PERHITUNGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PPN

Oleh :
Kelompok 8
Ni Kadek Ayu Semitayani (1607531120)
Desak Nyoman Sri Juliartini (1607531149)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA
2017

0
Tarif PPN dan PPnBM
1. Tarif PPN adalah 10%
2. Tarif PPN sebesar 0% diterapkan atas:
a. Ekspor Barang Kena Pajak (BKP) berwujud
b. Ekspor BKP tidak berwujud
c. Ekspor Jasa Kena Pajak (JKP)
3. Tarif PPnBM adalah paling rendah 10% dan paling tinggi 200%
4. Tarif PPnBM atas ekspor BKP yang tergolong mewah adalah 0%

PPN terutang dihitung dengan cara: PPN Terutang = DPP x Tarif

Dasar Pengenaan Pajak (DPP)

Jenis-jenis DPP dapat kita bedakan menjadi dua yaitu :
a. Dasar Pengenaan Pajak Umum
a) Harga Jual
Harga Jual menurut UU PPN adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya
yang diminta atau seharusnya diminta oleh penjual karena penyerahan BKP,
tidak termasuk PPN yang dipungut menurut UU PPN dan potongan harga
yang dicantumkan dalam Faktur Pajak.
b) Penggantian
Penggantian adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau
seharusnya diminta oleh pemberi jasa karena penyerahan JKP, tidak termasuk
pajak yang dipungut menurut UU PPN dan potongan harga yang dicantumkan
dalam Faktur Pajak.
c) Nilai Ekspor
Nilai Ekspor adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta
atau seharusnya diminta oleh eksportir.
d) Nilai Impor
Nilai Impor adalah nilai berupa uang yang menjadi dasar penghitungan bea
masuk ditambah pungutan lainnya yang dikenakan pajak berdasarkan
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan Pabean untuk impor BKP,
tidak termasuk PPN yang dipungut menurut UU PPN.

Nilai Impor = C I F + B M + B M T

1
b. Dasar Pengenaan Pajak Khusus
a) Nilai lain
Adapun Nilai Lain yang dimaksud dalam KMK No.567/KMK.04/2000 tanggal
26 Desember 2000 KMK-251/KMK.03/2002 tanggal 31 Mei 2002 tersebut
sebagai berikut :
a) pemakaian sendiri BKP dan/atau JKP adalah harga jual atau
penggantian setelah laba kotor.
b) pemberian cuma-cuma BKP dan/atau JKP adalah harga jual atau
penggantian setelah dikurangi laba kotor.
c) penyerahan media rekaman suara atau gambar adalah perkiraan harga jual
rata-rata;
d) penyerahan film cerita adalah perkiraan hasil rata-rata per judul film;
e) penyerahan produk hasil tembakau adalah sebesar harga jual eceran;
f) persediaan BKP yang menurut tujuan semula tidak untuk
diperjualbelikan, yang masih tersisa pada saat pembubaran perusahaan,
adalah harga pasar wajar;
g) kendaraaan bermotor bekas adalah 10% dari harga jual (ketentuan baru
dalam KMK-567/KMK.04/2000);
h) penyerahan jasa biro perjalanan atau jasa biro pariwisata adalah 10% dari
jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih;
i) jasa pengiriman paket adalah 10% dari jumlah tagihan atau jumlah yang
seharusnya ditagih;
j) jasa anjak piutang adalah 5% dari jumlah seluruh imbalan yang diterima
berupa service charge, provinsi, dan diskon;
k) penyerahan BKP dan atau JKP dari Pusat ke Cabang atau sebaliknya dan
penyerahan BKP dan atau JKP antar cabang adalah harga jual atau
penggantian setelah dikurangi laba kotor
l) penyerahan BKP kepada pedagang perantara atau melalui juru lelang
adalah harga lelang.

