Вы находитесь на странице: 1из 24

A.

Latar Belakang
Pembuatan makalah ini dilatar belakangi oleh
keingintahuan kami tentang hal-hal mengenai unggas.
Unggas adalah jenis hewan ternak kelompok burung
yang dimanfaatkan untuk daging atau telurnya. Yang
termasuk unggas antara lain ayam, itik, angsa, burung
dan kalkun. Yang paling populer adalah ayam ayam
sangat digemari karena karena rasanya enak, mudah
dimasak, dan cepat empuk. Saat ini produksi ayam
sudah banyak sehingga mudah untuk
mendapatkannya. Untuk kalkun sering dihidangkan
pada hari rayaNatal, atau di Amerika biasa
dihidangkan pada hari yang disebut “Thanks Givings
Day”.
Ayam terbagi 2, yaitu ayam buras yang biasa
dikenal dengan ayam kampung dan ayam ras yang
biasa dikenal ayam negeri. Setiap jenis unggas
memiliki kualitas, mutu, dan hasil olahan yang
berbeda. Pengertian, struktur, kualitas, mutu dan hasil
olahan unggas akan kita bahas di makalah ini. Dan
menyusun makalah ini juga didasarkan atas tugas
kelompok yang harus diselesaikan.

B. Rumusan Masalah
Makalah tentang unggas ini mencakup beberapa
permasalahan yaitu sebagai berikut :
1. Apakah pengertian dari unggas?
2. Bagaimana struktur pada ungas?
3. Apa saja komposisi pada ungas?
4. Bagaimana mutu dan kerusakan pada ungas?
5. Apasajakah hasil olahan dari ungas?

C. Ruang Lingkup
1. Menjelaskan tentang pengertian unggas.
2. Menjelaskan struktur-struktur pada unggas.
3. Menjelaskan apasaja komposisi yang ada pada
unggas.
4. Menjelaskan mutu yang baik dan kerusakan fisik atau
kerusakan proses pada unggas.
5. Menjelaskan berbagai macam hasil olahan yang
berasal dari unggas.

D. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas kelompok.
2. Untuk mengetahui berbagai hal-hal yang mengenai
tentang unggas.
3. Untuk mengetahui mutu yang baik dan hasil olahan
pada unggas.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Unggas
Unggas (Bahasa Inggris : puoltry) adalah jenis
hewan ternak kelompok burung yang dimanfaatkan
untuk daging dan/atau telurnya. Umumnya merupakan
bagian dari ordo Galliformes (seperti ayam dan
kalkun), dan Anseriformes (seperti bebek).
Unggas secara umum dapat diartikan sebagai
ternak bersayap, yang dalam taksonomi zoologinya
termasuk golongan kelas Aves. Jenis unggas cukup
banyak, diantaranya adalah ayam, itik, kalkun, dan
angsa. Secara taksonomi zoology bangsa burung bisa
digolongkan sebagai unggas, tetapi sampai saat ini
yang tercantum dalam undang-undang pokok
kehewanan, bangsa burung masih belum digolongkan
ternak unggas. Di dalam undang-undang tersebut
bahwa yang dimaksud sebagai unggas adalah ternak
bersayap yang sudah lazim dipelihara oleh
masyarakat. Tidak menutup kemungkinan bangsa
burung masuk dalam jenis unggas karena burung
secara taksonomi zoology juga termasuk ke dalam
kelas Aves, selain itu burung juga mempunyai ciri-ciri
seperti unggas.
B. Struktur Unggas
Perubahan sifat fisik daging ayam broiler post
mortem telah diteliti menggunakan bertujuan untuk
mengetahui perubahan sifat-sifat fisik daging ayam
broiler selama daging bagian dada ayam broiler yang
dipotong pada umur 6 minggu.
Rancangan yang digunakan adalah rancangan
acak kelompok (RAL) dengan 7 perlakuan, lama
penyimpanan pada temperatur ruang, yaitu 0, 2, 4, 6,
8, 10 dan 12 jam. Dengan ulangan sebanyak 4 kali.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyimpanan
pada temperatur 12 jam setelah pemotongan ayam
broiler, terjadi penurunan keasaman (pH), daya ikat air
dan peningkatan susut masak daging ayam broiler.
Penurunan pH, daya ikat air dan peningkatan susut
masak daging ayam broiler yang nyata (P<0,05),
masing-masing terjadi setelah 4 jam, 2 jam dan 12 jam
penyimpanan temperatur ruang.

