Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
oleh
Kelompok 2
oleh
Lisfa Dayani 142310101001
Yessi Anggun Perdana 142310101023
Niken Oktaviani 142310101056
Tahap PraInteraksi
Tahap prainteraksi adalah tahap yang dimulai sebelum kontak pertama
dengan klien. Perawat mengeksplorasikan perasaan, fantasi dan
ketakutannya, sehingga kesadaran dan kesiapan perawat untuk melakukan
hubungan dengan pasien dapat dipertanggung jawabkan. Tugas perawat
dalam tahap ini adalah :
1. Mengumpulkan data dari klien
2. Merencanakan pertemuan awal dengan klien
Tahap Orientasi
1. Memberi salam terapeutik : salam dari terapis
2. Evaluasi/validasi : menanyakan perasaan dan kesiapan klien saat ini
3. Kontrak :
a. Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu untuk mengetahui dan
mengidentifikasi tingkat berduka pada klien
b. Menjelaskan prossedur kegiatan dan lamanya kegiatan tersebut
dilakukan
4. Berikan kesempatan klien bertanya.
Tahap Kerja
1. Menjelaskan cara pengisian Inventory Complicated Grief (ICG) pada
klien
2. Perawat memberikan Inventory Complicated Grief (ICG) kepada
klien dan meminta klien untuk menjawabnya. Berikut daftar
indikator yang terdapat di dalam alat ukur Inventory Complicated
Grief (ICG) :
No Indikator Tidak Langka Kadang Sering Selalu
pernah
(0) (1) (2) (3) (4)
1 Saya memikirkan
orang ini
sedemikian rupa
sehingga sulit bagi
saya untuk
melakukan hal-hal
yang biasanya
saya lakukan
2 Kenangan orang
yang mati
membuat saya
kesal
3 Saya merasa tidak
dapat menerima
kematian orang
yang meninggal
4 Saya merasakan
kerinduan diri
saya terhadap
orang yang
meninggal
5 Saya merasa
tertarik dengan
tempat dan hal-hal
yang berhubungan
dengan orang
yang meninggal
6 Saya tidak dapat
menahan amarah
atas kematiannya
7 Saya merasa tidak
percaya atas apa
yang terjadi
8 Saya merasa
tertegun atau
bingung atas apa
yang terjadi
9 Sejak dia
meninggal, sulit
bagi saya untuk
mempercayai
orang lain
10 Sejak dia
meninggal, saya
merasa kehilangan
kemampuan untuk
peduli pada orang
lain atau saya
merasa jauh dari
orang yang saya
sayangi
11 Saya memiliki
rasa sakit di
daerah yang sama
di tubuh saya atau
memiliki beberapa
gejala yang sama
dengan orang
yang meninggal
12 Saya pergi keluar
untuk
menghindari
mengingat orang
yang meninggal
13 Saya merasa hidup
itu kosong tanpa
orang yang
meninggal
14 Saya mendengar
suara orang yang
meninggal
berbicara dengan
saya
15 Saya melihat
orang yang
meninggal berdiri
di hadapan saya
16 Saya merasa
seperti tidak adil
bahwa saya harus
hidup saat orang
ini meninggal
17 Saya merasa pahit
atas kematian
orang ini
18 Saya merasa iri
pada orang lain
yang belum
kehilangan
seseorang
19 Saya merasa
kesepian dan
punya banyak
waktu sejak dia
meninggal
3. Catat hasil pengkajian atau jawaban pada form ICG (setiap indicator
pada form terdapat 5 pilihan jawaban yaitu tidak pernah, langka,
kadang, sering dan selalu)
4. Menjelaskan atau mengklarifikasi kembali jika klien tidak mengerti
dengan pernyataan daro form Inventory Complicated Grief (ICG)
5. Menginformasikan kepada klien bahwa pengisisan form Inventory
Complicated Grief (ICG) telah selesai
Tahap Terminasi
1. Evaluasi hasil kegiatan
2. Berikan umpan balik positif
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
7. HASIl :
Penilaian item terdiri dari 5 skala dari 0 sampai 4, sebagai berikut :
0 = tidak pernah
1 = langka
2 = terkadang
3 = sering
4 = selalu
Apabila skornya lebih dari 25 maka klien tersebut mengalami duka yang
mendalam (complicated grief)
8. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
- Identifikasi orang terdekat yang meninggalkan klien
9 Referensi :
Masaya Ito, et all. Brief Measure for Screening Complicated Grief:
Reliability and Discriminant Validity. Plos One. Vol 07 No 02.
Han, DH, et al. Korean Version of Inventory Of Complicated Grief
Psychometric Properties in Korean Adolescents. Journal of Korean
Medical Science. 2016 (31) : 114-119
N. Kentish-Barnes Et Al. 2015. Complicated Grief After Death Of A
Relative In The Intensive Care Unit. Critical Care. Serial online :
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25614168
C. Carmassi et al. 2014. Validation of the Italian version Inventory of
Complicated Grief (ICG): A study comparing CG patients versus
bipolar disorder, PTSD and healthy controls. Comprehensive
Psychiatry xx (2014) xxx–xxx. Serial online :
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24721191
Bui et al. 2015. The Structured Clinical Interview For Complicated Grief:
Reliability, Validity, And Exploratory Factor Analysis. Depression
And Anxiety. 32:485–492.
10 Pengesahan Pembimbing :
Interpretasi : Apabila skornya lebih dari 25, maka klien mengalami duka yang
mendalam (Complicated Grief)
Critical Review Form
Quantitative Studies
H-Index di ScimagoJr 88
OUTCOMES:
Jelaskan dari frekuensi dari pengukuran outcome (i.e., pre, post, follow-up):
Quantitative Studies
REFERENCE:
Han, DH, et al. Korean Version of Inventory Of Complicated Grief
Psychometric Properties in Korean Adolescents. Journal of Korean Medical
Science. 2016 (31) : 114-119
H-Index di ScimagoJr 50
OUTCOMES:
Jelaskan dari frekuensi dari pengukuran outcome (i.e., pre, post, follow-up):
Apakah drop-out If yes, why did they drop out? How were drop-out
dituliskan? participants included in the statistical analysis?
___ Yes
_√_ No
-
Quantitative Studies
Discriminant Validity.
REFERENCE:
Ito M, Nakajima S, Fujisawa D, Miyashita M, Kim Y, et al. (2012) Brief Measure
for Screening Complicated Grief: Reliability and Discriminant Validity. PLoS
ONE 7(2): e31209. doi:10.1371/journal.pone.0031209.
http://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0031209
OUTCOMES:
Jelaskan dari frekuensi dari pengukuran outcome (i.e., pre, post, follow-up):
H-Index di ScimagoJr 98
OUTCOMES:
Jelaskan dari frekuensi dari pengukuran outcome (i.e., pre, post, follow-up):
Quantitative Studies
REFERENCE:
OUTCOMES:
Jelaskan dari frekuensi dari pengukuran outcome (i.e., pre, post, follow-up):