masyarakat Papua
pada kain batik tradisional mereka, yaitu batik Papua. Dan pada penerapannya, batik ini menghasilkan warna
coklat kemerahan dan warna hitam pada kain batik.
Tanaman Mengkudu, biasanya tanaman ini sangat terkenal sebagai tanaman obat tradisional yang diambil dari
manfaat buah mengkudu.
Tetapi siapa yang menyangka, bahwa akar tanaman ini juga mempunyai manfaat lainnya yaitu sebagai bahan
pewarna alami pada kain batik.Dari akar tanaman mengkudu ini, terciptalah bahan pewarna alami batik
berwarna merah tua atau merah kecoklatan.
Kulit buah Manggis dapat menghasilkan warna merah keunguan, merah, dan juga biru. Cara untuk membuatnya
adalah dengan menumbuk kulit buah manggis hingga halus. Lalu rendam dengan larutan etanol (salah satu jenis
alcohol). Setelah itu dikeringkan sebelum siap untuk dijadikan sebagai bahan pewarna alami kain batik.
Jambu biji, salah satu tanaman yang paling sering berada di sekitar kita. Jambu biji biasanya sering
dimanfaatkan untuk mendukung kesehatan kita baik buahnya maupun daunnya. Tetapi, daun jambu biji juga
dapat dimanfaatkan sebagai bahan pewarna alami kain batik.
Daun jambu biji mempunyai kandungan senyawa yang sangat diserap oleh kain, dan biasanya digunakan untuk
menghasilkan warna kuning sampai warna kecoklatan pada kain. Itulah kenapa daun jambu biji menjadi salah
satu bahan alami batik.
Cara membuatnya adalah dengan menumbuk dahulu daun jambu biji sampai halus dan lembut. Lalu campurkan
dengan larutan etanol. Setelah itu lakukan pemisahan senyawa untuk zat warna sehingga nantinya akan
menghasilkan sebuah pasta untuk pewarna alami kain batik.
Soga, adalah bahan pewarna alami yang sudah lama dikenali dan sering digunakan sebagai salah satu pewarna
untuk kain batik. Pohon ini dapat ditemui di berbagai tempat di Indonesia dan biasanya yang digunakan adalah
bagian kulit kayu dari pohon soga.
Ada tiga macam jenis pohon Soga yang biasanya digunakan yaitu diantaranya adalah :
Soga Tegeran
Tanaman Soga Tegeran, tanaman ini biasa dikenal sebagai tanaman perdu berduri, dan bisa menghasilkan
warna kuning untuk bahan pewarna alami batik. Biasanya dapat kita temui di wilayah Jawa, Madura,
Kalimantan, dan Sulawesi.
Soga Tingi
Tanaman ini hampir sama dengan Soga Tegeran, namun untuk membedakannya adalah tanaman ini memiliki
jenis daun majemuk yang bergerombol di ujung cabang. Dan juga tanaman ini dapat menghasilkan warna merah
gelap atau kecoklatan untuk bahan pewarna alami kain batik.
Soga Jambal
Soga Jambal atau biasa dikenal sebagai Yellow Flamboyant. Tak jauh beda dengan saudara yang sebelumnya,
tanaman soga Jambal juga dapat dimanfaatkan sebagai penghasil alami pewarna batik. Perbedaannya adalah
tanaman ini dapat tumbuh lebih tinggi mencapai 25 meter daripada tanaman yang sebelumnya.
Dan juga pada musim bunga tiba, tanaman ini akan terlihat indah dengan tandan bunga warna kuning yang
bermekaran. Dari tanaman ini dapat menghasilkan warna coklat kemerahan dari batang kayunya.
Dari ketiga tanaman Soga diatas. Untuk mendapatkan pewarna alami kain batik, tanaman Soga ini harus
diekstrasi terlebih dahulu lalu dicampurkan dengan bahan-bahan fiksasi sebagai bahan penguat warna untuk
mendapatkan bahan pewarna alami yang diinginkan.
Pohon Indigo, biasanya kita mengenal pohon ini dengan nama Pohon Tarum atau Nila. Dari tanaman ini dapat
memanfaatkan daunnya sebagai bahan pewarna alami batik untuk menghasilkan warna biru. Zat yang
dihasilkan dari daun ini adalah sangat kuat dan juga tidak mudah pudar daripada jenis pewarna alami lainnya.
