Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BIDANG KEGIATAN
PKM KARSA CIPTA
Diusulkan Oleh:
HALAMAN SAMPUL...............................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................3
2.1 Kompos.................................................................................................................3
2.2 Komposter............................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................9
LAMPIRAN................................................................................................................................11
iii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
Salah satu alternatif pengolahan sampah adalah memilah sampah organik dan
memprosesnya menjadi kompos atau pupuk hijau (Djuarnani, 2005). Sampah organik
yang berasal dari rumah tangga ataupun tempat umum sangat ideal untuk dijadikan
kompos karena yang dapat dimanfaatkan bukan hanya komposnya, tetapi lingkungan pun
terhindar dari pencemaran (Murbandono, 2006). Pupuk kompos adalah pupuk yang
berasal dari proses penguraian bahan organik seperti sisa buah-buahan ataupun daun.
Pupuk kompos bersifat ramah lingkungan karena tidak mengandung bahan-bahan kimia,
namun tetap efektif dalam menyuburkan tanaman, dengan menggunakan pupuk
2
kompos, tanaman dapat berkembang dengan baik. Pupuk kompos mempunyai nilai
jual yang lebih tinggi dikarenakan menggunakan bahan alami. Mendaur ulang sampah
menjadi pupuk kompos mempunyai beberapa keuntungan yaitu kita dapat mengolah
sampah secara tepat guna, dan mendapatkan keuntungan komersial jika dijual.
Di pasaran, banyak beredar jenis dan model komposter. Namun, komposter-
komposter di pasaran saat ini memiliki kekurangan seperti tidak ada indikator yang
menunjukkan kompos siap dipanen, dan masih menimbulkan bau saat diolah menjadi
kompos. Hal-hal tersebut mengurangi minat masyarakat untuk menggunakan
komposter, sehingga peran masyarakat dalam mengolah sampah organik sangat
rendah. Inovasi yang diusulkan adalah komposter berbasis organisme detritivor tanpa
bau bertenaga surya yang dimodifikasi dengan rangkaian elektronika sehingga limbah
organik yang dihasilkan oleh masyarakat tidak mencemari lingkungan bahkan
kesehatan.
1.3 Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan rancang bangun pengolah sampah
organik menjadi pupuk kompos berbasis organisme detritivor tanpa bau bertenaga
surya termodifikasi.
2.1 Kompos
Kompos adalah hasil pelapukan bahan organik akibat interaksi antara
mikroorganismme pendegradasi yang bekerja di dalamnya (Untung
Suwahyono,2014). Keunggulan pupuk organik salah satunya adalah mengandung
unsur hara makro dan mikro lengkap. Unsur hara makro dan mikro tersebut sangat
diperlukan oleh tumbuhan walaupun jumlahnya tergolong sedikit. Selain itu, harga
yang relatif murah sehingga dapat menekan biaya usaha pada tani dan secara tidak
langsung meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan (Suwahyono, 2014).
2.2 Komposter
Proses pengomposan yang terjadi secara alami membutuhkan waktu lama
sekali. Untuk mempercepat proses pengomposan, manusia berinofasi untuk
mempercepat proses pengomposan dengan teknologi komposter yaitu alat pembuat
kompos (Suparman, 2007).
2.3 Pasar Tradisional
Pasar tradisional merupakan salah satu fasilitas umum yang identik dengan
tempat kotor dan beraroma tidak sedap yang disebabkan oleh sampah yang bertebaran
di mana-mana (Widodo, 2013). Sampah organik mendominasi komposisi sampah di
pasar. Pengelolaan sampah adalah salahs satu upaya untuk mengurangi volume
sampah atau merubah bentuk sampah menjadi lebih bermanfaat, antara lain dengan
cara pembakaran, pengomposan dan pendaurulangan. Jika tidak dikelola dengan
benar maka akan berdampak buruk kepada lingkungan dan kesehatan. Menjadikan
sampah organik menjadi kompos adalah alternatif paling baik.
