Вы находитесь на странице: 1из 30

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL (ANTENATAL CARE)

A. Pengkajian pada ibu hamil Trimester I, II, III, meliputi:


Identifikasi dan riwayat kesehatan

· Data umum pribadi


- Nama
- Usia
- Alamat
- Pekerjaan ibu/suami
- Lama menikah
- Kebiasaan yang dapat merugikan kesehatan
· Keluhan saat ini
- Jenis dan sifat yang dirasaka ibu
- Lamanya mengalami ganggua tersebut
· Riwayat kehamilan persalinan
- Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
- Usia kehamilan dan taksiran persalinan ( Rumus Naegele: Tanggal HPHT ditambah 7 dan
dikurang 3)
· Riwayat kehamilan dan persalinan
- Asuhan antenatal, persalinan, dan nifas kehamilan sebelumnya
- Cara persalinan
- Jumlah dan jenis kelamin anak hidup
- Berat badan lahir
- Cara pemberian asupan bagi bayi yang dilahirkan
- Informasi dan saat persalinan atau keguguran terakhir
· Riwayat kehamilan saat ini
- Identifikasi kehamilan
- Identifikasi penyulit (preeklamsia atau hipertensi dalam kehamilan)
- Penyakit lain yang diderita
- Gerakan bayi dalam kandunga
· Riwayat penyakit dalam keluarga
- Diabetes militus, hipertensi atau hamil kembar
- Kelainan bawaan
· Riwayat penyakit ibu
- Penyakit yang pernah diderita
- DM, DHK, infeksi saluran kemih
- Penyakit jantung
- Infeksi virus berbahaya
- Alaergi obat atau makanan tertentu
- Pernah mendapat transfuse darah dan indikasi tindakan tersebut
- Inkompatibilitas resus
- Paparan sinar –X/ rontgen.
· Riwayat penyakit yang memerlukan tindakan pembedahan
- Dilatase dan kuretase
- Reparasi vagina
- Seksio sesarea
- Serviks inkompeten
- Operasai non-ginekologi
· Riwayat mengikuti program keluarga berencana (KB)
· Riwayat imunisasi
· Riwayat menyusui

Pemeriksaan
· Keadaan umum
- Tanda Vital
- Pemeriksaan jantung dan paru
- Pemeriksaan payudara
- Kelainan otot dan rangka serta neurologic
· Pemeriksaan abdomen
- Inspeksi
§ Bentuk dan ukuran abdomen
§ Parut bekas operasi
§ Tanda-tanda kehamilan
§ Gerakan janin
§ Varises atau pelebaran vena
§ Hernia
§ Edema
- Palpasi
§ Tinggi fundus
§ Punggung bayi
§ Presentasi
§ Sejauh mana bagian terbawah bayi masuk pintu atas panggul
- Auskultasi
§ 10 minggu dengan Doppler
§ 20 minggu dengan fetoskop pinard
- Inspekulo vagina untuk identifikasi vaginitis pada trimester I/III
Laboratorium
· Pemeriksaan
- Analisa urin rutin
- Analisa tinja rutin
- Hb, MCV
- Golongan darah
- Hitung jenis sel darah
- Gula darah
- Antigen hepatitis B Virus
- Antibody Rubela
- HIV/VDRL
· Ultrasonografi—rutin pada kehamilan 18-22 minggu untuk identifikasi kelainan janin.
· Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan darah bertujuan untuk mengetahui kesehatan ibu hamil secara umum. Pemeriksaan
darah juga dapat dlakukan dengan pemeriksaan AFP (alpha fetoprotein). Pemeriksaan ini
bertujuan untuk mengetahui kemungkinan gangguan saluran saraf tulang belakang dan untuk
mendeteksi otak janin. Kadar AFP yang rendah menunjukkan adanya down syndrome pada janin.
Biasanya pemeriksaan AFP dilakukan pada kehamilan pada usia kehamilan sekitar 15 – 20
minggu.

B. Diagnosa Dan Perencanaan Trimester 1,2, dan 3


a. Pada Ibu Hamil Trimester Pertama
1. Nyeri berhubungan dengan perubahan autonomic dalam tonus otot ( dalam rentang dari lemah
ke kaku).
2. Devisit volume cairan berhubungan dengan frekuensi buang air kecil yang berlebihan.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan, penurunan sirkulasi iskemik saraf pusat.
( sering mengalami pusing dan pingsan)
4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kondisi vulva lembab dan perdarahan pada gusi
karna lunak.
5. Gangguan pola tidur berhubungan dengan keinginan buang air kencing yang mendesak.
6. ketidakseimbangan nutrisi; nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan
muntah.
7. Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
8. konstipasi berhubungan dengan peristaltic usus yang menghambat dan perubahan pola makan

