Вы находитесь на странице: 1из 9

MAKALAH

PIRAMIDA PENDUDUK

Disusun Oleh :
Dilla Yolandha (0801172236)
Fadhlan Amir Lubis (0801171072)
Fika Indah Risqi (0801171020)
Neni Sitia Ningsih (0801172207)
Rabiatul Adwiyah (0801171042)
Tri Utami Pertiwi (0801171086)
Zulfikar Abdul Aziz (0801171102)
Kelas : III/3
Semester : III / 2018-2019
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
2018

1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Pujisyukur senantiasa kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberi nikmat iman
dan nikmat kesehatan dalam melaksanakan segala aktivitas hidup kita terutama di bidang
pendidikan. Salawat dan salam kita sampaikan juga kepada Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam sebagaitokoh yang patutdijadikanteladandalamsetiap proses pendidikan.
Dalam penulisan tugas ini, penuyusun menyadari bahwa dalam penulisan ini masih
banyak terdapat kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik berupa saran
penulis harapkan kepada dosen pembimbing mata kuliah ini.
Akhir kata, dengan segala kerendahan hati penulis ucapkan Alhamdulillah kepada Allah
SWT, dan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah ini. Semoga bermanfaat untuk
kita bersama.

2
BAB IPENDAHULUAN ........................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 4
C. Tujuan ............................................................................................................................. 4
BAB IIPEMBAHASAN ............................................................................................................ 5
A. Piramida Penduduk ......................................................................................................... 5
1. Defenisi Piramida Penduduk........................................................................................... 5
2. Bentuk Piramida Penduduk............................................................................................. 6
3. Fungsi Piramida Penduduk ............................................................................................. 6
4. Besar, Komposisi dan Distribusi Penduduk ................................................................... 6
D. Komposisi Penduduk ...................................................................................................... 7
BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 8

3
BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perencanaan pembangunan, pendidikan dan kesehatan, data kependudukan


memegang peran yang penting. Makin lengkap dan akurat data kependudukan yang tersedia
makin mudah dan tepat rencana pembangunan itu dibuat. Sebagai conoh, dalam perencanaan
pendidikan, diperlukan data mengenai jumlah penduduk dalam usia sekolah dan para pekerja
dalam bidang kesehatan masyarakat memerlukan informasi tentang tinggi rendahnya angka
kematia dan angka morbiditas penduduk. Banyak lagi contoh-contoh lain dimana daa
kependudukan sangat diperlukan dalam perencanaan pembangunan.

Untuk dapat memahami keadaan kependudukan di suau daerah atau negara maka perlu
didalami kajian demografi. Di negara-negara yang sedang membangun data komponen
demografi hakiki umumnya tidak lengkap, dan andaikata ada reabilitasnya pun sangat rendah.
Untuk mengatasi kekurangan ini ahli demografi membuat perkiraan (estimasi) komponen
demografi berdasarkan data hasil sensus penduduk atau data sekunder.

B. Rumusan Masalah

A. Apa saja defenisi piramida penduduk ?


B. Apa fungsi piramida penduduk ?
C. Bagaimana bentuk piramida penduduk ?
D. Apa yang dimaksud dengan komposisi penduduk ?

C. Tujuan

A. Agar dapat memahami defenisi piramida penduduk


B. Agar dapat memahami bagaimana fungsi piramdia penduduk
C. Agar dapat mengetahui bentuk piramida penduduk
D. Agar dapat mengetahui apa itu komposisi penduduk