C. Komposisi Unggas
Lemak jenuh daging ayam paling rendah di antara
daging-dagingan, selain tinggi kandungan lemak tak
jenuhnya. Sementara itu, kelapa tinggi sekali
kandungan lemah jenuhnya dan nyaris tidak punya
lemak jenuh. Ayam lebih menyehatkan ketimbang
kelapa.
Daging ayam, unggas umumnya, kandati tinggi
kandungan lemak totalnya, tapi rendah saja lemak
jenuhnya dan tinggi lemak tak jenuhnya.
Banyak manfaat yang didapat dari konsumsi
daging ayam. Dalam daging yang termasuk dalam
jenis unggas ini terkandung 9 asam amino esensial
yang dibutuhkan tubuh. Asam amino yang tergolong
mudah dicerna tersebut diperlukan bagi pertumbuhan
dan penggantian sel tubuh yang rusak.
Pada semua jenis unggas dan burung juga
terkandung sejumlah asam amino tyrosine, yang
dimanfaatkan oleh otak untuk menghasilkan dopamine
dan noradrenalin. Zat tersebut membuat orang
menjadi lebih mudah untuk berkonsentrasi.
Komposisi lain daging ayam adalah haeme iron
(kandungan zat besi haeme) yang juga mudah dicerna
bila dibandingkan dengan zat besi yang berasal dari
nabati. Haeme iron sangat dibutuhkan tubuh untuk
mempertahankan simpanan zat besi, sehingga kita
terhindar dari penyakit anemia.
Daging ayam termasuk jenis makanan yang
jarang menimbulkan alergi. Aromanya tidak tajam,
sehingga digemari oleh semua kelompok umur. Yang
terpenting dalam pemilihan daging ayam adalah
kesegaran bahannya terjamin dan pengolahannya
dilakukan dengan benar.
Komposisi unggas sama dengan komposisi
daging, tetapi unggas lebih tinggi persentase bagian-
bagian yang tak terpakai. Ayam lebih mudah dicerna
karena serabut dagingnya lebih pendek dan dagingnya
tidak terjalin lemak. Karena itu ayam merupakan salah
satu komponen dari diet seorang yang invalid.
Lemaknya terletak tepat di bawah kulit dan
disekitar organ internal (terutama sekitar ginjal).
Dagingnya lebih kering dibandingkan dengan daging
lainnya. Daging yang putih warnanya, yaitu disekitar
dada dan sayap, lebih mudah dicerna dibandingkan
dengan daging paha yang jauh lebih padat dan lebih
kasar karena aktivitas otot yang lebih banyak
digunakan. Bebek dan angsa dan semudah itu
dicernakannya karena mengandung banyak lemak.

D. Mutu Unggas
 Penampakan
Cara termudah untuk mengetahui mutu daging
adalah melalui penampakan warnanya. Kesegaran
daging ayam dapat diamati dari parameter ini. Daging
ayam sangat unik, karena memiliki perbedaan warna
yang mencolok (white and dark meat). Warna normal
breast meat dalam kondisi mentah adalah pink pucat,
sedangkan paha dan lengan memiliki warna merah
gelap. Adakalanya, terjadi penyimpangan warna. Hal
tersebut patut diwaspadai karena dapat menimbulkan
masalah mutu yang serius.
Warna daging ayam dipengaruhi oleh banyak
faktor, antara lain umur, jenis kelamin, strain, pakan,
lemak, intramuskular, kandungan air, kondisi sebelum
disembelih, hingga pengolahan. Warna daging sangat
bergantung kepada keberadaan pigmen myoglobin
dan hemoglobin. Perubahan warna terjadi karena
jumlah pigmen tersebut berkurang atau mengalami
perubahan bentuk kimia. Contoh penyebab terjadinya
perubahan warna diantaranya adalah lingkungan yang
ekstrim ataupun penanganan yang buruk pada ayam,
sehingga mengakibatkan stress. Selain itu, bisa juga
akibat memar yang ditandai dengan pembentukan
gumpalan darah pada daerah tertentu.

