Вы находитесь на странице: 1из 12

MAKALAH

Konsep Pendidikan Kesehatan

Di Susun Oleh :

1. Maulidatur Rohmah
2. Ninda Santi Riastuti
3. Nining Savitri
4. Siti Farida
5. Slamet Cholifah
6. Unung Masnung
7. Wisnu Bayu Pamungkas

Kelompok : Satu (01)

Prodi : SI Ilmu Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS

Jalan Ganesha 1 Purwosari Kudus Telp./Faks.(0291)442993/437218 Kudus 59316 Website :


http://www.stikesmuhkudus.ac.id

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpankan rahmat dan
hidayah nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok ini tepat pada waktunya
dengan baik dan lancar. Makalah ini kami susun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Microteaching. Tahun ajaran 2015/2016 . Makalah ini berjudul ” Konsep Pendidikan
Kesehatan”.
Makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik dan lancar berkat bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak .Oleh karena itu , perkenankan kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan , pengarahan , kasih sayang dan doa
restu kepada kami .
2. Seluruh Tim Dosen pengajar mata kuliah Microteaching
3. Teman-teman senasip dan seperjuangan yang telah bersama-sama melaksanakan tugas ini
baik dalam keadaan suka maupun duka.

Semoga segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada kami diterima oleh
Allah SWT sebagai amal sholeh dan mendapat pahala yang melimpah dari Allah SWT . Kami
sadar bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna , Oleh sebab itu kami
mengharap kritikan dan saran dari pembaca. Kami sudah berupaya semaksimal mungkin
menyusun makalah ini agar menampilkan yang terbaik. Penulis berharap semoga makalah ini
yang telah disusun dapat bermanfaat bagi pembaca.

Kudus, 8 Februari 2018

Penulis

DAFTAR ISI
Cover.................................................................................................................................1
Kata Pengantar...................................................................................................................2
Daftar Isi............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan Penulisan......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian pendidikan kesehatan dan keperawatan………………………....
2. Tujuan pendidikan dalam kesehatan…………………………………………
3. Faktor yang berpengaruh terhadap pendidikan kesehatan………………....
4. Bentuk-bentuk pendidikan kesehatan……………………………………......
5. Manfaat pendidikan kesehatan…………………………………………........
6. Metode pendidikan kesehatan untuk mengubah perilau kesehatan........................

BAB III PENUTUP


A. Simpulan..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan kesehatan dalam arti pendidikan. secara umum adalah segala upaya
yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok, atau
masyarakat, sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan
atau promosi kesehatan. Dan batasan ini tersirat unsure-unsur input (sasaran dan pendidik
dari pendidikan), proses (upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain) dan
output (melakukan apa yang diharapkan). Hasil yang diharapkan dari suatu promosi atau
pendidikan kesehatan adalah perilaku kesehatan, atau perilaku untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang kondusif oleh sasaran dari promosi kesehatan.
(Notoadmojo, 2012)
Tujuan utama pendidikan kesehatan adalah agar orang mampu menerapkan masalah
dan kebutuhan mereka sendiri, mampu memahami apa yang dapat mereka lakukan
terhadap masalahnya, dengan sumber daya yang ada pada mereka ditambah dengan
dukungan dari luar, dan mampu memutuskan kegiatan yang tepat guna untuk
meningkatkan taraf hidup sehat dan kesejahteraan masyarakat. (Mubarak, 2009).

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian pendidikan kesehatan dan keperawatan?
2. Apakah Tujuan pendidikan dalam kesehatan?
3. Apa saja Faktor yang berpengaruh terhadap pendidikan kesehatan?
4. Bagaimana Bentuk-bentuk pendidikan kesehatan?
5. Apa saja Manfaat pendidikan kesehatan?
6. Bagaimana Metode pendidikan kesehatan untuk mengubah perilaku kesehatan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian pendidikan kesehatan dan keperawatan
2. Untuk mengetahui Tujuan pendidikan dalam kesehatan
3. Untuk mengetahui Faktor yang berpengaruh terhadap pendidikan kesehatan
4. Untuk mengetahui Bentuk-bentuk pendidikan kesehatan
5. Untuk mengetahui Manfaat pendidikan kesehatan
6. Untuk mengetahui Metode pendidikan kesehatan untuk mengubah perilaku kesehatan
BAB II

PEMBAHASAN

Konsep Pendidikan Kesehatan

A. Pengertian pendidikan kesehatan dan keperawatan


Pendidikan kesehatan dalam arti pendidikan. secara umum adalah segala upaya yang
direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok, atau masyarakat,
sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan atau promosi
kesehatan. Dan batasan ini tersirat unsur-unsur input (sasaran dan pendidik dari pendidikan),
proses (upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain) dan output (melakukan
apa yang diharapkan). Hasil yang diharapkan dari suatu promosi atau pendidikan kesehatan
adalah perilaku kesehatan, atau perilaku untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang
kondusif oleh sasaran dari promosi kesehatan. (Notoadmojo, 2012)

