Вы находитесь на странице: 1из 41

Pentingnya Komunikasi Bisnis yang Baik

Untuk Keberhasilan Usaha


May 18 2018

Komunikasi dalam bisnis menjadi salah satu faktor penting dalam keberhasilan
sebuah bisnis. Dengan komunikasi yang baik, pebisnis bisa menjual produk yang
dimiliki dengan lebih baik dan juga bisa menghindari terjadinya kesalahpahaman
antar kedua belah pihak. Dalam kegiatan bisnis, seperti pemasaran pastinya
membutuhkan komunikasi yang baik terutama kepada konsumen agar produk yang
dimiliki bisa diterima sepenuhnya.

Selain itu, dalam setiap iklan lowongan pekerjaan biasanya ditemui syarat agar
karyawan bisa berkomunikasi dengan baik. Dalam bisnis, ada dua jenis
komunikasi yang harus Anda ketahui, yaitu:

Jenis-Jenis Komunikasi

a. Komunikasi Horizontal
Yaitu cara berkomunikasi yang tujuannya untuk menjalin hubungan baik antara
atasan yang setingkat dan diwujudkan biasanya dengan mengadakan pertemuan
secara berkala.

b. Komunikasi Vertikal
Yaitu proses penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan atau dari
bawahan kepada atasan. Contohnya saja setiap pegawai harus memberikan laporan
kepada atasan setiap harinya dengan tujuan agar bisa mengoordinasikan semua
kegiatan agar berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan perusahaan.
Dari kondisi seperti itulah komunikasi bisnis sangat penting diterapkan kepada
semua pelaku bisnis, baik sebagai atasan maupun bawahan. Selain itu, ada
beberapa faktor yang berpengaruh terhadap komunikasi bisnis.

Faktor yang Memengaruhi Komunikasi Bisnis

a. Persepsi
Setiap komunikator atau orang yang berbicara harus mampu melakukan prediksi
bahwa apa yang disampaikan akan mudah diterima dengan jelas oleh komunikan
atau orang yang mendengarkannya.

b. Kredibilitas
Dalam setiap komunikasi bisnis, komunikator harus bisa meyakinkan kepada
komunikan sehingga terjalin kepercayaan antar keduanya.

c. Kecocokan
Dengan kecocokan, kedua belah pihak akan terjalin hubungan yang lebih baik dan
menyenangkan, sehingga saat berkomunikasi menjadi merasa saling percaya dan
nyaman.

d. Ketepatan
Sebelum berkomunikasi kepada komunikan, komunikator haruslah memiliki
kerangka berfikir yang baik agar komunikasi nanti bisa terjalin dengan baik dan
bisa disampaikan secara tepat.

e. Pengendalian
Pengendalian diri dalam komunikasi sangat penting, karena komunikasi adalah
proses memberikan umpan balik atau tanggapan terhadap lawan bicara terhadap
suatu ide. Selain itu, saat komunikasi berlangsung agar selalu dilakukan
pengendalian tentang maksud dan tujuan utama komunikasi bisa tetap terjaga.

Tujuan Komunikasi Bisnis

Dalam setiap komunikasi bisnis yang terjadi pastinya ada tujuan yang akan
dicapai, berikut 3 tujuan utama komunikasi bisnis yang harus Anda ketahui:

a. Memberikan Informasi
Tujuan komunikasi bisnis yang pertama adalah memberikan informasi. Informasi
yang disampaikan adalah informasi yang ada kaitannya dengan bisnis dan
disampaikan dengan cara yang benar dan tepat.
Contohnya, seorang direktur mencari kandidat untuk menjadi sekretaris baru
dengan segala persyaratan yang harus dipenuhi dan dipasang di media cetak
maupun online. Pemasangan iklan di media cetak dan online inilah yang
dinamakan memberikan informasi dalam bisnis, yaitu informasi untuk mencari
sekretaris baru.

b. Memberikan Persuasi
Tujuan komunikasi yang kedua adalah memberikan persuasi. Persuasi adalah
komunikasi yang digunakan dengan tujuan untuk meyakinkan dan memengaruhi
orang lain. Dalam komunikasi bisnis, persuasi banyak dilakukan terutama pada hal
yang ada hubungannya dengan negosiasi bisnis.

c. Melakukan Kerja Sama


Tujuan yang terakhir dalam komunikasi bisnis adalah melakukan kerja sama antar
kedua belah pihak. Dengan melakukan kerja sama yang baik antar kedua belah
pihak, maka untuk bisa mencapai keberhasilan dalam bisnis menjadi lebih mudah.

Komunikasi dalam bisnis memang penting diterapkan dengan baik, sehingga lebih
mudah dalam mencapai keberhasilan bisnis. Jika memang dirasa Anda kurang bisa
berkomunikasi dengan baik, maka lebih baik Anda mulai belajar mengasah diri
agar pandai dalam berkomunikasi. Selain pandai dalam berkomunikasi, dalam
bisnis Anda juga harus pandai dalam mengelola keuangan bisnis Anda. Jurnal
adalah software akuntansi online yang membantu Anda dalam pengelolaan
keuangan bisnis Anda dengan lebih mudah, simpel, dan aman. Selain itu, banyak
fitur-fitur pelaporan keuangan dalam bisnis yang pasti Anda perlukan. Daftarkan
bisnis Anda sekarang juga dan nikmati free trial selama 14 hari untuk pengguna
baru. Untuk info lebih lanjut silahkan Anda klik di sini.
MEMBANGUN kOMUNIKASI EFEKTIF DALAM
MENENTUKANKEBERHASILAN PEMBELAJARAN

Category: Edukasi
Last Updated on Tuesday, 26 May 2015 Published Date Written by arisdwicahyono

MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM MENENTUKAN KEBERHASILAN


PEMBELAJARAN

Oleh: Aris Dwi Cahyono, M.Pd.

Widyaiswara Madya Unit Pengembang Edukasi dan LH

Abstrak

Kata kunci : komunikasi, pembelajaran, Pendidik,bahasa tubuh, efektif.

Komunikasi secara umum merupakan suatu proses penyampaian – penerimaan pesan


antar dua orang atau lebih. Pesan yang disampaikan dapat berupa komunikasi lisan, komunukasi
tulisan, komunikasi verbal, komunikasi non verbal. Komunikasi tulisan suatu proses
penyampaian pesan komunikasi dengan menggunakan kata-kata dalam bentuk tulisan yang
memilki makna tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa komunikasi tulisan adalah kegiatan
komunikasi yang menggunakan sarana tulisan yang dapat menggambarkan atau mewakili
komunikasi lisan termasuk kedalamnya adalah menulis dan membaca.

Komunikasi efektif dalam pembelajaran merupakan proses transformasi pesan berupa


ilmu pengetahuan dan teknologi dari pendidik kepada peserta didik, dimana peserta didik mampu
memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, sehingga menambah
wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menimbulkan perubahan tingkah laku menjadi
lebih baik. Pengajar adalah pihak yang paling bertanggungjawab terhadap berlangsungnya
komunikasi yang efektif dalam pembelajaran.

Dengan menguasai dan mengembangkan beberapa strategi serta teknik berkomunikasi


secara otomatis akan meningkatkan kemampuan untuk berhubungan dengan berbagai macam
orang.Seorang pendidik bisa menciptakan dan mengembangkan komunikasi yang efektif
melalui materi pembelajaran yang bisa diterima dan mudah dipahami oleh peserta didik.

Dalam komunikasi pendidikan, seorang pendidik harus mempunyai komunikasi pribadi


yang baik karena ini akan berpengaruh untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara
pendidik dan peserta didiknya. Seorang pendidik juga harus mempunyai peranan yang penting
untuk bisa mengendalikan kondisi kelas yang sehat karena merupakan tolak ukur keberhasilan.

Bahasa tubuh merupakan bagian yang sangat penting dalam komunikasi manusia yang
merupakan bagian komunikasi nonverbal untuk dapat menyampaikan pesan-pesannya sendiri.
Kita bahkan bisa memahami maksud komunikasi seseorang melalui bahasa tubuhnya. Hal lain
yang penting dari bahasa tubuh dalam komunikasi umumnya dan komunikasi antar pribadi
khususnya adalah membantu efektivitas komunikasi kita.

A. Latar Belakang

Komunikasi pendidikan sangat diperlukan demi keberlangsungan pendidikan. Proses


belajar-mengajar merupakan komunikasi antara seorang guru dengan muridnya. Di sini,
diperlukan penyampaian pesan yang efektif dengan tujuan pesan yang berisi topik-topik tertentu
dapat diterima dengan baik oleh peserta didik. Oleh karena itu, seorang guru hendaknya
menyadari bahwa dalam kegiatan belajar mengajar itu sesungguhnya ia sedang
berkomunikasi.Guru harus pandai dan memilih kalimat yang mudah dimengerti oleh muridnya.
dengan demikian pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik oleh muridnyadan
kkomunikasi pendidikan dapat berjalan dengan baik. komunikasi pada hakekatnya adalah suatu
proses sosial yaitu sesuatu yang berlangsung atau berjalan antara manusia. sebagai proses sosial
dalam komunikasi terjadi interaksi individu dengan lingkungannya. inilah yang akhirnya
menyebabkan terjadinya proses perubahan prilaku dari tidak tahu menjadi tahu dari tidak paham
menjadi paham. Didalam UU No. 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II
Pasal 3 disampaikan tujuan pendidikan nasional. Yang mana tujuan tersebut adalah untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga yang demokratis serta bertanggung jawqab.

