Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
JURUSAN BIOLOGI
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun makalah CBR (Critical Book
Report). Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Taksonomi Spermatophyta.
Kami berharap makalah ini dapat berguna bagi para pembaca. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kami
berharap agar para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun
agar dapat dijadikan acuan untuk perbaikan dalam menyusun makalah di masa
mendatang.
Penulis
DAFTAR ISI
halaman
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Bab 1 Pendahuluan
Bab 3 Pembahasan
3.1 Kelebihan 12
3.2 Kekurangan 12
Bab 4 Penutup
4.1 Kesimpulan 13
4.2 Saran 13
Daftar Pustaka 14
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Untuk penulis sendiri, makalah ini bermanfaat untuk melatih dalam
mengkritik sebuah buku dengan baik dan benar.
2. Untuk pembaca, makalah ini dapat menjadi contoh atau pedoman dalam
penulisan kritikan sebuah buku.
BAB 2
ISI BUKU
Ciri umum mengkudu yaitu memiliki pohon yang tidak begitu besar,
tingginya antara 4-6 m dengan batang bengkok-bengkok, berdahan kaku, kasar,
dan berakar tunggang yang tertancap dalam. Kulit batang coklat keabu-abuan
atau coklat kekuningan, berlekah dangkal, tidak berbulu, anak cabang bersegi
empat, tajuknya selalu hijau sepanjang tahun. Daun mengkudu terletak
berhadap-hadapan. Ukuran daun besar, tebal, dan tunggal. Berbentuk jorong
lanset, berukuran 15-50 x 5-17 cm. Tepi daun rata, ujung lancip sampai lancip
pendek, pangkal daun berbentuk pasak, urat daun menyirip, warna hijau
mengkilap, tidak berbulu. Pangkal daun pendek, berukuran 0,5-2,5 cm. Daun
mengkudu dapat dimakan sebagai sayuran karena mengandung vitamin A.
Perbungaan mengkudu bertipe bonggol bulat, bergagang 1-4 cm. Bunga
tumbuh di ketiak daun penumpu yang berhadapan dengan daun yang tumbuh
normal. Bunga berkelamin dua, dengan manhkota bunga putih, berbentuk
corong, panjangnya bisa mencapai 1,5 cm. Benangsari tertancap di mulut
mahkota, dengan kepala putih berputing dua. Kelopak bunga tumbuh menjadi
buah bulat lonjong lonjong sebesar telur ayam sampai berdiameter 7,5-10 cm.
Mula-mula buah berwarna hijau, menjelang masak menjadi putih kekuningan,
setelah matang warnanya putih transparan dan lunak. Daging buah tersusun
dari buah-buah batu berbentuk piramid, berwarna coklat merah. Biji mengkudu
berwarna hitam, dengan albumen keras, dan ruang udara yang tampak jelas.
Pembungaan dan pembuahan dimulai pada tahun ketiga dan berlangsung terus-
menerus sepanjang tahun dengan umur maksimal tumbuhan mengkudu lebih
dari 25 tahun.
Bagian II
Mengkudu untuk Obat Tradisional
Seluruh bagian tanaman mengkudu seperti akar, kulit batang, daun dan
buah berkhasiat obat. Akar mengkudu dimanfaatkan untuk mengobati kejang-
kejang dan tetanus, juga menormalkan tekanan darah, obat demam, dan tonikum.
Pepagan (kulit batang) digunakan sebagai tonikum, antiseptik pada
pembengkakan kulit, borok, dan luka. Daun mengkudu dimanfaatkan untuk
mengobati disentri, kejang usus, pusing-pusing, muntah-muntah, dan demam.
Buah mengkudu untuk obat peluruh kemih, urus-urus, pelembab kulit, kejang-
kejang, peluruh haid, bengek, gangguan pernapasan, radang selaput sendi. Akar,
daun, dan buah mengkudu memiliki khasiat anti-cacing.
Dalam pengobatan tradisional, bagian tumbuh-tumbuhan mengkudu yang
digunakan adalah dalam bentuk segar atau sebagai sari buah, seduhan, dan tapal.