Ini disebabkan zat pewarna yang dihasilkan mempunyai keunggulan dimana jika terkena atau berbaur dengan
oksigen. Zat ini akan mengikat dengan sangat kuat pada kain batik.
Sebagai bukti adalah adanya salah satu kain batik yang warnanya menggunakan bahan ini. Yang tersimpan di
salah satu museum di Inggris yang sudah berusia 100 tahun lamanya. Dan sampai sekarang warna dari kain
batik tersebut tidak pudar. Menakjubkan bukan.
Kunyit sebagai
bahan pewarna alami. Via blogoinformasi.com
Bahan pewarna alami kain batik selanjutnya adalah kunyit. Salah satu jenis rempah-rempah Indonesia yang
paling sering kita temui di dapur kita. Kunyit juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan alami untuk kain batik.
Untuk menghasilkannya ada dua cara yang dapat digunakan dengan menghasilkan warna berbeda. Yaitu jika
kunyit dicampur dengan buah jarak dan jeruk, akan dihasilkan pewarna alami berwarna hijau tua. Dan jika
dicampurkan dengan tarum atau indigo, kunyit akan menghasilkan warna hijau muda.
Bahan alami terakhir untuk kain batik adalah biji Kesumba. Biji Kesumba biasanya dimanfaatkan sebagai bahan
pewarna makanan seperti margarine, keju, minyak salad, dan ikan. Tetapi akhir-akhir ini biji kesumba sudah
bisa dimanfaatkan juga sebagai bahan pewarna alami untuk kain dan tekstil. Dari biji kesumba ini dapat
dihasilkan warna merah oranye untuk pewarna alami kain batik.
Nah, itulah beberapa bahan pewarna alami batik yang biasa digunakan dari jaman dahulu sampai sekarang
untuk mendapatkan kualitas warna yang indah pada kain batik. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat
dan informasi yang menarik untuk pembaca.
Terimakasih
Pewarna Sintetik
Karena kekurangan yang dimiliki oleh zat pewarna alami, beberapa produsen memilih untuk menggunakan
pewarna sintesis. Zat pewarna sintesis merupakan zat warna yang berasal dari zat kimia, yang sebagian besar
tidak dapat digunakan sebagai pewarna makanan karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan terutama
fungsi hati di dalam tubuh kita.
Proses pembuatan zat warna sintesis biasanya melalui penambahan asam sulfat atau asam nitrat yang sering kali
terkontaminasi oleh arsen atau logam berat lain yang bersifat racun. Pada pembuatan zat pewarna organic
sebelum mencapai produk akhir,harus melalui suatu senyawa antara dulu yang kadang-kadang berbahaya dan
sering kali tertinggal dalam hasil akhir, atau berbentuk senyawa-senyawa baru yang berbahaya. Untuk zat
pewarna yang dianggap aman, ditetapkan bahwa kandungan arsen tidak boleh lebih dari 0,00014 persen dan
timbal tidak boleh lebih dari 0,001 persen, sedangkan logam berat lainnnya tidak boleh ada
Minimnya pengetahuan produsen mengenai zat pewarna untuk bahan pangan, menimbulkan penyalahguanaan
dalam penggunaan zat pewarna sintetik yang seharusnya untuk bahan non pangan digunakan pada bahan
pangan. Hal ini diperparah lagi dengan banyaknya keuntungan yang diperoleh oleh produsen yang
menggunakan zat pewarna sintetik (harga pewarna sintetik lebih murah dibandingkan dengan pewarna alami ).
Ini sungguh membahayakan kesehatan konsumen, terutama anak-anak yang sangat menyukai bahan pangan
yang berwarna-warni.
Contoh-contoh zat pewarna sintesis yang digunakan antara lain indigoten, allura red, fast green, tartrazine.
Kelarutan pewarna sintetik ada dua macam yaitu:
1. Dyes
Merupakan zat warna yang larut air dan diperjual belikan dalam bentuk granula, cairan, campuran warna dan
pasta. Biasanya digunakan untuk mewarnai minuman berkarbonat, minuman ringan, roti, kue-kue produk susu,
pembungkus sosis, dan lain-lain.