4
BAB IIPEMBAHASAN

A. Piramida Penduduk
1. Defenisi Piramida Penduduk

Sensus penduduk yang diadakan 10 tahun sekali oleh pemerintah, bukan hanya
menghitung jumlah penduduk saja tetapi mendata tentang umur penduduk, jenis kelamin
penduduk, tingkat pendidikan penduduk, jenis mata pencaharian dsb. Kesemua ini
menunjukkan susunan penduduk atau komposisi penduduk dinegara kita pada tahun tersebut.
Komposisi negara dapat dibagi menurut komposisi tersebut, misalnya komposisi penduduk
menurut umur, menurut tingkat pendidikan, menurut pekerjaan dan sebagainya. Dengan
mengetahui komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, dapat disusun/dibuat apa
yang disebut piramida penduduk, yaitu grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis
kelamin pada saat tertentu. (Mantra, 2000)
Berdasakan komposisinya piramida penduduk dibedakan menjadi :
1. Penduduk muda yaitu penduduk dalam pertumbuhan, alasannya lebih besar dan
ujungnya runcing, jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematiam.
2. Bentuk piramida stasioner, disini penduduk usia muda, usia dewasa dan lanjut usia
seimbang, piramida stasioner ini merupakan idealnya keadaan penduduk suatu negara.
3. Piramida penduduk tua, yaitu piramida penduduk yang menggambarkan penduduk
dalam kemunduran, piramida penduduk ini menunjukkan bahwa penduduk usia muda
jumlahnya lebih kecil dibndingkan penduduk usia dengan penduduk dewasa. Hal ini
menjadi masalah karena jika ia berjalan terus menerus memungkinkan penduduk akan
menjadi musnah karena kehabisan. Disini angka kelahiran lebih kecil dibandingkan
angka kematian.
Piramida penduduk menggambarkan perkembangan penduduk dalam kurun waktu
tertentu. Negara atau daerah dengan angka kematian bayi yang rendah dan memiliki usia hidup
tinggi, bentuk piramida penduduknya hampir menyerupai kotak. Karena mayoritas
penduduknya hidup hingga usia tua. Sebaliknya yang memiliki angka kematian bayi yang
tinggi dan usia harapan hidup yang rendah, piramida penduduknya menyerupai bentuk genta
(lebar ditengah) yang menggambarkan tingginya angka kematian bayi dan tingginya risiko
kematian.
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat disajikan dalam bentuk
grafik yang disebut piramida penduduk, yaitu grafik batang dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Sumbu vertikal untuk interval usia
b. Sumbu horizontal untuk jumlah penduduk dalam persen.
c. Sebelah kiri untuk penduduk laki-laki, sebelah kanan untuk penduduk perempuan
d. Dasar sumbu vertikal untuk kelompok usia termuda, semakin keatas semakin tua
e. Puncak piramida untuk penduduk tertua, biasanya dalam interval terbuka
f. Komposisi penduduk menurut umur menggunakan interval 5 tahun, yaitu : 0-4, 5-9, 10-
14, 15-19, 20-24, 25-29+

5
2. Bentuk Piramida Penduduk

Bentuk piramida penduduk ada 3 macam yaitu :


1. Piramida penduduk muda berbentuk limas
Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar dibandiingkan
usia dewasa. Diwaktu yang akan datang jumlah penduduk bertambah lebih banyak. Jadi
penduduk mengalami pertumbuhan.
2. Piramida penduduk stasioner atau tetap berbentuk granat
Bentuk ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda seimbang dengan usia
dewasa. Hal ini berarti penduduk dalam keadaan stasioner sehingga pertambahan
penduduk akan tetap diwaktu yang akan datang.
3. Piramida penduduk tua berbent batu nisan
Piramida bentuk ini menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih sedikit bila
dibandingkan dengan usia dewasa. Diwaktu yang akan datang jumlah penduduk
mengalami penurunan karena tingkat kelahiran yang rendah dan kematia yang tinggi.
Negara-negara berkembang seperti indonesia memiliki piramida penduduk berbentuk
limas dan negara-negara maju umumnya berbentuk granat dan sebagian kecil berbentuk batu
nisan.
3. Fungsi Piramida Penduduk

Piramida penduduk dapat sangat berguna untuk melihat perbandingan jumlah


penduduk tua dan muda atau laki-laki dan perempuan atau perbandingan antara penduduk usia
produktif dan yang tidak produktif. Dari piramida penduduk juga dapat dilihat jumlah angkatan
kerja dan lapangan kerja yang harus di sediakan untuk usia produktif. Selain itu juga dapat
dijadikan dasar dalam membuat suatu kebijakan tentang suatu sarana atau prasarana untuk
masyarakat.
4. Besar, Komposisi dan Distribusi Penduduk

Jumlah penduduk atau besarnya biasanya dikaitkan dengan income per capita negara
tersebut, yang secara kasar mencerminkan kemajuan perekonomian negara tersebut. Ada
pendapat yang mengatakan bahwa jumlah penduduk yang besar adalah sangat menguntungkan
bagi pembangunan ekonomi. Tetapi ada pula yang berpendapat bahwa justru penduduk yang
kecil/sedikitlah yang dapat mempercepat proses pembangunan ekonomi ke arah yang lebih
baik. Contoh dari pendapat pertama adalah negara-negara Rusia, Jerman, Jepang sesudah
Perang Dunia II. Sedangkan pendapat kedua diikuti oleh Denmark, Swedia dan Belanda.
Sebetulnya Belanda mempunyai angka pertumbuhan penduduk yang tertinggi di Eropa Barat,
yaitu sekitar 5,8 perseribu, tetapi mempunyai jumlah penduduk hanya 14 juta jiwa. Demikian
pula banyak penduduk suatu negara yang besar tetapi mempunyai pertumbuhan ekonomi yang
cepat pula.
Di samping kedua pendapat etersebut ada pendapat yang mengatakan bahwa jumlah
penduduk suatu negara harus seimbang dengan jumlah sumber-sumber ekonominya, baru

6
dapat diperoleh kenaikan pendapatan nasionalnya. Jumlah penduduk tidak boleh terlampau
sedikit tetapi juga tidak boleh terlampau banyak. Inilah yang dikemukakan oleh teori penduduk
optimum.

