Вы находитесь на странице: 1из 19

ETIKA BUDAYA NUSANTARA

DAN REAKTUALISASI PANCASILA


MATA KULIAH PANCASILA
Dosen Pengampu :
Dr. Abdul Aziz Hasibuan, M.Pd.

Disusun oleh:
Ahmad Rifai (11160163000014)
Mila Hanifah (11160163000017)

Pendidikan Fisika 4A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI …………………………………………………………………. i


KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. ii
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………...1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………..1
C. Tujuan ………………………………………………………………1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika, Budaya, dan Reaktualisasi………………………2
B. Pancasila Sebagai Intisari Etika Budaya Nusantara………………...3
C. Budaya Indonesia…………………………………………………..6
D. Bagaimana Re-Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila…………………..9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan… ………………………………………………………15
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….16

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyusun makalah Pancasila yang berjudul “Etika Budaya Nusantara dan
Reaktualisasi Pancasila”.
Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah
membimbing umat Islam dari zaman ketidaktahuan kepada zaman yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila. Makalah ini tidak
dapat terselesaikan tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini
kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak dosen mata kuliah Pancasila
2. Teman-teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari jika dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan, kami
mengharap kritik dan saran sebagai penyempurnaan ke depan.

Ciputat, April 2018

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pancasila sebagai dasar Negara, pedoman dan tolok ukur kehidupan berbangsa
dan bernegara di Republik Indonesia. Kesadaran etik yang merupakan kesadaran
relational akan tumbuh subur bagi masyarakat Indonesia ketika nilai-nilai pancasila itu
diyakini kebenarannya, kesadaran etik juga akan lebih berkembang ketika nilai dan moral
pancasila itu dapat di breakdown ke dalam norma-norma yang di berlakukan di Indonesia.

Bangsa Indonesia dan juga dasar negara yaitu Pancasila, terbentuk berdasarkan
perbedaan. Pancasila sendiri hadir sebagai penengah adanya perbedaan yang ada. Dan
sebagai bentuk kepribadian bangsa Pancasila membuat Indonesia hadir dengan ciri khas
yang membedakannya dengan negara lain.

Etika sebagai cabang falsafah membahas sistem dan pemikiran mendasar tentang
ajaran dan pandangan moral. Etika sebagai cabang ilmu membahas bagaimana dan
mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu. Etika sosial meliputi cabang etika
yang lebih khusus seperti etika keluarga, etika profesi, etika bisnis, etika lingkungan,
etika pendidikan, etika kedokteran, etika jurnalistik, dan etika politik. Pancasila
merupakan nilai dasar yang menjadi rambu-rambu bagi politik hukum nasional.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud Etika, Budaya dan Reaktualisasi?
2. Bagaimana Etika Budaya Nusantara dalam sudut pandang Pancasila?
3. Bagaimana reaktualisasi nilai-nilai Pancasila ?

C. TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian Etika dan Budaya Pancasila
2. Menganalisis sejauh mana implementasi Pancasila sebagai etika dalam kehidupan
bernegara.
3. Mengetahui Reaktualisasi Pancasila

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika, Budaya dan Reaktualisasi
1. Etika
Secara etimologis, etika berasal dari bahasa Yunani, ethos yang berarti watak
kesusilaan atau adat. Etika adalah kelompok filsafat praktis (filsafat yang membahas
bagaimana manusia bersikap terhadap apa yang ada dan dibagi menjadi dua kelompok.
Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan
pandangan-pandangan moral. Etika adalah ilmu yang membahas tentang bagaimana
dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran tertentu atau bagaimana kita bersikap dan
bertanggung jawab dengan berbagai ajaran moral. 1
2. Budaya
Budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta
kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat. (E. B. Tylor ).
Kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. (Selo Soemardjan
dan Soelaiman Soemardi ) 2
3. Reaktualisasi Pancasila
Reaktualisasi pancasila adalah penyegaran kembali nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara terutama dalam menghadapi berbagai
permasalahan masa kini dan masa depan 3 .

