Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pesawat tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV), adalah sebuah
mesin terbang yang berfungsi dengan kendali jarak jauh oleh pilot atau mampu
mengendalikan dirinya sendiri. Menggunakan hukum aerodinamika untuk
mengangkat dirinya, dan mampu membawa muatan baik senjata, kamera,
maupun muatan lainnya. Pesawat tanpa awak memiliki bentuk, ukuran,
konfigurasi, dan karakter yang berfariasi.
Sejarah PTA dimulai pada tahun 1896, Samuel Pierpont Langley,
meluncurkan sebuah pesawat tanpa awak dengan tenaga uap diatas sungai
Potomac. Diera modern ini UAV atau pesawat tanpa awak mulai mendapat
banyak perhatian karena memiliki banyak fungsi dan kegunaan yang sangat
beragam baik untuk militer, sipil, maupun untuk ilmu pengetahuan
Kontrol pesawat tanpa awak ada dua variasi utama, variasi pertama yaitu
dikontrol melalui pengendalian jarak jauh dan variasi kedua adalah
menggunakan kendali secara otomatis menggunakan sistem auto pilot. Pada
sistem auto pilot kendali pesawat sepenuhnya di lakukan oleh microprocessor
atau microkontroller. Sensor yang di gunakan seperti sensor ketinggian,
kecepatan, posisi. Yang memberikan data untuk selanjutnya di olah ole bagian
pengolahan, sehingga pesawat dapat bekerja mandiri sesuai dengan perintah
yang di berikan.
Pesawat tanpa awak juga semakin banyak di gunakan untuk keperluan
inteljen, pemantauan (surveillance), pengintaian (reconnaissance) serta misi
serangan (attack).Banyak di laporkan bahwa pesawat tanpa awak telah berhasil
dengan tingkat akurasi tinggi dalam melakukan misi intelijen,serangan
menggunakan roket, rudal dan bom. Pesawat tanpa awak sering lebih di sukai
untuk misi yang terlalu membosankan dan berbahaya/beresiko tinggi bagi
pesawat berawak.
1
Gambar 1.1. Kerusakan Sayap Pesawat oleh Benturan Burung
2
1.2. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertari untuk melakukan
simulasi impak burung pada bagian sayap pesawat tanpa awak dengan material
komposit epoksi yang di perkuat serat karbon.Dalam hal ini penelitian yang
dilakukan adalah untuk mengetahui kerusakan yang terjadi setelah
impak,pengujian impak dapat di lakukan dengan menggunakan software
abaqus 6.14-2
1.3. TUJUAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan
sayap pesawat tanpa awak dan besar kerusakan yang terjadi setelah impak
burung,dengan beban tertentu.sayap terbuat dari material komposit epoksi
diperkuat serat karbon.dengan menggunakan sofware abaqus 6.14-2 dan
analisa metode elemen hingga.
1.4.MANFAAT
Adapun manfaat dari pengujian impak burung ini adalah sebagai
berikut :
a. Dapat melakukan pemodelan sayap pesawat tanpa awak dengan
menggunakan sofware abaqus 6.14-2
b. Dapat mengetahui besar kerusakan nyang terjadi setelah impak dengan
material komposit epoksi yang di perkuat serat karbon terutama pada
bagian sayap pesawat.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gaya hambat udara (drag) merupakan gaya yang disebabkan oleh molekul-
molekul dan partikel-partikel di udara. Gaya ini dialami oleh benda yang
bergerak di udara. Pada benda yang diam gaya hambat udara nol. Ketika benda
mulai bergerak, gaya hambat udara ini mulai muncul yang arahnya berlawanan
dengan arah gerak, bersifat menghambat gerakan (itu sebabnya gaya ini disebut
gaya hambat udara). Semakin cepat benda bergerak semakin besar gaya hambat
udara ini. Agar benda bisa terus bergerak maju saat terbang, diperlukan gaya
yang bisa mengatasi hambatan udara tersebut, yaitu gaya dorong (thrust) yang
dihasilkan oleh mesin.Supaya kita tidak perlu menghasilkan thrust yang terlalu
besar (sehingga tidak ekonomis) kita harus mencari cara untuk mengurangi drag.