B. Komposisi Penduduk

Pada umumnya komposisi penduduk dibuat berdasarkan umur dan jenis kelamin. Bila
suatu negara tersebut memiliki angka kelahiran yang rendah dan cenderung memiliki angka
kematian yang lebih tinggi. Suatu negara atau kota dianggap maju dapat diidentifikasi melalui
jumlah penduduk usia produktif yang lebih dominan, dengan angka kelahiran rendah.
Kemajuan di suatu tempat tersebut menyebabkan mobilitas penduduk yang tinggi, membuat
orang-orang datang ke tempat tersebut dengan berbagai tujuan. Umumnya tujuan mereka
terkait dengan pendudukan, bisnis, dan tujuan lainnya. (Swarjana, 2017)
Komposisi umur umumnya digambarkan dalam piramida penduduk yang dapat
menggambarkan apakah suatu negara memiliki karakteristik penduduk muda atau penduduk
tua. Penduduk tua adalah kondisi di mana sebagian besar penduduk negara tersebut adalah
berada pada usia tua, sedangkan pada penduduk muda artinya sebagian besar penduduknya
merupakan penduduk dengan usia muda. Berikut adalah piramida penduduk yang
menggambarkan karakteristik penduduk tua dan penduduk muda. (Astawa, 2018)

Penduduk muda ataupun tua dapat pula menunjukkan perbandingan beban tanggungan,
yaitu perbandingan antara banyaknya penduduk umur tidak produktif (dibawah 15 tahun dan
di atas 65 tahun) dengan banyaknya penduduk produktif secara ekonomi, yaitu usia 15-64
tahun. (Yasin, 2004)

7
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Sensus penduduk yang diadakan 10 tahun sekali oleh pemerintah, bukan hanya
menghitung jumlah penduduk saja tetapi mendata tentang umur penduduk, jenis kelamin
penduduk, tingkat pendidikan penduduk, jenis mata pencaharian dsb. Kesemua ini
menunjukkan susunan penduduk atau komposisi penduduk dinegara kita pada tahun tersebut.
Komposisi negara dapat dibagi menurut komposisi tersebut, misalnya komposisi penduduk
menurut umur, menurut tingkat pendidikan, menurut pekerjaan dan sebagainya. Dengan
mengetahui komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, dapat disusun/dibuat apa
yang disebut piramida penduduk, yaitu grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis
kelamin pada saat tertentu.

Piramida penduduk dapat sangat berguna untuk melihat perbandingan jumlah


penduduk tua dan muda atau laki-laki dan perempuan atau perbandingan antara penduduk usia
produktif dan yang tidak produktif. Dari piramida penduduk juga dapat dilihat jumlah angkatan
kerja dan lapangan kerja yang harus di sediakan untuk usia produktif. Selain itu juga dapat
dijadikan dasar dalam membuat suatu kebijakan tentang suatu sarana atau prasarana untuk
masyarakat.

8
Daftar Pustaka
Adisasmito, W. (2010). Sistem Kesehatan. Jakarta: Rajawali Press.
Astawa, I. B. (2018). Geografi Penduduk. Depok: RajaGrafindo Persada.
Indraswari, R. R. (2017). Factor Affecting The Delay First Birth in Rular Indonesia: An
Analysis of The 2012 IDHS . Jurnal Kependudukan Indonesia, 1-12.
Lembaga Demografi FEUI. (2007). Dasar-Dasar Demografi. Jakarta: Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Lucas, D. (1990). Pengantar Kependudukan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Mantra, I. B. (2000). Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Notoatmodjo, S. (2017). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.
Raharja, M. B. (2017). Fertility by Ethnicity in Indonesia: Analisys of 2010 Indonesian
Population Cencus. Jurnal Kependudukan Indonesia, 69-78.
Swarjana, I. K. (2017). Ilmu Kesehatan Masyarakat - Konsep, Strategi dan Praktik.
Yogyakarta: ANDI.
Yasin, M. (2004). Dasar Dasar Demografi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Вам также может понравиться