Judul: Rancangan Teknis Pushback Penambangan Batubara di PT Artamulia
Tata Pratama Kabupaten Muaro Bungo Provinsi Jambi
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Irwandy Arif (2014) dalam industri pertambangan dikenal suatu
rancangan tambang (mine design), syarat vital yang sesuai dengan kriteria kajian teknis, ekonomi maupun lingkungan sebelum dilanjutkan ke tahap produksi. Rancangan dalam suatu kegiatan penambangan sangat berperan penting yaitu agar terlaksananya penambangan secara teknis yang sesuai dengan tahapan operasi produksi secara sistemastis dan terarah dan juga tercapainya sasaran produksi secara optimal dengan biaya yang minimal.
Provinsi Jambi dikenal sebagai daerah yang mempunyai cadangan batu-
bara yang cukup banyak. Batubara di Provinsi Jambi tersebar di Kabupaten Muaro Jambi, Sarolangun hingga Muaro Bungo. Berdasarkan data yang didapatkan dari Dinas Energi Sumber Daya Alam (ESDM) Provinsi Jambi, cadangan batubara di Provinsi Jambi pada tahun 2015 masih sekitar 800 juta ton yang tersebar di setiap kabupaten di Provinsi Jambi. Cadangan batubara di Provinsi Jambi telah dikelola beberapa perusahaan pertambangan yang beroperasi di Provinsi Jambi.
PT Artamulia Tata Pratma (ATP) merupakan kontraktor pertambangan
yang dikontrak untuk melakukan kegiatan penambangan batubara di PT Kuansing Inti Makmur (KIM) pada jobsite Desa Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Muaro Bungo, Provinsi Jambi. Untuk menjalannya kegiatan penambangan batubara perlu dilakukan perencanaan yang baik. Dalam perencanaan terbagi atas perencanaan teknis dan non teknis, perencanaan teknis meliputi perhitungan cadangan, tahapan penambangan (pushback), desain penambangan, pit limit dan lainnya sementara aspek non teknis seperti estimasi biaya, harga pasar, ongkos produksi dan galiannya.
Perencanaan penambangan merupakan masalah yang sangat kompleks.
Masalah yang dihadapi dalam perencanaan adalah masalah geometrik tiga dimensi yang selalu berubah-ubah dengan waktu. Fluktuasi harga jual bahan galian dan peningkatan biaya produksi setiap waktunya mengakibatkan perlunya pembaharuan dalam perencanaan tambang. Parameter-parameter ekonomi tersebut akhirnya mempengaruhi fungsi waktu dan perencanaan penambangan yang sedang berlangsung. Salah satu cara untuk mempermudah dalam kegiatan perencanaan adalah dengan membaginya menjadi unit-unit yang lebih kecil dan sederhana atau lebih dikenal dengan pushback penambangan. Dari penentuan batas dari pit maka diperolehlah ultimate pit limit (batas penambangan akhir) dengan pertimbangan teknis dan non teknis (ekonomis) agar diperoleh metode yang paling aman dengan biaya minimal sehingga keuntungan optimal.
Secara teknis, Penambangan batubara yang dilakukan PT Artamulia Tata
Pratama dilakukan dengan menerapkan sistem tambang terbuka menggunakan metode open pit. Menurut Jonathan Dwirianda (2013) Open pit adalah penambangan yang dilakukan dari permukaan yang relatif datar menuju ke arah bawah (tempat endapan batubara). Bentuk endapan batubara yang berupa perlapisan (graded seam), penyebaran endapan batubara, distribusi nilai kalori batubara, serta besarnya nilai striping ratio yang diterapkan merupakan sebagian faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dalam merencanakan pentahapan suatu penambangan (pushback). Aspek-aspek teknis yang penting dalam perencanaan diantaranya perhitungan estimasi cadangan, penentuan pit limit, perhitungan striping ratio yang ekonomis dan rancangan overburden di area penambangan. Perencanaan pushback penambangan yang tepat dan akurat akan membantu perusahaan untuk melakukan penambangan dengan aman dan memperoleh keuntungan yang maksimal dengan pengembalian modal secepat mungkin.
1.2 Identifikasi Masalah
Masalah yang dihadapi dalam penelitian ini adalah bagaimana cara
membuat tahapan penambangan dengan target produksi dibatasi stripping ratio (SR) tertentu dan penanganan waste dalam setiap kurun waktu kemajuan tambang tersebut.
1.3 Rumusan Masalah
Agar diperoleh suatu rancangan pushback penambangan batubara yang
dapat memberikan informasi mengenai hal-hal terkait dengan rencana kemajuan tambang pada suatu periode waktu tertentu. Maka masalah tersebut dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana menghitung estimasi cadangan batubara berdasarkan Pit limit
penambangan. 2. Bagaimana rancangan pushback penambangan per tahun dengan batasan striping ratio (SR). 3. Bagaimana rancangan lokasi pembuangan material overburden (disposal area) secara teknis. 1.4 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup permalahan yang dibahas dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut:
1. Lokasi penelitian hanya berada di PT Artamulia Tata Pratama, Desa
Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. 2. Aspek yang bahas dalam penentuan pusback hanya berdasarkan rancangan teknis. 1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui perhitungan estimasi cadangan batubara berdasarkan Pit
limit penambangan. 2. Mengetahui rancangan pushback penambangan per tahun dengan batasan striping ratio (SR). 3. Mengetahui rancangan lokasi pembuangan material overburden (disposal area) secara teknis. 1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagi PT Artamulia Tata Pratama
a. Menjadi wadah pengabdian perusahaan untuk menciptakan insan akademik yang terampil dalam bidang pertambangan terutama dalam perencanaan tambang. b. Mengembangkan kemitraan antara Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Jambi dengan PT Artamulia Tata Pratama. c. Membantu perusahaan dalam menyelesaikan suatu permasalahan terutama dalam mendesain urutan penambangan yang optimal sesuai dengan stripping ratio yang ditentukan. 2. Bagi Program Studi Teknik Pertambangan Unja a. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan antara PT Artamulia Tata Pratama dengan Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Jambi dalam upaya meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan (link and match) antara substansi akademik dengan kompetensi yang dibutuhkan di tempat kerja. b. Tersusunnya kurikulum perkuliahan Teknik Pertambangan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. c. Meningkatnya kapasitas dan kualitas pendidikan dengan menghasilkan peserta didik yang terampil. 3. Bagi Mahasiswa Teknik Pertambangan Unja a. Mahasiswa dapat menyajikan pengalaman-pengalaman dan data- data yang diperoleh selama kerja praktek Lapangan ke dalam sebuah laporan kerja praktek. b. Mahasiswa dapat mengembangkan dan mengaplikasikan pengalaman di kerja lapangan untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan tugas akhir. Mahasiswa dapat mengenalkan dan membiasakan diri terhadap suasana kerja sebenarnya sehingga dapat membangun etos kerja yang baik, serta sebagai upaya untuk memperluas cakrawala wawasan kerja. c. Mahasiswa mendapat gambaran tentang kondisi real dunia kerja dan memiliki pengalaman terlibat langsung dalam aktivitas industri.