2.4 Organisme Detritivor
Organisme detritivor adalah organisme yang mendapat makanan dari
lingkungan organik. Organisme detritivor yang digunakan adalah cacing tanah L.
rubellus. Cacing tanah L. rubellus ini dipilih karena didasari atas keberadaannya yang
paling banyak dibudidayakan di Indonesia, memiliki kecepatan konsumsi yang tinggi,
dan memiliki kemampuan beradaptasi teradap berbagai kondisi lingkungan dan akan
4
konsumsi listrik yang rendah dan yang terpenting adalah cara pemasangan yang
praktis. (Suhardi, 2014). LED juga dapat digunakan sebagai pembawa informasi yaitu
menggunakan cahaya yang menggantikan gelombang radio dan gelombang mikro
(Muhaimin, 2001).
Gambar 2.2 Konversi tenaga surya menjadi listrik melalui panel surya
(Suryaurza.com)
A. Rancangan Biaya
Biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan ini sebesar Rp 12.467.900,- (Dua
Belas Juta Empat Ratus Enam Puluh Tujuh Ribu Sembilan Ratus Rupiah).
Rincian anggaran diperlihatkan pada Tabel 4.1, sedangkan justifikasi anggaran
diperlihatkan pada Lampiran 2.
8
B. Jadwal Kegiatan
Kegiatan penelitian direncanakan selama 5 (lima) bulan dengan luaran terukur
pada setiap bulannya. Jadwal kegiatan diperlihatkan pada Tabel 4.2.
Bulan
No JENIS KEGIATAN 1 2 3 4 5
I II I II I II I II I II
1 Persiapan :
Studi Pustaka
Pemilihan komponen bahan baku
Pembelian bahan baku
2 Pelaksanaan :
Pembuatan desain Unique COMPs
Penyelarasan ukuran
Pembuatan prototipe Unique COMPs
Pengecekan ulang prototipe
Pengumpulan sampah organik dan
organisme detritivor
Pengujian prototipe
3 Laporan :
Publikasi : Jurnal/Seminar
Pembuatan draft paten sederhana
Laporan akhir kegiatan
9
DAFTAR PUSTAKA
Adawiyah, A., Trisianingrum dan Suhardi, E., (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry
Terbimbing dengan Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar IPA Kelas
VII Di SMP N 2 Cibinong, e-Jurnal Universitas Pakuan, diakses 26 Oktober 2017
Dias. Pingkan, L,.2009. Fasilitas Pengolahan Sampah di TPA Jatibarang. Tugas Akhir,
Semarang: Fakutas Teknik Jurusan Arsitektur Undip.
Djuarnani, Nan. dkk. 2005. Cara Cepat Membuat Kompos. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Ervina, M. 2011. Proses Penyimpanan Energi Pada PLTS 1000 Wp Sitting Ground Teknik
Elektro-UNDIP. Semarang : Universitas Diponogoro.
Pollock, Steve. 2000. Jendela IPTEK Seri 10 Edisi Bahasa Indonesia : Ekologi. Jakarta : PT.
Balai Pustaka.
Soma, Soekmana. 2000. Dekomposisi Sampah Bahan Organik Rumah Tangga Menggunakan
Cacing Tanah Eisenia fetida dan Lumbricus ruellus. Jurnal Purifikasi. Vol. 11(2): 129.