Salah satu caranya adalah dengan menggunakan desain yang streamline
4
(ramping). Supaya bisa terbang, kita perlu gaya yang bisa mengatasi gaya berat
akibat tarikan gravitasi bumi. Gaya ke atas (lift) ini harus bisa melawan tarikan
gravitasi bumi sehingga benda bisa terangkat dan mempertahankan posisinya di
angkasa.
Di sinilah tantangannya karena harus melawan gravitasi. Maka fisikawan
seperti Isaac Newton, Bernoulli, dan Coanda. Ketiganya bekerja sama menjawab
tantangan ini.
Isaac Newton yang terkenal dengan ketiga persamaan geraknya
menyumbangkan hukum III Newton tentang Aksi-Reaksi. Sayap pesawat
merupakan bagian terpenting dalam menghasilkan lift. Aliran udara di atas dan di
bawah sayap pesawat. Partikel-partikel udara menabrak bagian bawah sayap
pesawat.
Partikel-partikel yang menabrak ini lalu dipantulkan ke bawah (ke arah
tanah). Udara yang menghujani tanah ini merupakan gaya aksi. Ini adalah aksi yang
disebabkan proses yang terjadi di bagian bawah sayap.
Untuk bagian atas sayap, ada proses lain yang juga menghasilkan aksi.
Dalam hal ini Bernoulli dan Coanda ‘bekerja sama’.Menurut Coanda, udara
yang melewati permukaan lengkung akan mengalir sepanjang permukaan itu
(dikenal sebagai Efek Coanda). Ini dibuktikan ketika kita meletakkan lilin
menyala di depan sebuah botol. Ketika lilin ditiup dari belakang botol, aneh
ternyata lilin didepan botol itu akan mati. Menurut Coanda hal ini disebabkan
karena udara yang kita tiup mengalir mengikuti permukaan lengkung botol lalu
meniup api lilin hingga mati.
Seperti inilah udara yang melewati bagian atas sayap ini mirip udara yang
bergerak sepanjang botol. Udara ini akan mengalir sepanjang permukaan atas
sayap hingga mencapai ujung bawah sayap. Di ujung bawah sayap itu partikel-
partikel udara bergerombol dan bertambah terus sampai akhirnya kelebihan berat
dan berjatuhan (downwash). Siraman udara atau downwash ini juga merupakan
komponen gaya AKSI.
Tanah yang menerima gaya aksi ini pasti langsung memaberikan gaya
REAKSI yang besarnya sama dengan gaya aksi tetapi berlawanan arah. Karena
gaya aksinya menuju tanah (ke arah bawah), berarti gaya reaksinya ke arah atas.
Gaya reaksi ini memberikan gaya angkat (lift) yang bisa mengangkat pesawat
5
dan mengalahkan gaya berat akibat tarikan gravitasi bumi. Sumber gaya angkat
(lift) yang lain adalah perubahan tekanan udara.
6
Spar dibuat dari bahan metal atau kayu tergantung criteria rancangan
pesawat yang diinginkan.Sebagian besar pesawat menggunakan spar dari bahan
solid extruded aluminum atau short aluminum extrusion .
Spar dari kayu secara umum digolongkan ke dalam lima (5) jenis atau bentuk
yaitu :
1. Partly hollow
2. Box
3. Solid atau laminated
4. Rectangular
5. I-beam
2.3.2.Wing rib
Rib adalah struktur sayap yang berbentuk airfoil , yang memberi bentuk
lengkung (cambered) terhadap sayap tersebut.Rib dipasang pada spar depan dan
spar belakang. Spar menerima beban dari skin dan stringer dan beban tersebut
disalurkan ke spar. Selain di sayap rib juga dipasang di aileron, elevator , rudder
dan stabilizer.
