Вы находитесь на странице: 1из 9

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Tabel Pengamatan


1. Metode Oven Biasa
Nama Bahan Kacang Kacang Beras
Jagung
Berat Hijau Tanah Putih
W1 5,0046 gr 5,0041 gr 5,0000 gr 5,1084 gr
1 4,552 gr 4,7167 gr 4,424 gr 1,3306 gr
Berat
W2 2 4,76 gr 5,0662 gr 3,8052 gr 0,6475 gr
(gram)
3 4,7803 gr 5,0769 gr 3,7385 gr 0,6413 gr
W3 0,2243 gr -0,0728 gr 1,2615 gr 4,4671 gr
87,4461
Wb 4,4818 gr -1,4548 gr 25,23 gr
gr
Kadar Air (%)
33,7434 696,5694
Db 4,6921 gr -1,4339 gr
gr gr
101,4548 12,5538
Total Solid (%) 95,518 % 74,77 %
% %

2. Metode Oven Vakum


Nama Bahan
Ikan Pir Bayam Kemiri
Berat
W1 5,0077 gr 5,0033 gr 5,0064 gr 5,0041 gr
1 1,9727 gr 1,537 gr 1,7438 gr 4,8861 gr
2 2,0602 gr 0,7893 gr 0,595 gr 4,8261 gr
Berat
W2 -64,1846 -56,103 -55,5104 -3,3882
(gram) 3
gr gr gr gr
4 2,0643 gr 0,7932 gr 0,596 gr 4,759 gr
W3 2,9434 gr 4,2101 gr 4,4104 gr 0,2451 gr
Wb 59,777 gr 84,146 gr 88,167 gr 4,898 gr
Kadar Air (%) 142,586 530,774
Db 740 gr 5,150 gr
gr gr
Total Solid (%) 41,226 % 15,854 % 11,905 % 95,102 %

IV.2 Perhitungan
Persen kadar air ( w. b.) = w3 / w1 x 100 %
( d. b.) = w3 / w2 x 100%
Persen total solid = w2 / w1 x 100%
1. Metode Oven Biasa
1. Kacang Hijau
w3 = w1 – w2
= 5,0046 – 4,7803
= 0,2243 gram
0,2243
Persen kadar air (w. b.) = 5,0046 x 100% = 4,4818 %
0,2243
(d. b.) = x 100% = 4,6921 %
4,7803
4,7803
Persen total solid = 5,0046 x 100% = 95,518 %

2. Kacang Tanah
w3 = w1 – w2
= 5,0041 – 5,0769
= -0,0728 gram
−0,0728
Persen kadar air (w. b.) = x 100% = -1,4548 %
5,0041
−0,0728
(d. b.) = x 100% = -1,4339 %
5,0769
5,0769
Persen total solid = 5,0041 x 100% = 101,4548 %

3. Beras Putih
w3 = w1 – w2
= 5,0000 – 3,7385
= 1,2615 gram
1,2615
Persen kadar air (w. b.) = 5,0000 x 100% = 25,23 %
1,2615
(d. b.) = x 100% = 33,7434 %
3,7385
3,7385
Persen total solid = 5,0000 x 100% = 74,77 %
4. Jagung
w3 = w1 – w2
= 5,1084 – 0,6413
= 4,4671 gram
4,4671
Persen kadar air (w. b.) = 5,1084 x 100% = 87,4461 %
4,4671
(d. b.) = x 100% = 696,5694 %
0,6413
0,6413
Persen total solid = 5,1084 x 100% = 12,5538 %

2. Metode Oven Vakum


1. Ikan
w3 = w1 – w2
= 5,0077 – 2,0643
= 2,9434 gram
2,9434
Persen kadar air (w. b.) = 5,0077 x 100% = 59,777 %
2,9434
(d. b.) = x 100% = 142,586 %
2,0643
2,0643
Persen total solid = 5,0077 x 100% = 41,226 %

2. Pir
w3 = w1 – w2
= 5,0033 – 0,7932
= 4,2101 gram
4,2101
Persen kadar air (w. b.) = 5,0033 x 100% = 84,146 %
4,2101
(d. b.) = x 100% = 530,774 %
0,7932
0,7932
Persen total solid = 5,0033 x 100% = 15,854 %
3. Bayam
w3 = w1 – w2
= 5,0064 – 0,596
= 4,4104 gram
4,4104
Persen kadar air (w. b.) = 5,0064 x 100% = 88,167 %
4,4104
(d. b.) = x 100% = 740 %
0,596
0,596
Persen total solid = 5,0064 x 100% = 11,905 %

4. Kemiri
w3 = w1 – w2
= 5,0041 – 4,759
= 0,2451 gram
0,2451
Persen kadar air (w. b.) = 5,0041 x 100% = 4,894 %
0,2451
(d. b.) = x 100% = 5,150 %
4,759
4,759
Persen total solid = x 100% = 95,102 %
5,0041