B, Pembahasan

1. ArtiKomunikasi

Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris


“communication”), secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin
communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis dalam kata communis
ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang
memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi secara
terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang
kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah
manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward(1998:16) mengenai
komunikasi manusia yaitu: Human communication is the process through which
individuals –in relationships, group, organizations and societies—respond to and create
messages to adapt to the environment and one another. Bahwa komunikasi manusia
adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok,
organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi
dengan lingkungan satu sama lain. Ada beberapa ahli menyatakan beberapa pendapat
tentang komunikasi;
a. Evertt M. Rogers mendefinisikan komunikasi sebagai proses yang di dalamnya terdapat
suatu gagasan yang dikirimkan dari sumber kepada penerima dengan tujuan untuk
merubah perilakunya. Pendapat senada dikemukakan oleh Theodore Herbert, yang
mengatakan bahwa komunikasi merupakan proses yang di dalamnya menunjukkan arti
pengetahuan dipindahkan dari seseorang kepada orang lain, biasanya dengan maksud
mencapai beberapa tujuan khusus
b. Wilbur Schramm memiliki pengertian yang sedikit lebih detil. Menurutnya, komunikasi
merupakan tindakan melaksanakan kontak antara pengirim dan penerima, dengan
bantuan pesan; pengirim dan penerima memiliki beberapa pengalaman bersama yang
memberi arti pada pesan dan simbol yang dikirim oleh pengirim, dan diterima serta
ditafsirkan oleh penerima.(Suranto : 2005)
c. Mulyana(2000:61-69)mengungkapkanpengertiankomunikasidalampandangan:

1)KomunikasiSebagaiTindakanSatuArah

Komunikasisebagaisuatuprosespenyampaianpesandari komunikator ke komunikan,


misalnyatenaga pendidik kepadapihaklain(peserta didik), baik langsung melalui
suatu tatap muka ataupun tidak langsung melalui suatu media. Peristiwanya:
seseorang atau organisas imempunyai suatu informasi kemudian disampaikan kepada
orang lain,dan orang lain itu menerima informasi tersebut baik dengan cara
mendengarkan atau dengan cara membaca (suatuquiz).
Komunikasi yang terjadi berorientasi pada pesan: amessage-centered philosophy of
communication.Keberhasilan komunikasi seperti ini terletak pada penguasaan fakta
atau informasi dan pengaturan mengenai cara-cara
penyampaianfaktaatauinformasitersebut.

2)Komunikasi sebagaiInteraksi

Komunikasi merupakan suatu proses sebab-akibat atau aksi-reaksi secara bergantian


baik verbal ataupun non-verbal.Misalnya :seseorang menyampaikan informasi kepada
pihak penerima yang kemudian memberikanresponatasinformasiyang diterimanya
ituuntuk kemudian pihak pertama bereaksi lagi setelah menerimarespon atau
umpanbalikdari orang atau pihak kedua,dan seterusnya.Komunikasi demikian
berorientasi pada pembicara: aspeaker-centeredphilosophyof
communicationdanmengabaikan
kemungkinanseseorangbisamengirimdanataumenerimainformasipadasaatyangsama.Di
siniunsur umpanbalik (feed-back) menjadi cukup penting. Bagaimana pihak pengirim
dan penerima suatu informasi bisa silih berganti peran karena persoalan umpan balik.
Komunikasi sebagai transaksi merupakan suatu proses yang bersifat personal
karena makna atau arti yang diperoleh pada dasarnya bersifat pribadi. Penafsiran atas
suatu informasi melalui proses penyandian (encoding process)dan melalui penyandian
kembali (decoding process)dalam peristiwa komunikasi baik atas perilaku verbal atau
punatas perilaku non-verbal bisa amat bervariasi.

Peristiwanya:melibatkanpenafsiranyang bervariasi dan pembentukan makna yang lebih


kompleks.Komunikasi tidak membatasi pada kesengajaan atau respons yang teramati melainkan
pula mencakup spontanitas,bersifat simultan dan kontekstual.Komunikasi ini berorientasi pada
arti baru yang terbentuk: a meaning-centered philosophy of communication.

Berdasarkan beberapa definisi para ahli di atas dapat diambil pemahaman bahwa :
a. Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses penyampaian informasi.
Dilihat dari sudut pandang ini, kesuksesan komunikasi tergantung kepada desain
pesan atau informasi dan cara penyampaiannya. Menurut konsep ini pengirim dan
penerima pesan tidak menjadi komponen yang menentukan.
b. Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan dari seseorang kepada orang lain.
Pengirim pesan atau komunikator memiliki peran yang paling menentukan dalam
keberhasilan komumikasi, sedangkan komunikan atau penerima pesan hanya sebagai
objek yang pasif.
c. Komunikasi diartikan sebagai proses penciptaan arti terhadap gagasan atau ide yang
disampaikan. Pemahaman ini menempatkan tiga komponen yaitu pengirim, pesan, dan
penerima pesan pada posisi yang seimbang. Proses ini menuntut adanya proses
encoding oleh pengirim dan decoding oleh penerima, sehingga informasi dapat
bermakna.
2. Tujuan Komunikasi
a. Untuk mempelajari secara lebih baik dunia luar,seperti berbagai objek, peristiwa dan
orang lain. Meskipun informasi tentang dunia luar itukita kenal umumnya melalui
mass-media, tetapi hal itu pada akhirnya seringkali didiskusikan, dipelajari,
diinternalisasi melalui komunikasi dalam pembelajaran. Nilai-nilai, sistem
kepercayaan, dan sikap-sikap nampaknya lebih banyak dipengaruhi oleh pertemuan
interpersonal dari pada dipengaruhi mediab ahkan sekolah.
b. Untuk memelihara hubungan dan mengembangkan kedekatan atau keakraban. Melalui
komunikasi kita berkeinginan untuk menjalin rasa cinta dan kasih sayang. Disamping
cara demikian mengurangi rasa kesepian atau rasa depresi, komunikasi bertujuan
membagi dan meningkatkan rasa bahagia yang pada akhirnya mengembangkan
perasaan positif tentang diri kita sendiri. Kita diajari tidak boleh
iri,dengki,dendam,saling fitnah dan saling bunuh; kita semua akan mati dan dikuburkan
orang lain.
c.Melalui komunikasi, seorang pendidik mencoba mencapai tujuan pembelajaran dengan
cara berinteraksi dengan peserta didik; membagi informasi atau gagasan, melakukan
tukar pengalaman, mendorong dan saling membentuk sikap- sikapdan kebiasaan-
kebiasaan baru yang efektif berdasarkan persepsi yang diperoleh selama pembelajaran.
3. Jenis-jenis Komunikasi
a. Komunikasi intrapersonal
Komunikasi didalam diri individu yang berfungsi agar adanya kreativitas imajinasi,
suatu pemahaman untuk bisa mengendalikan diri, dan adanya kedewasaan untuk bisa
mengambil keputusan sesuai dengan kapasitasnya
b. Komunikasi interpersonal
Komunikasi yang terjadi antara dua orang dengan ciri adanya kontak secara langsung
dan adanya percakapan
c. Komunikasi kelompok
Komunikasi ini terdiri atas interaksi tatap muka dengan tujuan untuk saling berbagi
informasi atau menyelesaikan suatu permasalahan. Dalam hal ini, setiap anggota dapat
saling mengetahui karakteristik pribadi anggotanya
d. Komunikasi masa
Komunikasi ini ditujukan untuk menyampaikan pesan kepada orang banyak dengan
harapan orang lain akan mengikuti pesan yang disampaikan
4. Bentuk Komunikasi berdasarkan adanya media atau tidak
a. Komunikasi langsung
Komunikasi langsung adalah komunikasi yang dilakukan secara face to face (tatap
muka). Selain itu juga, komunikasi langsung dapat dilakukan dengan cara melakukannya
melalui telepon. Jadi dapat dikatakan bahwa komunikasi langsung merupakan salah satu
cara berinteraksi antara seseorang dengan orang lain secara langsung
b. Komunikasi tidak langsung
Komunikasi tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan biasanya melalui
perantara, biasanya pengirim pesan menyampaikan pesannya melalui surat atau fax.
5. Model Proses Komunikasi
Secara sederhana komunikasi dapat dipahami sebagai suatu proses atau aliran mengenai
suatu pesan atau informasi bergerakdari suatu sumber(komunikator) hingga penerima
(komunikan) dan berlangsung dinamis.Suatu penyimpangan yang terjadi dalam komunikasi
pada dasarnya merupakan hambatan. Bagan dibawah inimenggambarkan sebuah proses
komunikasi :

