Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sebagian besar wanita hamil akan mengalami proses perubahan bentuk tubuh
yang hampir sama. Tubuh ibu akan terus bertambah besar, terutama pada
bagian perut, pinggul dan payudara. Selama 9 bulan lebih (40 minggu), ibu
tubuh ibu pun akan beradaptasi agar janin dapat tumbuh dengan baik di
menandakan janin yang akan dilahirkan dalam kondisi yang sehat pula,
dikandungnya itu. Dan hal ini akan mempengaruhi juga kondisi ibu pada saat
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
maupun pada bayi baru lahir dengan segera. Oleh sebab itu pemerintah
1
2
anak mulai sekitar 20 tahun lalu hingga saat ini. Program ini dilaksanakan
dibagikan oleh petugas kesehatan kepada ibu hamil secara gratis (Wongso,
2013)
menargetkan peningkatan kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak yang harus
bisa lebih baik dari sekarang, target tersebut tercantum dalam Rencana
kematian ibu dari 217/ 100.000 kelahiran hidup menjadi 105 / 100.000. Pada
tahun 2012 angka kematian ibu di aceh (AKI) 217/100.000 kelahiran hidup,
Aceh, 2015)
Di Kabupaten Aceh Tengah jumlah ibu hamil sebanyak 3.326 ibu hamil
terdapat 1.112 ibu hamil yang mengalami komplikasi kebidanan. Menurut data
kurang nutrisi gizi pada masa kehamilan. Hal ini diketahui dari pemeriksaan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana Asuhan Kebidanan Kehamilan,
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui sejauh mana asuhan kebidanan kehamilan yang
d. Untuk mengetahui sejauh mana asuhan kebidanan bayi baru lahir yang
pada Ny. R
C. Manfaat
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis/klinis
b. Untuk Pelayanan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Pengertian kehamilan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila di hitung dari
1) Uterus
kelenturan uterus.
5
6
2) Vagina / vulva
3) Ovarium
4) Payudara
intrauterin.
kg.
1) Sistem Respirasi
menurun.
2) Sistem gastrointestinal
(hiperemisis gravidarum).
8
jantung
b) Anemia relatif
4) Metabolisme
hemoglobin tambahan.
5) Traktus urinarius
6) Kulit
dirasakan pada Trimester I, Trimester II, dan Trimester III adalah sebagai
berikut :
10
a. Trimester I
menopang payudara .
kehamilan.
b. Trimester II
2) Diare
angkat kaki ketika duduk atau istirahat, latihan kaki ditekuk, hindari
4) Gatal-gatal
gigi.
9) Keputihan
13) Mati rasa dan rasa geli pada jari tangan dan kaki,dapat
rusuk.
meluruskan punggung.
c. Trimester III
Keputihan, Kerinat bertambah, Kontipasi, Mati rasa dan geli pada jari
4. Diagnosis Kehamilan
a. Tanda-tanda kehamilan
wanita hamil.
a) Amenorea(berhentinya menstruasi).
morning sickness. Dalam batas tertentu hal ini masih pagi hari
d) Syncope (pingsan).
e) Kelelahan.
konsepsi.
f) Payudara tegang.
pengeluaran kolostrum.
g) Sering miksi
i) Pigmentasi kulit
j) Epulis
triwulan pertama.
17
1) Pembesaran Perut
2) Tanda Hegar
isthmus uteri.
3) Tanda Goodel
4) Tanda Chadwicks
5) Tanda Piscaseck
mendekati persalinan.
7) Teraba ballotement
urine ibu. Hormon ini dapat mulai dideteksi pada 26 hari setelah
3) Bagian-bagian janin
bokong) serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba
USG.
4) Kerangka janin.
a. Kebijakan program
kehamilan.
hamil.
seperti sifilis
pelayanan antenatal.
gondok
c. Kebijakan Teknis
Rukiyah,2009:8).
22
Tabel 2.2
Imunisasi TT
Antigen Interval Lama %
(Selang Perlindungan Perlindungan
Waktu
Minimal)
TT1 Pada - -
kunjungan
antenatal
pertama
TT2 4 minggu 3 tahun 80
setelah TT1
TT3 6 bulan 5 tahun 95
setelah TT2
TT4 1 tahun 10 tahun 99
setelah TT3
TT5 1 tahun 25 tahun 99
setelah TT4
(Rukiyah, et al,2009:9)
pasien.
sebagai berikut.
a) Kesan Umum
b) Tinggi Badan
c) Berat Badan
kesehatannya.
d) Tanda-tanda Vital
dan eklamsi.
(3) Suhu
(4) Pernapasan
sang ibu sulit bernapas serta kelelahan. Bila hal ini timbul
keadaan gigi.
f) Payudara
g) Abdomen
minggu.
varises.
i) Pemeriksaan Panggul
kista.
a) Langkah kerja
(1) Jelaskan pada ibu tentang tujuan dan tindakan yang akan
bagian janin.
tangan kanan.
2009:44)
29
B. Persalinan
1. Pengertian Persalinan
(Jenny,2013:2)
yang telah cukup bulan atau dapat di luar kandungan melalui jalan
lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan
2006:15)
yang dapat hidup di luar uterus melalui vagina ke dunia luar. Proses
tersebut bisa dikatakan normal atau spontan jika bayi dilahirkan berada
pada posisi letak belakang kepala dan berlangsung tanpa bantuan alat-
alat atau pertolongan, serta tidak melukai ibu danbayi. Pada umumnya
b. Teori keregangan
sebagai berikut.
besar.
servikalis lepas.
