Вы находитесь на странице: 1из 10

PENGERTIAN PANCA INDERA

1. Wagner dan Hollenbeck

Wagner dan Hollenbeck (1995:136) mengemukakan pendapatnya bahwa: “We human


beings have five senses through which we experience the world around us; sight, hearing,
touch, smell and taste. Perception is the process by which individuals select, organize, store
and interpret the information gathered from these senses”. Pendapat tersebut kurang lebih
mempunyai arti bahwa kita manusia memiliki lima indera dimana lewat indera-indera
tersebut kita bisa mengalami dunia yang ada disekitar kita; yaitu lewat indera penglihatan,
pendengaran, perasa, penciuman dan pengecap. Persepsi merupakan proses dimana seseorang
memilih, mengelola, menyimpan dan menginterpretasikan informasi yang dikumpulkan dari
indera-indera tersebut.
Pendapat Wagner dan Hollenbeck tersebut mirip dengan Robbins (2003:160) yang
mendefinisikan persepsi sebagai suatu proses yang ditempuh individu-individu untuk
mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada
lingkungan mereka. Sejumlah faktor yang mempengaruhi persepsi menurut Robbins adalah
pelaku persepsi, obyek atau target yang dipersepsikan dan situasi. Di antara karakteristik
pribadi dari pelaku persepsi yang lebih relevan mempengaruhi persepsi adalah sikap, motif,
kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu dan pengharapan (ekspektasi). Obyek atau
target bisa berupa orang, benda atau peristiwa. Sifat-sifat obyek atau target itu biasanya
berpengaruh terhadap persepsi orang yang melihatnya. Situasi adalah konteks objek atau
peristiwa, yang meliputi unsur-unsur lingkungan sekitar dan waktu.

2. Jessica Cerratini

Secara teknis, Jessica Cerratini dari Harvard Medicine mengungkapkan bahwa indera
adalah sistem tubuh yang terdiri dari sekelompok sel sensorik yang tidak hanya merespon
fenomena fisik tertentu, namun sel sensorik ini juga sesuai dengan beberapa bagian tertentu
di otak. Hal ini membuat definisi indera menjadi lebih luas sekaligus juga spesifik. Oleh
karena itu, sebenarnya masih banyak indera lain yang dimiliki oleh tubuh kita. Salah satu di
antaranya adalah keseimbangan. Keseimbangan dikontrol dengan porsi besar oleh sistem
vestibular yang ada di dalam telinga. Jika kita berada di luar angkasa, sistem ini tentu bisa
merasakan dan harus beradaptasi untuk menahan tubuh kita tetap seimbang bukan? Tentu
keseimbangan adalah indera. Indera lain yang menurut ilmuwan seharusnya termasuk dalam
panca indera adalah 'proprioception,' yang merupakan persepsi kita terhadap posisi tubuh.
Untuk mencoba indera ini, Anda bisa memejamkan mata lalu coba sentuh hidung Anda
dengan jari. Anda tak tahu dan tak bisa melihat yang Anda sendiri lakukan, namun Anda
mampu merasakan jari Anda secara tepat menyentuh ujung hidung Anda tanpa 'terpeleset'
untuk menyolok mata. Tentu hal tersebut adalah indera. Para pakar yang lebih 'liberal' justru
punya definisi lebih detil lagi soal panca indera, di mana indera harus didefinisikan dengan
reseptor. Dengan kata lain tiap reseptor yang bisa merasakan hal berbeda bisa dikategorikan
panca indera sendiri. Salah satu contohnya adalah kulit manusia, di mana reseptor kulit
mampu merasakan banyak hal, mulai tekanan, rasa sakit, serta temperatur secara berbeda-
beda. Dengan logika ini, panca indera peraba saja, akan memiliki banyak sub-indera, sesuai
dengan reseptor yang dimiliki masing-masing indera.

3. Christian Jannet

Definisi yang membuat panca indera makin 'terkotakkan' sesuai dengan rangsangan
fisik, dikemukakan oleh seorang pakar ilmu saraf, Christian Jannet. Menurut sang pakar,
manusia seharusnya hanya memiliki tiga panca indera, yakni mekanis, kimiawi, dan cahaya.
Mekanis terdiri dari peraba, pendengaran, dan proprioception. Kimiawi terdiri dari pengecap
dan penciuman. Serta cahaya yang berupa penglihatan.

