Вы находитесь на странице: 1из 31

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

“UNIQUE COMPs” SEBAGAI KOMPOSTER ORGANIK TANPA BAU BERBASIS


ORGANISME DETRITIVOR BERTENAGA SURYA

BIDANG KEGIATAN
PKM KARSA CIPTA

Diusulkan Oleh:

TITO YUDATAMA NIM. K1C016004 ANGKATAN 2016


NURUL AINI NIM. A0A017034 ANGKATAN 2017
SAFIRA KARIMATUNNISA NIM. A1C017005 ANGKATAN 2017

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


PURWOKERTO
2017
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...............................................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................iii

BAB 1. PENDAHULUAN.......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................................................1

1.2 Perumusan Masalah……………………………………………...….2

1.3 Tujuan....................................................................................................................3

1.4 Luaran dan Manfaat...........................................................................................3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................3

2.1 Kompos.................................................................................................................3

2.2 Komposter............................................................................................................3

2.3 Pasar Tradisional…………………………………………………….3


2.4 Organisme Detritivor.....……………………………………………...3

2.5 Alat dan Bahan Elektronika............................................................................4

BAB 3. METODE PENELITIAN..........................................................................................5

3.1 Gambaran Umum Kegiatan............................................................................5

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN....................................................................7

4.1 Rancangan Biaya................................................................................................7

4.2 Jadwal Kegiataan................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................9

LAMPIRAN................................................................................................................................11

iii
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sampah adalah salah satu sumber penyakit yang sulit dipisahkan dalam
keseharian kita. Bahkan sejak lahir kita telah menjadi produsen sampah dan akan selalu
menghasilkan sampah selama masih hidup. Sampai saat ini sampah merupakan masalah
serius yang perlu ditangani, menurut UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan
sampah, telah diatur bahwa pengelolaan sampah tidak hanya menjadi kewajiban
pemerintah saja, melainkan masyarakat dan pelaku usaha sebagai penghasil sampah juga
harus bertanggung jawab dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Sampah
dihasilkan dari rumah, kantor, pasar, terminal, pelabuhan, jalan dan sebagainya. Dengan
banyaknya sampah yang tak terkendali, maka dapat merusak lingkungan yang berakibat
terjadinya pencemaran lingkungan, baik tanah, air, udara, dan bahkan dapat merusak
kesehatan manusia. Berdasarkan data statistik persampahan domestik Indonesia yang
dihimpun oleh Kementrian Negara Lingkungan Hidup pada tahun 2008 menyebutkan
bahwa sampah organik untuk kota-kota besar bisa mencapai 70% dari total sampah, dan
sekitar 28% adalah sampah nonhayati (non organik). Sampah tersebut menjadi obyek
aktivitas pemulung yang cukup potensial, mulai dari sumber sampah seperti rumah tangga
hingga ke TPA. Sisanya sekitar 2% adalah sampah B3 (Bahan Berbahaya Beracun) yang
perlu dikelola tersendiri. Pencemaran lingkungan di Kota maupun Kabupaten sangat
penting dicegah karena semakin bertambahnya jumlah penduduk dan aktivitas masyarakat
di berbagai bidang pembangunan sangat berdampak positif terhadap derajat kesehatan
masyarakat pada umumnya. Jika dihitung secara rata-rata, masyarakat menghasilkan
sampah sekitar 0,5 kg perkapita per hari. Bila setiap rumah tangga atau keluarga terdiri
dari empat orang yaitu ayah, ibu dan dua anak, maka setiap rumah tangga tersebut
menghasilkan sampah rata-rata 2 kg per hari. Rumah tangga di Indonesia tercatat sebagai
penyumbang sampah terbesar yaitu 75% dari total volume sampah (Norbertus Kaleka,
2010). Selama ini pengelolaan sampah di kalangan masyarakat adalah dengan cara
membakar sampah, atau dengan membuangnya di TPA. Padahal sampah yang
menggunung di TPA menyebabkan peningkatan degradasi kebersihan lingkungan karena
mengeluarkan gas metan yang dapat memperparah kasus global warming, gas ini
memiliki daya rusak hingga 23 kali lebih kuat daripada karbon (Dias, 2009; Sony, 2010:
Banowati, 2011).

