Вы находитесь на странице: 1из 26

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat taufik serta
hidayahnya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah dengan judul “planning strategik
(perencanaan jangka panjang) dan analisis SWOT”, sholawat dan salam yang mudah-
mudahan tetap tercurah limpahkan kepada nabi kita, NABI MUHAMMAD SAW yang telah
membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh dengan ilmu teknologi dan
sangat moderen ini.
Makalah ini membahas segala hal yang berkaitan dengan pengertian, tujuan,
manfaat, fungsi dan contoh perencanaan jangka panjang dan analisis SWOT. Agar
kedepannya diharapkan kita dapat mengetahui dan mengaplikasikan dengan baik fungsi
perencanaan jangka panjang dan analisis SWOT.
Selesainya makalah ini kami juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah
mambantu menyumbangkan tenaga, pikiran, khususnya kepada Bu Eka Wilda
Faida,SKM.,M.KES yang telah memberikan tugas kepada kami, dan makalah ini menjadi
bukti bahwa kami telah melaksanakan dan menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa kemampuan kami miliki masih jauh dari kriteria sempurna.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar kami
dapat menjalankan tugas dengan lebih baik dan bermanfaat bagi kita semua.
Surabaya, Desember 2018

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................1

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................3

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................4

1.3 Tujuan.........................................................................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................................5

2.1 Pengertian Perencanaan.............................................................................................................5

2.2 Pengertian Perencanaan Jangka Panjang....................................................................................5

2.3 Tujuan Perencanaan.....................................................................................................................6

2.4 Manfaat Perencanaan.................................................................................................................6

2.5 Sejarah perencanaan..................................................................................................................7

2.6 Ruang lingkup perencanaan.........................................................................................................7

2.7 Proses Perencanaan....................................................................................................................8

2.8 Proses perencanaan strategis.....................................................................................................9

2.9 Pengertian Analisis SWOT.........................................................................................................12

2.10 Tujuan Analisis SWOT..............................................................................................................13

2.11 Manfaat Analisis SWOT...........................................................................................................14

2.12 Sejarah Analisis SWOT.............................................................................................................14

2.13 Komponen Analisis SWOT.......................................................................................................14

2.14 Faktor yang mempengaruhi analisis SWOT.............................................................................15

2.15 Matrik SWOT...........................................................................................................................16

2.16 Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT....................................................................................17

BAB III LATIHAN SOAL..................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................29
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perencanaan merupakan tahapan yang paling penting dalam suatu fungsi manajemen
dalam menghadapi lingkungan eksternal yang dinamis. Perencanaan ini diperlukan dalam
berbagai bentuk organisasi, karena perencanaan ini merupakan sebuah proses dasar dalam
suatu pengambilan sebuah keputusan dan tindakan. Perencanaan juga diperlukan dalam
sebuah kegiatan organisasi, maupun kegiatan di masyarakat dan adajuga didalam setiap
fungsi manajemen. Fungsi-fungsi tersebut dapat melaksanakan keputusan yang telah di
tetapkan dalam sebuah perencanaan.
Dalam setiap organisasi perlu adanya sebiah proses perencanaan dalam kegiatan
organisasi nya. Perencanaan merupakan sebuah proses dasar bagi organisasi dalam proses
pemilihan sasaran dan menetapkan bagaimana cara pencapaiannya. Perencanaan merupakan
sebuah strategi dalam sebuah perencanaan untuk mencapai tujuan,
Dalam manajemen, perencanaan adalah sebuah proses mendefinisikan tujuan organisasi,
membuat strategi untuk untuk mencapai sebuah tujuan dan dapat mengembangkan rencana
aktifitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi
manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan
pengontrolan tak akan dapat berjalan.
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) telah menjadi salah
satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak menutup kemungkinan
untuk digunakan sebagai aplikasi alat bantu pembuatan keputusan dalam pengenalan
program-program baru di lembaga-lembaga yang memiliki visi misi yang luarbiasa dalam
artian memiliki target di masa depan misalanya perusahaan, organisasi, lembaga pendidikan
dan dunia bisnis lainnya Proses penggunaan manajemen analisis SWOT menghendaki
adanya suatu survei internal tentang strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan)
program, serta survei eksternal atas opportunities (ancaman)
dan threats (peluang/kesempatan).
Pokok pembahasan pada makalah ini akan membahas terkait pada elemen-elemen
tertentu dari proses perencanaan dan proses yang sangat berhubungan dengan pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan dan juga akan membahas tentang Analisis SWOT.
Kemudian memperkenalkan konsep perencanaan dan menyajikan sejumlah pendekatan untuk
mengefektifkan perencanaan dari berbagai jenis.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari perencanaan jangka panjang?


