Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Guru profesional juga harus menguasai ilmu pengetahuan atau materi pelajaran yang
diajarkannya. Hal ini berlaku untuk semua guru, baik guru yang berpengalaman maupun
yang belum berpengalaman. Tak ada toleransi bagi guru yang baru sekali pun dalam
penguasaan pengetahuan sekurang-kurangnya harus menguasai sampai tingkatan mampu
menjelaskan. Tingkatan lebih tinggi dari itu jika guru mempu memperediksi terhadap
1
dampak perlakuan tiap tindakan terhadap perbaikan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
siswa. Dan puncak kepiawaian penguasaan ilmu jika guru mampu mengotrol setiap
tindakannya sehingga mengetahui benar pengaruhnya terhadap siswa.
Penguasaan pengetahuan meliputi penguasaan fakta, konsep, prosedur, dan metakognitif.
a. Pengetahuan Faktual
Pengetahuan faktual bekaitan dengan pernyataan yang benar karena sesuai dengan
keadaan yang sesungguhnya. Misalnya, “anak itu sedang berjalan”, pernyataan itu faktual
jika kenyataannya memang anak itu berjalan bukan sedang duduk. Seorang guru menguji
pengetahuan faktual siswa jika pernyataan yang dibuatnya sesuai dengan kondisi yang
senyatanya. Mengenali fakta tidak selalu mudah. Memperhatikan struktur luar suatu benda
boleh jadi merupakan proses yang mudah, namun mengenali fakta yang abstrak
memerlukan pengetahuan pendukung yang lebih banyak. Oleh karena itu, tingkat kesulitan
mengenali fakta bersifat relatif. Di samping itu yang termasuk pengetahuan adalah definisi.
Pengetahuan faktual berisi konvensi (kesepakatan) dari elemen-elemen dasar berupa istilah
atau simbol (notasi) dalam rangka memperlancar pembicaraan dalam suatu bidang disiplin
ilmu atau mata pelajaran (Anderson, L. & Krathwohl, D. 2001). Pengetahuan faktual
meliputi aspek-aspek pengetahuan istilah, pengetahuan khusus dan elemen-elemennya
berkenaan dengan pengetahuan tentang peristiwa, lokasi, orang, tanggal, sumber
informasi, dan sebagainya.
2
3) pengetahuan tentang karya tulis ilmiah dalam bentuk buku dan jurnal;
4) pengetahuan tentang simbol-simbol dalam peta;
5) pengetahuan tentang matahari yang mengeluarkan sinar panas;
6) pengetahuan tentang fakta-fakta yang penting dalam bidang kesehatan;
7) pengetahuan tentang desa dan kota;
8) pengetahuan tentang bola dan bentuk peralatan olahraga lainnya;
9) pengetahuan tentang berbagai tindakan kriminal di masyarakat;
10) lambang-lambang dalam matematika seperti, lambang “5”, “+”, “”, dan “”;
11) pengetahuan tentang berbagai bentuk lukisan yang dipamerkan.
b. Pengetahuan Konseptual
Pengetahuan konseptual
berkaitan dengan klasifikasi, kategori; prinsip-prinsip, generalisasi; teori, model dan
struktur. Penguasaan pengetahuan faktual ditandai dengan kemampuan mengklasifikasikan
data, mengelompokan data berdasarkan ciri-ciri kesamaannya, atau berdasarkan
perbedaannya; menunjukkan kekuatan atau kelemahan sebuah pernyataan, mengenali
prinsip-prinsip, menyimpulkan, menguasai teori, menunjukan contoh, dan mengenali
struktur.
Pengetahuan konseptual memuat ide (gagasan) dalam suatu disiplin ilmu yang
memungkinkan orang untuk mengklasifikasikan sesuatu objek itu contoh atau bukan
contoh, juga mengelompokkan (mengkategorikan) berbagai objek. Pengetahuan konseptual
meliputi prinsip (kaidah), hukum, teorema, atau rumus yang saling berkaitan dan
terstruktur dengan baik (Anderson, L. & Krathwohl, D. 2001). Pengetahuan konseptual
3
meliputi pengetahuan klasifikasi dan kategori, pengetahuan dasar dan umum, pengetahuan
teori, model, dan struktur
c. Pengetahuan Prosedural
4
pengetahuan metode dan teknik khusus dan pengetahuan kriteria untuk menentukan
penggunaan prosedur yang tepat (Anderson, L. & Krathwohl, D. 2001).
