Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Sindroma Mata Kering (Dry Eye Syndrome) ialah suatu gangguan pada permukaan mata yang
ditandai dengan ketidakstabilan produksi dan fungsi dari lapisan air mata. Angka kejadian
Sindroma Mata Kering ini lebih banyak pada wanita dan cenderung meningkat sesuai dengan
peningkatan usia.
Peningkatan angka terjadinya Sindroma Mata Kering ini ialah disebabkan oleh adanya
peningkatan angka harapan hidup dari populasi, peningkatan polusi, penggunaan obat-obatan
tertentu seperti obat alergi dan obat hipertensi, peningkatan pengguna lensa kontak dan
peningkatan penggunaan komputer. Sindroma Mata Kering dapat pula terjadi berkaitan dengan
penyakit sendi (arthritis), yaitu penyakit Sjogren, yang ditandai dengan mata kering, mulut kering
dan radang sendi.
Kelopak mata adalah bagian mata yang sangat penting. Kelopak mata melindungi kornea
dan berfungsi dalam pendisribusian dan eliminasi air mata. Penutupan kelopak mata berguna untuk
menyalurkan air mata ke seluruh permukaan mata dan memompa air mata melalui punctum
lakrimalis.
Kelainan yang didapat pada kelopak mata bermacam-macam, mulai dari yang jinak sampai
keganasan, proses inflamasi, infeksi mau pun masalah struktur seperti ektropion, entropion,
lagoptalmus dan blepharoptosis. Untungnya, kebanyakan dari kelainan kelopak mata tidak
mengancam jiwa atau pun mengancam penglihatan.
Sindroma mata kering ditandai oleh adanya rasa iritasi, berpasir, panas, pedih, dan rasa
lengket terutama pada saat bangun pada pagi hari, kadang timbul rasa gatal dan penglihatan yang
kabur. Gejala-gejala ini dirasakan lebih buruk pada saat berada pada kondisi lingkungan yang
berangin, pada ruangan ber-AC, atau setelah membaca /bekerja dengan komputer dalam jangka
waktu yang lama.Pada Sindroma Mata Kering yang perlu dilakukan adalah mengetahui
penyebabnya. Dokter mata akan menegakkan diagnosa dengan melakukan beberapa pemeriksaan
untuk mengukur produksi air mata dan menentukan jenis lapisan air mata yang berkurang
produksinya.
BAB II
LAPORAN KASUS
Anamnesis
Identifikasi Nama : Ny. D
Umur : 23 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Mendalo
Tanggal berobat : 14 September 2018
Keluhan utama Penglihatan mata kiri nyeri sejak ± 1 minggu yang lalu.
Anamnesa khusus Pasien datang ke poli Mata RSUD Raden Mattaher Jambi
dengan keluhan mata kiri terasa nyeri. Keluhan nyeri
dirasakan sejak 1 minggu yang lalu, keluhan dirasakan
berangsur angsur semakin lama semakin hebat sehingga
mengganggu aktivitas sehari-hari, keluhan pasien dirasakan
terus menerus namun berkurang bila mata ditutup dan
semakin perih apabila terkena angin atau debu terutama saat
mengendarai motor. Selain itu Pasien juga mengeluh mata
kirinya kering, gatal dan mengganjal.
Pasien tidak mengalami gangguan penglihatan dan tidak
diduhului trauma. Pasien juga mengaku tidak mengeluarkan
kotoran mata yang banyak. Untuk keluhan ini pasien hanya
menggunakan air mata buatan, namun keluhan hanya
sedikit berkurang dan tetap mengganggu aktivitas sehari-
hari.
Riwayat penyakit Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa
dahulu sebelumnya. Riw. sakit mata lainnya hngga berobat (-);
Riw. ggn pengelihatan sejak lahir/kecil (-); Riw. trauma pd
mata (-); Riw. penggunaan kacamata (-); Riw. penggunaan
tetes mata jangka panjang (-); Riw. konsumsi obat-obatan
jangka panjang (-); Riw DM (-); Riw. HT (-); Riw. rawat
inap (-)
Riwayat penyakit Riw. keluhan serupa di keluarga (-)
keluarga Riw. penyakit mata lainnya di keluarga (-)
Riwayat DMT2 (-)
Riw. hipertensi (-)
Riw. alergi (-)
Riw. keganasan (-)
Riwayat gizi IMT: 48/(1,58)2 = 19.27 (normal)
Kebiasaan & Sosial Keadaan ekonomi pasien menengah. Pasien adalah seorang
ekonomi mahasiswa, sehari-hari pasien pergi ke tempat kuliah
mengendarai motor tanpa menggunakan masker & helm.
Aktivitas harian di luar ruangan. Pasien sering mengucek
mata jika gatal. Kebiasaan cuci tangan pasien kurang baik.
Konsumsi obat-obatan (-); konsumsi jamu-jamuan (-).
Konsumsi rokok (-) Konsumsi alkohol (-).
Penyakit Sistemik
Traktus respiratorius Tidak ada keluhan
Tractus digestivus Tidak ada keluhan
Kardiovaskuler Tidak ada keluhan
Endokrin Tidak ada keluhan
Neurologi Tidak ada keluhan
Kulit Tidak ada keluhan
Tidak ada keluhan
THT
Tidak ada keluhan
Gigi dan mulut
Tidak ada keluhan
Lain-lain
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Visus dan Refraksi
OD OS
Visus : 6/6 Visus : 6/6
Muscle Balance
Kedudukan bola mata Ortoforia Ortoforia
Pemeriksaan OD OS
Eksternal
Pemeriksaan Umum
Tinggi badan 158 cm
Berat badan 46 kg
Tekanan darah 120/80 mmHg
Nadi 88 kali/menit
Suhu 36,80C
Pernapasan 18 kali/menit
Kerdiovaskuler BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Traktus gastrointestinal Bising usus (+)
Paru-paru Vesicular (+/+), wheezing (-/-), rhonki (-/-)
Neurologi Tidak dilakukan
Diagnosis
Pingekulitis Ocular Sinistra + dry eyes syndrom
Diagnosis Diferensial
Pingekulitis Ocular Sinistra
Pterigium Ocular Sinistra
Pseudopterigium Ocular Sinistra
Episkelritis Ocular Sinistra
Anjuran pemeriksaan
Persiapan pre op : Darah rutin, GDS, CT BT.
Tatalaksana
Non Farmakologi
Edukasi
Menjelaskan mengenai penyakit pingeukilitis pada pasien
Menjaga personal hygiene
Konsumsi obat sesuai anjuran dokter
Jika keluhan memberat tidak membaik setelah obat habis, segera ke
dokter
Menggunakan pelindung mata
Merujuk pasien ke spesialis mata jika keluhan tidak membaik
Farmakologi :
Artificial Tears eyedrops 4x2 gtt OS
Gentamisin eyedrops 4x2 gtt OS
Ibuprofen Tab 400 mg 3x1 tab prn PO
Prognosis
Oculi Dextra et Sinistra
Quo ad vitam: Dubia ad bonam
Quo ad functionam: Dubia ad bonam
Quo ad sanationam: Dubia ad bonam