2. Apa manfaat dari perencanaan jangka panjang?
3. Apa saja jenis dari perencanaan?
4. Apa pengertian dari analisis SWOT?
5. Apa tujuan dari analisis SWOT?
6. Apa manfaat dari analisis SWOT?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari perencanaan jangka panjang


2. Mengetahui manfaat dari perencanaan jangka panjang)
3. Mengetahui apa saja jenis dari planning (perencanaan)
4. Mengetahui pengertian dari analisis SWOT
5. Mengetahui manfaat dari analisis SWOT
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

i. Materi Perencanaan

2.1 Pengertian Perencanaan

1. Perencanaan adalah kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan datang untuk
mencapai tujuan. Perencanaan mengandur unsur-unsur (1) sejumlah kegiatan yang
ditetapkan sebelumnya, (2) adanya proses, (3) hasil yang ingin dicapai, dan (4)
menyangkut masa depan dalam waktu tertentu (Usman, 2008: 61).
2. Perencanaan adalah proses memilih tindakan yang terbaik untuk mencapai tujuan
bersama.
3. Perencanaan adalah keputusan untuk mengerjakan sesuatu di masa yang akan datang
yaitu tindakan yang diproyeksikan untuk mengerjakan sesuatu di masa yang akan
datang.
4. Perencanaan adalah perencanaan berupa perencanaan prosedur, perencanaan metode
kerja, perencanaan standar pengukuran hasil, perencanaan anggaran biaya, perencanaan
kegiatan dan perencanaan jadwal.
Tetapi di lihat dari semua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, Perencanaan adalah
proses memilih tindakan yang terbaik untuk mencapai tujuan dengan cara membuat
perencanaan prosedur, perencanaan anggaran, perencanaan kegiatan, perencanaan jadwal.

2.2 Pengertian Perencanaan Jangka Panjang

1. Menurut Kerzner Perencanaan Strategis (Strategic Planning ) adalah sebuah alat


manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi
kondisi pada masa depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat
digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10
tahun ke depan.
2. Menurut Robert N. Anthony perencanaan strategis adalah proses memutuskan
program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlaj sumber
daya yang akan dialokasikan ke setiap program selama beberapa tahun depan.
Perencanaan jangka panjang adalah rencana yang di atur sedemikian rupa agar hasil dari
rencana tersebut dapat di nikmati dalam waktu atau tempo yang lama, biasanya perencanaan
jangka panjang mempunyai jangka waktu 10-25 tahun. Karena mempunyai jangka waktu
yang panjang perencanaan jangka panjang bersifat umum, global, dan belum terperinci.
2.3 Tujuan Perencanaan

Menurut Usman (2008: 60) perencanaan bertujuan untuk:


1. Standar pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaannya.
2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan.
3. Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya
maupun kuantitasnya.
4. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan.
5. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga,
dan waktu.
6. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan.
7. Menyerasikan dan memadukan beberapa subkegiatan.
8. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui.
9. Mengarahkan pada pencapaian tujuan.
Selanjutnya ditambahkan oleh Aedi (2015: 179) tujuan dari perencanaan adalah untuk; (1)
sebagai upaya optimalisasi atau pemetaan sumber daya sebagaimana hasil analisis internal
dan eksternal. (2) Sebagai panduan pelaksanaan, dengan melihat indikator-indikator yang ada
didalamnya. (3) Sebagai gambaran komprehensif kegiatan-kegiatan dan keterkaitannya. (4)
Sebagai tolak ukur atau arahan dalam pencapaian tujuan. (5) Sebagai alat untuk
meminimalisir atau mengantisipasi berbagai kesulitan dalam tingkat probabilitas tertentu. (6)
Untuk mendeterminasi pembiayaan, waktu, dan tenaga kerja yang diperlukan. (7) Sebagai
standar pengawasan.

2.4 Manfaat Perencanaan


Sedangkan manfaat dari perencanaan dikemukakan oleh Usman (2014: 76-77) bahwa
perencanaan bermanfaat sebagai; (1) standar pelaksanaan dan pengawasan (memfasilitasi,
monitoring, dan evaluasi). (2) Pemilihan berbagai alternatif terbaik (pedoman pengambilan
keputusan). (3) Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan. (4) Menghemat
pemanfaatan sumber daya organisasi. (5) Membantu manajer menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungan. (6) Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait. (7)
Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti (untuk mengantisipasi masalah yang akan
muncul). (8) Meningkatkan kinerja (keberhasilan organisasi tergantung keberhasilan
perencanaannya).

2.5 Sejarah perencanaan

Sejarah Perkembangan Perencanaan Di Indonesia


Perencanaan tertulis secara ilmiah di Indonesia diawali pada tahun 1947 dimana Soekarno
membentuk : Panitia pemikir siasat ekonomi yang diketahui oleh Drs. Muhamad Hatta yang
dikenal deklarasi: Dasar pokok dari pada Perencanaan mengatur ekonomi Indonesia Tahun
1948 – 1950 Menyusun Perencanaan bidang pertanian, peternakan, perindustrian dan
kehutanan Tahun 1951 – 1952 Dibentuk Dewan Perencanaan Nasional (Depernas) Depernas
RPNSB ini menjadi cikal bakal terbentuknya Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
(Bappenas). Tahun 1961 – 1969 Disusun Rencana Pembangunan Nasional Semesta
Berencana Pada awalnya kita menganut perencanaan tradisional (Traditional Planning)
dimana kita menyediakan anggaran terlebih dahulu setelah terkumpul dana baru menyusun
rencana. Perencanaan tradisional, rencana dikendalikan oleh dana dan daya.