 Tekstur
Tekstur merupakan salah satu parameter yang
cukup penting saat daging ayam dikonsumsi. Ketika
hewan telah mati, darah akan berhenti bersirkulasi,
sehingga tidak ada suply oksigen dan nutrisi pada otot.
tanpa keduanya, otot akan berusaha memenuhi
kebutuhan energinya dan akan menjadi keras, yang
sering disebut dengan rigor mortis. Kemudian otot
akan kembali menjadi lunak. Apapun yang
mempengaruhi terjadinya rigor mortis ataupun
pelunakan kembali tersebut, peristiwa ini akan
mempengarui keempukan daging. Contohnya adalah
ketika ayam mengalami stress. Otot akan kehilangan
energi lebih cepat dan rigor mortis akan terjadi lebih
cepat pula. Hal tersebut akan mengakibatkan daging
akan menjadi lebih keras (liat). Peristiwa ini juga terjadi
jika terjadi pre slaughter tunning yang tinggi, serta
waktu scaling yang lebih lama atau suhunya yang
terlalu tinggi.

 Flavor (Aroma & Rasa)


Flavor adalah salah satu atribut mutu yang paling
mudah digunakan. Baik produsen maupun konsumen
dapat mengetahui terjadinya perubahan mutu dari
aroma dan rasa yang ditimbulkan. Ketika daging ayam
dimasak, flavor yang terbentuk berasal dari reaksi
antara gula dan asam amino, lemak, oksidasi termal,
dan degredasi tiamin. Komposisi terjadinya reaksi
tersebut sangat unik, sehingga bisa menghasilkan
flavor khas. Perubahan karakter flavor akan berubah,
jika bahan kayu yang digunakan, proses pengolahan,
ataupun kondisi lingkungan menyebabkan kerusakan
pada salah satu komponen tersebut. Akibatnya, flavor
unik tersebut akan menjadi “aneh” dan tidak disukai.

Jenis-jenis ayam segar


1. Ayam segar biasa (tahan 4-6 jam setelah dipotong).
2. Ayam segar dingin (tahan 24 jam, dimasukkan dalam
chiller/lemari es)
3. Ayam segar beku, tahan untuk beberapa hari jika
disimpan dalam kondisi yang tepat (240C dibawah nol).
Daging memilih daging ayam segar biasa, agar
diperhatikan :
 Warna daging : putih kekuningan.
 Warna lemak : putih kekuningan dan merata di bawah
kulit.
 Bau : segar dan tidak berbau asing/abnormal.
 Kekenyalan : harus elastis (bila ditekan jari, akan
kembali seperti semula).
 Tidak ada tanda-tanda emmar, atau tanda lain yang
mencurigakan.

Ciri-ciri ayam yang baik (keadaan tubuh, perlemakan,


keadaan kulit/tulangnya)
 Bentuk ayam padat (kompak), paha, betis, sayap dan
dada berdaging tebal. Besar daging pada dada dapat
diketahui dengan cara mengukur panjang tulang dada.
50% dari daging ayam terdapat pada dada.
 Lemak, menyebar rata di bawah kulit yang menutupi
seluruh bagian ayam.
 Kulit harus utuh, tidak memar, tidak sobek atau
banyak goresan. Warna kulit agak putih agak
kekuningan. Kulit benar-benar bebas dari bulu-bulu
jarum (mikroba bersarang di dalam bulu-bulu itu). Kulit
ayam memar, berwarna kebiru-biruan (akibat
benturan, pembuluh darah halus pecah, terjadi
pembekuan darah di bawah kulit), dengan adanya
memar maka daya tahan daging ayam terhadap
serangan mikroba menurun, sehingga daging ayam
cepat/mudah membusuk.
 Tidak dijumpai tulang-tulang yang patah.

