Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Moehyi (1992), penyelenggaraan makanan adalah suatu proses
menyediakan makanan dalam jumlah besar dengan alasan tertentu. Sedangkan
Depkes (2003) menjelaskan bahwa penyelenggaraan makanan adalah rangkaian
kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan
kepada konsumen dalam rangka pencapaian status yang optimal melalui pemberian
makanan yang tepat dan termasuk kegiatan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi
bertujuan untuk mencapai status kesehatan yang optimal melalui pemberian makan
yang tepat.
Sebelum makanan dikonsumsi melalui berbagai tahapan, mulai dari
perencanaan menu atau bahan yang akan dibeli sesuai kebutuhan, pengadaan bahan
makanan melalui pembelian atau menanam sendiri, pengolahan sesuai kebutuhan
ataupun selera. Dengan demikian, agar makanan yang dikonsumsi dapat berkualitas
baik dari segi proses maupun hasil pengolahannya maka perlu diselenggarakan secara
baik. Dengan penyelenggaraan makanan yang baik diharapkan akan menghasilkan
makanan yang baik kualitasnya, enak rasanya, penghidangan yang produksi yang
murah. Hal ini berarti bahwa dalam penyenggaraan makanan, selain memperhatikan
aspek kualitas makanan juga diperhatikan aspek biaya operasionalnya.
Masalah penyajian makanan untuk orang sakit lebih kompleks dari pada
penyajian makanan untuk orang sehat. Lauk nabati sering tidak dihabiskan oleh
pasien, untuk itu perlu dilakukan sejumlah perubahan pada hidangan lauk nabati,
salah satu caranya dengan melakukan pengembangan resep/modifikasi terhadap
bahan, ukuran, bumbu, atau cara pengolahan tanpa mengurangi nilai gizi nya, dengan
tujuan untuk meningkatkan penampilan serta meningkatkan rasa hidangan yang pada
akhirnya akan meningkatkan tingkat penerimaaan maknan pasien dan menekan biaya
dari sisa makanan.
1
Tempe merupakan makanan khasi Indonesia yang terbuat dari fermentasi
terhadap kacang kedelai. Karena harga yang murah, tempe dianggap makanan kelas
kebawah. Tempe memiliki sejuta khasiat, tempe juga baik di konsumsi untuk anak
yang sedang diare, sebagai pengganti sumber protein bagi yang sedang diet.
B. Tujuan
Untuk mengetahui variasi olahan tempe yang tepat untuk pasien, serta daya
terima nya.
2
BAB II
HASIL EVALUASI
2. Alat
Timbangan : 1 unit
Kompor : 1 unit
Piring steinless : 1 unit
Sendok makan : 1 unit
Serok berlubang : 1 unit
Pisau : 1 unit
Blender : 1 unit
Penggorengan : 1 unit
3
3. Persiapan Bahan
Persiapan Tempe
1) Potong-potong tempe
2) Kukus tempe sampai empuk
3) Halus kan tempe dengan menggunakan ulekan. Lebih baik dihaluskan dalam
keadaan hangat, agar mempermudah proses penghalusan.
Persiapan bumbu
1) Kupas bawang merah, bawang putih, kencur.
2) Cuci bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, kencur.
3) Haluskan bumbu-bumbu bawang merah, bawang putih, kencur, merica,
ketumbar.
4. Cara kerja
1) Tumis bumbu halus hingga harum, bela sudah harum dan agak kering, angkat .
2) Campurkan tempe yang dihaluskan dengan bumbu yang sudah di tumis.
3) Bentuk adonan tempe sesuai selera.
4) Lumuri adonan tempe yang sudah di bentuk dengan putih telur, lalu tepung
panir.
5) Goreng hingga berwarna kuning keemasan. Mendol tempe siap dihidangkan.
5. Waktu
Kegiatan modifikasi menu mendol tempe dilakukan pada hari Rabu, 8
November 2017 pada jam 09.00-11.00 WIB.
