Вы находитесь на странице: 1из 5

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit kronik yang terjadi pada

jutaan orang di dunia. Diabetes mellitus merupakan kumpulan penyakit

metabolic yang ditandai dengan adanya peningkatan kadar glukosa darah di

atas nilai normal (hiperglikemia) yang diakibatkan oleh kelainan sekresi

insulin kerja insulin, atau keduanya. Diabetes mellitus menjadi penyakit

umum di kalangan masyarakat yang terus menunjukkan peningkatan

prevalensi sehingga menjadi beban kesehatan masyarakat yang meluas dan

membawa banyak kematian (Adikusuma, 2013).

Berdasarkan data International Diabetes Federation tahun 2015, terdapat 415

juta orang dewasa di dunia menderita diabetes, diperkirakan jumlah akan

meningkat menjadi 642 juta jiwa pada tahun 2040. Indonesia menempati

peringkat ke 7 dunia setelah China, India, Amerika Serikat, Brazil, Rusia dan

Meksiko dengan jumlah estimasi penderita diabetes di Indonesia mencapai

10 juta. WHO memprediksi kenaikan jumlah penyandang diabetes di

Indonesia akan meningkat pada tahun 2030 mencapai sekitar 21,3 juta jiwa.

Penyakit diabetes mellitus menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di

dunia dan di Indonesia. Data Sample Registration Survey tahun 2014

menunjukkan bahwa diabetes merupakan penyebab kematian terbesar

nomor 3 di Indonesia dengan presentase sebesar 6,7% setelah Stroke

(21,1%) dan penyakit Jantung Koroner (12,9%). Diabetes mellitus merupakan

penyakit yang akan diderita seumur hidup dan tidak dapat disembuhkan

1
2

secara total sehingga sangat mempengaruhi kualitas hidup penderita.

Menurut WHO, definisi kualitas hidup adalah persepsi individu terhadap

posisi dalam kehidupan dan konteks budaya serta sistem nilai dimana

seseorang hidup dan erat hubungannya tujuan individu, harapan, standard an

perhatian.

Kualitas hidup merupakan persepsi seseorang tentang kondisi kesehatannya

yang mempengaruhi kesehatan secara umum dalam melaksanakan peran

dan fungsi fisik serta keadaan tubuh. Kualitas hidup penderita diabetes

mellitus merupakan perasaan puas dan bahagia terhadap hidupnya secara

umum khususnya dengan penyakit diabetes mellitus (Masfufah, 2014).

Kualitas hidup pasien diabetes mellitus dapat dipengaruhi oleh berbagai

macam faktor yaitu faktor demografi seperti usia, jenis kelamin, tingkat

pendidikan, status social ekonomi, kemudian faktor medis yang meliputi lama

menderita dan komplikasi yang dialami, serta faktor psikologis yang terdiri

dari kecemasan dan depresi (Raudatussalamah, 2012).

Lama menderita diabetes mellitus merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi kualitas hidup penderita. Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Wahyuni tahun 2014, didapatkan hasil bahwa kualitas hidup

pasien diabetes yang menderita >10 tahun mempunyai nilai kualitas hidup

yang tinggi sedangkan untuk responden yang menderita pada rentang <1

tahun memiliki kualitas hidup yang rendah. Hal ini dikarenakan semakin lama

pasien menderita diabetes, maka efikasi diri semakin baik karena pasien

telah berpengalaman dalam mengelola penyakitnya dan memiliki koping yang

baik. Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ried and

Walker tahun 2009, menyatakan bahwa lama menderita diabetes


3

berhubungan dengan tingkat kecemasan yang dapat mengakibatkan

penurunan kualitas hidup. Pengobatan yang dijalani dapat mempengaruhi

kapasitas fungsional dan psikologis, tingkat kesehatan serta kesejahteraan

pasien.

Peneliti melakukan Studi pendahuluan di desa Sungai Tiung, yaitu dengan

cara wawancara kepada .. pasien penderita diabetes mellitus,

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah ada hubungan antara

lama menderita diabetes mellitus dengan kualitas hidup pasien diabetes

mellitus?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan lama

menderita diabetes mellitus dan kualitas hidup pasien diabetes mellitus

1.3.2 Tujuan Khusus:

Tujuan Khusus dari penelitian ini adalah:

A. Mengetahui lama menderita pasien diabetes mellitus

B. Mengidentifikasi kualitas hidup pasien diabetes mellitus

C. Menganalisis bagaimana lama menderita diabetes mellitus dan

kualitas hidup pasien diabetes mellitus


4

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Penderita Diabetes Mellitus

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pasien agar dapat

mengidentifikasi kualitas hidup pasien terkait dengan lama menderita

diabetes mellitus.

1.4.2 Bagi Pelayanan Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfat bagi puskesmas dan

rumah sakit untuk selalu memantau kualitas hidup pasien diabetes

mellitus serta faktor-faktor yang mempengaruhi.

1.4.3 Bagi Instansi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan

ilmu pengetahuan serta untuk menambah literaur bacaan bagi

mahasiswa dan mahasiswi tentang lama menderita diabetes mellitus

terhadap kualitas hidup pasien diabetes mellitus.

1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi dan data tambahan

atau sebagai bahan perbandingan untuk peneliti selanjutnya dengan

tema yang sama.

1.5 Keaslian Penelitian

A. Hilda Yanuaria Moi, dkk (2016) melakukan penelitian yang berjudul

“Hubungan antara Lamanya Menderita Diabetes Melitus Tipe II dengan

Kualitas Hidup Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Prof.Dr.W.Z

Johannes Kupang”. Penelitian ini memiliki kesamaan yaitu pada variabel

independen yaitu lama menderita dan variabel dependen yaitu kualitas

hidup, dan juga teknik pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan

consecutive sampling. Sedangkan perbedaan pada penelitian ini yaitu


5

pada kuesioner kualitas hidup pada penelitian ini menggunakan DQOL

sedangan pada penelitian yang akan dillakukan oleh calon peneliti yaitu

menggunakan WHOQOL-BREF.

B. Wardatul Washilah (2013), melakukan penelitian yang berjudul

”Hubungan Lama Menderita Diabetes dengan Pengetahuan Pencegahan

Ulkus Diabetik di Puskesmas Ciputat Tahun 2013”. Persamaan dari

penelitian ini terletak pada variable independen yaitu lama menderita

diabetes, sedangkan perbedaan pada penelitian ini terletak pada variable

dependen yaitu pengetahuan pencegahan ulkus diabetic, sedangkan

yang akan diteliti oleh calon peneliti adalah kualitas hidup pasien diabetes

mellitus.

C. Titis Nurhidayah (2017), melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan

Kepatuhan Diet dengan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Meliltus Tipe 2 di

RSUD Ratu Zalecha Martapura”. Persamaan dari penelitian ini terletak

pada variable dependen yaitu kualitas hidup. Perbedaan pada penelitian

ini terletak pada variable independen yaitu kepatuhan diet, kemudian

tekhnik pengambilan sample yang digunakan pada penelitian ini

menggunakan accidental sampling sedangkan penelitian yang akan

dilakukan oleh calon peneliti menggunakan consecutive sampling.

Вам также может понравиться