Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PEMBAHASAN
A. EKSTERNALITAS
Pasar biasanya merupakan cara yang baik untuk mengatur aktivitas ekonomi. Tidak adanya
kegagalan dalam pengelolaan pasar mengakibatkan hasil pasar yang efisien sehingga dapat
memaksimalkan keuntungan
Salah satu kegagalan dalam pasar atau perusahaan adalah eksternalitas. Eksternalitas muncul
ketika seseorang atau perusahaan mengambil tindakan yang mempunyai efek bagi seseorang
ataupun perusahaan lain dan, efek tersebut tidak dibayar oleh individu atau perusahaan yang
bertindak.
Jika dampak pada seseorang atau perusahaan tersebut bersifat merugikan, hal itu disebut
eksternalitas negatif; jika itu bermanfaat bagi seseorang atau perusahaan tersebut, itu disebut
eksternalitas positif.
Semua solusi terhadap eksternalitas ini bertujuan untuk mendekatkan alokasi sumber daya pada
opimum sosial.
2. Kegiatan amal
TEOREMA COASE
Teorema Coase diambil dari seorang ekonom yang bernama Ronald Coase, menyatakan bahwa
“pasar swasta dapat sngat efektif pada sejumlah situasi”. Jika pihak-pihak swasta dapat
merundingkan alokasi sumber daya tapa memakan biaya, pasar swasta akan selalu mengatasi
persoalan eksternalitas dan menngalokasikan sumber daya secara efisien. Menurut Teorema
Coase pasar swasta akan mencapai hasil efisien dengan sendirinya. Distribusi hak awal tidak
berpengaruh pada kemampuan pasar unntuk mencapai hasil efisien. Teorema Coase hanya
berlaku apabila pihak-pihakyang berkepentingan bersedia mencapai dan melaksanakan suatu
kesepakatan. Pihak-pihak yang berkepentinagn gagal memecahkan persoalan eksternalitas akibat
biaya transaksi. Biaya transaksi adalah biaya yang ditimbulkan oleh berbagai pihak dalam proses
menyepakati dan melaksanakan suatu perundingan.
Apabila suatu eksternalita menyebabkan pasar mengalokasika sumber daya secara tidaak efisien,
pemerintah dapat merespons dengan dua cara yaitu :
Peraturan
Pemerintah dapat mengatasi eksternalitas dengan memastikan bahwa perilaku tertentu wajib
dilaksanakan atau dilarang.
Pemerintah dapat tidak mengatur perilaku, tetapi menerapkan kebikan berbsis pasar untuk
menyelaraskan insentif swasta dengan efisiensi sosial. Pajak Pigovian (Pigovian Taxes) adalah
pajak yg dikenakan untuk memperbaiki pengaruh eksternalitas negative. Contohnya perusahaan
atau pabrik membayar pajak untuk polusi yang ditimbulkan untuk membuat suatu produk.
B. MACAM-MACAM EKSTERNALITAS
Kesejahteraan ekonomi
(tanpa adanya campur tangan pemerintah kurva tersebut akan seimbang)
(harga menjadi naik karena eksternalisasi yang ditimbulkan oleh pabrik atau perusahaan sebagai
tanggung jawab sosial kepada masyarakat ditambah biaya produksi )
Kami mengambil contoh alcohol karena harga alcohol asli atau minuman keras sangat mahal
dikarenakan besarnya pajak yang harus dibayar oleh pabrik minuman keras mengakibatkan nilai
konsumsi di masyarakat menurun.
Contoh eksternalitas positif kosumsi yaitu pendidikan karena pendidikan sangata penting dalam
masyarakat dan pemerinth mendukung hal tersebut dengan cara memberikan subsidi pendidikan
gratis mengakibatkan konsumsi masyarakt pada dunia pendidikan menjadi naik karena
eksernalisasi positif yang ditimbulkan.
Penumpang Gratis (Free-rider)- bisa disebut juga sebagai pembonceng- adalah seseorang
yang memperoleh manfaat suatu barang, namun tidk ingin membayar. Karena barang
ekskludabel, masalah penumpang gratis mencegah pasar swasta untuk menyediakannya. Namun,
pemerintah berpotensi dalam mengatasi masalah ini. Jika pemerintah memutuskan bahwa jumlah
manfaat suatu barang publik melebihi biayanya, pemerintah dapat menyediakan barang itu dan
membayarnya dengan pendapatan pajak yang menguntungkan semua orang.
Pertahanan Nasional: pertahanan suatu negara dari serangan asing merupakan contoh klasik dari
barang publik. Apabila suatu negara dipertahankan, mustahil seseorang dicegah dari menikmati
manfaat pertahanan ini. Ketika seseorang menikmati manfaat pertahanan nasional, ia tidak
mengurangi manfaat tersebut bagi orang lain. Oleh karena itu, pertahanan nasional tidak
ekskludabel dan tidak juga rival.
Riset Dasar penciptaan pengetahuan merupakan barang publik. Jika seorang ahli matematika
membuktikan teorema baru, teorema tersebut menjadi bagian perbendaharaan pengetahuan yang
dapat digunakan oleh semua orang tanpa biaya. Karena pengetahuan merupakan barang yang
diciptakan oleh orang lain dan akibatnya menyediakan hanya sedikit sumber daya untuk
menciptakan pengetahuan baru.
Sumber daya milik bersama, seperti barang publik, tidak ekskludabel. Sumber daya milik
bersama tersedia tanpa biaya bagi semua orang yang ingin menggunakannya. Namun, sumber
daya milik bersama merupakan barang rival: penggunaan sumber daya ini oleh seseorang
mengurangi kemampuan orang lain untuk menggunakannya. Oleh karena itu, sumber daya milik
bersama menimbulkan persoalan baru. Setelah suatu barang disediakan, para pembuat kebijakan
perlu memikirkan kadar penggunaannya. Masalah ini sebaiknya dipahami melalui parabel klasik
atau dongeng yang disebut dengan Tragedi Lahan Bersama (Tragedy of the Commons).