2.6 Ruang lingkup perencanaan

Kegiatan perencanaan memiliki ruang lingkup yang sangat luas terkait demensi waktu,
spasial, dan tingkatan dan teknis perencanaannya. Namun demikian ketiga demensi tersebut
saling kait-terkait dan beriteraksi. Masing-masing demensi tersebut adalah sebagai berikut;
1. Perencanaan dari demensi waktu
Dari demensi waktu perencanaan mencakup; (a) Perencanaan jangka panjang (long term
planning) berjangka 10 tahun keatas, bersifat prospektif, idealis dan belum ditampilkan
sasaran-sarana yang bersifat kualitatif. (b) Perencanaan jangka menengah (medium term
planning) berjangka 3 sampai 8 tahun, merupakan penjabaran dan uraian rencana jangka
panjang. Sudah ditampilkan sasaran-sasaran yang diproyksikan secara kuantitatif, meski
masih bersifat umum. (c) Perencanaan jangka pendek (sort term planning) berjangka 1
tahunan disebut juga perencanaan jangka pendek tahunan (annual plan) atau perencanaan
operasional tahuanan (annual opperasional planning)

2. Perencaan dari demensi spasial


Perencanaan ini terkait dengan ruang dan batas wilayah yang dikenal dengan
perencanaan nasional (berskala nasional), regional (berskala daerah atau wilayah),
perencanaan tata ruang dan tata tanah (pemanfaatan fungsi kawasan tertentu).
3. Perencanaan dari demensi tingkatan teknis perencanaan
Dalam demensi ini kita mengenal istilah (a) perencanaan makro (b) perencaan mikro (c)
perencanaan sektoral (d) perencaan kawasan dan (e) perencaan proyek. Perencaan makro
meliputi peningkatan pendapatan nasional, tingkat konsumsi, investasi pemerintah dan
masyarakat, ekspor impor, pajak, perbankan dsb. Perencanaan mikro disusun dan disesuaikan
dengan kondisi daerah. Perencanaan kawasan memperhatikan keadaan lingkungan kawasan
tertentu sebagai pusat kegiatan dengan keunggulan komparatif dan kompetitif. Perencanaan
proyek adalah perencanaan operasional kebijakan yang dapat menjawab siapa melakukan
apa, dimana, bagaimana dan mengapa.
4. Perencanaan demensi jenis
Menurut Anen (2000) sebagaimana dikutip Syaiful sagala meliputi ; (a) Perencanaan dari
atas ke bawah (top down planning), (b) perencanaan dari bawah ke atas (botton up planning),
(c) perencanaan menyerong kesamping (diagonal planning), dibuat oleh pejabat bersama
dengan pejabat bawah diluar struktur (d) perencanaan mendatar (horizontal planning), yaitu
perencanaan lintas sektoral oleh pejabat selevel (e) perencanaan menggelinding (rolling
planning) berkelanjutan mulai rencana jangka pendek,menengah dan panjang.(f) perencanaan
gabungan atas ke bawah dan bawah ke atas (top down and button up planning), untuk
mengakomodasi kepentingan pusat dengan wilayah/daerah.
Dalam kegitan pendidikan lingkup perencanaan meliputi semua komponen administrasi
sekolah dalam hal kurikulum, supervisi, kemuridan, keuangan, sarana dan prasarana,
personal, layanan khusus, hubungan masyarakat, media belajar, ketata usahaan sekolah dsb.
Atau berupa penentuan sasaran, alat, tuntutan-tuntutan, taksiran, pos-pos tujuan, pedoman,
kesepakatan (commitment) yang menghasilkan program-program sekolah yang terus
berkembang.

2.7 Proses Perencanaan

Perencanaan adalah bagian paling awal dalam suatu proses kegiatan. Dapat dikatan
bahwa dengan adanya perencanaan yang baik maka akan tercapai tujuan dari suatu kegiatan
tersebut. Menurut Allen (1963, dikutip dalam Siswanto, 2010: 45-47), perencanaan terdiri
atas aktivitas yang dioperasikan oleh seorang manajer untuk berpikir ke depan dan
mengambil keputusan saat ini, yang memungkinkan untuk mendahului serta menghadapi
tantangan pada waktu yang akan datang. Berikut ini aktivitas perencanaan yang dimaksud
adalah:
1. Prakiraan
Prakiraan merupakan suatu usaha yang sistematis untuk meramalkan/memperkirakan
waktu yang akan datang dengan penarikan kesimpulan atas fakta yang telah diketahui.
2. Penetapan tujuan
Penetapan tujuan merupakan suatu aktivitas untuk menetapkan sesuatu yang ingin
dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan.
3. Pemograman
Pemograman adalah suatu aktivitas yang dilakukan dengan maksud untuk
menetapkan; (a) langkah-langkah utama yang diperlukan untuk mencapai suatu
tujuan. (b) Unit dan anggota yang bertanggung jawab untuk setiap langkah. (c) Urutan
serta pengaturan waktu setiap langkah.
4. Penjadwalan
Penjadwalan adalah penetapan atau penunjukan waktu menurut kronologi tertentu
guna melaksanakan berbagai macam pekerjaan.
5. Penganggaran
Penganggaran merupakan suatu aktivitas untuk membuat pernyataan tentang sumber
daya keuangan yang disediakan untuk aktivitas dan waktu tertentu.
6. Pengembangan prosedur
Pengembangan prosedur merupakan suatu aktivitas menormalisasikan cara, teknik,
dan metode pelaksanaan suatu pekerjaan.
7. Penetapan dan interprestasi kebijakan
Penetapan dan interprestasi kebijakan adalah suatu aktivitas yang dilakukan dalam
menetapkan syarat berdasarkan kondisi mana manajer dan para bawahannya akan
bekerja. Suatu kebijakan adalah sebagai suatu keputusan yang senantiasa berlaku
untuk permasalahan yang timbul berulang demi suatu organisasi.