3) Pengeluaran cairan
a) Perlunakan serviks.
b) Pendataran serviks.
c) Pembukaan serviks.
1) Penumpang (passenger)
Jalan lahir terbagi atas dua, yaitu jalan lahir keras dan jalan
3) Kekuatan (power)
persalinan
persalianan.
karena pergeseran ketika serviks mendatar dan terbuka. Pada kala ini
terbagi atas dua fase yaitu fase laten yaitu dimana pembukaan serviks
pertama dan 6-10 jam untuk kehamilan berikutnya. Pada tahap ini
mulut rahim akan menjadi tipis dan terbuka karena adanya kontraksi
35
rahim secara berkala untuk mendorong bayi ke jalan lahir. Pada setiap
pembukaan sempurna dan bayi siap keluar dari rahim. Masa transisi
ini menjadi masa yang paling sangat sulit bagi ibu. Menjelang
Kontraksi yang terjadi akan semakin sering dan semakin kuat. Anda
berat. Anda akan merasakan datangnya rasa mulas yang sangat hebat
dan terasa seperti ada tekanan yang sangat besar ke arah bawah,
kuat, dan bila pembukaan jalan lahir sudah 10 cm berarti bayi siap
lengkap.
a) Fase Laten
detik.
b) Fase Aktif
menjadi 4 cm.
sama.
cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin turun
seperti mau buang air besar, dengan tanda anus terbuka. Pada waku
Pada saat kala II, his terkoordinir, kuat, cepat, dan lebih lama,
kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang
pada rectum, ibu merasa seperti mau buang air besar, dengan tanda
anus terbuka. Pada waktu his, kepala janin mulai kelihatan, vulva
bayi.
kontraksi
vagina
e) Perenium menonjol
episiotomi dilakukan.
bawah rahim
kurang lebih dua jam. Dalam tahap ini ibu masih mengeluarkan darah
dari vagina, tapi tidak banyak, yang berasal dari pembuluh darah yang
post partum.
jam.
pernapasan.
Terdapat lima aspek dasar yang penting dan saling berkait dalam
dan bayi baru lahir. Hal ini merupakan proses sistematik dalam
atau tindakan yang telah diberikan kepada ibu dan/atau bayi baru
lahir.
1) Pengumpulan data
a) Data subjektif
b) Data objektif
2) Diagnosis
a) Membuat rencana
b) Melaksanakan rencana
4) Evaluasi
yang akan mereka terima, mereka akan mendapatkan rasa aman dan
keluaran yang lebih baik. Antara lain, juga disebutkan bahwa asuhan
martabatnya.
khawatir.
lain.
konsisten.
12) Anjurkan ibu untuk minum cairan dan makan makanan ringan bila
ia mengingikannya.
kelahiran bayi.
gabung).
kekhawatiran.
44
c. Pencegahan Infeksi
kesehatan
kerjanya melalui :
(1) Percikan darah atau cairan tubuh pada mata, hidung, mulut,
peralatan.
risiko infeksi, tidak hanya bagi ibu/bayi baru lahir, tetapi juga
benar.
terkontaminasi.
d. Perencanaan (Dokumentasi)
bayinya. Jika asuhan tidak dicatat dapa dianggap bahwa tidak pernah
atau bayinya.
diberikan.
e. Rujukan
diharapkan mampu menyelamatkan jiwa para ibu dan bayi baru lahir.
1) Pembedahan
2) Transfusi darah
4) Antibiotika
5) Resisutasi bayi baru lahir dan asuhan lanjutan bagi bayi baru lahir.
2011:22)
48
B (bidan):
Patikan bahwa ibu dan atau bayi baru lahir di dampingi oleh
darurat untuk obstetri dan bayi baru lahir untuk dibawa kefasilitas
rujukan.
A (alat):
rujukan.
K (keluarga)
tersebut. Suami dan anggota keluarga yang lain harus menemani ibu
S (surat):
diterima ibu
dan bayi/ baru lahir. Sertakan juga fartograf yang dipakai untuk
O (obat):
49
perjalanan.
periksa daerah perineum, vagina dan vulva. Setelah bayi lahir, vagina akan
juga akan tampak terkulai dan terbuka. Sedangkan vulva bisa berwarna
trauma atau hemoroid yang keluar, maka periksa anus dengan rectal toucher.
perlu dijahit.
C. Nifas
1. Pengertian Nifas
hamil. Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya
plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Dalam bahasa
puerperium yaitu dari kata puer yang artinya bayi dan parous melahirkan.
kembali seperti prahamil. Sekitar 50% kematian ibu terjadi dalam 24 jam
Selama ibu berada pada masa nifas, paling sedikit 4 kali dalam
masa nifas, ada beberapa hal yang harus dilakukan, akan tetapi
pemberian asuhan kebidanan pada ibu masa nifas tergantung dari kodisi
Saifudin (2006) :
51
pemberian ASI awal; melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru
dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran, atau
pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi
sehari-hari.
Liana, 2012:5)
52
1) Uterus
makrofag.
Tabel 2.2
Waktu
No. Tinggi Fundus Uteri Berat Uterus
Involusi
1 Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gram
2 Plasenta lahir Dua jari bawah pusat 750 gram
54
(1) Afterpains
(2) Lochea
proses involusi.
55
dimasuki dua jari, tetapi pada akhir minggu pertama telah menjadi
cerah.
hampir tidak dapat dilihat yang terletak diantara korpus di atas dan
hanya 1 jari saja yang dapat masuk. Oleh karena hiperpalpasi dan
pinggir sampingnya.
lebih kendor dari pada kondisi tidak hamil, dan memerlukan waktu
kendor.
atau dua hari, gerak tubuh berkurang dan usus bagian bawah sering
intravesika. Urin dalam jumlah besar akan dihasilkan dalam waktu 12-
melahirkan.
60
lain:
1) Suhu Tubuh
celcius. Pasca melahirkan, suhu tubuh dapat naik kurang lebih 0,5
maupun kelelahan. Kurang lebih pada hari ke-4 post partum, suhu
badan akan naik lagi. Hal ini diakibatkan ada pembentukan ASI,
2) Nadi
pada infeksi atau haemoragic post partum. Denyut nadi dan curah
3) Tekanan Darah
4) Pernafasan
16-24 kali per menit. Pada ibu post partum umumnya pernafasan
sel darah merah dan kadar hemoglobin kembali normal pada hari ke-
5.
besar pada masa nifas, namun kadarnya masih tetap lebih tinggi
ambulasi dini.
sesarea menjadi dua kali lipat. Perubahan yang terjadi terdiri dari
minggu.
hari ke 3-7 post partum dan akan normal dalam 4-5 minggu post
1) Fase taking in
yang tak ternilai bagi ibu. Kehadiran suami dan keluarga sangat
disampaikan oleh ibu agar dia dapat melewati fase ini dengan
baik.
dan sebagainya.
antara 3-10 hari setelah melahirkan. Pada fase ini, ibu merasa
3) Fase letting go
bayinya.
a) Postpartum Blues
bersalah,pelupa.
lainya.
berikut.
a) Hemoragi
plasenta.
angka kematian ibu (AKI). Infeksi luka jalan lahir pasca persalinan,
dalam masa nifas sering juga disebut morbiditas nifas dan kemudian
indek dari kejadian infeksi nifas. Demam dalam nifas selain oleh
1) Jenis-jenis Infeksi
a) Endometritis
b) Parametritis
c) Peritonitis
infeksi.
70
d) Mastitis
susu.
f) Hematoma
g) Depresi Pascapartum
jawab bidan dan ahli klinis lain yang menemui ibu yang
nafsu makan dalam waktu yang lama, Rasa sakit, merah, lunak,
Liana, 2012:121)
1) Riwayat kesehatan
sebagai berikut.
istirahat, mobilisasi.
sehari-hari.
lain.
73
2) Pemeriksaan Fisik
pernapasan.
varises.
3) Mencegah infeksi
4) Mengatasi kecemasan
nifas untuk memastikan ibu dan bayi dalam kondisi sehat. Berikan
telah mengikuti rencana yang telah disusun. Oleh karena itu dalam
bersama.
dilakukan saat ibu melakukan kunjungan ulang. Saat itu bidan dapat
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan
Bayi lahir normal adalah bayi yang lahir cukup bulan, 38-42
Jenny, 2013:150).
a. Sistem Pernapasan
berikut.
mekanik).
b. Peredaran Darah
ke serambi kiri jantung, kemudian ke bilik kiri jantung. Dari bilik kiri
kelahiran. Oleh karena tekanan dalam paru turun dan tekanan dalam
78
yang naik) serta duktus arteriosus yang berobliterasi. Hal ini terjadi
4-5 liter per menit/m² (Gessner, 1965). Aliran darah sistolik pada hari
Tekanan darah pada waktu lahir dipengaruhi oleh jumlah darah yang
89/40 mmHg.
c. Suhu tubuh
1) Konduksi
2) Konveksi
3) Radiasi
4) Evaparasi
b) Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih yang kering dan
hangat.
5) Metabolisme
karena:
tubulus proksimal.
dewasa.
7) Imunoglobulin
tulang juga tidak meiliki lamina propia ilium dan apendiks. Plasenta
molekulnya kecil. Akan tetapi, bila ada infeksi yang dapat melalui
8) Traktus Digestivus
pankreas.
9) Hati
belum aktif benar dalam waktu bayi baru lahir, daya detoksifikasi
a. Penilaian APGAR
Tabel 2.3
Penilaian Keadaan Umum Bayi Berdasarkan Nilai AFGAR
0 1 2
Appearance Pucat Badan merah Seluruh tubuh
(warna kulit) ekstremitas kemerah-
biru merahan
Pulse rate Tidak ada Kurang dari Lebih dari 100
(frekuensi nadi) 100
Grimace (reaksi Tidak ada Sedikit gerakan Batuk/bersin
rangsang) mimik
(grimace)
Activity (tonus Tidak ada Ekstremitas Gerakan aktif
otot) dalam sedikit
fleksi
Resoiration Tidak ada Lemah/tidak Baik/menangis
(pernapasan) teratur
adalah 10. Nilai 7-10 pada menit pertama menunjukan bahwa bayi
(1), atau tidak ada denyut (0). Bayi yang berwarna merah
jantung >100.
baik dan kuat, biasanya dilihat dari tangisan bayi (2), apakah
pernapasan bayi lambat dan tidak teratur (1), atau tidak ada
sesuai.(Jenny, 2013:158)
bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Seperti halnya bayi
melakukan inisiasi menyusu dini ini dinamakan the brest crawl atau
berikut:
tidak berhasil.
menyusui.
8) Tidak memberi makanan pralaktal sepeti air gula atau air tajin
10) Memberikan ASI saja selama 4-6 bulan pertama (on demand).
11) Memperhatikan posisi tubuh bayi saat ibu menyusui dan cara bayi
19) Bagi ibu yang bekerja, dapat memberikan ASI sebelum dan
akibat kedinginan.
psikis. Begitu juga dengan bayi diletakkan di dada ibu, bayi akan
bayi.
persalinan?
melakukan tindakan.
tersumbat.
kondisi bayi.
akibat kurang bulan, dan yang kedua adalah bayi lahir kecil
kecil (BB < 1.500 gram atau usia < 32 minggu) sering
(4) Infeksi.
4) Latergi.
(c) Jika bayi sianosis, sukar bernapas, atau ada tarikan dinding
6) Kejang.
7) Diare.
diare bila sudah lebih dari 3 kali buang air besar, sedangkan
neonatus dikatakan diare bila sudah lebih dari 4 kali buang air
besar.
8) Obstipasi.
3 hari atau lebih. Lebih dari 90% bayi baru lahir akan
kelahiran. Jika hal ini tidak terjadi maka harus diperkirkan adanya
obstipasi.
9) Infeksi
jam kemudian.
a. Perawatan Mata
bayi lahir.
b. Pemeriksaan Fisik
daun/bentuk telinga.
tali pusat, warna dan besar tali pusat, hernia di tali pusat atau
selangkangan.
perempuan).
11) Lain-lain :mekonium harus keluar dalam 24 jam sesudah lahir, bila
pengeluaran urin tidak diketahui karena pada saat bayi lahir, urin
keluar bercampur dengan air ketuban. Bila urin tidak keluar dalam
saluran kemih.
c. Identifikasi Bayi
tahan air, dengan tepi halus yang tidak mudah melukai, tidak mudah
tercantum nama (bayi dan ibunya), tanggal lahir nomor bayi, jenis
kelamin, dan unit. Sidik telapak kaki bayi dan sidik jari ibu harus
bayi, lingkar kepala dan lingkar perut diukur, kemudian dicatat dalam
rekam medis.
d. Perawatan lain-lain
longgar.
benar bersih.
pucat.
berdarah.
95
10) Pemberian ASI sesuai dengan kebutuhan setiap 2-3 jam, mulai
11) Menjaga bayi dalam keadaan bersih, hangat dan kering, serta
mengganti popok.
2013:159)
7. Imunisasi
kuman yang yang sudah dilemahkan atau dimatikan kedalam tubuh dan
diharapkan tubuh untuk dapat menghasilkan zat anti yang pada saatnya
menyerang tubuh.
dengan maksud agar teman sejawat dapat menepatkan waktu yang lebih
96
a. BCG
namun pada jadwal imunisasi PPI, BCG dapat diberikan pada usia 0-
Dosis untuk bayi dan anak <1 tahun adalah 0,05 ml. Cara pemberian
kanan.
jika bayi sakit, imunisasi diberikan setelah bayi sembuh dan tetap
Jika menderita TBC paru aktif dan telah diobati selama 2 bulan
berikan dosis tunggal 0,05 mL intadermal pada bagian atas lengan kiri
jeruk.
b. Hepatitis B
hepatitis B harus berdasarkan status HnbAG. Bayi yang lahir dari ibu
pada usia 1-2 bulan dan dosis ke-3 usia 6 bulaJika pada pemeriksaan
sebelum 1 minggu).
Untuk bayi yang lahir dari ibu dengan HbsAg positif dalam
mL HBIG dan vaksin rekombinan per intra muskuler disisi tubuh yang
berlainan. Dosis kedua diberikan 1-2 bulan sesudah dan dosis ke-3
pada usia 6 bulan. Bayi yang lahir dari dengan HBSAG negatif akan
98
intramuskuler pada usia 2-6 bulan. Dosis kedua diberikan 1-2 bulan
pertama.
Thailand dan Thaiwan terhadap bayi yang lahir dari ibu pengidap
hepatitis.
99
mL) yang disuntikan pada paha yang lainnya, dalam waktu 48 jam
3) Yakinkan ibu untuk tetap menyusui asi jika bayi telah diberikan
vaksin diatas, tetapi jika luka pada puting susu dan ibu mengalami
dirumah sakit pada usia 60 hari, berikan HBV pada hari bayi
dipulangkan.
c. DPT
dengan interval 4-6 minggu. DPT 1 diberikan usia 2-4 bulan, DPT 2 3-
diberikan setahun setelah DPT 3, yaitu usia 18-24 bulan, dan DPT
pada anak usia >10 tahun. Sebaiknya, untuk imunisasi ulangan pada
atau ulangan.
d. Tetanus
pada bayi dihitung setara dengan 2 dosis toksoid pada anak yang
6-7 tahun; 4 dosis toksoid tetanus pada bayi dan anak dihitung setara
neonatorum.
seper di bawah.
101
e. Polio
tahun).
dosis tunggal PVO pada saat lahir atau sampai dua minggu setelah
saat lahir. Berikan tiga dosis VPO pada usia 6, 10, dan 14 minggu.
f. Campak
antibodi campak pada anak usia 6-11 tahun oleh Badan Penelitian
g. MMR
Vaksin MMR diberikan pada usia 15-18 bulan, dalam satu kali
bulan, imunisasi campak 2 pada usia 5-6 tahun tidak perlu diberikan
lagi. MMR ulangan diberikan pada usia 10-12 tahun atau 12-18 tahun.
complex), yaitu Pedvak Hib (MSD). Imunisasi dasar untuk Act Hib
bulan. Jika anak datang pada usia1-5 tahun, vaksin Hib hanya di
berikan 1 kali. Satu dosis vaksin Hib berisi 0,5 ml dan di berikan per
intramuskular.
103
i. Deman Tifoid
dilakukan setiap 3 tahun. Tifoid oral Ty21a, yaitu Vivotif (Berna) yang
diberikan pada usia >6 tahun, di kemas dalam 3 dosis dengan interval
sehari (hari 1,3 dan 5). Vaksinasi ulangan dilakukan setiap 3-5 tahun.
j. Hepatitis A
yang telah beredar ialah Havrix (Glaxo Smith Kline), Avaxim (Aventus
k. Varisela
hanya 51,0 dan 42,2%. Dampak penyakit pada orang dewasa lebih
besar dari pada anak-anak, terlebih jika terjadi pada masa kehamilan,
masa dewasa.
10-12 tahun yang belum terpapar Vaksin yang telah beredar adalah
Varilix (Glaxo Smith Kleine), dosis 0,5 ml, subkutan, satu kali
p[ada usia >13 tahun, imunisasi di berikan 2 kali dengan jarak 4-8
Tabel 2.4
Jadwal Pemberian Imunisasi Bayi
Frekuensi Usia
Vaksin Interval Keterangan
pemberian (bulan)
BCG 1x 0-11 Minimal, tidak
ada batas
maksimal
DPT 3x Minimal 4 2-11 Minimal, tidak
minggu ada batas
maksimal
Polio 4x Minimal 4 0-11 lengkapi
minggu
Campak 1x 9-11 Sebelum usia
Tabel 2.5
Imunisasi Wajib Pada Bayi
hepatitis.
dosis vaksin.
b) Telah dirawat dalam jangka waktu yang lama. Jika bayi masih
f) Mengalami ikhterus.
Pastikan untuk memakai spuit dan jarum yang baru serta steril
2012:87)
107
E. Keleuarga Berencana
kehamilannya.
grafik.
c. Coitus Interruptus
cara sebelum terjadi ejakulasi pada pria, seorang pria harus menarik
108
berisi estrogen dan progesteron dan pil yang berisi progesterone saja
dikenal dengan istilah mini pil. Pil ini pada tahun 1930-an Dr. Kurzrok
disetujui di Amerika pada tahun 1957. Pada tahun 1960 dilakukan pula uji
klinis di Inggris.
a. Bentuk Pemberian
berisi 21 atau 22 tablet tetapi ada juga yang 28 tablet dengan 6 atau 7
b. Jenis Kontrasepsi
maupun menoragi.
b) Kombinasi Monofasik
menyusui.
1) Suntikan Kombinasi
untuk pil kombinasi. Hal ini berbeda dengan pil, yaitu klien dapat
2) Suntikan Progestin
pil, hanya saja kontrasepsi ini memang lebih efektif. Tetapi untuk
sperma dan ovum karena adanya perubahan pada tuba dan cairan
uterus. Hal ini dikarenakan adanya AKDR yang dianggap sebagai benda
dililitkan pada AKDR juga bersifat toksit terhadap sperma dan ovum.
113
sperma akan terbunuh oleh leokosit yang timbul dalam cairan uterus
a. Jenis
b. Profil
1) Efekif.
2) Nyaman.
(Meilani, et al,2012:47)
115
1. Manajemen Kebidanan
urutan yang logis dan menguntungkan, baik bagi klien maupun bagi
dapat diaplikasikan dalam situasi apa pun. Akan tetapi, setiap langkah
dapat diuraikan lagi menjadi langkah-langkah yang lebih detail dan ini
a) Riwayat kesehatan
hasil studi.
kepada dokter.
benar terjadi.
penanganan segera
apa yang sudah teridentifikai dari kondisi klien atau dari setiap
nya oleh bidan atau sebagian dilakukan bidan dan sebagian lagi
oleh klien, atau anggota tim kesehatan lain nya. Jika bidan tidak
bergantung pada klien dan situasi klinik. Oleh sebab itu, tida
2. Metode PendokumentasianKebidanan
alur berfikir bidan saat merawat klien meliputi tujuh langkah. Agar orang
A : Assessment (pengkajian)
1. Diagnosis/masalah.
varney.
P : Plan ( perencanaan )
yang menyeluruh.
(Saminem, 2010:45)
122
BAB III
a. Identifikasi Data
1) Data Subyektif
a. Identitas/Biodata
b. Status Kesehatan
c. Riwayat menstruasi
121
123
2) Siklus : 16 hari
4) Dismenorhea : ada
5) Teratur/Tidak : Teratur
6) Lamanya : 7 hari
berbau
6) Kekhawatiran : ada
g. Pola sehari-hari
b. Minum
Frekuensi 4 x sehari 6 x sehari
Jenis minum Air putih, teh Air putih, susu
2. Pola eliminasi
a. BAK 6 x sehari 3 x sehari
Frekuensi
b. BAB 3 x sehari 3 sehari
Frekuensi kuning kuning
Konsistensi
Warna
4. Personal hygiene
a. Mandi 1 x sehari 2 x sehari
b. Gosok gigi 2 x sehari 2 x sehari
c. Keramas 1 x sehari 1 x sehari
d. Perawatan payudara
1 x sehari 1 x sehari
e. Perawatan vulva
Dilakukan Dilakukan setelah
setelah BAK dan BAK dan BAB
BAB
5. Pola Aktifitas Ibu rumah
tangga
6. Pola seksual Ibu merasa tidak Ibu merasa tidak ada
ada keluhan keluhan tentang pola
tentang pola seksual
seksual
h. Imunisasi TT
Tidak ada
l. Riwayat sosial
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan fisik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital
Nadi : 80x/i
Respirasi : 19x/i
Suhu : 36.5oC
Berat badan : 70 kg
b. Kepala
c. Leher
1) Dada : simetris
membesar
reproduksi
e. Abdomen
2) Palpasi
TFU : 29 cm
melenting, keras
Perlimaan : 3/5
DJJ : 123x/i
g. Genetalia
1) Vulva/vagina
ada kelainan
ada kelainan
Pengeluaran pervaginam
a) Kelenjar bartholini
ada kelainan
129
ada kelainan
ada kelainan
ada kelainan
ada kelainan
2) Anus
ada kelainan
3) Pemeriksaan Laboratorium
a) Hb : 11 gr%
3. Interprestasi Data
2) Masalah :
3) Kebutuhan :
d. Pemberian tablet Fe
e. Tes PMS
1) Tidak ada
1) Tidak dilakukan
6) Perencanaan
c) Menyiapkan kendaraan
d) Menyiapkan uang
131
3) tanda-tanda persalinan
a) Pecah ketuban
7) Penatalaksanaan
1). Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan baik
a) Tanda-tanda vital
2) Nadi : 80x/m
3) Respirasi: : 19x/m
4) Suhu : 36.5 c
6) Berat badan : 70 kg
b) TFU : 29 cm
f) DJJ : 123x/m
g) HB : 11 gr %
h) Urin : -
cukup
8) Evaluasi
a. Data Subjektif
1) Identitas/ Biodata
No. Hp :
2) Status Kesehatan
4 Personal hygiene
Mandi 1x 1 hari 1x 1 hari
Gosok gigi 2x 1 hari 2x 1 hari
Keramas 2x 1 minggu 2x 1 minggu
Perawatan payudara Ada, 2x seminggu Ada,2x 1 minggu
Perawatan vulva Dilakukan skerem Skerem 1x 1 bulan
Kawin 1 kali
umur tahun
1kali
136
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Fisik
a) Kesadaran : Composmentis
b) Kepala
Gigi : Di bagian gigi ibu tidak ada karies dan gigi ibu
tidak berlubang
c) Leher
tiroid
e) Pemeriksaan Abdomen
1) Inspeksi
2) Palpasi
TFU : 29 cm
Leopold I : 29 cm
janin
detik)
3) Auskultasi
DJA : 146 x/ i
1) Atas
Lila : 32 cm
2) Bawah
g) Genetalia
Pemeriksaan Dalam
Portio : membuka
Pembukaan : 8 cm
Ketuban : Utuh
adabagianmenumbung
h) Anus
2) Data Penunjang
Laboratorium
Hb : 11 gr%
139
Glukosa : (+)
c. Analisa
1) Diagnosa
dantindakansegera
d. Penatalaksanaan
Pengkaji : Safitri
a) Data Subjektif
b) Data Objektif
Kesadaran : Komposmetis
Nadi : 90x/ i
Respirasi : 26x/ i
Suhu : 36,5°c
2) Kepala
ikterik
a) Dada
b) Pemeriksaan Abdomen
(2) Palpasi :
TFU : 29 cm
a) Atas
141
aktif
b) Bawah
(4) Genetalia
Inspeksi
Keadaan : Baik
bekas heating
Pemeriksaan Dalam
Portio : Lunak
Pembukaan : 8 cm
Ketuban :
Persentase : Kepala
Posisi : Memanjang
(5) Anus
c) Analisa
keluarga
tindakan segera
2. Asuhan Kala II
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
Kesadaran : Komposmetis
Suhu : 36,5°c
2) Abdomen
3) Tanda-tanda persalinan :
4) Pemeriksaan Dalam
c) Pembukaan : 10 cm
d) Ketuban : Pecah
f) Posisi : Memanjang
c. Analisa
1) Diagnosa
tindakan segera
d. Penatalaksanaan
Pengkaji : Safitri
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
Kesadaran : Komposmetis
2) Abdomen :
Kontraksi : Baik
3) Genetalia :
c. Analisa
1) Diagnosa
melahirkan plasenta
tindakansegera
d. Penatalaksanaan
4. Asuhan Kala IV
Pengkaji : Safitri
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
Kesadaran : Komposmetis
R : 20x/m S : 36,4°c
Abdomen:
Genetalia:
Vulva/Vagina : Normal
c. Analisa
1) Diagnosa
jamsetengah
jelujur
tinadkansegera
d. Penatalaksanaan
a. Data Subjektif
1) Identitas
Panjang Badan : 50 cm
2) Status Kesehatan
Kala II : 07 Menit
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Fisik
Menangis : Spontan
Pergerakan : Aktif
Kulit : Kemerahan
Tanda-tanda vital
Respirasi : 25x/ i
Suhu : 36°c
Ukuran BB : 3500 gr
Ukuran PB : 50 cm
b) Kepala
149
kepala
suturamolase,pembengkakan,caput
(3) Mata
tandainfeksi,perdarahan pada
reflek mengedip
(4) Telinga
cairan
(5) Hidung
(6) Mulut
ataulabiopalato sekisis
(7) Leher
(8) Dada
c) Abdomen
d) Genetalia
(1) Wanita
BAK ada
(2) Pria
f) Punggung
g) Anus
h) Kulit
2) Data Penunjang
c. Analisa
ASI
dantindakan segera
Tanggal pengkajian :
Tempat Pengkajian :
Pengkaji :Safitri
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Komposmetis
BB : 3500 gr
PB : 50 cm
LK : 31 cm
LD : 33 cm
Respirasi : 90x/i
Suhu : 36,2°c
2) Pemeriksaan Fisik
tidak pucat
b) Hidung : Normal
d) Leher : Normal
i) Ekstremitas
c. Analisa
tindakan segera
154
a. Data Subjektif
1) Status Kesehatan
a) Keluhan
Riwayat Ambulasi
3 Pola Istirahat dan tidur 8 jam 1 hari 7 jam 1 hari 10 jam 1 hari
4 Personal Hygiene
Mandi 1x 1 hari 1x 1 hari 5 x 1 minggu
Gosok gigi 2x 1 hari 2x 1 hari 2x 1 hari
Keramas 5x 1 minggu 4x 1 minggu 2x 1 minggu
Perawatan payudara Setiap mandi Setiap mandi Setiap mandi
Perawatan vulva Setiap selesai Setiap selesai Setiap selesai
BAK, BAB BAK, BAB BAK, BAB
5 Pola aktivitas Menyapu, dll Berkurang Berkurang
6 Pola seksual Normal Menurun Menurun
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Komposmetis
R : 70x/ m S : 36,4°c
b) Kepala
Rambut : Bersih
dantidakberlubang
c) Leher
bening,kelenjar tiroid
156
3) Dada
wheezing
4) Payudara
benjolan.
e) Pemeriksaan Abdomen
1) Inspeksi
2) Palpasi
adadiastasis rekti
1) Atas
2) Bawah
g) Genetalia
rubra
2) Data Penunjang
Laboratorium
Hb : 11 gr%
Glukosa : (-)
c. Analisa
1) Diagnosa
a. Data Subjektif
3 Pola Istirahat dan tidur 8 jam 1 hari 10 jam 1 hari 7 jam 1 hari
4 Personal Hygiene
Mandi 1x 1 hari 1x 1 hari 5 x 1 minggu
Gosok gigi 2x 1 hari 2x 1 hari 2x 1 hari
Keramas 4x 1 minggu 4x 1 minggu 2x 1 minggu
Perawatan payudara Setiap mandi Setiap mandi Setiap mandi
Perawatan vulva Setiap selesai Setiap selesai Setiap selesai
BAK, BAB BAK, BAB BAK, BAB
5 Pola aktivitas Menyapu, dll Berkurang Berkurang
6 Pola seksual 3x 1 minggu 2x 1 minggu Berkurang
159
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan fisik
Kesadaran : Komposmetis
Emosi : Stabil
R : 70x/ m S : 36,4°c
b) Kepala
Rambut : Bersih
dan tidakberlubang
c) Leher
1) Dada
160
bunyi wheezing
2) Payudara
benjolan.
e) Pemeriksaan Abdomen
(1) Inspeksi
perut ibu
(2) Palpasi
Atas
Bawah
(4) Genetalia
Lokia rubra
2) Data Penunjang
Laboratorium
Hb : 11 gr%
Glukosa : (-)
c. Analisa
1) Diagnosa
d. Penatalaksanaan
BAB IV
PEMBAHASAN
A. KEHAMILAN
objek untuk pengambilan studi kasus yang sedang berkunjung ANC di BPS S
terdiri dari satu kali pada trimester I,dua kali pada trimester ke II dan empat
kali pada trimester III dan ini merupakan kunjungan ulang ibu dan kunjungan
stantar “14 T yaitu: ukuran berat badan dan tinggi badan,mengukur tekanan
dan dana
1. Kenaikan berat badan ibu hamil bertambah 0.,5 kg per minggu atau
162
163
2. Tekanan darah ibu hamil harus dalam batas normal antara 110/70 mmHg
waspadai karna dapat berdampak buruk bagi ibu dan janin apabila tidak
praktik tekanan darah dalam batas normal artinya ibu tidak mengalami
praktik pemeriksaan angka tersebut masih dalam batas normal dan ibu
4. Pada saat kunjungan ANC di dapatkan tinggi pundus uteri pada Ny.R
praktek ,hal ini tidak menjadi masalah di karenakan masih dalam batas
gram
164
5. Normal DJJ pda teori di asuhan persalinan normal 2008 berkisar antara
120-160 kali /menit pada Ny.R Di dapati djj setiap di periksa berkisar
tablet,tablet besi sebaiknya tidak di minum bersama teh atau kopi karena
tampak tanda tanda defesiansi pada Ny.R ibu minum tablet zat besi
sesuai dengan anjuran yang di berikan dan ibu tidak termaksuk dalam
katagori anemia
9. Glukosa urine dan protein urine pada ibu hamil jika di dapati positif 2
serta ada odema dan tensi darah tinggi,tanda tanda tersebut menuju
protein urine dan penyakit infeksi lainnya seperti ISK dan diabetes.
(Saifudin,2011)
B. PERSALINAN
dapatkan keluhan yaitu mules mules sejak pukul 04.00 wib,sudah keluar
lendir campur dan belum keluar air ,mules-mules yang semakin sering dan
kuat sejak pukul 05.00 wib ibu mengatakan pegerakan janinnya masih aktif
,praktek. Karena anamese Ny,R sudah ada tanda tanda infartu yaitu keluar
adalah adanya rasa sakit oleh adanya his yang lebih kuat,sering dan
yang ada,fase laten berlangsung 8 jam dan fase aktif berlansung pada 7
persalinan (Manuaba,2010),
praktek, hal ini normal karena dipantau melalui patograf dan tidak
06.00 dan bayi lahir spontan pukul 06.30 wib menurut teori yang ada.Kala
praktek dalam hal ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek
yang ade kuat, faktor janin dan faktor jalan lahir sehingga proses
ibu dengan posisi tengkurap untuk IMD pada bayiNy, R yang hanya di
normal,2008)
terkendali dan masase pundus uteri pada Ny.R plasenta lahir pukul 06:30
Normal.2008)
praktek karena hal ini normal terjadi karena plasenta lahir 5-30 menit
setelah bayi lahir dengan demikian selama kala III tidak ada penyulit .
yaitu tanda tanda vital dalam batas normal 140/80 MmHg,suhu 36,5 C,
batas normal persalinan pada Ny R Kala I kala II kala III kala IV,tidak
ada komplikasi
C. NIFAS
merasa mules. Hal ini bersifat fisiologis karena pada saat ini uterus
168
segera setelah melahirkan dan kapsul kedua di beri selang waktu minimal
(saifudin,2011)
2. Tablet zat besi harus di minum untuk menambah zat gizi setidaknya
menyusui ASI eklusif ibu minum tablet penambah darah dan mau
Pil zat besi harus di minum untuk menambah zat gizi setidaknya
diminum (Prawirohardjo,206)
praktek dan teori karena Ny.R di beri tablet penambah darah (Fe) 60 mg
1 x 1 /hari dan di anjurkan untuk menyusiu ASI eklusif ibu mau minum
3. Kunjungan 1-6 jam post partum pada Ny,R Tinggi pundus uteri 2 jari dii
pada 6 jam post partum adalah 2 jari di bawah pusat dan terjadi
teori dan praktek karena hasil pemeriksaan keadaan ibu nifas minggu 1
berjalan normal.
dan paktek ibu nifas minggu ke 2 normal tidak terdapat kelainan seperti
5. Kunjunga III 2 Minggu post partum adalah menilai adanya tanda tanda
uteri pada 2 minggu postpartum sudah tidak teraba lagi dan pengeluaran
lochea alba yang berwarna keputihan menganjurkan ibu ber KB dan ibu
perempuan anus(+) dan tidak ada cacat bawaan pada bayi lahir yaitu jaga
inisisasi menyusui dini dengan cara kontak kulit bayi dengan ibu,beri salap
intramuscular di 1/3 paha bagian luar sebelah kiri anterolateral setelah inisiasi
BAB V
A. Kesimpulan
1. Pada masa kehamilan ibu menjalani kehamilan dengan sehat dan normal
2. Ibu menjalani persalinan dengan baik dan kondisi ibu serta bayinya
3. Pada masa nifas ibu dalam kondisi baik dan normal serta tidak terdapat
4. Bayi baru lahir berada dalam kondisi sehat dan normal dan ibu
kehamilan
B. Saran
tugas akhir kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan kb.
172
172
2. Bagi ibu
dan KB.
media utama Ibu dan suami guna mendapatkan informasi yang benar dan
4. Institusi pendidikan
persalinan, nifas, bayi baru lahir dan kb. Sehingga dapat menambah
DAFTAR PUSTAKA
Ai Yeyeh Rukiyah, S.Si.T, MKM dkk (2012), Asuhan Kebidanan III (Nifas),
Hani, Ummi, dkk (2010). Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta:
Salemba Medika
Hj. Saminem, SKM, M.Kes (2010), Dokumentasi Asuhan Kebidanan Konsep dan
Kusmiyati, Yuni, dkk (2009), perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil).
Yogyakarta: Fitramaya
Vivian Nanny Lia Dewi (2013), Asuhan Neonatus Bayi Anak Balita, Jakarta :
Salemba Medika
Jenny J.S. Sondakh, M.Clin.Mid (2013) Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi
Rochmah K.M., S.Pd, SKM dkk (2011), Asuhan Neoatus Bayi & Balita, Jakarta :
EGC
Vivian Nanniy Lia Dewi & Tri Sunarsih (2011) Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas,
Yuni Kusmiyati, S.ST (2009) Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil)
Yogyakarta : Fitramaya
April 2016)