Вы находитесь на странице: 1из 7

HEC-RAS: Situ/Embung/Waduk | i s t i a r t o http://istiarto.staff.ugm.ac.id/index.

php/2012/11/hec-ras-situembungwaduk/

istiarto
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan
Fakultas Teknik UGM

HEC-RAS: Situ/Embung/Waduk
Posted on 4 November 2012 by Istiarto

Beberapa kali saya menerima pertanyaan mengenai cara memodelkan tampungan atau dikenal pula sebagai situ,
embung, waduk, reservoir. Di bawah ini, saya coba berikan paparan singkat mengenai cara memodelkan
tampungan dengan HEC-RAS.

Situ/embung/waduk yang berada di jalur alur sungai dapat dimodelkan dengan dua cara, yaitu: (1) sebagai
laiknya sebuah alur sungai, atau (2) sebagai storage area.

Situ/embung/waduk (A) dimodelkan laiknya sebuah alur sungai (reach). Situ/embung/waduk dimodelkan
dengan sejumlah tampang melintang (cross sections) melalui waduk tersebut, persis seperti memodelkan sebuah
alur sungai.

Situ/embung/waduk (B) dimodelkan sebagai sebuah tampungan (storage area). Di sini, diperlukan sebuah inline
structure berupa bendung atau dam, dua buah tampang lintang di dalam wduk, dan sebuah tampang lintang di
hilir inline structure.

Prosedur memodelkan inline structure dan storage area dapat dibaca pada modul lanjut.

This entry was posted in HEC-RAS and tagged HEC-RAS. Bookmark the permalink.

1 dari 7 29/03/2018 16:50


HEC-RAS: Situ/Embung/Waduk | i s t i a r t o http://istiarto.staff.ugm.ac.id/index.php/2012/11/hec-ras-situembungwaduk/

22 Responses to HEC-RAS: Situ/Embung/Waduk

Pasca Wijayanti says:


27 March 2013 at 10:32

Assalamu’alaikum
pak, saya mau tanya kalo membuat profil dengan kondisi seperti berikut:
Check DAM, sungai dan terakhir masuk ke Waduk
yang saya tanyakan langkah-langkah untuk membuat profil tersebut bagaimana??
terima kasih
Reply

istiarto says:
30 March 2013 at 10:52

Wa’alaikumsalam ww

Checkdam. Apabila profil aliran di checkdam tidak diperlukan, maka batas hulu model ditempatkan di hilir
checkdam. Jadi, checkdam tidak ikut dimodelkan. Namun, apabila ingin mengetahui profil aliran di checkdam, maka
batas hulu model haruslah ditempatkan cukup jauh dari checkdam. Selanjutnya, checkdam dimodelkan sebagai
inline structure bendung.

Waduk. Apabila profil aliran di waduk tidak diperlukan, maka batas hilir model ditempatkan di pertemuan sungai
dan waduk. Muka air di waduk dipakai sebagai syarat batas (boundary condition) hilir. Namun, apabila profil aliran
di waduk ingin dimodelkan, maka batas hilir model haruslah ditempatkan cukup jauh ke hilir waduk. Selanjutnya,
waduk dimodelkan dengan cross section (sama seperti sungai) atau sebagai lateral structure.

Wassalamu’alaikum ww
Reply

Paska Wijayanti says:


14 May 2013 at 23:40

assalamualaikum wr wb.
pak, saya ingin bertanya
1. untuk membuat waduk, apakah storage area dan reach harus terkoneksi? apabila iya, saya selalu cek di
reach connectivity tidak pernah bisa terhubungkan, bagaimana cara menghubungkannya pak??
2. bila saya mau memasukkan syarat batas unsteady flow, untuk tombol stage hydrograph sampai nomal
depth mati, padahal sya harus memakai flow hydrograph unt syart batas hulu saya. biasanya itu dikarenakan
kesalahan input apa pak, sehingga bsa tombolnya mati???
terima kasih
wassalamualaikum
Reply

istiarto says:
15 May 2013 at 06:41

Wa’alaikumsalam ww

Ya, storage area harus dihubungkan dengan alur, misal melalui lateral structure. Pada layar editor
lateral structure, ada pilihan Tailwater Connection; isikan pada Type: Storage Area dan pada SA:
nama storage area.

2 dari 7 29/03/2018 16:50


HEC-RAS: Situ/Embung/Waduk | i s t i a r t o http://istiarto.staff.ugm.ac.id/index.php/2012/11/hec-ras-situembungwaduk/

Coba cek tabel di bawah tombol-tombol Stage Hydrograph dkk. Pada tabel tersebut ada River, Reach,
RS, Boundary Condition Type. Apakah pada tabel tersebut muncul nama river, reach, dan nomor RS
yang menjadi batas model? Jika tidak muncul, berarti ada kesalahan di data geometri. Dalam hal ini,
cermati lagi data geometri.

Wassalamu’alaikum ww
Reply

kahfi says:
5 April 2013 at 14:13

Assalam,

Pak Istiarto yang saya hormati,


Sangat berguna informasi-informasi yang bapak sampaikan dalam website ini,
namun saya memiliki kesulitan dalam membuat pemodelan untuk unsteady flow, saya masih mengalami kegagalan, saya
belum mengetahui simulasi waktu yang tepat sehingga hec-ras bisa melakukan simulasi, dari beberapa simulasi dengan
mencoba-coba range (interval) waktu saya mendapat report bahwa kemampuan processor dalam menganalisa gagal yang
diakibatkan oleh intreval, dan juga start adn finish yang tidak tepat.
mohon kiranya jika ada satu contoh file untuk analisa unsteady yang dapat di process oleh hec-ras.
Terima kasih sebelumnya atas informasi yang bapak sampaikan,

Salam Hormat
Kahfi
Reply

istiarto says:
5 April 2013 at 22:13

Wa’alaikumsalam ww
Ada contoh simulasi aliran tak permanen (unsteady flow simulation) pada modul dasar. Silakan mengunduhnya.
Pada contoh tersebut, saya berikan beberapa contoh boundary conditions yang menyebabkan aliran menjadi
unsteady.
Wassalamu’alaikum ww
Reply

Paska Wijayanti says:


29 May 2013 at 11:23

assalamualaikum pak
pak, di program saya (hecras) tidak muncul breach weir coefficient pada jendela dam (inline structure)breach data, itu
kenapa pak bs begitu?
apakah untuk menganalisis overtopping harus menginput nilai breach weir coefficient??
bila iya, bagaimana menetukan nilai breach weir coefficient, pak??
terima kasih
Reply

istiarto says:
29 May 2013 at 12:46

Wa’alaikumsalam ww

3 dari 7 29/03/2018 16:50


HEC-RAS: Situ/Embung/Waduk | i s t i a r t o http://istiarto.staff.ugm.ac.id/index.php/2012/11/hec-ras-situembungwaduk/

Saya belum pernah menjumpai permasalahan seperti ini. Apakah isian breach weir coefficient tersebut sama sekali
tidak ada atau ada tetapi tidak dapat diisi? Bagaimanakah dengan isian yang lain? Ada baiknya Dik Paska emailkan
ke saya hasil print-screen layar editor dam (inline structure) breach data.

Wassalamu’alaikum ww
Reply

Paska Wijayanti says:


12 June 2013 at 17:01

assalamualaikum,
maaf pak, baru bisa kirim email. saya jg menayakan masalah unsteady di email tsb
terima kasih sebelumnya.
Reply

istiarto says:
12 June 2013 at 21:49

Wa’alaikumsalam ww
Sudah saya tanggapi melalui email.
Wassalamu’alaikum ww
Reply

Paska Wijayanti says:


24 June 2013 at 09:39

assalamualaikum pak,
untuk menentukan nilai breach weir coef pada jendela dam(inline structure)breach dta bagaimana pak??
lalu nilai starting WS itu untuk apa? dan nilainya menentuknny bgmn pak??
terima kasih
Reply

istiarto says:
25 June 2013 at 12:51

Wa’alaikumsalam ww.

Breach weir coefficient biasanya saya tetapkan sebagai nilai koefisien peluap melalui ambang lebar (broad-crested weir).
Starting WS adalah posisi muka air saat breach mulai terjadi.

Wassalamu’alaikum ww.
Reply

Paska Wijayanti says:


19 August 2013 at 00:13

Assalamualaikum wr wb

pak, program saya sudah bisa jalan, setelah saya run, proses belum selesai tapi sudah berhenti dan di kotak terdapat perintah
untuk men-setting ulang post process to end at 0452. padahal saya menginginkan proses sampai jam 0600. itu bagaimana

4 dari 7 29/03/2018 16:50


HEC-RAS: Situ/Embung/Waduk | i s t i a r t o http://istiarto.staff.ugm.ac.id/index.php/2012/11/hec-ras-situembungwaduk/

pak? apakah memang pada jam 0452 sudah terjadi banjir atau bagaimana pak??

Terima kasih.

Wassalamualaikum wr wb
Reply

istiarto says:
19 August 2013 at 21:05

Wa’alaikumsalam ww
Berarti simulasi mengalami kendala pada pukul 0452. Proses simulasi berhenti karena program tidak dapat
menyelesaikan persamaan aliran alias penyelesaian persamaan tidak konvergen. Perlu mencermati kembali data
aliran dan geometri. Cobalah mereduksi debit (hidrograf dikecilkan).
Wassalamu’alaikum ww
Reply

Paska Wijayanti says:


20 August 2013 at 01:26

pak, pada jendela summary of errors, warning and note terdapat banyak warning, apakah sangat
berpengaruh banyak terhadap hasil simulasi?? wajibkah saya memperbaiki kesalahan yang ada di setiap
warning??

terima kasih
Reply

istiarto says:
20 August 2013 at 05:56

Hal-hal yang diberi warning oleh HEC-RAS tidak selalu harus diperbaiki. Contoh “…need additional
cross sections…” yang diberikan di sebuah junction tidak perlu diperbaiki. Namun “…water surface
extended beyond cross section…” perlu diperbaiki.
Reply

Paska Wijayanti says:


20 September 2013 at 17:44

Assalamualaikum pak

ada yg saya tanyakan. untuk syarat batas waduk (berupa cross section) itu apa ya pak?? kalau flow hydrograf input debitnya
menggunakan debit jam-jaman???
lalu untuk mengetahui asal hasil nilai EG Max WS dan WS Max WS itu dari simulasi apa ya pak??
terima kasih sebelumnya
Wassalamu’alaikum
Reply

istiarto says:
20 September 2013 at 20:42

Wa’alaikumsalam ww

Dik Paska, jika waduk dimodelkan dengan sejumlah cross sections, maka pada cross section paling hulu

5 dari 7 29/03/2018 16:50


HEC-RAS: Situ/Embung/Waduk | i s t i a r t o http://istiarto.staff.ugm.ac.id/index.php/2012/11/hec-ras-situembungwaduk/

didefinisikan syarat batas flow hydrograph saja biar mudah. Ya benar, hidrograf debit biasanya dinyatakan sebagai
debit jam-jaman.

Profil Max WS adalah kumpulan muka air maximum di setiap cross section (RS). Di setiap RS, Max WS belum tentu
terjadi pada waktu yang sama. Oleh karena itu, saya jarang menampilkan hasil simulasi berupa profil Max WS. Saya
memilih tampilan profil muka air pada waktu-waktu tertentu yang saya pilih. EG Max WS adalah garis energi untuk
muka air maksimum di setiap tampang. Energy Gradeline adalah garis energi total. Tinggi energi total adalah jumlah
tinggi energi potensial (z), tinggi tekanan (p/gamma), dan tinggi kecepatan (v^2/2g).

Wassalamu’alaikum ww.
Reply

agung nur fauzi says:


30 December 2013 at 14:08

assalamualaikum pak,
sy mau bertanya tentang jembatan pada penampang sungai.
saya pernah mengerjakan seperti yg ada di modul bapak dan berhasil…
tapi ketika saya kerjakan pada tahun berikutnya (kebetulan dapaet kerjaan) kok tidak mau dirunning ya? (hasilnya error)
padahal sudah saya cek berkali-kali tidak ada yang salah dengan inputnya.
apakah mungkin programnya yang eror??
Reply

istiarto says:
31 December 2013 at 06:24

Wa’alaikumsalam ww.
Error biasanya disebabkan ketidak-sesuaian antara geometri sungai (geometry) dan data aliran (flow data). Cobalah
untuk melakukan steady flow analysis terlebih dulu. Syarat batas di hilir dipilih muka air yang tertinggi dan di hulu
dipilih beberapa nilai debit. Apabila simulasi masih error, berarti memang geometri dan data aliran tidak
kompatibel.
Wassalamu’alaikum ww
Reply

hizbul says:
4 March 2018 at 20:43

Assalamualaikum bapak istiarto,


mohon masukan dari bapak, bagaimana kah memodelkan waduk/embung kondisi tampungan penuh kemudian dialiri debit
banjir? sehingga debit banjir yang datang menambah tampungan awal.

terima kasih
wassalamualaikum
Reply

Istiarto Istiarto says:


5 March 2018 at 09:26

Wa’alaikumsalam ww

Cara memodelkan embung seperti yang saya tuliskan pada artikel di atas mampu memodelkan perubahan muka air
di waduk mengikuti inflow dan outflow. Nanti HEC-RAS akan menghitung kenaikan muka air di waduk dengan

6 dari 7 29/03/2018 16:50


HEC-RAS: Situ/Embung/Waduk | i s t i a r t o http://istiarto.staff.ugm.ac.id/index.php/2012/11/hec-ras-situembungwaduk/

sendirinya.

Jika yang menjadi pokok perhatian adalah waduk itu sendiri dalam merespon inflow banjir, sedangkan aliran di
sungai tidak menjadi pokok perhatian, maka saya sarankan tidak memakai HEC-RAS untuk memodelkan waduk.
Gunakan software yang lain yang lebih sesuai untuk memodelkan operasi waduk.

Wassalamu’alaikum ww
Reply

istiarto
Proudly powered by WordPress.

7 dari 7 29/03/2018 16:50

Вам также может понравиться