Tata Cara Pembayaran dan Pelaporan PPN & PPnBM

Yang Wajib Membayar/Menyetor dan Melapor PPN/PPnBM:
1. Pengusaha Kena Pajak (PKP)

2
2. Pemungut PPN/PPnBM, adalah :
a. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
b. Bendahara Pemerintah Pusat dan Daerah
c. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Yang Wajib Disetor

1. Oleh PKP adalah :
a. PPN yang dihitung sendiri melalui pengkreditan Pajak Masukan dan Pajak
Keluaran. Yang disetor adalah selisih Pajak Masukan dan Pajak Keluaran, bila
Pajak Masukan lebih kecil dari Pajak Keluaran.
b. PPnBM yang dipungut oleh PKP Pabrikan Barang Kena Pajak (BKP) yang
tergolong mewah.
c. PPN/ PPnBM yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak dalam Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Tambahan (SKPKBT), dan Surat Tagihan Pajak (STP).
2. Oleh Pemungut PPN/PPnBM adalah PPN/PPnBM yang dipungut oleh Pemungut
PPN/ PPnBM.

Tempat Pembayaran/Penyetoran Pajak:

1. Kantor Pos dan Giro
2. Bank Persepsi

Saat Pembayaran/Penyetoran PPN/PPnBM

1. PPN dan PPnBM yang dihitung sendiri oleh PKP harus disetor paling lama akhir
bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir dan sebelum Surat Pemberitahuan
Masa Pajak Pertambahan Nilai disampaikan.
2. PPN dan PPnBM yang tercantum dalam SKPKB, SKPKBT, dan STP harus
dibayar/disetor sesuai batas waktu yang tercantum dalam SKPKB, SKPKBT, dan
STP tersebut.
3. PPN/PPnBM atas Impor, harus dilunasi bersamaan dengan saat pembayaran Bea
Masuk, dan apabila pembayaran Bea Masuk ditunda/ dibebaskan, harus dilunasi
pada saat penyelesaian dokumen Impor.

3
4. PPN/PPnBM yang pemungutannya dilakukan oleh:
a. Bendahara Pemerintah, harus disetor paling lama tanggal 7 (tujuh) bulan
berikutnya setelah Masa Pajak berakhir.
b. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang memungut PPN / PPnBM atas Impor,
harus

Contoh Kasus:
PT. GURUH adalah sebuah perusahaan mebel yang berlokasi di Jl. Raya
Canggu No. 11X, Kuta Utara, Badung; Nomor telepon (0361) 8445884. PT. GURUH
yang berkedudukan di Badung merupakan perusahaan cabang yang pertama.
Perusahaan telah terdaftar sebagai Wajib Pajak dengan NPWP: 01.222.333.4.541.000,
nomor KLU: 40210, dan telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak pada tanggal
6 Maret 2015. Merek produk yang digunakan oleh perusahaan adalah “BADAI”.
Transaksi selama bulan Mei 2016 adalah sebagai berikut (untuk mempermudah
pengisian SPT, setiap transaksi langsung diikuti analisisnya).
Tanggal Transaksi Analisis
01 Mei Mengekspor satu container mebel ke PPN terutang:
Amerika Serikat. Berdasarkan DPP = $75.000 x Rp 13.000
pemberitahuan Ekspor Barang (PEB), = Rp 975.000.000
nilai ekspor $75.000 ($1 = Rp 13.000) PPN=0% x Rp 975.000.000 = Rp 0
(Isikan pada formulir 1111 A1)
01 Mei Mengirimkan tagihan kepada Dinas Terutang PPN dibuatkan faktur
Pariwisata atas penyerahan separtai pajak dengan kode dan nomer seri
mebel bulan April 2016 senilai Rp 020.001.11.00005510.
33.000.000 (termasuk PPN). Dinas DPP = 100/110 x Rp 33.000.000
Pariwisata Kab. Badung beralamat di = Rp 30.000.000
Jl. Raya Dempidi no. 43, Sempidi, PPN = 10% x Rp 30.000.000
Mengwi, Badung. NPWP = Rp 3.000.000
00.312.213.4.541.000 (Isikan pada formulir 1111 A2)
05 Mei Menerima termin pembayaran kedua Terutang PPN dibuatkan faktur
sebesar Rp 30.000.000 atas penyerahan pajak dengan kode dan nomer seri
barang kepada PT. Topan selaku 010.001.11.00005511
distributor. Alamat PT Topan di Jl. DPP = Rp 30.000.000
Danau Toba No. 28, Kuta Utara, PPN = 10% x Rp 30.000.000
Badung.NPWP : 01.342.512.3.544.000 = Rp 3.000.000
(Isikan pada formulir 1111 A2)
05 Mei Menyerahkan secara konsinyasi Terutang PPN dibuatkan faktur