B. Pancasila Sebagai Intisari Etika Budaya Nusantara :


Pancasila sebagai dasar etika tercermin dalam sila-silanya, yaitu :
1. Ketuhan yang Maha Esa
Etika dalam beribadah
Contohnya :
1) Tidak ribut di dalam masjid.
Masjid adalah tempat yang suci, tempat beribadah umat islam. Jika kita berada di
dalam sebuah masjid, kita harus menjaga etika kita. Mulai dai masuk masjid
1
Haris,Abd. Pengantar Etika Islam.Sidoarjo: Al-Afkar. 2007. hlm.3
2
Ubaedizllah. Pendidikan Kewarganegaraan (civic education) Pancasila, Demokrasi dan Pencegahan
Korupsi.Jakarta : 2015. hlm.45
3
Noor Syam, M . Pembudayaan Nilai Pancasila sebagai Sistem Filsafat dan Ideologi Nasional: Kampus UM .
2007 . hlm. 77

2
dengan mendahulukan kaki kanan, hingga pada saat di dalam kita tidak ribut atau
membuat kegaduhan yang dapat mengganggu ketenangan orang yang beribadah.
Manfaatnya yaitu menjaga agar orang yang sedang sholat dapat khusuk. Tidak
mengotori masjid, seperti meninggalkan bekas tissue. Karena masjid merupakan
tempat suci yang harus dijaga kebersihannya.
Manfaatnya yaitu dapat menjaga kenyamanan dalam beribadah.

2) Mengumandangkan adzan dengan volume yang tidak terlalu tinggi.


Adzan merupakan sebuah bentuk panggilan atau seruan umat islam untuk
melaksanakan shalat. Sehingga ketika terdengar suara adzan, yang mendengarkan
tidak ribut. Untuk yang mengumandangkan adzan, seharusnya tidak dengan suara
yang terlalu keras atau teriak-teriak yang dapat menyebabkan hilangnya
ketenangan dalam mendengar adzan.
3) Saling bekerja sama antar umat beragama dalam hal memajukan kepentingan
umum, misalnya untuk kerja bakti di desa4
Indonesia memiliki banyak ragam agama, semua agama tujuannya baik apalagi
dalam memajukan Indonesia pasti memiliki visi misi masing-masing.
Bekerja sama antar uman beragama sangat penting manfaatnya salah satu bentuk
toleransi dalam etika beragama,terlebih dalam memajukan Indonesia sangat
diperlukan bekerja sama

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab


1) Peduli terhadap sesama
Ketika ada teman yang sakit, maka segerakanlah untuk menjenguknya. Namun
ketika menjenguk, harus memperhatikan waktu, jangan sampai terlalu lama
sehingga dapat mengganggu istirahatnya.
Manfaatnya, dapat memperkuat ukhuwah, dapat mengingatkan pentingnya
menjaga kesehatan.

2) Tidak melakukan diskriminatif


Dalam hal apapun kita harus bersikap adil. Contoh tidak melakukan diskriminatif
yaitu ketika kita melerai suatu pertengkaian dua orang yang bertengkar, kita harus

4
Guru PPKN, “Contoh Etika Pancasila dakam Kehidupan Sehari-hari”, diakses dari
https://guruppkn.com/contoh-etika-pancasila-dalam-kehidupan-sehari-hari, pada tanggal 17 Maret 2018 pukul
21.30 WIB

3
tegas dalam menentukan siapa sebenarnya yang salah. Jangan hanya karena salah
seorang dari mereka adalah teman baik kita, lantas kita membelanya. Jika dia
salah, kita harus tetap mengakuinya bahwa dia salah, bukan menyalahkan
seseorang yang tidak bersalah walaupun kita tidak mengenalnya sekalipun.
3) Tidak membeda-bedakan
Menghindari sikap mengejek, memperolok-olok dan memandang rendah orang
yang berbicara. Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya: "Wahai
orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokan kaum yang
lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokan) lebih baik dari mereka
(yang mengolok-olokan), dan jangan pula wanita-wanita (mengolokolokan)
wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolokolokan)
lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokan)” (Al-Hujurat : 11)5.
4) Hidup bersih dan sehat mencerminkan bahwa kita beradab.
Contohnya tidak membuang sampah sembarangan, ketika kita berada di suatu
acara jangan meninggalkan sampah apapun setelah acara selesai. Bawa sampah
itu lalu mencari tempat sampah.
5) Menghormati orangtua
Menghormati orangtua dengan cara tidak memandang orangtua dengan
pandangan yang kasar, tidak meninggikan suara dan berkata kasar saat berbicara
dengannya, dan tidak berjalan mendahuluinya.