Diagnosa Keperawatan Antenatal Trisemester Pertama


No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1. Nyeri nyeri berkurang atau1. Kaji intensitas dan 1. Pengukuran nilai amban
berhubungan hilang frekuensi nyeri yang dialami nyeri dapat dilakukan denga
dengan perubahan Criteria hasil : klien. skala maupu
autonomic dalam secara subjektif2. Ajarkan tehnik pengalihan diskripsi( pengambaran.
tonus otot ( dalam klien menyatakan jika terjadinya nyeri 2. Mengurangi frekuensi nyeri
rentang dari lemah nyeri berkurang, 3. Berikan HE atau beri 3. Meningkatkan koping klie
ke kaku) klien tampak rileks penjelasan nyeri yang di dalam mengatasi nyeri.
dan dapat istirahat derita klien dan
4. Mengurangi tingkat terjadiny
penyebabnya. nyeri dapat dilakukan denga
4. Kolaborasi pemberian pemberian analgetika or
analgetika. maupun sistemik dala
spectrum luas/spesifik.
2. Devisit volume volume cairan
1. Kaji kondisi status
1. Pengeluaran cairan pervagin
cairan seimbang hemodinamika. sebagai akibat abortus memili
berhubungan dengankriteria 2. Ukur volume cairan karekteristik bervariasi.
dengan frekuensi hasil : pengeluaran harian. 2. Jumlah cairan ditentukan da
buang air kecil intake dan output 3. Anjurkan Klien untuk jumlah kebutuhan haria
yang berlebihan. baik kualitas Minum yang banyak kurang ditambah dengan jumlah caira
maupun Quantitas. lebih 2500 cc / hari. yang hilang pervaginal.
4. Evaluasi status
3. Untuk mengganti da
hemodinamika. memenuhi asupan cairan yan
hilang.
4. Penilaian dapat dilakuka
secara harian melal
pemeriksaan fisik.
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
3. intoleransi Klien dapat
1. Kaji tingkat kemampuan 1. kemungkin klien tida
aktivitas beraktifitas sesuai klien untuk beraktivitas. mengalami perubahan berart
berhubungan dengan batas
2. Kaji pengaruh aktivitas tetapi perdarahan masih perlu
dengan kelemahan, toleransi. terhadap kondisi uterus waspadai untuk mencega
penurunan Kriteria (kandungan) kondisi klien lebih buruk.
sirkulasi iskemik hasil:menunjukkan 3. Ajarkan tekhnik aktifitas
2. Aktivitas merangsan
saraf pusat. peningkatan dalam terbimbing dengan gerakan peningkatan vaskularisasi da
( sering mengalami beraktifitas. aktif dan pasif pulsasi organ reproduksi.
pusing dan 4. Anjurkan klien untuk 3. Melonggarkan otot sendi ag
pingsan) melakukan tindakan sesuai tidak terjadi kekakuan
dengan kemampuan/kondisi 4. Mengoptimalkan kondi
klien. klien, pada abortus imminen
5. Evaluasi perkembangan istirahat mutlak sang
kemampuan klien diperlukan.
melakukan aktivitas. 5. Menilai kondisi umum klien.
6. Anjurkan klien untuk 6. Stress dapat menimbulka
menghentikan aktivitas bila dekopensasi/kegagalan
pusing/kelemahan terjadi
4. Resiko tinggi Tidak terjadi infeksi 1. Kaji kondisi1. Perubahan yang terjadi pad
infeksi selama perawatan keluaran/dischart yang dishart dikaji setiap saat discha
berhubungan vulva dan mulut keluar ; jumlah, warna, dan keluar. Adanya warna yan
dengan kondisi (gusi) dengan bau. lebih gelap disertai bau tida
vulva lembab dan criteria hasil ; 2. Beri penjelasan pada enak mungkin merupakan tand
perdarahan pada · Tidak terjadi infeksi klien tentang pentingnya infeksi.
gusi karna lunak. dan pendarahan perawatan vulva selama 2. Infeksi dapat timbul akib
Mukosa mulut dan masa perdarahan. kurangnya kebersihan genit
vulva bersih 3. Lakukan pemeriksaan yang lebih luar.
biakan pada dischart. 3. Berbagai kuman dap
4. Lakukan perawatan teridentifikasi melalui dischart.
vulva. 4. Inkubasi kuman pada are
5. Terangkan pada klien cara genital yang relatif cepat dap
mengidentifikasi tanda menyebabkan infeksi.
infeksi. 5. Berbagai manifestasi klin
6. Anjurkan pada suami dapat menjadi tanda nonspesif
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
untuk tidak melakukan infeksi; demam dan peningkata
hubungan seks selama masa rasa nyeri mungkin merupaka
perdarahan. gejala infeksi.
6. Pengertian pada keluarg
sangat penting artinya untu
kebaikan ibu; senggama dala
kondisi perdarahan dap
memperburuk kondisi syste
reproduksi ibu dan sekaligu
meningkatkan resiko infek
pada pasangan.
5. Gangguan pola 1. Kaji pola tidur klien 1. Dengan mengetahui pola tidu
tidur berhubungan 2. Ciptakan lingkungan yang klien, akan memudahkan dala
dengan keinginan nyaman dan tenang. menentukan interven
buang air kencing 3. Anjurkan klien minum selanjutnya.
yang mendesak. susu hangat sebelum tidur. 2. Memberikan kesempatan pad
4. Batasi jumlah penjaga klien untuk beristirahat.
klien 3. Susu mengandung prote
5. Memberlakukan jam yang tinggi sehingga dap
besuk. merangsang untuk tidur.
6. Kolaborasi dengan tim 4. Dengan jumlah penjaga klie
medis pemberian obat tidur yang dibatasi maka kebisinga
Diazepam. di ruangan dapat dikuran
sehingga klien dap
beristirahat.
5. Memberikan kesempata
pada klien untuk beristirahat.
6. Diazepam berfungsi untu
merelaksasi otot sehingga klie
dapat tenang dan mudah tidur.
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
6. ketidakseimbangan kebutuhan nutrisi
1. Kaji riwayat nutrisi,1. mengidentifikasi defisien
nutrisi; nutrisi klien dapat termasuk makanan yang nutrisi dan juga untuk interven
kurang dari terpenuhi dengan disukai selanjutnya
kebutuhan tubuh criteria hasil : 2. Observasi dan catat2. mengawasi masukan kalori
berhubungan 1. Menunjukkan masukan makanan klien 3. mengawasi penurunan ber
dengan mual dan peningkatan berat
3. Timbang berat badan klien badan dan efektivitas interven
muntah. badan/berat badan 4. Anjurkan makan sedikit nutrisi
stabil namun frekuensinya sering. 4. meningkatkan pemasuka
2. Nafsu makan 5. Kolaborasi dalam kalori secara total dan jug
klien meningkat pemberian suplemen nutrisi untuk mencegah distensi gaster
5. meningkatkan masuka
protein dan kalori

7. Kecemasan Klien akan


1. Kaji tingkat kecemasan
1. Mengetahui sejauh man
berhubungan menunjukkan klien. kecemasan terseb
dengan perubahan kecemasan 2. Beri kesempatan pada mengganggu klien.
status kesehatan. berkurang/hilang. klien untuk mengungkapkan 2. Ungkapan perasaan dap
perasaannya. memberikan rasa lega sehingg
3. Mendengarkan keluhan mengurangi kecemasan.
klien dengan empati. 3. Dengan mendengarka
4. Jelaskan pada klien keluahan klien secara empa
tentang proses penyakit dan maka klien akan meras
terapi yang diberikan. diperhatikan.
5. Beri dorongan4. Menambah pengetahuan klie
spiritual/support. sehingga klien tahu da
mengerti tentang penyakitnya.
5. Menciptakan ketenangan bat
sehingga kecemasan dap
berkurang.
8. konstipasi Tidak terjadi
1. Tingkatkan asupan
1. Asupan cairan dap
berhubungan kontifasi dengan cairan memperlancar pengeluara
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
dengan peristaltic criteria hasil 2. Tingkatkan diet tinggi feses
usus yang · BAB lancar denagn serat seperti buah dan 2. Diet tinggi serat membant
menghambat dan konsistensi lembek sayuran mempermudah pengeluara
perubahan pola Frekukuensi BAB 3. Ajarkan latihan fisik feses
makan normal 2-3 kali dengan memberikan 3. Latihan gerak dap
sehari ambulasi, latihan rentang membantu peristaltic usus.
gerak, 4. Posisi duduk yang tep
4. Instruksikan pasien dapat membantu pengeluara
untuk duduk ditoilet, feses
gunakan tangan untuk
menekan perut terus
kebawah dan jangan
mengedan untuk
merangsang pengeluaran
feses
b. Pada Ibu Hamil Trimester Kedua
1. Gangguan citra tubuh b.d perubahan biofisik, respon orang lain
2. Pola nafas tidak efektif b.d pergeseran diafragma karena pembesaran uterus
3. Kurang pengetahuan mengenai kemajuan alamiah dari kehamilan b.d
kebutuhan informasi sesuai.
4. Resiko tinggi cidera tehadap janin b.d masalah kesehatan ibu,pemanjaan pada
agen infeksi.
5. Resiko tinggi kelebihan volume cairan b.d perubahan mekanisme regulator
retensi natrium/air.
6. Perubahan pola seksualitas b.d Konflik mengenai perubahan hasrat seksual
dan harapan, takut akan cedera fisik.

Diagnosa Keperawatan Antenatal Trisemester Kedua


No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1. Gangguan citra Klien Mengungkapkan 1. Tinjau ulang / kaji sikap
1. Pada trimester kedu
tubuh b.d penerimaan / adaptasi terhadap kehamilan perubahan bentuk tela
perubahan bertahap untuk ,perubahan bentuk tubuh, tampak. Respon negatif dap
biofisik, respon mengubah konsep diri / dan sebagainya. terjadi pada klien / pasanga
orang lain citra tubuh. 2. Diskusikan perubahan yang memiliki konsep di
aspek fisiologis, dan respon yang rapuh, didasarkan pad
klien terhadap perubahan. penampilan fisik.
Berikan informasi tentang 2. Individu bereaksi seca
kenormalan perubahan. berbeda terhadap perubaha
3. Anjurkan gaya dan bahan yang terjadi. Informa
sumber – sumber yang dapat membantu klie
tersedia dari pakaian saat memahami / menerima ap
hamil yang terjadi.
4. Diskusikan metode 3. Situasi individu menandaka
perawatan kulit dan berias kebutuhan akan pakaian yan
untuk meminimalkan / akan meningkatka
menyembunyikan kulit penampilan klien untuk ker
yang menjadi gelap ), dan melakukan aktivitas yan
menggunakan kaus kaki menyenangkan
penyokong, pemeliharaan 4. Belajar dan ikut untu
postur, dan program latihan melihat dan merasa lebih ba
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
sedang mungkin membantu untu
5. Rujuk pada sumber – mempertahankan perasaa
sumber lain seperti positif tentang diri.
konseling dan / atau kelas 5.
– membantu dala
kelas pendidikan kelahiran memberikan dukunga
anak dan menjadi orang tua tambahan, selama period
perubahan in
mengidentifikasi model
model peran
2. Pola nafas tidak Klien 1. Kaji status pernapasan 1. Menentukan luas / beratny
efektif b.d - melaporkan penurunan 2. Dapatkan riwayat dan masalah, yang terjadi pad
pergeseran frekuensi / beratnya pantau masalah medis yang kira – kira 60% klien pranata
diafragma karena keluhan terjadi / ada sebelumnya Meskipun kapasitas vit
pembesaran - Mendemonstrasikan ( mis : alergi rinitis, asma, meningkat, fungsi pernapasa
uterus perilaku yang masalah sinus, diubah saat kemampua
mengoptimalkan fungsi tuberkulosis ). diafragma untuk turun pad
pernapasan. 3. Kaji kadar hemoglobin inspirasi berkurang ole
(Hb) dan hematokrit ( Ht) pembesaran uterus
tekankan pentingnya 2. Masalah lain dapat teru
masukan vitamin / fero mengubah pola pernapasa
sulfat pranantal setiap hari ( dan menurunkan oksigena
kecuali pada klien dengan jaringan ibu / janin
anemia sel sabit ) 3. Peningkatan kadar plasm
4. Berikan Informasi tentang pada gestasi minggu ke 24-3
rasional untuk kesuilitan mengencerkan kadar H
pernapasan dan program mengakibatkan kemungkina
aktivitas / latihan yang anemia dan menurunka
realitis. Anjurkan sering kapasitas pembawa oksigen
istirahat, tambah waktu 4. Menurunkan kemungkina
untuk melakukan aktivitas gejala – gejala pernapasa
tertentu, dan latihan ringan, yang disebabkan ole
seperti berjalan. kelebihan.
5. Tinjau ulang tindakan 5. Postur yang baik dan maka
yang dapat dilakukan klien sedikit memban
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
untuk mengurangi memaksimalkan penuruna
masalah ; misalnya postur diafragmatik, meningkatka
yang baik, menghindari ketersediaan ruang untu
merokok, makan sedikit ekspansi paru. Meroko
tetapi lebih sering, dengan menurunkan persediaa
menggunakan posisi semi – oksigen untuk pertukaran ibu
Fowler untuk duduk / tidur janin. Pengubahan posi
bila gejala berat. tegak dapat meningkatka
ekspansi paru sesu
penurunan uterus gravid

3. Kurang Klien dapat : 1. Tinjau ulang perubahan 1. Pertanyaan timbul sesu


pengetahuan · Mengungkapkan / yang diharapkan selama perubahan baru yang terjad
mengenai mendemonstrasikan trismeter kedua. tanpa memperhatikan apaka
kemajuan perilaku perawatan diri
2. Lakukan / lanjutkan perubahan diharapkan ata
alamiah dari yang meningkatkan program penyuluhan sesuai tidak.
kehamilan b.d kesejahteraa pedoman pada MK 2.: Pengulangan menguatka
kebutuhan · Bertanggung jawab Trimester pertama, DK ; penyuluhan, dan bila klie
informasi sesuai terhadap perawatan Kurang Pengetahuan belum melihat sebelumny
perubahann kesehatannya sendiri [ Kebutuhan Belajar ] informasi bermanfaat pad
trimester kedua · Mengenali dan3. Berikan informasi saat ini.
yang dialami melakukan tindakan tentang kebutuhan terhadap 3. Fero dan asam folf
untuk meminimalkan fero sulfat dan asam folat. membantu mempertahanka
dan mencegah faktor 4. Identifikasi kadar Hb normal . Defisien
resiko kemungkinan risiko asam fosfat memperber
· Mengidentifikasi tanda kesehatan individu (mis, anemia megaloblasti
– tanda bahaya / mencari aborsi spontan, hipoksia kemungkinan abrup
perawatan medis dengan yang berhubungan dengan plasenta, aborsi da
tepat. asma atau malformasi janin. ( Catatan
tuberkulosis,penyakit Klien dengan anemia , se
jantung, hipertensi akibat sabit memerlukan peningkata
kehamilan [HAK], kelainan asalm fosfat selama da
ginjal, anemia, diabetes seluruh episode kritis )
melitus gestasioanl4. Membantu mengingatkan
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
[DMG] ; penyakit informasi untuk klien tentan
hubungan seksual [PHS]. potensial situasi risiko ting
Tinjau ulang tanda – tanda yang memerlukan pemantaua
bahaya dan tindakan yang lebih ketat dan / ata
tepat. intervensi.
5. Diskusikan adanya obat 5. Membantu dalam memili
– obatan yang mungkin tindakan karena kebutuha
diperlukan untuk harus ditekankan pad
mengontrol atau mengisi kemungkinan efek berbahay
masalah medis pada janin.
6. Diskusikan kebutuhan6. Kunjungan pranantal yan
terhadap pemeriksaan lebih sering mungk
laboratorium khusus, diperlukan untu
skrining, dan pemantauan meningkatkan kesejahteraa
ketat sesuai indikasi. ibu. Pemantauan Hb dan H
dengan menggunaka
elektroforesis mendetek
anemia\ khusus dan memban
dalam menentukan penyeba
Skrining untuk DMG pad
gestasi minggu ke 24 – 2
atau pada gestasi minggu ke -
dan ke 32 pada klien resik
tinggi dapat mendetek
terjadinya hiperglikemi
dapat memerlukan tindaka
dengan insulin dan / atau di
menurut American Diabete
Association (Rujuk pada MK
Diabetes Mellitus
Prekehamilan / Gestasional
resiko Tinggi Kehamilan)

4. Resiko tinggi Klien dapat 1. Tentukan pemahaman1. Mengidentifikasi kebutuha


No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
cidera tehadap · Mengungkapkan sebelum informasi / masalah individu da
janin b.d kesadaran tentang faktor diberikan ( Rujuk pada memberikan kesempata
masalah resiko MK, Trisemester Pertama untuk memperjelas kesalaha
kesehatan · Menghidari faktore DK : Cedera, resiko tinggi konsep, khususnya untuk klie
ibu,pemanjaan dan / atau menghindari terhadap, janin) yang saat ini melakuka
pada agen perilaku yang dapat 2. Tinjau ulang status kunjungan pranatal pertam
infeksi memperberat cedera kesehatan ibu ; misal kali.
janin malnutrisi, penyalahgunaan2. Faktor – faktor ini dap
/ penggunaan zat. ( Rujuk mempunyai dampak bes
pada MK : Trimester pada perkembangan jaringa
Pertama, DK : Nutrisi , dan rgan janin, da
perubahan, kurang dari identifikasi serta interven
kebutuhan tubuh ) awal dapat mencegah has
3. Kaji faktor lain yang aa yang buruk.
pada situasi ini yang3. Identifikasi memungkinka
mungkin berbahaya pada klien dan perawat untu
janin ( mis., pemajanan mendiskusikan cara – ca
pada virus / PHS lain , untuk meminimalkan
faktor lingkungan ). Rujuk mencegah cedera. PHS ata
pada MK : infeksi virus – virus lain mungk
Pranatal). merupakan masalah ringa
4. Perhatikan quickening bagi klien, tetapi berdampa
( persepsi ibu terhadap negatif yang besar pad
gerakan janin ) dan denyut kesejahteraan janin.
jantung janin ( DJJ). Rujuk4. Gerakan janin yang dap
pada dokter bila ditemukan dirasakan pertama terja
masalah. diantara gestasi minggu ke -1
5. Kaji pertumbuhan uterus dan ke -20 sesuai peningkata
dan tinggi fundus pada ukuran janin ; kurang geraka
setiap kunjungan. dapat menandakan adany
6. Berikan informasi masalah. Kegagalan untu
tentang tes – tes diagnostik mendeteksi DJJ dap
atau prosedur. Tinjau ulang menandakan penurunan jan
resiko dan potensial efek atau tidak adanya janin
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
samping. adanya mola hidatidosa.
7. Kolaborasi Bantu5. Merupakan skrining untu
dengan prosedur gestasi multipel, pertumbuha
ultrasonografi, dan jelaskan janin normal atau abnormal
tujuannya dapat mendeteksi masala
yang berhubungan denga
polihidramnion ata
oligohidramnion
6. Mempunyai informasi yan
membantu klien / pasanga
untuk menghadapi situasi da
membuat keputusa
berdasarkan informas
Masalah genetik terten
seperti kerusakan tuba neural
NTD : neural tube defect
dapat dideteksi pada tahap in
7. Mendeteksi adanya janin
awal minggu ke 5 – 6 gesta
dan memberikan informa
tentang pertumbuhan jan
dengan menggunaka
pengukuran kepala samp
kaki, panjang femur, da
diameter biparietal, untu
memastikan usia gestasi da
mengesampingkan retarda
pertumbuhan. Jug
menentukan ukuran dan loka
plasenta dan dapat mendetek
beberapa abnormalitas janin
5. Resiko tinggi Klien mampu 1. Pantau berat badan
1. Mendeteksi penambaha
kelebihan - Mengidentifikasi secara teratur beratbadan berlebihan da
volume cairan tanda / gejala yang 2. Kaji adanya tanda – retensi cairan yang tida
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
b.d perubahan memerlukan evaluasi / tanda HKK, perhatikan kelihatan, yang potensi
mekanisme intervensi medis. tekanan darah. Pantau patologis.
regulator retensi- Bebas dari hipertensi lokasi / luasnya edema, 2. Indikator edema patologi
natrium/air albuminuria, retensi masukan atau haluran Meskipun HKK karena reten
cairan berlebihan dan cairan.Perhatikan laporan – cairan berlebihan biasany
edema wajah laporan gangguan tidak terlihat sampai akh
penglihatan, sakit kepala, minggu ke 10 kehamila
nyeri epigastrik atau adanya dapat terjadi di awa
hiperrefleksia. khusunya pada klien denga
3. Tes urin terhadap faktor – faktor predisposi
albumin seperti diabetes, penyak
4. Berikan informasi ginjal, hipertensi, gesta
tentang diet ( mis, multipel, malnutri
peningkatan protein, tidak ( kelebihan berat badan ata
menambahkan garam meja, kurang berat badan ), mo
menghindari makanan dan hidatidosa
minuman tinggi natrium ) 3. Deteksi masalah vaskula
5. Anjurkan meninggikan berkenaan denga spasm
ekstremitas secara periodik glomerular dari ginjal, yan
selama sehari menurunkan resorpsi albumin
6. Tinjau ulang kadar Ht 4. Nutrisi adekuat, khusuny
( Perhatikan efek dari peningkatan protei
variabel – variabel, seperti menurunkan kemungkina
sikap dan ras ) HAK. Natrium berlebiha
Kolaborasi dapat memperberat retensi a
7. Jadwalkan kunjungan ( terlalu sedikit natrium dap
pranatal lebih sering dan mengakibatkan dehidrasi )
lakukan pengobatan bila 5. Edema fisiologis da
ada HAK ( Rujuk pada MK ekstremitas bawah terjadi
: Hipertensi Karena penghujung hari adala
Kehamilan ) normal, tetapi harus dap
diatasi dengan tindaka
sederhana. Bila ini tida
teratasi, pemberi pelayana
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
kesehatan harus diberi tahu
6. Pada umumnya, kadar
41% ( Caucasian ) atau > 38%
( keturunan Afrika
menunjukkan perpindaha
cairan intravaskul
mengakibatkan edem
jaringan.
7. Perawatan memban
meningkatkan kesejahteraa
ibu / janin.
6. Perubahan pola Klien mampu 1. Diskusikan dampak 1. Kepuasan seksual yan
seksualitas b.d - Mendiskusikan kehamilan terhadap pola optimal untuk klien pranat
Konflik masalah seksual koitus seksual yang normal. terjadi pada trimester kedu
mengenai - Mengungkapkan ( Rujuk pada MK : karena vasokongesti pelvis
perubahan hasrat pemahaman tentang Trimester Pertama, DK : perineal meningkatka
seksual dan alasan yang mungkin Pola Seksualitas, perubahan kenikmatan orgasme. Pr
harapan, takut untuk diubah ) dapat mengalami berbag
akan cedera - Mengidentifikasi
2. Tinjau ulang apa yang perasaan saat berespon
fisik. alternatif yang dapat dirasakan dan diskusikan terhadap peningkatan hasr
diterima untuk kemungkinan pilihan dalam pasangannya dan menja
memenuhi kebutuhan peningkatan kontak fisik bingung karena penuruna
individu melalui berpelukan dan atau peningkatan hasr
- Mengungkapkan bercumbu daripada seksualnya sendiri dala
kepuasan bersama atau melakukan koitus secara memberi respons terhada
konseling bila aktual. perubahan bentuk tubu
dibutuhkan 3. Tinjau ulang perubahan pasangannya.
posisi yang mungkin 2. Rasa takut menceder
dilakukan dalam aktivitas janin pada saat koitus adala
seksual hal yang umum. Meyakinka
4. Waspadai adanya dan memperhatikan bahwa h
indikasi kemungkinan tersebut normal dap
kesulitan seksual atau membantu menghilangka
perilaku yang tidak sesuai ansietas. Pilihan lain aka
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
dari pria diterima dengan baik bi
keduanya dipuaskan.
Kolaborasi 3. Membantu pasangan untu
5. Rujuk pada perawat mempertimbangkan
klinis spesialis / konseling membuat pilihan
sesuai indikasi 4. Disini tampak frekuen
penyimpangan menjadi leb
tinggi ( misal,perkosaa
inses, kejahatan kekerasa
dan perselingkuha
ekstramarital) bila pasanga
sedang hamil.
5. Mungkin perlu bantua
tambahan untuk mengata
masalah dasar, yang dap
berkembang selama kehamila
atau mungkin sudah ad
sebelumnya.
c. Pada Ibu Hamil Trimester Ketiga
1. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik pengaruh hormonal
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pengalaman, kesalahan
interpretasi informasi
3. hargadiri rendah berhubungan dengan kemampuan untuk menyelesaikan tugas
kehamilan / kelahiran anak
4. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan hipertensi, infeksi, penggunaan/
penyalahgunaan zat, perubahan sistem imun, profil darah abnormal, hipoksia jaringan, ketuban
pecah dini.
5. Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan pembesaran uterus,
peningkatan tekanan abdomen, fluktuasi aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerolus
6. Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat seksual,
ketidaknyamanan, atau merasa takut
7. Resiko tinggi dekompisasi curah jantung berhubungan dengan peningkatan
volume cairan/ perubahan aliran balik vena, perubahan permeabilitas kapiler
8. Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada tingkat aktifitas,
stres, psikologi, ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan.
9. Risiko tinggi cedera janin berhubungan dengan masalah kesehatan ibu,
pemajanan pada teratogen/ agen infeksi
10. Resiko tinggi koping individu/ keluarga tidak efektif berhubungan dengan
krisis situasi/ maturasi, kerentanan pribadi, persepsi tidak realistis, metoda koping yang tidak
adekuat, sistem pendukung yang tidak ada/ tidak adekuat
Diagnosa Keperawatan Antenatal Trisemester Ketiga
No. Diagnosa Tujuan intervensi Rasional
1. Ketidaknyamanan Setelah diberikan
1. Pantau
1. data dasar terbaru untuk
berhubungan asuhan keperawatan, terusketidaknyamanan merencanakan perawatan.
dengan perubahan klien merasa nyaman. klien dan metodeuntuk 2. penurunan kapasitas
fisik pengaruh mengatasinya pernapasan saat uterus
hormonal Criteria hasil: 2. Pantau satatus menekan diafragma,
· melakukan aktivitas pernapasan klien. mengakibatkan dispnea.
perawatan diri dengan 3. Perhatikan adanya 3. Lordosis dan regangan otot
tepat untuk mengurangi keluhan ketegangan disebabkan oleh pengaruh
ketidaknyamanan. pada punggung dan hormon (relaksin,
· melaporkan perubahan cara jalan. progesteron) pada sambungan
ketidaknyamanan dapat Anjurkan penggunaan pelvis dan perpindahan pusat
diminimalkan/ sepatu hak rendah, gravitasi sesuai dengan
dikontrol latihan pelvicrock, perbesaranuterus. Intervensi
mencari pertolongan girdle maternitas, multipel biasanya membantu
medis dengan tepat penggunaan kompres untuk menghilangkan
panas, sentuhan ketidaknyamanan.
terapeutik atau stimulasi4. menurunkan
saraf elektrikal ketidaknyamanan berkenaan
transkutan dengan tepat. dengan perubahan kadar
4. perhatikan adanya kalsium/ ketidakseimbangan
kram pada kaki. kalsium-fosfor atau karena
Anjurkan klien untuk tekanan dari pembesaran
meluruskan kaki dan uterus pada saraf yang
mengangkat telapak mensuplai ekstremitas bawah.
kaki bagian dalam
5. kontraksi ini dapat
keposisi dorsofleksi, menciptakan
menurunkan masukan ketidaknyamanan pada
susu, sering mengganti multigrafida pada trimester
posisi, dan menghindari kedua. Primigrafida biasanya
berdiri/ duduk lama. tidak mengalami
5. kaji ulangadanya/ ketidaknyamanan ini sampai
frekuensi kontraksi trimester akhir.
braxton Hick. Berikan 6. pembesaran uterus trimester
No. Diagnosa Tujuan intervensi Rasional
informasi mengenai ketiga menurunkan kapasitas
fisiologi aktifitas uterus. kandung kemih,
6. perhatikan keluhan mengakibatkan sering
aktifitas BAK dan berkemih.
tekanan pada kandung 7. peningkatan pemindahan
kemih. posisi uterus memperberat
7. kaji adanya konstipasi masalah eliminasi.
dan hemoroid. 8. masalah sering terjadi pada
8. kaji adanya pirosis trimester kedua dan dapat
(nyeri ulu hati). Tinjau berlanjut, khususnya bila diet
pembatasan diet. tidak dimodifikasi.
9. perhatikan adanya 9. saat kadar estrogen tinggi,
leukorea dan pruritus. sekresi kelenjar servikal
Anjurkan klien untuk menghasilkan media asam
sering mandi, yang mendorong proliferasi
menggunakan celana organisme.
dalam katun, pakaian 10. penambahan produk susu bila
longgar dan intoleransi dapat menjadi
menghindari duduk masalah. Jeli dapat
untuk waktu yang lama. menurunkan kadar fosfor dan
10. berikan suplemen memperbaiki ketidak
kalsium dengan tepat. seimbangan kalsium-fosfor
Anjurkan penggunaan
jel aluminium
hidroksida sesuai
kebutuhan.
2. Kurang Setelah mendapatkan 1. berikan informasi
1. pemahaman kenormalan
pengetahuan asuhan keperawatan, tentang perubahan fisik/ perubahan ini dapat
berhubungan klien mampu fisiologis normal menurunkan kecemasan dan
dengan kurang menambah berkenaan dengan membantu meningkatkan
pengalaman, pengetahuannya tentang trimester ketiga. penyesuaian aktifitas
kesalahan perubahan fisik/
2. berikan informasi perawatan diri.
interpretasi psikologis, persalinan tertulis/ verbal tentang
2. membantu klien untuk
informasi atau kelahiran. tanda-tanda awitan mengenali awitan persalinan,
No. Diagnosa Tujuan intervensi Rasional
Criteria hasil: persalinan. untuk menjamin tiba dirumah
· mendiskusikan 3. berikan informasi sakit tepat waktu, dan
perubahan fisik/ verbal/ tertulis tentang menangani persalinan/
psikologis berkenaan perawtan bayi dan kelahiran.
dengan persalinan/ pemberian makan. 3. membantu menyiapkan
kelahiran. 4. anjurkan keikutsertaan pengambilan peran baru,
· mengidentifikasi dalam kelas kelahiran memrlukan barang-barang
sumber-sumber yang anak dan melakukan tertentu untuk perabot,
tepat untuk orientasi rumah sakit pakaian, dan suplai.
mendapatkan informasi atau rumah bersalin. 4. menurunkan ansietas
tentang perawatan bayi. berkenaan dengan ketidak
· mengungkapkan tahuan; meningkatkan
kesiapan untuk mekanisme koping untuk
persalinan/ kelahiran persalinan/ kelahiran.
dan bayi
3. hargadiri rendah Setelah diberikan
1. perhatikan isyarat
1. Krisis trimester akhir ini
berhubungan asuhan keperawatan, verbal dan nonverbal dapat mengakibatkan klien
dengan kemampuan diharapkan klien dapat klien/ pasangan saat merasa cemas, ambivalen, dan
untuk meningkatkan harga diskusi tentang masalah- depresi akan tubuhnya dan
menyelesaikan dirinya. masalah perubahan efek-efek kehamilan pada
tugas kehamilan / Criteria hasil: tubuh dan harapan kemampuan/ aktifitasnya.
kelahiran anak. · mendiskusikan peran. 2. mimpi dan fantasi
reaksi-reaksi terhadap 2. diskusikan sifat atau berhubungan dengan
perubahan citra tubuh frekuensi mimpi-mimpi. pengalaman melahirkan,
dan impian-impian. 3. evaluasi adaptasi kemungkinan abnormalitas
· mencari model peran fisiologis klien/ bayi baru lahir, perubahan
positif dalam persiapan pasangan terhadap peran yang berat.
untuk menjadi orangtua kehamilan 3. tugas normal pada trimester
· mengungkapkan 4. berikan informasi ketiga berfokus pada
perasaan percaya diri kepada pasangan persiapan menjadi ibu/ ayah.
mengenal peran baru. mengenai kenormalan 4. memikirkan diri terus-
introspeksi, perubahan menerus dapat
alam perasaan, dan rasa membingungkan, tetapi hal ini
takut. memungkinkan klien untuk
No. Diagnosa Tujuan intervensi Rasional
5. berikan/ tinjau ulang menilai, beradaptasi, dan
informasi tentang meningkatkan kekuatan dari
perubahan fisik normal dalam diri yang diperlukan
pada trimester ketiga. untuk melahirkan anak,
menjadi orang tua, dan
perubahan peran. Mimpi/ rasa
takut terhadap persalinan
adalah normal.
5. pendidikan/ komunikasi
tentang bagaimana perubahan
tubuh normal dapat
mempengaruhi secara positif
sikap dan persepsi yang
memudahkan pemahaman dan
apresiasi terhadap kehamilan
pada kedua anggota pasangan.
4. Resiko tinggi cedera Setelah diberikan1. periksa/ evaluasi1. situasi potensial risiko
berhubungan asuhan keperawatan, faktor-faktor risiko yang tinggi sering menjadi masalah
dengan pasien diharapkan tidak ada sebelumnya/ baru, dan memerlukan intervensi
hipertensi,infeksi, mengalami cedera. nadi, dan bunyi jantung. segera, bila kebutuhan
penggunaan/ Criteria hasil: Periksa tanda-tanda sirkulasi dan metabolik paling
penyalahgunaan zat, · mengungkapkan hipertensi akibat besar.
perubahan sistem pemahaman tentang kehamilan. 2. infeksi vagina yang tidak
imun, profil darah faktor-faktor risiko
2. dapatkan kultur dapat diobati, menciptakan
abnormal, hipoksia individu yang potensial. vagina. Kaji terhadap ketidaknyamanan berat pada
jaringan, ketuban · bebas dari infeksi dan penyakit klien, dan risiko terhadap
pecah dini. komplikasi. hubungan seksual janin.
3. dapatkan Hb dan Ht 3. mendeteksi anemia dengan
pada gestasi minggu ke hipoksemia/ anoksia potensial
28. pastikan klien pada klien dan janin.
mentaati asupan zat besi 4. riwayat positif
dan vitamin pranatal meningkatkan kemungkinan
setiap hari. masalah serupa pada
4. berikan informasi kehamilan berikutnya.
No. Diagnosa Tujuan intervensi Rasional
tentang tanda-tanda
5. penggunaan/
awitan persalinan ; penyalahgunaan zat membuat
tinjau ulang riwayat klien berisiko terhadap
KPD/ persalinan paterm persalinan prematur dan janin
5. tentukan penggunaan sulit dilahirkan.
alkohol/ obat-obatan6. Adanya kedaruratan
lain obstetrik, dengan reduksi pada
6. kaji terhadap volume cairan dan penurunan
perdarahan vagina dan kapasitas vaskular diseminata.
tanda-tanda koagulasi
intra
vaskulardiseminata.
5. Gangguan eliminasi Setelah diberikan
1. Berikan informasi1. Membantu klien memahami
urin berhubungan asuhan keperawatan, tentang perubahan alasan fisiologis dari
dengan pembesaran klien mengerti tentang perkemihan sehubungan frekuensi berkemih dan
uterus, peningkatan perubahan pola dengan trimester ketiga. nokturia. Pembesaran uterus
tekanan abdomen, eliminasi urin. 2. Anjukan klien untuk trimester ketiga.
fluktuasi aliran melakukan posisi miring2. Meningkatkan perfusi ginjal.
darah ginjal dan laju Criteria hasil saat tidur. Perhatikan3. Posisi ini memungkinkan
filtrasi glomerolus.· Mengungkapkan keluhan-keluhan terjadinya sindrom vena kava
pemahaman tentang nokturia. dan menurunkan aliran vena.
kondisi. 3. Anjurkan klien untuk4. Mempertahankan tingkat
· Mengidentifikasi menghindari posisi cairan dan perfusi ginjal
cara-cara untuk tegak dalam waktu yang adekuat, yang mengurangi
mencegah stasis lama. natrium diet untuk
urinarius dan atau
4. Berikan informasi mempertahankan status
edema jaringan mengenai perlunya isotonik.
masukan cairan 6-85. Kehilangan/ pembatasan
gelas/ hari, penurunan natrium dapat sangat menekan
masukan 2-3 jam regulator renin-angiotensin-
sebelum beristirahat, aldosteron dari kadar cairan,
dan penggunaan garam, mengakibatkan dehidrasi/
makanan, dan produk hipovolemia berat.
mengandung natrium6. Dapat mengidentifikasi
No. Diagnosa Tujuan intervensi Rasional
dalam jumlah sedang. spasme glomerulus atau
5. Berikan informasi penurunan perfusi ginjal
mengenai bahaya berkenaan dengan hipertensi
menggunakan diuretik akibat kehamilan.
dan penghilangan
natrium dari diet.
6. Tes urin midstream
untuk memeriksa
albumin.
6. perubahan pola Setelah diberikan
1. Kaji ulang seksual,1. Penurunan minat pada
seksual asuhan keperawatan, cari perubahan pada aktivitas/ koitus seksual
berhubungan diharapkan pasien dapat trimester pertama dan sering terjadi pada trimester
dengan perubahan memahami perubahan kedua ketiga, karena perubahan/
hasrat seksual, pola seksualitas. 2. Kaji ulang persepsi ketidaknyamanan fisiologis.
ketidaknyamanan, Criteria hasil: pasangan terhadap2. Kemampuan pasangan
atau merasa takut. · Mendiskusikan hubungan seksual. untuk mengidentifikasikan/
masalah yang3. Anjurkan pasangan mengungkapkan/ menerima
berhubungan dengan untuk berdiskusi, perubahanseksual pada
isu-isu seksual pada tentang perasaan dan trimester pertama dapat
trimester ketiga. masalah yang mempengaruhi hubungan dan
· Mengekspresikan berhubungan dengan kemampuan mereka untuk
kepuasan bersama dengan perubahan pola mendukung satu sama lain
dengan dengan seksual. Berikan secara emosional.
hubungan seksual. informasi tentang
3. Komunakasi antar pasangan
kenormalan perubahan. adalah penting untuk
4. Berikan informasi pemecahan masalah yang
tentang metoda-metoda konstruksif.
alternatif untuk
4. Kebutuhan seksual dapat
mencapai kepuasan dipenuhi melalui masturbasi,
seksual dalam kemesraan, membelai, dan
pemenuhan kebutuhan sebagainya bila secara
keintiman/ kedekatan. bersamaan diinginkan atau
5. Anjurkan pilihan dapat diterima.
posisi untuk koitus 5. Pembesaran abdomen klien
No. Diagnosa Tujuan intervensi Rasional
selain dari posisi pria memerlukan perubahan posisi
diatas untuk kenyamanan dan
6. diskusikan keamanan.
pentingnya tidak meniup 6. Kematian ibu karena
udara ke dalam vagina embolisme udara telah
7. Anjurkan klien/ dijumpai.
pasangan untuk
7. Kesalahan pengertian dan
mengungkapkan rasa rasa takut bahwa koitus dapat
takut yang dapat mengakibatkan cedera janin,
menurunkan hasrat infeksi, dan timbulnya
untuk koitus. persalinan dapat juga
8. Instruksikan klien mempengaruhi hasrat seksual.
untuk mendiskusikan8. Instruksi khusus mungkin
keamanan koitus dalam ditemukan bila terdapat
minggu ke 6-ke 8 akhir riwayat komplikasi atau bila
dengnan komplikasi diantisipasi.
pemberiperawatannya.

7. Resiko Setelah diberikan1. Tinjau ulang 1. Retensi kelebihan cairan


tinggidekompisasi asuhan keperawatan, perubahan fisiologis dan permulaan respons stres
curah diharapkan klien normal. Identifikasi renin-angiotensin ii-
jantungberhubungan mampu mengontrol tanda/gejala yang aldosteron dapat
dengan peningkatan volume cairan. memerlukan evaluasi menyebabkan cairan
volume cairan/ Criteria hasil: medis atau intervensi meninggalkan kardiovaskuler,
perubahan aliran · Tekanan darah 2. Pantau frekuensi nadi mengakibatkan dehidrasi yang
balik vena, normal, bebas edema jantung secara negatif mempengaruhi
perubahan patologis. 3. Catat tanda-tanda curah jantung.
permeabilitas · Mengidentifikasi hipertensi akibat2. Saat frekuensi jantung
kapiler. adanya tanda-tanda kehamilan: edema istirahat meningkat secara
abnormal yang umum, albuminuria 2+, normal sebanyak 15 pdm
memerlukan evaluasi dan hipertensi dengan untuk memudahkan sirkulasi
alnjut. peningkatan sistolik tambahan volume cairan.
lebih besar dari 30 mm 3. Membedakan antara edema
hg atau sistolik lebih fisiologis normal dan
No. Diagnosa Tujuan intervensi Rasional
besar dari 30 mm hg potensial.
atau diastolik > dari 15
4. Posisi supine/rekumben dan
mm hg posisi tegak lama sangat
4. Anjurkan perubahan menurunkan aliran balik vena
posisi yang sering dan curah jantung pada
trimester tiga, secara negatif
mempengaruhi aliran pada
uterus dan ginjal. Posisi sim/
semifowler miring
mengoptimalkan perfusi
plasenta/ ginjal

8. Gangguan pola tidur Setelah diberikan


1. Tinjau ulang 1. Membantumengidentifikasi
berhubungan asuhan kebutuhan perubahan kebutuhan untuk menetapkan
dengan perubahan keperawata,diharapkan tidur normal berkenaan pola tidur yang berbeda.
pada tingkat pasien tidak mengalami dengan kehamilan. 2. Peningkatan retensi cairan,
aktifitas, stres, gangguan pola tidur. Tentukan pola tidur saat penambzahan berat badan,
psikologi, Criteria hasil: ini dan pertumbuhan janin,
ketidakmampuan · Melaporkan 2. Evaluasi tingkat semua memperberat perasaan
untuk perbaikan kelelahan. lelah, khususnya pada
mempertahankan tidur/istirahat. 3. Kaji terhadap kejadian multipara.
kenyamanan. · melaporkan insomnia dan respons 3. Ansietas yang berlebihan,
peningkatan rasa klien terhadap kegembiraan,
sejahtera dan perasaan penurunan tidur. ketidaknyamanan fisik,
segar Anjurkan alat bantu nokturia, dan aktifitas janin
untuk tidur, seperti dapat mempersulit tidur.
teknik relaksasi,
4. Pada posisi rekumben,
membaca, mandi air pembesaran uterusserta organ
hangat,dan penurunan abdomen menekan diafragma,
aktifitas sebelum sehingga membatasi ekspansi
istirahat paru. Penggunaan posisi
4. Perhatikan keuslitan semifowler memugnkinkan
bernafas karena posisi. diafragma menurun,
Anjurkan tidur pada membantu
No. Diagnosa Tujuan intervensi Rasional
posisi semi fowler mengembangkanekspansi
5. Dapatkan sel darah paru optimal.
merah (sdm) dan kadar 5. Anemia dan penurunan
hb kadar hb/sdm, mengakibatkan
6. Rujuk klien untuk penurunan oksigenasi jaringan
konseling bila serta mempengaruhi perasaan
kekurangan letih berlebihan.
tidur/kelelahan 6. Mungkin perlu bagi klien
mempengaruhi aktifitas menghadapi perubahan siklus
kehidupan sehari-hari tidur-terjaga, mengidentifikasi
prioritas yang tepat dan
memodifikasi komitmen.
9. Risiko tinggi cedera Setelah diberikan1. Lanjutkan pengkajian 1. Perubahan pada nutrisi ibu
janin berhubungan asuhan keperawata, berkelanjutan tentang dapat menurunkan cadangan
dengan masalah diharapkan dapat nutrisi ibu zat besi pada janin,
kesehatan ibu, menjaga kesehatan ibu 2. Hindari penggunaan membatasi cadangan lemak,
pemajanan pada dan janin dan dapat tembakau. memperlambat perkembangan
teratogen/ agen menghindari resiko3. Berikan informasi neurologis pada neonatus/
infeksi. cedera. tentang resiko terapi anak, dan menurunkan
Kriteri hasil: obat. cadangan protein untuk
· Mengidentifikasi4. Pantau profil biofisik pertumbuhan otak, sehingga
faktor-faktor risiko jan menurunkan lingkar kepala
individu. pada keturunan.
· Mengubah gaya 2. Dapat menghambat
hidup/ perilaku yang penebalan berat badan ibu,
menurunkan resiko menurunkan pertumbuhan
intra uterus/ plasenta, dan
mengakibatkan skor apgar
rendah saat kelahiran.
3. Pada trimester ketiga,
sulfonamid meningkatkan
risiko hiperbilirubinemia
dengan mempengaruhi ikatan
albumin-bilirubin. Tetrasiklin
No. Diagnosa Tujuan intervensi Rasional
menyebabkan pewarnaan
pada pelapisan desisua gigi
dan menghambat
pertumbuhan tulang pada bayi
prematur. Streptomisin
mengakibatkan kerusakan
pada saraf pendengaran serta
kemungkinan kehilangan
kehilangan pendengaran.
4. Tentukan kesejahteraan
uteroplasenta/ janin dan klien
berisiko terkena sepsis
10. Resiko tinggi Setelah diberikan1. Kaji persiapan
1. Keterlibatan pada kelas
koping individu/ asuhan keperawatan, persalinan, kelahiran, kelahiran bayi dan keahlian
keluarga tidak diharapkan klien dan kedatangan bayi tentang peralatan dan bahan
efektif berhubungan mendapatkan kopign baru lahir dalam perawatan dapat
dengan krisis individu yang efektif. 2. Tentukan persepsi menunjukkan kesiapan secara
situasi/ maturasi, Criteria hasil: klien/ pasangan terhadap psikologis. Kurangnya
kerentanan pribadi, · Mendiskusikan janin sebagai kesatuan persiapan dapat didasarkan
persepsi tidak reaksi emosional pada yang terpisah pada keyakinan budaya, atau
realistis, metoda trimester tiga. 3. Tentukan bagaimana dapat menandkan masalah
koping yang tidak · Menyiapkan manusia mengetahui keuangan atau psikologis.
adekuat sistem kelahiran bayi, sesuai kehamilan saat
2. Persepsi ini menandakan
pendukung yang dengan keyakinan persalinan dan kelahiran pelengkapan tugas-tugas
tidak ada/ tidak budaya melalui mendekat. psikologis dari kehamilan.
adekuat. pendidikan/ keahlian. 4. Perhatikan kehilangan
3. Seorang dengan tingkat
· Mengidentifikasi dari kehamilan ketergantungan yang tinggi
model peran yang tepat. sebelumnya, faktor- dapat mengalami kesulitan
· Menggambarkan faktor genetik, atau memenuhi peningkatan
karakteristik riwayat lahir mati, dan kebutuhan ketergantunagnm
kepribadian tentang diskusikan makna klien sehingga dapat
janin kejadian tersebut kepada menciptakan konflik. Selain
pasien/klien. itu, koping negatif
5. Evaluasi sistem dimanifestasikan sebagai
No. Diagnosa Tujuan intervensi Rasional
pendukung yang tesedia akibat kurangnya persiapan
pada klien/ pasangan. persalinan dan atau pada bayi
baru lahir.
4. Pasangan risiko tinggi
mungkin lebih memilih untuk
tidak membuat persiapan
dengan baik sebagai cara
perlindungan bagi mereka
sendiri dari kemungkinan
kehilangn/ cedera apabila
janin tidak hidup.
5. Ketersediaan keluarga dan
teman dapat membantu klien/
pasangan untuk mengatasi
tugas-tugas yang datang
karena persalinan dan
kelahiran.
DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka


Doenges, Marilynn dan Moorhouse, Mary . 2001 . Rencana Perawatan Maternal / Bayi
Pedoman untuk Perencanaan Perawatan Klien . Jakarta : EGC
Mansjoer, Arif dkk . 2000 . Kapita Selekta kedokteran Jilid I Edisi Ketiga . Jakarta : Media
Aesculapius
Saifudin, Abdul dan Rochimhadi Trijatmo . 2007 . Ilmu Kandungan . Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawiroharjo

Вам также может понравиться