2.3.3 Stringer
Stringer adalah struktur yang menempel pada ribs yang berfungsi untuk
meningkatkan kekakuan dan tempat menempelnya skin atau kulit lapisan luar
sayap
7
Gambar 2.3. sayap pesawat
2.4.BENTUK—BENTUK SAYAP
Berdasarkan karakteristik kebutuhan terbang , sayap pesawat udara dibuat
dalam berbagai bentuk dan ukuran. Berikut adalah macam - macam jenis sayap.
A Tapered wing (Sayap tirus )
yaitu sayap yang tirus, didesain demikian untuk mengoptimalkan fungsi
sayap pesawat
8
B Straight wing
kebanyakan ditemukan pada pesawat kecil, pesawat terbang
kecepatan rendah. General Aviation pesawat terbang sering memiliki sayap
lurus. Sayap ini menyediakan angkat yang baik pada kecepatan rendah, tetapi
tidak cocok untuk kecepatan tinggi
C Delta wing
yaitu sayap berbentuk segetiga memungkinkan pesawat dapat terbang
pada kecepatan subsonik, transonik, atau supersonik, yang tinggi
D Swep-back
wing yaitu sayap yang berbentuk condong kebelakang Hampir semua
pesawat terbang berkecepatan tinggi menggunakan sayap (swep back
wings) seperti pada sayap komersil
9
2.5.SAYAP PESAWAT BERDASARKAN LETAKNYA
A Parasol wing,
yaitu sayap pesawat yang letaknya diatas badan pesawat yang ditunjang
dengan penyangga sayap (wing-struct);
10
D Low wing,
yaitu sayap yang letaknya di bagian badan pesawat terbang.
11
2.7.Tegangan dan Regangan Yang Bekerja pada Sayap Pesawat
Ada beberapa jenis tegangan dan regangan yang terjadi pada pesawat
terbang,tegangan dan regangan ini dapat mempengaruhi kinerja struktur pada
pesawat.
A. Torsion
Torsion atau regangan adalah keadaan yang diakibatkan karena adanya
pengaruh gaya yang saling tarik berlawanan arah menuju luar dari benda.contoh
dari torsion pada badan pesawat adalah pada saat mesin mendorong badan
pesawat kedepan dan tekanan udara mendorong pesawat ke belakang.pada saat
kondisi tersebut struktur pesawat mengalami torsion.kekuatan regangan suatu
bahan di ukur dengan satuan psi atau N/m atau sama dengan dimensi
tekanan,sedangkan untuk perubahan panjang atau perubahan regangan di ukur
dalam satuan meter atau centimeter.
B. Compression
Compression atau tekanan adalah keadaan yang di akibatkan karena
adanya pengaruh dua gaya yang saling mendorong dengan arah yang
berlawanan kedalam benda.satuan untuk compression adalah sama seperti
tension yaitu psi atau N/m
12
C. Puntiran
Puntiran adalah keadaan yang di akibatkan karena adanya pengaruh
dua gaya yang saling memutar benda dengan arah yang berlawanan.contoh
puntiran dalam struktur pesawat adalah saat pesawat sedang terbang.mesin
bagian kanan dan kiri memiliki momen gaya yang saling memutar
berlawanan arah dan menyebabkan terjadinya torsi atau puntiran
D. Shear
Shear atau pergeseran adalah keadaaan dimana antara dua benda yang
saling bertumpukan bergeser akibat gaya yang berlawanan arah yang saling
menarik keluar.salah satu contoh pergeseran pada struktur pesawat adalah
letak dua plat yang dirivet atau di sambung.
E. Bending
Bending atau kombinasi semua regangan dan tegangan adalah
keadaan dimana sebuah benda mengalami regangan dan juga tegangan secara
bersama sama.bending ini nanti yang paling banyak terjadi pada struktur
pesawat terbang.hampir sebagian besat struktur pesawat mengalami
bendingseperti bagian sayap,fusulage,dan sebagainya.
