Вы находитесь на странице: 1из 11

GUBERNUR SULAWESI SELATAN

PERATURAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN


NOMOR : 154 Tahun 2017
TENTANG

PENYELENGGARAAN PELAYANAN PENDIDIKAN


BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


GUBERNUR SULAWESI SELATAN,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Pasal 17 ayat (1)


Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2
Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pendidikan,
perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Pendidikan
Berbasis Tenologi Informasi dan Komunikasi;

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang


Mengingat :
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010
tentang Pengelolaan Dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66
Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5157);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi
Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 189, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5348);
5. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor
2 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
(Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2016 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 287);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG


PENYELENGGARAAN PELAYANAN PENDIDIKAN
BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan:


1. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.
2. Daerah adalah Provinsi Sulawesi Selatan.
3. Pemerintah Daerah adalah Gubernur sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah otonom.
4. Gubernur adalah Gubernur Sulawesi Selatan.
5. Dinas adalah Dinas Pendidikan yang sesuai tugas pokok dan
fungsinya menyelenggarakan dan menangani urusan pendidikan
di Provinsi.
6. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana yang
dilaksanakan secara formal untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
7. Penyelenggaraan Pendidikan adalah kegiatan pengelolaan
komponen sistem pendidikan pada satuan pendidikan
menengah dan pendidikan khusus agar proses pendidikan dapat
berlangsung sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
8. Pengelolaan pendidikan adalah pengaturan kewenangan dalam
penyelenggaraan sistem pendidikan nasional oleh Pemerintah
Daerah, dan penyelenggara pendidikan menengah dan
pendidikan khusus yang didirikan masyarakat agar proses
pendidikan dapat berlangsung sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional.
9. Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan formal pada pendidikan
menengah dan pendidikan khusus.
10. Teknologi Informasi dan Komunikasi yang selanjutnya disingkat
TIK adalah teknologi yang mencakup perangkat keras dan
peangkat lunak kmputer serta perangkat komunikasi yang
digunakan untuk menghasilkan data dan informasi.
11. Sistem Informasi adalah pengelolaan teknologi dan informasi
dalam suatu alur proses kerja dalam rangka mencapai suatu
tujuan
12. Infrastruktur adalah sarana dan prasarana yang menunjang
penyelenggaraan pelayanan pendidikan berbasis TIK
13. Jaringan komunikasi data adalah transmisi data elektronik
melalui beberapa media antara lain melalui kabel dan nirkabel.
14. Perangkat Keras adalah satu atau serangkaian alat yang
terhubung dalam Sistem Elektronik.
15. Perangkat Lunak adalah satu atau sekumpulan program
komputer, prosedur, dan/atau dokumentasi yang terkait dalam
pengoperasian Sistem Elektronik.
16. Data adalah fakta berupa angka, karakter, symbol, gambar,
tanda - tanda, isyarat, tulisan, suara, bunyi yang
merepresentasikan keadaan sebenarnya yang selanjutnya
digunakansebagai masukan suatu system informasi
17. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk
yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam
mengambil keputusan saat ini atau mendatang.
18. Bandwidth adalah suatu nilai konsumsi transfer data yang
dihitung dalam bit/detik atau yang biasanya disebut dengan bit
per second (bps), antara server dan client dalam waktu tertentu.
19. Aplikasi adalah suatu sub sistem perangkat lunak komputer
yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk
mengelola suatu tugas yang dinginkan.
20. E-Panrita adalah Aplikasi pelayanan pendidikan berbasis
teknologi informasi dan komunikasi.
21. Keamanan informasi adalah sistem dan proses untuk memastian
kinerja TIK tidak mengalami masalah keamanan yang
menyangkut kerahasiaan, keutuhan dan ketersediaan
22. Pembelajaran Digital adalah pembelajaran yang menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi sebagai wadah, media,
sumber dan media pembelajaran.
23. Pembelajaran Jarak Jauh adalah proses pembelajaran yang
diselengaraan dimana nara sumber dengan peserta didik berada
pada ruang dan tempat berbeda dan dihubungkan dengan
perangkat teknologi informasi dan komunikasi
24. Daftar Hadir adalah daftar hadir yang dilaksanakan
menggunakan e-panrita (dalam jaringan)
25. Masyarakat adalah kelompok warga negara Indonesia
nonpemerintah yang mempunyai perhatian dan peranan dalam
bidang pendidikan.
26. Orang tua adalah orang tua kandung atau wali yang
bertanggungjawab penuh atas peserta didik.
27. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang
tersedia pada jenjang pendidikan menengah dan pendidikan
khusus.
28. Administrasi pendidikan adalah layanan informasi yang
menyajikan data kependidikan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasiaan, pengawasan, pembiayaan dan
pelaporan dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas
yang tersedia, baik operasional, material maupun sepritual
untuk mencapai tujuan pendidikan secara efesien dan efektif
29. Pendidik adalah tenaga profesional yang bertugas merencanakan
dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan yang
berkualifikasi sebagai guru, konselor, dan sebutan lain yang
sesuai dengan kekhususannya serta berpartisipasi dalam
penyelenggaraan pendidikan di Sekolah Menengah Atas, Sekolah
Menengah Kejuruan , dan Pendidikan Khusus.
30. Tenaga Kependidikan adalah tenaga profesional yang bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan yang berkualifikasi sebagai
Pengawas, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Laboran,
Pustakawan, Teknisi Sumber Belajar, Tenaga Administrasi,
Psikolog, Tenaga Sosial, Terapis, dan sebutan lain sesuai dengan
kekhususannya yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan
pendidikan di satuan pendidikan menengah.
31. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan/atau sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar.
32. E-panrita house production adalah sebuah ruangan yang
dipergunakan untuk memproduksi media dan sumber
pembelajaran serta tempat pelatihan bagi guru dan tenaga
kependidikan
33. Pusat Kendali adalah proses visualisasi atas analisa informasi
yang tervalidasi sebagai bagian dari alat bantu pembuatan
kebijakan.
34. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya
disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
35. Efektif dan efisien adalah suatu pekerjaan yang dilaksanakan
dengan efektif (selesai tepat waktu) dan efesien (hemat dalam
penggunaan sumber daya).
36. Pemantauan langsung adalah pemantauan yang dilakukan
kepada satuan pendidikan, peserta didik, guru dan tenaga
kependidikan melalui kunjungan dan tatap muka (fisik).
37. Pemantauan melalui perangkat TIK adalah pemantauan yang
dilakukan kepada satuan pendidikan, peserta didik, guru dan
tenaga kependidikan dengan menggunakan perangkat TIK.
38. Tambahan Penghasilan adalah tunjangan yang sifatnya
penghargaan yang diberikan kepada PNS dan CPNS dalam
bentuk Tunjangan Daerah