4. Saeful Anwar

Saeful Anwar mengutip al-Ghazali menyebutkan, panca indera merupakan sarana


penangkap pertama yang muncul dari dalam diri manusia, disusul dengan daya khayal yang
menyusun aneka bentuk susunan, dari partikular-partikular yang ditangkap indera kemudian
tamyiz (daya pembeda), yang menangkap sesuatu di atas alam empirik sensual di sekitar usia
tujuh tahun, kemudian disusul oleh akal yang menangkap hukum-hukum akal yang tidak
terdapat pada fase sebelumnya. Panca indera diumpamakan sebagai tentara kalbu yang
disebar ke dunia fisis-sensual, dan beroperasi di wilayahnya masing-masing dan laporannya
berguna bagi akal.
Pengetahuan inderawi dimiliki manusia melalui kemampuan indera. Kemampuan itu
diperoleh manusia sebagai makhluk biotik, berkat inderanya manusia dapat mengetahui apa
yang terjadi di alam ini. Indera menghubungkan manusia dengan hal-hal yang konkrit
material. Pengetahuan indera bersifat parsial, disebabkan perbedaan indera dengan yang lain.
Namun pengetahuan inderawi sangat dibutuhkan karena indera merupakan gerbang pertama
untuk pengetahuan yang utuh.
TELINGA

Telinga merupakan alat indra yang berfungsi untuk mendengar suara yang ada di sekitar
kita. Telinga ialah indra pendengaran yang menerima sebuah rangsangan berupa suara
(fonoreseptor). fungsi lain dari telinga yaitu telinga berfungsi sebagai alat keseimbangan.

Bagian-Bagian Telinga, Yaitu sebagai berikut :

