Вы находитесь на странице: 1из 27

KUMPULAN TUGAS

Selasa, 30 Juni 2015


makalah daur ulang plastik

KTI BAHASA INDONESIA


DAUR ULANG PLASTIK UNTUK MEMINIMALISASI
PENCEMARAN LINGKUNGAN

NAMA : M. FARIZ ALI MUZAKKI


NIM : 141500226
KELAS : MANAJEMEN (D)
ANGKATAN : 2014

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
2015

KATA PENGANTAR
Segala Puji Bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat kepada kita
semua,sehingga karya tulis yang berjudul “DAUR RLANG PLASTIK UNTUK
MEMINIMALISASI PENCEMARAN LINGKUNGAN” dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu menyusun karya tulis ini.
Semoga dengan adanya karya tulis ini dapat memberikan manfaat kepada seluruh
pembaca dan menciptakan kesadaran kepada semua masyarakat akan pentingnya hidup bersih
dan lingkungan yang sehat dan bisa dijadikan dasar pemikiran bagi para inelektual untuk dikaji
dan dilakukan penelitian lebih mendalam dimasa mendatang. Mengingat adanya
kelemahan,keterbatasan,dan masih jauhnya karya tulis ini dari kesempurnaan, maka semua
saran dan kritikan yang inovatif serta membangun sangat diharapkan untuk menjadikan karya
tulis ini menjadi lebih baik lagi.

Sidoarjo, 25 Juni 2015

Penyusun

(Muhammad Fariz Ali Muzakki)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Permasalahan.............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan......................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan....................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Plastik ..................................................................................................... 3

BAB III METODOLOGI


A. Metode Penulisan.......................................................................................7

BAB IV PEMBAHASAN
A. Polusi Tanah Oleh Sampah Plastik..............................................................8
B. Dampak Sampah Plastik............................................................................10
C. Penanggulangan Sampah Plastik................................................................12
D. Cara Daur Ulang Plastik............................................................................16
E. Harga Plastik Daur Ulang..........................................................................16
F. Gambar Plastik..........................................................................................18

BAB V KESIMPULAN
A. Simpulan....................................................................................................21
B. Saran..........................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang masalah

Pada Dasarnya manusia sering mengkomsumsi makanan-makanan diantaranya


makanan pokok maupun makanan ringan yang dibungkus oleh plastik,dan bungkus plastik
tersebut biasanya hanya untuk sekali pakai saja, lalu dibuang, tanpa kita sadari hal inilah yang
akan berakibat buruk dimasa yang akan datang.
Kita tidak sadar sudah berapa banyak sampah plastik yang kita hasilkan satiap
harinya,bahkan sampah plastik sudah kita anggap wajar saja jika berserakan dimana-mana, kita
tidak tau akibat dari sampah plastik yang kita buang bagi kesehatan dan lingkungan kita.
Hampir disetiap tempat perbelanjaan kita mendapatkan plastik dan terkadang kita
dapatkan itu dengan Cuma-Cuma.mungkin karna kita mendapatkannya secara mudah pulalah
kita juga membuangnya secara mudah.
Atas dasar hal inilah penulis ingin mengangkat tema penulisan karya tulis ilmiah yang
berjudul “Daur ulang plastik untuk meminimalisasi pencemaran lingkungan”.
1.2.Rumusan masalah

1. Bagaimanakah polusi tanah oleh sampah plastik?


2. Bagaimanakah dampak polusi tanah yang disebabkan oleh sampah plastik untuk masa yang
akan datang jika dibiarkan terus menerus?
3. Bagaimanakah penanggulangan polusi tanah yang disebabkan oleh sampah plastik?
4. Bagaimana cara daur ulang plastik ?
5. Berapa harga plastik jika di daur ulang ?