2.8 Proses perencanaan strategis

Tahap-tahap dasar proses perencanaan strategis, sebagaimana digariskan, disajikan


sebagai serangkaian tahapan dan langkah-langka terkait yang memungkinkan keluwesan dan
kreativitas. Kami mendorong para perncana untuk menambahkan sentuhan mereka sendiri
pada resep itu, misalnya dengan menambahkan peluang adanya interaksi diantara peserta atau
memberi keanggunan pada presentasinya, untuk menciptakan rencana yang bukan saja
mempertahankan organisasi melainkan membantunya untuk Berjaya.
1. Tahap 1: Bersiap-siap
Untuk menyiapkan sedia bagi perencanaan strategis, organisasi pertama-tama haruslah
menilai apakah sudah siap. Sebuah organisasi yang memutuskan siap untuk memulai
perencanaan strategis kemudian harus melakukan 5 hal untuk melincinkan jalan bagi
proses yang teratur :
a. Mengidentifikasi masalah atau pilihan tegas yang harus ditangani oleh proses
perencanaan
b. Memperjelas peran-peran ( siapa melakukan apa dalam proses itu )
c. Membentuk sebuah panitia perencana
d. Menyusun profil organisasi
e. Mengidentifikasi informasi yang harus dikumpulkan untuk membantu membuat
keputusan-keputusan yang sehat.
2. Tahap 2 : Mempertegas visi dan misi
Demikian juga, rumusan misi harus menyampaikan inti sebuah organisasi kepada
pembaca dan kemampuan organisasi untuk menegaskan akan memperlihatkan focus dan
maksudnya. Rumusan misi itu biasanya melukiskan organisasi dalam rangka :
a. Maksud, Mengapa organisasi itu ada dan apa yang ingin dicapai
b. Bisnis. Metode utama atau kegiatan utama yang dilakukan organisasi untuk
memenuhi maksud tadi
c. Nilai-nilai. Prinsip atau keyakinan yang membimbing para anggota organisasi
sewaktu mereka mengejar maksud organisasi itu.
“Sebuah visi adalah model mental tentang keadaan masa depan … dibangun
berdasarkan spekulasi-spekulasi yang masuk akal… asumsi-asumsi yang masuk akal
tentang masa depan… dipengaruhi penilaian kita sendiri tentang apa yang mungkin
dan berharga… sebuah visi adalah model mental yang dapat diwujudkan oleh orang
dan organisasi melalui keterlibatan dan tindakan-tindakan mereka.

“Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam
usahanya mewujudkan visi. Dalam operasionalnya orang yang berpedoman pada
pernyataan misi yang merupakan hasil kompromi interpretasi Visi. Misi merupakan
sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara
pencapaian Visi.
3. Tahap 3 : Menilai lingkungan
Langkah ini mengharuskan pengumpula informasi yang mutakhir tentang kekuatan dan
kelemahan internal organisasi, dan peluang serta ancaman eksternalnya penilaian yang
akan memperhalus dan mungkin menyusun ulang daftar pernyataan kritis yang dihadapi
oleh organisasi dan yang harus dihadapi oleh rencana strategis itu. Ini mencakup
keprihatinan utama, misalnya pendanaan, peluang program baru, peraturan yang
berubah, atau kebutuhan yang berubah dalam populasi klien dan seterusnya. Intinya
adalah memilih masalah-masalah yang paling penting yang harus dihadapi.
4. Tahap 4 : Menyepakati prioritas-prioritas
Tahap ini dapat memakan waktu banyak. Diskusi-diskusi pada tahap ini dapat meminta
informasi tambahan atau reevaluasi kesimpulan yang telah dicapai selama penilaian
lingkungan. Bahkan mungkin pemahaman baru akan muncul yang mengubah gaya
dorong rumusan misi. Perlu agar para perencana jangan takut kembali ke tahap terdahulu
dalam proses itu harus memanfaatkan informasi yang tersedia guna menciptakan rencana
sebaik mungkin
5. Tahap 5: Penulisan rencana strategis
Misinya telah ditegaskan, masalah kritis telah telah diidentifikasi, dan strategi serta
tujuan telah disepakati. Langkah ini pada pokoknya adalah mempersatukan kepingan
kepingan itu menjadi satu dokumen yang utuh.
6. Tahap 6: Melaksanakan rencana strategis
Sifat rencana operasi organisasi tertentu akan dipengaruhi oleh prioritas strategisnya,
struktur organisasinya, dan proses perencanaannya terdahulu. Namun hakekat rencana
operasi itu bermanfaat; faktor yang terpenting adalah kejelasan garis pedoman untuk
pelaksaan dan presisi hasil yang harus dipantau.
7. Tahap 7: Memantau dan Mengevaluasi
Proses perencanaan startegis itu tak pernah betul-betul selesai. Ada siklus, dan periode
kegiatan yang lebih intensif atau kurang intensif, Tetapi proses bersikap tanggap terhadap
lingkungan yang berubah itu berjalan terus.Setiap organisasi harus memilih waktu yang
pas untuk merencana dan mengevaluasi ulang. Banyak organisasi nirlaba menggunakan
siklus perencanaan tiga tahunan. Kalau startegi dan prioritas inti yang telah disetujui
untuk masa depan itu tetap sahih, maka kerangka waktu yang digariskan dengan singkat
di atas itu berhsil lebih baik.
ii. Materi Analisis SWOT