4
 seperangkat mebel seharga Rp
15.000.000 kepada PT. Angin Ribut
yang beralamat di Jl. Sutomo,
Denpasar.NPWP:01.222.666.7.525.000
05 Mei Membayar rekening telepon bulan Mei
2016 sebesar Rp 2.200.000 (termasuk
PPN) kepada Telkom
07 Mei Membayar biaya servis truk (sebagai
alat angkut barang) kepada PT. Zizuka
sebesar Rp 3.300.000 (termasuk PPN)
07 Mei Membayar biaya servis kendaraan
sedan kepada Gian Motor Jalan
Batanghari 123, Mengwi sebesar Rp
2.750.000
09 Mei Menerima kayu gergajian dari PT Jasa
Rimba seharga Rp 33.000.000. Uang
muka sebesar Rp 11.000.000 telah
dibayarkan pada tanggal 10 April 2016
dengan faktur pajak nomor
010.000.11.00002345. Pajak masukan
tersebut belum dikreditkan dalam masa
pajak April 2016. Saat penerimaan
kayu dibuatkan faktur pajak dengan
kode dan nomor seri
pajak dengan kode dan nomer seri
010.001.11.00005512
DPP = Rp 15.000.000
PPN = 10% x Rp 15.000.000
= Rp 1.500.000
(Isikan pada formulir 1111 A2)
Kuitansi (sebagai faktur pajak
standar) 09138804 dengan,
DPP = 100/110 x Rp 2.200.000
= Rp 2.000.000
PPN = 10% x DPP = Rp 200.000
Sebagai PPN masukan yang dapat
dikreditkan
(Isikan pada formulir 1111 B2)
Diterima faktur pajak dengan kode
dan nomor seri
010.000.11.00005520
DPP = 100/110 x Rp 3.300.000
= Rp 3.000.000
PPN = 10% x DPP = Rp 300.000
Sebagai PPN masukan yang dapat
dikreditkan
(Isikan pada formulir 1111 B2)
Diterima faktur pajak dengan kode
dan nomor seri
010.005.11.000065432
DPP = Rp 2.750.000
PPN = 10% x Rp 2.750.000
= Rp 275.000
Pajak masukan yang tidak dapat
dikreditkan
(Isikan pada formulir 1111 B3)
Faktur pajak dapat dikreditkan
sampai dengan 3 bulan sejak
diterbitkannya. Faktur pajak nomor
010.000.11.00002345 dan
010.000.11.00002241 dilaporkan
pada SPT masa PPN Mei 2016.
5
 010.000.11.00002241
DPP = Rp 22.000.000 dan PPN sebesar
Rp 2.200.000.
11 Mei Menyerahkan mebel seharga Rp Terutang PPN dibuatkan faktur
66.000.000 kepada Dinas Kesehatan pajak pada saat Penagihan.
Prov. Bali (harga ini termasuk PPN).
Tagihan disampaikan seminggu
kemudian dan dibayarkan pada akhir
bulan. Dinas ini beralamat di Jl. Melati
No.20, Dangin Puri Kangin, Denpasar
Utara. NPWP: 00.111.333.9.542.000
11 Mei Membeli alat perekat (Lem) dari PT Diterima faktur pajak dengan kode
Ikhlas Bhakti atas pembelian sebesar dan nomor seri
Rp 22.000.000 (termasuk PPN) 010.11.000.00009120
DPP = 100/110 x Rp 22.000.000
= Rp 20.000.000
PPN = 10% x DPP = Rp 2.000.000
Sebagai PPN masukan yang dapat
dikreditkan
(Isikan pada formulir 1111 B2)
12 Mei Menyerahkan seperangkat mebel PPN Terutang:
kepada Tuan Victor Yamada senilai Rp DPP = Rp 1.900.000
1.900.000, dibayar tunai PPN = 10% x Rp 1.900.000
= Rp 190.000
(Isikan pada formulir 1111 AB
I.B.2)
13 Mei Membeli sebagaian bahan baku dari Diterima faktur pajak dengan kode
UD Raya Makassar senilai Rp dan nomor seri
100.000.000, dibayar dengan uang 010.11.002.00006732
muka Rp 35.000.000, sisanya dibayar DPP = 100.000.000
akhir minggu ini. PPN = 10% xDPP= Rp 10.000.000
(Isikan pada formulir 1111 B2)
13 Mei Menerima pembayaran uang muka Terutang PPN dibuatkan faktur
sebesar Rp 45.000.000 dari PT. Rinai pajak dengan kode dan nomer seri
Hujan untuk pesanan separtai mebel 010.000.11.00005513
yang akan diserahkan pada bulan Juli DPP = Rp 45.000.000
2016. Kekurangan pembayaran akan PPN = 10% x DPP = Rp 4.500.000
diterima pada saat penyerahan barang. (Isikan pada formulir 1111 A2)
Alamat: Jl. Sridatu No.7, Mengwi.
NPWP 01.999.111.8.8.000
14 Mei Menerima pembayaran dari PT Sentosa Telah dilaporkan dalam SPT masa
Graha atas penyerahan barang yang Maret 2016, faktur pajak dibuat