13
2.8.KOMPOSIT
2.8.1.Pengertian komposit
Komposit adalah material yang tersusun atas campuran dua atau lebih
material dengan sifat kimia dan fisika berbeda, dan menghasilkan sebuah
material baru yang memiliki sifat-sifat berbeda dengan material-material
penyusunnya. Material komposit tersusun atas dua tipe material penyusun yakni
matriks dan fiber (reinforcement). Keduanya memiliki fungsi yang berbeda,
fiber berfungsi sebagai material rangka yang menyusun komposit, sedangkan
matriks berfungsi untuk merekatkan fiber dan menjaganya agar tidak berubah
posisi. Campuran keduanya akan menghasilkan material yang keras, kuat,
namun ringan.
14
2. Matriks, umumnya lebih elastis tetapi mempunyai kekuatan dan
kekakuan yang lebih rendah dan berfungsi untuk menyokong dan
melindungi serat serta mendistribusikan dan mentransmisikan beban
kesemua serat-serat (penguat).
(a) (b)
(c) (d)
15
yang datar atau lengkung dimana lamina tersebut-merupakan susunan serat
searah (unidirectional) atau serat yang dianyam (woven) didalam sebuah
matriks. Gambar 2.13. memperlihatkan dua jenis lamina yang lazim digunakan
untuk menyusun sebuah komposit laminasi. Disisi lain, sebuah komposit
laminasi ada suatu susunan beberapa lamina yang saling terikat (bonded) dengan
berbagai orientasi arah utama material didalam lamina sebagimana diperlihatkan
pada gambar 2.14.
16
Fungsi dari pengikat ini adalah menyatukan fiber-fiber yang masih dalam bentuk
jahitan atau bulu yang bersifat fleksibel seperti kain menjadi kaku. Kekuatan dan
keuletan bahan komposit fiber diperoleh dari serat yang teganganya disalurkan
oleh pengikat (resin). Resin yang umum digunakan di lapangan adalah resin
polyester dan resin epoxy.
σi = Cij εj i, j = 1, … ,6 (2.1)
∂u ∂v ∂w
ε1 = ε2 = ε3 =
∂x ∂y ∂z
(2.2)
∂v ∂w ∂w ∂u ∂u ∂v
γ23 = + γ31 = + γ12 = +
∂z ∂y ∂x ∂z ∂y ∂x
Dimana u, v dan w adalah perpindahan dalam arah x, y dan z (atau dalam arah 1,
2 dan 3).
17
Gambar 2.14 Tegangan-Regangan
Tabel 2.1 Tensor Versus Notasi Singkat untuk Tegangan dan Regangan
Tegangan Regangan
σ11 (σ1 ) σ1 ε11 (ε1 ) ε1
σ22 (σ2 ) σ2 ε22 (ε2 ) ε2
σ33 (σ3 ) σ3 ε33 (ε3 ) ε3
τ23 = σ32 σ4 γ23 = 2ε32 ε4
τ31 = σ31 σ5 γ31 = 2ε31 ε5
τ12 = σ12 σ6 γ12 = 2ε12 ε6
18
Matriks kekakuan Cij memiliki 36 konstanta pada persamaan (2.2). Berhubung
karena kekakuan matriks adalah simetri maka jumlah konstanta yang independen
berkurang menjadi 21 konstanta.
Jika terdapat dua bidang yang tegak lurus dari kesimetrisan sifat material,
simetri juga akan terjadi relatif terhadap bidang ketiga yang tegak lurus.