4
6. Biaya
Rincian Bahan Standar Resep Harga Bahan Biaya Makanan
Tempe 200 gr 5000/ 200 gr Rp. 700
Bawang merah 40 gr 20.000/ kg Rp. 200
Bawang putih 50 gr 25.000/ kg Rp. 200
Ketumbar 30 gr 18.000/ kg Rp. 200
Merica 5 gr 1000/ sachet Rp. 200
Minyak goreng 10 gr 15.000/L Rp. 200
Putih telur 200 cc 2000/butir Rp. 200
Tepung panir 10 gr 5000/ Ons Rp. 200
Kencur 2 gr 5000/Ons Rp. 200
Garam 2 gr 2500/ sachet Rp. 200
Jumlah Rp.2500
5
1. Standar Porsi
NO. NAMA MENU BAHAN UKURAN
Gr URT
1. Perkedel tempe Tempe 50 1 ptg
Bawang merah 5 2 siung
Bawang putih 2 1 siung
2. Standar Resep
Cara kerja :
1. Haluskan tempe yang sudah dikukus
2. Tumis bumbu yang sudah di haluskan hingga harum.
3. Campurkan tempe dan bumbu kemudia bentuk sesuai selera
4. Goreng adonan yang sudah dibentuk
5. Angkat lalu sajikan.
6
3. Mendol Tempe Modifikasi
NO. NAMA MENU BAHAN UKURAN
Gr URT
1. Perkedel tempe Tempe 50 1 ptg
Bawang merah 5 2 siung
Bawang putih 2 1 siung
Cara kerja
Cara kerja :
1. Haluskan tempe yang sudah dikukus
2. Tumis bumbu yang sudah di haluskan hingga harum.
3. Campurkan tempe dan bumbu kemudia bentuk sesuai selera
4. Goreng adonan yang sudah dibentuk dengan baluran putih telur dan tepung
panir.
5. Angkat lalu sajikan.
7
4. Standar Spesifikasi Bahan Makanan
1) Protein yang terdapat dalam tempe sangat tinggi, mudah dicerna sehingga
baik untuk mengatasi diare.
2) Mengandung zat besi, flafoid yang bersifat antioksidan sehingga menurunkan
tekanan darah.
8
3) Mengandung superoksida desmutase yang dapat mengendalikan radikal
bebas, baik bagi penderita jantung.
4) Penanggulangan anemia. Anemi ditandai dengan rendahnya kadar
hemoglobin karena kurang tersedianya zat besi (Fe), tembaga (Cu), Seng (Zn),
protein, asam folat dan vitamin B12, di mana unsur-unsur tersebut terkandung
dalam tempe.
5) Anti infeksi. Hasil survey menunjukkan bahwa tempe mengandung senyawa
anti bakteri yang diproduksi oleh karang tempe (R. Oligosporus) merupakan
antibiotika yang bermanfaat meminimalkan kejadian infeksi.
6) Daya hipokolesterol. Kandungan asam lemak jenuh ganda pada tempe bersifat
dapat menurunkan kadar kolesterol.
7) Memiliki sifat anti oksidan, menolak kanker.
8) Mencegah masalah gizi ganda (akibat kekurangan dan kelebihan gizi) beserta
berbagai penyakit yang menyertainya, baik infeksi maupun degeneratif.
9) Mencegah timbulnya hipertensi
10) Kandungan kalsiumnya yang tinggi, tempe dapat mencegah osteoporosis.
9
Fosfor : 86,2 mg
Zat besi : 5,3 mg
Vitamin A : 1252, SI
Vitamin B1 : 0,1 mg
Natrium : 4,8 mg
Kalium : 13,3 mg
Kolesterol : 16,5 gr
Serat : 3,5 gr
10
BAB III
SOP, SSOP DAN PENERAPAN HACCP DARI PENGEMBANGAN
MENU/FORMULA
11
2. Siapkan bahan olahan yang sudah disiapkan seperti :
tempe, bawang merah, bawang putih, telur dll
3. kukus tempe lalu haluskan, haluskan bumbu, lalu
tumis, campurkan tempe dan bumbu lalu bentuk, goreng
dengan baluran putih telur dan tepung panir, sajikan.