Tujuan sebuah proses komunikasi adalah menyampaikan suatu pesan atau informasi
dari komunikator kepada penerima setepat mungkin; apapun bentuk dan cara
penyampaiannya. Akan tetapi fakta dilapangan yang sering terjadi bahwa sebuah pesan atau
informasi itu berubah arti (distorsi) sampai penerima. Sedangkan distorsi disebabkan
karena akibat gangguan (noise) dalam proses komunikasi. Distorsi sebenarnya tidak boleh
terlalu banyak dan sering terjadi dalam sebuah komunikasi.
Untuk meminimalisasi distorsi yang terjadi dalam sebuah proses komunikasi perlu
mencermati 8 komponen yaitu:
a. Konteks(lingkungan)merupakan sesuatu yang kompleks antara dimensi fisik,sosial-
psikologis dan dimensi temporal saling mempengaruhi satu sama lain. Kita mesti
memahami bahwa kenyamanan ruangan, peranan seseorang dan tafsir budaya serta
hitungan waktu, merupakan contoh dari sekian banyak unsur lingkungan komunikasi.
b. Komponen sumber-penerima menunjukkan bahwa keterlibatan pendidikdan peserta
didik dalam berkomunikasi sama yaitu mereka sebagai penyampai pesan dan juga
penerima.Sebagai sumber dalam berkomunikasi menunjukkan bahwa Anda mengirim
pesan. Pengirim pesan berarti berbicara, menulis,memberikan isyarat tubuh atau
tersenyum.Selain sebagai pengirim pesan, juga menerima pesan. Pada saat Anda
berbicara dengan orang lain, Anda berusaha untuk memperoleh
tanggapan: dukungan, pengertian, simpati, dan sebagainya; dan pada saat Anda
menyerap isyarat-isyarat non-verbal, Anda menjalankan fungsi penerima dalam
berkomunikasi
c. Encoding dan decoding ; seseorang mengawali proses komunikasi dengan mengemas
sebuah pesan yang dituangkan kedalam gelombang suara atau kedalam selembar kertas.
Kode-kode yang dihasilkan ini berlangsung melalui proses pengkodean (enkoding).
Bagaimana suatu pesan terkodifikasi, amat tergantung pada keterampilan,sikap,
pengetahuan dan sistem sosial budaya yang mempengaruhi. Artinya, keyakinan dan
nilai-nilai yang dianut memiliki peranan dalam menentukan tingkat efektivitas sumber
komunikasi. Proses kodifikasi(pengkodean) dipihak sumber komunikasi hingga pesan itu
terkode, pada dasarnya mengandung unsur penafsiran subjektifatas simbol-simbol yang
terdiri dariperspektif sosial budaya yang bisa menimbulkan distorsi bahkan makna yang
berlainan sama sekali. Sebelum suatu pesan itu disampaikan atau diterimakan dalam
berkomunikasi kita berusaha menghasilkan pesan simbol-simbol patut diterjemahkan
lebih dahulu kedalam ragam kode atau simbol tertentu oleh si-penerima melalui
mendengarkan atau membaca.
d. Kompetensi Komunikasi; mengacu pada kemampuan Anda berkomunikasi secara efektif
(dari SpitzbergdanCupach,1989). Kompetensi ini mencakup pengetahuan tentang
peranlingkungan dalam mempengaruhi isi dan bentuk pesan komunikasi. Suatu topik
pembicaraan dapat dipahami karena hal itu layak dikomunikasikan pada orang tertentu
dalam lingkungan tertentu akan tetapi bisa tidak layakun tuk orang dan lingkungan yang
lain.Kompetensi komunikasi juga mencakup kemampuan tentang tata cara perilaku non-
verbal seperti kedekatan, sentuhan fisik,dan suara keras.
e.Pesan dan Saluran : Pesan sebenarnya merupakan produk fisik dari proses kodifikasi.Jika
seseorangitu
berbicaramakapembicaraanituadalahpesan.Jikaseseorangitumenulismakatulisanituadalah
pesan.Bilakitamelakukan suatu gerakan maka gerakan itu adalah pesan.Pesan itu
dipengaruhi oleh kode atau kelompok simbol yang digunakan untuk mentransfer makna
atau isi dari pesan itu sendiri dan dipengaruhi oleh keputusan memilih dan menata
kodedan isi tersebut. Menurut Sendjaja(1994) mengutip pendapat Reardon bahwa
kendala utama dalam berkomunikasi seringkali lambang atau simbol yang sama
mempunyai makna yang berbeda. Kurangnya kecermatan dalam memilih kode atau
mentransfer makna dan menata kode serta isi pesan dapat memunculkan sumberdistorsi
komunikasi. Saluran merupakan medium; lewat mana suatu pesan itu berjalan. Saluran
dipilih oleh sumberkomunikasi. Sedangkan sumber komunikasi dapat dibedakan
berdasarkan jaringan otoritas dan pelaksanaan yang disebut formal dan saluran informal
biasanya digunakan untuk meneruskan pesan-pesan pribadi atau pesan-pesan sosial yang
menyertai pesan-pesan yang disampaikan secara formal.
f. Umpan balik secara efektif adalah suatu cara yang dapat dipertimbangkan untuk
menghindari dan mengoreksi terjadinya distorsi. Umpan balik merupakan pengecekan
sejauh mana keberhasilan yang dicapai dalam mentransfer makna pesan antara
komunikator dan komunikan.Setelahsi-penerima pesan melaksanakan pengkodean
kembali, maka yang bersangkutansesungguhnya telah berubah menjadi sumber.
Maksudnya bahwa yang bersangkutan mempunyai tujuan tertentu, yakni
untuk memberikanrespon atas pesan yang diterima, dan ia harus melakukan penkodean
sebuah pesan dan mengirimkannya melalui salurantertentukepada pihakyang semula
bertindaksebagai pengirim. Umpanbalik menentukan apakah suatu pesan telah benar -
benar dipahami atau belum dan adakah suatu perbaikan patut dilakukan.
g. Gangguan merupakan komponen yang mendistorsi sebuahpesan.Gangguan dapat
terjadi pada kedua belah pihak baik penyampai atau penerima pesan dalam komunikasi.
Gangguan ini dapat berupa fisik, psikologis dan semantik ataukebahasaan. Misalnya
desingan suara mobil, pandangan atau pikiran yang sempit dan penggunaan istilah yang
menimbulkan arti yang berbeda-beda, merupakan contoh dari masing-masing jenis
gangguan yang dapat mendistorsi pesan yang dimaksudkan dalam komunikasi.
h. Efek Komunikasi. Pada setiap peristiwa komunikasi selalu mempunyai konsekuensi
atau dampak atas satu atau lebih yang terlibat. Dampak itu berupa perolehan
pengetahuan, sikap-sikap baru atau memperoleh cara-cara gerakan baru sebagai refleksi
sikomotorik.

6. Persepsi dan Hubungan Interpersonal

Dalam setiap komunikasi yang melibatkan dua orang atau


beberapa orang, akan ditemukan beragam pribadi yang harus dikenali, yaitu dirikita sendiri dan
diripihak/orang lain yang menjadi partner komunikasi. Sedangkan untuk mengenali orang lain
bukanlah perkara mudah dan sederhana. Hal itu akan berhubungan dengan proses psikologis
yaitu persepsi.Persepsi merupakan proses internal dalam diri seseorang yang memungkinkan ia
memilih, mengorganisasikan,dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan sehingga hal itu
mempengaruhi perilaku yang bersangkutan.
Proses persepsi melibatkan penginderaan atas suatu objek yaitu melalui penglihatan,
pendengaran, penciuman, perabaan, dan pengecapan; kemudian perhatian atas sesuatu
objek/pesan tersebut dapatmenarikperhatian;daninterpretasi.
Karenaitu,persepsimerupakanintikomunikasisedangkanpenafsiran (interpretasi)merupakaninti
persepsi(Mulyana,2000).
Secara teoritik persepsi baikterhadap lingkungan fisik ataupunterhadap lingkungan
sosial (termasuk lingkungan masyarakat atau organisasi seperti halnya sekolah) tidak
akan akurat dan banyak memiliki keterbatasan untuk dijadikan
perolehanpengetahuan/informasi.Dalammemahamisuatuobjekdanmempersepsiorang
lain,kitaharusmembuatkesimpulan berdasarkaninformasiyang tidaklengkap,yaitu
informasiyang hanyadiperolehmelaluikelimainderakita.Maka,ketikakita
berkomunikasi,kitaakanmendasarkanpersepsiterhadaporang
lainatasperilakukomunikasinyayangdapatkita amati.
Jendela Johariadalah salahsatu modelinovatifuntukmemahamitingkat-tingkat kesadarandan
penyingkapan diri dalam komunikasi dalam pelatihan (Tubbsdan Moss;
Editor:Mulyana,1996:13).Modelini menawarkan suatu cara melihat kesaling-bergantungan
hubungan antara intrapersonal dan hubungan interpersonal. Model Jendela Johari
digambarkan dalam empat kuadran yang mirip empat kaca pada sebuah jendela seperti gambar
dibawah ini.

Diketahui diri sendiri Tidak diketahui diri sendiri

Terbuka Gelap
Diketahui orang lain
1 2

Tersembunyi Tidak diketahui


Tidak diketahui orang lain
3 4

Gambar jendela Johari


Kuadranpertamadisebutkuadranterbuka.Tahapini
mencerminkanketerbukaanAndapadaduniasecaraumum.
KuadraninimencakupsemuaaspekdiriAndayangAndaketahuidandiketahuiolehorang
lain.Kuadraninimenjadidasardalam berkomunikasiantar duaorang.
Kuadrankedua
adalahkuadrangelapmeliputisemuahalmengenaidiriAndayangdirasakanoranglaintetapi tidak
andarasakan.Contoh Andaterlalumemonopolipercakapantanpa Andasadari.
Kuadranketiga,kuadrantersembunyi.Kuadraninimenentukankebijaksanaan.Kuadraninidiban
gunoleh semuahal yang
Andalebihsukatidakmembeberkannyakepadaoranglain.Misalkanpermasalahanperceraianorang
tuaAnda,gajiAnda, perasaanAndapadasahabatsekamar.
Kuadrankeempat, sering
disebutkuadrantakterketahui.KuadrangelaptidakAndaketahuimeskipun
diketahuioranglain.KuadraninimewakilisegalasesuatutentangdiriAndayangbelumpernahditelusu
ri,olehAndaatauoleh orang
lain.Andahanyadapatmendugabahwahaliniada,ataumenyadarinyadalamretrospeksi.
a. Tahapanhubungan interpersonalberlangsungdalambeberapatahap,mulaitahap
interaksiawalsampai tahap pemutusan (dissolution). Seorang kawan yang akrab tidak
begitu saja terjadi setelah adanya pertemuan, untuk menumbuhkankeakraban
dilakukansecarabertahap.TerdapatlimatahapanyangdikemukakanDeVito(1986b)dimanatahapan
inidapatmenjadidasardalammenjalinhubungan.Kelimatahapitu
adalahkontak,keterlibatan,keakraban,perusakandan pemutusan.
1) Tahappertamakitamembuatkontak,adabeberapamacampersepsialatindra,Andamelihat,m
endengar dan membaui seseorang. Beberapa peneliti, dalam tahap ini selama empat
menit pertama (interaksi awal), Anda akan
memutuskanapakahinginmelanjutkanhubunganiniatautidak.Padatahapinipenampilanfisikb
egitupenting,karenadimensi
fisikbegituterbukauntukdiamatisecaramudah.Namundemikian,kualitas-kualitaslain,
sepertibersahabat,kehangatan, keterbukaan,dandinamismejugaterungkapdalam
tahapini.JikaAndamenyukaiorang tersebutmakaakanberlanjutketahap kedua.
2) PadatahapiniAndamengikatdiriAndalebihjauh.Andamengikatkandiriuntuklebihmengena
lorang
lain.Andamungkinmembinahubunganprimer,sehinggaoranglainitumenjadisahabatbaikata
ukekasihAnda.Komitmenini dapatmenjadiberbagaibentuk,perkawinan,membantuorang
ituataumengungkapkanrahasiabesarAnda.Tahapinihanya disediakanuntuksedikitorang
paling banyakempatorang,karenajarang sekali orang memilikilebihdariempatorang
sahabat.
3) Dalamtahap berikutnyamerupakanpenurunanhubungan,ketika ikatan diantara kedua
pihakmelemah.
Padatahapperusakan,Andamulaimerasabahwahubunganinimungkintidaklah sepertiyang
Andapikirkansebelumnya.Anda berduamenjadisemakinjauh,makin
sedikitwaktusenggangyang AndalaluibersamadanapabilaAndaberduabertemuAnda saling
berdiamdiritidaklagibanyakmengungkapkandiri.JikatahapperusakaniniberlanjutAndamem
asukitahappemutusan.
4) Tahappemutusanadalahpemutusanikatanyangmempertalikankeduapihak.Jikabentukikata
nitu adalah
perkawinanpemutusanhubungandilambangkandenganperceraian,walaupunpemutusanhub
unganaktualdapatberupa hidupterpisah.Dalambentukmateriinilahtahap ketikaharta
kekayaandibagidanpasangansuamiistrisaling berebuthak pemeliharaananak.

