Вы находитесь на странице: 1из 5

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PALMATAK


Jln. Datuk Lamin No. 03 Desa Payalaman
email : rslpalmatak@anambaskab.go.id Kode Pos : 29997B1

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PALMATAK KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS
NOMOR : 03 TAHUN 2018

TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN FARMASI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PALMATAK KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS
---------------------------------------------------------------------------------------------
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PALMATAK KABUPATEN KEPULAUAN
ANAMBAS

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah


Sakit Daerah Palmatak Kabupaten Kepulauan Anambas,
maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan Farmasi
yang bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelayanan Farmasi di Rumah Sakit Umum
Daerah Palmatak Kabupaten Kepulauan Anambas dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Palmatak Kabupaten
Kepulauan Anambas, Buku Pedoman Pengorganisasian
dan Buku Pedoman Pelayanan sebagai landasan bagi
penyelenggaraan pelayanan Farmasi di Rumah Sakit
Umum Daerah Palmatak Kabupaten Kepulauan Anambas;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Palmatak Kabupaten
Kepulauan Anambas;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
2. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang
Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51
tentang Pekerjaan Kefarmasian;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1197/MENKES/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan
Farmasi di Rumah Sakit;
M E M U T U S K A N;
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN BINTAN TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN
FARMASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PALMATAK
KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS
KESATU : Kebijakan pelayanan Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah
Palmatak Kabupaten Kepulauan Anambas sebagaimana
tercantum dalam lampiran keputusan ini.
KEDUA : Pembinaan dan pengawasan penyelengaraan pelayanan
Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Palmatak Kabupaten
Kepulauan Anambas dilaksanakan oleh Kepala Seksi
Penunjang Medis dan Non Medis.
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila
di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan
ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Palmatak
Pada Tanggal :
Direktur RSUD Palmatak Kabupaten
Kepulauan Anambas,

dr. Saiful Islam, M.Kes, Sp.B


NIP. 19820714 201101 1 003
Lampiran 1
Keputusan Direktur RSUD Palmatak Kabupaten
Kepulauan Anambas

Nomor :
Tanggal :

KEBIJAKAN PELAYANAN FARMASI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PALMATAK KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Pengaturan dan Manajemen :

1. Pelaksanaan pekerjaan kefarmasian meliputi pemilihan pengadaan, penyimpanan,


permintaan/peresepan, penyalinan, distribusi, persiapan, pengeluaran, pemberian,
dokumentasi dan pemantauan terapi obat-obatan.
2. Instalasi Farmasi bertanggungjawab terhadap semua sediaan farmasi / perbekalan
farmasi yang beredar di Rumah Sakit.
3. Sediaan Farmasi / perbekalan Farmasi terdiri dari obat, bahan obat, alat kesehatan,
reagensia, radiofarmasi dan gas medis.
4. Pelayanan Farmasi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan
Rumah Sakit yang utuh dan berorientasi pada pelayanan pasien, penyediaan obat
yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik yang terjangkau bagi semua
lapisan masyarakat.
5. Pelayanan Farmasi dilaksanakan dengan sistem satu pintu.
6. Instalasi Farmasi dipimpin oleh Apoteker, berijazah Sarjana Farmasi yang telah
lulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker, yang
telah memiliki Surat Tanda Registrasi Apoteker dan Surat Izin Praktek Apoteker.
7. Kepala Instalasi Farmasi bertanggungjawab terhadap segala aspek hukum dan
peraturan-peraturan farmasi baik terhadap administrasi sediaan farmasi dan
pengawasan distribusi.

Pemilihan dan Pengadaan :


1. Pengadaan obat di Rumah Sakit dilaksanakan mengacu pada Formularium Rumah
Sakit dan Formularium Nasional untuk JKN-BPJS. Proses pengadaan dilaksanakan
sesuai undang-undang yang berlaku, yang melibatkan jalur distribusi obat yang
resmi, dengan pengelolaan yang dikendalikan secara penuh oleh Rumah Sakit.
2. Pemilihan Obat masuk Formularium dan penghapus obat dari Formularium harus
mengikuti kriteria yang berlaku.
3. Bila suatu obat dalam resep tidak tersedia di instalasi farmasi, ada proses yang
sudah ditetapkan Rumah Sakit untuk pemberitahuan kepada dokter penulis resep,
saran subtitusi, atau pengadaannya.
4. Pengawasan penggunaan obat di Rumah Sakit dilaksanakan oleh Panitia Farmasi
dan Terapi.
5. Anggota Panitia Farmasi dan terapi telah diputuskan sesuai SK Direktur.
6. Panitia Farmasi dan terapi terlibat dalam proses pemesanan penyaluran ,
pemberian dan monitoring pengobatan pasien, evaluasi dan penggunaan obat
dalam formularium Rumah Sakit.
7. Kriteria dan prosedur untuk penambahan dan pengurangan obat dari formularium
ditetapkan oleh Rumah Sakit.
8. Panitia Farmasi dan terapi melakukan monitoring penggunaan obat baru serta
timbulnya KTD akibat obat baru yang ditambahkan dalam formularium.
9. Formularium ditelaah minimal satu kali dalam satu tahun, berdasarkan informasi
tentang keamanan dan efektifitasnya. Proses telaah formularium dilakukan oleh
panitia Farmasi dan Terapi.
10. Prosedur persetujuan dan pengadaan obat-obat yang diperlukan dalam pelayanan
tetapi tidak tersedia dalam stok telah ditetapkan oleh Rumah Sakit.