Mengenali kerusakan daging ayam :


 Perubahan pada bagian tertentu dari daging ayam
(lengket pada bagian bawah sayap, antara kaki dan
tubuh, serta bagian atas ekor).
 Terbentuk warna gelap pada bagian ujung sayap.

Daging ayam (kaya protein), tanda-tanda kerusakan


bahan makanan berprotein tinggi :
 Bau busuk khas protein.
 Kerusakan struktur jaringan (lembek, bahan menjadi
berair).
 Wrna abnormal (daging unggas warna merah, putih
kekuningan, abu sampai merah suram).

E. Kerusakan Pada Unggas


1. Bulu Patah-Patah
Bulu unggas yang patah dapat disebabkan oleh
salahnya perawatan. Misalnya memandikan unggas
dengan sabun. Sabun dapat menghilangkan zat
pelapis bulu yang berbahan kimia minyak alami. Bulu
yang kehilangan pelapis minyak akan mengalami
kekeringan dan akhirnya berakibat patah pada
berbagai bagian. Jika bulu patah ini tidak segera
diatasi, lama kelamaan rongga-rongga bulu yang
patah itu dapat didiami oleh kutu, sehingga kini bukan
saja bulu yang bermasalah, namun juga kulit karena
kutu-kutu tersebut menghisap darah unggas terutama
melalui permukaan kulit yang terdekat.
Solusi untuk masalah ini adalah :
1) Kurangi frekuensi memandikan/membasahi bulu
unggas karena secara alami unggas tidak pernah
mandi terlampau sering, apalagi setiap hari.
2) Hindari pemakaian shampoo.
3) Beri pakan bergizi dan suplemen, dan bisa juga
dengan memberi alas sekam pada kandang, atau juga
memberi gabah sebagai makanan selingan/campuran.

2. Bulu Kusam
Bulu kusam umumnya disebabkan kekurangan gizi.
Solusinya adalah dengan memberi ransum atau pakan
yang bergizi (seimbang kandungan gizinya).

3. Bulu Kutuan
Bulu yang berkutu dapat diatasi dengan penyemprotan
anti kutu yang dapat dibeli di poultry shop (banyak
jenis dan aplikasinya).

4. Efek Pendinginan
Salah satu atau lebih dari faktor yang berhubungan
dengan kerusakan fisik atau kimiawi daging beku
adalah :
1) Sifat dan lokasi kristal es yang terbentuk didalam
jaringan oto.
2) Kerusakan mekanik struktur selular karena
perubahan volume.
3) Kerusakan kimiawi yang disebabkan oleh partikel
terlarut, termasuk garam-garam dan gula. Adalah
partikel terlarut tersebut menyebabkan penurunan titik
beku daging (titik beku daging, kira-kira -20C sampai -
30C, bukan 00C.
Kehilangan nutrien daging beku terjadi selama
penyegaran kembali, yaitu adanya nutrien yang
terlarut dalam air dan hilang bersama cairan daging
yang keluar (eksudasi cairan) yang lazim disebutdrip.
Jumlah nutrien yang hilang dari daging beku
bervariasi, tergantung pada kondisi pembekuan dan
penyegaran kembali. Nutrien (konstituen) dicalam
cairan drip, antara lain terdiri atas bermacam-macam
garam, protein, peptida, asam-asam amino, asam
laktat, purin, dan vitamin yang larut dalam air,
termasuk vitamin B kompleks.
Selama penyimpanan beku dapat terjadi
perubahan protein otot. jumlah konstituen yang
terkandung didalam drip berhubungan dengan tingkat
kerusakan sel pada saat pembekuan dan
penyimpanan beku. Dua faktor yang mempengaruhi
jumlah drip yaitu :
1) Besarnya cairan yang keluar dari daging.
2) Faktor yang berhubungan dengan daya ikat air oleh
protein daging.
Laju pembekuan dan ukuran kristal es yang terbentuk
ikut menentukan jumlah drip.
Kerusakan protein merupakan funmgsi dan waktu
dan temperatur pembekuan. Jadi
jumlah dripcenderung meningkat dengan
meningkatnya waktu penyimpanan. Misalnya,
kerusakan protein miofibrilar dan sarkoplasmik
meningkat pada temperatur pembekuan -400C dengan
semakin lamanya penyimpanan.
Drip dapat diperkecil dengan cara pembekuan
cepat setelah pemotongan tanpa melalui pendinginan.
Pelayuan sebelum pembekuan juga cenderung
menurunkan drip karena adanya perubahan hubungan
ion protein, yaitu adanya pembebasan ion sodium dan
kalsium, dan absorbsi ion potasium oleh protein
miofibril.

