Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Puji dan sukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena kasih dan
rahmat-Nyalah kami dapat menyusun makalah dengan judul Komunikasi Pendidikan
Dalam Proses Pembelajaran.
Kami ucapkan terimakasih kepada Dra. Sehati Kaban, M. Pd. Selaku dosen
matakuliah Keterampilan Komunikasi yang Mendidik yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan penulisan makalah ini. Kami juga berterimakasih kepada orang tua, kakak,
dan adik, serta teman-teman yang telah memotivasi kami dalam menyelesaikan penulisan
makalah ini, semoga kita semua mendapat berkat dan rahmat Tuhan dengan berlimpah-
limpah.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas perkuliahan Keterampilan Komunikasi
yang Mendidik. Secara umum makalah ini membahas sejauh mana komunikasi yang terjadi
antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Dalam menyusun makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak kelemahan dan
kekurangan baik dari segi pembahasan maupun sistematika penulisan. Untuk perbaikan dan
pengembangan makalah ini kedepannya kami sangat mengharapkan keritik dan saran dari
pembaca. Semoga makalah ini memberi manfaat bagi kita semua, terimakasih.
Kelompok IV
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi dapat terjadi dimana-mana dan menyentuh segala aspek kehidupan. Di
rumah, di kampus, di sekolah, di pasar dan lainnya. Komunikasi merupakan suatu hal
yang penting yang perlu dipelajari. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikan dengan maksud dan tujuan tertentu. Sebagai contoh,
seorang bapak berkata kepada anaknya, “nak, tolong jaga diri di sekolah baik-baik ya”,
dalam hal demikian seorang bapak adalah komunikator dan anaknya adalah komunikan.
Sedangkan pesan komunikasi tersebut adalah “tolong jaga diri di sekolah baik-baik”.
Pentingnya kita mempelajari komunikasi adalah untuk memudahkan kita
menyampaikan isi hati kita kepada orang lain supaya orang lain dengan mudah
memahaminya.
Di kelas, komunikasi sering dilakukan oleh guru dan siswa-siswanya. Saat
mengajar misalnya, seorang guru menjelaskan isi materi pelajaran dan
mendiskusikannya dengan siswa-siswanya. Perlu diketahui bahwa tidak semua orang
bisa berkomunikasi dengan baik. Begitu juga dengan guru-guru yang mengajar di kelas.
Jika guru tidak dapat berkomunikasi dengan baik maka siswa-siswanya akan sulit
mengerti pelajaran yang dijelaskan oleh gurunya. Guru yang baik diharapkan mendidik
siswa-siswinya dengan baik pula, tetapi jika guru tersebut tidak terampil berkomunikasi
maka bisa jadi komunikasi yang terjadi di kelas justru malah membuat siswa sakit
pusing.
Komunikasi yang mendidik adalah komuniasi yang terjadi antara guru dan
siswanya guna memberi pemahaman dari materi yang diajarkan. Seorang guru perlu
terampil berkomunikasi supaya mampu mengatasi setiap permasalahan penyampaian
informasi, manajemen kelas, ketidak efektifan kelas, dan lain sebagainya. Hal ini
menunjukan bahwa betapa pentingnya belajar komunikasi, khususnya komunikasi
pendidikan. Dengan berbagai permasalahan yang muncul di kelas akibat kurangnya
3
kemampuan guru maka kami berinisiatif membuat makalah dengan judul Komunikasi
Pendidikan Dalam Proses Pembelajaran. Semoga makalah kami memberi manfaat bagi
kita semua dan bisa menjawab kelemahan guru ketika berkomunikasi di dalam kelas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penulisan di atas, maka diuraikan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa sebenarnya hakikat komunikasi pendidikan dalam proses pembelajaran?
2. Bagaimana komunikasi dan relaksi antara guru dan siswa di dalam kelas?
3. Apa peranan guru dalam mewujudkan komunikasi yang efektif?
4. Apa pesan komunikasi yang terjadi antara guru dan siswa?
C. Tujun Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
4
BAB II
PEMBAHASAN
1
http://bloghenique.blogspot.com/2012/02/komunikasi-pendidikan.html
2
http://eprints.uny.ac.id/8120/3/BAB%202-06208241034.pdf
5
yang dilakukan guru dan siswa bukan hanya proses pertukaran dan penyampaian materi
pembelajaran, melainkan ada dimensi relaksi guru dan siswa.3 Didalam proses
pembelajaran, baiknya relaksi guru dan siswa menjadi syarat utama terjadinya proses
pembelajaran yang efektif. Dengan demikian, relaksi yang terjadi antara guru dan siswa
merupakan aspek yang penting bagi terwujudnya komunikasi yang mendidik.
Relaksi yang baik antara guru dan siswa berpengaruh terrhadap akademik siswa
(Bergin &Bergin, 2009), juga berpengaruh terhadap prestasi dan motivasi belajar siswa
(Dais et.al, 2003), serta mengembangkan kemampuan siswa dalam melakukan
penyesuaian sosial dan emosional (Pianta, Nimetz, & Bennett, 1997: Resnick
et.al.,1997).4 Artinya bahwa relaksi yang baik antara guru dan siswa didalam kelas
wajib dibangun dalam rangka mencapai tujuan komunikasi yang diharapkan. Guru
perlu membangun relaksi yang baik dengan siswa melalui berbagai metode belajar dan
bantuan media yang ada, sehingga relaksi yang baik dapat menciptakan proses belajar
yang kondusif.
Efektifitas pembelajaran sedikit banyak bergantung juga pada efektifitas
komunikasi.5 Oleh sebab itu, seorang guru harus memiliki keterampilan berkomunikasi.
Keterampilan berkomunikasi yang diharapkan tidak hanya untuk mentransfer pesan,
atau materi pembelajaran tetapi juga untuk memilihara relakis antara guru dan siswa.
Dengan terpiliharanya relaksi yang baik antara guru dan siswa, komunikasipun terasa
mudah dilakukan dan efektifitas pembelajaranpun meningakat.
Komunikasi dan relaksi yang terjadi di dalam proses pembelajaran sangat
bergantung pada guru dan siswa. Oleh karena itu, kedua belah pihak harus menyadari
arti penting menjaga komunikasi relaksi. Jika relaksi terjaga maka komunikasipun
terjaga pula. Terjaganya relaksi dan komunikasi inilah yang mendorong efektifitas
pembelajaran, prestasi dan motivasi belajar siswa, sehingga dengan adanya komunikasi
3
Yosal Iriantara dan Usep Syaripudin, Komunikasi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset,
2013), h. 72
4
Ibid. 72
5
Ibid. 73
6
dan relaksi yang baik, tujuan komunikasi pendidikan dalam proses pembelajajaran
dapat dicapai.
6
http://edukasi.kompasiana.com/2014/09/03/relasi-guru-dengan-peserta-didik-interaksi-edukatif-
671522.html
7
KBBI edisi ke- 4, h. 261
8
Yosal Iriantara, Usep Syaripudin, Op. Cit., h. 76
7
a. Mengalokasikan sebagian waktu yang tersedia untuk menyampaikan materi
utama, dan sebagian mengulang materi dengan cara berbeda seperti Tanya-
jawab, memberikan contoh, dan bila perlu juga menyisipkan humor.
b. Membantu siswa memahami dan mencatat materi pembelajaran dengan
menyajiakan uraian materi yang mudah dipahami dan dicatat umpamanya
dengan menggunakan table, butir-butir penting, gambar dan bagan.
c. Menyampaikan ceramah dalam suasana yang akrab. Menyapa siswa dengan
menyebut nama, bertanya-jawab dengan siswa, menggunakan kata yang
menunjukan kekitaan seperti “kelas kita’ atau “pelajaran Kita”, senyum, santai,
dan selingan humor menjadi contoh tindakan yang dapat meningakatkan
efektivitas ceramah dalam pembelajaran.
9
Ibid. h 76
8
3. Guru Sebagai Pembimbing
Dalam pembelajaran yang menekankan asfek psikomotor, guru berperan menjadi
pembimbing.10 Sebagai pembimbing guru melatih siswa dengan komunikasi yang baik
dengan maksud untuk menguasai keterampilan yang diharapkan. Selain itu, guru juga
harus membuat variasi-variasi latihan agar para murid tidak bosan mengikuti pelatihan
yang diberikan.
D. Pesan Komunikasi
Pesan merupakan komponen terpenting dalam proses komunikasi. Begitu juga
dengan komunikasi didalam proses pembelajaran di kelas, apa yang disampaikan
merupakan komponen penting komunikasi pembelajaran. Didalam proses
pembelajaran, selain menyampaikan materi pembelajaran juga penting untuk
10
Ibid. h. 77
11
Ibid. h. 77
9
mengkomunikasikan (1) Ekspektasi positif, (2) tujuan dan hasil belajar, serta (3) umpan
balik dan evaluasi.12
12
Ibid. h. 78
13
Ibid. h. 78
14
Ibid. h. 80
10
feedback bagi siswa dalam memperbaiki dan meningkatkan hasil belajarnya di waktu
berikutnya.
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh seorang guru untuk mengkomunikasikan
tujuan dan hasil belajar. Marzano dalam Yosal Iriantara dan Usep syaripudin
mengidentifikasikan pendekatan yang efektif dan tak efektif dalam
mengkomunikasikan tujuan belajar pada siswa seperti berikut :
a. Mengkomunikasikan tujuan belajar yang tak efektif:
1) Menuliskan tujuan belajar dipapan tulis dan mengharapkan dilihat siswa,
2) Tidak ada perbedaan pernyataan tujuan dan pernyataan kegiatan belajar,
3) Menuliskan tujuan yang terlalu umun dan luas.
b. Mengkomunikasikan tujuan belajar yang efektif:
1) Mendorong siswa menulis ulang dengan kalimat mereka sendiri tujuan
belajar yang disampaikan guru,
2) Menuliskan tujuan pembelajaran secara berjenjang.15
15
Ibid. h. 81-82
16
Ibid. h. 82
17
Ibid. h. 82
11
sehingga komunikasi yang mendidik dalam proses pembelajaranpun dapat berjalan
dengan lancer.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi pendidikan dalam proses pembelajaran adalah suatu tindakan
terjadinya komunikasi yang mendidik di dalam proses pembelajaran yang sedang
berlangsung. Seorang guru perlu memiliki keterampilan berkomunikasi agar
terwujudnya pembelajaran yang efektif. Pembelajaran yang efektif sangat menentukan
prestasi dan motivasi belajar siswa. Di sisi lain, media pembelajaran, dan metede
pembelajaran juga mempengaruhi prestasi dan mitivasi belajar siswa. Semua yang ada
di dalam kelas perlu dikelola oleh guru. Cara mudah mengelolanya adalah dengan
mengkomunikasikannya kepada siswa sesuai dengan prosedur yang ada. Untuk
mewujudkan komunikasi yang efektif diperlukan kerjasama antara guru dan siswa yang
melakukan komunikasi, untuk itu relaksi antara guru dan siswa perlu dijaga. Relaksi
antara guru dan siswa akan menjadi lebih efekftif jika guru menyadari perannya di
dalam kelas, yaitu sebagai penceramah, moderator, pembimbing, manejer, coordinator
dan innovator. Semoga dengan mengetahui tugas dan tanggungjawab guru yang
berkaitan dengan komunikasi yang mendidik di dalam proses pembelajaran, kita semua
bisa menjadi seorang guru yang handal diwaktu mendatang.
13
DAFTAR PUSTAKA
riantara, Yosal dan Syaripudin, Usep. 2013. Komunikasi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya offiset.
http://bloghenique.blogspot.com/2012/02/komunikasi-pendidikan.html
http://eprints.uny.ac.id/8120/3/BAB%202-06208241034.pdf
http://edukasi.kompasiana.com/2014/09/03/relasi-guru-dengan-peserta-didik-interaksi-
edukatif-671522.htm
14