Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Artinya, data yang dikumpulkan bukan berupa data angka, melainkan data yang
berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan atau memo
kualitatif adalah agar peneliti dapat menggambarkan realita empiris di balik fenomena
yang terjadi terkait dengan peran Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Olahraga
Dalam penelitian ini peneliti mencocokkan antara realita empiris dengan teori
yang berlaku dengan menggunakan metode deskriptif. Menurut Keirl dan Miller
dalam Moleong (2010 : 11) yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah “tradisi
tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada
tersebut dalam bahasanya dan peristilahannya”. Dalam penelitian ini peneliti meneliti
Olahraga Kabupaten Kulon Progo, serta kondisi alamiah di beberapa obyek wisata
yang dapat mendukung peneliti dalam mendapatkan data yang valid. Teknik
pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis data bersifat deduktif, dan
kenyataan ganda
2. Metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan
responden
Progo dengan intepretasi yang tepat, serta akan mempelajari masalah yang terjadi di
lapangan, termasuk didalamnya adalah kegiatan, pandangan, sikap, serta proses yang
Kabupaten Kulon Progo yang terletak di Jl. Sugiman, Kecamatan Wates, Kabupaten
Kulonprogo, selain itu penelitian ini juga akan dilakukan di beberapa obyek wisata
Sedangkan pengambilan data penelitian mulai dilakukan pada bulan Maret sampai
C. Subjek Penelitian
Subjek yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Kepala Dinas dan bagian –
bagian lain di dalam Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Kulon Progo, selanjutnya beberapa pihak lain yang dapat memberikan informasi
terkait data yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu: Pertama, informan kunci
yaitu Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon
dengan tingkat keabsahan data yang tinggi. Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata
secara lebih mendalam. Kedua Staff ahli lapangan, khususnya terkait kebijakan dan
mendapatkan data yang lebih akurat mengenai peran Dinas Kebudayaan Pariwisata
Progo dan tokoh masyarakat yang tinggal disekitar objek wisata di Kabupaten Kulon
Progo.
D. Instrumen Penelitian
dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dan yang
sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak
sebagai pengumpul data dan sebagai instrumen aktif dalam upaya mengumpulkan
data di lapangan. Dengan perannya sebagai pengumpul data penelitian, maka peneliti
penguasaan mengenai obyek yang diteliti, yaitu peran Dinas Kebudayaan Pariwisata
Kabupaten Kulon Progo. Sedangkan berbagai bentuk alat-alat bantu serta dokumen-
Kehadiran peneliti secara langsung di lapangan sebagai tolok ukur keberhasilan untuk
memahami kasus yang diteliti, sehingga keterlibatan peneliti secara langsung dan
aktif dengan informan kunci dan pendukung dan atau sumber data lainnya di sini
mutlak diperlukan.
1. Data Primer
Menurut S. Nasution data primer adalah data yang dapat diperoleh langsung
Lofland bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan
tindakan. Kata-kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh dari
Kulon Progo.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data-data yang didapat dari sumber bacaan dan berbagai
macam sumber lainnya yang terdiri dari surat-surat pribadi, buku harian, notula
wawancara lansung. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data yang didapat dari arsip Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga
1. Wawacara
secara jelas dan konkret tentang bagaimana peranan pemerintah daerah melalui
seiring atau sambil bertanya setelah informan tersebut menjawab sehingga terjadi
2. Dokumentasi
adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data horistik. Dalam penelitian
ini, peneliti mendapatkan beberapa dokumen resmi, berupa arsip terkait dengan
potensi pariwisata, seperti data sarana prasarana, data jumlah pengunjung, rencana
3. Observasi
tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Observasi atau
Progo.
Kulon Progo.
Dalam observasi ini peneliti mencari dan mengamati beberapa hal antara lain
Manurut Patton (Moleong, 2010:280), teknik analisis data adalah proses kategori
urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian
terhadap analisis, menjelaskan pola uraian dan mencari hubungan di antara dimensi-
dimensi uraian. Analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari
berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan
lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya. Setelah
dibaca, dipelajari, dan ditelaah, langkah berikutnya ialah mengadakan reduksi data
yang dilakukan dengan jalan rangkuman yang inti, proses dengan pernyataan-
pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya. Langkah selanjutnya
akhir dari analisis data ini adalah mengadakan pemeriksaan keabsahan data. Setelah
tahap ini mulailah kini tahap penafsiran data dalam mengolah hasil sementara menjadi
teori substantif dengan menggunakan metode tertentu (Moleong, 2010: 247). Analisis
data dilakukan dalam suatu proses, proses berarti pelaksanaannya sudah mulai
dilakukan sejak pengumpulan data dan dilakukan secara intensif, yakni sesudah
analisis data ini didasarkan pada pandangan paradigmanya yang positivisme. Analisis
data itu dilakukan dengan mendasarkan diri pada penelitian lapangan apakah : satu
atau lebih dari satu situs. Jadi seorang analis hendak mengadakan analisis data harus
menelaah terlebih dahulu apakah pengumpulan data yang telah dilakukannya satu
1. Reduksi Data
2. Kategorisasi
memiliki kesamaan. Dalam setiap kategori diberi nama yang disebut label.
Hal ini digunakan agar memudahkan dalam proses analisis dan agar tidak
3. Sintesisasi
Keabsahan data sudah sah jika memiliki empat kriteria sesuai yang di ungkapkan
oleh Moleong (2010:324), kriteria keabsahan data ada empat macam yaitu :
1. Kepercayaan (kredibility)
2. Keteralihan (tranferability)
3. Kebergantungan (dependibility)
4. Kepastian (konfermability)
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang
yang ada dalam konteks suatu studi ke waktu menyimpulkan data tentang berbagai
Dalam penelitian ini uji kredibilitas data dilakukan dengan teknik triangulasi
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda
Setelah peneliti mendapatkan data, baik itu berupa data hasil wawancara, data
informan.
dikumpulkan.