F. Kualitas Daging Unggas


Kualitas karkas dan daging dipengaruhi oleh
faktor sebelum dan setelah pemotongan. Faktor
sebelum pemotongan yang dapat mempengaruhi
kualitas daging antara lain genetik, spesies, bangsa,
tipe tenak, jenis kelamin, umur, pakan termasuk bahan
aditif (hormon antibiotik atau mineral), dan stress.
Faktor setelah pemotongan yang mempengaruhi
kualitas daging antara lain meliputi metoda pelayuan,
stimulasi listrik, metode pemasakan, pH karkas dan
daging, bahan tambahan termasuk enzim pengempuk
daging, hormon dan antibiotik, lemak intramuskuler
atau marbling, metode penyimpanan dan preservasi,
macam otot daging dan lokasi pada suatu otot daging.

G. Cara Memilih Unggas


1. Ayam
a) Warna kulit jangan sampai ada yang kebiru-biruan
ataupun kehijau-hijauan. Demikian juga warna
dagingnya.
b) Matanya harus jernih dan tidak melekuk masuk.
c) Ayam itu jangan sampai berbau kurang sedap.
d) Pilihlah ayam yang kakinya masih lunak dan dapat
dilipat.
e) Tubuh dan kakinya harus gem dan bulat.
f) Adanya bulu halus diseluruh tubuhnya merupakan
indikasi bahwa ayam itu masih muda. Kecuali itu ayam
yang masih muda bagian tulang dadanya harus dapat
dilipat dan terasa lunak serta halus.
g) Kalau ayam itu sudah dibekukan, maka warna
kulitnya harus tetap baik dan jernih, tidak terputus-
putus.

2. Kalkun
a) Dagingnya harus putih dan tegap.
b) Dadanya harus berisi.
c) Kakinya harus mulus dan licin, sedangkan bagian
cakarnya terasa lunak.
d) Kalkun yang sedang ukurannya, lebih lunak
dagingnya dan juga lebih halus serta lezat
dibandingkan dengan kalkun yang besar.
e) Yang betina selalu baik daripada yang jantan,
terutama kalau akan dipanggang.

3. Itik dan Angsa


a) Kulitnya harus berwarna putih
b) Dadanya harus berisi.
c) Kakinya harus lunak, dapat dilipat dan berwarna
kuning.
d) Angsa tidak boleh lebih dari satu tahun usianya.

4. Burung Dara
a) Dadanya harus berisi dan montok.
b) Kakinya harus langsing dan berwarna kemerah-
merahan.
c) Kulitnya harus berwarna muda (kulit yang warnanya
muda lebih jauh lebih enak dan lezat dari pada burung
yang berwarna gelap kulitnya).

5. Memasak Unggas
a) Bangsa unggas yang sudah agak tua sebaiknya
dijadikan hidangan yang membutuhkan pengolahan
dengan merebus atau mengukus. Bisa juga dijadikan
jenis hidangan tim ayam atau jenis masakan kare.
b) Unggas yang lebih muda sebaiknya dipanggang
digoreng atau dibakar baik utuh maupun dibelah.
c) Peraturan yang berlaku untuk memasak daging juga
berlaku untuk cara memasak jenis unggas.