Salah satu alternatif pengolahan sampah adalah memilah sampah organik dan
memprosesnya menjadi kompos atau pupuk hijau (Djuarnani, 2005). Sampah organik
yang berasal dari rumah tangga ataupun tempat umum sangat ideal untuk dijadikan
kompos karena yang dapat dimanfaatkan bukan hanya komposnya, tetapi lingkungan pun
terhindar dari pencemaran (Murbandono, 2006). Pupuk kompos adalah pupuk yang
berasal dari proses penguraian bahan organik seperti sisa buah-buahan ataupun daun.
Pupuk kompos bersifat ramah lingkungan karena tidak mengandung bahan-bahan kimia,
namun tetap efektif dalam menyuburkan tanaman, dengan menggunakan pupuk
2

kompos, tanaman dapat berkembang dengan baik. Pupuk kompos mempunyai nilai
jual yang lebih tinggi dikarenakan menggunakan bahan alami. Mendaur ulang sampah
menjadi pupuk kompos mempunyai beberapa keuntungan yaitu kita dapat mengolah
sampah secara tepat guna, dan mendapatkan keuntungan komersial jika dijual.
Di pasaran, banyak beredar jenis dan model komposter. Namun, komposter-
komposter di pasaran saat ini memiliki kekurangan seperti tidak ada indikator yang
menunjukkan kompos siap dipanen, dan masih menimbulkan bau saat diolah menjadi
kompos. Hal-hal tersebut mengurangi minat masyarakat untuk menggunakan
komposter, sehingga peran masyarakat dalam mengolah sampah organik sangat
rendah. Inovasi yang diusulkan adalah komposter berbasis organisme detritivor tanpa
bau bertenaga surya yang dimodifikasi dengan rangkaian elektronika sehingga limbah
organik yang dihasilkan oleh masyarakat tidak mencemari lingkungan bahkan
kesehatan.

Pengembangan komposter Unique COMPs untuk menjadi komposter tanpa bau


bertenaga surya termodifikasi dapat dilakukan dengan memadukan beberapa konsep
pembuatan komposter yang sudah ada sebelumnya, seperti Biovessel dari Tingokok yang
berbasis bantuan cacing untuk skala rumah tangga, rumah kompos, dan komposter rumah
tangga dengan bantuan mikroorganisme berbasis tong sampah yang dibenamkan ke dalam
tanah. Untuk sistem penyimpanan energi listrik dapat dilakukan dengan memadukan
prinsip penyimpanan energi pada Pembangkit Listrik Tenga Surya (PLTS) (Erviana,
2011). Prinsip kerja Unique COMPs tersebut bekerja dengan memanfaatkan organisme
detritivor dengan beberapa komponen elektronika sebagai pendukung untuk mempercepat
kinerja dari organisme detritivor guna mendapat hasil pengomposan yang lebih cepat.
Kemudian hasil pengolahan yang dilakukan oleh organisme detritivor dapat diketahui
hasilnya melalui indikator pemberitahuan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dalam kegiatan ini akan dilakukan


perancangan komposter sampah organik tanpa bau berbasis organisme detritivor
bertenaga surya termodifikasi. Keberhasilan kegiatan ini diharapkan menjadi salah
satu solusi cara pengolahan sampah organik yang belum terkelola, khususnya bagi
wilayah umum penghasil sampah organik, seperti pasar.

1.2 Perumusan Masalah


1. Bagaimana mengatasi jumlah sampah organik yang tak sebanding dengan
pengolahannya?
2. Bagaimana mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos yang lebih
efektif, efisien, dan tanpa bau?
3. Bagaimana solusi permasalahan sampah organik di daerah pasar yang belum
terolah dengan baik?
3

1.3 Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan rancang bangun pengolah sampah
organik menjadi pupuk kompos berbasis organisme detritivor tanpa bau bertenaga
surya termodifikasi.

1.4 Luaran dan Manfaat


Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah dihasilkannya prototipe
pengolah sampah organik menjadi pupuk kompos berbasis organisme detritivor tanpa
bau bertenaga surya termodifikasi. Hasil lain yang diharapkan dari kegiatan ini adalah
dokumen paten sederhana dan artikel ilmiah yang dapat dipublikasikan sebagai jurnal
nasional dan/atau jurnal internasional.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kompos
Kompos adalah hasil pelapukan bahan organik akibat interaksi antara
mikroorganismme pendegradasi yang bekerja di dalamnya (Untung
Suwahyono,2014). Keunggulan pupuk organik salah satunya adalah mengandung
unsur hara makro dan mikro lengkap. Unsur hara makro dan mikro tersebut sangat
diperlukan oleh tumbuhan walaupun jumlahnya tergolong sedikit. Selain itu, harga
yang relatif murah sehingga dapat menekan biaya usaha pada tani dan secara tidak
langsung meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan (Suwahyono, 2014).
2.2 Komposter
Proses pengomposan yang terjadi secara alami membutuhkan waktu lama
sekali. Untuk mempercepat proses pengomposan, manusia berinofasi untuk
mempercepat proses pengomposan dengan teknologi komposter yaitu alat pembuat
kompos (Suparman, 2007).
2.3 Pasar Tradisional
Pasar tradisional merupakan salah satu fasilitas umum yang identik dengan
tempat kotor dan beraroma tidak sedap yang disebabkan oleh sampah yang bertebaran
di mana-mana (Widodo, 2013). Sampah organik mendominasi komposisi sampah di
pasar. Pengelolaan sampah adalah salahs satu upaya untuk mengurangi volume
sampah atau merubah bentuk sampah menjadi lebih bermanfaat, antara lain dengan
cara pembakaran, pengomposan dan pendaurulangan. Jika tidak dikelola dengan
benar maka akan berdampak buruk kepada lingkungan dan kesehatan. Menjadikan
sampah organik menjadi kompos adalah alternatif paling baik.
2.4 Organisme Detritivor
Organisme detritivor adalah organisme yang mendapat makanan dari
lingkungan organik. Organisme detritivor yang digunakan adalah cacing tanah L.
rubellus. Cacing tanah L. rubellus ini dipilih karena didasari atas keberadaannya yang
paling banyak dibudidayakan di Indonesia, memiliki kecepatan konsumsi yang tinggi,
dan memiliki kemampuan beradaptasi teradap berbagai kondisi lingkungan dan akan
4

