Вы находитесь на странице: 1из 37

 Quick links

o
o Unanswered topics
o Active topics
o
o Search
o
o The team
o
o FAQ
 Login
 Register

Forum Pengadaan Indonesia


Sarana Berbagi dan Berdiskusi tentang Pengadaan di Indonesia

Skip to content

Advanced search

 www.pengadaan.id Board index Diskusi Barang

Digugurkan akibat Surat Dukungan yg tidak Lengkap.


Post Reply

 Print view

Advanced search
12 posts

 1
 2
 Next

pr

prahasta.abenk
Newbie

Posts: 28
Joined: 16 Mar 2012, 11:56

Digugurkan akibat Surat Dukungan yg tidak Lengkap.

 Quote

o Quote

Postby prahasta.abenk 17 Jul 2012, 08:59

Selamat Pagi,
sebelumnya mohon maaf kalau salah tempat untuk bertanya.

Perusahaan kami baru saja mengikuti sebuah lelang dengan HPS 600 jutaan,
dari hasil pembukaan penawaran dan koreksi aritmatika, terdapat 4 perusahaan penawar dengan
harga berturut turut 630 juta, 625 juta, 618 juta, dan 520 juta. Perusahaan kami adalah
perusahaan Penawar terendah.

Perusahaan Penawar terendah digugurkan karna dukungan yang dianggap tidak Qualifiled untuk
item barang umum. karena 1 Surat Dukungan untuk barang berupa Kasur, termometer (kuantitiy
@3 unit), hanya berupa Dukungan dari reseller dikota kami. barang2 lain terutama barang import
dan pabrikasi lokal dukungan sudah sesuai dengan yang diminta oleh ULP.
Point dasar yang menggugurkan adalah, perusahaan pendukung tidak bisa memberikan tenaga
teknisi/ahli, CO dan LA untuk kasur, brush dan termometer tsb.
apakah mutlak untuk barang seperti termometer, kasur, sikat harus ada LA dan CO dan tenaga
ahli.
mohon tanggapan dan saran dari rekan2 semua, apakah perlu kami membuat sanggahan atau ini
memang kesalahan fatal dari kami.
Top

de

dennyyap
Procurement Junior Lv. 2

Posts: 436
Joined: 24 Nov 2011, 13:10
Location: Surabaya
Contact:
Contact dennyyap
Website
Re: Digugurkan akibat Surat Dukungan yg tidak Lengkap.

 Quote

o Quote

Postby dennyyap 17 Jul 2012, 20:59

Semua pengadaan barang umum yang dijual bebas seharusnya tidak perlu dukungan pabrikan,
dan persyaratan ini bisa diubah pada saat aanwijzing (Penjelasan).

Saya pernah mendampingi penyedia dalam tender pengadaan AC, dan begitu kita sampaikan
alasan persyaratan tersebut menyulitkan dan tidak diperlukan akhirnya dapat diubah dalam
aanwijzing dan hanya menggunakan dukungan dari toko tempat kita membeli atau dukungan dari
perusahaan distributor lokalnya (reseller). Tentu saja perubahan ini dimuat dalam berita acara
sehingga menjadi tertulis.

Panitia juga manusia kadang memang copy paste saja semua dokumen, atau hanya diubah yang
"penting-penting" saja sehingga kadang-kadang persyaratan yang tidak perlu pun jadi masuk,
itulah pentingnya penyedia mengikuti aanwijzing agar bisa disepakati aturan main seperti apa
yang dapat disepakati dan tujuan pengadaan tercapai.

Kalau dalam kasus anda ternyata persyaratan tersebut tetap berupa dukungan pabrikan ya harus
berupa dukungan pabrikan, karena baik penyedia dan panitia terikat dengan persyaratan tersebut,
tidak bisa diubah secara sepihak. Disanggah pun tidak bisa.

Terkecuali jika semua penyedia ternyata tidak menyerahkan dukungan pabrikan maka tidak
seharusnya anda juga digugurkan, karena kalau 1 penyedia digugurkan karena alasan tersebut
maka hal itu mengikat pula pada penyedia yang lain.
Denny Yapari, ST. SH. MH.
http://www.kompasiana.com/dennyyapari
http://pelatihanpbj.blogspot.com/
http://www.kaskus.us/showthread.php?p=559970774
Top

pr

prahasta.abenk
Newbie

Posts: 28
Joined: 16 Mar 2012, 11:56

Re: Digugurkan akibat Surat Dukungan yg tidak Lengkap.


 Quote

o Quote

Postby prahasta.abenk 18 Jul 2012, 14:24

terima kasih atas tanggapannya pak denny.


pada saat aanwidzing, tidak dibahas hal tsb. (yg mana memang diakui keteledoran kami).
Terkecuali jika semua penyedia ternyata tidak menyerahkan dukungan pabrikan maka tidak
seharusnya anda juga digugurkan, karena kalau 1 penyedia digugurkan karena alasan tersebut
maka hal itu mengikat pula pada penyedia yang lain.

keyakinan kami, kalau untuk barang2 sperti yang saya sebutkan diatas, semua penyedia jasa
yang ikut tidak menyertakan dukungan Pbarikan (hanya dari reseller, grosir atau bahkan hanya
mencantumkan brosur saja). mengingat peserta lain yg mengikuti lelang pun kami kenal dengan
cukup baik. Indikasi ke arah Kong Kalikong sudah terlihat, tapi kami tidak memiliki
otentik,kecuali jika panitia bersedia untuk memperlihatkan dokumen penawaran perusahaan lain
tsb.
NB : apakah boleh request ke panitia untuk melihat isi dokumen penawaran peserta lain dalam
kasus diatas?
trims
Top

kh

khalid
Site Admin

Posts: 4222
Joined: 30 Mar 2011, 21:26
Location: DKI Jakarta
Contact:
Contact khalid
Website

Re: Digugurkan akibat Surat Dukungan yg tidak Lengkap.

 Quote

o Quote

Postby khalid 19 Jul 2012, 17:50

prahasta.abenk wrote:terima kasih atas tanggapannya pak denny.


pada saat aanwidzing, tidak dibahas hal tsb. (yg mana memang diakui keteledoran kami).
Terkecuali jika semua penyedia ternyata tidak menyerahkan dukungan pabrikan maka tidak
seharusnya anda juga digugurkan, karena kalau 1 penyedia digugurkan karena alasan tersebut
maka hal itu mengikat pula pada penyedia yang lain.

keyakinan kami, kalau untuk barang2 sperti yang saya sebutkan diatas, semua penyedia jasa
yang ikut tidak menyertakan dukungan Pbarikan (hanya dari reseller, grosir atau bahkan hanya
mencantumkan brosur saja). mengingat peserta lain yg mengikuti lelang pun kami kenal dengan
cukup baik. Indikasi ke arah Kong Kalikong sudah terlihat, tapi kami tidak memiliki
otentik,kecuali jika panitia bersedia untuk memperlihatkan dokumen penawaran perusahaan lain
tsb.
NB : apakah boleh request ke panitia untuk melihat isi dokumen penawaran peserta lain dalam
kasus diatas?
trims

Pasal 79 Ayat 1 jelas menetapkan bahwa dalam evaluasi, ULP wajib berpedoman pada ketentuan
dalam dokumen pengadaan.

Penyedia wajib mempelajari dokumen pengadaan, khususnya pada klausul evaluasi penawaran
dan kualifikasi serta hal-hal yang dapat menggugurkan.
Apabila ada yang dianggap memberatkan, segera menanyakan melalui aanwijzing sehingga ada
dasar pada saat menyanggah.

Pada pasal 81, sudah jelas bahwa penyedia dapat melakukan sanggahan apabila dirugikan,
artinya seharusnya menang tetapi digugurkan oleh ULP dengan ketentuan yang menyimpang
dari dokumen. Sanggahan tidak dapat dilakukan untuk mempertanyakan mengapa perusahaan
lain yang menang.
Tetapi apabila ada kecurigaan, silakan melakukan proses pengaduan, sehingga auditor yang akan
turun untuk memeriksa dokumen penawaran dari penyedia lain.
====
Info PBJ terbaru silakan klik:
http://www.khalidmustafa.info
====
Top

de

dennyyap
Procurement Junior Lv. 2

Posts: 436
Joined: 24 Nov 2011, 13:10
Location: Surabaya
Contact:
Contact dennyyap
Website

Re: Digugurkan akibat Surat Dukungan yg tidak Lengkap.