Pasal 2
(1) Maksud Peraturan Gubernur ini adalah sebagai pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Pendidikan Berbasis TIK di Bidang
Pelayanan Pendidikan Lingkup Pemerintah Daerah.
(2) Tujuan Peraturan Gubernur adalah mewujudkan misi pendidikan
Daerah untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan
pendidikan.

Pasal 3
Sasaran penyelenggaraan pelayanan pendidikan berbasis TIK ini
adalah:
a. terwujudnya sistem pelayanan pendidikan di Daerah yang
mempunyai aksesibilitas terhadap penggunaan teknologi
informatika;
b. terwujudnya penyelenggaraan tata kelola pelayanan pendidikan
yang baik dalam proses penyelenggaraan manajemen
pemerintahan Daerah;
c. tersedianya jaringan informasi dan transaksi pelayanan publik
yang memiliki kualitas dan lingkup yang dapat memuaskan
masyarakat luas serta dapat terjangkau untuk seluruh
masyarakat Sulawesi Selatan pada setiap saat, tidak dibatasi oleh
sekat waktu dan memiliki tingkat keamanan tinggi bagi
penggunaan sistem pemerintahan; dan
d. terlaksananya arahan kepada pemangku kepentingan
(stakeholders) bidang informatika tentang tatalaksana
perencanaan, pengelolaan dan pemanfaatan teknologi informasi.

