Вы находитесь на странице: 1из 8

HomeQuipper CampusCampus LifeMahasiswi Universitas Lampung ini Ciptakan Kerupuk Biji Karet

yang Jadi Produk Khas Mesuji

Mahasiswi Universitas Lampung ini Ciptakan Kerupuk Biji Karet yang Jadi Produk Khas Mesuji

April 17, 2017 Campus Life, Quipper Campus

Eka prianti dan timnya yang menginisisasi produk Jakasena bersama Kelompok Wanita Tani Desa Adi
Luhur (Credit : Eka Prianti)

Menjadi mahasiswa itu memang beda, Quipperian, karena banyak kemampuan diri yang bisa kamu
asah dan kembangkan melalui berbagai kegiatan akademik maupun non akademik. Salah satunya
bisa kamu salurkan melalui PKM atau Pekan Kreativitas Mahasiswa seperti yang dilakukan Eka
Prianti.

Mahasiswi jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Lampung angkatan 2012 ini menggali
potensi lokal yang belum termanfaatkan di Lampung, yaitu biji karet. Eka yang menjadi ketua tim
beranggotakan Zupika Audina dari Jurusan Agribisnis, Carta Wijaya dan Rizal Gata Kusuma dari
Jurusan Teknik Geofisika, dan Sartika dari Jurusan Kehutanan menemukan ide ini saat mereka
melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di pedalaman Lampung, tepatnya di Desa Adi Luhur, Mesuji.

Biji Karet Melimpah, Namun Belum Termanfaatkan


Mayoritas penduduk desa Adi Luhur hidup dari menyadap getah karet. Pada saat itu, penduduk
setempat sedang mengalami kesulitan ekonomi dikarenakan anjloknya harga karet dari harga
biasanya Rp. 20.000/kg menjadi Rp. 6000/kg. Padahal jarak tempuh dari Mesuji ke pabrik getah
karet sangat jauh, sehingga getah karet yang dikirim tak sebanding dengan ongkos yang mereka
keluarkan untuk mengantarnya ke pabrik.

“Kami menggali apa yang bisa kami lakukan dengan kondisi ini. Kami melihat banyak biji karet yang
tidak termanfaatkan padahal sangat mudah didapatkan disini. Dalam dua jam saja kami bisa
mengumpulkan satu karung biji karet,” ujar Eka saat ditemui di Sekretariat BEM Unila.

Nah, untuk membantu masyarakat setempat dan meningkatkan pendapatan petani, mereka
menggelar pelatihan membuat kerupuk dari biji karet. Disana, kreativitas mereka ditantang,
Quipperian. Dari yang awalnya biji karet atau klatak di desa Adi Luhur hanya menjadi sampah,
akhirnya setelah melalui berbagai penelitian Eka dan timnya bisa mengolahnya menjadi kerupuk.

Dari hasil penelitian mereka, ternyata biji karet memiliki kandungan racun di bakal buahnya, namun
hal itu bisa dihilangkan. Eka dan timnya kemudian bereksperimen dan menemukan cara
menghilangkan racun tersebut, yaitu dengan merendam biji karet yang sudah dipecahkan kulit
kerasnya dengan air garam semalaman dan selanjutnya membuang bagian bakal buahnya. Setelah
itu, biji karet dihancurkan dan diolah dengan tepung terigu serta tambahan bumbu-bumbu, dan
langkah selanjutnya yaitu dijemur hingga kering. Baru deh, langkah terakhir adalah menggorengnya.