 Quote

o Quote

Postby dennyyap 20 Jul 2012, 10:21

NB:
Prosedur resminya sesuai dengan apa yang pa khalid post...

Tambahannya: dokumen pengadaan setelah tahap evaluasi dan pembuktian, menjadi bersifat
terbuka untuk umum, berdasarkan UU keterbukaan informasi maka setiap orang dapat melihat
dokumen pengadaan
Denny Yapari, ST. SH. MH.
http://www.kompasiana.com/dennyyapari
http://pelatihanpbj.blogspot.com/
http://www.kaskus.us/showthread.php?p=559970774
Top

kh

khalid
Site Admin

Posts: 4222
Joined: 30 Mar 2011, 21:26
Location: DKI Jakarta
Contact:
Contact khalid
Website

Re: Digugurkan akibat Surat Dukungan yg tidak Lengkap.

 Quote

o Quote

Postby khalid 20 Jul 2012, 12:32

dennyyap wrote:NB:
Prosedur resminya sesuai dengan apa yang pa khalid post...

Tambahannya: dokumen pengadaan setelah tahap evaluasi dan pembuktian, menjadi bersifat
terbuka untuk umum, berdasarkan UU keterbukaan informasi maka setiap orang dapat melihat
dokumen pengadaan

Kalau pakai UU KIP, maka prosedur meminta dokumennya juga pakai prosedur KIP. Yaitu
mengajukan permintaan resmi melalui pengendali dokumen.
Jadi ruang lingkupnya sudah bukan pengadaan lagi, melainkan dokumen pemerintahan.
====
Info PBJ terbaru silakan klik:
http://www.khalidmustafa.info
====
Top

pr

prahasta.abenk
Newbie

Posts: 28
Joined: 16 Mar 2012, 11:56

Re: Digugurkan akibat Surat Dukungan yg tidak Lengkap.

 Quote

o Quote

Postby prahasta.abenk 20 Jul 2012, 13:47

trims atas tanggapannya pal Khalid dan Denny.


jadi lebih tepat kalau saat ini yang dibuat adalah pengaduan yak. karna kami merasa ada indikasi
kong kalikong dalam paket pekerjaan tsb.
untuk prosedur KIP, dimana saya bisa membacanya dan yg dimaksud sebagai pengendali
dokumen siapa.?
Top

kh

khalid
Site Admin

Posts: 4222
Joined: 30 Mar 2011, 21:26
Location: DKI Jakarta
Contact:
Contact khalid
Website

Re: Digugurkan akibat Surat Dukungan yg tidak Lengkap.

 Quote

o Quote

Postby khalid 21 Jul 2012, 04:16

prahasta.abenk wrote:trims atas tanggapannya pal Khalid dan Denny.


jadi lebih tepat kalau saat ini yang dibuat adalah pengaduan yak. karna kami merasa ada indikasi
kong kalikong dalam paket pekerjaan tsb.
untuk prosedur KIP, dimana saya bisa membacanya dan yg dimaksud sebagai pengendali
dokumen siapa.?

Coba dipelajari UU KIP pada materi sosialisasi oleh Kominfo berikut ini
http://www.slideshare.net/arijuliano/uu-keterbukaan-informasi-publik
====
Info PBJ terbaru silakan klik:
http://www.khalidmustafa.info
====
Top

de

deydi
Procurement Junior Lv. 1

Posts: 133
Joined: 10 Apr 2011, 08:31

Re: Digugurkan akibat Surat Dukungan yg tidak Lengkap.

 Quote

o Quote

Postby deydi 22 Jul 2012, 22:11

repot juga ya masalah pengadaan......antara Panitia dan Peserta sama2 merasa benar.....
peserta salah dikit langsung digugurkan oleh panitia...
begitu juga panitia salah dikit di sanggah bahkan diadukan oleh peserta....
Kemarin saya sempat usulkan kepada salah satu perancang desain aplikasi SPSE Ibu Merly
Indira kalau bisa untuk SPSE dibuat saja semacam kecerdasan buatan (artificial intelligence)
supaya dalam proses pelelangan komputer yang memberikan keputusan siapa yg lulus dalam
tahapan seleksi. kalau sudah komputer antara panitia dan peserta tidak lagi saling tuduh dan
membenarkan prsepsi masing2.

Apalagi dalam posisi sebagai Panitia, kalau proses pengadaan berjalan lancar honor yg diberikan
Negara sesuai SBU juga tidak seberapa, kalau pengadaanya kacau reputasi personil yg menjadi
panitia juga hancur di instansinya....dan ini bisa berdampak pada kinerja, keluarga panitia
tersebut...dan disisi peserta yg menang pastinya hanya bertepuk tangan melihat sang panitia di
non job atau di mutasi ke tempat yg lebih susah....

Nah...kalau proses pelelangan dalap dilakukan dengan sistem komputerisasi dalam pengambilan
keputusan...kedua bela pihak ini sama2 tidak ada yg dirugikan....yg lengkap pastimenang, yg
kurang pasti kalah dan panitianya juga pasti senang karna tidak takut di non job...di murasi...dll...
Top

no

noahjonah
Newbie

Posts: 52
Joined: 05 Aug 2011, 11:39

Re: Digugurkan akibat Surat Dukungan yg tidak Lengkap.

 Quote

o Quote

Postby noahjonah 25 Jul 2012, 16:43

prahasta.abenk wrote:terima kasih atas tanggapannya pak denny.


pada saat aanwidzing, tidak dibahas hal tsb. (yg mana memang diakui keteledoran kami).
Terkecuali jika semua penyedia ternyata tidak menyerahkan dukungan pabrikan maka tidak
seharusnya anda juga digugurkan, karena kalau 1 penyedia digugurkan karena alasan tersebut
maka hal itu mengikat pula pada penyedia yang lain.

keyakinan kami, kalau untuk barang2 sperti yang saya sebutkan diatas, semua penyedia jasa
yang ikut tidak menyertakan dukungan Pbarikan (hanya dari reseller, grosir atau bahkan hanya
mencantumkan brosur saja). mengingat peserta lain yg mengikuti lelang pun kami kenal dengan
cukup baik. Indikasi ke arah Kong Kalikong sudah terlihat, tapi kami tidak memiliki
otentik,kecuali jika panitia bersedia untuk memperlihatkan dokumen penawaran perusahaan lain
tsb.
NB : apakah boleh request ke panitia untuk melihat isi dokumen penawaran peserta lain dalam
kasus diatas?
trims

Kalau bapak mmg mengenal peserta yg lain dengan cukup baik , sy rasa bpk jg tahu pola kerja
mereka. Soal dukungan ttg barang kasur ,termometer , yg sampai harus ada CO, LA nya... coba
cari baik2 perusahaan yang mmg ada kelengkapan sampai kasurnya sj sudah diperlengkapi dgn
CO ( Certifikat of Origin ) ??? kalaupun ada, mungkin cm 1-2 merek sj ... berarti yah..tender tsb
sudah ada dimasuki sebelumnya oleh pihak sales dari perusahaan yg menjual brg itu , mgkin pd
saat PPK survei ke jakarta .. lalu di jamu , sekalian menjual brg .... trus di lobi agar brgnya

dipakai ... trus dicarikan kontraktor pendonor / penjolok anggaran , lalu dikuncilah spek dan

persyaratan dokumen , selanjutnya...bpk tahu sdri.