1.3. Tujuan

1. Mendeskripsikan sampah plastik


2. Mendekripsikan dampak polusi tanah yang disebabkan sampah plastik dan dampaknya
dimasa yang akan datang
3. Mendeskripsikan pengendalian sampah plastik
1.5.Manfaat penelitian
1. Meningkatkan kesadaran pembaca tentang bahaya sampah plastik
2. Membangun kesadaran tentang penggunaan barang pengganti yang lebih ramah lingkungan
3. Mengetahui jenis-jenis plastik dan akibat yang ditimbulkan sampah plastik
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Plastik adalah senyawa polimer alkena dengan bentuk molekul sangat besar. Istilah
plastik, menurut pengertian kimia, mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik.
Molekul plastik terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga
terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau nilai ekonominya.
Secara alamiah, terdapat beberapa polimer (pengulangan tidak terhingga dari monomer-
monomer) yang digolongkan ke dalam kategori plastik. Secara fisik, plastik bisa dibentuk atau
dicetak menjadi lembar film atau serat sintetik, yang disebabkan karena plastik juga bersifat
"malleable" alias memiliki sifat bisa dibentuk atau ditempa.
Dalam proses industri dan pabrikasi, plastik dibuat dalam jenis yang sangat banyak.
Sifat-sifat bisa menerima tekanan, panas, keras juga lentur, dan bisa digabung dengan partikel
lain semisal karet, metal, dan keramik. Sehingga wajar jika plastik bisa dipergunakan secara
massa untuk banyak sekali keperluan. Bahkan keranjang belanja yang umum dibawa ibu-ibu
ke pasar juga kini diganti plastik kresek yang berubah menjadi sampah begitu sampai di rumah.
Jenis-jenis plastik :
1. PET — Polyethylene Terephthalate
Biasanya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan
angka 1 di tengahnya dan tulisan PETE atau PET (polyethylene terephthalate) di bawah
segitiga
Biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air
mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya.
Mayoritas bahan plastik PET di dunia untuk serat sintetis (sekitar 60 %), dalam
pertekstilan PET biasa disebut dengan polyester (bahan dasar botol kemasan 30 %) Botol Jenis
PET/PETE ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI, Bila terlalu sering dipakai,
apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan
polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat
menyebabkan kanker)
2. HDPE — High Density Polyethylene
Umumnya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan
angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE (high density polyethylene) di bawah segitiga.
Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi
lipat, dan lain-lain.HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan
karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE
dengan makanan/minuman yang dikemasnya.
HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu
tinggi.Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian, karena
pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu
3. V — Polyvinyl Chloride
Tertera logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya, serta
tulisan V — V itu berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur
ulang.Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol.PVC
mengandung DEHA yang dapat bereaksi dengan makanan yang dikemas dengan plastik
berbahan PVC ini saat bersentuhan langsung dengan makanan tersebut karena DEHA ini lumer
pada suhu -15oC. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan
plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain yang tidak mengandung bahan
pelembut, seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya).
4. LDPE — Low Density Polyethylene
Tertera logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE
– LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak
bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang
lembek.Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan
permukaan agak berlemak. Pada suhu di bawah 60oC sangat resisten terhadap senyawa kimia.
daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, akan tetapi kurang baik bagi gas-gas yang
lain seperti oksigen.Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barang-barang yang memerlukan
fleksibilitas tetapi kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia.
Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena
sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.
5. PP — Polypropylene
Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP
– PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik, terutama untuk yang
berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol
minum dan terpenting botol minum untuk bayi.Karakteristik adalah biasa botol transparan yang
tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang
rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap.
Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan
berbagai makanan dan minuman.
6 . PS — Polystyrene
Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS-PS biasa dipakai
sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-
lain.Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke
dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan.Selain tempat makanan, styrene juga
bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung.Bahan ini harus
dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada
wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga
karena bahan ini sulit didaur ulang.bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat
panjang dan lama.Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode
angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara
terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna
kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga.
7. Other
Tertera logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER
– Other (SAN - styrene acrylonitrile, ABS - acrylonitrile butadiene styrene, PC
- polycarbonate, Nylon). Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol
minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik,
dan plastik kemasan.
PC - Polycarbonate dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita (sippy cup),
botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu
formula.Dianjurkan untuk tidak dipergunakan untuk tempat makanan ataupun minuman karena
Bisphenol-A dapat berpindah ke dalam minuman atau makanan jika suhunya dinaikkan karena
pemanasan.SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu,
kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan.
Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring
kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa.
Dalam proses industri dan pabrikasi, plastik dibuat dalam jenis yang sangat banyak.
Sifat-sifat bisa menerima tekanan, panas, keras juga lentur, dan bisa digabung dengan partikel
lain semisal karet, metal, dan keramik. Sehingga wajar jika plastik bisa dipergunakan secara
massa untuk banyak sekali keperluan. Bahkan keranjang belanja yang umum dibawa ibu-ibu
ke pasar juga kini diganti plastik kresek yang berubah menjadi sampah begitu sampai di rumah.
Limbah plastik memang sudah menjadi permasalahan lama yang dihadapi oleh kota-
kota besar di negara berkembang khususnya Indonesia. Limbah plastik selain berbahaya bagi
lingkungan karena memerlukan waktu ratusan tahun untuk mengurai, juga beberapa jenis
plastik yang belum menjadi sampah atau limbah pun telah dinyatakan berbahaya oleh Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian dalam paper ini menggunakan metode study kepustakaan yang
merupakan kegiatan penelusuran dan penelaahan literatur-literatur. Metode ini diperuntukkan
untuk melakukan penelitian yang dianggap sebagai bentuk survey dari data yang sudah ada
dengan melacak informasi dari koran, iklan dan internet.
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1.Polusi tanah oleh sampah plastik


Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami.pencemaran tanh selalu berhubungan dengan sampah plastik
karna sebagian dari polutor tanah adalah sampah.
karena sifatnya yang sulit untuk diuraikan inilah plastik menjadi polutor tanah yang
paling sering dijumpai dan berbahaya. Plastik sangat mudah didapatkan karna harganya yang
sangat murah dan sangat mudah untuk mendapatkannya. Bahkan di pasar-pasar tradisional kita
bisa mendapatkan kantong kresek dengan Cuma-Cuma yang diberikan oleh pedagang. Atau
bisa didapatkan dengan harga yang sangat murah.
Sampah plastik ini sering kita abaikan karna keberadaannya yang kita anggap sudah
wajar. Akibatnya, jika kita lihat secara kasat mata saja plastik-plastik tersebut sudah berserakan
hampir di setiap inci lingkungan kita. Jika hal ini dibiarkan terus menerus maka akan
menyebabkan penumpukan dan kurang sedap di pandang mata.
Dikota-kota besar sampah-sampah plastik sudah tidak terkendali lagi,bahkan untuk
membeli gorengan pun kita juga harus menggunakan kantong plastik,dan kantong plastik yang
digunakan pun juga hanya untuk sekali pakai saja lalu setelah itu dibuang. Hal-hal kecil seperti
ini lah yang mendukung penumpukan sampah plastik, apalagi jika dibuang disembarang
tempat.
Makanan-makanan ringan pun semunya sudah dibungkus menggunakan plastik,
bahkan jenis plastiknya pun berbeda dari kantong kresek biasa, plastik pembungkusnya
biasanya lebih kuat dan berwarna menarik, plastik dianggap lebih praktis dan ekonomis, tapi
kita tidak menyadari seberapa besar kita telah menyumbang untuk meningkatkan polusi tanah
dilingkungan kita, bukan hanya di tanah di sungai dan dilautpun juga banyak sampah plastik
yang ditemui.
Diperkirakan, 500 juta hingga satu miliar kantong plastik digunakan di dunia tiap
tahunnya. Jika sampah-sampah ini dibentangkan maka, dapat membukus permukaan bumi
setidaknya hingga 10 kali lipat! Coba anda bayangkan begitu fantastisnya sampah plastik yang
sudah terlampau menggunung di bumi kita ini. Dan tahukah anda? Setiap tahun, sekitar 500
milyar – 1 triliyun kantong plastik digunakan di seluruh dunia. Diperkirakan setiap orang
menghabiskan 170 kantong plastik setiap tahunnya
Plastik merupakan salah satu bahan terpraktis yang ditemui pada zaman globalisasi ini,
tak heran sekarang hampir semua kegiatan yang kita lakukan menggunakan plastik.sebagian
besar sampah plastik adalah plastik sekali pakai, yaitu hanyadigunakan untuk sekali pakai saja,
setelah itu dibuang dan menjadi sampah.
Tidak dapat dipungkiri penggunaan plastik dan kantong plastik memang terus
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.alhasil, jumlah sampah plastik pun ikut
bertambah. Data dari Deputi Pengendalian Pencemaran Kementerian Negara Lingkungan
Hidup (KLH) menyebutkan, setiap individu rata-rata menghasilkan 0,8 kilogram sampah
dalam satu hari di mana 15 persennya adalah plastik.