2. Lakes
Merupakan pigmen yang dibuat melalui proses pengendapan dari penyerapan dye pada bahan dasar, biasa
digunakan pada pelapisan tablet, campuran adonan kue, cake dan donat.
Cara yang dapat dilakukan untuk menghindari penggunaan zat warna buatan dalam produk makanan
adalah sebagai berikut:
1. Setiap kali membeli produk makanan, baca jenis dan jumlah pewarna yang digunakan dalam produk tersebut.
2. Perhatikan label pada setiap kemasan produk. Pastikan di label itu tercantum izin dari BPOM (Badan
Pengawas Obat dan Makanan) yang tertulis: “POM dan Nomor izin pendaftaran”. Atau jika produk tersebut
hasil industri rumah tangga maka harus ada nomor pendaftarannya yang tertulis : “ P-IRT dan nomor izin
pendaftaran”.
3. Untuk produk makanan yang tidak dikemas secara khusus, sebaiknya pilih makanan atau minuman yang
warnanya tidak terlalu mencolok, karena kemungkinan warna tersebut berasal dari bahan pewarna bukan
makanan (non food grade) seperti pewarna tekstil.
11 Jenis Pewarna Alami Pangan
12 Februari 2018 Muhammad Isa Dwijatmoko 0 Komentar
Warna dapat menjadi faktor penentu konsumen untuk memilih suatu produk. Warna yang menarik dan cerah
diasumsikan sebagai produk yang memiliki kualitas baik. Sebaliknya, warna kusam memberikan kesan buruk
terhadap pangan. Selain itu, warna dapat mewakili rasa produk, misal warna ungu identik dengan rasa anggur,
warna oranye identik dengan rasa jeruk, dan lainnya. Warna juga menjadi faktor penting dalam produk pangan,
selain tekstur dan aroma.
Untuk menciptakan warna yang diinginkan konsumen dibutuhkan pewarna pangan. Pewarna pangan merupakan
zat yang digunakan untuk memberikan, memperbaiki atau meningkatkan warna pada produk pangan. Pewarna
pada umumnya dapat diklasifikasikan berdasarkan asal, yaitu pewarna alami dan sintetis. Pewarna alami
merupakan pewarna pangan dari bahan alam, pewarna ini dapat memberikan fungsi tambahan sebagai
antioksidan, antimikroba, dan lainnya. Keunggulan lainnya pewarna alami yaitu lebih aman dikonsumsi
dibandingkan pewarna sintetis. Ada banyak contoh pewarna alami yang sering digunakan, berikut jenis – jenis
perwarna alami.
1. Secang
Secang merupakan tanaman semak. Senyawa brazilen yang terdapat batang secang dapat dimanfaatkan sebagai
pewarna kuning kemerahan. Secara tradisional penggunaan batang secang sebagai pewarna dapat dilakukan
dengan cara menyerut atau mengeringkan batang secang. Hasil serutan batang kayu tersebut dapat direbus
dengan air dan disaring. Air yang mengandung pigmen brazilin dan brazilien tersebut dapat langsung
dicampurkan ke adonan.
2. Angkak
Angkak merupakan beras yang difermentasi dengan menggunakan ragi. Penggunaan angkat telah banyak
diaplikasikan. Pengolahannya dengan cara fermentasi. Pada saat fermentasi terbentuk sejumlah pigmen warna
pada angkak, kurang lebih terdapat enam jenis, yaitu ada 2 jeis pigmen kuning: monascin dan akaflavin, 2
pigmen oranye: rubropunctatin dan monascorubrin, dan 2 jenis pigmen merah: rubropunctamin dan
monascorubramin. Pembuatan angkak untuk menghasilkan pigmen dengan cara beras yang telah disosoh
dicampur dengan air dengan perbanding 1 : 1 didalam plastik tahan panas, campuran distrilkan pada suhu 121oC
selama 15 menit. Setalah campuran dingin, secara aseptis inokulasikan kultur Monascus yang telah dikultivasi
sebelumnya dan diinkubasi selama 14 hari pada suhu ruang. Setelah masa inkubasi beras dikeringkan selama 3
hari, setelah kering angkak dapat digiling untuk didapatkan bubuk angkak.
