Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 1
1
3.2 Tahap Pelaksanaan Kegiatan ............................................................................ 11
a. Produksi ............................................................................................................ 11
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
pengggunaan asam benzoat dan nipagin sebagai pengawet dalam makanan
dapat meningkatkan daya tahan makanan karena peningkatan efek
antimikrobanya.
Adanya kandungan pengawet di dalam mie instan membuat makanan
tersebut tidak sehat jika dikonsumsi terlalu sering. Oleh karena itu, muncul
inovasi yaitu membuat mie sehat tanpa pengawet dan juga dengan bahan-
bahan yang sehat. Digunakan soba sebagai bahan utama mie, pengganti
tepung.
Gandum kuda atau soba (Fagopyrum esculentum) adalah tanaman yang
bijinya sangat dikenal untuk diolah menjadi tepung. Berbeda dengan anggapan
orang kebanyakan, gandum kuda bukanlah serealia seperti gandum.
Soba digunakan sebagai bahan pengganti tepung pada mie, karena
memiliki kandungan nutrisi yang dinilai lebih baik dan sehat dibandingkan
dengan tepung pada umumnya. Nutrisi yang sangat menonjol dari Soba adalah
protein dengan kandungan sebesar 13%, karbohidrat 71%, dan lemak 8%
dihitung dari ukuran penyajian 100 gram. Selain itu gandum kuda dikenal
sebagai sumber vitamin B dan zat besi sebesar 60–100 ppm, zinc 20-30 ppm
Soba menjadi substitusi tepung gandum bagi orang yang mengalami
intoleransi terhadap gluten. Konsumsi tepung gandum kuda memperlihatkan
efek penurunan terhadap serum kolesterol dan LDL, serta peningkatan HDL.
Kandungan nutrisinya membuatnya cocok untuk menghindari diabetes, karena
memperlihatkan efek penurunan glukosa dan rasa kenyang yang lebih lama.
4
1.4 Tujuan
a. Mengetahui cara mengolah soba yang dapat dijadikan sebagai bahan dasar
mie yang berkualitas serta mampu menjadi produk unggulan.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
6
Melalui inovasi ini diharapkan masyarakat dapat berganti dan
meninggalkan kebiasaan memakan mie instan yang berbahaya bila
dikonsumsi terlalu sering.
7
pengelola perusahaan. Selain itu akan diadakannya kerjasama dengan
pedagang skala menengah ke bawah dan pengusaha skala atas untuk
membantu memasarkan produk Mi Sobat ini sehingga dapat dengan cepat
dikenal dan diminati oleh masyarakat.
8
Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang
dan jasa yang sama atau mirip dengan produk yang ditawarkan.
Kualitas manusia akan meningkat akibat adanya persaingan yang sehat.
Manusia pesaing adalah orang-orang yang secara sadar berlatih dan
bekerja keras untuk bersaing dan memenangkan persaingan itu.
Analisis pesaing yang perlu diketahui adalah kelengkapan mutu,
desain dan bentuk produk; harga yang ditawarkan; saluran distribusi
ataulokasi cabang yang dimiliki; promosi yang dijalankan; dan rencana
kegiatan pesaing untuk kedepannya.
b. Beban biaya, pendapatan dan keuntungan
Pengolahan 250 kg biji soba, dapat menghasilkan 140 kg tepung gandum
yang dapat dibuat produk mie sebanyak 2.000 bungkus mie dengan berat
70 g/sajian. Jika harga jual Mi Sobat Rp7.500,-/bungkus, maka pendapatan
dan keuntungan dapat dihitung sebagai berikut :
Total Pengeluaran produksi = Rp. 27.630.000,- (lihat tabel 7)
Total Pendapatan = jumlah produksi × harga jual
= 2.000 bungkus × Rp. 25.000,-
= Rp. 50.000.000,-
B/C Ratio
Keuntungan 22.370.000,−
= = = 0,80
Total biaya 27.630.000,−
9
Jadi dengan B/C Ratio 0,80 (di atas nol) maka usaha ini dinyatakan
LAYAK dan keuntungan yang diperoleh adalah 80 % dari biaya produksi.
R/C Ratio
Pendapatan 50.000.000,−
= = = 1,80
Biaya Produksi 27.630.000,−
Jadi dengan R/C Ratio 1,92 (di atas 1) maka usaha ini dinyatakan LAYAK
untuk didirikan.
10
BAB III
METODE PELAKSANAAN
11
3.3 Tahap Produksi
a. Bahan dan Alat
Tabel 2 : Bahan untuk produksi
No Bahan Banyaknya
1 Biji soba 250 kg
2 Ikan Cakalang 50 kg
3 Shoyu (kecap asin) 30 Liter
4 Lemon 5 kg
5 Gula Pasir 2 kg
6 Air 1.000 kL
12
4. Setelah warnanya agak berubah pucat, adonan harus ditekan-tekan
kuat hingga permukaannya tampak halus.
5. Masukan adonan mie kedalam mesin penggiling mie, untuk
kemudian adonan dipipihkan sesuai ketebalan dengan mesin
penggiling mie tersebut.
6. Setelah adonan telah halus semua, lipat adonan menjadi empat
bagian, lalu masukkan kedalam mesin perajang mie atau mesin
pencetak mie khusus.
7. Kemas mie dalam plastik berukuran besar.
Pembuatan kuah mie
1. Haluskan ikan cakalang sampai halus.
2. Didihkan air.
3. Masukkan ikan cakalang yang telah dihaluskan kedalam air
mendidih, aduk hingga menjadi kaldu.
4. Masukan perasan lemon dan shoyu (kecap asin) kedalam kaldu,
aduk hingga merata.
5. Kemas kaldu dalam plastic berukuran sedang.
13
DAFTAR PUSTAKA
14
LAMPIRAN- LAMPIRAN
15
Tabel 4 :
No Bahan Harga beli (/kg) Kebutuhan Jumlah
1 Biji soba Rp. 39.000 250 kg Rp. 9.750.000
2 Ikan Cakalang Rp. 30.000 50 kg Rp. 1.500.000
Shoyu (kecap
3 asin) Rp. 78.000 30 Liter Rp. 2.340.000
4 Lemon Rp. 28.000 5 kg Rp. 840.000
5 Gula Pasir Rp. 12.500 2 kg Rp. 25.000
6 Air Rp. 25. 000/20 Liter 1.000 kL Rp. 2.500.000
Tabel 5 :
No Alat Harga beli (/alat) Kebutuhan Jumlah
1 Mixer Rp. 300.000 3 buah Rp. 900.000
2 Mesin mie Rp. 2.300.000 2 buah Rp. 4.600.000
3 Baskom Rp. 20.000 5 buah Rp. 100.000
Plastik kemasan
4 besar Rp. 10.000/100 pcs 2.000 buah Rp. 200.000
Plastik kemasan
5 kecil Rp. 5.000/100 pcs 2.000 buah Rp. 100.000
6 Plastic Sealer Rp. 75.000 5 buah Rp. 375.000
Tabel 6 :
No Biaya Lain Harga
1 Desain kemasan Rp. 350.000
2 Transportasi Rp. 200.000
3 Gaji Pegawai Rp. 600.000
4 Kuota Rp. 100.000
Tabel 7 :
No Keperluan Biaya
1 Bahan Rp. 16.955.000
2 Alat Rp. 6.275.000
3 Biaya lain Rp. 4.400.000
Jumlah : Rp. 27.630.000
16