Вы находитесь на странице: 1из 12

AKUNTANSI - SKPD

DINAS PENGELOLA KEUANGAN DAERAH


PEMERINTAH KABUPATEN " X "
DINAS PENGELOLA KEUANGAN DAERAH - SKPD NERACA
Per 31 Desember 20X0
(Menurut PP 24 tahun 2005)
(dalam ribuan rupiah)
No Uraian Jumlah
1 ASET
2 ASET LANCAR
3 Kas di Bendahara Penerimaan 4.000
4 Kas di Bendahara Pengeluaran 6.000
5 Persediaan 13.500
6 Jumlah Aset Lancar (3 s/d 5) 23.500
7
8 ASET TETAP
9 Tanah 6.500.000
10 Peralatan dan Mesin 2.000.000
11 Gedung dan Bangunan 4.550.000
12 Aset Tetap Lainnya 40.000
13 Akumulasi Penyusutan (325.500)
14 Jumlah Aset Tetap (9 s/d 13) 12.764.500
15
16 JUMLAH ASET (6+14) 12.788.000
17
18 KEWAJIBAN
19 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
20 R/K(K) BUD 6.000
21 Pendapatan yang Ditangguhkan 4.000
22 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek (20 s/d 21) 10.000
23
24 JUMLAH KEWAJIBAN 10.000
25
26 EKUITAS DANA
27 EKUITAS DANA LANCAR
28 Cadangan Persediaan 13.500
29 Jumlah Ekuitas Dana Lancar 13.500
30
31 EKUITAS DANA INVESTASI
32 Diinvestasikan dalam Aset Tetap 12.764.500
33 Jumlah Ekuitas Dana Investasi 12.764.500
34
35 JUMLAH EKUITAS DANA (29+33) 12.778.000
36
37 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA (24 + 35) 12.788.000

Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah-BPKP 80


Simulasi Pembukuan dan Penyusunan LKPD Berbasis Akrual

PEMERINTAH KABUPATEN " X "


DINAS PENGELOLA KEUANGAN DAERAH - SKPD
MAPPING NERACA DARI FORMAT PP 24 TAHUN 2005 KE FORMAT PP 71 TAHUN 2010
Per 31 Desember 20X0

(dalam ribuan rupiah)


No Uraian Jumlah Alur Mapping No Urai Jumlah JUMLAH
1 ASET 1 ASET
2 ASET LANCAR 2
3 Kas di Bendahara Penerimaan 4.000 3 ASET LANCAR
4 Kas di Bendahara Pengeluaran 6.000 4 Kas di Kas Daerah
5 Persediaan 13.500 5 Kas di Bendahara Penerimaan 4.000
6 Jumlah Aset Lancar 23.500 6 Kas di Bendahara Pengeluaran 6.000
7 7 Investasi Jangka Pendek
8 ASET TETAP 8 Piutang Pajak
9 Tanah 6.500.000 9 Piutang Retribusi
10 Peralatan dan Mesin 2.000.000 10 Penyisihan Piutang
11 Gedung dan Bangunan 4.550.000 11 Belanja dibayar dimuka
12 Aset Tetap Lainnya 40.000 12 Bagian Lancar Pinjaman kepada Perusahaan Negara
13 Akumulasi Penyusutan (325.500) 13 Bagian Lancar Pinjaman kepada Perusahaan Daerah
14 Jumlah Aset Tetap 12.764.500 14 Bagian Lancar Pinjaman kepada Pemerintah Pusat
15 15 Bagian Lancar Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya
16 JUMLAH ASET 12.788.000 16 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
17 17 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi
18 KEWAJIBAN 18 Piutang Lainnya
19 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 19 Persediaan 13.500
20 R/K(K) BUD 6.000 20 Jumlah Aset Lancar (4 s.d. 19) 23.500
21 Pendapatan yang Ditangguhkan 4.000 21
22 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 10.000 22 INVESTASI JANGKA PANJANG
23 23 Investasi Non Permanen
24 24
25 JUMLAH KEWAJIBAN 10.000 25 Investasi Permanen
26 26
27 EKUITAS DANA 27
28 EKUITAS DANA LANCAR 28 ASET TETAP
29 Cadangan Persediaan 13.500 29 Tanah 6.500.000
30 Jumlah Ekuitas Dana Lancar 13.500 30 Peralatan dan Mesin 2.000.000
31 31 Gedung dan Bangunan 4.550.000
32 EKUITAS DANA INVESTASI 32 Jalan, Irigasi, dan Jaringan -
33 Diinvestasikan dalam Aset Tetap 12.764.500 33 Aset Tetap Lainnya 40.000
34 Jumlah Ekuitas Dana Investasi 12.764.500 34 Konstruksi dalam Pengerjaan -
35 35 Akumulasi Penyusutan (325.500)
36 JUMLAH EKUITAS DANA 12.778.000 36 Jumlah Aset Tetap (29 s.d. 35) 12.764.500
37 37
38 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 12.788.000 38 DANA CADANGAN
39 Dana Cadangan
40
41 ASET LAINNYA
42 Tagihan Penjualan Angsuran
43 Tuntutan Ganti Rugi
44 Kemitraan dengan Pihak Ketiga
45 Aset Tak Berwujud
46 Aset Lain-Lain
47
48 JUMLAH ASET (20+36) 12.788.000
49
50 KEWAJIBAN
51
52 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
53 Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK)
54 Utang Bunga
55 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang
56 Pendapatan diterima dimuka
57 Utang Belanja
58 Pendapatan yang Ditangguhkan 4.000
59 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek (53 s.d. 58) 4.000
60
61 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
62 Utang Dalam Negeri - Sektor Perbankan
63 Utang Dalam Negeri - Obligasi
64 Premium (Diskonto) Obligasi
65 Utang Jangka Panjang Lainnya
66
67 EKUITAS
68 Ekuitas 12.778.000
69 R/K PPKD 6.000
70 Jumlah Ekuitas (68+69) 12.784.000
71 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 12.788.000

Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah-BPKP 81


Simulasi Pembukuan dan Penyusunan LKPD Berbasis Akrual

PEMERINTAH KABUPATEN "X"


DINAS PENGELOLA KEUANGAN DAERAH - SKPD
NERACA
Per 31 Desember 20X0

(dalam ribuan rupiah)


No Uraian Jumlah
1 ASET
2 ASET LANCAR
3 Kas di Bendahara Penerimaan 4.000
4 Kas di Bendahara Pengeluaran 6.000
5 Persediaan 13.500
6 Jumlah Aset Lancar (3 s.d. 5) 23.500
7
8 ASET TETAP
9 Tanah 6.500.000
10 Peralatan dan Mesin 2.000.000
11 Gedung dan Bangunan 4.550.000
12 Aset Tetap Lainnya 40.000
13 Akumulasi Penyusutan (325.500)
14 Jumlah Aset Tetap (9 s.d. 13) 12.764.500
15
16 JUMLAH ASET (7 + 15) 12.788.000
17
18 KEWAJIBAN
19
20 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK -
21 Pendapatan yang Ditangguhkan 4.000
22 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 4.000
23
24 JUMLAH KEWAJIBAN 4.000
25 -
26 EKUITAS
27 Ekuitas 12.778.000
28 R/K PPKD 6.000
29 JUMLAH EKUITAS (27+28) 12.784.000
30 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA (24 + 29) 12.788.000

Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah-BPKP 82


Simulasi Pembukuan dan Penyusunan LKPD Berbasis Akrual

PEMERINTAH KABUPATEN "X"


DINAS PENGELOLA KEUANGAN DAERAH - SKPD
ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH
Untuk Tahun yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 20X1

(dalam ribuan rupiah)

No Uraian Jumlah
1 PENDAPATAN
2 PENDAPATAN ASLI DAERAH
3 Pendapatan Pajak Daerah -
4 Pendapatan Retribusi Daerah -
5 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan -
6 Lain-lain PAD yang Sah 47.000
7 Jumlah Pendapatan Asli Daerah (3 s.d. 6) 47.000
8 Jumlah Pendapatan 47.000
9
10 BELANJA
11 BELANJA OPERASI
12 Belanja Pegawai 151.000
13 Belanja Barang dan Jasa 211.000
14 Belanja Bunga -
15 Belanja Subsidi -
16 Belanja Hibah -
17 Belanja Bantuan Sosial -
18 Jumlah Belanja Operasi (12 s.d. 17) 362.000
19 Jumlah Belanja dan Transfer 362.000
20
21 SURPLUS/DEFISIT (8 - 19) (315.000)
22
23 PEMBIAYAAN
24 PENERIMAAN PEMBIAYAAN
25 Penerimaan Pembiayaan -
26 PENGELUARAN PEMBIAYAAN
27 Pengeluaran Pembiayaan -
28 Jumlah Pembiayaan Neto -
29 SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (21 + 28) (315.000)

Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah-BPKP 83


Simulasi Pembukuan dan Penyusunan LKPD Berbasis Akrual

SIMULASI DINAS PENGELOLA KEUANGAN DAERAH - SKPD

Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) merupakan Satuan Kerja


Perangkat Daerah (SKPD) pada suatu pemerintah daerah yang
mempunyai dua tugas yaitu sebagai PPKD (BUD) dan sebagai SKPD
(Pengguna Anggaran). Berikut adalah contoh transaksi-transaksi yang
ada dalam unit DPKD selaku Pengguna Anggaran (SKPD).