3. Persatuan Indonesia
1) Etika berkomunikasi
Menjalin komunikasi dengan sesama saudara, teman, dari berbagai daerah.
Alat komunikasi paling utama dalam pergaulan adalah berbicara, dengan bicara
kita dapat menyampaikan sesuatu, sebaliknya kita juga dapat mengetahui
keinginan orang lain. Berbicara bisa mendatangkan banyak orang (teman) dan
bisa pula mendatangkan musuh, maka dari itu kita harus pandai-pandai menjaga
cara berbicara kita dengan baik. Agama Islam mengajarkan agar kita berbicara
sopan supaya tidak berakibat merugikan diri sendiri ataupun orang lain.

5
Q>S Al-Hujarat : 11

4
Mulut dapat kita gunakan sebagai nasehat akan kebenaran hindarilah cara bicara
yang bisa menimbulkan perselisihan karena perselisihan itu kehendak setan yang
ditujukan untuk mengadu domba, fitnah, isu dan gosip.
2) Mengawali dan mengakhiri pembicaran dengan salam.
Mengucapkan salam merupakan salah satu bentuk etika yang paling baik,terlebih
ketika berbicara di depan umum. Ketika kita berbicara mengawali dengan salam
para audiens pun akan lebih senang mendengarkannya,karna memiliki etika yang
baik
3) Menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu
Tidak menggunakan bahsa kasar sekalipun kita sedang marah, sebab ketika kita
berbica menggunakan bahasa yang kasar orang tidak akan mau mendengarkan apa
kita sampaikan

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan


perwakilan
Menyelesaikan masalah dengan musyawarah
1) Tidak egois dengan mengambil keputusan berdasarkan diri sendiri
Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
Memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan pendapatnya.
Tidak memotong pembicaraannya.
2) Menghornati hasil musyawarah
Tidak menolak mentah-mentah hasil musyawarah. Tetap mengikuti apapun
keputusan hasil musyawarah, dan tidak marah atau kesal.
3) Ikut serta dalam Pemilihan Umum, tidak golput. Datang ke tempat pemungutan
suara menggunakan hak pilih yang kita miliki.
Ikut serta dalam pemilihan umum merupakan salah satu bentuk etika dalam
kepemimpinan, kita mengahargai dengan adanya pemilihan ini akan berpengaruh
untuk 5/6 tahun kedepan. Manfaatnya adalah sebagai masyarakat kita memiliki
tujuan yang jelas atau tujuan yang sama dalam memajukan bangsa dan Negara.

5
4) Tidak melakukan paksaan pada orang lain agar orang menyetujui apa yang kita
katakan ataupun lakukan. Begitupun sebaliknya, tidak ada yang dapat
memaksakan kehendaknya pada kita6

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


1) Ikut serta dalam kegiatan gotong royong
Ikut membantu apapun yang bisa dilakukan ketika diadakan sebuah gotong
royong. Gotong royong merupakan salah satu budaya indonesia yang mengakar
kuat dari dulu.
Manfaat yang dapat diambil adalah mempererat ukhuwah, dapat mempermudah
pekerjaan yang sulit,
2) Berusaha menolong orang lain sesuai kemampuan.
Dalam menolong orang lain, kita tidak mengharapkan imbalan, tidak sombong,
menolong dengan hati ikhlas dan tidak membicarakan kebaikan yang telah kita
lakukan.
Manfaatnya dengan menolong orang lain yaitu kita dapat memperoleh
kesyukuran atas nikmat yang telah diberi Tuhan.

C. Budaya Indonesia
Budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman
Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Ilmu
yang memperlajari tentang masyarakat dan kebudayaannya adalah antropologi.7

Keberagaman budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia, menjadi identitas


bangsa. Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang unik, karena bisa hidup rukun
dalam satu negara yang terdiri dari berbagai budaya. Banyak manfaat yang didapat
dari sini, diantaranya:

6
Guru PPKN, “Contoh Etika Pancasila dakam Kehidupan Sehari-hari”, diakses dari
https://guruppkn.com/contoh-etika-pancasila-dalam-kehidupan-sehari-hari, pada tanggal 17 Maret 2018 pukul
21.30 WIB
7
Anonim “Antropologi”, diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Antropologi, pada tanggal 17 Maret 2018
pukul 22.00 WIB