IV.3 Gambar Hasil


1. Metode Oven Biasa

2. Metode Oven Vakum


IV.4 Pembahasan
1. Metode Oven Biasa
Kadar air dalam suatu pangan dihitung untuk mengetahui jumlah
kandungan air yang terdapat di dalamnya. Dalam mengidentifikasi kadar
air bahan pangan dikenal Wet Basis (w.b) dan Dry Basis (d.b). Wet Basis
merupakan persentase berat basah suatu bahan pangan yang ditentukan
dengan perbandingan jumlah kekurangan berat dengan berat bahan
sebelum pemanasan, sedangkan Dry Basis merupakan persentase kadar
kering bahan pangan yang ditentukan dengan perbandingan kekurangan
berat bahan dengan berat bahan setelah pemanasan. Perhitungan total
solid atau total padatan juga dilakukan dalam penentuan kadar air bahan
pangan. Persentase total solid merupakan perbandingan antara berat
setelah pengeringan dan berat awal untuk mengidentifikasi kadar air.
Pada pengeringan kacang hijau, hasil pengamatan menunjukkan
pengurangan berat kacang hijau yang berat awalnya (w1) sebesar 5,0046
gram menjadi 4,7803 gram setelah dikeringkan sebanyak 3 kali di dalam
oven biasa atau berkurang sebanyak 0,2243 gram dari berat awalnya dan
kadar air sebesar 4,4818 %. Menurut DKBM, kadar air pada kacang hijau
adalah 10.0 gram dalam 100 gram bahan. Hasil yang diperoleh jauh
berbeda dengan jumlah kadar air dalam DKBM. Hal ini disebabkan
karena pada saat dimasukkan ke dalam desikator, sampel terkontaminasi
dengan udara sehingga beratnya bertambah karena udara yang masuk ke
bahan tersebut.
Pada pengeringan kacang tanah, hasil pengamatan menunjukkan
pengurangan berat kacang tanah yang berat awalnya (w1) sebesar 5,0041
gram menjadi 5,0769 gram setelah dikeringkan sebanyak 3 kali di dalam
oven biasa atau berkurang sebanyak -0,0728 gram dari berat awalnya dan
kadar air sebesar -1,4548 %. Menurut DKBM, kadar air pada kacang
tanah adalah 9,6 gram dalam 100 gram bahan. Hasil yang diperoleh jauh
berbeda dengan jumlah kadar air dalam DKBM. Hal ini terjadi karena
terdapat kesalahan pada saat memasukkan bahan ke dalam oven yaitu
dimana cawan yang merupakan wadah kacang tanah tertukar dengan
cawan yang merupakan wadah sampel pada oven vakum sehingga sampel
tersebut tidak mendapatkan nilai konstan dan bahkan menghasilkan nilai
yang negatif.
Pada pengeringan beras putih, hasil pengamatan menunjukkan
pengurangan berat beras putih yang berat awalnya (w1) sebesar 5,0000
gram menjadi 3,7385 gram setelah dikeringkan sebanyak 3 kali di dalam
oven biasa atau berkurang sebanyak 1,2615 gram dari berat awalnya dan
kadar air sebesar 25,23 %. Menurut DKBM, kadar air pada beras putih
adalah 12,741 % gram dalam 100 gram bahan. Hasil yang diperoleh
berbeda dengan jumlah kadar air dalam DKBM. Hal ini terjadi karena
terdapat kesalahan saat memasukkan bahan ke dalam oven yaitu dimana
cawan yang merupakan wadah beras putih tertukar dengan cawan yang
merupakan wadah sampel pada oven vakum sehingga sampel tersebut
tidak mendapatkan nilai konstan dan bahkan menghasilkan nilai yang
negatif.
Pada pengeringan jagung, hasil pengamatan menunjukkan
pengurangan berat jagung yang berat awalnya (w1) sebesar 5,1084 gram
menjadi 0,6413 gram setelah dikeringkan sebanyak 3 kali di dalam oven
biasa atau berkurang sebanyak 4,4671 gram dari berat awalnya dan kadar
air sebesar 87,4461 %. Menurut DKBM, kadar air pada jagung adalah
61,8 gram dalam 100 gram bahan. Hasil yang diperoleh berbeda dengan
jumlah kadar air dalam DKBM. Hal ini disebabkan karena pada saat
dimasukkan ke dalam desikator, sampel terkontaminasi dengan udara
sehingga beratnya bertambah.
Berdasarkan data yang diperoleh, setiap bahan yang dijadikan
sampel, kehilangan beratnya setelah pemanasan pada periode waktu
tertentu tidak konstan. Hal ini dikarenakan, oven yang digunakan
dimatikan setelah praktikum. Hanya dinyalakan pada saat akan
melakukan penimbangan. Selain itu ruang udara untuk oven biasa terbuka
sehingga udara mengkontaminasi sampel yang menyebabkan berat pada
sampel akan ikut terpengaruh.
Dari keempat sampel yang diperoleh, persentase total solid
kandungan air yang tertinggi yaitu kacang tanah 101,4548 % dan yang
terendah adalah jagung yaitu 12,5538 %. Semakin tinggi persentase kadar
air dari suatu pangan, maka resiko untuk perkembangbiakan
mikroorganisme semakin tinggi yang akan berimbas pada cepatnya
pembusukan pangan.