BAB II
RUANG LINGKUP PENGATURAN

Pasal 4
Ruang lingkup pengaturan dalam Peraturan Gubernur ini meliputi :
a. pelayanan berbasis teknologi informasi dan komunikasi;
b. infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi;
c. keamanan E-panrita;
d. sumber daya manusia;
e. pusat kendali;
f. pembiayaan;
g. pembinaan, pengawasan, dan pengendalian; dan
h. sanksi.

BAB III
PELAYANAN BERBASIS
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Bagian Kesatu
Aplikasi Pelayanan Pendidikan Berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi

Pasal 5
(1) Penyelenggaraan pelayanan pendidikan berbasis TIK
diselenggarakan oleh Dinas yang sesuai tugas pokok dan
fungsinya menyelenggarakan dan menangani urusan pendidikan.
(2) Penyelenggaran pelayanan pendidikan berbasis TIK menggunakan
e-panrita.
(3) E-panrita, sebagaimana dimaksud ayat (2), meliputi pelayanan:
a. administrasi pendidikan; dan
b. pembelajaran digital.
(4) Aplikasi e-panrita terintegrasi dengan sistem informasi
pendidikan nasional.
(5) Pengembangan, Pembinaan, pengawasan dan pengendalian
terhadap aplikasi e-panrita dilaksanakan oleh Dinas.

Pasal 6
(1) Untuk menunjang penyelenggaraan aplikasi e-panrita, Kepala
Dinas menyusun suatu rencana induk yang berisi standarisasi
dan perencanaan umum pelaksanaan e-panrita.
(2) Rencana induk sebagaimana dimaksud ayat (1) antara lain:
a. kerangka pemikiran dasar;
b. tata kelola;
c. bakuan sistem dan kebijakan;
d. ragam aplikasi; dan
e. peta jalan (road map).

Bagian Kedua
Pemanfaatan Aplikasi

Pasal 7
Setiap Satuan Pendidikan, Guru dan Tenaga Kependidikan wajib
memanfatkan aplikasi dan menggunakan e-panrita dalam pelayanan
pendidikan yang berbasis TIK.

Bagian Ketiga
Layanan Administrasi Pendidikan

Pasal 8
(1) Layanan administrasi pendidikan pada e-panrita, meliputi :
a. daftar hadir guru;
b. CCTV sekolah;
c. administrasi pendidikan;
d. administrasi kepegawaian;
e. anggaran pendidikan;
f. data pokok pendidikan yakni Data satuan pendidikan, Guru
dan Tenaga Kependidikan, serta peserta didik, sarana
prasarana dan data pendidikan lainnya; dan
g. layanan administrasi pendidikan lainnya.
(2) Layanan administrasi pendidikan sebagaimana dimaksud ayat (1)
dapat diakses seluruh pihak yang bersangkutan.

Bagian Keempat
Layanan Pembelajaran Digital

Pasal 9
Layanan pembelajaran digital pada aplikasi e-panrita, meliputi :
a. pembelajaran jarak jauh;
b. penyediaan sumber belajar dan media pembelajaran; dan
c. layanan pembelajaran digital lainnya.
Pasal 10
Interaksi antara Pendidik dan Peserta Didik dalam pembelajaran
jarak jauh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a
menggunakan perangkat teknologi informasi dan komunikasi.

Pasal 11
(1) Penyediaan sumber belajar dan media pembelajaran sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 huruf b, dilaksanakan melalui pelatihan
bagi guru dan tenaga kependidikan serta sumber lainnya.
(2) Dalam rangka pelaksanaan penyediaan sumber belajar dan media
pembelajaran yang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) maka
dibuat e-panrita house production.