6
a. Menumbuhkan sikap nasionalisme
Perbedaan budaya yang ada akan menciptakan rasa cinta tanah air, karena
keanekaragam budaya adalah suatu kekayaan yang dimiliki suatu bangsa. Ketika
kita memandang bahwa keanekaragaman budaya adalah suatu kekayaan, maka
dengan sendirinya kita akan berusaha menjaga kekayaan kita tersebut. Sehingga rasa
nasionalisme, sikap memiliki dan menghargai kekayaan bangsa akan timbul di
dalam diri.
b. Identitas bangsa di mata internasional
Manfaat keberagaman budaya Indonesia ini membuat indonesia memiliki banyak
sekali artefak budaya yang bisa mengenalkan negara kita kepada dunia internasional.
c. Alat pemersatu bangsa
Dengan mempunyai berbagai bahasa daerah, tidak menyebabkan bangsa Indonesia
terpecah belah namun justru menambah kekayaan perbendaharaan bahasa. Bhineka
Tunggal Ika adalah simbol kerukunan yang ada di Indonesia dan sangat menarik di
mata dunia.
d. Sebagai ikon pariwisata
Peninggalan masa lalu mual dari bangunan, tarian, bahasa, dan artefak budaya
lainnya bisa di sulap menjadi obyek wisata yang bisa mendatangkan wisatawan yang
tidak hanya domestik namun juga wisatawan asing.
e. Memupuk sikap toleransi
Dengan adanya multikulturalisme (ragam budaya), diharapkan mempertebal sikap
toleransi dan rasa tolong menolong serta nasionalisme kita.
f. Sumber pengetahuan bagi dunia
Budaya adalah nilai-nilai yang dimiliki suatu masyarakat dan dilembagakan dalam
suatu bentuk artefak budaya yang bisa dinikmati oleh masyarakat dan generasi
penerusnya. Dengan artefak budaya kita akan mengenal nilai-nilai masyarakat di
masa lalu. Hal ini sangat penting untuk dijadikan sumber pengetahuan.8

1. Budaya Pancasila

Pancasila merupakan cerminan dari kebudayaan yang kita miliki. Kebudayaan


kita selalu beralaskan pada butir-butir Pancasila sehingga kebudayaan dapat juga

8
Anonim, “Manfaat Keberagaman Budaya”, diakses dari https://materiips.com/manfaat-keberagaman-budaya
pada tanggal 21 Maret 2018 pukul 22.00 WIB

7
sebagai jati diri bangsa yang dapat mewakili kepribadian Bangsa Indonesia. Wujud
kebudayaan dapat menjadi daya pembeda antara kepribadian bangsa satu dengan
bangsa lainnya. Banyak kebudayaan bangsa lain yang masuk ke masyarakat Indonesia
tetapi menerima begitu saja tanpa memilah-milah atau menyaring mana yang positif
dan negatif, mana yang sesuai dan mana yang tidak sesuai dengan karakter dan nilai-
nilai budaya Bangsa Indonesia yang beralaskan Pancasila.

2. Nilai dari Budaya Indonesia

Nilai-nilai budaya merupakan nilai- nilai yang disepakati dan tertanam dalam
suatu masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang mengakar pada
suatu kebiasaan, kepercayaan (believe), simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu
yang dapat dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan prilaku dan tanggapan atas apa
yang akan terjadi atau sedang terjadi.

1. Gotong royong.

Gotong royong merupakan suatu konsep yang erat sangkut pautnya dengan
kehidupan rakyat Indonesia sebagai masyrakat agraris, oleh karena itu gotong royong
bernilai tinggi. Gotong royong merupakan sistem pengerahan tenaga tambahan dari
luar kalangan untuk mengisi kekurangan tenaga pada masa-masa sibuk dalam
lingkaran produksi sebagai masyarakat agraris. Nilai gotong royong merupakan latar
belakang dari segala aktivitas tolong menolong antar masyarakat. Aktivitas tersebut
tampak dalam antar tetangga, antar kerabat dan terjadi secara spontan tanpa ada
permintaan atau pamrih bila ada sesama yang sedang kesusahan.9

2. Saling menghargai

Saling menghargai adalah salah satu dampak positif dari keberagaman suku di
Indonesia, dengan banyaknya perbedaan dan keberagaman di Indonesia, justru
membuat bangsa Indonesia belajar mengesampingkan perbedaan dan lebih
menghargai agar tidak terjadi gesekan antar sesama bangsa Indonesia.

Syahrial Syarbaini, Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2003, hlm.
9

8
3. Musyawarah

Musyawarah berasal dari kata Syawara yaitu berasal dari Bahasa Arab yang
berarti berunding, urun rembuk atau mengatakan dan mengajukan sesuatu. Istilah-
istilah lain dalam tata Negara Indonesia dan kehidupan modern tentang musyawarah
dikenal dengan sebutan “syuro”, “rembug desa”, “kerapatan nagari” bahkan
“demokrasi”.Musyawarah atau mufakat adalah nilai yang begitu melekat pada bangsa
Indonesia, nilai ini menekankan alangkah lebih baiknya jika segala sesuatunya
dirundingkan terlebih dahulu dan ditimbang baik atau buruknya. Musyawarah atau
mufakat dapat menghindarkan dari keputusan yang terburu-buru dan kurang tepat.

Nilai-Nilai budaya khas bangsa Indonesia tersebut sudah sepatutnya tetap


dijaga dan dapat dilihat sebagai suatu ciri khas atau pembeda oleh bangsa lain.Nilai-
nilai budaya bangsa Indonesia ini seharusnya nilai-nilai budaya yang dapat
menjadikan bangsa Indonesia sebagaimana bangsa Indonesia itu selayaknya dan
dikenal oleh bangsa lain.10

D. Bagaimana Re-Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila


Reaktualisasi nilai-nilai Pancasila adalah bagaimana cara mengamalkan,
meralisasikan kembali nilai-nilai yang tersurat dan tersirat dalam sila-sila Pancasila
sebagai dasar Negara, ideologi nasional, falsafah bangsa, pandangan hidup bangsa, akar
budaya bangsa dalam kehidupan berbangsa, berbudaya, dan bernegara di dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 11
Nilai-nilai Pancasila yang tersurat12

1. Ketuhanan yang Maha Esa

Dalam Pasal 29

1) Negara Berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa.

2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk


agamanya masing-masing untuk beribadat meurut agamanya dan
kepercayaannya

10
“Nilai-nilai Budaya Bangsa Indonesia, diakses dari http://infarizindustries.blogspot.co.id/2015/03/nilai-nilai-
budaya-bangsa-indonesia.html pada tanggal 21 Maret 2018 pukul 22.00 WIB
11
Wahyudi, REAKTUALISASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PEMBANGUNAN KARAKTER
BANGSA INDONESIA, Universitas Sebelas Maret, Semarang, 2017.
12
Anggota IKAPI, 2001, Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta:Gramedia Pustaka Utama. Hal 45

9
Implementasinya yaitu :

a) Menumbuhkan sikap saling menghargai antar umat beragama

Jika dalam suatu daerah yang sama berdiri sebuah gereja, mesjid dan
kelenteng yang berdampingan, hal ini akan menimbulkan adanya sikap toleransi
diantara masing-masing umat beragama. Seperti, jika mesjid sedang mengadakan
sebuah syukuran, maka yang dapat menikmati hidangannya tidak hanya umat
islam saja tetapi umat agama lain yang ada disekitar mesjid tersebut pun dapat
menikmatinya, begitu pun sebaliknya.

Ada beberapa dampak yang timbul dari adanya hubungan kerjasama


antar umat beragama, diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Timbulnya rasa toleransi yang tinggi diantara masing-masing individu atau
kelompok.
2) Terjadinya hubungan kerjasama yang baik dan saling menguntungkan satu
sama lain.
3) Timbulnya rasa untuk saling melindungi, mengasihi dan mengayomi satu
dengan yang lain.
4) Menjaga keamanan dan kenyamanan bersama di lingkungan masyarakat.
5) Mempererat tali persaudaraan antar umat beragama.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

Dalam Pasal 28J ayat (1)

“Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.”
Implementasinya yaitu :

1) Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban setiap manusia,


tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya, sebab dengan adanya sifat
membeda-bedakan akan muncul rasa tersinggung.
2) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, dapat mempererat
persaudaraan silaturahim sesama manusia.
3) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain, sebab dengan
adanya sifat tersebut dapat membuat orang lain tidak percaya diri sehingga dapat
merusak kepribadian orang tersebut
4) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa
lain, dengan mengembangkan sikap tersebut bangsa lain akan lebih kenal
terhadap bangsa kita sendiri.

10
3. Persatuan Indonesia

Pasal 1
Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik

Dalam mengaktualisasikan sila Persatuan Indonesia dapat dilakukan :

1) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. Misalnya dengan
memelihara dan menjaga lingkungan agar tetap bersih, tidak mengotorinya.

2) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.


Misalnya dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

3) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.


Misalnya dengan menjalin komunikasi dan persaudaraan antar warga negara
dari berbagai daerah

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan


perwakilan
Pasal 28:

Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan


tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.

Aktualisasi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara dapat dilakukan dengan


cara sebagai berikut:

1) Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.

2) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan


bersama.

3) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.

4) Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan
hasil musyawarah.

5) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral


kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

11
5. Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia

BAB X Pasal 27 ayat 2 tentang Warga Negara dan Penduduk

“Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan. Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”

Aktualisasi sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dalam bidang
sosial budaya dapat dilakukan dengan melakukan sikap berikut:

1) Mengembangkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong-royongan.


Kita hidup di lingkungan yang masih berada di wilayah Indonesia. Sudah
menjadi kodrat manusia sebagai makhluk sosial sebaiknya memiliki sikap
tolong menolong antar sesama, gotong-royong, tenggang rasa sesama manusia
tanpa membedakan ras, suku, jenis kelamin dan agama. Namun, di masa
sekarang nampaknya sikap tersebut sudah meluntur. Banyak orang yang
bekerja sehari suntuk hingga ia tidak dapat bersosialisasi dengan
lingkungannya. Hingga timbul sikap acuh tak acuh dan individualis, sikap
yang bertentangan dengan nilai Pancasila.Seharusnya kita sebagai rakyat
Indonesia yang memiliki pandangan hidup Pancasila lebih mementingkan
kepentingan sosial diatas kepentingan pribadi.

2) Suka bekerja keras


Kerja keras kita butuhkan untuk mengupayakan apa yang kita inginkan
menjadi terwujud. Perwujudan itu hendaknya di lakukan dengan langkah yang
benar, sesuai dengan hukum. Namun, banyak orang yang mengupayakan
perwujudan keinginannya tersebut dengan cara yang tidak sesuai dengan
ajaran nilai Pancasila. Semisal menyuap. Hendaknya kita sebagai bangsa
Indonesia yang berpedoman Pancasila mengupayakan perwujuan sesuatu yang
ia inginkan dengan kerja keras. Bukan mencari jalan pintas guna keinginannya
terwujud.
3) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
Banyak karya anak negeri Indonesia yang berprestasi dan berkarya. Hasil
karya anak Indonesia tidak kalah dengan negara lain. Hendaknya kita hargai
dan kita dukung hasil karya mereka sebagai hasil karya anak bangsa Indonesia
yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama serta memberikan
motivasi.

12
Nilai-nilai Pancasila yang tersirat 13

1. Katuhanan yang Maha Esa

a) Memiliki ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa


Setiap agama memiliki cara ritualnya masing masing, mulai dari
instrumen yang digunakan hingga prosedur ritualnya. Namun setiap ritual
itu memiliki niai-nilai yang sama yaitu untuk mengesakan Tuhannya demi
menjadi pribadi yang lebih baik.
b) Saling hormat menghormati antar umat beragama.
c) Adanya bentuk kebebasan untuk menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran
agama masing masing.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

a) Manusia memiliki hak dan martabat yang sama dan sejajar.


b) Dengan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan akan mendapat perlakuan adil
dari dan kepada manusia lain.
c) Setiap manusia memiliki rasa solidaritas dan tenggang rasa yang tinggi
sehingga mereka tidak bisa bertindak seenaknya sendiri.
Untuk mengimplementasi dari sila kedua tentulah kita tidak
diperbolehkan menyakiti orang lain. Karena bukti keadilan dan adab itu
sendiri yakni ketika kita mampu menjaga diri kita dari menyakiti orang lain.