 Telinga merupakan indra pendengar yang terdiri dari telinga bagian luar, telinga
bagian tengah, dan telinga bagian dalam. Telinga bagian luar terdiri dari daun telinga,
lubang telinga, liang pendengaran, kelenjar minyak, dan selaput gendang atau
membran timpani.
 Selain itu, telinga luar terdiri dari aurikel atau pinna, di mana pada binatang yang
rendahan berukuran besar dan dapar bergerak dan membantu mengumpulkan
gelombang suara.
 Kemudian, meatus auditorius externa yang menjorok ke dalam menjauhi pinna, dan
menghantarkan getaran suara menuju membran timpani.
 Liang ini berukuran panjang sekitar dua setengah sentimeter sepertiga luarnya
merupakan tulang rawan sementara dua pertiga di dalamnya berupa tulang. Raglan
tulang rawan tidak lurus dan bergerak ke arah atas dan belakang.
 Liang ini dapat diluruskan dengan cara mengangkat daun telinga ke atas dan ke
belakang. Hal ini ada umumnya dilakukan bila kita hendak menyemprot telinga.
Cairan semprotan itu harus diarahkan ke dinding posterior dan dinding atas jiang
telinga. Setelah disemprot dan diperiksa, cairan selebihnya dapat dikibaskan ke luar
oleh pasien.
 Aurikel ini berbentuk tidak teratur serta terdiri dari tulang rawan dan jaringan fibrus,
kecuali pada ujung paling bawah yaitu cuping telinga yang terdiri dari lemak.
 Terdapat tiga kelompok otot yang ada pada bagian depan, atas, dan belakang telinga.
Kendati demikian, manusia hanya sanggup menggerakkan telinga sedikit sekali,
sehingga hampir- hampir tidak dapat terlihat.
 Telinga bagian luar memiliki fungsi untuk menangkap rangsangan yang berupa bunyi
atau suara. Gendang telinga dapat pecah sebagai akibat adanya tekanan udara yang
terlalu kuat akibat ledakan, petir, atau sejenisnya.
 Pada dinding saluran telinga luar, minyak serumen, dan rambut- rambut halus
memiliki fungsi untuk penyaring dari gangguan benda asing. Jika terjadi gangguan
pada bagian penerima gelombang bunyi atau pada sistem saraf, maka pendengaran
akan mengalami gangguan bahkan dapat menyebabkan menjadi tuli.
 Sedangkan, telinga bagian tengah terdiri dari gendang telinga, tiga tulang pendengar
meliputi martil, landasan, dan sanggurdi, dan saluran eustachius. Telinga bagian
tengah berupa rongga telinga yang berisi udara.
 Telinga tengah atau rongga timpani merupakan bilik kecil yang mengandung udara.
Rongga tersebut ada di sebelah dalam membran timpani atau gendang telinga, yang
memisahkan rongga tersebut dari meatus auditorius externa.
 Rongga tersebut sempit dan memiliki dinding tulang dan dinding membranosa.
Sementara bagian belakangnya bersambung dengan antrum mastoid dalam prosesus
mastoideus pada tulang temporalis, melalui sebuah celah yang dinamakan dengan
aditus.
 Tuba eustakhius bergerak ke depan dari rongga telinga tengah menuju ke naso- farinx,
lantas terbuka. Dengan demikian, tekanan udara pada kedua sisi gendang telinga
dapat diatur secara seimbang melalui meatus auditorius externa, dan melalui tuba
eustakhius atau faringo timpanik.
 Celah tuba eustakhius akan tertutup apabila dalam keadaan biasa dan akan terbuka
setiap kali kita menelan. Akibatnya, tekanan udara di dalam ruang timpani
dipertahankan tetap seimbang dengan tekanan udara dalam atmosfer. Dengan
demikian, cedara atau ketulian akibat dari tidak seimbangnya tekanan udara, dapat
dihindarkan.
 Hubungan dengan naso- farinx ini memungkinkan infeksi pada hidung atau
tenggorokan dapat menjalar masuk ke dalam rongga telinga tengah.
 Tulang- tulang pendengaran adalah tiga tulang kecil yang tersusun pada rongga
telinga tengah seperti rantai yang bersambung dari membran timpani menuju rongga
telinga dalam.
 Tulang sebelah luar adalah malleus, berbentuk seperti martil dengan gagang yang
terkait pada membran timpani, sementara kepalanya menjulur ke dalam ruang
timpani.
 Tulang yang ada di tengah adalah inkus atau landasan, sisi luarnya bersendi dengan
malleus, sementara sisi bagian dalamnya bersendi dengan sisi dalam sebuah tulang
kecil yaitu stapes.
 Stapes atau tulang sanggurdi, yang dikaitkan pada inkus dengan ujung yang lebih
kecil, sementara dasarnya yang bulat panjang terkait dengan membran yang menutup