Atau dokumen tsb hanya di kopi paste sj dari dokumen pengadaan ALKES yg pernah diadakan
di dinas tsb. Intinya di permainan ALKES , 99% DIATUR. 1 % kalau bpk punya wawasan utk

menggagalkan PENGATURAN
Top
Display posts from previous: Sort by
Post Reply

 Print view

12 posts

 1
 2
 Next

Return to “Barang”

Jump to

 General
 Jadwal Pelatihan
 Pengumuman
 Usulan Perbaikan Peraturan PBJ
 Kumpulan Aturan Pengadaan
 Undang-Undang atau Perpu
 Peraturan Pemerintah
 Peraturan/Instruksi Presiden
 Peraturan/Surat Edaran Menteri
 Peraturan Lainnya
 Diskusi
 Barang
 Contoh Dokumen Pengadaan Barang
 Pekerjaan Konstruksi
 Contoh Dokumen Pekerjaan Konstruksi
 Jasa Konsultansi
 Contoh Dokumen Jasa Konsultansi
 Jasa Lainnya
 Contoh Dokumen Jasa Lainnya
 Swakelola
 E-Procurement
 Umum
 Kasus
 Kementerian/Lembaga/Institusi
 Pemerintah Daerah
 Aceh
 Kab. Aceh Barat
 Kab. Aceh Barat Daya
 Kab. Aceh Besar
 Kab. Aceh Jaya
 Kab. Aceh Selatan
 Kab. Aceh Singkil
 Sumatera Utara
 Sumatera Barat
 Riau
 Kepulauan Riau
 Jambi
 Bengkulu
 Kepulauan Bangka Belitung
 Sumatera Selatan
 Lampung
 Banten
 DKI Jakarta
 Jawa Barat
 Jawa Tengah
 DI Yogyakarta
 Jawa Timur
 Bali
 Nusa Tenggara Barat
 Nusa Tenggara Timur
 Kalimantan Barat
 Kalimantan Tengah
 Kalimantan Timur
 Kalimantan Selatan
 Kalimantan Utara
 Sulawesi Selatan
 Kab. Luwu Timur
 Kab. Luwu
 Sulawesi Barat
 Sulawesi Tenggara
 Sulawesi Tengah
 Kab. Banggai
 Kab. Banggai Kepulauan
 Kab. Banggai Laut
 Kab. Buol
 Kab. Donggala
 Kab. Morowali
 Kab. Morowali Utara
 Kab. Parigi Moutung
 Kab. Poso
 Kab. Sigi
 Kab. Tojo Una-Una
 Kab. Toli-Toli
 Kota Palu
 Gorontalo
 Sulawesi Utara
 Maluku Utara
 Maluku
 Papua Barat
 Papua
 Lain-Lain
 Bebas
 Informasi Produk
 Barang
 Pekerjaan Konstruksi
 Jasa Konsultansi
 Jasa Lainnya

Who is online

Users browsing this forum: No registered users and 0 guests

Login · Register

Username: Password:
Remember me

Recent Topics

 Mohon arahan tentang kontrak tahun jamak imanarchie 14 Jan 2017, 08:43
 PP No. 17 tAHUN 2013 1102oggy 13 Jan 2017, 16:48
 Perpres 54 tahun 2010 ttg PBJ, perubahan dan pendukungnya 1102oggy 13 Jan 2017, 16:48
 KMK Nomor 347/KM.10/2011 1102oggy 13 Jan 2017, 16:47
 Bagaimana sebenarnya perhitungan RAB untuk cleaning service? Arie Nugraha 13 Jan 2017,
12:42

Forums

 General
 Jadwal Pelatihan
 Pengumuman
 Usulan Perbaikan Peraturan PBJ
 Kumpulan Aturan Pengadaan
 Undang-Undang atau Perpu
 Peraturan Pemerintah
 Peraturan/Instruksi Presiden
 Peraturan/Surat Edaran Menteri
 Peraturan Lainnya
 Diskusi
 Barang
 Contoh Dokumen Pengadaan Barang
 Pekerjaan Konstruksi
 Contoh Dokumen Pekerjaan Konstruksi
 Jasa Konsultansi
 Contoh Dokumen Jasa Konsultansi
 Jasa Lainnya
 Contoh Dokumen Jasa Lainnya
 Swakelola
 E-Procurement
 Umum
 Kasus
 Kementerian/Lembaga/Institusi
 Pemerintah Daerah
 Aceh
 Kab. Aceh Barat
 Kab. Aceh Barat Daya
 Kab. Aceh Besar
 Kab. Aceh Jaya
 Kab. Aceh Selatan
 Kab. Aceh Singkil
 Sumatera Utara
 Sumatera Barat
 Riau
 Kepulauan Riau
 Jambi
 Bengkulu
 Kepulauan Bangka Belitung
 Sumatera Selatan
 Lampung
 Banten
 DKI Jakarta
 Jawa Barat
 Jawa Tengah
 DI Yogyakarta
 Jawa Timur
 Bali
 Nusa Tenggara Barat
 Nusa Tenggara Timur
 Kalimantan Barat
 Kalimantan Tengah
 Kalimantan Timur
 Kalimantan Selatan
 Kalimantan Utara
 Sulawesi Selatan
 Kab. Luwu Timur
 Kab. Luwu
 Sulawesi Barat
 Sulawesi Tenggara
 Sulawesi Tengah
 Kab. Banggai
 Kab. Banggai Kepulauan
 Kab. Banggai Laut
 Kab. Buol
 Kab. Donggala
 Kab. Morowali
 Kab. Morowali Utara
 Kab. Parigi Moutung
 Kab. Poso
 Kab. Sigi
 Kab. Tojo Una-Una
 Kab. Toli-Toli
 Kota Palu
 Gorontalo
 Sulawesi Utara
 Maluku Utara
 Maluku
 Papua Barat
 Papua
 Lain-Lain
 Bebas
 Informasi Produk
 Barang
 Pekerjaan Konstruksi
 Jasa Konsultansi
 Jasa Lainnya

PhpBB Links

 User Guide
 Support Center
 Community
 Language Packs
 Extensions

 www.pengadaan.id Board index



o The team
o Contact us
o All times are UTC+07:00
o Delete all board cookies
 All times are UTC+07:00
 Delete all board cookies
 The team
 Contact us

Powered by phpBB. Theming with by Eles Theme.


1. Tidak
Melampirkan
PAK/Sub
PAK 2. Tidak
melampirkan
Surat
Pernyataan
Jaminan
tersedianya
suku cadang
di pasaran
selama 5
(lima) tahun.
3. Tidak
melampirkan
Surat
Pernyataan
Jaminan
Purna Jual
peralatan 4.
Tidak
melampirkan
Surat jaminan
garansi
peralatan. 5.
Tidak
melampirkan
Surat
Pernyataan
memiliki
tenaga
ahli/Teknisi 6.
Tidak
melampirkan
Surat
Dukungan
Produk dari
Distributor/A
gen Resmi.
1. Tidak
CV. DELTA Melampirkan
BORNEO PAK/Sub PAK
3 UTAMA - 2. Tidak
02.809.518.0 melampirkan
-711.000 Surat
Pernyataan
Jaminan
tersedianya
suku cadang di
pasaran selama
5 (lima) tahun.
3. Tidak
melampirkan
Surat
Pernyataan
Jaminan Purna
Jual peralatan
4. Tidak
melampirkan
Surat jaminan
garansi
peralatan. 5.
Tidak
melampirkan
Surat
Pernyataan
memiliki
tenaga
ahli/Teknisi 6.
Tidak
melampirkan
Surat
Dukungan
Produk dari
Distributor/Ag
en Resmi.
CV.
MUSTIKA -
4
01.576.893.0
-714.000
CV.FORTU
NA -
5
01.424.384.4
-714.000
CV.
MURHIYA
IDA
Rp Rp
6 CHANDRA
2.372.799.000,00 2.372.799.000,00
UTAMA -
01.700.137.1
-711.000
1. Tidak
Melampirkan
PAK/Sub PAK
2. Tidak
melampirkan
Surat
Pernyataan
Jaminan
tersedianya
suku cadang di
pasaran selama
5 (lima) tahun.
3. Tidak
melampirkan
Surat
Pernyataan
CV.
Jaminan Purna
SULUNG
Jual peralatan
PUTRA
7 4. Tidak
SAKTI -
melampirkan
02.676.317.7
Surat jaminan
-711.000
garansi
peralatan. 5.
Tidak
melampirkan
Surat
Pernyataan
memiliki
tenaga
ahli/Teknisi 6.
Tidak
melampirkan
Surat
Dukungan
Produk dari
Distributor/Ag
en Resmi.
TIARA
PRATAMA
Rp Rp
8 -
2.359.994.000,00 2.359.994.000,00
02.539.009.7
-711.000
CV. SINAR Tidak
PAMBELU Rp Rp melampirkan
9
M- 2.370.499.300,00 2.370.499.300,00 izin reklame
02.538.707.7 seperti yang
-711.000 dipersyaratkan
dalam
dokumen.
PT. PUTRA
KARYA
10 SENTOSA -
02.748.852.7
-009.000
CV.
NIRWANA -
11
01.406.860.5
-714.000
1. Tidak
melampirkan
Surat
Pernyataan
Jaminan
tersedianya
suku cadang di
pasaran selama
5 (lima) tahun
Pada semua
produk
(peralatan). 2.
Tidak
melampirkan
CV. Surat
Mediatama Pernyataan
Karya Jaminan Purna
12
Mandiri - Jual peralatan
02.014.710.4 Pada semua
-711.000 produk(peralat
an) 3. Tidak
melampirkan
Surat jaminan
garansi
peralatan, Pada
semua
produk(peralat
an) 4. Tidak
melampirkan
Surat
Pernyataan
memiliki
tenaga
ahli/Teknisi 5.
Surat
Dukungan
Produk dari
Distributor/Ag
en Resmi
kurang
lengkap
Surat Pernyataan memiliki bahan
material kayu minimal14 m3
(bahan jadi), dan dukungan dari
distributor/keagenan penyedia
material kayu.
* Surat Pernyataan Kesanggupan menyelesaikan pekerjaan
100% dengan waktu yang ditetapkan, serta sanggup
melibatkan nelayan penerima kapal dalam monitoring
pelaksanaan pekerjaan.
* Surat Pernyataan Kesanggupan untuk mengganti bahan
material apabila ditemukan bahan material tidak sesuai dengan
spesifikasi teknis .
* Surat Pernyataan Dukungan Mesin kapal marine engine
dilampiri sertifikasi oleh BBPPI Semarang, Fc. Sertifikat ISO
yang masih berlaku dan dilegalisir oleh Direktur atau pejabat
yang berwenang dan Brosur asli, bermaterai Rp. 6000.-,
bertanggal, ditandatangani oleh direktur dan bercap perusahaan
pemberi dukungan.
* Copy Surat Penunjukan keagenan dari Agen
Tunggal/Distributor Resmi (yang berwenang mengeluarkan
Surat Penunjukan) atau Copy Surat Keterangan Distributor
Resmi yang masih berlaku dan dilegalisir oleh Direktur atau
pejabat yang berwenang.
* Surat Pernyataan dari perusahaan pemberi dukungan untuk
menyediakan spare part, dengan didukung
pabrikan/distributor/keagenan, selama umur teknis 5 tahun
berjalan.
* Surat Pernyataan kesanggupan untuk melaksanakan pelatihan
bagi teknisi mesin kapal, atas beban dan biaya pihak
perusahaan.
* Surat dari perusahaan untuk memberikan jaminan/garansi
mesin kapal, dengan didukung oleh
Pabrikan/Distributor/Keagenan, selama umur 1 tahun.
* Surat Dukungan Pabrikan/Distributor/Keagenan pengadaan
alat tangkap yang dilengkapi kesanggupan untuk menyediakan
bahan alat tangkap.
* Surat Pernyataan kerjasama dengan bidang usaha / pengrajin
alat tangkap dengan didukung pernyataan di bidang usaha/
pengrajin.
* Surat Pernyataan bahwa alat tangkap dalam keadaan baru,
baik, tidak cacat, dan tidak hasil renovasi/ perbaikan
* Surat Pernyataan Kesanggupan untuk melaksanakan sea trial
,fishing trial, dan pengurusan surat-surat kapal (gross
akta/buku kapal, surat pas tahunan, surat ukur, sertifikat
kelaikan, SIUP dan SIPI)
* Data Teknisi/Tenaga Ahli dan dilegalisir oleh Direktur atau
pejabat yang berwenang, dari Pabrikan/Distributor/Keagenan
mesin kapal marine engine.
* menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa salah
satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya atau peserta
perorangan tidak masuk dalam Daftar Hitam
* menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa
perusahaan yang bersangkutan dan manajemennya atau peserta
perorangan tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit,
kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau direksi
yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan, atau peserta
perorangan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana
Surat Dukungan Produsen, surat pernyataan garansi, jaminan ketersediaan suku cadang, ketersediaan
barang (ready stock), jaminan barang 100% baru, bersedia menyediakan teknisi, bersedia memberikan
training, sertifikat ISO, dan brosur-brosur ini semua tidak di lampirkan sesuai persyaratan dalam
dokumen pengadaan.

1. SKA Tenaga Teknisi Lapangan an. Adnan Agam Ibrahim sudah habis masa laku. ( SKA berlaku 2 Tahun
sejak tanggal di tetapkan yaitu tanggal 17 juli 2012 s/d tanggal 16 juli 2014). 2. Foto copy sertifikat dan
ijazah tenaga ahli / Teknisi dari produsen/distributor/dealer tidak di lampirkan, seperti disyaratkan
dalam dokumen pengadaan. 3. Jadwal Waktu Penyerahan/Pengiriman Barang yang dilampirkan tidak
sesuai dengan format dan persyaratan dalam addendum dokumen lelang. 4. Spesifikasi Teknik yang di
tawarkan tidak sesuai dengan brosur-brosur yang di lampirkan, sebagai contoh dimension dan weigh

SKA Tenaga Teknisi Lapangan an. Faisal, ST sudah habis masa laku. ( SKA berlaku 3 Tahun sejak tanggal di
tetapkan yaitu tanggal 24 maret 2011 s/d tanggal 23 maret 2014).

Surat Dukungan Produsen, surat pernyataan garansi, jaminan ketersediaan suku cadang, ketersediaan
barang (ready stock), jaminan barang 100% baru, bersedia menyediakan teknisi, bersedia memberikan
training, ini semua tidak di lampirkan sesuai persyaratan dalam dokumen pengadaan

1. Personil Inti yang di usulkan untuk posisi Tenaga Teknisi Lapangan an. Hidayatullah, ST
berpendidikan S-1 Teknik Sipil, Sedangkan yang di syaratkan dalam LDP berpendidikan
minimal S-1 Teknik Elektro. 2. Surat Dukungan Produsen, surat pernyataan garansi,
jaminan ketersediaan suku cadang, ketersediaan barang (ready stock), jaminan barang
100% baru, bersedia menyediakan teknisi, bersedia memberikan training, sertifikat ISO,
dan brosur-brosur ini semua tidak di lampirkan sesuai persyaratan dalam dokumen
pengadaan.
2. 1. Spesifikasi Teknik yang ditawarkan tidak sesuai dengan brosur yang di lampirkan,
sebagai contoh pada control panel. 2. Foto copy sertifikat tenaga ahli / Teknisi dari
produsen/distributor/dealer an. Leonardo, ST tidak di lampirkan, seperti disyaratkan
dalam dokumen pengadaan
3. 1. Tenaga Teknisi Lapangan an. Bambang Sutopo tidak dilampirkan foto copy SKA / SKT
seperti disyaratkan dalam LDP maupun dalam Addendum Dokumen Lelang. 2. Foto copy
Ijazah tenaga ahli / Teknisi dari produsen/distributor/dealer an. Dony Purwanto tidak di
lampirkan, seperti disyaratkan dalam dokumen pengadaan
4. Pada Daftar Kuantitas dan Harga yang di lampirkan ditujukan untuk pengadaan Mesin
Genset 100 kVA di RSUD Panyabungan Kab. Mandailing Natal dengan jumlah nilai
penawaran Rp. 381.330.000,- ini melebihi pagu anggaran. 2. Surat Dukungan dari
produsen ditujukan untuk PT. CENTRAL DIESEL bukannya untuk CV. PUTRA JAYA
INDONESIA
5. 1. SKA Tenaga Teknisi Lapangan an. Agam Ibrahim sudah habis masa laku. ( SKA berlaku
2 Tahun sejak tanggal di tetapkan yaitu tanggal 17 juli 2012 s/d tanggal 16 juli 2014). 2.
Foto copy sertifikat dan ijazah tenaga ahli / Teknisi dari produsen/distributor/dealer
tidak di lampirkan, seperti disyaratkan dalam dokumen pengadaan. 3. Jadwal Waktu
Penyerahan/Pengiriman Barang yang dilampirkan tidak sesuai dengan format dan
persyaratan dalam addendum dokumen lelang. 4. Spesifikasi Teknik yang di tawarkan
tidak sesuai dengan brosur-brosur yang di lampirkan, sebagai contoh dimension dan
weight.
6. Tidak Melampirkan identitas (jenis, tipe dan merek) Barang yang ditawarkan 2. PT. Fiber
Boat Indonesia hanya sebagai distributor barang yang ditawarkan (Coll Box Merk
Marvel) bukan sebagai Produsen/Pabrikan 3. PT. Fiber Boat Indonesia yang memberikan
jaminan hanya sebagai distributor bukan sebagai Produsen/Pabrikan 4. Brosur yang
ditawarkan tidak mencantumkan bahan HDPE Insulated With Poly Urethane sesuai
spesifikasi yang ditawarkan
7. Ukuran Barang yang ditawarkan tidak sesuai spesifikasi Teknis pada dokumen lelang
8. Tidak Melampirkan jadwal dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan
serah terima pekerjaan 2. Tidak Melampirkan Spesifikasi teknis barang yang ditawarkan
sesuai dengan dokumen lelang berdasarkan contoh gambar, brosur 3. Tidak
Melampirkan jadwal waktu penyerahan/pengiriman barang 4. Tidak Melampirkan
identitas (jenis, tipe dan merek) Barang yang ditawarkan 5. Surat Pernyataan Bukti
Dukungan supply dari Produsen /pabrikan 6. Tidak Melampirkan surat jaminan garansi
purna jual/cacat mutu dari pabrikan minimal 1 (satu) tahun 7. Tidak Melampirkan brosur
asli yang berstempel dan bertanda tangan basah dari produsen/pabrikan
9. PT. Guardian pemberi dukungan hanya sebagai distributor barang yang ditawarkan (Coll
Box Merk Marvel) bukan sebagai produsen/pabrikan 2. PT. Guardian yang memberikan
jaminan hanya sebagai distributor bukan sebagai produsen/pabrikan 3. Brosur yang
ditawarkan tidak mencantumkan bahan HDPE Insulated With Poly Urethane sesuai
spesifikasi yang ditawarkan
10. Ukuran Barang yang ditawarkan tidak sesuai spesifikasi Teknis pada dokumen lelang
11. 1. Gambar dan Spesifikasi tknis barang tidak mencantumkan bahan HDPE Insulated With
Poly Urethane 2. PT. Fiber Boat Indonesia yang memberikan jaminan hanya sebagai
distributor bukan sebagai produsen/pabrikan 3. PT. Fiber Boat Indonesia pemberi
dukungan hanya sebagai distributor barang yang ditawarkan (Coll Box Merk Marvel)
bukan sebagai produsen/pabrikan 3. Brosur yang ditawarkan tidak mencantumkan
bahan HDPE Insulated With Poly Urethane sesuai spesifikasi yang ditawarkan
12. . Tidak melampirkan Surat Pernyataan Bukti Dukungan supply dari Produsen /pabrikan
2. Tidak Melampirkan surat jaminan garansi purna jual/cacat mutu dari pabrikan
minimal 1 (satu) tahun 3. Brosur yang ditawarkan tidak mencantumkan bahan HDPE
Insulated With Poly Urethane sesuai spesifikasi yang ditawarkan tidak bertanda
tangandan berstempel basah
13. 1. PT. Fiber Boat Indonesia pemberi dukungan hanya sebagai distributor barang yang
ditawarkan (Coll Box Merk Marvel) bukan sebagai Produsen/Pabrikan 2. PT. Fiber Boat
Indonesia yang memberikan jaminan hanya sebagai distributor bukan sebagai
Produsen/Pabrikan 3. Brosur yang ditawarkan tidak mencantumkan bahan HDPE
Insulated With Poly Urethane sesuai spesifikasi yang ditawarkan
14. 1. Tidak Melampirkan identitas (jenis, tipe dan merek) Barang yang ditawarkan 2. Tidak
melampirkan Surat Pernyataan Bukti Dukungan supply dari Produsen /pabrikan 3. Tidak
Melampirkan surat jaminan garansi purna jual/cacat mutu dari pabrikan minimal 1
(satu) tahun 4. Tidak Melampirkan brosur asli yang berstempel dan bertanda tangan
basah dari produsen/pabrikan
15. 1. PT. Empat Sekawan Marine pemberi dukungan hanya sebagai distributor barang yang
ditawarkan (Coll Box Merk Marvel) bukan sebagai Produsen/Pabrikan 2. PT. Empat
Sekawan Marine yang memberikan jaminan hanya sebagai distributor bukan sebagai
Produsen/Pabrikan 3. Brosur yang ditawarkan tidak mencantumkan bahan HDPE
Insulated With Poly Urethane sesuai spesifikasi yang ditawarkan
16. . Tidak Melampirkan jadwal dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan
serah terima pekerjaan 2. Tidak Melampirkan Spesifikasi teknis barang yang ditawarkan
sesuai dengan dokumen lelang berdasarkan contoh gambar, brosur 3. Tidak
Melampirkan jadwal waktu penyerahan/pengiriman barang 4. Tidak Melampirkan
identitas (jenis, tipe dan merek) Barang yang ditawarkan 5. Tidak melampirkan Surat
Pernyataan Bukti Dukungan supply dari Produsen /pabrikan 6. Tidak Melampirkan surat
jaminan garansi purna jual/cacat mutu dari pabrikan minimal 1 (satu) tahunTidak
Melampirkan surat jaminan garansi purna jual/cacat mutu dari pabrikan minimal 1
(satu) tahun 6. Tidak Melampirkan brosur asli yang berstempel dan bertanda tangan
basah dari produsen/pabrikan
WACANA PENGADAAN SPEED BOAD

Selamat Siang Para senior...


Mohon Pencerahan atas pertanyaan saya... :Saya sedang mengikuti Lelang pengadaan barang disalah
satu instansi pemerintah, Judul Lelang pekerjaan pengadaan ini adalah Pekerjaan Pengadaan Rigid
Inflatable Boat (RIB), RIB ini adalah sejenis speed Boat yang digunakan untuk penyelamatan orang dilaut
atau di Sungai, yang salah satu persyaratan dokumen teknisnya adalah sbb :
1) Surat Dukungan (Supporting Letter) untuk Rigid Inflatable Boat dan
Outboard Motor dari pabrikan/distributor/ ATPM resmi mengenai :
a) Supply barang dalam jangka waktu pengadaan ini;
b) ...................
penjelasan : ada 2 Buah surat dukungan yang diminta :1) Surat Dukungan Rigid Inflatable Boat dari
pabrikan/distributor/ ATPM , yang mana memang Lelang Pekerjaan ini adalah untuk pengadaan Rigid
Inflatable Boat ( kalau ini Saya setuju karna memang Rigid Inflatable Boat ini adalah barang/bagian
utama dari pengadaan ini, dan spesifikasinya tidak mengarah ke satu Merk)
2) Surat Dukungan Out Board motor dari pabrikan/distributor/ ATPM , OutBoard Motor ini adalah Mesin
Penggerak/Mesin tempel dari Rigid Inflatable Boat yang dimaksud ( Ini yang Saya ga bisa
rasionalisasikan).
yang mau Saya tanyakan adalah surat dukungan yang no 2).Surat Dukungan Out Board motor dari
pabrikan/distributor/ ATPM , pertanyaan : 1) Apakah permintaan surat dukungan yang bukan pekerjaan
utama ini sesuai dengan peraturan yang berlaku, perpres 54 tahun 2010 dan perpres 70 tahun 2012 dan
perka lkpp...? pertanyaan :2) kalu memang sesuai, pasal berapa kah dari perpres yang menjadi dasar
nya..? Pertanyaan :3) kalau dicermati Pada Dokumen pengadaan, khusus pada Spesifikasi teknis
Outboard Motor nya (mesin tempel/ mesin Penggerak) yang diminta oleh panitia, mengarah ke satu
Merk Mesin Outboard, ini bisa dibuktikan dari komparasi data merk Outboard Motor yang ada di Dunia
umumnya dan Indonesia khususnya, karna ada beberapa item pada spesifikasi yang diminta tsb dengan
tetap ( tanpa Range), ini bisa menjadikan Distributor/pabrikan/ATPM yg mengeluarkan Surat dukungan
tersebut menjadi faktor penentu siapa saja penyedia yang bisa diberikan surat dukungan ( BAGAIMANA
KALAU DISTRIBUTOR/PABRIKAN/ATPM TERSEBUT TIDAK MAU MEMBERIKAN SURAT DUKUNGAN
KEPADA PENYEDIA YANG LAIN, SELAIN KEPADA PENYEDIA YANG DINGINKAN OLEH
DISTROBUTOR/PABRIKAN/ATPM MENJADI PEMENEANG LELANG PENGADAAN INI..?), Pertanyaan 4)
untuk surat dukungan tersebut kenapa tidak dimasukkan surat dukungan dari agen/suplier/...? apakah
ini dibolehkan...? Mohon Pencerahannya... ???

Bicara Surat Dukungan


Posted by Samsul Ramli | Jul 5, 2013 | Pengadaan Barang/Jasa | 70 |
Sepertinya menarik juga membicarakan tentang surat dukungan pabrikan/distributor tunggal. Dari sekian case
yang disampaikan beberapa muncul kebingungan tentang persyaratan surat dukungan ini. Surat dukungan
pabrikan/distributor dari sisi definisi dikenal juga sebagai principal.

Meski tidak berkaitan langsung dengan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ada baiknya kita buka wawasan tentang
definisi Principal Dalam PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR
KONTRAK KERJA SAMA SKK MIGAS Nomor: 007 REVISI-II/PTK/IX/2011.

Yang dapat saya sarikan beberapa definisi sebagai berikut :

1. Principal adalah orang perseorangan atau badan usaha yang menunjuk agen atau distributor utk
melakukan penjualan barang/jasa yang dimiliki.
2. Principal Produsen adalah Produsen/Pabrikan yang menunjuk agen/distributor baik tunggal ataupun
tidak.
3. Principal Supplier adalah perseorangan atau badan usaha yang ditunjuk Principal Produsen untuk
menunjuk badan usaha lain sebagai agen/distributor
4. Agen adalah perusahaan perdagangan yang bertindak untuk dan atas nama principal

Dibahas soal principal produsen (pabrikan) dan principal supplier (distributor utama). Kemudian principal ini akan
menunjuk agen/distributor. Status principal supplier, agen dan distributor harus dinyatakan dalam bentuk surat
penunjukan sebagai principal supplier, agen atau distributor.

Sehingga yang harus diperhatikan terkait dukungan pabrikan/principal adalah kekuatan hukum perikatan dari
dokumen dukungan. Dukungan principal hendaknya merupakan sebuah perjanjian yang mengikat antara principal
dengan agen/distributor. Tidak hanya selembar surat berisi pernyataan dukungan yang bersifat temporer dan lemah
secara hukum. Perikatan mencakup masa pelaksanaan bahkan hingga masa pemeliharaan.

Sering menjadi permasalahan adalah saat surat dukungan yang dipersyaratkan hanya selembar surat pernyataan
dukungan. Pendukung/principal tentu tidak punya ikatan dengan PPK, sehingga tidak ada konsekwensi ketika
menarik dukungan kapanpun. Dampaknya justru pada output pekerjaan yang tidak paripurna. Secara kontraktual
PPK berikat dengan Penyedia, namun karena surat dukungan telah dipersyaratkan dalam dokumen pengadaan,
penyedia menjadikan ketiadaan dukungan sebagai alasan gagalnya output pekerjaan. Resiko kemudian ada di PPK.

Satu-satunya pasal pada Perpres 54/2010 jo. Perpres 70/2012 yang menyebutkan tentang surat dukungan principal
adalah pasal 96 ayat 9 pada bagian penjelasan yang menyebutkan bahwa Pengadaan barang impor dilengkapi
dengan:

a) Sertifikat keaslian (Cerficate of Origin); dan

b) Surat Dukungan pabrikan/principal (Supporting Letter).

Terkait pasal ini maka dapat disimpulkan bahwa ketika pengadaan barang impor target penyedia pastilah importir
yang statusnya tidak mungkin pedagang kecil atau retail. Ya minimal agen atau distributor dimana bukti keabsahan
sebagai agen/distributor ditunjukan dengan surat dukungan principal. Untuk itu ketentuan surat dukungan yang
dimaksud sebetulnya adalah surat pengesahan dari principal untuk agen/distributor. Sehingga apabila target
penyedia atau penyedia yang menawar adalah agen maka persyaratan dukungan principal menjadi hal yang wajar.

Menjadi logis ketika LKPP dalam website http://konsultasi.lkpp.go.id tanggal 03 Januari 2012, 11:11 WIB merilis
beberapa hal terkait dukungan pabrikan sebagai berikut :

1. Distributor seharusnya tidak berkompetisi dengan perusahaan lain


yang membutuhkan dukungan dari distributor tersebut. Hal ini mungkin disebabkan karena kekeliruan
penetapan persyaratan peserta lelang, sehingga peserta yang mengikuti suatu pelelangan dapat memberikan
dukungan kepada peserta lain. Seharusnya hal ini tidak terjadi, karena kompetisi menjadi tidak apple to
apple, dan rawan terjadi konflik kepentingan. Meskipun demikian tidak ada larangan bagi peserta untuk
mendukung peserta lainnya pada suatu paket pekerjaan yang sama.

Penjelasan :

Distributor yang dimaksud saya tangkap adalah principal produsen, principal supplier atau agen. Apabila
principal ikut dalam paket yang sama tidak sekedar rawan konflik kepentingan namun juga melanggar
prinsip persaingan usaha yang sehat sebagaimana telah diatur dalam UU No. 5/1999 terutama pasal 1
ayat 4 tentang posisi dominan yang didefinisikan sebagai
keadaan di mana pelaku usaha tidak mempunyai pesaing yang berarti di pasar bersangkutan dalam
kaitan dengan pangsa pasar yang dikuasai, atau
pelaku usaha mempunyai posisi tertinggi di antara pesaingnya di pasar bersangkutan dalam kaitan
dengan kemampuan keuangan, kemampuan akses pada pasokan atau penjualan, serta kemampuan
untuk menyesuaikan pasokan atau permintaan barang atau jasa tertentu.

2. Dukungan dari pabrikan tidak harus dipersyaratkan dalam dokumen pengadaan, disesuaikan
dengan sifat dan ruang lingkup pekerjaan. Pemberian dukungan oleh pabrikan merupakan hak
preogratif pabrikan bersangkutan.

Penjelasan :

Dukungan Pabrikan/Principal bukan merupakan kewajiban namun disesuaikan dengan ruang lingkup
pekerjaan. Untuk itu penting bagi PPK dalam menyusun spesifikasi memastikan agar dukungan pabrikan
tidak lantas menjadi penghambat persaingan.

3. Dalam hal pengadaan barang/jasa yang memerlukan persyaratan dukungan, maka peserta yang
merupakan supplier harus menyampaikan dukungan dari principal (pabrikan/produsen/agen tunggal),
sepanjang memenuhi kriteria penyedia sebagaimana disebut pada Pasal 19 ayat (1) huruf a sampai dengan
o. Principal dalam hal ini tidak perlu menyampaikan dukungan, bilamana yang bersangkutan
menawarkan produknya sendiri.
4. Khusus untuk pengadaan barang modal yang membutuhkan pemeliharaan, ULP/Pejabat Pengadaan
dapat mempersyaratkan dukungan dari pabrikan/distributor untuk menjamin kepastian layanan purna
jual.
5. Dalam hal Penyedia tidak memiliki fasilitas peralatan yang diperlukan dalam Pengadaan Barang/Jasa
maka diperkenankan untuk melampirkan Surat Dukungan Peralatan dari perusahaan lain yang
memiliki peralatan yang dipersyaratkan.
6. Dukungan dari pabrikan tidak harus dipersyaratkan dalam dokumen pengadaan, disesuaikan dengan sifat
dan ruang lingkup pekerjaan. Dukungan tersebut antara lain diperlukan untuk menjamin ketersediaan
barang yang sangat berpengaruh dalam pencapaian output pekerjaan. Di samping itu juga
dimaksudkan untuk menjamin ketersediaan layanan purna jual bagi pengadaan barang modal yang
memiliki umur ekonomis lebih dari 1 (satu) tahun.

Penjelasan:

Menyambung penjelasan poin 2 maka kriteria barang/jasa yang memerlukan dukungan pabrikan adalah:

1. Kebutuhan pemeliharaan sehingga diperlukan layanan purna jual yang mengikat pabrikan seperti
suku cadang atau garansi pabrikan. Bentuk dukungan ini biasanya telah mengikat pada
barang/jasa sehingga tidak ada peluang principal menarik dukungan.
2. Kebutuhan peralatan dimana Penyedia tidak mempunyai hak kepemilikan terhadap peralatan
yang diperlukan. Dokumen dukungan terkait ini biasanya dalam bentuk dokumen perjanjian sewa
dalam jangka waktu tertentu minimal selama ruang lingkup tanggungjawab pelaksanaan
pekerjaan.
3. Untuk menjamin ketersediaan barang yang sangat berpengaruh dalam pencapaian output
pekerjaan. Dalam artian jaminan ketersediaan ini terkait supporting product atau suku cadang
yang berkaitan dengan output pekerjaan. Perpres 54/2010 lebih mengenal jenis dukungan ini
dengan istilah KSO/Subkon.

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa dukungan pabrikan harus memperhatikan ruang lingkup
pekerjaan, bentuk perikatan dukungan beserta dokumennya dan tidak untuk produk utama atau pekerjaan utama.
Dukungan pabrikan/principal bukan untuk mendukung penyedia tapi untuk menjamin mutu barang/jasa.

Sebuah Ilustrasi

Seorang teman menanyakan untuk pengadaan laptop sebanyak 190 unit apakah memerlukan surat dukungan
pabrikan/distributor? Saya jawab tidak perlu.

Teman saya itu beralasan persyaratan itu ditujukan untuk jaminan ketersediaan pasokan. Jawaban saya kemudian
adalah buat apa kewajiban ketersediaan pasokan dilimpahkan kepada pabrikan/distributor bukan kepada
penyedia yang bertandatangan kontrak.

Ekses lain pada akhirnya seluruh penyedia berkutat pada upaya mendapatkan surat dukungan pabrikan/principal
dibanding berupaya memenuhi ketersediaan stok barang. Takutnya nanti pengadaan laptop berubah menjadi
pengadaan surat dukungan.

Untuk kasus ini saya lebih menyarankan ditambahkan ketentuan tentang liquidated damage selain denda
keterlambatan
pada dokumen pengadaan dan kontrak. Seperti pernyataan jaminan ketersediaan stok dan apabila stok tidak
tersedia pada waktunya PPK dapat membeli langsung sisa stok kepada penyedia lain dengan tanggungan biaya
dari penyedia.

Hal ini dijamin oleh KUHP Perdata semisal pasal 1236:

“si berutang adalah wajib memberikan ganti biaya, rugi dan bunga kepada si berpiutang, apabia ia telah
membawa dirinya dalam keadaan tak mampu untuk menyerahkan kebendaannya, atau telah tidak merawat
sepatutnya guna menyelamatkannya”

Yang perlu diingat penggunaan pasal ini harus disesuaikan dengan dampak, kompleksitas dan ruang lingkup
barang/jasa, tidak bisa pukul rata. Karena sejatinya setiap persyaratan adalah biaya. Termasuk juga persyaratan
surat dukungan pabrikan. Penempatan persyaratan berlebihan akan menjadi add cost bukannya add value bagi
pengadaan barang/jasa. So, bijaksanalah!
PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH oleh Mudjisantosa
Blog ini hanya pendapat pribadi untuk mendukung kemajuan Indonesia melalui pengadaan yang
mudah , efisien,efektif,transparan,bersaing, adil/tidak diskriminatif dan akuntabel.

Monday, September 10, 2012


DUKUNGAN PABRIKAN/PRODUSEN

Barang yang diproduksi di dalam negeri

Tidak semua pengadaan barang, diperlukan adanya dukungan pabrikan atau produsen. Dukungan dari
pabrikan atau produsen diperlukan untuk :

a. Barang yang tidak umum ada di pasar

b. Barang yang harus dipesan terlebih dulu atau harus dibuat terlebih dulu

c. Barang yang jalur pasoknya sering terganggu

d. Barang yang sering tidak diproduksi lagi tipenya.

e. Suku cadang yang sulit tersedia

Barang yang diproduksi di luar negeri

Dalam Pasal 96 ayat 9 dan ayat 10

Pengadaan barang impor dimungkinkan dalam hal:

a. Barang tersebut belum dapat diproduksi di dalam negeri;

b. spesifikasi teknis Barang yang diproduksi di dalam negeri belum memenuhi persyaratan; dan/atau

c. volume produksi dalam negeri tidak mampu memenuhi kebutuhan.

Penyedia Barang/Jasa yang melaksanakan Pengadaan Barang/ Jasa yang diimpor langsung, semaksimal
mungkin menggunakan jasa pelayanan yang ada di dalam negeri.

Penjelasan pasal 86 Ayat (9)


Pengadaan barang impor dilengkapi dengan:

a) Sertifikat keaslian (Cerficate of Origin); dan

b) Surat Dukungan pabrikan/prinsipal (Supporting Letter)

Untuk pengadaan barang dari luar negeri diperlukan adanya surat atau dokumen dimaksud, tetapi
bilamana produsen mempunyai perwakilan di Indonesia yang memiliki wewenang untuk menerbitkan
surat/dokumen tersebut maka surat/dokumen yang diberikan adalah sama. Pernyataan wewenang
dapat diklarifikasi oleh pokja ULP.

Surat Dukungan pabrikan/prinsipal (Supporting Letter).

Penyedia dengan jaminan pabrikan dari produsen pabrikan, jika dipersyaratkan dalam dokumen
pengadaan/kontrak berkewajiban untuk menjamin bahwa selama penggunaan secara wajar oleh PPK,
Barang tidak mengandung cacat mutu yang disebabkan oleh tindakan atau kelalaian Penyedia, atau
cacat mutu akibat desain, bahan, dan cara kerja.

Bagaimana dengan barang yang akan diterima kemungkinan rakitan atau bekas, padahal barang
tersebut sudah umum, namun kita tidak mensyaratkan dukungan pabrikan/produsen ?

Hal-hal yang kita khawatirkan akan mutu barang dan pencapaian out put pekerjaan agar dinyatakan
dalam dokumen pengadaan atau dokumen kontrak. Misal barang tidak boleh rakitan, barang yang
disampaikan oleh penyedia haruslah bermerek. Penambahan-penambahan persyaratan teknis
diperlukan untuk mencapai mutu dan pencapaian out put pekerjaan. Penambahan persyaratan agar
dihindari untuk penambahan yang bersifat administratif.

Bagaimana sebagai contoh di suatu daerah untuk pengadaan asphalt mixing plant (AMP) mensyaratkan
dukungan dari penyedia AMP, padahal di daerah tersebut penyedia AMP banyak? Ketika penyedia
banyak, maka menjadi tidak relevan jika mensyaratkan adanya surat dukungan dari penyedia AMP.
Surat dukungan diperlukan ketika misal penyedia AMP hanya satu.

Untuk barang produksi luar negeri yang sudah umum tersedia, surat dukungan dari pabrikan menjadi
tidak relevan jika diwajibkan ada. Namun ketika suatu pengadaan untuk barang dari luar negeri yang
diperlukan jarang tersedia, menjadi relevan untuk keberhasilan pekerjaan, diperlukan adanya surat
dukungan.

Pengalaman, kemudahan informasi, kompetensi SDM menjadikan kemudahan bagi pokja ULP untuk
mengatur strategi pengadaan dalam rangka mencapai keberhasilan out put pengadaan. Seperti perlu
tidaknya adanya dukungan dari pabrikan/produsen.

Permintaan Dukungan Pabrikan/Distributor, hanyalah persyaratan tambahan yang


bertentangan dengan Keppres nomor 80 tahun 2003.

Persyaratan tsb hanya bertujuan untuk memperkecil persaingan karena sebagian penyedia
jasa dengan kualifikasi usaha kecil akan kesulitan untuk mendapatkan dukungan pabrikan tsb.
Kadang-kadang kesulitan mendapatkan dukungan disebabkan oleh kerjasama pihak tenyedia
/rekanan tertentu dengan pihak produsen/distributor.

Pengadaan Perahu Long Boat

 Dokumen penawaran teknis yang terdiri dari:


a. spesifikasi teknis barang yang ditawarkan dilengkapi contoh, brosur dan gambar-
gambar;
b. jadwal waktu penyerahan/pengiriman barang;
c. identitas (jenis, tipe dan merek) barang ditawarkan tercantum dengan lengkap dan
jelas;
d. Tenaga Ahli
e. Metode pelaksanaan pekerjaan
[Bagian Pekerjaan yang disubkont
Usaha Kecil dalam Paket Non Kecil
Posted by Samsul Ramli | Oct 2, 2012 | Pengadaan Barang/Jasa | 44 |

Masih banyaknya pertanyaan mengenai kualifikasi penyedia dan klasifikasi paket usaha,
seperti apakah boleh usaha kecil menang di paket non kecil atau di atas 2,5 Milyar?
Mendorong untuk mengupas ini dalam bentuk tulisan sederhana. Kalau dikaitkan dengan 2 hal
pokok yang dicari dalam pengadaan barang/jasa yaitu penyedia dan barang/jasa, maka kualifikasi
penyedia mengarah pada kompetensi penyedia. Sedangkan klasifikasi paket usaha mengarah
pada barang/jasa-nya yang diorientasikan pada nilai/value harga.

Peraturan Presiden RI nomor 54 tahun 2010 (P54/2010) dan seluruh perubahannya mengenal
istilah usaha mikro, usaha kecil, koperasi kecil, usaha menengah
dan usaha besar untuk kualifikasi penyedia. Kemudian paket usaha kecil dan paket usaha
non kecil untuk klasifikasi paket usaha.

KUALIFIKASI PENYEDIA

Definisi usaha mikro ada pada P54/2010 pasal 1 ayat 33 yaitu usaha produktif milik orang
perseorangan dan/atau badan usaha yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana
dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah .

Kemudian usaha kecil pada P54/2010 pasal 1 ayat 34 yaitu usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri dan dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar, yang
memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur
mengenai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah Pasal 6 menerangkan:

1. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:


1. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2. memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus
juta rupiah).
2. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:
1. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima
ratus juta rupiah).
3. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:
1. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar
lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00
(lima puluh milyar rupiah).

Sedangkan definisi usaha besar ada pada UU No. 20/2008 Pasal 1 ayat 4 yang berbunyi Usaha
Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha dengan jumlah
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
lebih besar dari Usaha Menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau swasta,
usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.

KLASIFIKASI PAKET USAHA

Untuk klasifikasi paket usaha dapat kita telusuri pada P54/2010 sebagai acuan pelaksanaan
pengadaan. Pasal 24 ayat 2 berbunyi Pemaketan dilakukan dengan menetapkan sebanyak-
banyaknya paket usaha untuk Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil tanpa
mengabaikan prinsip efisiensi, persaingan sehat, kesatuan sistem dan kualitas kemampuan teknis.

Paket usaha ini sangat lekat dengan kebijakan umum terkait pemaketan. Seperti tertuang pada
pasal 22 ayat 3 tentang rencana umum pengadaan (RUP) dimana pada huruf c angka 1 bahwa
salah satu kegiatan RUP adalah Pemaketan Pekerjaan. Kemudian di jelaskan pada Penjelasan
Pasal 22 ayat 3 Huruf c Angka 1 bahwa Pemaketan pekerjaan yang dimaksud antara lain
menetapkan paket usaha kecil atau non kecil.

Kemudian pada Bab VIII tentang Peran Serta Usaha Kecil tepatnya di Pasal 100 ayat 3
diuraikan bahwa Nilai
paket pekerjaan Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Lainnya sampai dengan
Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah), diperuntukan bagi Usaha Mikro dan
Usaha Kecil serta koperasi kecil, kecuali
untuk paket pekerjaan yang menuntut kompetensi teknis yang tidak dapat dipenuhi oleh
Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil.
Kalau dikaitkan dengan UU 20/2008 pasal 6 ayat huruf b maka angka 2,5 Milyar ini dikaitkan
dengan batasan kemampuan usaha dari usaha kecil yang diukur dari hasil penjualan tahunan.
Kalau kita flashback pada Keppres 80 tahun 2003, tentu kita masih ingat bahwa nilai paket
pekerjaan yang ditujukan pada usaha kecil maksimal adalah 1 Milyar. Hal ini juga dikaitkan
dengan hasil penjualan tahunan yang diatur oleh Undang Undang No. 9 Tahun 1995 tentang
Usaha Kecil pada pasal 5 ayat 1 huruf b bahwa kriteria usaha kecil salah satunya adalah
memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).
Jadi formulasi dasarnya tidak berbeda.

KESIMPULAN

Dengan ditetapkannya nilai paket pekerjaan yang ditetapkan sebagai paket usaha kecil adalah
maksimal 2,5 Milyar maka nilai paket pekerjaan diatas 2,5 Milyar adalah paket usaha non kecil.

Namun yang perlu dipahami adalah paket usaha berbeda dengan kualifikasi usaha. Paket
usaha mengikat
pada nilai paket pekerjaan. Sedangkan kualifikasi usaha mengikat pada kriteria kompetensi
usaha yang diukur melalui kekayaan bersih dan/atau hasil penjualan tahunan.

Bahwa P54/2010 pasal 100 ayat 3 menyatakan bahwa nilai paket pekerjaan sampai dengan 2,5 M
atau paket usaha kecil diperuntukan hanya untuk usaha mikro, kecil dan koperasi kecil. Bukan
berarti usaha kecil dilarang menjadi penyedia pada paket usaha non kecil atau paket
pekerjaan diatas 2,5 Milyar.

Karena kalimat diperuntukan bukan untuk membatasi kualifikasi usaha tapi membatasi
paket usaha. Paket Usaha Kecil hanya untuk maksimal kualifikasi usaha kecil, sedangkan
paket usaha besar tidak dibatasi. Kualifikasi usaha apapun bisa menjadi penyedia selama
memiliki sumber dana dan sumber daya untuk melaksanakan pekerjaan baik secara administratif,
teknis dan keuangan.

Lagi pula tidak ada satupun pasal dalam P54/2010 yang secara tersurat maupun tersirat tidak
membolehkan usaha kecil untuk bisa memenangkan paket usaha non kecil atau paket pekerjaan
diatas 2,5 Milyar. Ketika usaha mikro, kecil dan koperasi kecil berhasil memenangkan kompetisi
di dalam paket usaha non kecil, bukankah saat itu usaha kecil sedang bertumbuh menjadi usaha
menengah atau besar.

Tidak mungkin negara menghambat perkembangan usaha kecil untuk menjadi lebih maju.
Karena sejatinya pembinaan usaha kecil bukan membina usaha kecil untuk tetap kecil
selamanya!
Share this:
Informasi Lelang
Kode Lelang 3006332
Nama Lelang Pengadaan Alat Mesin Pertanian
Kategori Pengadaan Barang
Metode Pengadaan e-Lelang Sederhana
peserta yang berbadan usaha harus memiliki surat izin usaha perdagangan
SIUP
(SIUP) Kecil Bidang Alat dan Mesin Pertanian.

Informasi Lelang
Kode Lelang 664231
Nama Lelang Pengadaan ALat dan Mesin Pertanian (Cultivator)
Ijin Usaha Klasifikasi
SIUP

 Ijin Usaha
o SIUP
 Ijin Usaha Klasifikasi
o Alat Mesin Pertanian
 Syarat Lainnya
 1.Telah melunasi kewajiban pajak tahun terakhir Sebagai wajib pajak sudah memiliki Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir (SPT
Tahunan);

2.Peserta berbentuk badan usaha harus memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai
penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun
swasta termasuk pengalaman subkontrak, kecuali bagi penyedia yang baru berdiri kurang dari 3
(tiga) tahun;

3.Persyaratan minimal personalia mengacu ke Dokumen Pengadaan;

4.Persyaratan minimal peralatan mengacu ke Dokumen Pengadaan;

5.Hal-hal lain yang belum tercantum dalam aplikasi ini mengacu pada dokumen pengadaan
beserta addendumnya.

Вам также может понравиться