2.9 Pengertian Analisis SWOT

Beberapa ahli pernah menjelaskan mengenai definisi Analisis SWOT ini, diantaranya
adalah:
1. Philip Kotler
Menurut Philip Kotler pengertian analisis SWOT adalah evaluasi terhadap semua
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, yang terdapat pada individu atau
organisasi.
2. Pearce dan Robinson
Menurut Pearce dan Robinson pengertian analisis SWOT adalah bagian dari proses
manajemen strategik perusahaan yang bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan utama perusahaan.
Kelemahan dan kekuatan utama tersebut dibandingkan dengan peluang dan ancaman
ekstern sebagai landasan untuk menghasilkan berbagai alternatif strategi.
3. Yusanto dan Wijdajakusuma
Menurut Yusanto dan Wijdajakusuma pengertian analisis SWOT adalah instrumen
internal dan eksternal perusahaan yang bertumpu pada basis data tahunan dengan pola
3-1-5. Penjelasan mengenai pola ini adalah data yang ada diupayakan mencakup data
perkembangan perusahaan pada tiga tahun sebelum analisis, apa yang diinginkan pada
tahun saat dilakukan analisis, dan kecenderungan perusahaan pada lima tahun pasca
analisis.
4. Freddy Rangkuti
Menurut Rangkuti definisi analisis SWOT adalah usaha yang dilakukan berdasarkan
logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, dan pada saat yang sama
dapat meminimalisir kelemahan dan ancamana.
Analisis SWOT bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi perusahaan.
5. Rais
Menurut Rais pengertian analisis SWOT adalah metode analisis yang paling mendasar
yang berguna untuk mengetahui topik dan permasalahan dari empat sisi yang berbeda.
Hasil akhir dari analisis ini adalah arahan atau rekomendasi untuk mempertahankan
atau meningkatkan kekuatan dan peluang yang ada, serta mengurangi kelemahan dan
menghindari ancaman.
SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weknesses (kelemahan),
opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini sebagai suatu
model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dan non profit
dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih
komprehensif. Maksud dari analisis SWOT yaitu:
1) Strenght:
Atribut dari orang atau perusahaan yang sangat membantu untuk mencapai tujuan
2) Weaknesses:
Atribut dari orang atau perusahaan yang berbahaya untuk mencapai tujuan
3) Opportunities;
Kondisi eksternal yang membantu untuk mencapai tujuan
4) Threats:
kondisi Eksternal yang dapat merusak tujuan
“Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau
interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap
unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman”.

2.10 Tujuan Analisis SWOT

Analisis SWOT mengarahkan analisis strategi dengan cara memfokuskan perhatian


pada kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities) dan ancaman
(threats) yang merupakan hal yang kritis bagi keberhasilan perusahaan. Maka perlunya
identifikasi terhadap peluang dan ancaman yang dihadapi serta kekutan dan kelemahan yang
dimiliki perusahaan melalui telaah terhadap lingkungan usaha dan potensi sumber daya
perusahaan dalam menetapkan sasaran dan merumuskan strategi perusahaan yang realistis
dalam mewujudkan misi dan visinya.
Maka tujuan analisis SWOT pada perusahaan adalah untuk membenarkan faktor-
faktor internal dan eksternal perusahaan yang telah dianalisis. Apabila terdapat kesalahan,
agar perusahaan itu berjalan dengan baik maka perusahan itu harus mengolah untuk
mempertahankan serta memanfaatkan peluang yang ada secara baik begitu juga pihak
perusahaan harus mengetahui kelemahan yang dihadapi agar menjadi kekuatan serta
mengatasi ancaman menjadi peluang

2.11 Manfaat Analisis SWOT

Analisis SWOT bermanfaat apabila telah secara jelas ditentukan dalam bisnis apa
perusahaan beroprasi, dan arah mana perusahaan menuju ke masa depan serta ukuran apa saja
yang digunakan untuk menilai keberhasilan manajemen dalam menjalankan misinya dan
mewujudkan visinya. Manfaat dari analisis SWOT adalah merupakan strategi bagi para
stakeholder untuk menetapkan sarana-sarana saat ini atau kedepan terhadap kualitas internal
maupun eksternal.