fenestra vestibuli atau tingkap- jorong. Rangkaian tulang – tulang ini memiliki fungsi
untuk mengalirkan getaran suara dari gendang telinga menuju rongga telinga dalam.
 Prosesus mastoideus merupakan bagian tulang temporalis yang ada di belakang
telinga, sementara ruang udara ada pada bagian atasnya adalah antrum mastoideus
yang berhubungan dengan rongga teinga tengah.
 Infeksi dapat menjalar dari rongga telinga tengah hingga pada antrum mastoid, dan
dengan demikian menimbulkan mastoiditis.
 Ketiga tulang pendengaran yaitu martil, landasan, dan sanggurdi menghubungkan
telinga bagian luar dan telinga bagian dalam. Saluran eustachius menghubungkan
rongga telinga dengan rongga mulut. Saluran ini memiliki fungsi untuk menjaga agar
tekanan udara di luar dan tekanan udara di dalam telinga sama besarnya.
 Rongga telinga dalam ada dalam bagian ospetrosum tulang temporalis. Rongga
telinga dalam ini terdiri dari berbagai rongga yang menyerupai saluran- saluran dalam
tulang temporalis.
 Rongga- rongga tersebut dinamakan dengan labirin tulang dan dilapisi dengan
membran sehingga membentuk labirin membranosa. Saluran – saluran bermembran
ini mengandung cairan dan ujung- ujung akhir saraf pendengaran dan keseimbangan
 Labirin tulang terdiri dari tiga bagian. Vestibula merupakan bagian tengah, dan
tempat bersambungnya bagian – bagian yang lain. Saluran setengah lingkaran
bersambung dengan vestibula.
 Terdapat tiga jenis saluran – saluran yaitu saluran superior, posterior dan lateral.
Saluran lateral letaknya horizontal, sementara ketiga – tiganya saling membuat sudut
tegak lurus satu sama lain.
 Pada salah satu ujung setiap saluran terdapat penebalan yang dinamakan dengan
ampula. Ampula merupakan gerakan cairan yang merangsang ujung – ujung akhir
saraf khusus dalam ampula ini yang menyebabkan kita sadar akan kedudukan kita.
 Telinga bagian dalam dibagi menjadi alat keseimbangan tubuh, tiga saluran setengah
lingkaran, tingkap jorong, tingkap bundar, dan rumah siput atau koklea.
 Koklea merupakan sebuah tabung yang berbentuk spiral yang membelit dirinya
laksana rumah siput. Belitan- belitan itu melingkari sebuah sumbu yang berbentuk
kerucut yang memiliki bagian tengah dari tulang, yang disebut dengan mochulus.
Dalam setiap belitan, ada saluran membranosa yang mengandung ujung- ujung akhir
saraf pendengaran.
 Rumah siput ini berisi cairan limfa dan sel- sel sensoris yang dihubungkan ke otak
oleh saraf- saraf pendengar. Cairan dalam labirin membranosa dinamakan dengan
endolimfe sedangkan cairan yang berada di luar labirin membranosa dan dalam
labirin tulang dinamakan dengan perilinfe.
 Ada dua tingkap dalam ruang melingkar ini yaitu fenestra vestibuli dan fenestra
kokhlea. Fenestra vestibuli atau yang dinamakan dengan fenestra ovalis karena
berbentuk bulat panjang dan ditutup oleh tulang stapes.
 Fenestra kokhlea atau yang dinamakan dengan fenestra rotunda, karena berbentuk
bundar dna ditutup oleh sebuah membran.
 Keduanya menghadap ke telinga dalam. Tingkap – tingkap ini dalam labirin tulang
bertujuan agar getaran dalam dialihkan dari rongga telinga tengah, untuk
dilangsungkan dalam perilimfe. Perilimfe merupakan cairan yang praktis yang tidak
dapat dipadatkan.
 Getaran dalam perilimfe dialihkan menuju endolimfe, dan dengan demikian akan
merangsang ujung- ujung akhir pada saraf pendengaran.
 Nervus auditorius atau saraf pendengaran terdiri dari dua bagian, salah satunya
pengumpulan sensibilitas dari bagian vestibular rongga telinga dalam yang memiliki
hubungan dengan keseimbangan.
 Serabut- serabut saraf ini bergerak menuju nukleus vestibularis yang ada pada titik
pertemuan antara pons dan medula oblongata, kemudian bergerak menuju serebelum.
 Bagian dari kokhlearis pada nervus auditorius adalah saraf pendengar yang
sebenarnya. Sarabut- serabut sarafnya mula- mula dipancarkan pada sebuah nukleus
khusus yang ada tepat di belakang talamus, kemudian dari sama dipancarkan lagi
menuju pusat penerima akhir dalam kortex otak yang ada pada bagian abwah lobus
temporalis.
 Cedera pada saraf kokhlearis akan mengakibatkan ketulian saraf, sementara cedera
pada saraf vestibularis akan mengakibatkan vertigo, ataxia, dan nistagmus.