Setelah produk tersebut di uji coba, Eka mengajak ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) di desa Adi
Luhur untuk mempraktekannya. Namun setelah itu, dikarenakan masa KKN sudah usai, Eka dan
teman-temannya harus kembali ke bangku perkuliahan lagi. Namun ternyata produksi kerupuk biji
karet masih terus dilanjutkan warga setempat dan mereka meminta Eka dan teman-temannya untuk
membimbing mereka kembali untuk proses produksi hingga pemasaran.
Produk Keripik Biji Karet sudah dikemas baik dan siap dipasarkan (Credit: Eka Prianti)

Produk Makin Matang Setelah Mendapat Hibah PKM-M

Pada awalnya, Eka dan timnya terkendala dana untuk mengembangkan program tersebut. Sebagai
jalan keluar, gagasan terkait pengolahan kerupuk biji karet diajukan ke Program Kreativitas
Mahasiswa Bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M) dengan proposal berjudul “Jakasena
(Jajanan Klatak Sehat dan Enak), Pemanfaatan Biji Karet Sebagai Jajanan untuk Pemberdayaan
Masyarakat di Desa Adi Luhur, Kecamatan Pancajaya, Kabupaten Mesuji, Lampung”.

Proposal tersebut akhirnya lolos dan mereka mendapat bantuan dana untuk melanjutkan
pengabdian masyarakat di Desa Adi Luhur. Bersama BP3K (Badan Penyuluhan Pertanian, Perikanan
dan Peternakan dan Kehutanan) dan KWT Kecamatan Pancajaya, Eka menyempurnakan produk
Jakasena dengan berbagai inovasi.

Anggota KWT desa Adi Luhur telah banyak mendapatkan pelatihan pembuatan produk kerupuk
dengan inovasi rasa dan bentuk yang layak jual. Mereka juga mendapatkan pelatihan pengemasan,
pelabelan dan strategi pemasaran yang dipandu oleh Eka dan timnya.

Kemudian, kelompok KWT diberi bantuan investasi awal berupa mesin segel kemasan, timbangan,
maupun alat pemotong kerupuk, plastik kemasan, label serta bahan-bahan pembuatan kerupuk
untuk modal awal produksi.
“Keluaran dari program ini adalah tercipta usaha mandiri dan menguntungkan di sektor industri
rumah yang mengacu pada bidang ekonomi dengan memanfaaatkan biji karet sebagai bahan baku
pembuatan jajanan yang disukai oleh masyarakat,” tambah Eka.

Program pengabdian kepada masyarakat desa Adi Luhur itu telah mencapai hasil 80 persen dari
target, yaitu terciptanya home industry yang berkelanjutan. Saat ini sudah terbentuk dua sentra
produksi kerupuk biji karet di desa Adi Luhur yaitu KWT Melati dan KWT Mawar.

Selain menyerap tenaga kerja serta meningkatkan kreativitas masyarakat, usaha produksi kerupuk
biji karet ini juga merupakan terobosan penting karena dapat menjadi salah satu solusi
perekonomian bagi petani karet untuk meningkatkan taraf hidupnya. Kerupuk biji karet dijual
seharga Rp. 10.000 per kemasan 150 gram dengan berbagai varian rasa.

Bupati Ingin Jadikan Kerupuk Biji Karet sebagai Oleh-Oleh Khas Mesuji

Produk kerupuk biji karet telah mengikuti berbagai perlombaan dan pameran. Produk ini juga telah
dipasarkan di berbagai tempat seperti warung, toko, dan menerima pesanan dari masyarakat umum
maupun Pemkab Mesuji.

Produk ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak seperti Kepala Desa Adi Luhur, Ketua PKK
desa Adi Luhur, BP3K Kecamatan Pancajaya, Dinas Koperindag serta pemerintahan daerah setempat
dan juga dukungan dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung. Bupati Mesuji juga
berencana mengembangkan kerupuk biji karet ini menjadi produk oleh-oleh khas Mesuji.

Keberhasilan pemberdayaan masyarakat dan liputan dari berbagai media membawa Eka beserta
timnya menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2016 yang berlangsung di IPB Bogor.
Meskipun tidak meraih juara nasional, tetapi mereka telah menghasilkan produk inovatif yang akan
diangkat menjadi ikon Kabupaten Mesuji.