tetap tinggal di tempatnya selama makanan masih tersedia (Singh, Embrandiri,


Ibrahim, dan Esa, 2011).

Kehadiran cacing tanah di dalam habitat tanah sangat menentukan dalam


penghancuran sampah nabati menjadi humus. Menggunakan cacing tanah adalah salah
satu bentuk dari vermikomposting. Vermikomposting adalah salah satu alternatif
upaya pengolahan sampah yang memiliki kelebihan tidak menimbulkan bau saat
pengolahannya, biaya pengolahan yang rendah, dan tidak menimbulkan polusi dan
pathogen (Rahmawati & Herumurti, 2016).
2.5 Alat dan Bahan Elektronika
A. Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah otak berbentuk chip dari rangkaian elektronika seperti
halnya mikroprosesor namun pada otak komputer. Menurut (Fauzi, 2011) yang
disebut Mikrokontroller ialah suatu chip yang dapat mengontrol rangkaian elektronik
serta dapat menyimpan program didalamnya. Kelebihan mikrokontroler adalah
terdapat memori dan Port I/O dalam kemasan IC, memiliki fitur yang lengkap,
programmable, dan juga harga yang terjangkau membuat mikrokontroler bisa
digunakan pada berbagai sistem elektronis (Wardhana, 2016).

Gambar 2.1 Sistem mikrokontroller


B. IC OP AMP TL081
OP AMP (Operational Amplifier) atau penguat operasional merupakan suatu
komponen yang berfungsi sebagai amplifier. Penguat operasional tersebut memiliki
perolehan impedans dengan masukan yang tinggi dan memiliki impedans keluaran yang
rendah ( Widodo, 2002:100.pada Suyadhi, 2010:171). OP AMP merupakan suatu
rangkaian blok penguat yang memiliki dua input serta satu output. OP AMP biasa
digunakan sebagai penguat sinyal pada sistem kendali, piranti dan komputansi analog.
C. LED
LED (Light Emitting Diode) memiliki berbagai bentuk dan fungsinya masing-
masing. LED telah banyak diterapkan di berbagai peralatan elekrtonika karena
memiliki banyak keunggulan antara lain : usia LED relatif yang dapat mencapai lebih
dari 30.000 jam, memiliki keunggulan dalam ketahanan, ukurannya yang kecil,
5

konsumsi listrik yang rendah dan yang terpenting adalah cara pemasangan yang
praktis. (Suhardi, 2014). LED juga dapat digunakan sebagai pembawa informasi yaitu
menggunakan cahaya yang menggantikan gelombang radio dan gelombang mikro
(Muhaimin, 2001).

Gambar 2.1 Kerangka Bagian LED Bi-Colour


(www.bakatronics.com)
D. Panel Surya
Sel surya atau juga sering disebut fotovoltaik adalah divais yang mampu
mengkonversi langsung cahaya matahari menjadi listrik. Sel surya bisa disebut sebagai
pemeran utama untuk memaksimalkan potensi sangat besar energi cahaya matahari yang
sampai kebumi, walaupun selain dipergunakan untuk menghasilkan listrik, energi dari
matahari juga bisa dimaksimalkan energi panasnya melalui sistem solar thermal.

Gambar 2.2 Konversi tenaga surya menjadi listrik melalui panel surya
(Suryaurza.com)

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

3.1 Gambaran Umum Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan direncanakan selama 5 (lima) bulan dengan tujuan
utama menghasilkan prototipe pengolah sampah organik tanpa bau berbasis
organisme detritivor bertenaga surya termodifikasi. Untuk mencapai tujuan
tersebut, maka dibuat 5 (lima) tahapan utama dalam kegiatan ini, yatiu:
6