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
LAMPIRAN 1
BIODATA KETUA TIM PENELITI
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Tito Yudatama
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Fisika
4. NIM K1C016004
5. Tempat dan Tanggal Lahir Surakarta, 11 Juli 1998
6. E-mail yudatama.tito87@gmail.com
7. Nomor HP 089605110747
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Jatiasih V SMPN 30 Bekasi SMAN 11 Bekasi
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2004 - 2010 2010 - 2013 2013 – 2016
A. Identitas Diri
Nama : Dr. Eng. Mukhtar Effendi
NIP : 197605152002121002
Tmp/Tgl Lahir : Sukoharjo, 15 Mei 1976
Alamat : Perum Bumi Tanjung Elok, Jl. Jati Raya No. 99
Purwokerto 53143
Nomor Telepon/Fax : 0281 638793
Nomor HP : 081914967893
Alamat Kantor : Jl. Dr. Soeparno No. 61 Purwokerto 53123
Alamat e-mail : mukhtar.effendi@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
Program: S1 S2 S3
Seminar
Nasional
Perceptan Desa Pengaruh Suhu Annealing Terhadap Sifat
Berdikari Listrik Katoda Kaca Zn-Te Doping 20-21 November 2014,
Melalui Fe2O3 Purwokerto, Indonesia
Pemberdayaan
Masyarakat dan
Inovasi
Teknologi
LAMPIRAN 2
JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN
1. Peralatan Penunjang
sebagai alat
Resistor penghambat arus 25 buah Rp 5.00,- Rp 12.500,-
listrik
sebagai alat
Kapasitor penyimpan energi 30 buah Rp 2.200,- Rp 66.000,-
di dalam medan
listrik
Buzzer Alarm 1 buah Rp 45.000,- Rp 45.000,-
Air Humidity Pengendali suhu
Controller 1 buah Rp 500.000,- Rp 500.000,-
dan kelembaban
WH8040
LED Bicolour 10 Indikator alat 3 buah Rp 3.900,- Rp 11.700,-
mm
ISD 1820 Perekam dan 1 buah Rp 50.000,- Rp 50.000,-
speaker suara
Solenoid Penutup dan 1 buah Rp 150.000,- Rp 150.000,-
Motorized pembuka pintu
Micro Switch Pendeteksi 2 buah Rp 8.000,- Rp 16.000,-
kapasitas muatan
Pengontrol
Mikrokontroller rangkaian 1 buah Rp 300.000,- Rp 300.000,-
elektronik
Mengontrol
Stabilizer keluarnya listrik 1 buah Rp 498.000,- Rp 498.000,-
yang dihasilkan
Inverter Pengubah listrik 1 buah Rp 785.900,- Rp 785.900,-
AC dan DC
Aki (Akumulator) Penyimpanan Arus 1 buah Rp 590.500,- Rp 590.500,-
3. Perjalanan
LAMPIRAN 3
SUSUNAN ORGANISASI TIM PENELITI DAN PEMBAGIAN TUGAS
LAMPIRAN 5
GAMBARAN TEKNOLOGI
28
LAMPIRAN 5. (LANJUTAN)
Perancangan teknologi sederhana pengolah sampah organik menjadi pupuk kompos tanpa bau
berbasis organisme ditritivor yang menggunakan sumber energi tenaga surya termodifikasi.
Gambar pada lampiran 5 menunjukan ilustrasi sederhana dari sistem Unique COMPs yang
hendak diterapkembangkan di daerah pasar. Sistem tersusun dari sebuah tong sampah yang
dipasang pengatur suhu dan kelembaban yang berguna menjaga kondisi ruang komposter stabil
sekaligus mempercepat proses pengomposan yang dilakukan oleh cacing tanah di dalam tong
tersebut, selain itu tong tersebut ditambahkan beberapa sensor untuk memodernisasikan dan
mempercepat hasil pada pengolah kompos tersebut. Selama beroperasi, alat tersebut
membutuhkan sumber energi listrik, dikarenakan target operasionalnya adalah pasar yang
merupakan tempat umum maka sumber energi listrik untuk pengolahannya dibuat agar tidak
menjadi beban pengguna pasar, yaitu dengan cara menggunakan tenaga surya, sehingga tidak ada
biaya penambahan listrik akibat pengomposan. Ketika pengomposan telah selesai, maka lampu
LED Bicolour dan ISD 1820 akan aktif sebagai indikator pemberitahuan.