Вы находитесь на странице: 1из 6

TUGAS

FORTOPOLIO
EKONOMI BISNIS
D

N
OLEH:

NAMA : DHEA IVANI SUARDI


KELAS : X APK 2
*SMK N 1 KOTAMOBAGU*
C. BENTUK-BENTUK BUMN,BUMS,DAN KOPERASI
1. Bentuk BUMN
Berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia No. 19 Tahun 2003, BUMN
terdiri dari dua bentuk, yaitu badan usaha Perseroan (Persero) dan badan usaha umum (Perum).
a) Badan Usaha Perseroan (Persero)
Badan usaha perseroan (Persero) adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang
modalnya terbagi atas aham yang seluruh atau paling sedikit 51% (lima puluh satu persen)
sahamnnya dmiliki oleh negara yang tujuan utamanya adalah mengejar keuntungan. Maksud
dan tujuan persero adalah menyediakan barang/jasa yang bermutu tinggi dan budaya saing
kuat, serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai badan usaha. Contoh Persero
antara lain PT Pertamina, PT Kimia Farma, Tbk, PT Kereta api Indonesia, PT Bank BNI,
Tbk, PT Jamsostek, dan PT Garuda Indonesia.
b) Badan Usaha Umum (Perum)
Badan usaha umum (perum) adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara dan
tidak terbagi atas saham. Maksud dan tujuan perum adalah menyelengarakan usaha yang
bertujuan untuk pemanfaatan umum , berupa penyediaan barang dan jasa yang berkualitas
dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat berdasarkan pengelolaan badan usaha yang
sehat untuk mendukung kegiatan dalam rangka mencapai maksud dan tujuan tersebut, atas
persetujuan menteri, perum dapat melakukan penyertaan modal dalam badan usaha lain.
Contoh perum antara lain Perum Damri, Perum Bulog, Perum Pegadaian, dan Perum
Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri)