1. Tahap pertama adalah pengamatan kecocokan komponen komposter dan


sampah organik sebagai bahan uji.
2. Tahap kedua adalah pengumpulan data, dilakukannya survei kebutuhan
alat bahan untuk prototipe, seperti bahan utama alat, sensor suhu, panel
surya, dan sebagainya.
3. Tahap ketiga adalah pembuatan alat pengolah pupuk organik tanp bau semi
elektrik berbasis organisme detritivor bertenaga surya.
4. Tahap keempat adalah pengumpulan sampah organik dan organisme
detritivor.
5. Tahap kelima adalah pengujian prototipe.
Kegiatan tersebut akan dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi Prodi Fisika
MIPA Unsoed, dan beberapa tempat lain.
Pada tahap awal akan dilakukan pengumpulan data terkait komponen
kebutuhan alat dan bahan. Pengumpulan data tersebut akan dijadikan dasar untuk
pembuatan alat yang akan dibuat.
Setelah data terkait komponen telah diketahui, maka kegiatan ini dilanjutkan
dengan pengamatan untuk didapatkan hasil kesesuaian antara jenis organisme
detritivor, dan sampah organik yang akan diolah, baik dari segi kebutuhan Ph,
nilai suhu, kebutuhan nilai tegangan listrik, kelembaban, dan sebagainya. Selain
itu akan dilakukan kalibrasi sensor-sensor yang digunakan, dan pengujian massa,
dimensi perangkat pun akan dilakukan agar mendapatkan bentuk yang ideal.
Tahap selanjutnya yaitu pembuatan prototipe pengolah sampah organik
menjadi pupuk kompos tanpa bau semi elektrik berbasis organisme detritivor
bertenaga surya termodifikasi dengan tambahan rangkaian elektronika yang telah
disesuaikan kebutuhan dan spesifikasinya.
Setelah perangkat selesai dibuat, maka akan dilakukan pengumpulan sampah
organik dan organisme detritivor yang akan digunakan untuk mengubah sampah
organik menjadi pupuk kompos.
Tahap akhir kegiatan ini adalah akan dilakukan pengujian kinerja Unique COMPs
berbasis organisme detritivor semi elektrik bertenaga surya termodifikasi. Tenaga
surya diperlukan karena alat digunakan di daerah pasar yang merupakan daerah
umum, sehingga menghindari penggunaan sumber arus dari pengguna pasar.
Keseluruhan kegiatan tersebut akan dilakukan di laboratorium fisika
instrumentasi untuk menguji rangkaian elektronika, dan besaran listrik pada alat.
Pengukuran hasil pengolahan sampah organik menjadi pupuk akan dilakukan di
beberapa tempat. Keseluruhan tahapan kegiatan ini disajikan pada diagram alir
Gambar 3.1
7

Gambar 3.1 Diagram alir PKM-KC yang akan dilaksanakan

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. Rancangan Biaya
Biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan ini sebesar Rp 12.467.900,- (Dua
Belas Juta Empat Ratus Enam Puluh Tujuh Ribu Sembilan Ratus Rupiah).
Rincian anggaran diperlihatkan pada Tabel 4.1, sedangkan justifikasi anggaran
diperlihatkan pada Lampiran 2.
8

Tabel 4.1. Rencana biaya penelitian

No Jenis Pengeluaran Biaya


1. Peralatan penunjang (28,4 %) Rp 3.532.500,-
2. Bahan habis pakai (47,0 %) Rp 5.855.400,-
3. Perjalanan (12,0 %) Rp 1.495.000,-
4. Lain-lain (12,6 %) Rp 1.555.000,-
Total Biaya Rp 12.467.900,-

B. Jadwal Kegiatan
Kegiatan penelitian direncanakan selama 5 (lima) bulan dengan luaran terukur
pada setiap bulannya. Jadwal kegiatan diperlihatkan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Jadwal kegiatan

Bulan
No JENIS KEGIATAN 1 2 3 4 5
I II I II I II I II I II
1 Persiapan :
Studi Pustaka
Pemilihan komponen bahan baku
Pembelian bahan baku
2 Pelaksanaan :
Pembuatan desain Unique COMPs
Penyelarasan ukuran
Pembuatan prototipe Unique COMPs
Pengecekan ulang prototipe
Pengumpulan sampah organik dan
organisme detritivor
Pengujian prototipe
3 Laporan :
Publikasi : Jurnal/Seminar
Pembuatan draft paten sederhana
Laporan akhir kegiatan
9

DAFTAR PUSTAKA

Adawiyah, A., Trisianingrum dan Suhardi, E., (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry
Terbimbing dengan Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar IPA Kelas
VII Di SMP N 2 Cibinong, e-Jurnal Universitas Pakuan, diakses 26 Oktober 2017

Banowati, Eva, 2011. Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas Untuk Konservasi


Lingkungan, Laporan Penelitian, Semarang: LP2M Unnes.
http://www.bakatronics.com/images/LED-Bi-Color.jpg/ 05 November 2017, pukul 18.40
WIB.

Dias. Pingkan, L,.2009. Fasilitas Pengolahan Sampah di TPA Jatibarang. Tugas Akhir,
Semarang: Fakutas Teknik Jurusan Arsitektur Undip.
Djuarnani, Nan. dkk. 2005. Cara Cepat Membuat Kompos. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Ervina, M. 2011. Proses Penyimpanan Energi Pada PLTS 1000 Wp Sitting Ground Teknik
Elektro-UNDIP. Semarang : Universitas Diponogoro.