2.12 Sejarah Analisis SWOT

Albert Humphrey pernah memimpin proyek penelitian Stanford University pada


1960-an 1970-an didasarkan pada 500 Perusahaan Amerika Serikat 'Fortune 500. Humphrey
memimpin proyek penelitian yang akhirnya dikembangkan dengan model (TAM) yang
merupakan konsep manajemen yang memungkinkan kelompok eksekutif untuk mengelola
perubahan. Humprey melakukan riset dengan Konsep Stakeholder dan Analisis SWOT.
Raja (2004) mengatakan bahwa sulit untuk melacak asal-usul akronim SWOT. Dia
mengutip Haberberg (2000) menyatakan bahwa sebagai SWOT adalah konsep yang
digunakan oleh para akademisi Harvard pada tahun 1960, dan Turner (2002) menghubungkan
SWOT untuk Igor Ansoff (1987), dari Ansoff Matrix itu ketenaran. Koch (2000) menganggap
kontribusi dari Weihrich (1982), Dealtry (1992) dan Wheelan dan Kelaparan (1998).
Weihrich dianggap sebagai inovator SWOT.
Panagiotou pada tahun 2003 memperkenalkan kerangka Pengamatan teleskopik
strategis yang dalam kekuatan efek peta, kelemahan, peluang dan ancaman (PENGAMATAN
teleskopik). Jadi, misalnya T = kemajuan teknologi, E = pertimbangan ekonomi, L =
persyaratan hukum dan peraturan, dll Aspek yang paling berguna dari artikel Panagiotou
adalah bahwa tidak hanya dia mengakui kesulitan dalam menemukan asal-usul SWOT, tetapi
ia juga mengelola untuk menggali beberapa alternative,menarik. Profesor Harvard Business
School (HBS) Unit Kebijakan yaitu George Albert Smith Jr dan C Roland Christiensen pada
tahun 1950 menggunakan SWOT dalam strategi organisasi dan pemasaran. SWOT kemudian
dikembangkan oleh HBS hingga sekarang.

2.13 Komponen Analisis SWOT

Adapun komponen-komponen dasar yang ada dalam analisis swot, yaitu:


1) Strength (S)
Strength atau kekuatan adalah komponen yang menjadi suatu bentk karakteristik atas
suatu perusahaan atau organisasi dimana mampu memberikan keuntungan.
2) Weakness (W)
Weakness atau kelemahan komponen yang menjadi ciri suatu kelemahan yang ada di
perusahaan atau organisasi dibandingkan dengan yang lain.
3) Opportunities (O)
Opportunities atau peluang adalah berbagai peluang yang bisa dimanfaatkan oleh
perusahaan atau organisasi untuk dapat berkembang di masa depan.
4) Threats (T)
Threats atau ancaman adalah komponen yang berbentuk ancaman dimana kemungkinan
besar akan dihadapi perusahaan atau organisasi yang akibatnya bisa menghambat laju
perkembangan suatu perusahaan atau organisasi tersebut.

2.14 Faktor yang mempengaruhi analisis SWOT

Dalam menyusun strategi menggunakan analisis SWOT, tentu ada faktor yang
mempengaruhi komponen analisis SWOT. Faktor tersebut dapat berasal dari dalam (faktor
internal) dan berasal dari luar (faktor eksternal).
A. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam perusahaan dimana terdapat 2
komponen yaitu kekuatan dan kelemahan. Kedua komponen tersebut berdampak pada lebih
baiknya suatu penelitian jika kekuatan lebih besar daripada kelemahan.
Sehingga, jika kekuatan internal perusahaan ini menjadi lebih maksimum maka akan
memberikan hasil penelitian yang jauh lebih baik. Berikut faktor internal yang mempengaruhi
analisi SWOT, diantaranya yaitu:
 Sumber daya yang dimiliki
 Keuangan atau finansial yang dimiliki perusahaan
 Kelebihan atau kelemahan internal perusahaan
 Pengalaman yang pernah dialami perusahaan sebelumnya baik yang berhasil maupun

yang gagal.
B. Faktor Eksternal
Dalam faktor eksternal, apa yang diteliti tidak secara langsung terlibat. Faktor eksternal
terbagi dalam 2 komponen yaitu ancaman dan peluang. Adanya kedua komponen tersebut
maka akan memberikan data yang perlu dimasukkan dalam jurnal penelitian sehingga akan
menghasilkan strategi untuk menghadapinya. Faktor eksternal yang mempengaruhi analisis
SWOT, diantaranya yaitu:
 Trend
 Budaya, sosial politik, ideologi, perekonomian
 Sumber permodalan
 Peraturan pemerintah
 Perkembangan teknologi
 Peristiwa yang terjadi
 Lingkungan

2.15 Matrik SWOT

Alat yang digunakan dalam menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah


matriks SWOT. Matriks ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
internal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal yang
dimiliki. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis, seperti
pada Tabel 1. berikut :
STRENGTH (S) WEAKNESSES
EFI
(Tentukan 5-10 faktor (Tentukan 5-10 faktor
EFE
kekuatan internal) kelemahan internal)