Hubungan tegangan-regangan yang searah dengan arah utama material yaitu :
19
2.8.5.Hubungan Tegangan-Regangan Bidang (2D) pada Lamina Ortotropik
Untuk lamina yang diperkuat serat searah atau serat anyam seperti pada gambar
2.17, keadaan tegangan bidang didefinisikan dengan membuat
20
σ3 = 0 τ23 = 0 τ31 = 0 (2.6)
Sehingga
σ1 ≠ 0 σ2 ≠ 0 τ12 ≠ 0 (2.7)
Dimana
v13 v31 v23 v32
S13 = − =− S23 = − =− (2.9)
E1 E3 E2 E3
ε1 S11 S12 0 σ1
[ ε2 ] = [ S22 0 ] [ σ2 ] (2.10)
γ12 S66 τ12
dimana
1 v12 v21 1
S11 = E S12 = − =− S22 = E S66 =
1 E1 E2 2
1
(2.11)
G12
21
σ1 Q11 Q12 0 ε1
[ σ2 ] = [Q12 Q22 0 ] [ ε2 ] (2.12)
τ12 0 0 Q66 γ12
Dimana Qij adalah matriks kekakuan untuk keadaan tegangan bidang pada
bidang 1-2 dan dapat ditentukan dengan (1) mencari invers Sij dari persamaan
(2.5) atau (2) dari langsung dari Cij dengan memasukkan kondisi 3 = 0 pada
hubungan tegangan-regangan untuk memperoleh persamaan 3 dan
menyederhanakan hasil untuk mendapatkan
Ci3 Cj3
Qij = Cij − i, j = 1, 2, 6 (2.13)
C33
S22 S11
Q11 = 2 Q22 = 2
S11 S22 − S12 S11 S22 − S12
(2.14)
S12 1
Q12 = 2 Q66 =
S11 S22 − S12 S66
E1 E2
Q11 = Q22 =
1 − v12 v21 1 − v12 v21
(2.15)
v12 E2
Q12 = Q66 = G12
1 − v12 v21
22
analisa kekakuan dan tegangan dari masing-masing lamina dikenai beban pada
bidangnya. Oleh karena itu, hubungan tersebut menjadi hal yang penting
didalam menganalisa suatu komposit laminasi.
Metode elemen hingga (MEH) atau analisa elemen hingga (AEH) adalah
metode numerik untuk menyelesaikan persoalan keteknikan dan fisik matematis.
Metode ini sangat berguna untuk geometri, pembebanan dan sifat-sifat material
yang kompleks dimana tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan
penyelesaian secara analitis. AEH ini banyak diaplikasikan pada bidang teknik
mesin, luar angkasa, sipil, automotive, analisa sruktur, aliran fluida, akustik,
perpindahan panas, bio mekanika dan sebagainya.
23
Ide dasar AEH adalah diskretisasi yaitu membagi benda menjadi elemen-
elemen berhingga yang saling terhubung oleh node untuk memperoleh
penyelesaian aproksimasi sebagaimana ditunjukkan pada gambar 2.18. Ini
disebut jaring elemen hingga (finite element mesh). Adapun tipe-tipe elemen
yang digunakan didalam pembuatan mesh dapat dilihat pada gambar 2.19.
Elemen-elemen tersebut memiliki karakteristik masing-masing sehingga
pemilihan elemen yang digunakan harus sesuai dengan jenis analisa yang ingin
dikerjakan. Sebagaimana terlihat bahwa elemen juga dibedakan atas dimensinya
yaitu 1 dimensi, 2 dimensi dan 3 dimensi.
24
Gambaran umum tentang cara kerja AEH yaitu dengan memperoleh
satu set persamaan aljabar untuk menyelesaikan kuantitas nodal primer yang
belum diketahui yaitu perpindahan (displacement). Langkah berikutnya adalah
kuantitas sekunder (tegangan dan regangan) diekspresikan berdasarkan nilai
kuantitas primer dari nodal. Langkah-langkah ini dapat dilihat dari diagram
gambar (2.19) dan pada penjelasan selanjutnya.
∂u
ε= (regangan 1D, untuk 2D dan 3D lebih kompleks) (2.22)
∂x
25
2.9.Impuls, Momentum dan Gaya Impak
2.9.1. Impuls
Impuls didefinisikan sebagai gaya yang bekerja dalam waktu singkat.