2. Metode Oven Vakum


Pada penggunaan oven vakum yaitu untuk menganalisis kadar air
digunakan vakum (pemberian tekanan) di dalam ruang pengeringan
dengan tujuan menguapkan air pada suhu yang lebih rendah. Pada
percobaan ini diberi tekanan sekitar 25 mmHg dalam oven sehingga suhu
yang digunakan hanya sekitar 60-70°C. Pada pengeringan dengan
metode oven vakum ini bahan yang di keringkan yaitu ikan, pir, bayam,
dan kemiri.
Pada pengeringan ikan, hasil pengamatan menunjukkan pengurangan
berat ikan yang berat awalnya (w1) sebesar 5,0077 gram menjadi 2,0643
gram setelah dikeringkan sebanyak 4 kali di dalam oven vakum atau
berkurang sebanyak 2,9434 gram dari berat awalnya dan kadar air
sebesar 59,777 %. Menurut DKBM, kadar air pada ikan adalah 76 gram
dalam 100 gram bahan. Namun, pada pengeringan ikan ini terjadi
kesalahan yang dimana cawan yang merupakan wadah ikan tertukar
dengan cawan lain yang berada pada oven biasa.
Pada pengeringan buah pir, hasil pengamatan menunjukkan
pengurangan berat buah pir yang berat awalnya (w1) sebesar 5,0033
gram menjadi 0,7932 gram setelah dikeringkan sebanyak 4 kali di dalam
oven vakum atau berkurang sebanyak 4,2101 gram dari berat awalnya
dan kadar air sebesar 84,146 %. Menurut DKBM, kadar air pada buah pir
adalah 84,0 gram dalam 100 gram bahan.
Pada pengeringan bayam, hasil pengamatan menunjukkan
pengurangan berat bayam yang berat awalnya (w1) sebesar 5,0064 gram
menjadi 0,596 gram setelah dikeringkan sebanyak 4 kali di dalam oven
vakum atau berkurang sebanyak 4,4104 gram dari berat awalnya dan
kadar air sebesar 88,167 %. Menurut DKBM, kadar air pada bayam
adalah 87.0 gram dalam 100 gram bahan. Dari hasil yang didapatkan
terdapat sedikit perbedaan antara hasil pengamatan dan jumlah kadar air
menurut DKBM. Hal ini terjadi karena bahan tersebut sedikit
terkontaminasi dengan udara.
Pada pengeringan kemiri, hasil pengamatan menunjukkan
pengurangan berat kemiri yang berat awalnya (w1) sebesar 5,0041 gram
menjadi 4,759 gram setelah dikeringkan sebanyak 4 kali di dalam oven
vakum atau berkurang sebanyak 0,2451 gram dari berat awalnya dan
kadar air sebesar 4,894 %. Menurut DKBM, kadar air pada kemiri adalah
7,0 gram dalam 100 gram bahan. Sama halnya dengan ikan, pada
pengeringan kemiri juga terjadi kesalahan yang dimana cawan yang
merupakan wadah kemiri tertukar dengan cawan yang berada pada oven
biasa.
Berdasarkan data yang diperoleh, setiap pangan yang dijadikan
sampel, kehilangan beratnya setelah pemanasan pada periode waktu
tertentu tidak konstan. Faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah
keterbatasan tersedianya desikato. Seringnya desikator dibuka saat ingin
memasukkan sampel yang lain membuat udara masuk dan
mengontaminasi sampel. Selain itu terdapat kesalahan saat memasukkan
sampel ke dalam oven yang mengakibatkan sampel tertukar.
Dari keempat sampel yang diperoleh, persentase total solid
kandungan air yang tertinggi adalah kemiri yaitu 95,102 % dan yang
terendah adalah bayam yaitu 11,905 %. Semakin tinggi persentase kadar
air dari suatu pangan, maka resiko untuk perkembangbiakan
mikroorganisme semakin tinggi yang akan berimbas pada cepatnya
pembusukan pangan.
BAB V
PENUTUP

V.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa :
1. Pada percobaan dengan menggunakan metode oven biasa persentase total
solid kandungan air yang tertinggi adalah kacang hijau 101,4548 % dan
yang terendah adalah jagung 12,5538 %.
2. Pada percobaan dengan menggunakan metode oven vakum, persentase
total solid kandungan air yang tertinggi adalah kemiri 95,102 % dan yang
terendah adalah bayam 11,905 %.

V.2 Saran
1. Untuk Asisten
Sebaiknya memberikan waktu yang lebih banyak dalam presentasi
sehingga memudahkan kami untuk lebih memahami.
2. Untuk Laboratorium
Supaya alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum harus
dilengkapi supaya kegiatan praktikum berjalan dengan baik.
3. Untuk Kegiatan Praktikum
Diharapkan jadwal masuk laboratoriumnya diperjelas, agar kami
dapat menggunakan waktu yang masih ada untuk belajar.

Вам также может понравиться