OPPORTUNITIES (O) Strategi SO Strategi WO


(Tentukan 5-10 faktor peluang Daftar kekuatan untuk Daftar untuk memperkecil
eksternal) meraih keuntungan dari kelemahan dengan
peluang yang ada memanfaatkan keuntungan dari
peluang yang ada

THREATS (T) Strategi ST Strategi WT


(Tentukan 5-10 faktor ancaman Daftar kekuatan untuk Daftar untuk memperkecil
eksternal) menghindari ancaman kelemahan dan menghindari
ancaman
Tabel 1. Contoh Matrik SWOT

Berdasarkan Matriks SWOT diatas maka didapatkan 4 langkah strategi yaitu sebagai berikut :
1. Strategi SO (Comparative Advantages)
Strategi ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga
memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih cepat
2. Strategi ST (Mobilization)
Strategi ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Disini harus dilakukan
upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk memperlunak
ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itu menjadi sebuah
peluang.
3. Strategi WO (Divestment/Investment)
Strategi ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar. Situasi
seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang yang tersedia sangat
meyakinkan namun tidak dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk
menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah (melepas peluang yang ada untuk
dimanfaatkan organisasi lain) atau memaksakan menggarap peluang itu (investasi)
4. Strategi WT (Damage Control)
Strategi ini merupakan kondisi yang paling lemah dari semua sel karena merupakan
pertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanya
keputusan yang salah akan membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategi yang
harus diambil adalah Damage Control (mengendalikan kerugian) sehingga tidak menjadi
lebih parah dari yang diperkirakan.
Matrik SWOT merupakan alat pencocokan yang penting untuk membantu para
manajer mengembangkan empat tipe strategi: Strategi SO (Strengths-Opportunities), Strategi
WO (Weaknesses-Opportunities), Strategi ST (Strengths-Threats), dan Strategi WT
(Weaknesses-Threats

2.16 Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT

Data SWOT kualitatif diatas dapat dikembangkan secara kuantitatif melalui


perhitungan analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson (1998) agar
diketahui secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya.
Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :
1) Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah total perkalian
skor dan bobot (c = a×b) pada setiap faktor S-W-O-T
2) Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor O dengan
T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu X,
sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Y;
Rumus analisis SWOT:
PLUS (x) : (S – W) + (O – T) = +
MINIS (y) : (S – W) + (O – T) = -
3) Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran.

Keterangan :
ü Kuadran I (positif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi strategi
yang diberikan adalah progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga
sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan
meraih kemajuan secara maksimal.
ü Kuadran II (positif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan yang besar.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam
kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda
organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi
sebelumnya. Oleh karenya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi
taktisnya.
ü Kuadran III (negatif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang. Rekomendasi
strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah
strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap
peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.
ü Kuadran IV (negatif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan besar.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal
organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya organisasi disarankan untuk
meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin
terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.
BAB III

LATIHAN SOAL

Untuk soal 1 & 2


Disebuah rumah sakit ABC mengalami peningkatan jumlah pasien. Sedangkan pada tahun
2018 rumah sakit menyediakan 1 ruangan 10 hingga 15 tempat tidur. Akibat dari peningkatan
jumlah pasien, kepala rekam medis berencana untuk mengusulkan kepada direktur pada tahun
2024 1 ruangan berisikan 20 tempat tidur.

1. Pada kasus diatas termasuk perencanaaan jenis apa?


a. Perencanaan jangka pendek
b. Perencanaan jangka menengah
c. Perencanaan jangka panjang (strategis)
d. Perencanaan tetap
e. Semua jawaban salah

2. Apa kelebihan perencanaan strategis yang paling tepat?


a. Mengatisipasi masalah
b. Pimpinan dapat memperbesar kemungkinan untuk membuat kep[utusan yang tahan
menghadapi ujian waktu
c. Membatasi organisasi
d. Meningkatkan SDM nya
e. Semua jawaban benar

Untuk soal 3 & 4


Disebuah rumah sakit Indah melakukan proses pengumpulan data untuk mencari data 10
besar penyakit yang ada di rumah sakit tersebut dan disusun secara statistika.

3. Dari kasus tersebut langkah awal apa yang harus dilakukan?


a. Analisis situasi
b. Mengidentifikasi masalah dan prioritasnya
c. Menentukan tujuan program
d. Mengkaji hambatan dan kelemahan program
e. Menyusun Rencana Kerja Operasional (RKO)

4. Dari kasus diatas untuk melakukan pencarian data 10 besar penyakit, termasuk
perencanaan jenis apa?
a. Perencanaan jangka pendek
b. Perencanaan jangka menengah
c. Perencanaan jangka panjang
d. Perencanaan tetap
e. Perencanaan sekali pakai

Disebuah perusahaan X terdapat sebuah organisasi yang memiliki strategi yang cukup
prima dan mantap, sehingga perusahaan tersebut dapat meraih kemajuan.
5. Dari cerita diatas, dalam matriks Swot termasuk kuadran ke berapa?
a. Kuadran I
b. Kuadran II
c. Kuadran III
d. Kuadran IV
e. Semua jawaban salah

