Вы находитесь на странице: 1из 9

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena semata-mata atas berkat
rahmat dan karunialah salah satu tugas mata kuliah K3 (Kesehatan dan keselamatan kerja) ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Adapun isi dari makalah ini membahas tentang penanganan kecelakaan kerja di
laboratorium kimia Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Mataram. Mungkin makalah ini
masih memiliki kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami memohon segala
kritik dan saran yang membangun tentang makalah ini agar kedepannya makalah ini menjadi
lebih baik dari sebelumnya dan dapat berguna bagi kami dan pembaca nantinya.

Mataram, 12 November 2015

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1

C. Tujuan ............................................................................................................................. 1

BAB II DASAR TEORI ................................................................................................................. 2

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................................... 5

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................................ 6

A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 6

B. Saran................................................................................................................................ 6

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa, dosen, dan peneliti melakukan
percobaan. Bekerja di laboratorium kimia tak akan lepas dari kemungkinan bahaya dari
berbagai jenis bahan kimia dan peralatan yang ada di dalamnya. Karena itu diperlukan
pemahaman dan kesadaran terhadap bahaya di laboratorium.Telah banyak terjadi kecelakaan
ataupun menderita luka serta kerusakan fasilitas kerja yang sangat mahal. Semua kejadian
ataupun kecelakaan di laboratorium sebenarnya dapat dihindari jika mereka selalu mengikuti
prosedur kerja yang aman di laboratorium.
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya
untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan,
sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
yang pada akhirnya dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja
tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi Praktikan, tetapi juga
dapat mengganggu proses Praktikum secara menyeluruh.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kecelakaan kerja bisa terjadi di laboratorium kimia?
2. Bagaimana penanganan bila terjadi kecelakaan kerja di laboratorium kimia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kecelakaan kerja yang pernah terjadi d laboratorium kimia
2. Untuk mengetahui penanganan kecelakaan kerja yang terjadi di laboratorium kimia

1
BAB II

DASAR TEORI
A. Pengertian

Keselamatan dalam bekerja di laboratorium merupakan hal yang penting dan harus
diperhatikan. Karena sedikit saja kita bekerja tanpa memperhatikan segala aturan yang telah
ditetapkan di laboratorium, itu dapat berakibat fatal pada diri sendiri maupun bagi orang lain
yang berada disekitar kita sehingga mulai hal-hal kecil yang merupakan persyaratan bekerja
di laboratorium sampai hal-hal yang besar menyangkut keselamatan bekerja di laboratorium,
harus diketahui dan ditaati oleh semua orang yang bekerja di laboratorium. Kecerobohan
seseorang dan tidak mematuhi aturan yang telah ditentukan dalam bekerja di laboratorium,
dapat mencelakakan orang orang tersebut, bahkan dapat mematikan (Hasdianah, 2012).
Kesehatan dan keselamatan kerja telah diatur dalam undang-undang No. 23 Tahun 1992
tentang Kesehatan, pasal 23 menyatakan bahwa upaya keselamatan dan kesehatan kerja
harus diselenggarakan di semua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai
risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit atau mempunyai karyawan paling sedikit 10
orang.
Kecelakaan kerja dapat dibagi dua yaitu kecelakaan kerja dan kecelakaan medis.
Kecelakaan kerja ialah bila yang menjadi korban adalah petugas sedangkan kecelakaan
medis merupakan jika dalam kecelakaan yang menjadi korban adalah pasien. Kecelakaan
medis merupakan kecelakaan murni tanpa ditemukan adanya unsur kelalaian pada para
petugas.
Teori Domino Heinrich (1931) dalam Suardi (2005) menyebutkan bahwa pada setiap
kecelakaan yang menimbulkan cedera terdapat lima faktor yang secara berurutan
digambarkan sebagai lima domino yang berdiri sejajar, yaitu : kebiasaan, kesalahan
seseorang, perbuatan dan kondisi tak aman (hazard), kecelakaan serta cedera. Heinrinch
mengemukakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan, kuncinya adalah dengan
memutuskan rangkaian sebab-akibat. Misalnya, dengan membuang hazardsatu domino
diantaranya.
B. Penyebab Terjadinya Kecelakaan

2
Ada tiga dasar penyebab terjadinya kecelakaan kerja, yaitu:
1. Terjadi secara kebetulan.
Dianggap sebagai kecelakaan dalam arti asli (genuine accident) sifatnya tidak dapat
diramalkan dan berada di luar kendali manejemen perusahaan. Misalnya, seorang
karyawan tepat berada di depan jendela kaca ketika tiba-tiba seseorang melempar
jendela kaca sehingga mengenainya.
2. Kondisi kerja yang tidak aman.
Kondisi kerja yang tidak aman merupakan salah satu penyebab utama terjadinya
kecelakaan. Kondisi ini meliputi faktor-faktor sebagai berikut:
- Peralatan yang tidak terlindungi secara benar.
- Peralatan yang rusak.
- Prosedur yang berbahaya dalam, pada, atau di sekitar mesin atau peralatan gudang
yang tidak aman (sumpek dan terlalu penuh).
- Cahaya tidak memadai, suram, dan kurang penerangan.
- Ventilasi yang tidak sempurna, pergantian udara tidak cukup, atau sumber udara
tidak murni.
Pemulihan terhadap faktor-faktor ini adalah dengan meminimalkan kondisi yang tidak
aman, misalnya dengan cara membuat daftar kondisi fisik dan mekanik yang dapat
menyebabkan terjadinya kecelakaan. Pembuatan cheklist ini akan membantu dalam
menemukan masalah yang menjadi penyebab kecelakaan. Meskipun kecelakaan dapat
terjadi di mana saja dan kapan saja, akan tetapi ada tempat-tempat tertentu yang
mempunyai tingkat kecelakaan kerja tinggi. Kira-kira sepertiga dari kecelakaan industri
maupun laboratorium terjadi di sekitar truk forklift, kereta dodorng, dan tempat-tempat
angkat junjung barang.
3. Tindakan Tidak Aman yang Dilakukan oleh Tenaga Kerja.
Adalah tidak mungkin menghilangkan kecelakaan kerja hanya dengan mengurangi
keadaan yang tidak aman, karena pelaku kecelakaan kerja adalah manusia. Para ahli
belum dapat menemukan cara yang benar-benar jitu untuk menghilangkan tidakan
karyawan yang tidak aman. Tindakan-tindakan tersebut adalah:
- Melempar atau membuang material sembarangan.