6
 dilakukan pada tanggal 5 Maret 2016 paling lambat pada 30 Maret 2016
senilai Rp 25.000.000 (faktur pajak dapat dibuat paling
lambat akhir bulan penyerahan)
dan dilaporkan dalam SPT masa
pajak yang sama
15 Mei Menerima pembayaran dari Faktur pajak sudah dibuat pada
bendaharawan Dinas Pariwisata atas tanggal 1 Mei 2016
penyerahan separtai mebel pada Bulan
April 2016 yang tagihannya telah
dikirim pada tanggal 1 Mei 2016
15 Mei Mengirimkan tagihan kepada Dinas Dibuatkan faktur pajak dengan
Kesehatan Prov. Bali atas penyerahan kode dan nomer seri
barang tanggal 11 Mei 2016. NPWP : 020.000.11.00005514
00.311.213.4.541.000 DPP = 100/110 x Rp 66.000.000
= Rp 60.000.000
PPN = 10% x Rp 60.000.000
= Rp 6.000.000
(Isikan pada formulir 1111 A2)
15 Mei Telah dikeluarkan dari pelabuhan PPN yang dibayar = 10% x Nilai
Tanjung Mas Semarang, suku cadang Impor (NI)
mesin pabrik dari Jepang, bahan baku NI = CIF + Bea Masuk
dan bahan pembantu dengan = $25.000 + (25% x $25.000)
membayar total sebesar: = $31.250
CIF $25.000 = $31.250 x Rp 13.000
Bea Masuk : 25% = Rp 406.250.000
PPh Pasal 22 : 7,5% PPN = 10% x NI = Rp 40.625.000
(Isikan pada formulir 1111 B1)
17 Mei Membeli alat pengering di gudang Diterima faktur pajak dengan kode
bahan baku dari PT Usaha Anda dan nomor seri
Semarang sebesar Rp 146.300.000 010.000.11.00003321
(termasuk PPN) DPP = 100/110 x Rp 146.300.000
= Rp 133.000.000
PPN = 10% x DPP=Rp 13.300.000
Sebagai PPN masukan yang
dikreditkan.
(Isikan pada formulir 1111 B2)
18 Mei Menyerahkan separtai mebel seharga Terutang PPN saat pembayaran
Rp 5.000.000 untuk kebutuhan kantor uang muka pada tanggal 30 April
kepada PT Dahlia yang 2016
pembayarannya telah diterima pada
tanggal 30 April 2016
19 Mei Mengeluarkan uang sejumlah Rp Diterima faktur pajak dengan,