Dengan asumsi ada sekitar 220 juta penduduk di Indonesia, maka sampah plastik yang
tertimbun mencapai 26.500 ton per hari; sedangkan jumlah timbunan sampah nasional
diperkirakan mencapai 176.000 ton per hari.
Sementara data KLH 2007 menunjukkan, volume timbunan sampah di 194 kabupaten
dan kota di Indonesia mencapai 666 juta liter atau setara 42 juta kilogram, di mana komposisi
sampah plastik mencapai 14 persen atau 6 juta ton. Berdasarkan data KLH 2008, dari total
timbunan sampah nasional, jumlah sampah yang diolah dengan dikompos atau didaur ulang
hampir 5 persen atau setara 12.800 ton per hari. Dari total jumlah sampah tersebut, 2 persen
atau 204,16 ton per hari di antaranya adalah sampah organik "biodegradable" yang potensial
menghasilkan metan.
menurut Kepala Bidang Pengelolaan Sampah KLH Ujang Solihin Sidik,setiap tahun
lebih dari 11 miliar bungkus mie instan menjadi sampah plastik tidak bernilai ekonomis
sehingga tidak didaur ulang.
Ujang menjelaskan, gaya hidup kaum urban yang banyak memakai plastik
menyebabkan persentase sampah nonorganik dibandingkan dengan sampah organik yang
mudah diurai alam semakin bertambah di kawasan perkotaan. Total volume sampah 14 kota
metro rata-rata mencapai 5.364 meter kubik per hari. Sementara itu total volume sampah 12
kota besar mencapai 1.843 meter kubik per hari, di mana volume sampah nonorganik
cenderung terus bertambah.

4.2.Dampak sampah plastik


Sudah umum dipahami plastik hampir mustahil diurai secara alami, sekalipun itu plastik
tipis yang ringan sekali. Untuk bisa diurai mengandalkan bantuan alam, diperlukan waktu
hampir 1.000 tahun agar molekul dan partikel plastik itu bisa menyatu dengan tanah atau air
walaupun plastik itu berasal dari polimerasi. Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan
asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu jika proses pembakaranya tidak
sempurna,sampah plastik akan menghasilkan asap beracun berupa senyawa dioksin yang justru
berbahaya bagi kesehatan.
Kalau dioksin ini terhirup oleh sistem pernapasan manusia maka akan dapat memicu
beragam penyakit seperti kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf, serta
memicu depresi. Seperti sudah banyak diketahui, keberadaan sampah plastik juga dapat
mengakibatkan banjir, mengganggu kesuburan tanah, dan mengganggu pemandangan.
Gangguan kesehatan dapat pula terjadi dari plastik yang digunakan untuk membungkus
makanan, apalagi makanan yang masih panas.
Bila komponen plastik terdegradasi maka akan terjadi migrasi zat-zat yang berbahaya
dari komponen-komponen penyusun plastik. Makanan akan terkontaminasi oleh zat-zat
tersebut sehingga jika terkonsumsi akan terakumulasi dalam tubuh, menjadi toksin dan
menyebabkan kanker serta gangguan pada hati
Sejak proses produksi hingga tahap pembuangan, sampah plastik mengemisikan gas
rumah kaca ke atmosfer. Kegiatan produksi plastik membutuhkan sekitar 12 juta barel minyak
dan 14 juta pohon setiap tahunnya. Proses produksinya sangat tidak hemat energi. Pada tahap
pembuangan di lahan penimbunan sampah (TPA), sampah plastik mengeluarkan gas rumah
kaca.
Kantong plastik juga penyebab banjir, karena menyumbat saluran-saluran air, tanggul.
Sehingga mengakibatkan banjir bahkan yang terparah merusak turbin waduk.
Diperkirakan, 500 juta hingga satu miliar kantong plastik digunakan di dunia tiap tahunnya.
Jika sampah-sampah ini dibentangkan maka, dapat membukus permukaan bumi setidaknya
hingga 10 kali lipat. Coba anda bayangkan begitu fantastisnya sampah plastik yang sudah
terlampau menggunung di bumi kita ini. Dan tahukah anda, Setiap tahun, sekitar 500 milyar –
1 triliyun kantong plastik digunakan di seluruh dunia. Diperkirakan setiap orang menghabiskan
170 kantong plastik setiap tahunnya.
Lebih dari 17 milyar kantong plastik dibagikan secara gratis oleh supermarket di
seluruh dunia setiap tahunnya. Kantong plastik mulai marak digunakan sejak masuknya
supermarket di kota-kota besar.
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan
kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan
pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan
perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di
lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer
dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan
lain dari rantai makanan tersebut.
Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian
bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan
terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini
terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang
telur, meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Sejak proses produksi hingga tahap pembuangan, sampah plastik mengemisikan gas
rumah kaca ke atmosfer. Kegiatan produksi plastik membutuhkan sekitar 12 juta barel minyak
dan 14 juta pohon setiap tahunnya. Proses produksinya sangat tidak hemat energi. Pada tahap
pembuangan di lahan penimbunan sampah (TPA), sampah plastik mengeluarkan gas rumah
kaca.
4.3.Penanggulangan sampah plastik
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan , pengangkutan , pemrosesan , pendaur-
ulangan , atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material
sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi
dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga
dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat
padat , cair , gas , atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing
jenis zat.

Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan negara berkembang
, berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan , berbeda juga antara daerah
perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman
dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah,
sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan
pengolah sampah.

Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal , diantaranya tipe zat
sampah , tanah yg digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area.

Berbagai upaya menekan penggunaan kantong plastik pun dilakukan oleh beberapa
Negara. Salah satunya dengan melakukan upaya kampanye untuk menghambat terjadinya
pemanasan global. Sampah kantong plastik telah menjadi musuh serius bagi kelestarian
lingkungan hidup. Jika sampah bekas kantong plastik itu dibiarkan di tanah, dia akan menjadi
polutan yang signifikan. Kalau dibakar, sampah-sampah itu pun akan secara signifikan
menambah kadar gas rumah kaca di atmosfer.

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada
dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih
mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.

Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa
ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar.
Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih
dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak
yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih
mahal dan rumit.

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan


mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi
zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai
bioremediasi adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam).

sampah plastik menjadi salah satu sumber kegiatan ekonomi. Plastik dikumpulkan para
pemulung dan dijual ke pengumpul. Di tingkat pengumpul plastik sampah dipisahkan dan
sebagian diolah menjadi bubuk plastik dan berupa bongkahan yang selanjutnya dijual ke pabrik
daur ulang.

Sebenarnya masalah limbah plastik bagi pelaku bisnis atau pengusaha (entrepreneur)
adalah peluang yang dapat dikembangkan. Hal ini dibuktikan dengan munculnya beberapa
industri baik skala kecil atau besar untuk mendaur ulang plastik baik secara langsung
diproduksi ulang menjadi produk baru atau benar-benar didaur ulang menjadi bahan baku (raw
material). Sudah pasti ini akan membawa dampak positif bagi lingkungan, selain itu industri
daur ulang plastik tentu akan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Sudah saatnya kita harus mulai mengikuti jejak negara-negara yang telah melakukan
pengelolaan daur ulang sampah secara maju dan modern. Seperti di Jepang misalnya, daur
ulang dilakukan secara besar-besaran dengan melibatkan seluruh masyarakat, didukung dan
diperkuat dengan adanya undang-undang lingkungan. Para konsumen dalam hal ini masyarakat
bertanggung jawab untuk memilah-milah sampah mereka masing-masing. Mereka harus
memisahkan antara sampah basah dan sampah kering.
Untuk sampah kering dipisah lagi menjadi sampah plastik, kaleng atau besi, dan kertas,
sedangkan pemerintah akan bertanggung jawab mengorganisir sampah-sampah itu untuk
diserahkan ke pabrik pendaur ulang yang telah ditunjuk.

Tips berikut mungkin dapat dilakukan untuk mengumpulkan limbah plastik untuk
didaur ulang :