3
- Mengoperasikan dan bekerja yang tidak aman misal menggunkaan pembakaran
bunsen dan alkohol bersamaan.
- Membuat peralatan keselamatan dan keamanan tidak beroperasi dengan cara
memindahkan, mengubah setting, atau memasangi kembali.
- Memakai peralatan yang tidak aman atau menggunakannya secara tidak aman.
- Menggunakan prosedur yang tidak aman saat mengisi, menempatkan,
mencampur, dan mengkombinasikan material/zat kimia.
- Berada pada posisi tidak aman.
- Pikiran kacau, gangguan penyalahgunaan, kaget, dan tindakan kasar lain.
Tindakan-tindakan seperti ini dapat menyebabkan usaha tempat kerja meminimalkan
kondisi kerja yang tidak aman menjadi sia-sia. Oleh karena itu kita harus
mengidentifikasi penyebab tindakan-tindakan di atas. Hal-hal berikut ini dapat dipakai
sebagai alat bantu dalam mengidentifikasi tindakan-tindakan di atas:
- Karakteristik pribadi karyawan.
- Karyawan yang mudah mengalami kecelakaan.
- Daya penglihatan karyawan.
- Usia karyawan
- Persepsi dan ketrampilan gerak karyawan
- Minat karyawan.

4
BAB III

PEMBAHASAN
Kecelakaan kerja didalam laboratorium kimia dapat disebabkan oleh zat-zat kimia
maupun kecelakaan yang disebabkan oleh alat-alat yang ada didalam laboratorium seperti alat-
alat gelas. Zat kimia dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui tiga cara yaitu melalui organ
pernafasan, oral atau mulut, dan kulit. Masing-masing dari hal tersebut mempunyai penanganan
yang berbeda-beda. Adapun penanganan yang dapat dilakukan yaitu:
1. Melalui Organ Pernafasan
Jika zat kimia terhirup, maka hal yang harus dilakukan adalah memindahkan korban ke
tempat yang udara segar, longgarkan pakaian yang dipakai dan berikan nafas buatan
kepada korban. Segera bawa kerumah sakit terdekat jika mengalami kesulitan bernafas.
2. Melalui Oral atau Mulut
Bila tertelan mengkonsumsi air putih dan antidotum ( penetral zat kimia ), baik antidotum
yang alami maupun yang khusus, yang alami misalnya air kelapa.
3. Melalui Kulit
Jika zat kimia terkena kulit harus terus dibilas pakai air mengalir sampai reaksi bahan
kimia tersebut hilang, sekurang-kurangnya 15-20 menit. Jika timbul iritasi segera bawa
kerumah sakit terdekat.

Dari hasil wawancara kami dengan salah satu dosen yang mengajar dimata kuliah yang
menggunakan laboratorium kimia, Pak Iswari P,SKM,M.Sc mengatakan bahwa didalam
laboratorium kimia Poltekkes Kemenkes Mataram tidak pernah terjadi kecelakaan kerja sejak
tahun 1993, hanya saja terjadi hal-hal kecil seperti terkena cairan asam sulfat pekat.

5
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Laboratorium merupakan tempat kerja yang berpotensi timbulnya kecelakaan kerja.
Kecelakaan kerja dibagi menjadi dua yaitu kecelakaan kerja dan kecelakaan medis.
Kecelakaan kerja didalam laboratorium kimia umumnya disebabkan oleh zat-zat kimia yang
terhirup, tertelan atau masuk kedalam tubuh melalui kulit. Masing-masing dari kecelakaan
tersebut mempunyai penanganan yang berbeda-beda. Selain karena bahan-bahan kimia,
kecelakaan kerja didalam laboratorium juga bisa disebabkan oleh alat-alat gelas yang
terjatuh. Didalam Laboratorium Kimia Poltekkes Kemenkes Mataram tidak pernah terjadi
kecelakaan kerja sejak tahun 1993 sampai sekarang.
B. Saran
Saat memasuki laboratorium kimia sebaiknya menggunakan alat-alat pelindung diri agar
terhindar dari bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan didalam laboratorium. Dalam
melakukan praktikum sebaiknya praktikan didampingi dengan dosen pembimbing. Apabila
terjadi kecelakaan kerja sebaiknya langsung melakukan pertolongan pertama pada korban.

6
Dokumentasi

Вам также может понравиться