Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Yunani yaitu Diarroi yang artinya mengalir terus, adalah keadaan yang
abnormal dari pengeluaran tinja yang frekuen. Diare adalah suatu kondisi
dimana seseorang Buang Air Besar (BAB) dengan konsistensi lembek atau
cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya
3 kalli atau lebih dalam satu hari). Berdasarkan lama waktu diare, diare
diklasifikasikan menjadi 2 yaitu diare akut dan diare kronis. Diare dapat
disertai dengan dehidrasi baik itu dehidrasi berat, sedang, ringan ataupun
Sebanyak 1400 anak meninggal per hari, 60 anak meninggal per jam, dan
satu anak meninggal per 60 detik akibat diare. Sekitar 70 persen kematian
yang terjadi pada anak disebabkan oleh diare dan sebagian besar kematian
akibat diare terjadi pada anak-anak kurang dari 2 tahun (WHO and
dengan angka kematian anak usia dibawah 5 tahun akibat diare didunia
1
dengan angka kematian sebanyak 8.600 jiwa. India merupakan negara
dengan angka kematian akibat diare tertinggi didunia 117.300 jiwa dan
angka kematian anak terendah ditempati oleh negara Mali dengan 7.800
terjadi pada anak usia kurang dari satu tahun, 11,8 persen terjadi pada anak
usia 1 sampai 4 tahun dan sebanyak 5,0 persen terjadi pada anak usia 5
sampai 14 tahun, Hal ini menunjukkan bahwa diare paling banyak terjadi
disertai dengan kematian. Pada tahun 2015 terjadi 18 kali Kejadian Luar
jumlah penderita 1. 213 orang dan kematian 30 orang (CFR 2,47 persen).
dan kota semarang terdapat 116 kasus KLB diare (Kementrian Kesehatan
RI, 2015).
67,7 persen angka ini lebih rendah apabila dibandingkan dengan tahun
2014 sebesar 79.8 persen namun masih terdapat temuan sebesar 116 kasus
Kejadian Luar Biasa (KLB) diare. Hal ini menunjukkan kejadian diare ini
2
masih tergolong tinggi meskipun telah terjadi penurunan dibandingkan
dengan baik maka akan mengakibatkan penurunan berat badan pada anak
nadi cepat dan kecil, denyut jantung cepat, tekanan darah turun serta
terjadi kesadaran menurun dan akan diakhiri dengan syok yang dapat
satu cara untuk mengobati diare pada balita secara efektif adalah melalui
pemberian nutrisi yang lengkap yaitu ASI. Tujuan diberikannya ASI pada
saat anak diare adalah agar anak tetap kuat dan mencegah terjadinya
penurunan berat badan. Untuk cakupan pemberian ASI ekslusif itu sendiri
di dunia pada tahun 2016 masih rendah hanya sekitar 40 persen bayi yang
berusia 0-5 bulan mendapat ASI ekslusif. Pada akhir tahun 2025 Badan
Nomor 33 Tahun 2012 adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak
dengan makanan atau minuman lain (kecuali obat, vitamin, dan mineral).
3
dan masih jauh dari target yang telah dietetapkan secara nasional yaitu
ditempati oleh Sulawesi utara, hanya terdapat 26,3 persen saja bayi usia 0
2015).
Jawa Tengah pada tahun 2015 sebesar 61,6 persen, sedikit meningkat
kemudian diikuti Kudus 13,1 persen, dan Tegal 33,4 persen (Profil
makanan terbaik untuk bayi karena ASI mengandung kolostrum yang kaya
akan antibodi karena mengandung protein untuk daya tahan tubuh dan
makanan, ASI juga mengandung zat penyerap berupa enzim lipase yang
masuknya lemak).
4
ASI mengandung sel makrofag yang merupakan sel fagosit
patogen pada saluran cerna. Selain sifat pemusnah, sel makrofag juga
dinding sel bakteri yang terdapat pada selaput lendir saluran cerna,
Sitokin yang berperan dalam sistim imun di dalam ASI adalah IL-l
terdapat pada ASI dapat mencegah infeksi saluran cerna salah satunya
manfaat ASI menurut Huffman dan Quigley dalam Monika (2014) adalah
bayi yang diberi ASI Ekslusif 25 kali lebih jarang menderita diare fatal
5
Menurut penelitian Abidah (2014) mengungkapkan bahwa ASI
mengandung protein jenis whey yang tahan terhadap suasana asam dan
lebih mudah diserap. Protein whey pada ASI juga mengandung laktoferin,
penyebab diare (stapylococus dan E.coli) dengan cara mengikat zat besi
sehingga kuman tersebut tidak mendapat zat besi yang dibutuhkan untuk
berkembang biak.
nilai p = 0.933 dimana p lebih besar dari alfa (0.05). Hal ini menunjukkan
bahwa tidak ada hubungan antara pemberian ASI dengan kejadian diare
balita. Bayi dengan status gizi yang baik angka kejadian diarenya akan
lebih rendah, semakin tinggi pengetahuan ibu maka resiko kejadian diare
Pemberian ASI eksklusif dengan angka kejadian diare akut pada bayi usia
lebih kecil dari alfa (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan
6
pemberian ASI eksklusif dengan angka kejadian diare akut pada bayi usia
0 sampai 1 tahun.
mencakupi 16 desa. Jumlah anak yang berusia 0-6 bulan di wilayah kerja
September 2016 sampai dengan Febuari 2017 jumlah anak usia 0-6 bulan
sebanyak 169 anak, sedangkan angka kejadian diare yang terjadi pada
anak usia 0-1 tahun dari bulan Desember 2016 hingga bulan April 2017
hasil penelitian yang telah ada, hal tersebut menimbulkan pertanyaan yang
besar dari penulis. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan
diare pada bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja puskesmas Ungaran.
B. Rumusan Masalah
ekslusif terhadap frekuensi kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan di
7
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja puskesmas
Sumowono.
D. Manfaat Penelitian
ASI eklusif terhadap frekuensi kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan.
8
b) Memberikan informasi kepada pembuat kebijakan dalam hal ini