Вы находитесь на странице: 1из 5

ANALISIS SAHAM FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DI BIDANG

PROPERTY

KELOMPOK 6 KELAS 6B

NAMA KELOMPOK :

1. Desy Wulandari 201512043


2. Dyah Ayu Retnoningrum 201512054
3. Deni Yuda Prasetyo 201512063
4. Lailia Karuniawati 201512069
5. Muhammad Saifuddin Luthfi 201512078
6. Maulida Noor Aisyah 201512225
7. Wijaya Kusuma 201512236
8. Wardatinnisa’ 201512251

Pada tampilan heat map diatas dapat diketahui perusahaan yang bergerak dibidang property
antara lain : ASRI (Alam Sutera Realty Tbk.), ADHI (Adhi Karya Tbk.), ELTY (Bakrieland
Development Tbk), APLN (Agung Podomoro Land Tbk), BKSL (Sentul City Tbk), WIKA
(Wijaya Karya Tbk), KIJA (Kawasan Industri Jababeka Tbk), PTPP (PP persero Tbk), BSDE
(Bumi Serpong Damai Tbk), CTRA (Ciputra Development Tbk)

Warna hijau menandakan harga saham mengalami kenaikan dari harga saham hari kemarin,
warna kuning menandakan harga saham tetap, dan warna merah menandakan harga saham
mengalami penurunan dari harga saham hari kemarin.
Untuk analisis fundamental untuk transaksi beli kelompok 6 mengambil 4 buah perusahaan
yaitu ADHI, ASRI, ELTY dan APLN. Berikut adalah table perbandingan ke empat
perusahaan :

1. Sales Growth (Pertumbuhan Penjualan)


Berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam meningkatkan penjualan dari
tahun ke tahun. Sales growth dapat dicari dengan membandingkan peningkatan penjualan
dengan total penjualan secara keseluruhan. Pada rasio sales growth, dari keempat
perusahaan tingkat pertumbuhan penjualan terbaik diraih oleh ASRI sebesar 44,24%
disusul oleh ADHI sebesar 39,71% kemudian ELTY sebesar 17,08% dan diurutan
terakhir yaitu APLN sebesar 13,00%. Dalam rasio sales growth atau rasio pertumbuhan
penjualan yang terbaik adalah ASRI sebesar 44,24% dikarenakan semakin tinggi rasio
pertumbuhan penjualan maka semakin baik yang berarti perusahaan selalu mengalami
pertumbuhan penjualan dari tahun ke tahun.

2. Gross Profit Growth (Pertumbuhan Laba Kotor)


Digunakan untuk menghitung persesentase kelebihan laba kotor terhadap pendapatan
penjualan. Laba kotor sendiri adalah pendapatan penjualan dikurangi dengan harga pokok
penjualan. Gross profit margin juga data digunakan untuk mengukur seberapa efisien
perusahaan dalam menggunakan bahan dan tenaga kerjanya untuk memproduksi dan
menjual produk-produknya untuk menghasilkan keuntungan. Dari data dapat dilihat
perusahaan yang memiliki gross profit diurutan pertam yaitu ADHI sebesar 81,40%
kemudian ASRI sebesar 62,20% kemudian ELTY sebesar 18,83% dan terakhir APLN
sebesar 3,08%. Dari keempat perusahaan ADHI –lah yang memunyai tingkat gross rofit
margin paling tinggi hal ini dapat diartikan bahwa perusahaan tersebut mamu untuk
menjalankan produksinya secara efisien Karena harga pokok penjualannya relatif lebih
rendah dibandingkan dengan penjualannya, sehingga semakin tinggi rasio gross profit
margin mengindikasikan semakin baik keadaan operasi suatu perusahaan.

3. Operating Profit Margin (Margin Laba Operasional)


Digunakan untuk mengukur strategi harga dan efisiensi operasional sebuah perusahaan.
OPM dapat dicari dengan menggunakan perbandingan laba operasional dengan penjualan
bersih. Semakin tinggi rasio ini semakin baik karena semakin tinggi keuntungan yang
dihasilkan oleh perusahaan. ASRI memiliki tingkat OPM paling tinggi yaitu sebesar
51,62% disusul oleh APLN sebesar 32,21 kemudian ADHI sebesar 10,15% dan dirutan
terakhir yaitu ELTY sebesar 8,80%. Dari data perbandingan empat perusahaan sehingga
dapat sisimpulkan ASRI memiliki tingkat keuntungan paling besar diantara perusahaan
lainnya.

4. NPM (net profit margin) digunakan oleh suatu perusahaan untuk menganalisis tindakan yang
dilakukan oleh kompetitor dalam meningkatkan pendapatan ataupun mengurangi beban
perusahaan (menggambarkan tingkat efisiensi kerja perusahaan). Semakin besar tingkat NPM
nya maka perusahaan tersebut semakin sehat. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa
NPM tertinggi dari ke 4 data dihasilkan oleh perusahaan Alam Sutera Reality tbk(ASRI) yaitu
sebesar 35,23%. Hal ini menunjukka bahwa keuntungan yang dihasilkan dari transaksi penjualan
terbilang paling tinggi dibanding lainnya. Sedangkan tingkat NPM terendah dihasilkan oleh
Bakrieland Development Tbk (ELTY) yaitu sebesar -1,90%. Hal ini dapat terjadi karena beberapa
sebab, seperti pendapatan yang menurun sedangkan pengeluaran semakin meningkat sehingga
berpengaruh terhadap laba yang menurun. Selain itu tingkat NPM yang rendah akan
berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup perusahaan di masa mendatang baik hubungan
dengan pihak internal maupun eksternal.

5. Market Capitalization
Pada data di atas dapatdilihat bahwa kapitalisasi pasar pada perusahaan ADHImenunjukan hasil
6712,20 B, sedangkan pada ASRI menunjukan hasil 7191,68 B, di perusahaan ELTY 176,10B dan
di APLN menunjukan hasil 4066,56B. Hasil tersebut diperoleh dari mengalikan jumlah lembar
saham yang beredar dengan harga saham perusahaan saat ini. Nilai kapitalisasi yang tinggi
menunjukan semakin mahal perusahaan tersebut dihargai pasar dan sebaliknya jika nilai
kapitalisasi rendah maka semakin rendah juga nilai perusahaan yang dihargai oleh pasar. Dari
data yang kita peroleh pada sektor properti perusahaan ASRI menunjukan hasil kapitalisasi pasar
yang paling tinggi dari perusahaan yang lain, hal ini berarti semakin mahal nilai perusahaan ASRI
apabila dihargai alam pasar. Dan nilai kapitalisasi pasar yang paling rendah adalah pada
perusahaan ELTY yaitu sebesar 2176,10B. Dimana ilai dan kapitalisasi perusahaan ELTY di hargai
rendah di pasar.
6. PER
PER adalah rasio yang menggambarkan opresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dibandingkan dengan harga sahamnya. Dari data yang adal nilai nilai per pada
perusahaan ADHI sebesar 23,15 xm ASRIsebesar 5.20x,ELTY sebesar-93. 75m dan APLN sebesar
50,43x. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa PER. Pada perusahaan tertinggal sebesar 50,43x
yang artinya usaha APLN saham pada perusahaantersebut semakin mahal dan nilai PER terendah
terdapat pada perusahaan ELTY yang artinya harga saham pada perusahaan tersebut semakin
rendah/murah.

7. BVPS
Digunakan untuk mengetahui harga buku perlembar dari suatu saham yang diterbitkan.
Diketahui BV dari PT. ADHI sebesar 1684.50, PT. ASRI sebesar 436.28, PT. ELTY
sebesar 146.10, PT. APLN sebesar 596.88. Dari data diatas diketahui perbandingan antara
keempat perusahaan tersebut BV dari PT. ADHI adalah yang paling besar atau bisa
dikatakan nilai dari harga per lembar sahamnya yang paling tinggi yaitu sebesar 1684.50,
sedangkan BV yang paling rendah adalah PT. ELTY yaitu sebesar 436.28.