2. Bentuk BUMS
BUMS terdiri atas tiga jenis, yaitu badan usaha perorangan, persekutuan, (partnership) dan
perseroaan terbatas.
a) Badan Usaha Perseorangan
Badan usaha perseorangan dimiliki oleh satu orang. Oleh karena itu, pengelolaan badan
usaha ini mudah dan biaya yang dikeluarkan untuk biaya pendirianpun murah. Pengusaha
sebagai pemilik bebas mengemukakan dan menerapkan kebijakan kepada bawahan, tanpa
melalui jalur birokratis. Pendirian badan usaha ini mudah dan murah, begitu pula dengan
penutupannya. Begitu pemilik merasa bahwa badan usahnya tidak menguntukan lagi, dengan
mudah ia dapat menutup badan usahanya. Modal badan usaha perseorangan menjadi satu
(tidak terpisah) dengan modal pribadi pemilik karena pemilik harus menadai sendiri
usahanya. Dengan demikian, setiap pergerakan keuangan badan usaha ini otomatis
memengaruhi kondisi keuangan pemilik.
b) Badan usaha persekutuan (partnership)
Badan usaha persekutuan dimiliki oleh beberapa orang. Oleh karena itu, badan usaha ini
mampu memperoleh modal yang lebih besar dari pada badan usaha perseorangan . badan
usaha persekutuan dapat berbentuk firma dan persekutuan komanditer (CV).
- Firma didirikan oleh beberapa orang dengan nama bersama. Contohnya andi, badu, dan
catur mendirikan “Firma ABC” yang diambil dari inisial nama-nama mereka. Dalam firma,
setiap kebijakan harus mempertimbangkan kepentingan-kepentingan para pemilik. Kekayaan
pribadi dan badan usaha juga tidak dipisahkan. Akibatnya, kebangkruttan firma akan diikuti
kebangkrutan para pemiliknya.
- persekutuan komanditer atau comanditaire vennoostchap (CV) didirkan oleh beberapa
orang yang terbagi menjadi sekutu aktif dan sekutu pasif. Sekutu aktif adalah orang atau
kelompok orang yang mengelola badan usaha, sedangkan sekutu pasif adalah orang atau
kelompok orang yang tidak mengelola badan usaha, tetapi menyediakan modal bagi
pendirian dan kberlangsungan badan usaha. Dalam CV, penerapan kebijakan lebihbaik
daripada dalam firma karena adanya pemisahan tanggung jawab antara sekutu aktif dan
sekutu pasif. Namun, jika terdapat kesalahan pengelolaan badan usaha oleh sekutu aktif,
sekutu pasif turut kena imbasnya. Karena tidak memiliki kewenangan untuk mengelola badan
usaha secara langsung , sekutu pasif haarus mencari mintra bisnis yang tepat untuk menjadi
sekutu aktif.
c) Perseroan terbatas
pernahkah kamu mendengar nama PT Astra Internasional, PT Indofood, PT Unilever, atau PT
Kalbe Farma? Semua badan usaha tersebut merupakan badan usaha berbentuk Perseroan
Terbatas (PT). Perseroan terbatas adalah badan usaha yang didirikan oleh beberapa orang,
berbadan hukum, dan modalnya terdiri atas saham-saham. Pemilik saham terbesar memiliki
kontorl terbesar atas badan usaha. Sama halnya dengan CV,PT terdiri dari orang-orang yang
hanya memiliki saham , tetapi tidak ikut mengelola badan usaha dan orang-orang yang
mengelola badan usaha.
Namun pada CV, baik sekutu aktif maupun sekutu pasif sama-sama mendapat keuntngan yang
dibagi atas dasar perjanjian kedua belah pihak. Pada PT, keuntungan badan usaha dibagi dalam
bentuk dividen untuk pemilik modal (pemegang saham) saja, sedangkan para pengelola tidak.
Para pengelola dan juga karyawan mungkin saja mendapat keuntungan jika mereka memiiki
saham atas badan usaha. Pada CV, baik sekutu aktif maupun sekutu pasif adalah pimpinan badan
usaha. Pada PT, ada stau pemimpin badan usaha yang dipilih oleh para pemegang saham dalam
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Kelengkapan organisai sebuah PT terdiri dari para
direksi, komisaris, dan Rapat Umum Pemegang Saham.
PT memiliki kemampuan mendapatkan modal dalam jumlah besar melalui penerbitan saham.
Dalam PT juga terdapat pemisahan yang tegas antara kekayaan pemilik modal dab badan usaha.
Kebangkrutan PT tidak ada hubungannya dengan kehidupan pribadi para pemilik. Dengan
demikian, PT memiliki tingkat profesionalisme yang tinggi secara struktural.
Meskipun begitu PT memerlukan adanya hierarki organisasi yang lebih bertingkat sehingga
keinginan para pemilik modal tidak dapat dengan sert merta dipenuhi oleh badan usaha. Hirearki
yang lebih bertingkat menyebabkan rentang pengendalian menjad lebar. Selain itu, pendirian dan
penutupan PT lebih sulit dan lebih mahal daripada badan usaha perorangan dan persekutuan.
3. Bentuk Koperasi
Berdasarkan tingkatannya, bentuk koperasi terdiri dari atas koperasi primer dan koperasi
sekunder. Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan perorangan.
Sementara itu, koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh dan breanggotakan badan
hukum koperasi. Berdasarkan jenis usahanya, bentuk-bentuk koperasi adalah sebagai berikut .
a. Koperasi simpan pinjam
Koperasi sinpam pinjam menjalankan usaha simpan pinjam sebagai satu-satunya usaha
dalam melayani anggota. Kegiatan yang dilakukan adalah menghimpoun dana dari anggota,
memberikan pinjaman kepada anggota, dan menempatkan dana dikoperasi simpan pinjam
sekundernya atau di bank dan lembanga keuangan.
b. Koperasi Konsumen
Koperasi konsumen menyelengarakan kegiatan usaha pelayanan dibidang penyediaan barang
kebutuhan anggota dan non anggota.
c. Koperasi produsen
Koperasi produsen menyelengarakan kegitan usaha pelayanan dibidang pengadaan sarana
produksi dan pemasaran produksi yang dihasilkan anggota kepada anggota dan non anggota.
d. Koperasi pemasaran
Koperasi pemasaran adalah koperasi yang enyelengarakan pemasaran barang dan jasa para
anggota kepada anggota atau non anggota.
e. Koperasi jasa
Koperasi jasa menyelengarakan kegiatan usaha pelayanan jasa non simpan pinjam yang
dperlukan oleh anggota dan non anggota.

4. Bentuk-bentuk Badan Usaha Lainnya


Selain badan usaha tersebut, adapula badan usaha yang merupakan gabungan dari beberapa
badan usaha. Pertimbangan penggabungan badan usaha tersebut adalah agar proses atau kegiatan
badan usaha lebih efektif dan efisien. Misalnya, badan usaha perkebunan karet, badan usaha
pengelolaan getah, dan pabrik ban akan lebih efektif dan efisien jika digabungkan. Gabungan
badan usaha itu dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Gabungan vertikal
Badan usaha yang bergabung secara vertikal adalah badan usaha yang disatukan karena
urutan hubungan kegiatan, misalnya badan usaha pembibitan, badan usaha perkebunan karet,
badan usaha pengolahan getah, dan pabrik ban. Contoh lainnya adalah badan usaha
penanaman kapas, badan usaha pemintalan, dan badan usaha pnenungan. Keuntungan dary
pengbungan secara vertikal adalah sebagai berikut .
- ketersediaan bahan dasar pasti karena badan usaha yang mnyediakan bahan dasar sudah
merupakan bagian dari badan usaha.
- persaingan dapt dikurangi karena faktor-faktor persaingan untuk mendpat bahan dasar
tidak terjadi lagi karena pemasok bahan dasar merupakan bagian dari badan usaha.
b. Gabungan horizontal
Gabungan badan usaha secara horizontal adalah pengabungan dari beberapa badan usaha
yang memiliki kegiatan yang sama untuk tujuan tertentu.contohnya gabungan usaha bioskop,
gabungan badan usaha pabrik sepatu, dan gabungan badan-badan usaha lainnya yang
mempunyai usaha yang sama. Berikut ini adalah beberapa istilah pengabungan badan usaha.