7
 30.000.000 untuk pembelian bahan DPP = 40% x Rp 30.000.000
bangunan dan biaya tenaga kerja dalam = Rp 12.000.000
2
membuat bangunan seluas 700 m PPN = 10% x Rp 12.000.000
= Rp 1.200.000
PPN terutang atas kegiatan
pembangunan sendiri.
(Isikan pada formulir 1111-III)
20 Mei 2 set meja kursi tamu senilai Rp PPN terutang atas pemakaian
5.000.000 (harga ini termasuk laba Rp sendiri dibuatkan faktur pajak
2.000.000) digunakan sendiri untuk dengan kode dan nomor seri
diruang direksi 040.001.11.00005515
DPP = Rp 5.000.000-Rp 2.000.000
= Rp 3.000.000
PPN = 10% x Rp 3.000.000
= Rp 300.000
(Isikan pada formulir 1111 A2)
20 Mei Diterima dari PT Honda Internasional Diterima faktur pajak dengan kode
Bekasi satu unit sedan dengan harga dan nomor seri
Rp 300.000.000 (include PPN dan 010.000.11.00005500
PPnBM 40%). Atas pembelian ini DPP = 100/150 x Rp 300.000.000
dibayar uang muka sebesar Rp = Rp 200.000.000
150.000.000, sisanya dibayar setiap PPN = 10% x Rp 200.000.000
akhir bulan selama 5 bulan berikutnya. = Rp 20.000.000
Sebagai PPN masukan yang tidak
dapat dikreditkan,
PPnBM = 40% x Rp 200.000.000
= Rp 80.000.000
(Isikan pada formulir 1111 B3)
21 Mei Membayar imbalan jasa konsultan Diterima bukti pembayaran dengan
teknik dari Korean Training Center nomor KCT 0190875. Atas
yang telah memberikan training kepada pemanfaatan jasa kena pajak dari
karyawan pabrik tentang tata cara luar daerah pabean dibayar PPN
Quality control. Besarnya imbalan jasa dengan,
sebesar $5.000 ($1=Rp12.500) DPP = $5.000 x Rp 12.500
= Rp 62.500.000
PPN = 10% x DPP
= Rp 6.250.000
Sebagai PPN masukan yang dapat
dikreditkan.
(Isikan pada formulir 1111 B1)
25 Mei Menerima pembayaran termin kedua Dalam hal penjualan dengan
dari Bank A sebesar Rp 22.000.000 pembayaran pertermin, faktur

