Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
JUDUL LAPORAN
PEMBUATAN WINE DARI BUAH ANGGUR HIJAU
II. HARI, TANGGAL PRAKTIKUM
SENIN, 05 MARET 2018
III. TUJUAN PRAKTIKUM
A. TUJUAN UMUM
Mampu membuat produk fermentasi minuman wine dari buah anggur hijau.
B. TUJUAN KHUSUS
IV. PRINSIP
Dalam proses pembuatan anggur (wine) terjadi proses pemecahan gula menjadi alkohol
dan CO2 akibat dari aktifitas enzim yang dihasilkan oleh sel khamir.
V. DASAR TEORI
Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu.
Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang
sudah dikenal sejak abad ke-9.Bioteknologi dengan menggunakan mikroorganisme dapat
menghasilkan makanan dan minuman karena dapat tumbuh dengan cepat, mengandung protein
yang cukup tinggi dan dapat menggunakan produk-produk sisa sebagai substratnya misalnya
dari limbah dapat menghasilkan produk yang tidak toksik dan reaksi biokimianya dapat
dikontrol oleh enzim organisme itu sendiri (Umrah, 2012).
Wine adalah minuman yang sejarahnya bisa ditarik sampai sekitar tahun 6000SM. Berasal
dari daerah Mesopotamia,wine kemudian menyebar ke berbagai bagian dunia. Dahulu
kalawine dihasilkan secara tidak sengaja. Pada suatu hari seorang wanita Mesopotamia
mengumpulkan anggur yang dipetiknya dari ladang lalu disimpan dalam sebuah tong besar.
Buah anggur yang berada di bagian bawah tong pecah karena tergencet buah anggur di atasnya
dan menghasilkan jus anggur yang menggenang di bawah wadah. Jus anggur ini kemudian
tercampur dengan ragi alami yang biasanya menempel pada kulit buah anggur dan memicu
terjadinya proses fermentasi alami. Setelah itu terjadilah wine seperti yang kita kenal
(Handoyo, 2007).
Proses fermentasi sering diartikan sebagai proses pemecahan karbohidrat dan asam amino
secara anaerobik, yaitu tanpa memerlukan oksigen. Fermentasi secara umum berkenaan dengan
reaksi biokimia, aktivitas mikroorganisme dan enzimnya. Pola fermentasi mikrobia
mempunyai kisaran luas dalam aplikasi industri, seperti produksi bir, anggur, produk susu,
monosodium glutamat dan asam-asam organik lainnya. Proses fermentasi membawa dampak
pengawetan bahan pangan disamping peningkatan mutu (Lim, 1998).
Secara biokimia, fermentasi didefinisikan sebagai suatu yang berhubungan dengan
pembangkitan energi dengan proses katabolisme senyawa-senyawa organik, yang berfungsi
sebagai donor elektron dan terminal elektron acceptor. Senyawa organik terebut diubah oleh
reaksi-reaksi dengan katalis enzim menjadi bentuk lain (Riadi, 2007).
Organisme pemfermentasi bahan makanan yang paling penting adalah bakteri pembentuk
asam laktat, bakteri pembentuk asam asetat dan beberapa jenis khamir penghasil alkohol.
Mikroorganisme yang mengakibatkan perubahan-perubahan itu dapat merupakan flora normal
pada bahan yang akan difermentasikan atau dapat ditambahkan sebagai biakan pemula.
Fermentasi bahan pangan terjadi sebagai hasil kegiatan beberapa jenis mikroorganisme
diantara beribu-ribu jenis bakteri, khamir dan kapang yang telah dikenal. Mikroorganisme yang
memfermentasikan bahan pangan untuk menghasilkan perubahab yang diinginkan dibedakan
dari mikroorganisme-mikroorganisme yang menyebabkan kerusakan dan penyakit yang
ditularkan melalui makanan. Beberapa mikroorganisme yang bersifat menguntungkan
diantaranya dapat menghasilkan produk-produk makanan, disamping itu mikroorganisme
dapat pula menjadi makanan tambahan untuk hewan dan manusia (Pelczar & Chan, 1986).
Untuk hidup semua organisme membutuhkan sumber energi yang diperoleh dari
metabolisme bahan pangan dimana organisme berada di dalamnya. Bahan baku energi yang
paling banyak digunakan diantara mikroorganime adalah glukosa. Dengan adanya oksigen,
beberapa mikroorganisme mencerna glukosa dan menghasilkan air, karbondioksida dan
sejumlah besar energi yang digunakan untuk tumbuh di alkohol tersebut. Pertumbuhan yang
terjadi tanpa adanya oksigen dikenal sebagai fermentasi (Buckle, 1987).