1. Selain memisahkan limbah plastik, cobalah cari informasi jenis-jenis plastik yang
dapat didaur ulang. Industri daur ulang plastik biasanya hanya menerima botol plastik yang
terbuat dari PET (#1) dan HDPE (#2) dan biasanya kemasan plastik (terutama botol plastik)
termasuk dalam golongan tersebut.
2. Apabila sampah berbentuk botol plastik Isi air lagi dan pakai kembali walaupun
jangan terlalu banyak isi ulang. Kira-kira 5 kali pakai masih oke. Untuk yang biasa minum di
mobil, siapkan selalu botol yang sudah diisi penuh agar tidak usah beli lagi.jika telah selesai
masa pakainya maka kosongkan dan cuci botol plastik. Lepas tutup dan label botol karena
bersifat kontaminan. Remuk botol agar hemat tempat.
3. Pastikan tas plastik kosong dan bersih. Plastik yang terkena kontak langsung dengan
makanan sebaiknya dipisahkan dari plastik yang akan di daur ulang.karna jika bersentuhan
langsung dengan makanan akan menyebabkan makanan yang ada di dalam plastik akan
terkontaminasi.
4. Gunakan tas plastik lebih dari sekali. Masing-masing jenis tas plastik dapat
digunakan kembali untuk hal yang berbeda-beda. Misalkan kantong plastik biasa atau biasa di
sebut kresek, bisa digunakan kembali untuk tempat meletakkan barang yang tidak terlalu besar,
dan plastki-plastik belanjaan yang besar bisa dipakai lagi untuk berbelanja.
5. Kembalikan kemasan plastik untuk di daur ulang. Beberapa produsen mengadakan
program yang menyarankan customer-nya untuk mengembalikan kemasan plastiknya untuk
didaur ulang dengan konpensasi tertentu (contah kemasan oli, handphone, botol plastik dll).
Seperti program e-waste yang dilakukan oleh salah satu produsen handphone.mereka membuat
casing handphone dari bahan-bahan plastik bekas, selain bisa melestarikan lingkungan, juga
bisa menghasilkan nilai ekonomis yang tinggi.
6. Belilah produk-produk yang lebih tahan lama dan lebih besar untuk mengurangi
frekuensi membuang kemasan atau membeli lagi. Misal membeli shampo atau deterjen dengan
konsentrasi yang lebih tinggi atau lebih besar.
7. Bawalah tas belanja sendiri saat berbelanja ke supermarket. Gunakan tas belanja
yang didapat sebelumnya. Kurangi penggunaan kantong plastik sekarang juga dan gunakan tas
kain setiap kali berbelanja. Jika hanya membeli sedikit, masukan barang belanjaan ke dalam
tas. Ingatkan orang rumah atau teman kamu untuk selalu membawa tas kain saat belanja.
Saat ini berbagai Negara mulai melarang dan merespon terhadap bahaya penggunaan
kantong plastik, seperti di Kenya dan Uganda malah sudah secara resmi melarang penggunaan
kantong plastik. Sejumlah Negara mulai mengurangi penggunaan kantong plastik diantaranya
Filipina, Australia, Hongkong, Taiwan, Irlandia, Skotlandia, Prancis, Swedia, Finlandia,
Denmark, Jerman, Swiss, Tanzania, Bangladesh, dan Afrika Selatan. Singapura, sejak April
2007 berlangsung kampanye ‘Bring Your Own Bag’ (bawa langsung kantong anda sendiri),
digelar oleh The National Environment Agency (NEA). Dan Pemerintahan China juga telah
mengeluarkan rancangan undang-undang (RUU) mengatasi kantong plastik. Dan reaksi yang
telah disiapkan antara lain pelarangan penggunaan tas plastik di Departement Store.Para
pembeli akan dikenakan bayaran untuk kantong plastik dan akan diberlakukan standardisasi
produksi tas plastik.
Sepertinya hal-hal diatas tampak kecil, remeh dan mungkin terkesan merepotkan.
Tetapi coba kita bayangkan jika kita benar-benar melakukannya, pasti dampak positif yang luar
biasa dapat terjadi.
4.4. Cara daur ulang plastik
Cara daur ulang sampah plastik juga ditentukan oleh jenis sampah plastik itu sendiri.
Cara daur ulang sampah plastik dengan membedakan jenis-jenisnya akan menghasilkan biji
plastik yang lebih bagus dan bersih. Ada 3 jenis plastik yang bisa didaur ulang, yaitu jenis
polypropylene (PP), low densirt polyethylene (LDPE) dan polyethylene terephthalate (PET).
Masing-masing jenis plastik ini terdapat di beberapa produk yang berbeda, antara lain: PP yang
bisa didapatkan di kemasan cup plastik. Sedangkan untuk LDPE dan PET bisa ditemukan di
plastik dan botol infus. Untuk Anda yang ingin memulai usaha ini, Anda bisa mengumpulkan
sendiri atau bisa juga membelinya dari para pemasok sampah. Plastik yang sudah terkumpul
kemudian dibersihkan sampai tidak ada sisa bahan lain lagi. Kemudian setelah plastik benar-
benar bersih, baru dipisahkan berdasarkan jenisnya untuk kemudian dicacah. Dalam proses
penggilingan itu sendiri juga ada 2 cara yang dilakukan, antara lain penggilingan basah dan
kering. Untuk penggilingan kering, pencuciannya dilakukan setelah selesai proses giling.
Sedangkan untuk penggilingan basah, caranya adalah dengan mencampurkan plastik dengan
air dingin maupun panas. Yang perlu Anda ketahui adalah air dingin dan air panas mempunyai
tingkat kebersihan dan kejernihan yang berbeda. Untuk hasil yang lebih bersih, sebaiknya Anda
memilih penggilingan menggunakan air dingin.
Cara daur ulang sampah plastik dengan cara di atas bisa Anda lakukan sendiri sebelum
mempunyai banyak pegawai. Asalkan Anda teliti dan fokus untuk mendaur ulang sesuai
dengan langkah-langkahnya, maka tidak menutup kemungkinan usaha Anda akan semakin
melebar. Setelah Anda mendaur ulang sampah-sampah plastik yang ada, Anda bisa mencari
pangsa pasar baik di dalam maupun di luar negeri. Para pengrajin setempat juga bisa Anda
sasar untuk menjual hasil daur ulang plastik Anda.
Cara daur ulang sampah plastik sebenarnya cukup sederhana karena bisa dilakukan
dengan hanya mengandalkan 1 mesin pengolah plastik saja. Seiring dengan berkembangnya
usaha Anda, Anda bisa menambah mesin giling lagi. Sebagai informasi, Anda bisa
mendapatkan satu mesin giling dengan harga sekitar Rp 30 juta – Rp 35 juta. Anda bisa
mendapatkan mesin penggerak secara terpisah.
4.5. Harga plastik daur ulang
Harga beli plastik dari pengepul saat ini berkisar Rp 4500/kg --> harga jual setelah giling Rp.
7000/kg.
Jika anda memiliki satu unit mesin dengan kapasitas 1 ton saja/hari akan menghasilkan:

Harga beli : 1000 kg x Rp. 4500 = Rp. 4.500.000


Dikurangi penyusutan stlh giling 15% = 850 kg
Harga jual : 850 kg x Rp. 7000 = Rp. 5.950.000
Laba kotor = Rp. 1.450.000/hari
Dengan kondisi mesin yang prima anda pasti bisa produksi 6 kali seminggu atau 7 kali jika hari
minggu juga kerja Jika bahan baku di tempat anda berlimpah, anda bisa menambah menjadi 2
atau 3 mesin sehingga keuntungannya tinggal dikali 2 atau 3.

Gilingan HDT/Warna = 5500


Gilingan HDT/Hitam = 5300
Gilingan PP/Warna = 5700
Gilingan PP/Hitam = 3300
Gilingan PE/Tutup galon = 7500
Gilingan PP/aqua gelas B = 8800
Gilingan PP/aqua gelas A = 11500
Gilingan PET A = 8800
Gilingan PET warna mizone/sprite = 6000

*) harga dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pasaran harga di masing2 daerah....

GAMBAR
BAB V

PENUTUP
5.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi lingkungan di


sekitar tempat tinggal kita sudah banyak tercemar oleh sampah plastik. Plastik adalah senyawa
alkena dengan molekul yang sangat besar.sampah plastik terbagi menjadi 7 tipe
yaitu:PET,HDPE,V,LDPE,PP,PS,Other. Sampah ini sangat mudah didapatkan dimana-mana
dan berakibat buruk dimasa yang akan datang baik bagi lingkungan maupun bagi kesehatan.
Pencemaran tanah merupakan salah satu akibat dari sampah plastik.penanggulangan sampah
plastik dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dai membiasakan diri dengan tidak
membuang sampaj plastik secara sembarangan dan memakai bahan lain selain plastik sampai
dengan melakukan remediasi.