Unit terkait 1. Bagian pengadaan bahan makanan
2. Bagian persiapan bahan makanan
3. Bagian pengolahan bahan makanan
4. Bagian penyajian/pendistribusian bahan makanan
B. TIM HACCP
1. Kepala Instalasi Gizi
a. Tugas : Menjamin mutu makanan
2. Ahli Gizi
a. Tugas : 1. Perencanaan bahan makanan dan pengolahan
2. Pemantauan proses pengolahan
3. Bagian Keuangan
a. Tugas : Menyusun anggaran
4. Petugas Administrasi
a. Tugas : 1. Penerimaan bahan makanan
2. Proses penyimpanan sebelum dan sesudah pengolahan
5. Petugas Pengolahan
a. Tugas : 1. Proses persiapan bahan makanan
2. Proses pengolahan
6. Pramusaji
a. Tugas : Distribusi makanan ke pasien
12
C. DEFINISI HACCP & CCP
HACCP (Hazard Analyze of Critical Control Point) adalah suatu sistem yang
mengidentifikasikan bahaya spesifik yang mungkin timbul dan cara pencegahannya,
untuk mengendalikan bahaya tersebut pada suatu produk makanan. Sedangkan titik
kendali kritis (TKK) atau critical control point (CCP), adalah titik, prosedur atau
tahap operasional yang dapat dikendalikan untuk menghilangkan atau mengurangi
kemungkinan terjadinya bahaya pada suatu produk makanan.
HACCP formula Mendol Tempe adalah suatu sistem yang mengidenfikasikan
bahaya spesifik yang mungkin timbul dan cara pencegahannya untuk mengendalikan
bahaya tersebut pada produk sonde Mendol Tempe. Sedangkan CCP Mendol Tempe
adalah titik, prosedur atau tahap operasional yang dapat dikendalikan untuk
menghilangkan atau mengurangi kemungkinan terjadinya bahaya pada produk
Mendol Tempe.
D. Tujuan HACCP
1. Tujuan umum
Menjamin kualitas keamanan makanan dengan cara mencegah atau
mengurangi kasus keracunan dan penyakit melalui makanan (food born disease)
dengan perantara produk Mendol Tempe.
2. Tujuan
a. Mengevaluasi cara produksi mendol tempe.
b. Memantau dan mengevaluasi penanganan, pengolahan dan sanitasi pada
produksi mendol tempe.
c. Meningkatkan inspeksi mandiri pada proses produksi mendol tempe.
13
minyak goreng
3. Konsumen : Pasien di RSUD dr. Zainoel Abidin
4. Cara penyimpanan : ditempatkan pada plato
5. Cara distribusi :diporsikan ke dalam plato , kemudian
didistribusikan
6. Cara mengkonsumsi : langsung dikonsumsi.
7. Kandungan Zat Gizi :
Energi : 108,3 kkal
Protein : 10 gr
Lemak : 4,4 gr
Karbohidrat : 8,6 gr
Kalsium : 71 mg
Fosfor : 86,2 mg
Zat besi : 5,3 mg
Vitamin A : 1252, SI
Vitamin B1 : 0,1 mg
Natrium : 4,8 mg
Kalium : 13,3 mg
Kolesterol : 16,5 gr
Serat : 3,5 gr
14
F. IDENTIFIKASI BAHAYA DAN RESIKO BAHAYA
Form 1 : Identifikasi Bahaya dan Cara Pencegahnnya
No Bahan Bahaya Jenis Bahaya Cara
Mentah/proses B(M)/K/F Pengendalian
1. Tempe B,F,K Bau langu Pemilihan bahan
Kayu/kerikil yang benar,tidak
kadaluarsa/dalam
keadaan rusak
2. Bawang merah B,F,K Ulat Hilangkan bagian
Pestisida yang rusak dan
Busuk busuk Simpan
pada tempat yang
kering Dicuci pada
air mengalir
15
Busuk busuk Simpan
pada tempat yang
kering Dicuci pada
air mengalir
6. Minyak goreng B,F,K Tengik Pilih yang
Kadaluarsa berkualitas baik,
hindari dari sinar
matahari langsung
dan tanggal
kadarluarsanya
lama.
