Вы находитесь на странице: 1из 5

NAMA : INDAH CAHYA LESTARI

NIM : 153145261007

1. Pengertian konsep Sehat , Menurut Para Ahli


a. WHO mendefinisikan pengertian sehat sebagai suatu keadaan sempurna
baik jasmani,rohani,maupun kesejahteraan social seseorang. Dimana
sehat jasmani yang dimaksdu yaitu sehat secara fisik,dan social
seseorang, sedangkan sehat rohani yang dimaksud yaitu sehat mental
dan jiwa serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
b. UU No. 23 1992 tentang kesehatan menyatakan bahwa kesehatan
adalah keadaaan sejahtera dari badan,jiwa dan social yang
memungkintan hidup produkrif secara social dan ekonomi. Dalam
pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang
utuh terdiri dari unsur -unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya
kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan. Dimana dari
definisi diatas, dikatakan sehat seseorang dilihat dari perilakunya dan
tindakannya atau kata lain seseorang dikatakn sehat itu apabila jiwa
yang sehat akan mempengaruhi badan yang sehat pula.
Paradigma sehat adalah cara pandang atau pola piker pembangunan
kesehatan yang bersifat holistic, proaktif antisipatif,dengan melihat
masalah kesehatan sebagai masalah yang dipengaruhi oleh banyak factor
secara dinamis dan lintas sektoral,dalam suatu wilayah yang berorintasi
kepada peningkatan pembeliharaan dan perlindungan terrhadap penduduk
agar tetap sehat dan bukan hanya penyembuhan penduduk yang sakit.
Derajat kesehatan masyarkat yang disebut sebagai psycho social
somatic health well being, merupakan resultante dari 4 faktor yaitu
1) Enviromenment
2) Behavior
3) Heredity
4) Health care service
2. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi konsep sehat dan juga
sakit pada responden yaitu faktor biologi, psikologi, dan sosial budaya
( sarafino & Smith 2011).

a. Pengaruh dari faktoor biologi terhadap konsep sehat dan sakit


Kondisi biologis tersebut berhubungan dengan bagaimana masing-
masing komponen dari tubuh individu saling bekerja dan berinteraksi
untuk menciptakan kondisi sehat.
b. Pengaruh faktor psikologis terhadap konsep sehat dan sakit
Dari faktor psikologi, kemudian juga ditemukan konsep sehat dan
sakit pada responden. Menurut Sarafino dan Smith (2011) faktor
psikologi dibagi menjadi tiga bagian yaitu
1. Pengaruh dari sisi kognisi
Kognisi merupakan aktivitas mental yang mencakup cara
menerima, belajar, mengingat, berfikir, menginterpretasi,
mempercayai, dan menyelesaikan masalah.
2. Pengaruh dari sisi emosi
Hal ini juga dapat dilihat dari sisi emosi seseorang, significant
other yaitu seorang responden mengatakan bahwa selama masih
bisa dithan,maka responden akan menehan rasa sakitnya dan tetap
melakukan aktivitasnya seperti biasanya. Seperti yang dikatakan
oleh Sarafini dan Smith (2011) bahwa emosi juga bisa
mempengaruhi arah pengebotan seseorang.
3. Pengaruh dari sisi motivasi
Kondisi ekonomi dari responden tersebutlah yang kemudian
memotivasi responden untuk tetap menggunakan pengeobatan
tradisional yaitu pengobatan usada untuk mengobati penyekit
kencing batunya.
c. Pengaruh faktor sosial dan budaya terhadap konsep sehat dan sakit
Pembentukan kon sep sehat dan sakit dari responden tidak semata-
mata terbentuk saja. Sarafino dan Smith (2011) mengatakan bahwa
faktor sosial dan budaya juga mengambil peran yang penting dalam
hal tersebut.
1. Pengaruh dari masyarakat
Hal tersebut terlihat dari bagimana responden mendapatkan
informasi dari lingkungan di sekitarnya, di lingkungan sekitar
tempat tinggal responden banyak masyarakat yang menggunakan
pengobatan usada tersebut, dan mengaku bahwa merasa puas dan
mendapatkan kesembuhan dari pengobatan tersebut.
2. Pengaruh dari keluarga
Hal ini tentu mendapatkan dukungan dari keluarga, karena
responden tersebut mempercayai dan sering menggunakan
pengeobatan usada apabila mengalami sakit. Muprhy dan Bennet
(2004) mengatakan bahwa seorang bertumbuh dan berkembang di
dalam keluarga sejak dari masa kanak-kanak sehingga keluarga
memberikan pengaruh yang paling kuat selama masa pertumbhan
dan perkembangan.
3. Pengaruh dari budaya
Di sisi lainnya, faktor budaya juga mengambil peran yang sangat
penting dalam pembentukan konsep sehat dan sakit. . Matsumoto
dan Juang (2008) juga mengatakan bahwa budaya dapat
mempengaruhi kesehatan dari sisi.

Pengaruh ketiga faktor terhadap konsep sehat dan sakit yaitu


Konsep sehat dan sakit pada responden adalah didasari dengan
pemikirannya secara kognisi yang mengatakan bahwa sehat adalah ketika
tubuh masi bisa beraktivitas lagi, sehingga meskipun dalam kondisi tubuh
yang kurang sehat, selama masih bisa melakukan aktivitas, maka
responden akan tetap beraktivitas seperti bekerja. Penurunan kondisi
fsilokogi bukanlah masalah bagi responden, karena responden
beranggapan bahwa selama responden masih bisa beraktivitas, maka
responden masih menganggap dirinya dalam keadaan perekonomi rspondn
yang memaksa responden untuk bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari, dari responden untuk ke dokter karena takut akan melakukan
tindakan oprsi karena kondisi perekonomian yan kurang memadai saat itu.

3. Pemilihan obat
Obat-obatan esensial adalah obat-obatan yang memenuhi prioritas
kebutuhan perawatan kesehatan populasi. Pengalaman menunjukkan
bahwa pemilihan hati-hati terhadap kiasaran obat esensial yang terbatas
menghasilkan kualitas perawatan yang tinggi,manajemen obat yang
baik,termaksud peningkatan kualitas obat yang diresepkan dan
penggunaan sumber daya kesehatan yang lebih efektif dari segi harga.
Pemilihan obat yang tepat harus dilakukan dengan baik. Pilihan obat
esensial manapun perlu memperhitungkan relevansi kesehatan publik,bukti
klinis kemanjuran dan keamanan terbaik yang ada dan juga peninjauan
efektifitas komparatif dari segi harga. Prosesnya harus transparan dan
harus mempertimbangkan perspektif pasien, profesional kesehatan dan
lembaga nasional.
DAFTAR PUSTAKA

(Dwi, Triyono, and Herdiyanto 2017)Dwi, Samuel, Krisna Triyono, and Yohanes
K Herdiyanto. 2017. “Konsep Sehat Dan Sakit Pada Individu Dengan
Urolithiasis ( Kencing Batu ) Di Kabupaten Klungkung , Bali” 4 (2):263–76.
Yati, Kori, and Pramulani Mulya Lestari. 2018. “Pelatihan Pengelolaan Obat
Yang Tepat Dan Benar Di UKS Sekolah-” 7 (1):42–49.
(Yati and Lestari 2018)

Вам также может понравиться