7. Mendengarkan dan Berbicara


Mendengarkandanberbicaramerupakanhalyang
utamadalamberkomunikasisecarainterpersonal.
Pendengaraktifadalahmendengaruntukmengertiapayang
dikatakandibalikpesanitu.Apabilaterjadikekurangandalam proses mendengarkanmakayang
terjadiadalahketidak-mengertianbahasayang digunakandalammenerjemahkanpesanyang
disampaikan,kurangnyawaktuuntukmenerjemahkanpesandalam bentuk kata-
kata,ataumengabaikanisyaratnonverbal yang mengiringipesanverbal.
Seseorangyang mendengarkandenganaktifharusdapatmengetahuijugapesan
yangditerimasecara keseluruhan dan dari sudut pandang yang berbeda dariapa
yangdikatakan seseorang.
Beberapahalyangperludiperhatikanuntukmendengarkansecaraaktif, yaitu:
a.
Mendengarkandenganmenangkapungkapannonverbalsebaikisyaratverbal.Padasaat
mendengarkandenganaktif, penerima akan mendapat umpan balik dengan
menguraikan sendiri kata-kata tentangpesan yangdisampaikan oleh sumber.
b. Penerimapesanmengecekkembali(perceptioncheck)yaituapayangterkandung dalam
sebuahpesanyangditerimanyauntuk mengertipesanapa yangsesungguhnya.
c. Gambaran perilaku (behavior descriptions) ini merupakan gambaran individu
yang sangat spesifik. Kegiatan
pengamatankepadaoranglaintanpamembuatkeputusanataumengeneralisasitentang apa
latarbelakang dan sifat-sifatnya.
Teknikmendengarkanefektif dapatmembantupara
komunikatormempunyaiinformasiyang akurat.Pastikanbahwa
kualitasinformasiyangbaiktidakhanyamerupakantantangandalammendengarkan.Keduanyaba
ikpengirimmaupunpenerima harus memastikan bahwa mereka mempunyai kualitas
ketepatan dari informasi yang benar. Brownell menyatakan bahwa
efektivitasmendengarkandapatdimengertimelaluiindikatorperilaku: seseorang
merasaberhubungandenganmendengarkan
secaraefektifdalamenamunsuryangdikenalHURIERModel(Hearing,Understanding,Remem
bering,Interpreting,Evaluating, andResponding).

8. KetrampilanBerbicara
Ketrampilan verbal dalam berbicara merupakan kemampuan mengekspresikan
bahan pembicaraan dalam bahasakata-
kata.Tidakadaaturanyangmengikatataustandardalampenggunaannya,baikmenyangkutpanjangkat
a-kata
maupunrincianuraianyangakadisampaikan.Semuanyatergantungpadaunsurtingkatpengalaman,p
anjangpembicaraan, materipembicaraan,sertawaktu yangtersedia.
Dalamberbicaratidakbaikmengunakankata-katajargonyaitukata-katayang dibuat dan
digunakan untukkalangan tertentu saja dimana orang lain tidakmengerti.Untukmenghindari
kata-katajargondalamkomunikasi disarankan untuk mengunakan kata-katayang
pendek,sederhana,danlangsungpadasasaran. Sedangkan
teknikyangdapatdigunakandalammeningkatkaneffektifitaspenampilanberbicaraverbaladalah
sebagaiberikut:
a. Percayadiri: adalah keyakinan pada kemampuan dan penilaian diri sendiri dalam
melakukan tugas dan memilih pendekatan yang efektif. Hal ini termasuk kepercayaan
atas kemampuannya menghadapi lingkungan yang semakin menantang dan kepercayaan
atas pendapatnya.
b. Ucapkan kata-kata dengan jelas dan perlahan-lahan, berikan penekanan dan
pengulanganuntuk hal-halyangdianggap penting.
c. Berbicaralah dengan wajar sebagaimana biasanya, jangan terkesan seperti penyair
atau sedang berdeklarasi.
d. Hindari suaramonoton,gunakantekanandaniramatertentuuntukmenampilkanpoin-poin
tertentusepertimarahdengannadatinggi,sedihdengansuaramemelas,tetapihindarkankesans
epertipemain drama.
e. Menarik napas dalam-dalam,dua sampai dua kali untuk mengurangi ketegangan. Atur
napas secara normal jangan terkesan seperti yang sedang dikejar-kejar.
f. Hindarisindromem,ah,anu,apadansebagainya.Jikaterpojokdankehabisanbicara.
g. Membaca paragraf yang dianggap penting dari teks tulisan.Jangan merasa malu dengan
ha lini karena pendengar akan berfikir bahwa kita akan menekankan poin pembicaraan.
h. Siapkanairminum(terutamamerekayangsering kali kehabisannapasjikaberbicara).

9. Pengertian Komunikasi Nonverbal dan Bahasa Tubuh

Dalam daftar istilah Cultural and Communication Studies, Sebuah Pengantar Paling
Komprehensif dinyatakan, komunikasi nonverbal adalah ”semua eksprsi eksternal selain kata-
kata terucap atau tertulis (spoken and written word), termasuk gerak tubuh, karakteristik
penampilan, karakteristik suara, dan penggunaan ruang dan jarak (Fiske, 2004;281). Sedangkan
Harris (1990:7) menyebutkan komunikasi nonverbal diacukan pada bahasa tubuh, seperti gerak-
gerik tubuh. Pengertian yang lebih ringkas diberikan Jandt (1998:97) yang menyebut komunikasi
nonverbal sebagai ”pesan yang disampaikan tanpa menggunakan kata-kata”.
Secara sederhana bahasa tubuh dapat diartikan,
”penyampaian pesan nonlisan yang menggunakan kemampuan seluruh anggota badan untuk
menyampaikan pesan”, seperti menggunakan gerak tubuh, mimik wajah, isyarat tangan dan jarak
tubuh. Pease (1987) menyebut bahasa tubuh itu mencakup mulai dari isyarat tangan, isyarat
mata, posisi tubuh hingga jarak yang dibangun antara dua orang yang berbicara.

1. Fungsi Komunikasi Nonverbal

Jandt (1998:100-101) menyebutkan beberapa fungsi komunikasi nonverbal dalam komunikasi


manusia, yaitu sebagai berikut.

Menggantikan pesan lisan, yang biasanya dilakukan bila situasi tak memungkinkan untuk
menyampaikan pesan lisan.

 Menyampaikan pesan-pesan yang enak disampaikan secara lisan, penyampaian dengan


menggunakan isyarat tanpa merasa menyinggung perasaan atau mempermalukan.
 Membentuk kesan yang mengarahkan komunikasi, ada saatnya kita mengelola kesan
orang lain terhadap diri kita melalui pesan nonverbal.
 Memperjelas relasi, mengingat pesan komunikasi itu mengandung isi dan informasi
tentang relasi.
 Mengatur interaksi, ini terjadi, misalnya manakala kita terlibat dalam percakapan antar
pribadi.
 Memperkuat dan memodifikasi pesan-pesan verbal, isyarat-isyarat nonverbal dapat
menjadi mata pesan yang mempengaruhi penyandibalikan (decoding) pesan.
 Sedangkan Wood (1994:152-155) menyebut ada 3 (tiga) fungsi komunikasi nonverbal,
yaitu:
 komunikasi nonverbal melengkapi komunikasi verbal;
 komunikasi nonverbal mengatur interaksi;
 komunikasi nonverbal membangun relasi tingkatan makna, yang pada dasarnya terdiri
dari tiga dimensi-dimensi primer relasi tingkat makna, yaitu responsivitas, menunjukan
suka-tidak suka, dan kekuasaan atau kontrol.

2. Jenis-Jenis Komunikasi Nonverbal

Jandt (1998:104-116) mencatat ada (9) sembilan jenis komunikasi nonverbal, yaitu sebagai
berikut:

o Proxemics (Kedekatan), Istilah ini berasal dari Edward Hall yang mengambilnya dari kata
Proximity (kedekatan) untuk menunjukan adanya ruang atau tetorial baku dan ruang
personal yang kita gunakan dalam berkomunikasi.
o Kinesics (Kinesik), Istilah ini digunakan untuk menunjukan gerak-gerik atau sikap tubuh
(gestures), gerak tubuh (body movement), ekspresi wajah, dan kontak mata.
o Chronemics (Kronemik), Istilah ini berkaitan dengan waktu. Ada yang memandang waktu
itu berjalan linier atau mengikuti garis lurus yang bergerak dari titik awal menuju titik
akhir.
o Paralanguage (Parabahasa), Istilah ini menunjuk pada unsur-unsur nonverbal sauara
dalam percakapan verbal.
o Kebisuan, Istilah ini dipandang agak membingungkan karena membisu dipandang tidak
berkomunikasi. Namun sebenarnya, dalam kebisuan orang mengkomunikasikan sesuatu.
o Haptics, Istilah ini berkaitan dengan penggunaan sentuhan dalam berkomunikasi.
o Tampilan Fisik dan Busana, Istilah ini menunjukan pesan nonverbal dapat juga berupa
tampilan fisik dan busana yang dikenakan.
o Olfactics, Istilah ini berkaitan dengan penggunaan indera penciuman dalam
berkomunikasi nonverbal. Bukan hanya bau wangi parfum, tetapi juga bau badan
berpengaruh terhadap komunikasi.
o Oculesics, Istilah ini menunjuk pada pesan yang disampaikan melalui mata.