Secara matematis ditulis :
I = F.Δt = F . (t2 - t1)
Dimana :
I = Impuls (Ns)
F = Gaya (N)
Δt = selang waktu (s)
Ketika terjadi tumbukan, gaya biasanya melonjak dari nol pada saat
kontak menjadi nilai yang sangat besar dalam waktu yang sangat
singkat, dan kemudian dengan drastis kembali ke nol lagi. Selang
waktu Δt biasanya terjadi sangat singkat [12].
2.9.2. Momentum
Momentum adalah ukuran kecenderungan benda untuk terus
bergerak. Momentum merupakan ukuran mudah atau sukarnya suatu
benda mengubah keadaan geraknya (mengubah kecepatannya,
diperlambat atau dipercepat) [12]. Secara matematis ditulis :
P = m.v
Sesuai dengan Hukum II Newton :
F = m.a
v2 − v1
F=m.
t2−t1
∆v
F=m.
∆v
F . ∆t = m .∆v
I = m . v1 − m. v2
I = ∆P
26
P = Momentum benda (kgms-1)
m = Massa benda yag bergerak (kg)
v = Kelajuan benda (ms-1)
F = Gaya (N)
2.9.3.Gaya Impak
Defenisi dari impak adalah benturan antara dua benda yang
terjadi dalam waktu yang sangat singkat dan dengan gaya yang besar
sekali. Sedangkan line of impact adalah garis yang tegak lurus
permukaan tumbukan [12]. Gaya impak dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan impuls :
F = I / ∆t
F = ∆P / ∆t
F = m. v2 − m. v1 / ∆t
Dimana :
F = Gaya (N)
I = Impuls (N.s)
∆P = Perubahan momentum (kg.m/s)
m = Massa benda yang bergerak (kg)
v = Kelajuan benda (ms-1)
y
mAvA mB vB
Line of Impact
A B x
27
2.10.Impak Burung
Untuk tes sertifikasi birdstrike pada komponen sayap PTA harus
menggunakan burung yang asli. Namun, burung yang asli dengan bentuknya
yang tidak beraturan memiliki kelemahan dari penyebaran yang besar antara tes
individual. Oleh karena itu, burung buatan atau burung pengganti biasanya
digunakan untuk tes dampak pra-sertifikasi dan simulasi, yang mengarah ke
keuntungan dalam kenyamanan, biaya dan reproduktifitas. Badan Keselamatan
Penerbangan Eropa (EASA) menyatakan bahwa sebuah pesawat harus mampu
melanjutkan penerbangan dan pendaratan yang aman setelah menabrak seekor
burung yang massa 1,8 kg dengan kecepatan Vc 85% pada ketinggian 8000 kaki
d iatas permukaan laut.
Burung buatan dibuat dari gelatin dan memiliki geometri yang
disederhanakan seperti silinder dengan ujung hemispherical. Pada kecepatannya,
burung dengan tubuh yang lembut dan bergerak seperti fluida pada struktur
targetnya, dengan deformasi yang tinggi pada perkembangan material menjadi
tantangan utama untuk simulasi komputasi.
28
merupakan cara yang tidak praktis untuk memodelkan fenomena percikan fluida
seperti impak burung (Georgiadis dkk, 2008). Dalam metode Eulerian ukuran
elemen mesh pada model impak dibuat sangat kecil untuk mendapatkan hasil
yang akurat (Gambar 2.23 b) [13].
29
2.10.1.Impak Burung terhadap Sayap Pesawat pada Bagian Leading Edge
Leading edge adalah bagian depan pada sayap pesawat. Bagian depan sayap
pesawat ini merupakan daerah kritis yang akan menerima beban impak. Contoh
kerusakan material dari simulasi impak dengan struktur dari leading edge terdiri
dari skin/lapisan luar sayap menggunakan bahan komposit, 5 ribs dari bahan
komposit dan back plate terbuat dari bahan metallic dihubungkan dengan paku
keling dan ikatan perekat. Impak burung adalah gelatin dengan massa 4 lb,
geometri silinder dengan dua ujung hemispherical dan dimensinya 208 mm x
118 mm, Kecepatan impak adalah 185 m / s dengan sudut 34° pada permukaan
slat, dapat dilihat pada gambar 2.24. [13].