H. Pengolahan Unggas (Ayam)


Tidak beda dengan daging sapi, unggas setelah
dipotong perlu didiamkan atau diperam dahulu sekitar
empat jam, untuk ayam dan burung. Sebaliknya, untuk
kalkun perlu melalui proses penyimpanan selama 12
jam agar daging jadi lebih empuk. Warna merah tua
pada daging unggas, karena adanya
pigmenmyoglobin. Hal initidak terdapat pada daging
yang berwarna putih. Aroma ayam keluar dan larut
dalam air sewaktu ayam direbus. Aroma yang enak ini
karena adanya zat-zat glutatbion, tripeptide glutamic
acid, cystine dan glycine.
Unggas dapat dimasak dengan cara dipanggang
di dalam oven atau di atas bara api pada temperatur
149-1630 Celcius (300-3250 Fahrenheit). Untuk burung
dara, sebelum dimasukkan di dalam oven, diulas dulu
dengan margarin yang telah dilelehkan agar aromanya
lebih baik dan lebih guruh. Bila terlalu panas, misalnya
sampai 4500 Fahrenheit, daging menjadi kering dan
keras.

I. Macam-macam Masakan Daging dan Unggas


Daging sapi atau daging ayam dapat dimasak
menjadi hidangan yang lezat dan menarik. Contoh
masakan kering, yaitu masakan tanpa kuah atau saus,
antara lain daging goreng atau empal daging, ungkep
daging, sate dan bistik. Aneka macam makanan ayam
goreng, seperti ayam goreng tepung, ayam goreng
kalasan, ayam goreng Mbok Berek, ayam goreng
mentega, sate ayam, dan bistik ayam.
Contoh masakan basah, yaitu masakan yang
berkuah kental dan bening, antara lain opor daging,
terik daging, daging bumbu bali, sambel goreng
daging, dan kalio daging (bila dikeringkan sampai
berminyak menjadi rendang daging). Pada masakan
ini, daging dapat diganti dengan ayam. Masakan
daging banyak kuah, misalnya aneka macam soto,
seperti soto madura, soto padang, soto kudus, soto
betawi, soto bandung, soto kediri, soto sulung yang
biasanya dicampur dengan jeroan sapi, dan soto
makassar.
Masakan daging pedas, antara lain rendang
daging, balado daging, gulai daging, daging bumbu
rujak, dan daging rica-rica. Daging dapat pula diganti
dengan ayam atau jeroan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian makalah ini dapat disimpulkan bahwa
ada bermacam-macam jenis unggas. Setiap jenis
unggas memiliki struktur dan komposisi yang berbeda-
beda. Untuk menjaga kesehatan unggas yang baik
dikonsumsi adalah unggas yang tidak terkena penyakit
dan unggas yang tidak diberi suntik hormon untuk
pertumbuhannya.
Kerusakan pada unggas disebabkan bagaimana
cara kita merawat, dan mengelola unggas yang akan
dikonsumsi. Mutu pada unggas juga tergantung
bagaimana kita merawat unggas. Mutu unggas yang
baik adalah unggas yang tidak mengalami kerusakan
pada tubuh dan tidak mengalami kekurangan zat-zat
gizi yang ada di dalam badan unggas karena penyakit.

B. Saran-saran
a. Hendaknya jeli dalam memilih unggas yang akan
dikonsumsi.
b. Tau akan hal-hal yang dapat merusak mutu unggas.
c. Sebaiknya menjaga kebersihan unggas jika
memeliharanya.
d. Jauhkan dari unggas yang memiliki penyakit karena
akan menyebabkan penularan penyakit dari unggas
yang biasa disebut flu burung
Menggeluti dunia bisnis peternakan memang sangat
menguntungkan, apalagi peternakan ayam. Berbagai
informasi mengenai bisnis peternakan ayam sudah
terangkum dalam wawancara berikut.