8. PBV
Digunakan sebagai perbandingan antara harga saham dipasar dengan book value suatu
saham untuk mengetahui apakah harganya mahal atau murah. Diketahui rasio PBV dari
PT. ADHI sebesar 1.12 x, PT. ASRI sebesar 0.84 x, PT. ELTY sebesar 0.34 x, PT. APLN
sebesar 0.35. Dari perbandingan data diatas diketahui rasio PT. ADHI adalah yang paling
tinggi yaitu sebesar 1.12 x, dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut memiliki
kemampuan dalam menghasilkan laba dan memiliki prospek yang baik. Sedangkan pada
PT. ELTY ditandai dengan warna hijau yang bisa dikatakan rasio PBV perusahan tersebut
sedang naik.

9. ROA
Digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
tingkat pengembalian atas aset menjadi laba bersih. Diketahui ROA dari PT. ADHI
sebesar 1.08%, PT. ASRI sebesar 6.66% x, PT. ELTY sebesar -0.16%, PT. APLN
sebesar 0.28%. Dari perbandingan data diatas diketahui ROA PT. ASRI adalah yang
paling tinggi sebesar 6.66% dan ditandai dengan warna hijau yang berarti ROA
perusahaan sedang naik. Yang dapat dikatakan bahwa dengan sumber daya yang
dimilikinya perusahaan mampu memanfaatkannya dan perusahaan mampu
memaksimalkannya menjadi laba bersih.

10. Analisis ROE


Digunakan utk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba bersih dari ekuitas/modal yang dimiliki atau mengukur pengembalian atas modal.
Dilihat dari ke empat perusahaan ROE yang paling bagus yaitu ASRI karena ROEnya
paling tinggi dibandingkan dengan yang lainnya, yaitu sebesar 16,10%. Yang artinya
perusahaan tersebut mampu memaksimalkan tingkat pengembalian ekuitas untuk
menghasilkan laba bersih, perusahaan bisa memuaskan pemegang saham. Jadi dari segi
ROE perusahaan yang dipilih untuk investasi yaitu ASRI.
11. Analisis Debt/Equity
Analsisi ini digunakan untuk melihat seberapa besar hutang perusahaan jika dibandingkan
ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan atau para pemegang saham. Semakin tinggi angka
DER maka diasumsikan perusahaan memiliki resiko yang semakin tinggi terhadap
likuiditas perusahaannya. DER kurang dari 1 mengindikasikan bahwa perusahaan
memiliki hutang yang lebih kecil dari pada ekuitas yang dimiliki. Dilihat dari keempat
perusahaan Debt/Equity nya diatas 1 semua, hal ini sangat mengganggu pertumbuhan
kinerja perusahaannya juga mengganggu petumbuhan harga sahamnya, tetapi
Debt/Equity yang lebih baik yaitu ELTY karena angkanya lebih kecil. Dilihat dari segi
DER yang cocok untuk investasi yaitu ELTY.

12. Anailis EV/EBITDA


Perusahaan yang memiliki EV/EBITDA yang rendah bisa dianggap sebagai tempat
investasi yang baik. Karena investor bisa menggunakan EV untuk menentukan harga
saham perushaan. Pada table data komarasi dapat dilihat tingkat EV/EBITDA terendah
dimiliki oleh ASRI yaitu sebesar 9,60 disusul oleh APLN sebesar 44,78 kemudian ADHI
sebesar 74,39 dan yang tertinggi yaitu ELTY sebesar 121,33. Dilihat dari EV/EBITDA,
keempat perusahaan yang cocok untuk investasi yaitu ASRI, karena memiliki
EV/EBITDA yang paling rendah. Hal ini berarti bahwa saham ASRI memiliki tingkat
harga aling murah dan cocok untuk aktivitas beli, jika dilihat dari harga er lembar
sahamnya.

KESIMPULAN
Berdasarkan analisis fundamental keempat perusahaan, ADHI, ASRI, ELTY dan APLN,
kelompok kami memutuskan akan berinvestasi saham pada perusahaan ASRI
dikarenakan dalam analisis fundamental perusahaan ASRI lebih unggul, terutama dalam
tingkat sales growth, operating profit margin, net profit margin, market capitalization,
PER, ROA, ROE dan EV/EBITDA. Per tanggal 2 Maret 2018 harga saham ASRI per
lembarnya adalah sebesar 366

Вам также может понравиться