A. ANGGARAN

No. Tanggal Uraian

JA.1.1 01 Januari Pengesahan APBD Tahun Anggaran


20X1 20X1. Dalam DPA DPKD TA 20X1
dianggarkan pendapatan yang berasal
dari penyewaan gedung sebesar Rp
47.000.000,00, pengeluaran untuk
belanja pegawai sebesar
Rp151.000.000,00, dan belanja barang
dan jasa sebesar Rp 211.000.000,00.

B. TRANSAKSI

No Tanggal Transaksi

JPB.1.1 02 Januari Persediaan awal tahun 20X1 sebesar


20X1 Rp13.500.000,00 dicatat sebagai
beban persediaan.

JT.1.1. 02 Januari Bendahara Pengeluaran menyetor


20X1 sisa UYHD tahun 20X0 ke rekening
Kas Daerah sebesar Rp6.000.000,00.

JT.2.1. 02 Januari Bendahara Penerimaan menyetor

Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah - BPKP


84
84
Simulasi Pembukuan dan Penyusunan LKPD Berbasis Akrual

No Tanggal Transaksi

20X1 penerimaan lain-lain PAD yang sah


tahun 20X0 ke rekening Kas Daerah
sebesar Rp4.000.000,00.

JT.3.1 02 Januari Bendahara Pengeluaran menerima


20X1 SP2D-LS untuk pembayaran gaji dan
tunjangan pegawai sebesar
Rp150.000.000 Dalam SP2D-LS
tersebut sudah termasuk PPh yang
dipungut oleh Kas Daerah sebesar
Rp2.000.000,00.

JT.4.1 01 Februari DPKD menyewakan Gedung Serba


20X1 Guna ke PT. X sesuai kontrak nomor
01/DPKD/Kab X tanggal 1 Februari
20X1.

Gedung tersebut dipakai PT X selama


1 hari yaitu tanggal 1 Februari 20X1.
Dalam klausul kontrak disebutkan
bahwa PT X paling lambat 7 hari
setelah para pihak menandatangani
kontrak, harus membayar sebesar
Rp35.000.000,00 langsung ke rekening
kas daerah, jika terlambat membayar
akan dikenakan denda keterlambatan
sebesar Rp3.000.000,00/ bulan.

JT.4.2 09 Februari PT X membayar sewa gedung sebesar


20X1 Rp 38.000.000,00 dalam hal ini
termasuk denda Rp 3.000.000,00
karena terlambat membayar.

JT.5.1 01 Maret 20X1 Diterima SP2D-UP sebesar Rp

Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah - BPKP


85
85
Simulasi Pembukuan dan Penyusunan LKPD Berbasis Akrual

No Tanggal Transaksi

50.000.000,00

JT.5.2 01 April 20X1 Bendahara Pengeluaran memberikan


uang muka kepada Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan (PPTK) untuk kegiatan
Pelatihan Pegawai yang dilaksanakan
secara swakelola sebesar
Rp30.000.000,00.

JT.5.3 10 April 20X1 Tanggal 10 April 20X1 Bendahara


Pengeluaran menerima
pertanggungjawaban panjar dari PPTK
sebesar Rp 30.000.000,00 yang
seluruhnya digunakan untuk belanja
makanan dan minuman..

JT.6.1 01 Mei 20X1 Diajukan SPP untuk penerbitan SP2D


GU ke DPKD sebesar Rp
30.000.000,00 lengkap dengan
buktinya. Uang tersebut telah
digunakan untuk pembelian bahan
makanan sesuai transaksi JT.5.3.

JT.6.2 04 Mei 20X1 Diterima SP2D GU dari PPKD sebesar


Rp 30.000.000,00.