Penyimpanan :
1. Penyimpanan obat dan perbekalan farmasi dilaksanakan dan dipantau berdasarkan
prosedur yang telah ditetapkan Rumah Sakit.
2. Sebagai proses monitoring dan evaluasi kondisi penyimpanan obat dan alat
kesehatan ditunjuk satu orang petugas farmasi untuk melakukan inspeksi secara
berkala setiap dua minggu sekali.
3. Rumah Sakit tidak melakukan penyimpanan dan pengelolaan obat sitostatika, Total
Parenteral Nutrition (TPN) dan produksi steril karena belum ada fasilitas BSC
(Biological Safety Cabinet).
4. Perbekalan Farmasi khusus meliputi obat-obat narkotik dan psikotropik, obat-obat
High Alert, elektrolit pekat, bahan berbahaya dan beracun, produk nutrisi dan
bahan radioaktif dikelola dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh Rumah Sakit.
5. Obat yang dibawa pasien dari luar, setelah melaui proses rekonsiliasi obat dan
terapi boleh dilanjutkan, disimpan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit untuk dilakukan
proses UUD (Unit Dose Dispensing).
6. Obat Emergency tersedia di unit-unit pelayanan pasien dan pengelolaannya di
monitor sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh Rumah Sakit.
7. Rumah Sakit menetapkan proses dan peralatan untuk pengamanan obat dan
perbekalan farmasi lainnya.
8. Sistem penarikan obat telah diatur sesuai dengan prosedur yang ditetapkan Rumah
Sakit.
9. Obat-obat yang kadaluwarsa dipisahkan, disimpan dan dimusnahkan sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh Rumah Sakit.

Penyimpanan dan Pengeluaran :


1. Rumah Sakit menyediakan fasilitas bangunan, ruangan dan peralatan yang
memenuhi ketentuan dan perundang-undangan kefarmasian yang berlaku.
2. Pelayanan obat dilaksanakan dalam area yang bersih dan aman, sesuai dengan
prosedur yang sudah ditetapkan Rumah Sakit.
3. Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bintan memberikan
pelayanan 24 jam.
4. Petugas Farmasi yang kompeten melaksanakan proses skrining resep sebelum
melayani resep.
5. Ada prosedur yang ditetapkan Rumah Sakit bila resep dokter tidak terbaca.
6. Pelayanan resep di rawat jalan dilaksanakan dengan sistem pelayanan resep
individual.
7. Pelayanan resep di rawat inap dilaksanakan dengan sistem Unit Dose Dispensing
(UDD).
8. Rumah Sakit menyediakan sistem komputerisasi untuk proses pengelolan mutasi
stok dan pencatatan pelayanan obat yang terintegrasi.
Pemberian :
1. Petugas Farmasi yang berwenang memberikan obat adalah Apoteker yang
memiliki STRA (Surat Tanda Registrasi Apoteker) dan Tenaga Teknis Kefarmasian
yang telah memiliki STR TTK (Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis
Kefarmasian).
2. Dalam proses serah terima obat di rawat inap dari Apoteker atau TKK (Tenaga
Teknis Kefarmasian) dengan perawat, hanya perawat medior dan senior yang
berwenang melakukan proses serah terima obat dari farmasi.
3. Dalam pemberian obat pada pasien rawat inap, wewenang pemberian obat
didelegasikan kepada perawat. Perawat medior dan senior berwenang memberikan
semua golongan obat, termasuk obat-obat yang harus diwaspadai (Hight Alert dan
LASA). Sedangkan perawat junior, tidak berwenang memberikan obat-obat yang
harus diwaspadai (High Alert dan LASA), tetapi boleh memberikan obat diluar
golongan obat tersebut.
4. Dokter yang berwenang memberikan obat adalah semua dokter yang telah
mendapatkan Surat Penugasan (Clinical Appointment) dari Direktur Rumah Sakit
yang memuat kewenangan klinis (Clinical Privileges) yang boleh dilakukan di
Rumah Sakit.
5. Petugas Farmasi melakukan proses telaah obat sebelum memberikan obat pada
pasien.
6. Rumah Sakit menyediakan sarana edukasi dan konseling bagi pasien yang
menggunakan obat sendiri.
7. Proses dokumentasi dan pengelolaan obat yang dibawa pasien saat masuk ke
Rumah Sakit, dilakukan dalam proses rekonsialisasi obat oleh dokter, dan
pengelolaan obat berikutnya dilakukan oleh instalasi farmasi.
8. Rumah Sakit tidak melakukan penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian obat
sampel yang ditujukan untuk uji klinis kepada pasien.

Pemantauan :
1. Ada proses Monitoring Efek Samping Obat (MESO) dan Pemantauan Reaksi Obat
Tidak Dikehendaki (ROTD) yang dilaksanakan secara kolaboratif, dengan prosedur
yang sudah ditetapkan Rumah Sakit.
2. Monitoring Efek Samping Obat (MESO) dan Pemantauan Reaksi Obat Tidak
Dikehendaki (ROTD) yang terpantau, ditulis didalam dokumen rekam medik pasien
dan dilaporkan selambat-lambatnya 2 x 24 jam dalam bentuk laporan MESO.
3. Instalasi Farmasi ikut serta dalam proses peningkatan mutu dan keselamatan
pasien bersama Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit.

Ditetapkan di : Palmatak,
Pada tanggal : ................................
Direktur RSUD Palmatak Kabupaten
Kepulauan Anambas,

dr. Saiful Islam, M.Kes, Sp.B


NIP. 19820714 201101 1 003

Вам также может понравиться