————

Kamu juga bisa lho Quipperian berkarya seperti Eka Prianti dan teman-temannya karena masa kuliah
adalah masa-masa istimewa dengan segudang kesempatan untuk mengaktualisasikan diri. Siapa
tahu nama kamu yang akan masuk pada daftar mahasiswa Unila berprestasi selanjutnya.

Penulis: Dwi Pravita Ganatri

Referensi:

Wawancara langsung dengan Eka PRianti, Peserta PIMNAS dari Unila

www.mesujikab.go.id

www.saibumi.com
Kampus

Kampus Unlam

Kuliah

Universitas

Universitas Lampung

Unlam

Previous article

Next article

Related Articles

Kata Mereka yang Kuliah di UIN Malang

April 14, 2017


Prospek Karir Lulusan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Maritim Raja Ali Haji
(UMRAH)

January 26, 2017

Kamu Mahasiswa Pencinta Alam? Mapala Loka Samgraha Undiksha Menantimu!

March 22, 2017

Be the first to comment

Leave a Reply Cancel reply

Top of Form

Your email address will not be published.

Comment
Name *

Email *

Website

Post Comment 105132 0

Bottom of Form

Follow Us

Facebook

Twitter

Instagram

Youtube

Popular posts

Ayo Dapatkan Pinjaman Dana Kuliah dengan Bunga Ringan Tanpa Jaminan!

Belajar Lebih Efektif dan Interaktif dengan Quipper Video Masterclass!

Mau Gabung di Quipper Video Masterclass? Ini Dia Tutorialnya!

Mau Gabung, tapi Bingung? Ini Dia Tutorial Cara Mendaftar dan Membayar di Quipper Video!

Menjawab Tantangan Pendidikan Generasi Z, Quipper Hadirkan SUPER Teachers

Recent Posts

Peringati Hari Dokter, Intip Kisah Pengabdian Para Dokter Tanpa Pamrih Ini

3 Cara Asyik yang Bisa Kamu Lakukan untuk Mengamalkan Hari Sumpah Pemuda

Yuk, Simak 6 Fakta Menarik Seputar Hari Pangan Internasional Ini!

Binatang pun Punya Hak Sejahtera, Lho! Yuk, Rayakan Hari Hak Asasi Binatang!

Ini Alasan Kenapa dan Bagaimana Merayakan Hari Guru Sedunia!

Video

Top of Form
Search
Search for:

Bottom of Form

About Quipper

Quipper adalah perusahaan teknologi pendidikan yang memiliki misi untuk membawa pendidikan
terbaik ke seluruh pelosok dunia dan berkomitmen untuk menjadi bagian ekosistem pendidikan di
Indonesia.

Popular Posts

Ayo Ikutan Quipper Video Challenge Season 3 dan Raih Tabungan Pendidikan Total Ratusan Juta
Rupiah!

Mau Gabung di Quipper Video Masterclass? Ini Dia Tutorialnya!

Belajar Lebih Efektif dan Interaktif dengan Quipper Video Masterclass!

Mantapkan Persiapan UNBK dengan Ikutan Quipper Online Tryout UN

Ikuti Quipper Video Challenge dan Raih Hadiah Tabungan Pendidikan Total Ratusan Juta Rupiah!

Recent Posts

Peringati Hari Dokter, Intip Kisah Pengabdian Para Dokter Tanpa Pamrih Ini

3 Cara Asyik yang Bisa Kamu Lakukan untuk Mengamalkan Hari Sumpah Pemuda

Yuk, Simak 6 Fakta Menarik Seputar Hari Pangan Internasional Ini!

Binatang pun Punya Hak Sejahtera, Lho! Yuk, Rayakan Hari Hak Asasi Binatang!

Ini Alasan Kenapa dan Bagaimana Merayakan Hari Guru Sedunia!

Archives

Select Month
Archives

© 2018 Quipper, Ltd. All Rights Reserved.

http://a147198.hostedsitemap.com

Вам также может понравиться