3. Persatuan Indonesia

a) Mengakui semua suku bangsa termasuk dengan keanekaragaman budaya


suku bangsa tersebut. Hal ini tentunya dapat mendorong bangsa Indonesia
menuju persatuan dan kesatuan.
Bukti pemahaman akan sila ketiga yakni bilamana setiap individu mampu
bersikap toleran terhada sesuatu yang bersifat SARA.

b) Gotong royong

Untuk menjaga persatuan haruslah ada hal-hal pemersatu yang harus


dilakukan secara terus-menerus. Gotong royong sendiri sudahlah menjadi
identitas bangsa indonesia, sehingga suatu keharusan bilamana kita
berusaha mengimplementasikan nilai-nilai dari sila ketiga,
diselenggarakanlah gotong royong.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan


perwakilan

a) Rakyat Indonesia merupakan warga negara yang memiliki hak, kewajiban


dan kedudukan yang sama.

13
Ibid.hlm 39

13
b) Asas kekeluargaan digunakan untuk melakukan musyawarah serta mufakat.
Implementasi nilai sila keempat tentulah dengan adanya
musyawarah. Musyawarah merupakan suatu kegiatan untuk mencapai
kesimpulan dengan cara mufakat. Adanya mufakat tentunya akan menaikan
nilai dan penerimaan suatu tindakan atas kesepakatan yang dibuat
c) Melakukan musyawarah dalam mengambil keputusan yang menyangkut
banyak orang.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia

a) Tidak membeda bedakan manusia berdasarkan derajat dan golongan.


Pemahaman atas nilai sila kelima dapatlah diimplementasikan
dengan kepedulian kita terhadap orang lain. Tentunya hal itu akan
berdampak pada teriptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
b) Adil dan bijaksana dalam segala tindakan.

14
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Etika Pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk pada
nilai-nilai Pancasila, yaitu nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai
kerakyatan dan nilai keadilan. Suatu perbuatan dikatakan baik bukan hanya apabila
tidak bertentanan dengan nilai-nilai Pancasila tersebut. Nilai-nilai Pancasila, meskipun
merupakan kristalisasi nilai yang hidup dalam realitas sosial, keagamaan, maupun adat
kebudayaan bangsa
Budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang
lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Revitalitasi pancasila dengan menghangarkan kembali pancasila sebagai haluan
bersama bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Predikat
pancasila sebagai ideology terbuka seyogianya dibarengi dengan pengajaran pendidikan
pancasila melalui model-model pembelajaran dengan pendekatan kritis bagi pengajar
dan peserta didikan. Sebagai bangsa yang besar, rakyat Indonesia seyoginya merasa
bangga dan percaya diri untuk melahirkan pancasila yang lahir dari kawah
kebudayaannya sebagai panduan dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Pancasila
harus segera dibumikan dari posisinya yang elitis bahkan nyaris dilupakan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Chalik A, Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara dan


Proses Pembentukannya. Bandung: Armico, 1983.
Anonim. Manfaat Keberagaman Budaya. diakses dari
https://materiips.com/manfaat-keberagaman-budaya pada tanggal 21 Maret
2018 pukul 22.00 WIB
Anonim .Antropolog. diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Antropologi, pada
tanggal 17 Maret 2018 pukul 22.00 WIB
C. Solomon Robert, dkk. 1987. Etika. Jakarta : Erlangga
Fariz Ichsan Nugraha, Reaktualisasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara. diakses dari http://www.arifagora.web.id/reaktualisasi- pancasila-
dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara.html,pada tanggal 21 Maret 2018
pukul 22.30

Guru PPKN. Contoh Etika Pancasila dakam Kehidupan Sehari-hari. diakses dari
https://guruppkn.com/contoh-etika-pancasila-dalam-kehidupan-sehari-hari,
pada tanggal 17 Maret 2018 pukul 21.30 WIB
IKAPI. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Noor Syam, M. (2007). Pembudayaan Nilai Pancasila sebagai Sistem Filsafat dan
deologi Nasional: (Makalah disajikan Seminar Nasional dalam rangka
HUT 40 th Lab. Pancasila, 3 November 2007 di Kampus UM).
Rahmatullah , S.Ip, M.Si. (2008). Pendidikan Pancasila.
Salam, Burhanuddin. 1997. Etika Sosial ; Asas Moral dalam Kehidupan Sosial.
Jakarta: PT Rineka Cipta
Ubaedizllah, 2015. Pendidikan Kewarganegaraan (civic education) Pancasila,
Demokrasi dan Pencegahan Korupsi. Jakarta : Graha Ilmu.
Wahyudi.2017. Reaktualisasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Pembangunan Karakter
Bangsa Indonesia. Semarang : Universitas Sebelas Maret

16

Вам также может понравиться