30
2.11.Gangguan Burung Pada Pesawat (Bird strike)
Gangguan Burung (bird strike)Terhadap Penerbangan Pesawat Terbang
Bird strike adalah tabrakan antara burung dan pesawat baik di dalam atau di luar
area bandar udara, dengan kemungkinan berpengaruh pada keselamatan
penerbangan pesawat.Gangguan burung dapat menyebabkan kecelakaan atau
kerusakan pesawat, yaitu mulai dari pecahnya kaca, kerusakan mesin bahkan
sampai menyebabkan pesawat terjatuh.
Ancaman yang paling utama pada kasus bird strike adalah pada pesawat
jet. Maksud pesawat jet di sini adalah pesawat turbojet ataupun jet (ramjet, dll)
pada umumnya. Pada pesawat jet, bagian depan mesin pesawat terbuka untuk
menyedot udara untuk pembakaran. Benda-benda yang tidak diinginkan bisa
tersedot dan merusak bagian dalam mesin pesawat. Benda-benda ini disebut
FOD (Foreign Object Damage).
Ancaman itu datang dari benda-benda yang ada di sekitar mesin jet
pada waktu mesin dinyalakan. Dengan kekuatannya, bahkan mesin jet bisa
menyedot manusia atau pun kendaraan ringan. Sebuah mesin turbojet General
Electric yang terpasang pada sebuah Airbus A330 dapat menghasilkan gaya
yang sangat besar. Kedua mesinnya bisa mendorong pesawat A330 dengan
berat 233 ton untuk terbang.
31
Jika ada benda yang merusak sebuah bilah turbin mesin jet, maka
pecahan bilahnya bisa melesat ke bilah yang lain dan seterusnya merusak
keseluruhan mesin.Benda/ burung yang masuk ke dalam mesin jet ini bisa
merusak bilah-bilah turbin dan membuat mesin berhenti bekerja atau bahkan
terbakar karena pembakaran yang terjadi tidak terbuang keluar dari belakang
mesin.
Bahaya lain adalah, jika burung tersebut menabrak kaca
depan/windshield. Dengan momentum yang tinggi, kaca depan pesawat dapat
pecah dan melukai penerbangnya.
32
Selain itu,kerusakan yang di akibatkan oleh burung bisa saja terjadi pada
sayap,dimana seekor burung menabrak bagian sayap pesawat yang membuat
pesawat tidak stabil lagi.
33
BAB III
METODOLOGI PEMODELAN
Density
Massa L D
Wet Dry
Untuk pemodelan impak burung, spesifikasinya dapat dilihat pada Tabel 3.2
34
3.2. Spesifikasi Sistem
1. Laptop
Laptop digunakan untuk menjalankan software Abaqus 6.14.
Berikut ini merupakan spesifikasi laptop yang diinstalasi dengan
software Abaqus 6.14 :
USB 3.1 type-C, port USB 2.0, USB 3.0, Bluetooth, HDMI
Dalam analisis ini perangkat lunak yang digunakan oleh penulis antara
lain:
35
Program Abaqus berisi perpustakaan yang luas dari unsur-unsur
yang dapat memodelkan hampir semua geometri apapun. Program ini
memiliki daftar yang sangat luas dari model material yang dapat
mensimulasikan perilaku sebagian besar bahan rekayasa, termasuk
logam, karet, polimer, komposit, beton bertulang, busa yang lentur dan
kuat, dan bahan geoteknik seperti tanah dan batuan.
36
3.3.2. Pemodelan Impak Burung
37
3.4. Tahapan-Tahapan Analisis dengan ABAQUS 6.14
38
.
39