7. Kencur B,F Ulat Hilangkan bagian
Pestisida yang rusak dan
Busuk busuk Simpan
pada tempat yang
kering Dicuci pada
air mengalir
B,F Busuk Disortir
Lada Kotoran/kerikil Dicuci
Disortir
Telur B,F Busuk , kotoran Dicuci
16
Form 2 : Analisa Resiko Bahaya
Bahan Kelompok Bahaya
No
Mentah/Baku/Bahan (Ya = +, tidak = 0) Kategori
Tambahan A B C D E F Resiko
1. Nama masakan : - + - + + + IV
Mendol Tempe
2. Tempe - - - + + - II
3. Bawang merah - - - + + - II
4. Bawang putih - - - + + - II
5. Lada - + - - - + II
6. kencur - + - - - + II
7. Garam - + - - - + II
8. telur - + - - - + II
9 Tepung panir - + - - - + II
10 Minyak goreng - + - - - + II
17
E = kemungkinan terjadi kontaminasi kembali atau penanganan yang salah selama
distribusi atau penanganan oleh konsumen sehingga produk menjadi berbahaya
bila dikonsumsi.
F = Tidakada proses pemanasan setelah pengemasan atau saat dipersiapkan di
rumah atau tidak ada cara bagi konsumen untuk mendeteksi dan
menghilangkan bahaya kimia atau fisik
Analisis
Berdasarkan hasil analisis risiko di atas, pengolahan produk “Mendol Tempe”
termasuk dalam kategori bahaya IV, yaitu kategori resiko yang mengandung 4 risiko
bahaya (bahaya B,D,E, dan F). Risiko bahaya B, yakni mengandung bahan yang
sensitif terhadap bahaya biologis, kimia, atau fisik. Risiko D, yakni produk yang
kemungkinan mengalami pencemaran kembali setelah pengolahan sebelum
pengemasan Risiko bahaya E, yakni kemungkinan penanganan yang salah selama
distribusi atau konsumsi. Risiko bahaya F, yakni tidak ada cara mencegah/
menghilangkan bahaya oleh konsumen, serta produk ini diperuntukkan bagi
konsumen yang memiliki resiko tinggi (pasien dan golongan resiko tinggi). Dengan
demikian, diperlukan pengendalian bahaya.
18
G. PENETAPAN TITIK KENDALI KRITIS
Ya
19
CCP DESSISSION TREE
Bawang merah
Apakah bawang merah mungkin mengandung/sensitive bahan
berbahaya (K/M/F)
Ya
20
CCP DESSISSION TREE
bawang putih
Apakah bawang putih mungkin mengandung/sensitive bahan
berbahaya (K/M/F)
Ya
Ya bukan CCP
Ya
Ya bukan CCP
21
CCP DESSISSION TREE
kencur
Ya
Ya bukan CCP
Ya
Ya bukan CCP
22
CCP DESSISSION TREE
Lada
Ya
Ya bukan CCP
Ya
Ya bukan CCP
23
CCP DESSISSION TREE
PROSES PEMASAKAN
Tidak
Ya
Tidak (CCP)
24
CCP DESSISSION TREE
PROSES DISTRIBUSI
Tidak
Ya
25
CCP DESSISSION TREE
PROSES KONSUMSI
tidak
ya
26
BAGAN ALUR PROSES
Dipotong Disortir,dicuci
dicuci haluskan
dikukus Masak/tumis
Haluskan
Hidangkan
27
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mendol tempe bisa disajikan ke pasien. Hal ini dilihat dari hasil uji
organoleptik, baik dari segi warna, rasa, aroma dan tekstur dari makanan ini terlihat
cukup bagus. Walaupun memiliki rasa sepat dari kacang kedelai, namun aromanya
tidak terlalu terasa sehingga bisa diterima oleh konsumen.
B. Saran
Tambahkan bahan makanan atau pengolahan lain yang dapat menutupi rasa
sepat dari tempe tersebut
28