a. Trust adalah gabungan dari beberapa badan usaha yang dilebur dan disatukan menjadi
badan usaha yang baru yang lebih besar dan kuat. Bank mandiri merupakan salah satu
contoh dari trust. Bank Mandiri adalah gabungan dari Bank Bumi Daya, Bank Dagang
Negara, Bank Pembangunan Indonesia, dan Bank Exim.
b. Kartel adalah gabungan dari beberapa badan usaha untuk tujuan tertentu. Tujuan
pengabungannya dapat berupa keseragaman harga, jumlah produksi tiap badan usaha, dan
pembagian daerah pemasaran. Kebebasan badan usaha yang bergabung masih tetap
seperti semula. Mereka hanya terikat dengan kesepakatan-kesepakatan yang telah
disetujui. Berikut ini adalah beberapa jenis kartel.
- kartel daerah. Badan usaha yang bergabung membagi daerah-daerah pemasaran
atau sumber bahan mentah.
- kartel produksi. Badan usaha yang bergabung menetapkan kuota produksi
(jumlah) yang dapat diproduksi tiap anggota. Pembatasan itu bertujuan untuk
menghindari kemungkinan kelebihan produksi.
- kartel harga. Badan usaha yang bergabung sepakat untuk menetapkan harga
minimum. Mereka tidak boleh menjual dibawah harga minimum yang telah
ditetapkan.
- kartel kondisi (syarat). Badan usaha yang bergabung membuat kesepakatan
tentang harga, syarat pembayaran, dan syarat-syarat penyerahan. Tujuannya
adalah untuk menyeragamkan harga, syarat penyerahan, dan syarat pembayaran.
- kartel pembagian keuntungan. Badan usaha yang bergabung menetapkan
besarnya keuntungan atau dividen tiap anggota.
c. Holding company adalah pengabungan badan usaha dengan badan usaha lainnya dengan
cara membeli sebagian besar saham. Badan usaha yang membeli sebagian besar saham
badan usaha dapat mempengaruhi badan usaha dibidang pemasaran dan keuangan.
Kebebasan dari perusahaan yang membeli saham dengan perusahaan yang sebagian
besar sahamnnya dibeli masih seperti semula. Holding company muncul sebagai jalan
keluar dari Undang-undang Antitrust di Amerika Serikat.
d. Concern adalah pengabungan beberapa badan usaha terutama ditujukan untuk mengatasi
pembelanjaan misalnya, beberapa badan usaha tekstil menyepakati pembelian pewarna
dalam partai besar sehingga diperoleh potongan harga.
D. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUMN, BUMS, DAN
KOPERASI

1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


a. Kelebihan:
- Berusaha pada sektor-sektor yang menguasai hajat hidup orang banyak.
- menyediakan barang dan jasa publik untuk kesejahteraan masyarakat.
- membantu keberadaan usaha lainnya supaya dapat berusaha lebih baik.
b. Kelemahan:
- karena semua BUMN memberi layanan pada masyarakat, BUMN seolah tidak perlu efisien
dalam pengelolaannya
- maju mundurnya BUMN tergantung dari niat baik para penentu kebijakan pada BUMN.
- lambat dalam mengambil keputusan karena pemilik (pemegang saham) atau pemodal adalah
pemerintah sehingga untuk memutuskan sesuatu harus melalui birokroasi yang berbelit-belit.

2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


a. Kelebihan:
- cepat dalam mengambil keputusan karena pemilik modal kadang menjadi pengelola.
- memberi kontribusi dalam menaikan produk domestik bruto.
- cepat mendapat modal karena pengelola umumnya adalah pemilik.
- menyumbang pajak pada kas pemerintah.
- banyak menampung tenaga kerja.
- penyedia barang dan jasa.
b. Kelemahan:
- terlalu mementingkan laba sehingga sering tidak memperhatikan lingkungan.
- sering kesulitan untuk mendapat pinjaman.
- sering terjadi silang pendapat antara manajemen perusahaan dan serikat buruh.
3. koperasi
a. Kelebihan:
- menjadi pelaksana demokrasi ekonomi pada masyarkat.
- memerhatikan lingkungan hidup daerah kerjannya.
- badan usaha yang sesuai dengan kepribadian bangsa indonesia.
b. Kelemahan:
- banyak koperasi kekurangan modal dan sulit untuk mendapatkannya.
- banyak anggota koperasi yang kurang sadar akan hak dan kewajibannya terhadap
koperasi.
- kurangnya kemampuan pengurus sehingga memperlambat tujuan koperasi.

Вам также может понравиться