5.2 Saran

Setelah mengetahui kondisi lingkungan sekitar tempat tinggal penulis, hendaknya


pembaca yang juga tinggal di lingkungan yang sama dengan penulis tergerak hatinya untuk
melestarikan lingkungan dan tidak membuang sampah secara sembarangan terutama sampah
plastik. Karena lingkungan ini adalah lingkungan kita yang penting untuk dijaga kelestariannya
untuk meningkatkan kualitas hidup kita. Sebaiknya kita mengurangi pemakaian kantong
plastik dan menggantinya dengan bahan lain yang lebih ramah lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

http://mesingiling-plastik.blogspot.com/2013/01/daur-ulang-plastik-bisnis-yang-sangat.html
http://ud-jaya-plastik.blogspot.com/2011/06/bisnis-daur-ulang-plastik.html
http://plastikdaurulang.com/cara-daur-ulang-sampah-plastik-cara-dan-jenis-plastik-untuk-
didaur-ulang/
http://www.harianpelita.com
http://bisniskeuangan.kompas.com/
http://gusdiwanto.multiply.com

Diposting oleh MUHAMMAD FARIZ di 08.29


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest

6 komentar:
Pengelolaan Sampah di Finlandia
Pengelolaan Sampah di Finlandia
9 Aug 2017 chystasarah

Saya akan membahas sedikit tentang pengelolaan sampah di Finlandia, dimana saya sudah
tinggal disana selama kurang lebih satu tahun. Saat pertama kali tiba disana, saya tidak terlalu
mengerti bagaimana cara mengelola sampa ala Finlandia, tetapi ternyata hal tersebut menjadi
bagian penting dalam kehidupan sehari-hari penduduknya. Setiap cluster perumahan atau
gedung apartemen dilengkapi dengan kontainer sampah yang telah dikelompokkan
berdasarkan jenisnya. Saat pertama kali tiba, saya masih merasa bingung dengan
pengelompokkan tersebut karena keterangan pada tempat sampah yang menggunakan bahasa
Finlandia. Seringkali, saya membuka tempat sampah satu persatu untuk mengetahui isinya
agar tidak salah saat membuangnya.

Pengelompokkan tersebut tidak hanya melibatkan sampah, organik dan non organik seperti
yang sering kita temui di Indonesia. Melainkan terdapat kurang lebih 6 sampai 10 jenis
container pada tiap perumahan atau apartemen. Pertama adalah biowaste atau yang sering
kita sebut sampah organik, bahkan untuk membuanga sampah tersebut digunakan plastik
khusus biowaste yang juga bisa diuraikan. Lalu pengelompokkan antara kertas dan karton
juga dibedakan, berarti sampah seperti kertas harus dipisah dengan box karton susu atau box
telur. Barang pecah belah juga harus dibuang terpisah, toples selai misalnya harus
dibersihkan terlebih dahulu sebelum dibuang. Pengelompokkan antara barang logam, bola
lampu, baterai juga harus diperhatikan karena barang-barang tersebut merupakan komponen
berbahaya. Ada pula kelompok mixed waste yang merupakan sampah yang belum dipisahkan
atau yang pengelompokannya. Sedangkan, untuk sampah ukuran besar seperti barang
elektronik atau furniture yang tidak terpakai, ada pick up point khusus until membuangnyda,
tidal boleh dibuang di tempat sampah mum di perumahan tau apartement.
Budaya non-konsumtif

Finlandia adalah negara maju, dengan pendapatan perkapita $276.275 milyar pertahun.
Dengan pendapatan tinggi, tentunya memungkinkan bagi penduduk Finlandia untuk memiliki
budaya konsumtif. Tetapi masyarakat Finlandia ternyata jauh dari budaya konsumtif. Hal
tersebut terlihat dari perilaku mereka dalam mengelola sampah. Selain itu cukup mudah
ditemukan secondhand shop tau toko barang bekas. Idenya sangat sederhana, jika musim
berganti, pakaian musim dingin yang tidak lagi diperlukan dapat dijual, begitu pula dengan
furniture, peralatan olahraga musim dingin, sepatu, dan lain sebagainya. Tidak jarang saya
bertemu orang Finlandia di secondhand shop, merely seaman-akan menggambarkan bahwa
memiliki uang banyak bukan berarti harus hidup mewah. Di universitas saya sendiri terdapat
spot yang diberi nama Saa Otta yang berarti Please Take, biasanya mahasiswa yang telah
menyelesaikan masa studinya akan meletakkan barang bekas yang sudah tidak terpakai agar
bisa digunakan oleh orang lain. Walau ide ini terlihat sederhana, tetapi ternyata sangat
bermanfaat. Peralatan semacam sendok, garpu, piring, atau pakaian tertentu mungkin tidak
akan dibawa oleh mahasiswa saat kembali ke negaranya masing-masing tetapi sangat
bermanfaat bagi mahasiswa yang masih menempuh pendidikan dengan keadaan ekonomi
terbatas.

Вам также может понравиться