B. Tujuan pendidikan dalam kesehatan


Tujuan utama pendidikan kesehatan adalah agar orang mampu menerapkan masalah
dan kebutuhan mereka sendiri, mampu memahami apa yang dapat mereka lakukan
terhadap masalahnya, dengan sumber daya yang ada pada mereka ditambah dengan
dukungan dari luar, dan mampu memutuskan kegiatan yang tepat guna untuk
meningkatkan taraf hidup sehat dan kesejahteraan masyarakat (Mubarak, 2009).
Menurut Undang-undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 dan WHO, tujuan pendidikan
kesehatan adalah meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan; baik secara fisik, mental dan sosialnya, sehingga
produktif secara ekonomi maupun social, pendidikan kesehatan disemua program
kesehatan; baik pemberantasan penyakit menular, sanitasi lingkungan, gizi masyarakat,
pelayanan kesehatan, maupun program kesehatan lainnya (Mubarak, 2009).
Menurut Benyamin Bloom (1908) tujuan pendidikan adalah mengembangkan atau
meningkatkan 3 domain perilaku yaitu kognitif (cognitive domain), afektif (affective
domain), dan psikomotor (psychomotor domain). (Notoatmodjo, 2003: 127)
Menurut Notoatmodjo (2007: 139) dalam perkembangannya, teori Bloom ini
dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan, yakni:
1. Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk
tindakan seseorang (overt behaviour). Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif
mempunyai 6 tingkatan:

a) Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya.
b) Memahami (comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
c) Aplikasi (aplication) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).
d) Analisis (analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu obyek ke dalam komponen – komponen, tetapi masih didalam struktur
organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain
e) Sintesis (synthesis) Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian – bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
f) Evaluasi (evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek.

2. Sikap (attitude)
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap
suatu stimulus atau obyek. Sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu:
a) Menerima (receiving) Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan
memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek).
b) Merespon (responding) Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan
menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.
c) Menghargai (valuing) Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan
suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
d) Bertanggung jawab (responsible) Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah
dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.

3. Praktik atau tindakan (practice)


Praktik ini mempunyai beberapa tingkatan:
a) Persepsi (perception) Mengenal dan memilih berbagai obyek sehubungan dengan
tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktik tingkat pertama.
b) Respon terpimpin (guided response) Dapat dilakukan sesuatu sesuai dengan urutan
yang benar dan sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator praktik tingkat
dua.
c) Mekanisme (mecanism) Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan
benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah
mencapai praktik tingkat tiga.
C. Faktor yang berpengaruh terhadap pendidikan kesehatan
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar pendidikan kesehatan dapat mencapai
sasaran (Saragih, 2010) yaitu :

a. Tingkat Pendidikan
Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap informasi baru yang
diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikannya,
semakin mudah seseorang menerima informasi yang didapatnya.
b. Tingkat Sosial Ekonomi
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah pula dalam menerima
informasi baru.
c. Adat Istiadat
Masyarakat kita masih sangat menghargai dan menganggap adat istiadat sebagai sesuatu
yang tidak boleh diabaikan.
d. Kepercayaan Masyarakat
Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan oleh orang-orang yang
sudah mereka kenal, karena sudah ada kepercayaan masyarakat dengan penyampai
informasi.
e. Ketersediaan waktu di masyarakat
Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat aktifitas masyarakat untuk
menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam penyuluhan.

D. Bentuk-bentuk pendidikan kesehatan


Bentuk pendidikan kesehatan meliputi berbagai model:
1. Model ceramah
2. Model diskusi antar kelompok
3. Model penyuluhan
4. Model wawancara

E. Manfaat pendidikan kesehatan


1. Tercapainya perubahan perilaku individu keluarga dan masyarakat dalam
membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat serta peran aktif
dalam upaya mewuudkan derajat kesehatanyang optimal
2. Terbentuknya perilaku sehat individu keluarga dan masyarakat yang sesuai
dengan konsep hidup sehat, baik fisik mental dan social sehingga dapat
menrunkan angka kesakitan dan kematian
3. Untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman pentingnya kesehatan untuk
tercapainya perilaku kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan
fisik, mental dan social sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial
F. Metode pendidikan kesehatan untuk mengubah perilau kesehatan
Menurut Notoadmojo (2012), berdasarkan pendekatan sasaran yang ingin dicapai,
penggolongan metode pendidikan ada 3 (tiga) yaitu:

a) Metode berdasarkan pendekatan per-orangan


Metode ini bersifat individual dan biasanya digunakan untuk membina perilaku baru, atau
membina seorang yang mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Dasar
digunakannya pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai masalah atau
alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut.
Ada 2 bentuk pendekatannya yaitu :
1. Bimbingan dan penyuluhan (Guidance and Counceling)
2. Wawancara
b) Metode berdasarkan pendekatan kelompok
Penyuluh berhubungan dengan sasaran secara kelompok. Dalam penyampaian promosi
kesehatan pendidikan formal dari sasaran. Ada 2 jenis tergantung besarnya kelompok,
yaitu :
1. Kelompok besar
Apabila peserta penyuluhan itu lebih dari 15 orang, antara lain ceramah dan
seminar.
 Ceramah
Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun berpendidikan
rendah.
 Seminar
Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan
menengah ke atas. Seminar adalah suatu bentuk penyajian dari satu ahli atau
beberapa ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan biasanya dianggap
hangat di masyarakat.
2. Kelompok kecil
Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang biasanya disebut kelompok
kecil. Metode-metode yang cocok untuk kelompok kecil ini antara lain :
Diskusi Kelompok
Untuk memulai diskusi, pemimpin diskusi harus memberikan pancingan-
pancingan yang berupa pertanyaan sehubungan dengan topik yang dibahas.
Sehingga terciptalah diskusi kelompok.
Curah Pendapat (brain stroming)
Merupakan modifikasi diskusi kelompok, dimulai dengan memberikan satu
masalah, kemudian peserta memberikan jawaban/tanggapan. Tanggapan/jawaban
tersebut ditampung dan ditulis dalam flipchart/papan tulis, sebelum semuanya
mencurahkan pendapat tidak boleh ada komentar dari siapa pun. Setelah
semuanya mengemukaan pendapat, baru tiap anggota boleh berkomentar dan
akhirnya terbentuklah diskusi.
Kelompok-kelompok kecil (buzz group)
Kelompok langsung dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang kemudian
akan diberi suatu permasalahan yang sama atau tidak dengan kelompok lain dan
masing-masing kelompok mendiskusikan masalah tersebut. Selanjutnya
kesimpulan dari tiap kelompok tersebut didiskusikan kembali dan dicari
kesimpulannya.
Memainkan Peran (role play)
Beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peran tertentu. Setelah
mendapatkan peran mereka masing-masing, mereka kemudian memainkan peran
tersebut.
Permainan Simulasi (simulation game)
Metode ini merupakan gabungan antara role play dengan diskusi kelompok.
Pesan-pesan kesehatan disajikan dalam bentuk permainan.
c) Metode berdasarka pendekatan massa
Metode pendekatan massa ini cocok untuk mengkomunikasikan pesan- pesan kesehatan
yang ditujukan kepada masyarakat. Sehingga sasaran dari metode ini bersifat umum,
dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status social
ekonomi, tingkat pendidikan, dan sebagainya, sehingga pesan-pesan kesehatan yang ingin
disampaikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh massa.

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Adapun kesimpulan dari makalah diatas adalah sebagai berikut:

1) Pendidikan kesehatan merupakan satu bentuk intervensi keperawatan yang


mandiri untuk membantu klien baik individu, kelompok, maupun masyarakat
dalam mengatasi masalah kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran, yang
didalamnya perawat berperan sebagai perawat pendidik.

2) Peranan pendidikan kesehatan adalah melakukan intervensi faktor perilaku


sehingga perilaku individu kelompok atau masyarakat sesuai dengan nila-nilai
kesehatan
3) Konsep pendidikan kesehatan adalah proses belajar pada individu, kelompok
atau masyarakat dari tidak tahu tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu,
dari tidak mampu mengatasi masalah-masalah kesehatannya sendiri menjadi
mampu dan lain sebagainya.

B. Saran

Saran yang dapat penulis sampaikan adalah bahwa pendidikan kesehatan itu perlu
untuk diteapkan dalam masyarakat Indonesia. Dengan adanya pendidikan kesehatan
masyarakat Indonesia dapat bertindak sesuai dengan ketentuan dalam kesehatan
sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit-penyakit yang membahayakan diri
sendiri.
Meskipun hasilnya akan terlihat dalam beberapa tahun kedepan, namun pendidikan
ini baik adanya untuk membantu masyarakat Indonesia terlepas dari serangan
penyakit serta terhindar dari tindakan pencegahan yang membahayakan.

DAFTAR PUSTAKA

Susilo, Rakhmat.2011.Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan.Yogyakarta:Nuha Medika

Вам также может понравиться