Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Salah satu alternatif teknologi pengendalian OPT adalah penggunaan pestisida nabati
yang lebih alami. Bahan aktif pestisida nabati adalah produk alam yang berasal dari
tanaman yang mempunyai kelompok metabolit sekunder yang mengandung beribu-
ribu senyawa bioaktif seperti alkaloid, terpenoid, fenolik, dan zat – zat kimia
sekunder lainnya. Senyawa bioaktif tersebut apabila diaplikasikan ke tanaman yang
terinfeksi OPT, tidak berpengaruh terhadap fotosintesis pertumbuhan ataupun aspek
fisiologis tanaman lainnya, namun berpengaruh terhadap sistem saraf otot,
keseimbangan hormone, reproduksi, perilaku berupa penarik, anti makan dan sistem
pernafasan OPT.
Beberapa hal yang perlu diketahui sebelum menggunakan pestisida nabati adalah
keunggulan dan kelemahan penggunaan pestisida nabati tersebut. Keunggulan
pestisida nabati antara lain : (1) mengalami degradasi/penguraian yang cepat oleh
sinar matahari; (2) memiliki efek/pengaruh yang cepat, yaitu menghentikan nafsu
makan serangga walapun jarang menyebabkan kematian; (3) tok(lethal dosage
sitasnya umumnya rendah terhadaphewan dan relatif lebih aman pada manusia (LD)
>50 Oral); (4) memiliki spektrum pengendalian yang luas (racun lambung dan syaraf)
dan bersifat selektif; (5) dapat diandalkan untuk mengatasi OPT yang telah kebal
pada pestisida sintetis; (6) fitotoksitas rendah, yaitu tidak meracuni dan merusak
tanaman dan (7) murah dan mudah dibuat oleh petani.
Kelemahan pengggunaan pestisida nabati antara lain : (1) cepat terurai dan
aplikasinya harus lebih sering; (2) caya racunnya rendah (tidak langsung mematikan
serangga/memiliki efek lambat); (3) kapasitas produksinya masih rendah dan belum
dapat dilakukan dalam jumlah massal (bahan tanaman untuk pestisida nabati belum
banyak dibudidayakan secara khusus); (4) ketersediaannya di toko-toko pertanian
masih terbatas dan (5) kurang praktis dan tidak tahan disimpan.
1. Daun mimba
Tanaman Mimba sebagai pestisida nabati memiliki daya kerja yang efektif,
ekonomis, aman, mudah didapat dan ramah lingkungan. Zat-zat racun yang ada di
dalam tanaman mimba bermanfaat untuk insektisida, repelen, akarisida,
penghambat pertumbuhan, nematisida, fungisida, anti-virus. Mimba mengandung
azadirachtin, meliantriol, salannin, dan nimbin. Kandungan senyawa azadirachtin
pada daun mimba dapat berfungsi sebagai pestisida yang dapat mengendalikan
hama ulat dan kutu-kutuan. Salanin berperan sebagai penurun nafsu makan (anti-
feedant) yang mengakibatkan daya rusak serangga sangat menurun. Meliantriol
berperan sebagai penghalau (repellent) yang mengakibatkan serangga hama
enggan mendekati zat tersebut dan dapat merubah tingkah laku serangga,
khususnya belalang (insect behavior) yang tadinya bersifat migrasi, bergerombol
dan merusak menjadi bersifat solitair yang bersifat tidak merusak. Dan Nimbin
dan nimbidin berperan sebagai anti mikro organisme seperti anti-virus, bakterisida,
fungisida sangat bermanfaat untuk digunakan dalam mengendalikan penyakit
tanaman
2. Daun sirsak
Sirsak dapat tumbuh di sembarang tempat, yang paling baik ditanam di daerah
yang tanahnya cukup mengandung air dan di Indonesia daun sirsak hanya
dimanfaatkan buahnya saja. Daun sirsak mengandung senyawa acetogenin, antara
lain asimisin, bulatacin dan squamosin. Pada konsentrasi tinggi, senyawa
acetogenin memiliki keistimewaan sebagai anti feedent. Dalam hal ini, serangga
hama tidak lagi bergairah untuk melahap bagian tanaman yang disukainya.
Sedangkan pada konsentrasi rendah, bersifat racun perut yang bisa mengakibatkan
serangga hama menemui ajalnya
Mengandung senyawa anonanin dan resin yg dapat mengendalikan hama kutu2an
3. Daun pepaya
Daun pepaya mengandung bahan aktif berupa Papain yang berfungsi sebagai
penolak (repellent) dan bersifat insektisida (ulat, hama yg terdapat dalam tanah,
trips, kutu, dan hama penghisap), fungisida (embun tepung), dan rodentisida.
4. Bawang putih
Bawang putih biasa digunakan sebagai bumbu dapur sehingga sangat mudah
untuk mendapatkannya. Senyawa kimia yang terkandung dalam bawang putih
antara lain tanin, minyak atsiri (mengandalikan patogen), dialilsulfida, aliin,
alisin, enzim aliinase. Senyawa tanin yg ada pada ekstrak bawang putih berfungsi
sebagai penolak (repellent) yang bersifat sebagai insektisida (ulat, kutu daun,
belalang, wereng). Senyawa minyak atsiri berfungsi sebagai pengendali patogen.
Sedangkan senyawa allicin berfungsi sebagai larvasida dan antibiotik.