Dengan demikian, komunikasi nonverbal yang menyampaikan pesan-pesan nonverbal


merupakan bagian dari setiap bentuk komunikasi manusia. Tanpa ada pesan nonverbal, kita
akan merasakan komunikasi berlangsung hambar dan dingin karena fungsi komunikasi
nonverbal yang amat penting dalam kegiatan komunikasi.
3. Bahasa Tubuh

Bahasa tubuh pada dasarnya penyampaian pesan dengan menggunakan tubuh kita sendiri
sebagai penyampai pesannya diluar mulut kita. Dalam berkomunikasi melalui bahasa tubuh,
manusia menggunakan semua unsur komunikasi, kecuali ungkapan lisan. Sebagai bagian
dari komunikasi nonverbal, fungsi-fungsi komunikasi nonverbal pun melekat pada fungsi
bahasa tubuh.

a). Ekspresi Wajah

Baskin dan Aronoff (1980:104) menyebutkan sejumlah kondisi emosional yang tampak
pada wajah yang sifatnya universal, seperti berikut ini:
 Tertarik adalah Emosi yang menunjukan senang yang mungkin terkait dengan observasi
atas satu fenomena baru untuk pertama kalinya.
 Gembira adalah Ekspresi kesenangan atau kegembiraan, yang dekat dengan emosi
positif yang sudah ada.
 Terkejut adalah Ekspresi yang merupakan respons awal terhadap stimulus yang tiba-tiba
muncul yang melebihi ambang batas.
 Takut adalah Ekspresi yang terkait dengan naluri menjaga diri. Pada manusia ada
tentang luas kemungkinan rasa takut mulai dari yang ancaman bahaya yang biasa-biasa
saja hingga teror total.
 Kesedihan adalah Ekspresi kekecewaan terhadap beberapa peristiwa yang terjadi saat
ini atau pada masa lalu, kekecewaan atas sesuatu yang tak bisa kita kendalikan
sepenuhnya hingga hinaan atau cacian tentang diri kita yang sebenarnya bisa kita lakukan
dengan lebih baik.
 Marah adalah Ekspresi yang bersumber sari sesuatu yang mungkin membuat sedih yang
ingin kita hindari. Juga merupakan ekspresi terbuka rasa permusuhan yang membentang
mulai dari ketidak senangan yang biasa-biasa saja hingga amukan.
 Jijik adalah Ekspresi tidak bisa menerima atau merendahkan yang sangat kuat. Pengirim
pesan ini melihat dirinya jelas lebih unggul dibandingkan penerima pesan.

b). Mata
Kepribadian yang kuat diidentikan dengan sorot mata yang tajam. Permainan mata juga
dianggap sebagai bagian penting dalam perjuangan hidup. Konon mata manusia, akan
membesar atau berkonsentrasi karena sikap dan suasana hatinya berubah dari positif ke
negatif (Pease, 1987:93).

c). Anggota Badan

Baskin Aronoff (1980:106) memyebutkan beberapa fungsi gerakan anggota tubuh


dalam komunikasi. Fungsi tersebut adalah (a) mengilustrasikan apa yang kita
komunikasikan, (b) menekankan pada apa yang kita komunikasikan, (c) menata interaksi
dalam komunikasi, (d) menunjukan emosi, khususnya tingkat emosi, dan (e) menyesuaikan
dengan kebutuhan tubuh dan kebutuhan emosional. Bahasa tubuh merupakan bagian sangat
penting dalam komunikasi manusia. Bahasa tubuh, sebagai bagian komunikasi nonverbal,
juga menyampaikan pesan-pesannya sendiri. Kita bahkan bisa memahami maksud
komunikasi seseorang melalui bahasa tubuhnya. Bahkan kita pun bisa memperoleh
”bocoran”mengenai kondisi emosi lawan komunikasi kita melalui bahasa tubuhnya. Hal lain
yang penting dari bahasa tubuh dalam komunikasi adalah membantu efektivitas komunikasi
kita. Pesan verbal diperkuat dengan pesan nonverbal atau bahasa tubuh atau pesan nonverbal
dapat menggantikan pesan verbal. Pesan verbal tersebut dapat dilakukan baik karena
situasinya seperti ditengah keramaian atau pun karena memang isi pesannya seperti pesan
yang bernada kritik terhadap orang yang dekat dengan kita.

Dengan demikian, dalam komunikasi antarpribadi, bahasa tubuh memainkan peran


penting. Penggunaan zona dalam komunikasi antarpribadi merupakan salah satu aspek penting
bahasa tubuh. Kita akan membawa lawan komunikasi kita pada zona intim untuk menunjukan
keakraban sehingga suasana komunikasi antarpribadi bisa terbangun. Kita pun menggunakan
bahasa tubuh lainnya, seperti tatapan mata dan sentuhan. Ini menunjukan bahasa tubuh sangat
penting dalam komunikasi antarpribadi karena bukan hanya membantu menyampaikan pesan
tetapi juga menunjukan sikap kita terhadap lawan komunikasi
B. Strategi meningkatkan Komunikasi
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan atau planning dan manajemen untuk
mencapai suatu tujuan. Akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut strategi tidak berfungsi
sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan
bagaimana taktik operasionalnya.
Demikian pula dengan strategi komunikasi yang merupakan perpaduan antara
perencanaan komunikasi dengan menajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Strategi komunikasi ini harus mampu menunjukkan bagaimana operasional praktis
yang harus dilakukan, dalam arti bahwa pendekatan bisa berbeda-beda sewaktu-waktu
tergantung pada situasi dan kondisi.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan komunikasi yaitu;

1. Mengenali sasaran komunikasi

Sebelum melakukan komunikasi seseorang perlu mengetahui dan memahami siapa


saja yang akan menjadi sasaran komunikasi tersebut. Sudah tentu ini tergantung pada
tujuan komunikasi, apakah agar komunikan hanya sekedar mengetahui ataukah agar
komunikan melakukan tindakan tertentu. Apapun tujuan, metode, dan banyaknya sasaran,
pada diri komunikan perlu memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Kerangka referensi
Kerangka referensi seseorang terbentuk dalam dirinya sebagai hasil dari perpaduan
pengalaman, pendidikan, cita-cita, gaya hidup, norma hidup, status sosial, ideologi,
dan lain-lain.
b. Situasi dan kondisi
Faktor situasi ini terjadi pada saat komunikan akan menerima pesan yang
disampaikan oleh komunikator. Situasi yang bisa menghambat komunikasi harus bisa
diantisipasi sebelumnya. Sedangkan yang dimaksud kondisi adalah keadaan fisik dan
psikis komunikan pada saat ia sedang menyampaikan atau menerima pesan
komunikasi. Komunikasi kita tidak akan efektif jika komunikan sedang marah, sedih,
bingung, sakit, atau lapar.

2. Pemilihan media komunikasi

Ada berbagai macam media komunikasi yang jumblahnya banyak, mulai dari
yang tradisional sampai dengan modern. Untuk mencapai sasaran komunikasi kita bisa
memilih salah satu atau menggabungkan beberapa media tergantung dari tujuan yang
akan dicapai, pesan yang akan disampaikan, dan teknik yang akan dipergunakan. Peran
media sangatlah penting untuk membantu proses komunikasi tersebut dan masing-
masing media memiliki kelebihan atau keunggulan dan kekurangan.

3. Pengkajian tujuan pesan

Penentuan tujuan berkomunikasi sangat penting bagi komunikator dalam


berkomunikasi karena akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan teknik yang
akan diambil.
4. Peranan komunikator dalam komunikasi

Ada beberapa faktor esensi yang harus diperhatikan oleh komunikator melakukan
komunikasi yaitu;
a. Daya tarik sumber
Seorang komunikator akan berhasil dalam komunikasi jika mampu mengubah sikap,
opini, dan perilaku komunikan melalui mekanisme daya tarik, yakni ketika pihak
komunikan merasa bahwa komunikator ikut serta dengannya. Dengan kata lain,
komunikan merasa memiliki kesamaan dengan komunikator sehingga komunikan
bersedia taat pada isi pesan yang disampaikan komunikator.
b. Kredibilitas sumber
Faktor kedua yang bisa menyebabkan komunikasi berhasil adalah kepercayaan
komunikan pada komunikator. Kepercayaan ini banyak bersangkutan dengan profesi
keahlian yang dimiliki seorang komunikator.
Komunikasi yang efektif dalam pembelajaran banyak ditentukan oleh keaktifan
antara pendidik dan peserta didik dalam bentuk timbal balik berupa pertanyaan, jawaban
pertanyaan atau berupa perbuatan baik secara fisik maupun secara mental. Adanya umpan
balik ini memungkinkan pembelajar mengadakan perbaikan-perbaikan cara komunikasi
yang pernah dilakukan. Keefektifan komunikasi dapat mengambarkan kemampuan orang
dalam menciptakan suatu pesan dengan tepat, yaitu pengirim pesan dapat mengetahui
bahwa penerima pesan mampu menginterprestasikan sama dengan apa yang dimaksudkan
oleh si pengirim.
Selain itu keefektifan pembelajaran sangat ditentukan oleh adanya perhatian dan
minat pebelajar. Ini sesuai dengan model “AIDA singkatan dari Attention (perhatian ),
Interest (minat), Desire (hasrat), dan Action (kegiatan)” . Maksudnya agar terjadi kegiatan
pada diri pebelajar sebagai komunikan, maka terlebih dahulu harus dibangkitkan perhatian
dan minatnya kemudian dilanjutkan dengan penyajian bahan. Dengan demikian timbul
hasratnya untuk melaksanakan kegiatan, sehingga walaupun persepsinya tidak terlalu sama
dalam menerima pesan tetapi perbedaannya tidak terlalu banyak. Karena secara psikologis
setiap orang akan menanggapi dan memberi makna yang berbeda-beda sesuai dengan
karakternya masing-masing.

Komunikasi yang jelas dalam sebuah pembelajaran adalah salah satu syarat bahwa
pembelajaran berlangsung efektif. Jadi bila kita ingin menjadi guru yang efektif, marilah
kita bersama-sama memperbaiki kemampuan kita berkomunikasi kepada peserta didik
dalam setiap pembelajaran.
Ada beberapa komponen dalam komunikasi pembelajaran yang efektif, yaitu:
 Penggunaan terminologi yang tepat
 Presentasi yang berkesinambungan dan sistematis
 Sinyal transisi atau perpindahan topik bahasan
 Tekanan pada bagian-bagian penting pembelajaran
 Kesesuaian antara tingkah laku komunikasi verbal dengan tingkah laku
komunikasi nonverbal.
Ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam komunikasi yang efektif:
1) Respect adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang
kita sampaikan. Jika kita harus mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan dengan
penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaan seseorang. Pahami bahwa seorang
pendidik harus bisa menghargai setiap peserta didik yang dihadapinya. Rasa hormat
dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam berkomunikasi
dengan orang lain. Ingatlah bahwa pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan
dianggap penting. Jika kita bahkan harus mengkritik atau memarahi seseorang,
lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaan seseorang. Jika
kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan
menghormati, maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi
yang akan meningkatkan efektivitas kinerja kita baik sebagai individu maupun secara
keseluruhan sebagai tim.
Menurut Dale Carnegie dalam bukunya “How to Win Friends and Influence
People”, rahasia terbesar yang merupakan salah satu prinsip dasar dalam berurusan
dengan manusia adalah dengan memberikan penghargaan yang jujur dan tulus.
Seorang psikolog yang sangat terkenal William James juga mengatakan bahwa
“Prinsip paling dalam dari sifat dasar manusia adalah kebutuhan untuk dihargai”. Dia
mengatakan ini sebagai suatu kebutuhan (bukan harapan ataupun keinginan yang bisa
ditunda atau tidak harus dipenuhi), yang harus dipenuhi. Ini adalah suatu rasa lapar
manusia yang tak terperikan dan tak tergoyahkan.