Saya : ‘’Sejak kapan bapak sudah menggeluti dunia


bisnis peternakan ayam ?’’
Pak bowo : ‘’Sudah sejak tahun 2000’’
Saya : ‘’Wahh termasuk lama ya pak, kemudian jenis
ayam apa yang menjadi ternak bapak?’’
Pak bowo : ‘’Jenis ayam potong, biasanya dikenal
dengan nama ayam broiler.’’
Saya : ‘’Mengapa bapak memilih ternak ayam daripada
ternak yang lain pak?’’
Pak bowo : ‘’Ya karena, memang sudah turun temurun
dari bapak dan ibu saya, lagian ternak ayam itu
gampang-gampang susah dan hasilnya juga cukup
menguntungkan dek.’’
Saya : ‘’Memangnya apa yang membuat ternak ayam
itu gampang-gampang susah pak?’’
Pak bowo : ‘’Karena ternak ayam itu juga tergantung
cuaca dek, kalau cuacanya bagus nanti hasilnya juga
bagus tapi kalau cuacanya buruk nanti bisa juga
hasilnya buruk .’’
Saya : ‘’Ooo begitu ya pak, lalu berapa keuntungan
yang bapak dapatkan sekali panen? Lalu biasaanya
berapa ayam yang dapat dihasilkan tiap panen pak?’’
Pak bowo : ‘’Itu tergantung hasil ayamnya , kalau
hasilnya bagus ya keuntung lumayan banyak tapi kalau
hasilnya kurang baik yaa mungkin rugi .’’
Saya : “Lalu yang mempengaruhi baik buruknya hasil
panen bapak itu apa pak?’’
Pak bowo : ‘’Yaa seperti yang saya bilang tadi, cuaca
yang mempengaruhi baik buruknya hasil panen.’’
Saya : ‘’Berarti cuaca memang sangat berpengaruh ya
pak, lalu biasannya bapak menyiasati cuaca buruk itu
dengan cara apa?’’
Pak bowo : ‘’Biasannya dengan memasang terpal pada
dinding-dinding kandang saya dan memberi vaksin,
obat dan pembersihan yang rutin.’’
Saya : ‘’Wahh memang butuh perawatan khusus ya
pak?’’
Pak bowo : ‘’Iya.’’
Saya : ‘’Baiklah pak, sekian wawancara dari kami dan
terima kasih atas waktu dan kesediaan bapak untuk
kami.’’