BAB IV
INFRASTRUKTUR
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Pasal 12
(1) Infrastruktur Teknologi Informasi dan komunikasi digunakan
untuk mendukung penyelenggaraan pelayanan pendidikan
berbasis TIK.
(2) Infrastruktur sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi ;
a. perangkat keras;
b. perangkat lunak;
c. jaringan TIK;
d. data dan informasi; serta
e. bandwidth.
(3) Pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur
sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan oleh
dinas.

BAB V
KEAMANAN

Pasal 13
(1) Pemerintah Daerah mengelola data dalam e-panrita untuk
kepentingan internal dan eksternal dengan memperhatikan
keamanan informasi.
(2) Aplikasi yang digunakan dalam e-panrita harus memenuhi
standar keamanan informasi, sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(3) Aplikasi yang digunakan dalam e-panrita diperiksa kesesuaian
fungsinya melalui proses audit.

BAB VI
SUMBER DAYA MANUSIA

Pasal 14
(1) Pengelola e-parita merupakan aparatur sipil negara dan pihak
lainnya yang ditunjuk oleh Kepala Dinas.
(2) Pengelola sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan :
a. insentif berupa tunjangan khusus; dan
b. pengembangan kompetensi.

BAB VII
PUSAT KENDALI

Pasal 15
(1) Pemerintah Daerah membentuk pusat kendali di Dinas yang
merupakan pusat pelayanan informasi bagi masyarakat.
(2) Pusat Kendali berfungsi sebagai tempat pengelolaan,
penyimpanan, pengamanan dan penayangan data yang berbasis
teknologi informasi dan komunikasi.
(3) Pusat Kendali menyediakan akses pengaduan, keluhan, informasi
dan data pelayanan pendidikan berbasis teknologi informasi dan
komunikasi.
(4) Pemerintah Daerah mensosialisasikan fasilitas pusat kendali ini
kepada masyarakat.

BAB VIII
PEMBIAYAAN

Pasal 16
(1) Pembiayaan berasal dari APBD.
(2) Selain APBD, dapat dibiayai melalui smber pembiayaan lain yang
sah dan tidak mengikat.

BAB IX
PEMBINAAN, PENGAWASAN, DAN PENGENDALIAN

Bagian Kesatu
Umum
Pasal 17
Pemerintah Daerah dalam pelayanan penyelenggaran pendidikan
berbasis TIK melakukan :
a. pembinaan;
b. pengawasan; dan
c. pengendalian.

Bagian Kedua
Pembinaan

Pasal 18
Pembinaan dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan yang
berbasis TIK dilaksanakan dengan :
a. koordinasi secara berkala;
b. pemberian bimbingan dan supervisi;
c. pendidikan dan pelatihan; dan
d. evaluasi penyelenggaraan pelayanan TIK.

Bagian Ketiga
Pengawasan

Pasal 19
(1) Pengawasan penyelenggaraan pelayanan pendidikan berbasis TIK
mencakup pengawasan administratif yang dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Bentuk pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi :
a. pemantauan langsung; dan
b. pemantauan melalui perangkat TIK.

Bagian Keempat
Pengendalian

Pasal 20
Pengendalian penyelenggaraan pelayanan pendidikan berbasis TIK
dilaksanakan dengan berpedoman pada ketentuan peraturan
perundang-undangan.

BAB X
SANKSI

Pasal 21
(1) Guru dan Tenaga Kependidikan, yang tidak menggunakan e-
panrita sebagaimana dimaksud Pasal 7 akan diberikan sanksi
administratif.
(2) Sanksi administarif sebagaimana dimaksud ayat (1), berupa :
a. teguran lisan;
b. teguran Tertulis;
c. pemotongan tambahan penghasilan;
d. penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun; atau
e. penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun.
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 22
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan


Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan.

Ditetapkan di Makassar
pada tanggal
GUBERNUR PROVINSI SULAWESI SELATAN,
Dr. H. SYAHRUL YASIN LIMPO, S.H., M.Si., M.H.

Diundangkan di Makassar
pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI
SULAWESI SELATAN,

Ir. H. ABDUL LATIF, M.Si, M.M.

BERITA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2016


NOMOR ..

Вам также может понравиться