Lebih jauh Carnegie mengatakan bahwa setiap individu yang dapat memuaskan
kelaparan hati akan menggenggam orang dalam telapak tangannya. Charles
Schwaab, salah satu orang pertama dalam sejarah perusahaan Amerika yang
mendapat gaji lebih dari satu juta dolar setahun, mengatakan bahwa aset paling besar
yang dia miliki adalah kemampuan dalam membangkitkan antusiasme pada orang
lain. Dan cara untuk membangkitkan antusiasme dan mendorong orang lain
melakukan hal–hal terbaik adalah dengan memberikan penghargaan yang tulus.

Berikan sebuah penghargaan yang tulus kepada masing–masing peserta didik.


Sehingga peserta didik dapat membedakan antara perlakuan yang tulus dan tidak
tulus. Ketika memberikan penghargaan maka Anda sebagai seorang pendidik akan
dihargai oleh peserta didik.

2) Emphaty, kemampuan menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang dihadapi
orang lain. Demikian halnya dengan bentuk komunikasi didunia pendidikan. Kita
perlu saling memahami dan mengerti keberadaan, perilaku, dan keinginan dari
peserta didik. Rasa empati akan menimbulkan respek atau penghargaan, dan rasa
respek akan membangun kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam
membangun sebuah suasana kondusif di dalam proses belajar-mengajar. Jadi
sebelum kita membangun komunikasi atau mengirimkan pesan, kita perlu mengerti
dan memahami dengan empati calon penerima pesan kita. Sehingga nantinya pesan
kita akan dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologi atau penolakan dari
penerima.
3) Audible berarti “dapat didengarkan” atau bisa dimengerti dengan baik. Sebuah
pesan harus dapat disampaikan dengan cara atau sikap yang bisa diterima oleh si
penerima pesan. Raut muka yang cerah, bahasa tubuh yang baik, kata-kata yang
sopan, atau cara menunjuk, termasuk ke dalam komunikasi audible.
4) Clarity adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi
interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Clarity dapat pula berarti
keterbukaan dan transparansi.
Dalam berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang
ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari
penerima pesan. Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada
gilirannya akan menurunkan semangat dan antusiasme peserta didik dalam proses
belajar-mengajar.

Perjelas maksud Anda dalam mengajar sesuatu,


sampaikan secara sistematis dan teratur, gunakan alat bantu peraga jika memang
diperlukan. Semakin peserta didik merasakan mendapat banyak ilmu dari Anda,
maka peserta didik akan semakin terpacu untuk terus menghadiri dan memperhatikan
pelajaran yang Anda sampaikan.

Dengan cara seperti ini peserta didik tidak akan menganggap lagi proses belajar-
mengajar sebagai formalitas tetapi akan mengganggapnya sebagai sebuah kebutuhan
pokok bagi kehidupannya.
5) Humble atau rendah hati adalah menghargai orang lain, mau mendengar,
menerima kritik, tidak sombong, dan tidak memandang rendah orang lain.
Seperti yang disampaikan Wilbur Schramm, “the condition of success in
communication”, yakni kondisi yang harus dipenuhi jikakita menginginkan agar
suatu pesan yang membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki dengan
memperhatikan:
 Pesan harus dirancang dan disampaikan dengan menarik.
 Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman antara
komunikator dan komunikan, sehingga dimengerti.
 Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan.
 Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan
komunikan.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah bagaimana bisa menarik perhatian
komunikan. Dengan mendapatkan perhatian komunikan maka kita juga akan membuat
komunikan tertarik untuk mengetahui isi pesan yang disampaikan. Penyajian pesan agar
menarik, jelas pada awalnya, tergantung pada packaging pesan sesuai dengan media yang
akan digunakan.
Saat menggunakan media cetak misalnya, pesan yang disampaikan haruslah
disajikan dengan menarik. Baik dari segi content, maupun tampilan secara keseluruhan.
Bisa diakali dengan pemilihan font (jenis huruf), warna ataupun desain grafis secara
keseluruhan. Isi sesuai dengan konsep komunikasi yang dinamakan AIDDA,
dikembangkan sekitar dasawarsa 1920-an. AIDDA merupakan singkatan dari Attention
(Perhatian) Interest (Minat) Decision (Keputusan) dan Action (Kegiatan).
Untuk menjadikan sebuah komunikasi akan menjadi lebih effektif maka perlu
memperhatikan beberapa hal;
1. Berikan kesan bahwa anda antusias berbicara dengan mereka. Ketika anda memberikan
kesan bahwa anda sangat antusias berbicara dengan mereka dan bahwa anda peduli
kepada mereka, anda membuat perasaan mereka lebih positif dan percaya diri. Mereka
akan lebih terbuka kepada anda dan sangat mungkin memiliki percakapan yang
mendalam dengan anda.
2. Ajukan pertanyaan tentang minat mereka – jenis pertanyaan terbuka akan membuat
mereka berbicara tentang minat dan kehidupan mereka. Galilah sedetail mungkin
sehingga akan membantu mereka memperoleh perspektif baru tentang diri mereka sendiri
dan tujuan hidup mereka.
3. Beradaptasi dengan bahasa tubuh dan perasaan mereka – Rasakan bagaimana perasaan
mereka pada saat ini dengan mengamati bahasa tubuh dan nada suara. Dari sudut pandang
ini, anda dapat menyesuaikan kata-kata, bahasa tubuh, dan nada suara anda sehingga
mereka akan merespon lebih positif.
4. Tunjukkan rasa persetujuan: Katakan kepada mereka apa yang anda kagumi tentang
mereka dan mengapa – Salah satu cara terbaik untuk segera berhubungan dengan orang
adalah dengan menjadi jujur dan memberitahu mereka mengapa anda menyukai atau
mengagumi mereka. Jika menyatakan secara langsung dirasakan kurang tepat, cobalah
dengan pernyataan tidak langsung. Kedua pendekatan tersebut bisa sama-sama efektif.
5. Dengarkan dengan penuh perhatian semua yang mereka katakan – Jangan terlalu
berfokus pada apa yang akan Anda katakan selanjutnya selagi mereka berbicara.
Sebaliknya, dengarkan setiap kata yang mereka katakan dan responlah serelevan
mungkin. Hal ini menunjukkan bahwa anda benar-benar mendengarkan apa yang mereka
katakan dan anda sepenuhnya terlibat di dalam suasana bersama dengan mereka. Juga
pastikan untuk bertanya setiap kali ada sesuatu yang tidak mengerti pada hal-hal yang
mereka katakan. Anda tentu saja ingin menghindari semua penyimpangan yang mungkin
terjadi dalam komunikasi jika anda ingin mengembangkan hubungan yang sepenuhnya
dengan orang tersebut.
6. Beri mereka kontak mata yang lama – kontak mata yang kuat mengkomunikasikan
kepada orang lain bahwa anda tidak hanya terpikat oleh mereka dan apa yang mereka
katakan tetapi juga menunjukkan bahwa anda dapat dipercaya. Ketika dilakukan dengan
tidak berlebihan, mereka juga akan menganggap anda yakin pada diri anda sendiri karena
kesediaan anda untuk bertemu mereka secara langsung. Akibatnya, orang secara alami
akan lebih memperhatikan anda dan apa yang anda katakan.
7. Ungkapkan diri anda sebanyak mungkin – Salah satu cara terbaik untuk mendapatkan
kepercayaan seseorang adalah dengan mengungkapkan diri secara terbuka. Bercerita
tentang kejadian yang menarik dari hidup anda atau hanya menggambarkan contoh lucu
dari kehidupan normal sehari-hari. Ketika anda bercerita tentang diri anda, pastikan untuk
tidak menyebutkan hal-hal yang menyimpang terlalu jauh dari minat mereka atau bahkan
berlebihan. Anda dapat membiarkan mereka mengetahui lebih jauh tentang diri anda
seiring berjalannya waktu.
8. Berikan kesan bahwa anda berdua berada di tim yang sama – Gunakan kata-kata seperti
“kami, kita ” untuk segera membangun sebuah ikatan. Bila anda menggunakan kata-kata
tersebut, anda membuatnya tampak seperti anda dan mereka berada di tim yang sama,
sementara orang lain berada di tim yang berbeda.
9. Berikan mereka senyuman terbaik anda – Ketika anda tersenyum pada orang, anda
menyampaikan pesan bahwa anda menyukai mereka dan kehadiran mereka membawa
anda kebahagiaan. Tersenyum pada mereka akan menyebabkan mereka sadar ingin
tersenyum kembali pada anda yang secara langsung akan membangun hubungan antara
anda berdua.
10. Menawarkan saran yang bermanfaat – Kenalkan tempat makan yang pernah anda
kunjungi, film yang anda tonton, orang-orang baik yang mereka ingin temui, buku yang
anda baca, peluang karir atau apa pun yang terpikirkan oleh anda. Jelaskan apa yang
menarik dari orang-orang, tempat atau hal-hal tersebut. Jika anda memberi ide yang
cukup menarik perhatian mereka, mereka akan mencari anda ketika mereka memerlukan
seseorang untuk membantu membuat keputusan tentang apa yang harus dilakukan
selanjutnya.
11. Beri mereka motivasi – Jika orang yang anda hadapi lebih muda atau dalam posisi yang
lebih sulit dari anda, mereka mungkin ingin mendengar beberapa kata motivasi dari anda
karena anda lebih berpengalaman atau anda tampaknya menjalani kehidupan dengan baik
. Jika anda ingin memiliki hubungan yang sehat dengan orang tersebut, anda tentu saja
tidak ingin tampak seperti anda memiliki semuanya sementara mereka tidak. Yakinkan
mereka bahwa mereka dapat melampaui masalah dan keterbatasan mereka, sehingga
mereka akan berharap menjadikan anda sebagai teman yang enak untuk diajak bicara.
12. Tampil dengan tingkat energi yang sedikit lebih tinggi dibanding orang lain –
Umumnya, orang ingin berada di sekitar orang-orang yang akan mengangkat mereka,
bukannya membawa mereka ke bawah. Jika anda secara konsisten memiliki tingkat
energi yang lebih rendah daripada orang lain, mereka secara alami akan menjauh dari
Anda menuju seseorang yang lebih energik. Untuk mencegah hal ini terjadi, secara
konsisten tunjukkan dengan suara dan bahasa tubuh anda bahwa anda memiliki tingkat
energi yang sedikit lebih tinggi sehingga mereka akan merasa lebih bersemangat dan
positif berada di sekitar Anda. Namun jangan juga anda terlalu berlebihan berenergik
sehingga menyebabkan orang-orang tampak seperti tidak berdaya. Energi dan gairah
yang tepat akan membangun antusiasme mereka.
13. Sebut nama mereka dengan cara yang menyenangkan telinga mereka – nama seseorang
adalah salah satu kata yang memiliki emosional yang sangat kuat bagi mereka. Tapi hal
itu belum tentu seberapa sering anda katakan nama seseorang, namun lebih pada
bagaimana anda mengatakannya. Hal ini dapat terbantu dengan cara anda berlatih
mengatakan nama seseorang untuk satu atau dua menit sampai anda merasakan adanya
emosional yang kuat. Ketika anda menyebutkan nama mereka lebih menyentuh dibanding
orang lain yang mereka kenal, mereka akan menemukan bahwa anda lah yang paling
berkesan.
14. Tawarkan untuk menjalani hubungan selangkah lebih maju – Ada beberapa hal yang
dapat anda lakukan untuk memajukan persahabatan anda dengan seseorang: tawaran
untuk makan dengan mereka, berbicara sambil minum kopi, melihat pertandingan
olahraga, dll. Meskipun jika orang tersebut tidak menerima tawaran anda, mereka akan
tetap tersanjung bahwa anda ingin mereka menjalani persahabatan ke tingkat yang lebih
dalam. Di satu sisi, mereka akan memandang anda karena anda memiliki keberanian
untuk membangun persahabatan bukan mengharapkan persahabatan yang instan.

C. Melaksanakan Komunikasi dalam Pembelajaran (Melaksanakan komunikasi efektif,


empatik, dan santun dengan peserta didik dengan bahasa yang khas dalam interaksi
kegiatan/permainan yang mendidik)

1. Proses Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses, bukan sesuatu yang bersifat statis. Komunikasi
memerlukan tempat, dinamis, menghasilkan perubahan dalam usaha mencapai hasil,
melibatkan interaksi bersama, serta melibatkan suatu kelompok.
Pengirim pesan melakukan encode, yaitu memformulasikan pesan yang akan disampaikannya
dalam bentuk code yang sedapat mungkin dapat ditafsirkan oleh penerima pesan. Penerima
pesan kemudian menafsirkan atau men-decode code yang disampaikan oleh pengirim pesan.
Jika dilihat dari prosesnya, komunikasi dibedakan atas komunikasi verbal dan komunikasi
nonverbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan bahasa, baik bahasa
tulis maupun bahasa lisan. Sedangkan komunikasi nonoverbal adalah komunikasi yang
menggunakan isyarat, gerak gerik, gambar, lambing, mimik muka, dan sejenisnya.
Menurut Endang Lestari G dalam bukunya yang berjudul “Komunikasi yang Efektif” ada
dua model proses komunikasi, yaitu :

a. Model linier

Model ini mempunyai ciri sebuah proses yang hanya terdiri dari dua garis lurus,
dimana proses komunikasi berawal dari komunikator dan berakhir pada komunikan.
Berkaitan dengan model ini ada yang dinamakan Formula Laswell. Formula ini
merupakan cara untuk menggambarkan sebuah tindakan komunikasi dengan
menjawab pertanyaan: who, says what, in wich channel, to whom, dan with what
effect.

b. Model sirkuler

Model ini ditandai dengan adanya unsur umpan balik (feedback). Pada hakekatnya
model sirkuler ini merupakan proses komunikasi yang berlangsung dua arah. Melalui
model ini dapat diketahui efektif dan tidaknya suatu komunikasi, karena komunikasi
dikatakan efektif apabila terjadi umpan balik dari pihak penerima pesan.

Proses komunikasi dapat berlangsung satu arah dan dua arah. Komunikasi yang efektif
adalah komunikasi yang terjadi adanya arus informasi dua arah, yaitu dengan munculnya
feedback dari pihak penerima pesan. Dalam proses komunikasi yang baik akan terjadi
tahapan pemaknaan terhadap pesan (meaning) yang akan disampaikan oleh komunikator,
kemudian komunikator melakukan proses encoding, yaitu interpretasi atau mempersepsikan
makna dari pesan tadi, dan selanjutnya dikirim kepada komunikan melalui channel yang
dipilih. Pihak komunikan menerima informasi dari pengirim dengan melakukan proses
decoding, yaitu menginterpretasi pesan yang diterima, dan kemudian memahaminya sesuai
dengan maksud komunikator. Sinkronisasi pemahaman antara komunikan dengan
komunikator akan menimbulkan respon yang disebut dengan umpan balik.

b. Desain Pesan dalam Pembelajaran

Pembelajaran merupakan sebuah proses komunikasi yang dilakukan secara sengaja dan
terencana, karena memiliki tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Agar pesan
pembelajaran yang ingin ditransformasikan dapat sampai dengan baik, maka perlu
memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut; Malcolm sebagaimana disampaikan oleh
Abdul Gaffur dalam handout kuliah Teknologi Pendidikan PPs UNY (2006) menyarankan
agar pendidik perlu mendesain pesan pembelajaran tersebut dengan memperhatikan prinsip-
prinsip sebagai berikut :
a. Kesiapan dan motivasi.
Kesiapan disini mencakup kesiapan mental dan fisik. Untuk mengetahui kesiapan peserta
didik dalam menerima belajar dapat dilakukan dengan tes diagnostik atau tes prasyarat.
Ada dua jenis motivasi yaitu internal dan eksternal, yang dapat ditumbuhkan dengan
pemberian penghargaan, hukuman, serta deskripsi mengenai keuntungan dan kerugian
dari pembelajaran yang akan dilakukan.
b. Alat Penarik Perhatian
Pada dasarnya perhatian manusia adalah sangat flrksibel dan cenderung sering berubah-
ubah. Sehingga dalam mendesain pesan belajar, pendidik harus pandai-pandai membuat
daya tarik guna mengendalikan perhatian peserta didik pada saat belajar. Sedangkan
penarik perhatian dapat dilakukan melalui: warna, efek musik, pergerakan/perubahan,
humor, kejutan, ilustrasi verbal dan visual, serta sesuatu yang aneh.
c. Partisipasi Aktif Peserta didik
Pendidik harus mampu dan berusaha untuk membuat peserta didik aktif dalam proses
pembelajaran. Salah satu cara untuk menumbuhkan keaktifan peserta didik dapat
melakukan rangsangan-rangsangan berupa : tanya jawab, praktik dan latihan, drill,
membuat ringkasan, kritik dan komentar, serta pemberian proyek (tugas).
d. Pengulangan
Agar peserta didik dapat menerima dan memahami materi dengan baik, maka
penyampaian materi sebaiknya dilakukan berulang kali.
e. Umpan Balik
Dalam proses pembelajaran sebagaimana yang terjadi pada komunikasi perlu adanya
umpan balik yang tepat dan sesuai oleh pendidik. Sehingga Umpan balik tersebut dapat
memotivasi dan memberikan semangat bagi peserta didik. Umpan balik yang diberikan
dapat berupa : informasi kemajuan belajar peserta didik, penguatan terhadap jawaban
benar, meluruskan jawaban yang keliru, memberi komentar terhadap pekerjaan peserta
didik, dan dapat pula memberi umpan balik yang menyeluruh terhadap performansi
peserta didik.
f. Materi relevan degan peserta didik
Agar materi pelajaran yang diterima peserta belajar tidak menimbulkan kebingungan
atau bias dalam pemahaman, maka sedapat mungkin harus dihindari materi-materi yang
tidak relevan dengan topik yang dibicarakan. Dalam mendesain pesan perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut : materi yang disajikan hanyalah informasi yang
penting, memberikan outline materi, memberikan konsep-konsep kunci yang akan
dipelajari, membuang informasi distraktor, dan memberikan topik diskusi.

3. Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran

Komunikasi yang efektif terjadi apabila terdapat aliran informasi dari dua arah antara
komunikator dengan komunikan dan informasi tersebut sama-sama direspon dengan harapan
kedua pelaku komunikasi tersebut memahaminya. Ada 5 aspek yang perlu dipahami dalam
membangun komunikasi yang efektif, yaitu :
a. Kejelasan
Komunikasi harus menggunakan bahasa dan mengemas informasi secara jelas sehingga
mudah diterima dan dipahami.
b. Ketepatan
Ketepatan atau akurasi ini menyangkut penggunaan bahasa yang benar dan kebenaran
informasi yang disampaikan.
c. Konteks
Konteks atau sering disebut dengan situasi, adalah bahasa dan informasi yang
disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan dimana komunikasi itu terjadi.
d. Alur
Bahasa dan informasi yang akan disajikan harus disusun dengan alur atau sistematika
yang jelas, sehingga pihak yang menerima informasi cepat tanggap
e. Budaya
Komunikasi tidak hanya berhubungan dengan bahasa saja tetapi perlu memperhatikan
tatakrama dan etika. Artinya dalam berkomunikasi harus menyesuaikan dengan budaya
orang yang diajak berkomunikasi, baik dalam penggunaan bahasa verbal maupun
nonverbal, agar tidak menimbulkan kesalahan persepsi. (Endang Lestari G : 2003)

Menurut Santoso Sastropoetro (Riyono Pratikno : 1987) berkomunkasi efektif berarti


bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu
pesan, atau sering disebut dengan “the communication is in tune”. Agar komunikasi dapat
berjalan secara efektif, harus dipenuhi beberapa syarat :
o menciptakan suasana komunikasi yang menguntungkan
o menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti
o pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat bagi pihak komunikan
o pesan dapat menggugah kepentingan komunikan yang dapat menguntungkan
o pesan dapat menumbuhkan suatu penghargaan bagi pihak komunikan.

Dalam sebuah proses pembelajaran, komunikasi dikatakan efektif jika pesan yang
merupakan materi pelajaran yang disampaikan oleh pendidik dapat diterima dan dipahami, serta
menimbulkan umpan balik yang positif dari peserta didik. Komunikasi efektif dalam
pembelajaran harus didukung dengan keterampilan komunikasi antar pribadi yang harus dimiliki
oleh seorang pendidik. Komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi yang berlangsung
secara informal antara dua orang individu. Komunikasi ini berlangsung dari hati ke hati, karena
diantara keduabelah pihak terdapat hubungan saling mempercayai. Komunikasi antar pribadi
akan berlangsung efektif apabila pihak yang berkomunikasi menguasai keterampilan komunikasi
antar pribadi.

Dalam kegiatan belajar mengajar, komunikasi antar pribadi merupakan suatu keharusan,
agar terjadi hubungan yang harmonis antara pengajar dengan peserta didik. Keefektifan
komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar ini sangat tergantung dari kedua belah pihak. Akan
tetapi seorang pengajar memiliki tanggung jawab terhadap keefektipan berkomunikasi dalam
proses pembelajaran. Keberhasilan pengajar dalam mengemban tanggung jawab tersebut
dipengaruhi oleh keterampilannya dalam melakukan komunikasi ini.

Sokolove dan Sadker seperti dikutip IGAK Wardani dalam bukunya membagi
keterampilan antar pribadi dalam pembelajaran menjadi tiga kelompok, yaitu :

a. Kemampuan untuk mengungkapkan perasaan peserta didik.


Kemampuan yang berkaitan dengan penciptaan iklim yang positif dalam proses belajar
mengajar. Pendidik mampu memotivasi peserta didik untuk dapat mengungkapkan perasaan
atau masalah yang dihadapinya tanpa merasa dipaksa atau dipojokkan. Iklim semacam ini
dapat ditumbuhkan oleh pendidik dengan dua cara, yaitu menunjukkan sikap memperhatikan
dan mendengarkan dengan aktif. Untuk menumbuhkan iklim semacam ini, pendidik harus
bersikap: 1) memberi dorongan positif; 2) bertanya yang tidak memojokkan; dan 3) fleksibel.

b. Kemampuan menjelaskan perasaan yang diungkapkan peserta didik.


Apabila peserta didik telah bebas mengungkapkan problem yang dihadapinya, selanjutnya
tugas pendidik adalah membantu mengklarifikasi ungkapan perasaan mereka tersebut. Untuk
kepentingan ini, pendidik perlu menguasai dua jenis keterampilan, yaitu merefleksikan dan
mengajukan pertanyaan inventori. Pertanyaan inventori adalah pertanyaan yang menyebabkan
orang melacak pikiran, perasaan, dan perbuatannya sendiri, serta menilai kefektifan dari
perbuatan tersebut. Pertanyaan inventori dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu
pertanyaan yang menuntut peserta didik untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya,
pertanyaan yang menggiring peserta didik untuk mengidentifikasi pola-pola perasaan, pikiran,
dan perbuatannya, dan pertanyaan yang menggiring peserta didik untuk mengidentifikasi
konsekuensi/akibat dari perasaan, pikiran, dan perbuatannya.

Agar dapat merefleksikan ungkapan perasaan peserta didik secara efektif, pengajar perlu
mengingat hal-hal berikut :
 Hindari prasangka terhadap pembicara atau topik yang dibicarakan.
 Perhatikan dengan cermat semua pesan verbal maupun nonoverbal dari pembicara.
 Lihat, dengar, dan rekam dalam hati, kata-kata/perilaku khas yang diperlihatkan pembicara.
 Bedakan/simpulkan kata-kata/pesan yang bersifat emosional.
 Beri tanggapan dengan cara memparaphrase kata-kata yang diucapkan, menggambarkan
perilaku khusus yang diperlihatkan, dan tanggapan mengenai kedua hal tersebut.
 Jaga nada suara, jangan sampai berteriak, menghakimi, atau seperti memusuhi.
 Meminta klarifikasi terhadap pertanyaan atau pernyataan yang disampaikan.
 Mendorong Peserta didik untuk Memilih Perilaku Alternatif.

Komunikasi dan interaksi didalam kelas dan diluar kelas sangat menentukan efektivitas
dan mutu pendidikan. Pendidik mempunyai peran untuk menjelaskan sedang peserta didik yang
bertanya, berbicara dan mendengarkan yang terjadi silih berganti, semuanya itu merupakan
bagian dari pendidikan yang penting serta berlaku dalam kehidupan. Bertanya pun harus jelas
serta menggunakan bahasa yang baik dan benar, supaya diperoleh jawaban yang baik dan benar
pula. Mereka yang pandai mendengarkan sangatlah beruntung karena dapat belajar dan
mendapatkan informasi lebih banyak. Peserta didik hendaknya diberi motivasi untuk bertanya
tentang sesuatu yang belum jelas atau masih memerlukan penjelasan lebih lanjut. Dengan
demikian pendidik dipacu untuk senantiasa mengikuti perkembangan dan peserta didik
memahami semua materi yang dibahas.

Keberhasilan pendidikan salah satu faktornya tidak lepas dari keberhasilan proses
pembelajaran. Ketika proses pembelajaran didukung oleh kemampuan pendidik dalam
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi dan berkontribusi serta keterlibatan dalam
pembelajaran. Jika proses pembelajaran sangat menarik maka peserta didik akan merasa senang
dan merasa perlu mengikuti proses belajar mengajar. Secara tidak langsung pendidik akan
meningkatkan kemampuan berkomunikasi serta dapat membaca pikiran atau gagasan peserta
didik. Jika dalam pembelajaran terjadi komunikasi yang efektif antara pengajar dengan peserta
didik, maka dapat dipastikan bahwa pembelajaran tersebut berhasil.
D. Kesimpulan

Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian atau penerimaan pesan antara dua
orang atau lebih. Sedangkan pesan bentuknya berupa komunikasi lisan, komunukasi tulisan,
komunikasi verbal, komunikasi non verbal. Komunikasi tulisan adalah proses penyampaian
pesan dengan menggunakan kata-kata dalam bentuk tulisan yang memilki makna tertentu.
Dengan kata lain bahwa komunikasi tulisan adalah kegiatan komunikasi yang menggunakan
sarana tulisan yang dapat menggambarkan atau mewakili komunikasi lisan termasuk kedalamnya
adalah menulis dan membaca.

Komunikasi efektif dalam pembelajaran merupakan proses transformasi pesan berupa


ilmu pengetahuan dan teknologi yang disampaikan pendidik kepada peserta didik, sehingga
peserta didik mampu memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan,
sehingga menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi untukmenciptakan perubahan
tingkah laku menjadi lebih baik. Pendidik merupakan orang yang paling bertanggungjawab
terhadap berlangsungnya komunikasi yang efektif dalam proses pembelajaran.

Pendidik yang menguasai beberapa strategi dan teknik komunikasi dan mampu
mengembangkanya maka secara otomatis akan meningkatkan kemampuan untuk berhubungan
dengan berbagai macam orang.Seorang pendidik bisa menciptakan dan mengembangkan
komunikasi yang efektif melaluipenyusunan dan pembuatan materi pembelajaran yang bisa
diterima dan mudah dipahami oleh peserta didik.

Dalam komunikasi pendidikan, seorang pendidik harus mempunyai komunikasi pribadi


yang baik. Dengan demikian ia akan berpengaruh dalam menciptakan hubungan harmonis
antara pendidik dan peserta didiknya. Seorang pendidik juga harus mempunyai peranan yang
penting untuk bisa mengendalikan kondisi kelas yang sehat karena merupakan tolak ukur
keberhasilan.
Bahasa tubuh merupakan bagian yang sangat penting dalam komunikasi manusia yang
merupakan bagian komunikasi nonverbal. Untukdapat menyampaikan pesan-pesannya sendiri
maka harus bisa memahami maksud komunikasi seseorang melalui bahasa tubuhnya. Hal lain
yang penting dari bahasa tubuh dalam komunikasi umumnya dan komunikasi antar pribadi
khususnya adalah membantu efektivitas komunikasi kita.

RUJUKAN
Devito, Joseph A. (1996). Human Communication. Alih bahasa oleh
Maulana, Agus. (1997). Komunikasi Antar
Manusia.Jakarta:ProfessionalBooks.
Devito,Joseph
A.(1992).TheInterpersonalCommunicationBook.SixthEdition.NewYork:HarperColl
insPublishers.
Gurnitowati,EndangLestari;Maliki,M.A.(2001).KomunikasiYangEfektif.BahanAjar
DiklatPrajabatanGolonganIII.
Jakarta:LembagaAdministrasiNegaraRepublikIndonesia.
Mulyana,Deddy.(2002).MetodologiPenelitianKualitatif:ParadigmaBaruIlmuKomu
nikasidanIlmuSosialLainnya.Bandung:PT.RemajaRosdakarya.
Mulyana,Deddy.(2000).IlmuKomunikasi:Suatu
Pengantar.Bandung:PT.RemajaRosdakarya.
Pepper,GeraldL.(1995).CommunicatingInOrganizations:ACulturalApproach.Inte
rnationalEditions.NewYork: McGraw-Hill,Inc.
Sastrodiningrat,Soebagio;dkk.(1986).Perilaku Administrasi.
Jakarta:KarunikaUniversitasTerbuka.
Sendjaja,Djuarsa;dkk.(1994).TeoriKomunikasi,Jakarta:UniversitasTer
buka.
Soeprapto,H.R.Riyadi.(2002).InteraksiSimbolik;PerspektifSosiologiModern.Yogy
akarta:Pustaka Pelajar.
Triguno.(2000).BudayaKerja;MenciptakanLingkunganyangKondusiveUntukMeni
ngkatkanProduktivitasKerja.
Jakarta:PT.GoldenTerayon Press.
Tubbs,StewartL.;Moss,Sylvia;EditorMulyana,Deddy.(1996).HumanCommunicati
on:Konteks-KonteksKomunikasi.
BukuKedua.Bandung:PT.RemajaRosdakarya.
Veeger,K.J.Redaksi:Bertens,K.danNugroho,A.A.(1993).RealitasSosial;refleksifil
safatsosialatashubungan individu-
masyarakatdalamsejarahsosiologi.Jakarta:PT.GramediaPustakaUtama.
http://grandmall10.wordpress.com/2010/10/20/peran-komunikasi-terhadap-
lancarnya-proses-belajar-mengajar/ diakses pada tgl.12 Februari 2015
pkl.19.00.

http://yogoz.wordpress.com/2011/02/12/komunikasi-pembelajaran/#more,
diakses pada 11 Maret 2015, pkl.20.00.
Gafur, Abdul. (2006). Handout Kuliah Landasan Teknologi Pendidikan. PPs
UNY. Yogyakarta
Lestari G, Endang dan Maliki, MA. (2003). Komunikasi yang Efektif. Lembaga
Administrasi Negara. Jakarta.
Wardani, IGAK. (2005). Dasar-Dasar Komunikasi dan Keterampilan Dasar
Mengajar. PAU-DIKTI DIKNAS. Jakarta.

Вам также может понравиться