Fauzi, R. R. (2011). Sistem Pengendali Robot Mobil Berbasis Mikrokontroler ATMEGA 16


dengan antar muka RJ45.
Kaleka, Norbertus, 2010, Kompos Dari Sampah Keluarga, Surakarta: Delta Media.
Muhaimin. 2001. Teknologi Pencahayaan. Bandung; Refika Aditama.
Murbandono. 2006. Membuat Kompos. Edisi revisi. Penebar Swadaya, Jakarta.

Pollock, Steve. 2000. Jendela IPTEK Seri 10 Edisi Bahasa Indonesia : Ekologi. Jakarta : PT.
Balai Pustaka.

R. P. Singh, A. Embrandiri, M. H. Ibrahim, and N. Esa, “Management of biomass residues


generated from palm oil mill: Vermicomposting a sustainable option,” Resour.
Conserv. Recycl., vol. 55, no. 4, pp. 423–434, Feb. 2011.
Rukmana,Rahmad.1999. Budidaya Cacing Tanah. Yogyakarta: Kanisius.

Soma, Soekmana. 2000. Dekomposisi Sampah Bahan Organik Rumah Tangga Menggunakan
Cacing Tanah Eisenia fetida dan Lumbricus ruellus. Jurnal Purifikasi. Vol. 11(2): 129.

Sony, 2008.Workshop on Community Based Solid Waste Management in Indonesia,


Makalah, tanggal 16-17Januari 2008, Jakarta: Balai Kartini.
Sugihmoro. (1994). Penggunaan Effective Microorganism 4 (EM4) dan Bahan Organik pada
Tanaman Jahe (Zingiber officianale Rose) Jenis Badak. Bogor: Institut Pertanian
Bogor.

Sulistyorini, L. (2005, Juli). Pengelolaan Sampah dengan Cara Menjadikannya Kompos.


Jurnal Kesehatan Lingkungan, VOL 2, 77-84.

Suparman. (2007). Model-model Berkebun Sayuran. Bekasi: Palgrave Macmillan.


10

http://suryaurza.com/blog/2013/05/30/solar-power-system/ 17 Oktober 2017, pukul 19.47


WIB.
Suwahyono, U. (2014). Cara Cepat Buat Kompos dari Limbah. Jakarta: Penebar Swadaya.

Suyadi, T. (2010). Buku Pintar Robotika. Yogyakarta: Andi.

Wardhana, L. (2016). Belajar Sendiri MikrokontrollerAVR Seri ATMega8535 : Simulasi,


Hardware, dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi.
11

LAMPIRAN-LAMPIRAN:

Lampiran 1 : Biodata Ketua dan Anggota Pelaksana


serta Dosen Pembimbing

Lampiran 2 : Justifikasi Anggaran Kegiatan

Lampiran 3 : Susunan Organisasi Tim Pelaksana


dan Pembagian Tugas

Lampiran 4 : Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

Lampiran 5 : Gambaran Teknologi yang akan


Dikembangkan
12

LAMPIRAN 1
BIODATA KETUA TIM PENELITI

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Tito Yudatama
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Fisika
4. NIM K1C016004
5. Tempat dan Tanggal Lahir Surakarta, 11 Juli 1998
6. E-mail yudatama.tito87@gmail.com
7. Nomor HP 089605110747

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Jatiasih V SMPN 30 Bekasi SMAN 11 Bekasi
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2004 - 2010 2010 - 2013 2013 – 2016

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Ilmiah / Seminar Tempat
--- --- --- ---

D. Penghargaan dalam 5 Tahun Terakhir


No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1 Finalis Cipta Puisi Euphorbio Universitas Mulawarman 2017
Unmul
2 Semifinalist Essai Inovasi Untuk Inovator Nusantara 2017
Negeri
3 Juara 3 Lomba Essai Nasional Universitas Mulawarman 2017
4 Juara 3 Lomba Cipta Puisi Universitas Jambi 2017
Online Nasional
5 Pemain Baritone di Kejurnas KONI Pusat 2016
Grand Prix Marching Band
6 Juara 2 Sepak Bola HUT Kohanudnas TNI-AU 2014
Kohanudnas TNI-AU Se Jaktim
13
14
15
16

BIODATA DOSEN PEMBIMBING

A. Identitas Diri
Nama : Dr. Eng. Mukhtar Effendi

NIP : 197605152002121002
Tmp/Tgl Lahir : Sukoharjo, 15 Mei 1976
Alamat : Perum Bumi Tanjung Elok, Jl. Jati Raya No. 99
Purwokerto 53143
Nomor Telepon/Fax : 0281 638793
Nomor HP : 081914967893
Alamat Kantor : Jl. Dr. Soeparno No. 61 Purwokerto 53123
Alamat e-mail : mukhtar.effendi@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan

Program: S1 S2 S3

Nama PT Universitas Gadjah Kumamoto Kumamoto University


Mada University

Bidang Ilmu Fisika Material Science Material Science

Tahun Masuk 1994 2004 2006

Tahun Lulus 2002 2006 2009

Judul Optimasi daya laser Optical study on Optical Study on


Skripsi/Tesis CO2 pada sistem structure and electric Electrical Properties of
deteksi spektrometer conductivity of Single-Walled Carbon
fotoakustik gas nanocarbon Nanotubes at High
lacakan untuk materials Temperature and under
perbaikan High Magnetic Fields
kepekaannya

Nama Prof. Muslim Ph.D. Prof. Noritaka Prof. Noritaka Kuroda,


Pembimbing dan Dr. Moh. Ali Kuroda, and Prof. and Prof. Hiroyuki
Joko Wasono Hiroyuki Yokoi Yokoi

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun


Disertasi)
Tahu Judul Penelitian Pendanaan
n Sumber Jml (Rp Juta)
17

Pengembangan material penyerap gelombang mikro


2017 La3+/Nd3+/Sm3+-stronsium ferit dengan metode Stranas 88
hibrid sol-gel untuk optimasi sistem anti radar

2017 Pengembangan barium RE-tipe ferit alam sebagai HIKOM 127


penyerap gelombang mikro

Pengembangan Material Maju Penyerap Gelombang


2016 Mikro dari Bahan Magnetik Stronsium Ferit Alam IPTEK 125
Tipe-RE (tahun ke-2)

Pengembangan pembuatan kaca-keramik lifepo4


2016 sebagai katoda untuk baterai sekunder lithium Fundamen 60
dengan memanfaatkan tal
Pasir besi daerah binangun cilacap (tahun ke-2)

Pengembangan kaca dan kaca-keramik zinc-tellurite


2016 sebagai elektrolit padat pada baterai ion lithium Stranas 95
(tahun ke-3)

Pengembangan Material Maju Penyerap Gelombang


2015 Mikro dari Bahan Magnetik Stronsium Ferit Alam IPTEK 125
Tipe-RE (tahun ke-1)

Pengembangan pembuatan kaca-keramik lifepo4


2015 sebagai katoda untuk baterai sekunder lithium Fundamen 66
dengan memanfaatkan tal
Pasir besi daerah binangun cilacap (tahun ke-1)

Pengembangan kaca dan kaca-keramik zinc-tellurite


2015 sebagai elektrolit padat pada baterai ion lithium Stranas 95
(tahun ke-2)

Pengembangan kaca dan kaca-keramik zinc-tellurite


2014 sebagai elektrolit padat pada baterai ion lithium Stranas 87
(tahun ke-1)

Karakterisasi dan Pengembangan Partikel Osida Hibah


2014 Besi Alam Dalam Matrik Kaca Sebagai Katoda 32
Bersaing
Pada Baterai Sekunder (tahun ke-2)

Karakterisasi dan Pengembangan Partikel Osida Hibah


2013 Besi Alam Dalam Matrik Kaca Sebagai Katoda 69
Bersaing
Pada Baterai Sekunder (tahun ke-1)
18

Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya


(PLTS) pada Bangunan Rumah dan Gedung yang Strategis
2013 Terhubung dengan Jala-Jala Listrik Menggunakan 100
Nasional
Five-Level Common- Emitter Current-Source
Inverter

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir


Tahu Pendanaan
Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
n Sumber Jumlah (Rp.
juta)

2017 Pemantapan pemahaman konsep-konsep IPA pokok


bahasan magnet pada siswa-siswi SD

2016 Keunikan dan aplikasi nanosains dalam kehidupan


sehari-hari

2016 Pembelajaran Tentang Bumi dan Benda Langit


pada Siswa Sekolah Dasar

2016 Peta sebagai Panduan Pengenalan Gambaran


Permukaan Bumi dalam Ilmu Fisika

2015 Pengenalan Konsep Keseimbangan Mekanik dalam


Ilmu Fisika

2015 IbM Desa Banjarsari dalam Pengelolaan Pasir Besi DIKTI 41


sebagai Bahan Baku Magnet Barium Heksaferit

2015 Rahasia Di Balik Alam Semesta

Karakteristik Fisis dan Parameter Kerja Optimal DIPA 10


2015 Tungku Hemat Energi Berbahan Dasar Kaleng UNSOE
Bekas D

2015 Pengenalan Mikrometer Sekrup sebagai Alat Ukur


Panjang dengan Tingkat Ketelitian yang Baik

2015 Pengenalan Praktikum Pengukuran Dasar


Mekanika Menggunakan Jangka Sorong

2015 Hisab Rukyat dalam Tinjauan Sains

Teknik Pengamatan Hilal Menggunakan Teropong DIPA 10


2014 Bintang Sederhana UNSOE
D
19

Media Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di


2014
Sekolah Dasar
Pengenalan Nanoteknologi untuk Guru-guru
2014
SMP/MTs se-BARLINGMASCAKEB
Sistem Optik pada Teleskop untuk Alat Bantu
2013
Rukyatul Hilal
Pengenalan Praktikum Optika Geometri bagi Siswa
2013
SMP Putra Harapan Purwokerto

Spektrometer Fotoakustik sebagai Salah Satu


2013 Aplikasi Ilmu Fisika dalam Dunia Teknologi
Pertanian

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir

Tahu Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal, Volume,


n Nomor
3+
Structural ans magnetic properties of La substitued Journal of Magnetism and
2017 barium-natural nanoferrites as microwave absorber Magnetic Materials, 426,
in X-band 483-486

2016 Stability of Atomic Oxygen Chemisorption on Pt- Surface and Interface


alloy Surfaces Analysis, 48, 4, 181-185

2016 Interaction of Methanol and Its Dehydrogenation AIP Proceeding1712,


Species with Pt-alloy Surfaces 050023(2016)

Impact of ZnO substitution on magnetic response


2015 and microwave absorption capability of strontium- Results in Physics, 5(2015)
natural nanoferrites

2015 BaCO3 mediated modifications in structural and Journal of Physics and


magnetic properties of natural nanoferrites Chemistry of Solids (ISSN:
0022-3697), Q1, 79
(2015)78-81

2014 Improved thermal features and ionic conductivity of Malaysian Journal of


lithium-zinc-tellurite glass electrolytes Fundamental and Applied
Sciences
ISSN: 2289-5981, e-ISSN:

2289-599X, Vol.10, No.4


(2014) 207-2010
20

2014 Alih Teknologi Pembuatan Teropong Bintang


Sederhana Untuk Keperluan Ru’yatul Hilal Bagi Jurnal FisikaUNNES, 4,2
Remaja Masjid

2013 Thermal, structural and magnetic properties of zinc- Materials Letters,


tellurite glasses containing natural ferrite oxide ISSN:0167-577X, Q1, 108
(2013) 289–292

2013 Kinerja Inkubator Bayi dengan Pemanas Tanpa Indonesian Journal of


Listrik yang Dilengkapi Unit Pemantau Suhu dan Applied Physics, Vol.03,
Kelembaban Udara No.01

F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/Seminar


Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir
Nama
Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Ilmiah/Seminar

Seminar Struktur dan Konduktivitas Ionik Kaca


Nasional Keramik Lithium Phosphate dengan
Pengembangan doping Fe2O3 alam 19 – 20 Nopember 2015,
Sumber Daya
Purwokerto
Pedesaan dan
Kearifan Lokal
Berkelanjutan V

Seminar
Nasional
Perceptan Desa Pengaruh Suhu Annealing Terhadap Sifat
Berdikari Listrik Katoda Kaca Zn-Te Doping 20-21 November 2014,
Melalui Fe2O3 Purwokerto, Indonesia
Pemberdayaan
Masyarakat dan
Inovasi
Teknologi

Pertemuan Pengaruh temperatur sintering terhadap


Ilmiah XXVIII struktur dan sifat magnetik material Mn- 26 April 2014, Yogyakarta
HFI DIY-Jateng Zn Ferit
21
22

LAMPIRAN 2
JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN

1. Peralatan Penunjang

Material Justifikasi Volume Harga Satuan Harga Barang


Pemakaian
Sarung tangan Melindungi 10 pasang Rp 13.500,- Rp 135.000,-
tangan
Masker Melindungi 15 pasang Rp 2.500,- Rp 37.500,-
pernafasan
Digital multi- Mengukur Kuat
Arus, tegangan, 1 buah Rp 260.000,- Rp 260.000,-
function meter
daya, daya aktif
Sewa kamera Dokumentasi 5x24 jam Rp 140.000,- Rp 700.000,-
Jasa tukang dan Pembuatan alat 3 orang Rp 800.000,- Rp 2.400.000,-
finishing alat
SUB TOTAL Rp 3.532.500,-
2. Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi Volume Harga Satuan Harga Barang


Pemakaian
Cacing Tanah Pengolah sampah 4 x 1 Kg Rp 90.000,- Rp 360.000,-
menjadi kompos

Panel Surya Sumber tenaga 1 buah Rp 1.125.000,- Rp 1.125.000,-


listrik
EM4 Bakteri starter 1 buah Rp 30.000,- Rp 30.000,-
pengurai organik
Solar Controller Memaksimalkan 1 buah Rp 350.000,- Rp 350.000,-
fungsi panel surya