Disebuah klinik telah terjadi sebuah hambatan dari segi sumber daya manusia, dana dan
juga sarana prasarana
6. Untuk mengatasi permasalahan disebuah klinik, Langkah perencanaan apakah yang tepat?
a. Analisis situasi
b. Mengidentifikasi masalah dan prioritasnya
c. Menentukan tujuan program
d. Mengkaji hambatan dan kelemahan program
e. Menyusun Rencana Kerja Operasional (RKO)

Untuk soal 7 & 8


Di rumah sakit Pelangi terjadi peningkatan jumlah pasien baru sehingga semakin banyak
berkas Rekam medis yang dibutuhkan , sedangkan rak yang tersedia masih kurang . Kepala
rekam medis berencana menambahkan rak agar dapat diisi rekam medis untuk diisi berkas
rekam medeis 10 tahun kedepan.
7. Kasus tersebut termasuk jenis perencanaan apa?
a. Perencanaan jangka pendek
b. Perencanaan jangka menengah
c. Perencanaan jangka panjang
d. Perencanaan tetap
e. Semua jawaban salah

8. Kasus diatas termasuk kedalam analisis lingkungan dalam jenis apa?


a. Perangkat keras
b. Perangkat lunak
c. Sumber daya manusia
d. Kebutuhan masyarakat/pasien
e. Semua jawaban benar

Untuk soal 9 & 10


Di rumah sakit ABCD memiliki analisis lingkungan :
(1)Rak penyimpanan sesuai dengan kebutuhan
(2)Belum menggunakannya sistem nomer antrian dengan baik dan semua proses yang masih
manual (pelayanan menjadi lama)
(3)Struktur organisasi teratur secara baik
(4)Jarang dilakukan perawatan pada komputer yang sering dipakai untuk operasional
(5)Tidak ada sistem backup data yang baik

9. Untuk keadaan 4 dan 5 termasuk unsur internal apa?


a. Strength
b. Weaknesses
c. Opportunities
d. Treaths
e. Semua jawaban salah

10. Untuk keadaan 1 termasuk unsur internal apa?


a. Strength
b. Weaknesses
c. Opportunities
d. Treaths
e. Semua jawaban salah

 Matriks IFAS (Internal Strategy Factor Analysis Summary)

No Analisis Keadaan Nilai Bobot Nila


Bob
Buruk Kurang Baik Istimewa
(1) (2) (3) (4)
Strength a.
(kekuatan)

b.

c.

d.

e.

Total 10
Weekness a.
(kelemahan)

b.

c.

d.

e.

Total 10

 Matriks EFAS (Eksternal Strategy Factor Analysis Summary)

Opportunity a.
(peluang)

b.

c.

d.

e.

Total 10
Threath a.
(ancaman)

b.

c.

d.

e.

Total 10

11. Isi lah kolom untuk keadaan dalam pelayanan rumah sakit pada analisis strengths dan
weeknesses (analisis faktor internal)
12. Isi lah kolom untuk keadaan dalam pelayanan rumah sakit pada analisis opportunities
dan treaths (analisis faktor eksternal)
13. Berikan nilai setiap keadaan serta tentukan bobot nya
14. Hitung lah nilai di kali bobot serta jumlahkan setiap sub S, W, O, dan T
15. Setelah dilakukan proses penjumlahan, masukkan kedalam rumus analisis SWOT
dengan melakukan pengurangan dan tentukan letak kuadran nya

KUNCI JAWABAN

1. C
2. B
3. A
4. C
5. A
6. D
7. C
8. A
9. B
10. A
DAFTAR PUSTAKA

(2008, agustus 3). Retrieved september 25, 2018, from ANALISIS SWOT SEBAGAI ALAT
PERUMUSAN STRATEGI: https://arulmtp.wordpress.com/2008/08/03/analisa-swot-
sebagai-alat-perumusan-strategi/

(2013, juli 8). Retrieved september 24, 2018, from ruang lingkup perencanaan:
http://jembatan4.blogspot.com/2013/07/pengertian-dan-ruang-lingkup-perencanaan.html

(2014, maret 3). Retrieved september 24, 2018, from sejarah perencanaan:
https://slideplayer.info/slide/2014183/

(2014, november 24). Retrieved september 26, 2018, from tujuan, manfaat dan fungsi analisis
SWOT: http://charlessimbolon.blogspot.com/2014/11/tujuan-manfaat-dan-fungsi-analisis-
swot.html

(2016, agustus 3). Retrieved september 26, 2018, from analisis SWOT pada rumah sakit:
http://retnoernita.blogspot.com/2016/08/paper-analisis-swot-pada-rumah-sakit.html

(2017, september 27). Retrieved september 25, 2018, from pengertian analisis swot:
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-analisis-swot.html

Rangkuti, Freddy. 2008. ANALISIS SWOT TEKNIK MEMBEDAH KASUS BISNIS.


Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama

Eka wilda Faidah, S.M.. BUKU AJAR MANAJEMEN UNIT KERJA I

Surabaya

Muhammad, Suwarsono. 2013. Manajemen Strategik.

Yogyakarta: Unit percetakan SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN YKPN

Allison, Michael. 2013. PERENCANAAN STRATEGIS

Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Вам также может понравиться