Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DI INDONESIA
Energi merupakan sesuatu yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia saat ini.
Energi mempunyai peranan penting dalam kehidupan sosial, ekonomi dan lingkungan. Energi
adalah kemampuan melakukan kerja. Disebut demikian karena setiap kerja yang dilakukan sekecil
apapun dan sesering apapun tetap membutuhkan energi. Menurut KBBI energi didefiniskan
sebagai daya atau kekuatan yang diperlukan untuk melakukan berbagai proses kegiatan. Energi
merupakan bagian dari suatu benda tetapi tidak terikat pada benda tersebut. Energi bersifat
fleksible artinya dapat berpindah dan berubah
Saat ini, sebagian besar energi yang digunakan di Indonesia berasal dari pembakaran energi
fosil yang menyebabkan polusi gas rumah kaca dan mengakibatkan pemanasan global, perubahan
iklim dan kerusakan lingkungan hidup.
Semua pertumbuhan ini tentunya disertai dengan meningkatnya kebutuhan energi akibat
bertambahnya jumlah rumah, beragam bangunan komersial serta industri. Terdapat empat sektor
utama pengguna energi, yaitu sektor rumah tangga, komersial, industri dan transportasi. Sampai
saat ini, sumber energi yang digunakan sebagian besar masih berasal dari fosil, yaitu minyak
bumi sebesar 46,9%, batu bara sebanyak 26,4% dan gas alam sebesar 21,9%. Sementara tenaga air
(hidro) dan energi terbarukan lainnya hanya sekitar 4,8% dari total sumber daya energi yang
termanfaatkan.
Pengertian
Menurut Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi, definisi
konservasi energi adalah upaya sistematis, terencana, dan terpadu guna melestarikan sumber
daya energi dalam negeri serta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya.
Pelaksanaan konservasi energi mencakup seluruh aspek dalam pengelolaan energi yaitu:
Penyediaan Energi
Pengusahaan Energi
Pemanfaatan Energi
Konservasi Sumber Daya Energi
Efisiensi merupakan salah satu langkah dalam pelaksanaan konservasi energi. Efisiensi
energi adalah istilah umum yang mengacu pada penggunaan energi lebih sedikit untuk
menghasilkan jumlah layanan atau output berguna yang sama. Di masyarakat umum kadang kala
efisiensi energi diartikan juga sebagai penghematan energi.
Efisiensi energi membantu mengurangi penggunaan energi fosil seperti batu bara, minyak
bumi dan gas bumi yang selama ini peranannya sangat dominan. Energi fosil, yang merupakan
jenis energi tidak terbarukan, suatu saat akan habis jika terus dieksploitasi. Dengan menghemat
penggunaan energi fosil, pemerintah dapat menyimpannya sebagai cadangan dalam rangka
menjaga ketahanan energi nasional.
Saat ini subsidi pemerintah untuk energi fosil mencapai Rp 98,96 triliun rupiah (Tahun
2009). Jika kita berhasil menggunakan energi secara efisien, maka subsidi pemerintah untuk
energi fosil dapat dikurangi dan dialokasikan untuk upaya konservasi energi lainnya seperti
investasi pengembangan sumber energi terbarukan dan pengembangan teknologi efisien energi.
Menggunakan energi secara efisien berdampak langsung pada pengurangan biaya yang
dikeluarkan oleh pengguna energi. Industri barang dan jasa menjadi lebih produktif dan
kompetitif jika biaya pemakaian energi dapat ditekan. Pada sektor rumah tangga, penghematan
energi juga mengurangi biaya pemakaian listrik suatu rumah tangga. Dana tersebut dapat
dialokasikan untuk hal-hal lain seperti biaya keperluan sehari-hari, uang bulanan sekolah serta
biaya kesehatan.
Pada dasarnya efisiensi energi mencakup 3 aspek yakni efisiensi di rumah tangga,
gedung, dan industri.
Efisiensi pada sektor industri difokuskan pada dua langkah utama, yaitu:
Karena motor digunakan konstan tanpa henti, maka sedikit saja perbaikan dalam
efisiensinya akan sangat berpengaruh dalam efisiensi energi dan dapat membawa banyak
keuntungan bagi industri melalui penghematan biaya.
Efisiensi peralatan industri juga dapat ditingkatkan melalui proses kontrol yang baik. Peralatan
yang rusak, haus atau bocor selain tidak aman bagi karyawan industri juga sangat boros energi.
Alat-alat seperti pompa dan kompresor akan lebih efisien jika pemeliharaan dilakukan secara
teratur.
Manajemen Energi
Industri dapat menerapkan manajemen energi untuk mengatur dan mengawasi jumlah
energi yang dikonsumsi. Adapun langkah yang dapat dilakukan adalah dengan melaksanakan
audit energi secara berkala dan melaksanakan rekomendasi hasil audit energi. Audit energi
dilaksanakan untuk mengidentifikasi peluang penghematan energi serta memberikan
rekomendasi bagaimana mengelola penggunaan energi agar lebih efisien.