Masyarakat Asia percaya bahwa mengkudu dapat mengobati berbagai penyakit
dari diare sampai tumor.
Bagian III
Khasiat Mengkudu berdasarkan Hasil Riset
Para ilmuwan awalnya menduga bahwa ada sejumlah zat yang berbeda-
beda dalam buah mengkudu yang bekerja bersama-sama menghasilkan efek yang
baik bagi tubuh. Tetapi setelah ditelusuri, ternyata semua bagian dari mengkudu
baik akar, kulit, daun, buah, bunga serta bijinya memiliki khasiat sebagai obat.
Kandungan tersebut antara lain morindon, morindin, morindanigrin, antrakuinon,
chlororubin, monometil eter, damnacanthol, asperulosida, saranjidiol, strerol,
resin, glikosida, zat kapur, protein, zat besi, karoten, asam glutamat, asam
askorbat, tirosin, thiamin, asam ursalat, proxeronin, scolopetin, asam benzoat,
eugenol, hexanal, asam oleat, dan asam palmitat.
Gambar 2. Buah mengkudu. Mengandung aneka macam
zat yang berkhasiat obat
Bagian IV
Mengkudu Komersial
Jus mengkudu dapat dikonsumsi oleh segala usia dan jenis kelamin. pada
anak-anak yang mulai menginjak usia belasan tahun, jus mengkudu berkhasiat
untuk mengatasi proses transisi atau perubahan fisik yang sedang dialami, seperti
menghaluskan kulit yang mulai ditumbuhi jerawat, menstabilkan perasaan,
menghilangkan rasa sakit karena pertumbuhan badan, dan mempercepat masa
penyembuhan akibat sakit atau luka karena kecelakaan. Jus mengkudu dapat
dimanfaatkan untuk menyembuhkan atau sebagai pengobatan alternatif untuk
menyembuhkan penyakit, antara lain :
- Asma
- Batuk
- Kencing manis atau Diabetes
- Alergi atau biduran
- Rematik atau Arthritis
- Stroke
- Kolesterol
- Hipertensi
- Kanker
- Gangguan pencernaan
- Kelelahan atau kecapaian
Bagian VI
Budi Daya Mengkudu
1. Buku ini menjelaskan setiap isi bab dengan detail yang mudah untuk
dijelaskan, sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami isi buku.
2. Terdapatnya gambar-gambar yang membuat pembaca tertarik untuk
memahami isi buku.
3. Spesifikasi buku dijelaskan dengan lengkap, sehingga memudahkan
pembaca untuk mereferensi buku ini kembali.
4. Sumber referensi yang digunakan jelas sehingga memudahkan pembaca
untuk melihat sumber dari penjelasan yang ada.
1. Pada sistematika penulisan, terdapat beberapa tanda baca yang tidak sesuai
dengan fungsinya.
2. Terdapat kata-kata yang rancu atau susah untuk dipahami oleh pembaca.
3. Tidak adanya tim editor, sehingga menyebabkan banyak terjadi kesalahan
penulisan pada buku ini.
4. Tidak adanya daftar istilah buku, yang memudahkan pembaca dalam
memahami setiap istilah-istilah yang terdapat dalam suatu buku.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Buku tersebut sudah menjelaskan secara detail setiap isi dari bab, sehingga
memudahkan pembaca untuk memahaminya.
2. Terdapat beberapa kesalahan penulisan pada buku menyebabkan buku
sedikit kurang menarik.
3. Identitas buku yang lengkap memberikan kemudahan kepada pembaca
yang ingin mereferensikan buku tersebut.
4. Secara keseluruhan buku, baik penulisan, isi dan materi yang terdapat pada
buku sudah bagus dan sangat baik untuk dijadikan referensi.
4.2 Saran
Pada buku ini sebaiknya editor harus lebih teliti dalam mengedit kata-kata
atau penulisan yang salah, sehingga buku akan menjadi lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA