Вы находитесь на странице: 1из 3

MODUL 2 MERANCANG PENGUAT COMMON EMITTER SATU TINGKAT

Nandi Maulani Nashruddin (K1C016030)


Asisten: Arif K. A.
Tanggal Percobaan: 11/05/2018
PAF15210P-A ELEKTRONIKA DASAR II
Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unsoed

Abstrak penguatan yang dikehendaki menggunakan


Telah dilakukan praktikum tentang “Merancang penguat satu tingkat Common Emitter.
penguat common emitter satu tingkat”. Adapun tujuan dari Komponen yang digunakan adalah RL = 10
percobaan ini yaitu menghitung nilai hambatan Re, Rb, Rc pada Kohm, RE = 150 ohm, RB = 1,2 M ohm, RC = 2,2
perancangan prategangan transistor agar diperoleh penguatan yang Kohm, C1 , C2 = 3,3 µF/ 16 V, hfe = 245 dan VCC =
dikehendaki dan menerapkan hasil perhitungan dalam membuat 9V. Sinyal masukkan bersumber dari generator
penguat dengan penguatan yang dikehendaki menggunakan penguat isyarat dengan frekuensi 100 Hz dan 1KHz. Nilai
satu tingkat. Praktikum dilakukan dengan dua percobaan tegangan masukan divariasikan dengan nilai
yaitu menggunakn rangkaian penguat common emiter dengan kelipatan 10 mulai dari 10-150 mVpp. Kemudian
sinyal masukkan bersumber dari generator isyarat dengan keluarannya dihubungkan dengan osiloskop.
frekuensi 100 Hz dan 1KHz. Menggunakan komponen- Dengan mengetahui nilai tegangan masukan dan
komponen sebagai berikut: RL = 10 Kohm, RE = 150 tegangan keluaran maka nilai penguatan dapat
ohm, RB = 1,2 M ohm, RC = 2,2 Kohm, C1 , C2 = 3,3 ditentukan. Nilai penguatan yang dikehendaki
µF/ 16 V, hfe = 245 dan VCC = 9V. Metode pengambilan dari percobaan ini adalah sebesar 10 kali.
data dilakukan melalui pengamatan gelombang pada osiloskop
untuk menentukan tegangan outpun digunakan Transformator 9
volt sebagai tegangan sumber dengan memvariasikan nilai 2. STUDI PUSTAKA
tegangan masukan dengan nilai kelipatan 10 mulai dari Rangakaian transistor adalah rangkaian
10-150 mVpp. Mengamati grafik pada layar osiloskop komponen elektronika yang terbuat serta tersusun
maka dapat menentukan nilai tegangan keluarannya. Hasil oleh bahan semikonduktor yang mempunyai tiga
bagi antara sinyal output dengan sinyal input inilah kaki yang biasa disimbolkan basis (B), emitor (E),
yang disebut nilai penguatan (K) Hasil menunjukan dan kolektor (K). Transistor sendiri dibagi menjadi
nilai penguatan bervariasi dengan nilai rata rata 10,76 pada dua jenis tipe yaitu transistor PNP dan juga
frekuensi 100Hz dan 10,97 pada frekuensi 1Hz hal ini transistor NPN yang membedakan kedua
menunjukan bahwa rangkaian yang dirancang tidak sesuai transistor tersebut yaitu dapat dilihat pada tanda
dengan besar penguatan yang dikendehaki pada rangkaian panah, area emitor (E), jika anak panah kebagian
penguat emitter satu tingkat. dalam, maka transistor tersebut adalah transistor
Kata kunci: Transistor, Common Emitter, Tegangan input, PNP, sementara jika anak panah mengarah kearah
Tegangan output, Penguat Tegangan. luar maka transistor tersebut NPN [5].
Penguat Common Emitor adalah penguat
1. PENDAHULUAN yang kaki emitor transistor di groundkan atau
Praktikum elektronika dasar merupakan ditanahkan, lalu input di masukkan ke basis dan
pengimplementasian praktik untuk menerapkan output diambil pada kaki kolektor. Penguat
teori yang sudah dipelajarai dalam mata kuliah emitor ditanahkan juga mempunyai karakter
Elektonika Dasar. Dalam peralatan elektronika sebagai penguat tegangan. Rangkaian penguat
dasar yang komplek. common emitter adalah yang paling banyak
Transistor merupakan komponen digunakan karena memiliki sifat menguatkan
elektronika yang befungsi sebagai pengut arus, tegangan puncak amplitudo dari sinyal masukan
stabilisaai, penyaklaran dan lain-lain. Dalam [2]. Penguat Common Emitor mempunyai
adaptor transistor berfungsi sebagai stabilizer, karakteristik sebagai berikut : [4]
untuk penyetabil arus yang keluar dari blok filter.  Sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat
komponen transistor terbagi atas 3 macam terhadap sinyal input.
konfigurasi dari rangkaian penguat transistor  Sangat mungkin terjadi osilasi karena
yaitu Common Emitter (CE), Common Base (CB), dan adanya umpan balik positif, sehingga
Common Colector (CC) [3]. pada praktikum ini sering dipasang umpan balik negatif
bertujuan menerepakan hasil perhitungan sebagia untuk mencegahnya.
pedoman dalam membuat penguat dengan  Sering dipakai pada penguat frekuensi
rendah (terutama pada sinyal audio).
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 1
 Mempunyai stabilitas penguatan yang 4. HASIL DAN ANALISIS
rendah karena bergantung pada
kestabilan suhu dan bias transistor HASIL
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan
Penguat emitor adalah penguat yang diperoleh hasil yakni :
paling banyak digunakan. penguat ini mempunyai
penguatan tegangan maupun penguatan arus. Dan penguat RB : 1,2 M
ini memiliki impedansi masukan yang relatif rendah dan RE : 150
menghasilkan impedansi keluaran yang relatif tinggi RC : 2200
[4]. RL : 10k
C1 : 3,3F / 16V
C2 : 3,3F / 16V
\

Gambar 2.2 : Prinsip Penguat


Sumber : (Zainia,2014)

3. METODOLOGI
Gambar 4.1 : Rangkain Common Emitter
I. ALAT DAN BAHAN
a) Osiloskop (CRO) Tabel 4.1
b) Multimeter digital (MMD) Frekuensi 100Hz
c) Generator Isyarat
d) Breadboard Vin Vout 𝑽𝒐𝒖𝒕
K=
e) Transistor 828 (Vpp) (mVpp) 𝑽𝒊𝒏

f) Resistor 1,2 M;10k;150; dan2200 10 0,1 12


20 0,2 10
g) Kapasitor 3,3F / 16V dua buah
30 0,3 10
h) Batrai 9 Volt 40 0,4 10
50 0,5 10
II. CARA KERJA 60 0,6 10
70 0,7 10
80 0,8 10
90 0,9 10
100 1 10
110 1,1 10
120 1,2 10
130 1,3 10
140 1,4 10
150 1,5 10

Tabel 4.2
Frekuensi 1000Hz
Vin Vout 𝑽𝒐𝒖𝒕
K=
(Vpp) (Vpp) 𝑽𝒊𝒏

10 0,12 12
20 0,2 10
30 0,3 10
40 0,4 10
50 0,5 10
60 0,62 10,3
70 0,7 10
80 0,8 10
90 0,9 10
100 1 10
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 2
110 1,1 10,9 besar ada dua jenis sumber noise. Yang pertama
120 1,2 10 disebut external noise (derau yang berasal dari
130 1,3 10 luar perangkat) dan internal noise (derau yang
140 1,4 10 timbul dari perangkat itu sendiri). Sehingga
150 1,5 10 mengakibatkan data yang diperoleh tidak tepat 10
kali penguatan.

ANALISIS DATA 5. KESIMPULAN


Berdasarkan hasil percobaan yang telah
Pada praktikum ini membahas penguatan diperoleh, pada percobaan ini dapat disimpulkan
transisitor pada rangkaian common emiter. Nilai bahwa :
faktor penguatan (K) diperoleh dari perhitungan
matetmatis berdasarkan rangkain common emiter 1) Perhitungan tugas pendahuluan
dan dibuktikan melalui data yang didapatkan rangkaian common emiter satu tingkat
pada praktikum dua. Hasil bagi antara sinyal didapatkan nilai hambatan RE RB RC yakni
output dengan sinyal input inilah yang disebut senilai 107,5 ohm, 1124888 ohm, dan 2200
faktor penguatan. ohm .
Perhitungan nilai Komponen pada tugas 2) Hasil perhitungan tugas pendahuluan
pendahuluan terlampirkan, dengan rincian nilai didapatkan sebagai pedoman dalam
komponen adalah Vcc: 9 Volt, Hfe: 250, Rl: 10 membuat penguat dengan penguatan
Kohm, Rs: 6 Kohm. Dengan penguatan yang yang dikhendaki yakni 10 kali penguatan
diinginkan 10 kali. Besarnya Rc antara 10 % - 25 % menggunakan penguat satu tingkat pada
dari Rl. Maka besar Rc diantara 1 Kohm – 2,5 rangkaian common emiter dan didapatkan
Kohm. Besarnya Re adalah 167,5 ohm, dan niali penguat pada 100 Hz 10,76
besarnya Rb adalah 1124820 ohm. sedangkan pada 1000Hz 10,97.
Suatu penguat tentunya mempunyai
keterbatasan dalam hal kemampuan melewatkan 6. DAFTAR PUSTAKA
frekuensi sumber sinyal yang disebut sebagai
respon frekuensi penguat. Secara umum penguat [1] Elektro .2015.http://ismussh.com/amplifier-
hanya mampu melewatkan daerah frekuensi common-emitter.html. Diakses 13 Mei 2018
menengah yaitu 100 Hz dan 1KHz. Hal ini berarti pukul 12.00 WIB
faktor penguatan dari penguat tersebut menurun [2] Sutrisno, 1986 Sutrisno, 1986. Elektronika :
baik pada daerah frekuensi rendah dan frekuensi Teori dan Penerapannya, Jilid I. Bandung :
tinggi. Oleh karena itu penguat tersebut dikatakan Penerbit ITB
mempunyai tanggapan frekuensi (respon
frekuensi) tertentu. Respon frekuensi dari setiap [3] Yuda Isparela. 2012. Regulator 5 Volt. Web :
penguat berbeda-beda, yakni tergantung dari http://www.linksukses.com. Diakses 13 Mei
penggunaan penguat tersebut. Ukuran untuk 2018 pukul 12.30 WIB
menyatakan seberapa lebar tanggapan frekuensi [4] Zainia ,Azizatul.2014.
suatu penguat biasanya disebut dengan lebar https://www.academia.edu/12301065/Rangk
band (bandwidth). aian_penguat_transistor_common_emitor_co
Faktor penguat yang diperoleh dari hasil mmon_basis_common_colector. Diakses 21
tabel 4.1 pada frekuensi 100Hz dan tabel 4.2 pada Mei 2018 pukul 22.00 WIB
frekuensi 1000Hz melalu hasil pembacaan pada
LCD CRO rata rata penguatan yakni bernilai 10,76
dan 10,97 sedangkan berdasarakn perhitungan
nilai komponen pada tugas pendahuluan,
penguatan tegangannya adalah 10 kali,
ketidaksesuain tersebut disebabkan oleh nilai hfe
yang digunakan pada perhitunagn tugas
pendahuluan berbeda dengan nilai hfe. Selain hfe,
nilai komponen Re, dan Rc dipilih tidak sama
dengan perhitungan. dan dapat disebabkan
adanya gangguan atau noise yang cukup besar
masuk ke dalam sistem. Gangguan yang
diakibatkan sinyal noise dapat merusak bentuk
sinyal asli serta menambah atau mengurangi
amplitudo pada gelombang sinus. Secara garis
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 3

Вам также может понравиться