Penguasaan pengetahuan prosedural berarti penguasaan proses, misalnya, siswa dapat
melaksanakan penelitian melalui proses yang bertahap, yaitu (1) merumuskan pertanyaan
(2) merumuskan latar belakang pemikiran (3) merumuskan hipotensi (4) menguji
kebenaran hipotesis melalui eksperimen (5) analisis hasil atau menyimpulkan bahwa
hipotesis benar atau salah (6) merumuskan hasil penelitian.
Penguasaan prosedur bisa juga dalam proses berpikir yang dapat diwujudkan dalam proses
berpersepsi, introspeksi, mengingat, berkreasi, berimajinasi, mengembangkan ide, atau
berargumentasi. Di sini terdapat penguasaan untuk merumuskan atau mengikuti tahap
kegiatan sesuai dengan proses yang seharusnya.
5
d. Pengetahuan Metakognitif
Flavell sendiri membagi metakognitif ke dalam tiga kategori, yaitu ilmu pengetahuan
tentang variabel orang, variabel pekerjaan, dan variabel strategi. Memahami tipe belajar
diri sendiri termasuk variabel orangnya. Variabel pekerjaan mencakup aktivitas belajar dan
langkah kegiatan berpikir berpikir pada kegaitan belajar. Belajar menjadi proses
beraktivitas dan berkarya. Variabel strategi menyangkut cara yang siswa gunakan untuk
mewujudkan tujuan belajar.
6
Meningkatkan pengetahuan metakognitif akan terlihat pada strategi guru memfasilitasi
siswa mengembangkan daya belajarnya tidak hanya mengembangkan sikap, keterampilan
dan pengetahuannya namun siswa terampil belajar, mengembangkan kemandirian siswa
dalam menerapkan berbagai cara sehingga dapat mengembangkan pengetahuan
bermodalkan pengetahuan yang dipelajarinya.
Jadi metakognitif memiliki kesamaan makna dengan berpikir tentang cara berpikir, belajar
tentang belajar atau belajar tentang bagaimana cara belajar. Pengujian terhadap
kemampuan ini bisa dilakukan dengan cara menantang siswa menunjukkan kompetensinya
dalam bentuk menggunakan pengetahuan yang telah dipelajarinya untuk mengembangkan
inisiatif belajar secara mandiri sehingga dapat mengembangkan pengetahuan barunya.
Tugas mandiri untuk mengembangkan daya inisiatif sendiri, mengembangkan ide-ide
kreatif, mendisain model baru, inisiatif baru, atau mengembangkan karya inoatif merupakan
cara yang sesuai untuk menghimpun informasi tentang kemampuan belajar dengan
mendayagunakan ilmu yang dimilikinya.
Misalnya, siswa akan menghadapi ulangan dalam bentuk tes pilihan ganda. Siswa yang
mengetahui pengetahuan metakognitif, mengetahui bahwa untuk menyelesaikan soal
pilihan ganda, mereka hanya perlu menegenali jawaban yang tepat dan tidak perlu
mengingat kembali informasi secara rinci seperti yang dibutuhkan dalam soal uraian.
Pengertahuan kognitif ini akan mempengaruhi persiapan siswa tersebut dalam menghadapi
ulanagn harian.
7
c. Pengetahuan tentang berbagai strategi elaborasi sperti memparafrase dan merangkum
d. Pengetahuan tentang berbagai strategi pengorganisasian seperti menuliskan garis-garis
besar dan menggambar diagram
e. Pengetahuan untuk mererncanakan strategi seperti merumuskan tujuan membaca,
pengetahuan tentang strategi-strategi pemahaman dan pemonitoran seperti mengetes diri
sendiri dan mengajukan pertanayaan kepada diri sendiri.
3) Pengetahuan diri
Pengetahuan diri adalah pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri
Contohnya:
a. Pengetahuan bahwa dirinya mempuyai pengetahuan yang mendalam pada satu bidang,
tetapi tidak mendalam pada sebagian bidang yang lain.
b. Pengetahuan bahwa dirinya cenderung mengandalkan strategi kognitif tertentu dalam
situasi tertentu
c. Pengetahuan yang akurat tentang kemampuan sendiri untuk menyelesaikan tugas
tertentu
d. Pengetahuan tentang minat pribadi pada tugas tertentu
e. Pengetahuan tentang keputusan pribadi tentang manfaat suatu tugas
8
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat
http://dinamikasains.blogspot.com/2014/11/dimensi-pengetahuan-dalam-pembelajaran.html/ diunduh
30 Juli 2018