Udara dan Air Bersih polusi merupakan eksternalitas negatif yang dapat diatasi dengan
regulasi atau pajak Pigou atas kegiatan polusi. Kita dapat memandang kegagalan pasar ini
sebagai contoh persoalan sumber daya milik bersama. Udara dan air bersih merupakan sumber
daya milik bersama, sama seperti lahan pengembalaan terbuka, dan polusi yang berlebihan sama
seperti penggunaan tanah secara berlebihan untuk memberi makan ternak domba. Kerusakan
lingkungan adalah Tragedi Lahan Bersama pada zaman modern.
Kemacetan Lalu Lintas Jalan raya dapat menjadi barang publik atau sumber daya milik
bersama. Jika jalan raya tidak mengalami kemacetan maka penggunaan oleh seseorang tidak
memengaruhi orang lain. Penggunaan itu bukan rival dan jalan raya itu merupakan barang
publik. Namun, jika jalan raya itu mengalami kemacetan maka penggunaan jalan itu
menimbulkan eksternalitas negatif. Apabila seseorang berkendara lebih pelan. Dalam kasus ini,
jalan tersebut menjadi sumber daya milik bersama.
Ikan, Paus, dan Hewan Liar Lain Banyak spesies hewan yang merupakan sumber daya
milik bersama. Ikan,Paus, misalnya, bernilai komersial, dan siapa pun dapat mengarungi lautan
untuk menangkap segala jenis ikan dan paus yang tersedia. Masing-masing orang memiliki
sedikit keinginan untuk mempertahankan spesies tersebut untuk tahun mendatang. Sama halnya
dengan penggunaan Lahan Bersama untuk menggembalakan domba secara berlebihan,
penangkapan ikan dan paus yang berlebihan dapat merusak populasi laut yang bernilai
komersial.
Laut masih menjadi sumber daya yang paling sedikit diregulasi. Ada dua masalah yang
mempersulit solusi. Pertama, banyak negara dapat mengakses laut sehingga semua solusi
memerlukan kerja sama internasional di antara negara-negara dengan nilai yang berbeda-beda.
Kedua, karena laut sangat luas, penerapan segala jenis perjanjian sulit dilakukan. Akiabatnya,
hak menangkap ikan sering menjadi sumber ketegangan internasional di antara negara-negara
yang lazimnya bersahabat.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Titik keseimbangan pasar memaksimalkan jumlah surplus produsen dan konsumen.
Apabila penjual dan pembeli di pasar merupakan satu-satunya pihak yang berkepentingan,
hasilnya lebih efisien dari sudut pandang masyarkat secara keseluruhan. Namu, apabila timbul
pengaruh eksternal, misalnya polusi evaluasi hasil pasar juga perlu memperhitungkan
kesejahteraan pihak lain. Dalam kasus ini, tangan tak tampak pasar dapat gagal mengalokasikan
sumber daya secara efisien. Dalam beberapa kasus, kita dapat mengatasi persoalan eksternnalitas
dengan usaha sendiri. Teorema coase menyatakan bahwa pihak-pihak yang berkepentigan dapat
saling menawar dan menyepakati solusi yang efisien. Namun, hasil yang efisien terkadang tidak
dapat dicapai, mungkin karena banyaknya jumlah pihak yang berkepentingan menyulitkan hal
itu. Apabila kita dapat mengatasi persoalan eksternalitas secara pribadi(privately) pemerintah
sering kali ikut campur tangan. Namun, bahkan hingga kini masyarakat seharusnya tidak
mengabaikan daya pasar seluruhnya. Sebaliknya, pmerintah dapat mengatasi persoalan ini
dengan mewajibkan para pengambil keputusan untuk menanggung biaya tindakan mereka
sepeuhya. Pajak pigovian tas emisi dan izin polusi misalnya, dirancang untuk menginteralisasi
eksternalitas akibat polusi selain itu keduanya merupakan keijakan yang dipilih oleh pihak-pihak
yang berkepentingan untuk melindungi lingkungan. Jika diarahkan ulang dengan baik, daya
pasar sering menjadi penawar terbaik bagi kegagalan pasar.
Pasar gagal mengalokasikan sumber daya secara efisien karena hak milik tidak diberikan
dengan baik. Artinya, sebagian barang berharga tidak dimiliki dan dikendalika oleh pihak
berwenang.apabila ketiadaan hak milik menyebabkan kegaglan pasar, pemerintah berpotensi
dalam megatasi masalah ini. Terkadang, sama seperti penjualan izin polusi, solusinya adalah
pemerintah membantu untuk mendefinisikan hak milik sehingga memperkuat daya pasar. Jika
direncanakan dan dijalankan dengan baik, kebijakan-kebijakan tersebut dapat membuat alokasi
sumber daya smakin efisien sehingga meningkatkan sumber daya ekonomi.
Efisiensi sistem pajak mengacu pada biaya yang dibebankan pajak kepada para pembayar
pajak. Ada dua biaya pajak diluar transfer sumber daya dari pembayar pajak ke pemerintah.Yang
pertama adalah pengganguan alokasi sumber daya yang meningkat seiring pajak mengubah
insentif dan perilaku. Yang kedua adalah beban administrasi dalam mematuhi undang-undang
pajak.
DAFTAR PUSTAKA
Mankiw, N.Gregory. Quah, Euston. Wilson, Peter. 2012.Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta.
Salemba Empat.