Fungsi Bagian – Bagian Indra Pendengar

 Bagian ini akan menjelaskan tentang fungsi dari bagian-bagian indra pendengar, yang
dijelaskan sebagai berikut
 Daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran memiliki fungsi untuk
menangkap dan mengumpulkan gelombang bunyi.
 Gendang telinga memiliki fungsi untuk menerima rangsang bunyi dan meneruskan
bunyi ke bagian yang lebih dalam.
 Tiga tulang pendengaran meliputi tulang martil, landasan, dan sanggurdi yang
memiliki fungsi untuk memperkuat getaran dan meneruskan getaran ke koklea atau
rumah siput.
 Tingkap jorong, tingkap bundar, tiga saluran setengah lingkaran dan koklea atau
rumah siput memiliki fungsi untuk mengubah impuls dan diteruskan ke otak. Tiga
saluran setengah lingkaran juga memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh.
 Saluran eustachius memiliki fungsi untuk menghubungkan rongga mulut dengan
telinga bagian luar. Bagaimanakah mekanisme pendengaran manusia?
PERMAINAN SAINS PANCA INDRA PENDENGARAN

Dalam seri Sains A-Z untuk balita dan anak-anak usia pra sekolah, L mewakili
kemampuan mendengarkan (Listening Skills). Hal ini karena mengembangkan kemampuan
mendengarkan adalah hal yang penting. Untuk itu menjadi menarik jika kemampuan ini
dilatih untuk anak dengan metode yang lebih menyenangkan, salah satunya adalah melalui
permainan. Berikut ini adalah beberapa permainan pendengaran yang dapat membantu
melatih kemampuan anak dalam mendengar.

Permainan-permainan berikut ini akan membantu anak untuk berlatih melakukan observasi
dengan indera pendengaran mereka sekaligus memungkinkan mereka untuk bergerak aktif.
Apa saja permainan tersebut? Berikut ini adalah ulasannya.

Berburu Suara di Luar

Cobalah game berburu suara yang satu ini. Game ini terinspirasi dari permainan Mr. Brown
Can Moo! Can You? Dalam permainan ini, anak-anak akan dihadapkan dengan sebuah buku
yang berisi berbagai macam tulisan bunyi-bunyi suara seperti “Mooo”, “Meeong”,
“kukuruyuk”, “wek wek wek”, dan masih banyak lagi. Ajak anak pergi ke luar dan mencari
apa saja suara yang mereka dengar dan sesuai dengan tulisan di buku tersebut. Setelah itu
lingkari suara yang didengar. Misalnya jika di luar bertemu bebek yang berbunyi “wek wek
wek” maka lingkari tulisan “wek wek wek”

Lakukan 3 Hal (Permainan Mengikuti Petunjuk)

Dalam permainan ini, anak-anak akan mencoba berlatih untuk mengikuti petunjuk atau
instruksi. Dalam hal ini Anda dapat menjadi Simon dalam permainan Simon berkata ….
Yang diikuti dengan perintah atau petunjuk yang harus dilakukan oleh anak misalnya Simon
berkata ambilkan pensil warna maka anak-anak pun langsung mengambil pensil warna. Atau
permainan Lakukan 3 Hal. Dalam permainan ini Anda akan berperan sebagai guru. Guru
meminta anak untuk melakukan 3 hal secara berurutan. Contohnya, Lakukan 3 Hal: pertama
ambil pensil warna, kedua menggambar balon di buku, dan ketiga kumpulkan ke guru.
Aktivitas Mendengarkan Dengan Balok

Aktivitas ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu balok-balok berwarna-warni. Anda
cukup menyebutkan balok warna tertentu yang harus diletakkan. Misalnya ambil balok warna
biru. Letakkan satu balok kuning di atasnya, letakkan balok hijau di atasnya, dan seterusnya.

Permainan Menggambar

Permainan ini bisa sangat lucu sekaligus mengasyikan. Permainan ini akan melatih
pendengaran anak sekaligus memberikan petunjuk. Permainan ini sekilas cukup sederhana
tetapi harus dilakukan secara berpasangan. Orang pertama harus menggambar gambar
tertentu di kertas tetapi tidak boleh diketahui oleh pasangannya. Gambar yang dibuat bisa
gambar hewan, kendaraan, dan lainnya. Setelah selesai, pasangan yang tidak melihat gambar
tersebut diminta untuk menggambar tetapi dengan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh
orang pertama yang menggambar tetapi tidak boleh menyebutkan nama gambar tersebut.
Misalnya untuk gambar ayam, orang pertama hanya boleh mengatakan, lingkaran, dua
lingkaran kecil, sebuah segitiga lancip ke depan, dan seterusnya. Pasti gambar yang akan
dihasilkan oleh orang kedua belum tentu sama dengan orang pertama.

Вам также может понравиться