3. Arang
Arang merupakan pewarna alami yang memberikan warna abu – abu atau hitam. Warna hitam dapat diperoleh
dari arang merang. Merang merupakan batang padi yang telah kering. Arang merang dibuat dengan membakar
merang hingga menjadi arang. Arang kemudian direndam didalam air hingga padatan mengendap dan air
menjadi hitam. Campuran kemudian disaring dan air warna hitam digunakan sebagai pewarna.
4. Duwet
Duwet merupakan sejenis buah berwarna ungu tua. Warna tersebut berasal dari kandungan antosianin. Proses
mendapatkan warna tersebut dengan melakukan ekstraksi dengan pelarut hidrofilik seperti metanol yang
mengandung HCL 0,1%. Ekstraksi dilakukan dengan merendam kulit dawet dalam pelarut. Ekstraksi akan lebih
cepat dengan pengadukan. Campuran kemudian disaring, sehingga didapat hanya pigmen antosianin. Pelarut
dipisahkan dengan proses evaporasi.
5. Rosella
Rosella merupakan tumbuhan yang telah banyak dibudayakan di Indonesia. Bunga rosella menjadi pewarna
merah alami. Komponen yang memberikan warna merah tersebut adalah antosianin. Penggunaanya cukup
diseduh dengan air panas, warna akan terekstrak di air panas tersebut dan dapat digunakan sebagai pewarna
pangan.
6. Ubi ungu
Ubi jalar merupakan tanaman yan sudah cukup tersebar banyak. Umbi termasuk salah satu sumber karbohidrat.
Warna merah dan ungu pada bunga, batang, daun, dan umbi merupakan akibat dari kandungan senyawa
antosianin. Antosianin dapat diesktrak dengan menggunakan pelarut polar seperti metanol, etanol, aseton, air,
dan campuran larutan tersebut.
7. Bunga telang
Bunga telang merupakan tanaman yang berwarna biri terang seperti kupu – kupu. Zat warna utama pada bunga
telang adalah antosianin. Warna biru dapat diektrak dengan menggunakan pelarut air atau pelarut polar lainnya.
8. Merah Bit
Bit merupakan tumbuhan yang banyak dimanfaatkan sebagai sayur. Umbi bit kaya akan pigmen betalain.
Warna merah bit dapat diperoleh dengan merebus bit. Pigmen betalain akan terekstrak ke air rebusan dan
membuat air menjadi berwarna merah dan dapat digunakan untuk pewarna makanan.
Pandan dan suji merupakan tanaman perdu menjalar yang memiliki daun warna hijau. Warna hijau daun
pandan dan suji berasal dari pigmen klorofil. Secara tradisional penggunaan warna hijau didapat dengan
menumbuk daun pandan dan daun suji. Hasil tumbukan ditambah air dan kemudian diperas. Air yang didapat
berwarna hijau dan dapat dicampurkan dengan adonan.
Tanaman kenikir merupakan tanaman hias. Warna kuning pada bunga kenikir berasal dari pigmen karotenoid
dan flavonoid. Dan hampir 90% dari karotenoid yang memberikan warna kuning berasal dari pigmen lutein.
Pengolahnnya dengan mengeringkan bunga terlebih dahulu. Bnga yang kering kemudia diproses menjadi
tepung. Pembuatan tepung dapat digunakan dengan secara enzimatis. Selanjutnya diinkubasi dan disaring. Fase
padat diambil dan dikeringkan dan digiling.
11. Tomat
Warna merah tomat juga berasal dari pigmen likopen, terutama bagian kulitnya. Untuk mendapatkan pigmen
likopen dapat dengan menggunakan pelarut kimia, seperti etil asetat dan n heksana, dan tidak larut dalam air.
Sumber pewarna alami dapat ditemukan karena berasal dari beberapa tanaman yang berada disekitar, namun
pada umumnya pewarna alami kurang stabil terhadap perubahan pH, sinar matahari, dan suhu tinggi, sehingga
perlu kajian dan penelitian lebih lanjut untuk membuat stabil pada bahan pangan.