Вам также может понравиться

  • Makalah Komunikasi Terapuetik
    Makalah Komunikasi Terapuetik
    Документ13 страниц
    Makalah Komunikasi Terapuetik
    Intan Agustin
    Оценок пока нет
  • Makalah Bladder Training
    Makalah Bladder Training
    Документ16 страниц
    Makalah Bladder Training
    Intan Agustin
    Оценок пока нет
  • Evakuasi Medis Laut
    Evakuasi Medis Laut
    Документ4 страницы
    Evakuasi Medis Laut
    Intan Agustin
    Оценок пока нет
  • Pengkajian Keperawatan Jiwa Psikososial
    Pengkajian Keperawatan Jiwa Psikososial
    Документ14 страниц
    Pengkajian Keperawatan Jiwa Psikososial
    Intan Agustin
    Оценок пока нет
  • Resume Psikososial Dan Budaya
    Resume Psikososial Dan Budaya
    Документ3 страницы
    Resume Psikososial Dan Budaya
    Intan Agustin
    Оценок пока нет
  • Pengkajian Digestiv
    Pengkajian Digestiv
    Документ4 страницы
    Pengkajian Digestiv
    Intan Agustin
    Оценок пока нет
  • SPTK Kecemasan
    SPTK Kecemasan
    Документ5 страниц
    SPTK Kecemasan
    Intan Agustin
    Оценок пока нет
  • TEORI GUILFORD DALAM PEMBELAJARAN
    TEORI GUILFORD DALAM PEMBELAJARAN
    Документ8 страниц
    TEORI GUILFORD DALAM PEMBELAJARAN
    Intan Agustin
    Оценок пока нет
  • Askep DM Celulitis Pedis Fix
    Askep DM Celulitis Pedis Fix
    Документ31 страница
    Askep DM Celulitis Pedis Fix
    Intan agustin
    100% (1)
  • Makalah Bencana
    Makalah Bencana
    Документ12 страниц
    Makalah Bencana
    Intan Agustin
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ7 страниц
    Bab I
    Dimaz Andrean
    Оценок пока нет
  • Kesehatan Masyarakat Di Wilayah Pesisir
    Kesehatan Masyarakat Di Wilayah Pesisir
    Документ4 страницы
    Kesehatan Masyarakat Di Wilayah Pesisir
    Intan Agustin
    Оценок пока нет
  • Sop Pemasangan Infus
    Sop Pemasangan Infus
    Документ4 страницы
    Sop Pemasangan Infus
    Intan Agustin
    Оценок пока нет
  • Pengambilan Specimen Darah
    Pengambilan Specimen Darah
    Документ3 страницы
    Pengambilan Specimen Darah
    Intan Agustin
    Оценок пока нет
  • KD 1
    KD 1
    Документ9 страниц
    KD 1
    Intan Agustin
    Оценок пока нет
  • Departemen 13 Medical Case Studies
    Departemen 13 Medical Case Studies
    Документ12 страниц
    Departemen 13 Medical Case Studies
    Intan Agustin
    Оценок пока нет
  • JVP
    JVP
    Документ20 страниц
    JVP
    Intan Agustin
    Оценок пока нет
  • Bayi Tabung
    Bayi Tabung
    Документ9 страниц
    Bayi Tabung
    Intan Agustin
    Оценок пока нет
  • Makalah Komunikasi Hambatan
    Makalah Komunikasi Hambatan
    Документ9 страниц
    Makalah Komunikasi Hambatan
    Intan Agustin
    Оценок пока нет
  • Resume Komunikasi 2 Al
    Resume Komunikasi 2 Al
    Документ3 страницы
    Resume Komunikasi 2 Al
    Intan Agustin
    Оценок пока нет
  • TUGas Resume Jurnal Keswa 1
    TUGas Resume Jurnal Keswa 1
    Документ2 страницы
    TUGas Resume Jurnal Keswa 1
    Intan Agustin
    Оценок пока нет
  • Resume Faktor Komunikasi
    Resume Faktor Komunikasi
    Документ3 страницы
    Resume Faktor Komunikasi
    Intan Agustin
    Оценок пока нет
  • Makalah Telinga New
    Makalah Telinga New
    Документ21 страница
    Makalah Telinga New
    Intan Agustin
    Оценок пока нет
  • Komunikasi Dalam Yankes
    Komunikasi Dalam Yankes
    Документ3 страницы
    Komunikasi Dalam Yankes
    Intan Agustin
    Оценок пока нет
  • SPTK Kecemasan
    SPTK Kecemasan
    Документ5 страниц
    SPTK Kecemasan
    Intan Agustin
    Оценок пока нет
  • Leaflet SAP ROM
    Leaflet SAP ROM
    Документ2 страницы
    Leaflet SAP ROM
    Intan Agustin
    Оценок пока нет
  • Tugas Resume 5
    Tugas Resume 5
    Документ3 страницы
    Tugas Resume 5
    Intan Agustin
    Оценок пока нет
  • LGBT Dari Segi Agama
    LGBT Dari Segi Agama
    Документ3 страницы
    LGBT Dari Segi Agama
    Intan Agustin
    Оценок пока нет
  • Makalah Saraf Pusat
    Makalah Saraf Pusat
    Документ9 страниц
    Makalah Saraf Pusat
    Intan Agustin
    Оценок пока нет
  • Makalah Saraf Pusat
    Makalah Saraf Pusat
    Документ9 страниц
    Makalah Saraf Pusat
    Intan Agustin
    Оценок пока нет