JT. 7.1 28 April 20X1 Dilakukan pembayaran dengan


menggunakan tiga buah SP2D LS
untuk kegiatan pengadaan alat tulis
kantor (ATK) sebesar Rp50.000.000,00
(termasuk PPN Rp4.500,00 dan PPh
Rp1.000,00); biaya pemeliharaan
gedung sebesar Rp60.000.000,00
(termasuk PPN Rp5.500,00 dan PPh

Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah - BPKP


86
86
Simulasi Pembukuan dan Penyusunan LKPD Berbasis Akrual

No Tanggal Transaksi

Rp1.200,00) ; dan biaya pemeliharaan


kendaraan sebesar Rp70.000.000,00
(termasuk PPN Rp6.360,00 dan PPh
Rp1.400,00) .

JT. 8.1 01 Mei 20X1 Tanggal 1 Mei 20X1 dijual 1 unit mobil
dinas dengan harga Rp48.000.000,00
kepada pegawai dengan cara diangsur
selama 4 tahun dengan angsuran per
bulan sebesar Rp 1.000.000,00.
Pembayaran angsuran pertama dimulai
pada bulan Juni 20X1, nilai perolehan
mobil tersebut adalah
Rp120.000.000,00. Nilai penyusutan
mobil tersebut pada saat transaksi Rp
90.000.000,00. Penyetoran angsuran
dilakukan langsung ke Kas Daerah.

JT. 8.2 01 Juni 20X1 Tanggal 1 Juni 20X1 diterima


pembayaran angsuran mobil yang
dibeli tanggal 1 Mei 20X1 sebesar
Rp1.000,00. Uang tersebut disetorkan
langsung ke kas daerah oleh pegawai
yang bersangkutan.

JT. 8.3 31 Desember Diterima pembayaran angsuran mobil


20X1 untuk bulan Juli s.d Desember (6
bulan) sebesar Rp 6.000.000,00. Uang
tersebut disetorkan langsung ke kas
daerah oleh pegawai yang
bersangkutan.

Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah - BPKP


87
87
Simulasi Pembukuan dan Penyusunan LKPD Berbasis Akrual

C. PENYESUAIAN

No. Uraian

JP.1.1 31 Desember Pada akhir tahun persediaan bahan


20X1 habis pakai berupa alat tulis kantor
berdasarkan hasil inventarisasi fisik
sebesar Rp14.000.000,00

JP.2.1 31 Desember Perhitungan beban penyusutan aset


20X1 tetap menggunakan metode garis
lurus.
Umur ekonomis Gedung dan
Bangunan 20 tahun, sedangkan umur
ekonomis aset tetap selain Tanah dan
Gedung dan Bangunan 10 tahun.
(diasumsikan tidak ada nilai residu).
JP.3.1 31 Desember Pengakuan Bagian Lancar atas
20X1 Piutang Jangka Panjang.

D. PENUTUP

No. Tanggal Uraian

JPT.1.1 31 Desember Dilakukan jurnal penutupan


20X1 Pendapatan-LO dan Beban pada akhir
tahun anggaran

JPT.2.1 31 Desember Dilakukan jurnal penutupan


20X1 Pendapatan-LRA dan Belanja pada
akhir tahun anggaran

Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah - BPKP


88
88
Simulasi Pembukuan dan Penyusunan LKPD Berbasis Akrual

LANGKAH PENGERJAAN
a. Lakukan penyajian kembali Neraca sesuai dengan PP No. 71 Tahun
2010.
b. Lakukan pencatatan atas APBD dengan jurnal atas penetapan
APBD atas contoh pada butir A.
c. Lakukan pencatatan transaksi dengan jurnal transaksi atas contoh-
contoh pada butir B.
d. Lakukan penyesuaian transaksi dengan jurnal penyesuaian atas
contoh-contoh pada butir C.
e. Lakukan penutupan transaksi dengan jurnal penutup atas contoh-
contoh pada butir D.
f. Lakukan posting ke Buku Besar atas semua jurnal yang telah
dibuat! (Catatan : dapat dilakukan secara real time pada setiap kali
membuat jurnal ataupun dengan batch/setelah semua jurnal selesai
dibuat).
g. Lakukan pembuatan kertas kerja dalam bentuk Neraca Lajur!
(Catatan: Neraca Lajur akan menjadi kertas kerja yang dapat
membantu penyajian laporan keuangan secara komprehensif).
h. SajikanLaporan Keuangan SKPD (Neraca, LRA, LO, LPE).

Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah - BPKP


89
89
Simulasi Pembukuan dan Penyusunan LKPD Berbasis Akrual

Вам также может понравиться