Вы находитесь на странице: 1из 3

Definisi Bank dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah badan usaha dibidang

keuangan yang menarik dan mengeluarkan uang dalam masyarakat, terutama memberikan
kredit dan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Menurut Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah, pada Bab 1 Pasal 1
Ayat 2 dijelaskan bahwa Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk Simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Kemudian sesuai dengan
Undang-Undang Republik Indonesia tentang Bank Indonesia No. 23 tahun 1999 sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 6 tahun 2009,
Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. Bank Indonesia adalah badan hukum
dan lembaga negara yang independen dalam melakukan tugas dan wewenangnya bebas dari
campur tangan Pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal tertentu yang secara tegas
diatur dalam undang-undang. Pemberian independensi diimbangi dengan pelaksanaan
akuntabilitas dan transparansi.

Sejarah Bank Indonesia

 Pada tanggal 24 Januari 1828 De Javasche Bank (DJB) didirikan oleh Pemerintah Hindia
Belanda sebagai bank sirkulasi yang bertugas mencetak dan mengedarkan uang.
 Tahun 1953, Undang-Undang Pokok Bank Indonesia menetapkan pendirian Bank
Indonesia untuk menggantikan fungsi De Javasche Bank sebagai bank sentral, dengan tiga
tugas utama di bidang moneter, perbankan, dan sistem pembayaran.
 Pada tahun 1968 diterbitkan Undang-Undang Bank Sentral yang mengatur kedudukan dan
tugas Bank Indonesia sebagai bank sentral, terpisah dari bank-bank lain yang melakukan
fungsi komersial. Selain tiga tugas pokok bank sentral, Bank Indonesia juga bertugas
membantu Pemerintah sebagai agen pembangunan mendorong kelancaran produksi dan
pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat.
 Tahun 1999-sekarang merupakan Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia, sesuai
dengan UU No.23/1999 yang menetapkan tujuan tunggal Bank Indonesia yaitu mencapai
dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Pada tahun 2004, Undang-Undang Bank Indonesia
diamandemen dengan fokus pada aspek penting yang terkait dengan pelaksanaan tugas
dan wewenang Bank Indonesia, termasuk penguatan governance. Pada tahun 2008,
Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.2 tahun
2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No.23 tahun 1999 tentang Bank
Indonesia sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas sistem keuangan.
Peran Bank Indonesia terhadap Perekonomian maupun Masyarakat

"Bank Indonesia sebagai bank sentral mempunyai tujuan yang tunggal yaitu mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah. Dalam pencapaian dan pemeliharaan kestabilan terdapat
dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang rupiah terhadap nilai barang dan jasa yang tercermin
pada laju inflasi serta kestabilan nilai mata uang rupiah terhadap mata uang negara lain yang
tercermin pada perkembangan nilai tukar. Sasaran akhir yang dicapai oleh Bank Indonesia
adalah Pengendalian Inflasi. Dari segi pelaksanaan tugas dan wewenang, Bank Indonesia
menerapkan prinsip akuntabilitas dan transparansi melalui penyampaian informasi kepada
masyarakat luas secara terbuka melalui media massa setiap awal tahun mengenai evaluasi
pelaksanaan kebijakan moneter, dan serta rencana kebijakan moneter dan penetapan sasaran-
sasaran moneter pada tahun yang akan datang.
Selain Peran Bank Indonesia terhadap kestabilan nilai rupiah, Bank Indonesia juga memiliki 2
peran penting terhadap masyarakat, antara lain:
1. Sebagai Badan Mediasi Perbankan
Mediasi perbankan merupakan proses penyelesaian sengketa antara nasabah dengan
pihak bank yang difasilitasi Bank Indonesia dalam rangka untuk mencapai penyelesaian
dalam bentuk kesepakatan sukarela. Keunggulan mediasi ini adalah menyelesaikan
sengketa dengan murah, cepat, dan sederhana, karena tidak dipungut biaya, jangka
waktu proses mediasi paling lama 60 hari kerja, dan proses mediasi dilakukan secara
informal atau fleksibel.
Permasalahan sengketa yang dapat diselesaikan melalui mediasi perbankan adalah
sengketa antara nasabah dengan pihak bank menyangkut aspek transaksi keuangan
dengan ketentuan nilai sengketa setinggi-tingginya 500 juta.
Bank Indonesia hanya bertindak sebagai mediator yang akan bersikap netral,
memotivasi para pihak untuk menyelesaikan sengketa, dan tidak memberikan
rekomendasi atau keputusan karena hasil penyelesaian antara pihak yang bersengketa
merupakan murni kesepakatan antara nasabah dengan pihak bank.
Setelah tercapai kesepakatan, maka nasabah dan pihak bank akan menandatangani akta
kesepakatan. Namun apabila tidak di capai kesepakatan maka nasabah dapat
mengupayakan penyelesaian lanjutan melalui jalur arbitrase atau pengadilan.
2. Sebagai Konsultan Perbankan
Bank Indonesia juga berperan sebagai konsultan bagi para nasabah, bank, dan pihak
lain. Misalnya pada lingkup permasalahan penyesuaian kartu kredit yang sering terjadi
di Indonesia. Pada dasarnya penyesuaian Kartu Kredit pertama kali dilakukan dengan
menyerahkan penentuannya kepada Pemegang Kartu Kredit itu sendiri.
Jika Pemegang Kartu Kredit tidak menentukan, maka penyesuaian dilakukan
berdasarkan hasil negosiasi antar Penerbit Kartu Kredit, hal ini dilakukan di bawah
koordinasi asosiasi Penerbit Kartu Kredit. Pada hal negosiasi antar Penerbit Kartu
Kredit tidak memperoleh kesepakatan, maka Penerbit Kartu Kredit melalui asosiasi
Penerbit Kartu Kredit dapat mengajukan permohonan konsultasi kepada Bank
Indonesia.
Bank Indonesia hanya akan menerima permohonan konsultasi apabila permohonan
tersebut memenuhi persyaratan.
Peran Bank Indonesia tidak hanya dalam perekonomian,tetapi Bank Indonesia juga
mempunyai peran dalam merangkul nasabah, pihak Bank,maupun pihak lain apabila terjadi
permasalahan sengketa dan menyediakan jasa konsultasi perbankan yang bermanfaat untuk
kesejahteraan masyarakat pada umumnya.

Вам также может понравиться