Power source 12 V Pengontrol arus 1 buah Rp 125.000,- Rp 125.000,-


DC listrik
IC NE 555 Instalasi sistem 4 buah Rp 5.500,- Rp 22.000,-
elektronik alat
IC OP-AMP TL Penguat dan 4 buah Rp 20.000,- Rp 80.000,-
081 pengindra sinyal
Dioda 1N4001 Penyearah arus 6 buah Rp 8.00,- Rp 4.800,-
listrik
23

sebagai alat
Resistor penghambat arus 25 buah Rp 5.00,- Rp 12.500,-
listrik
sebagai alat
Kapasitor penyimpan energi 30 buah Rp 2.200,- Rp 66.000,-
di dalam medan
listrik
Buzzer Alarm 1 buah Rp 45.000,- Rp 45.000,-
Air Humidity Pengendali suhu
Controller 1 buah Rp 500.000,- Rp 500.000,-
dan kelembaban
WH8040
LED Bicolour 10 Indikator alat 3 buah Rp 3.900,- Rp 11.700,-
mm
ISD 1820 Perekam dan 1 buah Rp 50.000,- Rp 50.000,-
speaker suara
Solenoid Penutup dan 1 buah Rp 150.000,- Rp 150.000,-
Motorized pembuka pintu
Micro Switch Pendeteksi 2 buah Rp 8.000,- Rp 16.000,-
kapasitas muatan
Pengontrol
Mikrokontroller rangkaian 1 buah Rp 300.000,- Rp 300.000,-
elektronik
Mengontrol
Stabilizer keluarnya listrik 1 buah Rp 498.000,- Rp 498.000,-
yang dihasilkan
Inverter Pengubah listrik 1 buah Rp 785.900,- Rp 785.900,-
AC dan DC
Aki (Akumulator) Penyimpanan Arus 1 buah Rp 590.500,- Rp 590.500,-

Kabel Penghubung arus 12 meter Rp 9.000,- Rp 108.000,-


Tempat Sampah Kerangka 1 buah Rp 655.000,- Rp 655.000,-
120 Liter rancangan

SUB TOTAL Rp 5.885.400,-


24

3. Perjalanan

Material Justifikasi Volume Harga Satuan Harga Barang


Pemakaian
Transportasi dan
Sewa membawa 5 Kali Rp 200.000,- Rp 1.000.000,-
Kendaraan prototipe ke titik
lokasi pengujian
Bahan bakar 3x
Bahan Bakar seminggu x Rp 8.250,- Rp 495.000,-
kendaraan
5 bulan
SUB TOTAL Rp 1.495.000,-
4. Lain-lain

Material Justifikasi Volume Harga Satuan Harga Barang


Pemakaian
Penyusunan
Kertas A4 proposal, 1 rim Rp 60.000,- Rp 60.000,-
laporan, dll
Print proposal,
Tinta printer laporan dan 3 Paket Rp 75.000,- Rp 225.000,-
jurnal ilmiah
Publikasi Jurnal Publikasi Rp 775.000,-
Pembuatan Pembuatan 10 buah Rp 25.000,- Rp 250.000,-
laporan laporan
Penggandaan Arsip 10 Rp 24.500,- Rp 245.000,-
laporan eksemplar
SUB TOTAL Rp 1.555.000,-
TOTAL (KESELURUHAN) Rp 12.467.900,-
25

LAMPIRAN 3
SUSUNAN ORGANISASI TIM PENELITI DAN PEMBAGIAN TUGAS

Program Bidang Alokasi


No Nama / NIM Waktu (Jam Uraian Tugas
Studi Ilmu
/ Minggu)
Mengkoordinir
1 Tito Yudatama Fisika Fisika 5 kegiatan PKM-
KC, desain dan
Perancangan Alat
2 Nurul Aini Agrobisnis Pertanian 5 Kajian Pustaka
dan Pengujian
3 Safira Teknik Pertanian 5 Pengumpulan Data
Karimatunnisa Pertanian dan Alat Bahan
26
27

LAMPIRAN 5
GAMBARAN TEKNOLOGI
28

LAMPIRAN 5. (LANJUTAN)

Perancangan teknologi sederhana pengolah sampah organik menjadi pupuk kompos tanpa bau
berbasis organisme ditritivor yang menggunakan sumber energi tenaga surya termodifikasi.
Gambar pada lampiran 5 menunjukan ilustrasi sederhana dari sistem Unique COMPs yang
hendak diterapkembangkan di daerah pasar. Sistem tersusun dari sebuah tong sampah yang
dipasang pengatur suhu dan kelembaban yang berguna menjaga kondisi ruang komposter stabil
sekaligus mempercepat proses pengomposan yang dilakukan oleh cacing tanah di dalam tong
tersebut, selain itu tong tersebut ditambahkan beberapa sensor untuk memodernisasikan dan
mempercepat hasil pada pengolah kompos tersebut. Selama beroperasi, alat tersebut
membutuhkan sumber energi listrik, dikarenakan target operasionalnya adalah pasar yang
merupakan tempat umum maka sumber energi listrik untuk pengolahannya dibuat agar tidak
menjadi beban pengguna pasar, yaitu dengan cara menggunakan tenaga surya, sehingga tidak ada
biaya penambahan listrik akibat pengomposan. Ketika pengomposan telah selesai, maka lampu
LED Bicolour dan ISD 1820 akan aktif sebagai indikator pemberitahuan.

Вам также может понравиться