Biasanya dalam proses fermentasi alkohol di gunakan khamir murni dari
strain Sacharomyces cereviciae. Strain dariSacharomyces ellipsoids juga sering di gunakan.
Khamir ini dapat mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2. Umumnya fermentasi dapat
memberikan hasil yang memuaskan bila khamir yang di gunakan berasal dari ragi roti. Dalam
kenyataannya banyak proses fermentasi langsung menggunakan ragi roti yang langsung di
masukkan dalam fermentor walaupun hal ini sebenarnya tidak di benarkan untuk di lakukan.
Hal ini karena tidak semua khamir dapat menghasilkan alkohol yang secara kuantitatif stabil
sehingga sebelum operasionalisasi proses perlu di lakukan seleksi atas strain-strain khamir
(Hidayat, 2006).
Mikroorganisme industri merupakan organisme yang dipilih secara hati-hati sehingga
dapat membuat satu atau banyak produk khusus. Bahkan jika mikroorganisme industri
merupakan salah satu yang sudah diisolasi dengan teknik tradisional, mikroorganisme tersebut
menjadi organisme yang sangat termodifikasi sebelum memasuki industri berskala besar.
Sebagian besar mikroorganisme industri merupakan spesialis metabolik yang secara spesifik
mampu menghasilkan metabolit tertentu dalam jumlah yang sangat besar pula. Untuk mencapai
spesialisasi metabolik tinggi tersebut, strain industri diubah secara genetika melalui mutasi dan
rekombinasi (Kusnadi, 2003).
Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etil alkohol dan dapat
mengandung zat lain dalam kadar tertentu yang tidak membahayakan kesehatan. Jenis
minuman beralkohol antara lain : Anggut (wine), bir dan minuman keras. Anggur (wine)
merupakan minuman hasil fermenasi perasan buah anggur yang dilakukan oleh sel khamir pada
proses fermentasi gula yang terdapat di dalam perasan buah anggur akan dirombak oleh sel
khamir menjadi alkohol dan CO2 (Sa’id 1987).
BAHAN
1. Anggur hijau
2. Stater yang telah disiapkan sebelumnya
3. Gula
MEDIA
1. Yeast (Saccharomyces cerevisiae)
INKUBASI ± 2 MINGGU
= 25,64%
X. PEMBAHASAN
Wine ialah minuman beralkohol yang biasanya terbuat dari jus anggur menggunakan
ragi / khamir / yeast dimana terjadi reaksi biokimia oleh yeast. Yeast tersebut mengkonsumsi
kandungan gula anggur dan mengubah menjadi alkohol.
Pembuatan wine dari fermentasi anggur merah ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:
pemilihan kualitas anggur untuk bahan baku wine, perlakuan terhadap anggur sebelum
dihancurkan, penghancuran anggur, pasteurisasi jus anggur, fermentasi alkohol, penuaan
(ageing), filtrasi.
Buah Anggur Segar
Sortasi
Persiapan Blending
Blending
Fermentasi Alkohol
Penuaan
Filtrasi
Ampas
Wine
XI. KESIMPULAN
1. Dalam pembuatan wine yang pertama dilakukan adalah pembuatan stater yang
bertujuan untuk mempercepat laju reaksi dari fermentasi dam memperkecil
kemungkinan kegagalan dari pembuatan wine
2. Uji refraktometri menunjukkan hasil kadar gula yakni 16%
3. Uji organoleptik dari wine diketahui bahwa warna yang dihasilkan adalah putih keruh
dengan aroma khas alcohol yang kuat dan rasa asam beralkohol dengan sedikit rasa
pahit
4. Dari 1550 gram anggur yang digunakan menghasilkan wine sebanyak 1000 ml dengan
rendemen 25,64%
DAFTAR PUSTAKA
Diposting oleh Sonny Hutomo pada 16 Mei 2017 yang diakses melalui
https://www.scribd.com/document/348495438/Laporan-Praktikum-Pembuatan-Wine
Diposting oleh Maria Zega yang diakses melalui
https://www.academia.edu/24931947/Fermentasi_Anggur
Diposting oleh R Cahyaningsih tahu 2014 yang diakses melalui
http://eprints.ums.ac.id/31253/4/BAB_II.pdf
Denpasar, 23 Maret 2018
Penanggung Jawab
LAMPIRAN FOTO
PROSES PASTEURISASI
PROSES PEMISAHAN
DGN PUTIH TELUR