8
 (termasuk PPN) atas pekerjaan
pembuatan counter dan lainnya. Sesuai
kesepakatan, nilai pekerjaan senilai Rp
66.000.000 dibayar dalam tiga termin
masing-masing termin sebulan, dengan
jumlah pembayaran sama. Pekerjaan
sudah dimulai pada bulan April 2016.
Bank A beralamat di Jl. Veteran No. 1,
Denpasar.NPWP 01.999.111.5.541.000
26 Mei Menyerahkan satu set meja makan
kepada konsumen senilai Rp 7.200.000
secara tunai.
27 Mei Menyerahkan sejumlah mebel kepada
UD Nobita dengan harga Rp
20.000.000 (eksklusif PPN), potongan
harga 10%. Pembayaran dilakukan
dengan penyerahan barang. UD
Mandiri adalah PKP yang beralamat di
Jl. Diponegoro No.20, Denpasar.
NPWP: 67.224.555.2.524.000
29 Mei Mengekspor satu container mebel ke
Australia berdasar pemberitahuan
Ekspor barang. PEB nilai ekspor
$45.000 ($1 = Rp 12.500)
30 Mei Menyerahkan satu unit mebel kepada
Tuan Daniel Yusman senilai Rp
6.000.000, dibayar tunai.
31 Mei Menerima pengembalian barang dari
UD Nobita atas penjualan tanggal 27
Mei 2016 senilai Rp 2.000.000
pajak dibuat pada saat pembayaran
pertermin.
DPP = 100/110 x Rp 22.000.000
= Rp 20.000.000
PPN = 10% x Rp 20.000.000
= Rp 2.000.000
Kode dan nomer seri pajak
010.000.11.00005516
(Isikan pada formulir 1111 A2)
PPN terutang:
DPP = Rp 7.200.000
PPN = 10% x Rp 7.200.000
= Rp 720.000
(Isikan pada formulir 1111 AB
I.B.2)
Terutang PPN dibuatkan faktur
pajak dengan kode dan nomor seri
010.000.11.00005517
DPP = Rp 20.000.000-(10% x Rp
20.000.000) = Rp 18.000.000
PPN = 10% x Rp 18.000.000
= Rp 1.800.000
(Isikan pada formulir 1111 A2)
PPN terutang:
DPP = $45.000 x Rp 12.500
= Rp 382.500.000
PPN = Rp 0
(Isikan pada formulir 1111 A1)
PPN Terutang:
DPP = Rp 6.000.000
PPN = 10% x DPP = Rp 600.000
(Isikan pada formulir 1111 AB
I.B.2)
Atas pengembalian/retur
tersebutkan dibuatkan nota retur
nomor NR-0000123 dengan,
DPP = Rp 2.000.000
PPN = 10% x Rp 2.000.000
= Rp 200.000
(Isikan pada formulir 1111 A2
sebagai pengurang DPP dan PPN
yang lain.)
9
31 Mei Atas penyerahan kepada pembeli yang
tidak mempunyai identitas secara jelas
dibuatkan faktur pajak gabungan pada
akhir bulan dengan kode dan nomor
seri 010.001.11.00005518. terdiri atas
penyerahan tanggal 12,26 dan 30 Mei
2016 masing-masing Rp 1.900.000, Rp
7.200.000 dan Rp 6.000.000
31 Mei Dibayar kekurangan sebesar Rp
11.000.000 kepada PT Jasa Rimba atas
pembelian tanggal 9 Mei 2016
Perhitungannya:
DPP= Rp1.900.000+Rp7.200.000+
Rp 6.000.000=Rp 15.100.000
PPN = 10% x Rp 15.100.000
= Rp 1.510.000
(Isikan pada formulir 1111 AB
I.B.2)
Faktur pajak telah diterima pada
tanggal 9 Mei 2016

Diminta:
1. Hitunglah PPN yang kurang atau lebih disetor oleh PT. GURUH untuk masa
pajak Mei 2016!
2. Jika terdapat kurang dibayar, setorkan PPN yang kurang dibayar tersebut pada
tanggal 20 Juni 2016.
3. Laporkan PPN dalam bentuk SPT masa PPN dan sampaikan pada tanggal 15
Juni 2016.
Jawab:
PPN masukan:
DPP PPN
05-Mei 2.000.000 200.000
07-Mei 3.000.000 300.000
09-Mei 11.000.000 1.100.000
22.000.000 2.200.000
11-Mei 20.000.000 2.000.000
13-Mei 100.000.000 10.000.000
15-Mei 406.250.000 40.625.000
17-Mei 133.000.000 13.300.000
21-Mei 62.500.000 6.250.000
Jumlah 759.750.000 75.975.000

10
PPN Keluaran:
DPP PPN
05-Mei 30.000.000 3.000.000
05-Mei 15.000.000 1.500.000
13-Mei 45.000.000 4.500.000
20-Mei 3.000.000 300.000
25-Mei 20.000.000 2.000.000
27-Mei 18.000.000 1.800.000
31-Mei (2.000.000) (200.000)
31-Mei 15.100.000 1.510.000
Jumlah 144.100.000 14.410.000

PPN yang kurang atau (lebih) bayar oleh PT GURUH dalam masa PPN Mei 2016
adalah:
PPN kurang atau (lebih) bayar = PPN Keluaran – PPN Masukan
= Rp 75.975.000 – Rp 14.410.000
= Rp (61.565.000)
Jadi, PPN yang dibayar PT GURUH lebih sebesar Rp 61.565.000 yang akan
dikompensasikan ke masa pajak berikutnya.

11
 DAFTAR PUSTAKA

Mardiasmo. 2011. Pepajakan Edisi Terbaru 2016. Yogyakarta: ANDI.

Direktorat Jenderal Pajak. 2015. PPN dan PPnBM. Tersedia pada: www.pajak.go.id.
Diakses pada tanggal 4 Desember 2017.

12