Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kasus Individu
Perumusan Masalah
a. Identitas Kasus
Nama : MA
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tanggal Lahir : 31 Mei 1987
Umur : 25 tahun
Pendidikan : Mahasiswa
Fakultas : Psikologi
Kampus : Universitas Airlangga
Semester : 13
Alamat : Manukan - Surabaya
Agama : Islam
Anak ke- : Pertama dari tiga bersaudara
Pekerjaan Ayah : Karyawan Perusahaan Swasta
Pekerjaan Ibu : Wiraswasta
b. Deskripsi Kasus
Subyek adalah mahasiswa semester ketigabelas Fakultas Psikologi
Universitas Airlangga. Semenjak semester kedelapan subyek mulai
mengerjakan skripsinya, namun hingga saat ini skripsinya belum juga
selesai. Pada awalnya subyek mengaku mengerjakan skripsi dengan
asal-asalan. Selama sekitar dua semester subyek berproses dengan judul
tersebut, sampai akhirnya dia menemukan kesulitan dalam penyusunan
alat ukur skripsinya sehingga dia merasa jenuh dan malas mengerjakan
skripsinya lagi.
Setelah merasa jenuh karena selama dua semester lebih
mengerjakan skripsi, subyek mulai bekerja di berbagai tempat. Pada
tahun 2011, subyek bekerja membantu proyek di perusahaan tempat
ayahnya bekerja, pekerjaan ini terus bertahan sampai saat ini. Pada
tahun 2012, saat subyek memasuki semester keduabelas, subyek juga
Hasil Asesmen
b. Hasil Wawancara
Hasil Wawancara Subyek
pembimbingnya kembali.
Dosen pembimbing subyek mengetahui bahwa subyek
bekerja di berbagai tempat. Beliau menilai pekerjaannya
membuat perhatian subyek berubah sehingga subyek
menomorduakan pengerjaan skripsinya. Subyek jarang
meminta pembimbingan skripsi lagi hingga saat ini. Dosen
pembimbing subyek mengatakan, bahwa saat ini subyek
sampai pada tahap penyusunan alat ukur untuk judulpenelitian
yang baru. Namun karena tidak dikerjakan dan jarang
bimbingan sehingga tidak ada progress dan tetap disitu saja.
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil analisa terhadap Daftar Nilai Akademik Subyek
dapat diketahui bahwa subyek selalu mengambil porsi sajian mata kuliah
tepat pada waktunya, tidak ada yang dilewatkan. Hal ini menunjukkan
bahwa subyek tidak mengalami hambatan akademis, selain hambatan
dalam pengerjaan skripsi. Selain itu, nilai IPK Subyek juga cukup baik
(3,23).
Tinjauan Teori
Stres merupakan suatu kondisi adanya tekanan fisik dan psikis akibat
adanya tuntutan dalam diri dan lingkungan (Rathus & Nevid, 2002).
Pernyataan ini berarti bahwa individu dapat dikatakan mengalami stres ketika
individu tersebut mengalami kondisi adanya tekanan dalam diri akibat
tuntutatn yang berasal dari dalam diri dan lingkungan. Akan tetapi stres tidak
selalu berdampak negatif pada diri individu, stres juga dapat berdampak
positif. Stres yang berdampak negatif disebut sebagai distress dan stres yang
berdampak positif disebut dengan eustress. Adanya perbedaan dampak stres
pada diri individu disebabkan oleh adanya perbedaan karakteristik masing
a) Jenis kelamin
Wanita cenderung memiliki tingkat stres yang lebih tinggi bila dibandingkan
dengan pria. Secara umum wanita mengalami stres 30% lebih tinggi daripada
pria.
b) Status sosial ekonomi
Orang yang memiliki status sosial ekonomi rendah cenderung memiliki stres
yang tinggi. Rendahnya pendapatan menyebabkan adanya kesulitan ekonomi
sehingga sering menyebabkan tekanan dalam hidup.
c) Karakteristik kepribadian mahasiswa
Perbedaan karakteristik kepribadian mahasiswa yang sedang menyusun skripsi
menyebabkan reaksi terhadap sumber stres yang sama. Mahasiswa yang
memiliki kepribadian ketabahan memiliki daya tahan yang lebih tinggi
terhadap sumber stres daripada mahasiswa yang kurang memiliki kepribadian
ketabahan.
d) Strategi coping yang digunakan mahasiswa
Strategi coping merupakan rangkaian respon yang melibatkan unsur-unsur
pemikiran dan perilaku untuk mengatasi permasalahan dan sumber stres yang
menyangkut tuntutan dan ancaman yang berasal dari lingkungan. Strategi
coping yang digunakan oleh mahasiswa yang sedang menyusun skripsi
menghadapi stres berpengaruh pada tingkat stresnya.
Tugas akhir atau skripsi dapat menjadi sekedar sebuah tantangan bagi
seorang mahasiswa, namun juga dapat menjadi sesuatu hal yang sangat penuh
stres bagi mahasiswa lain yang merasa tidak siap menghadapinya terlepas
apakah ketakutannya tersebut realistik atau tidak (Davidson, Neale & Kring,
2006).
membuat perencanaan yang lebih realistis. Menyadari apa yang sedang dia
lakukan dan menentukan apa yang sebenarnya dia inginkan. (Corey,
2008).
Langkah-langkah dalam konseling realitas diperlukan untuk
peningkatan kemampuan regulasi-diri. Karena setiap pilihan memiliki
konsekuensi. Ketika seorang individu memilih untuk tidak mau repot
melakukan tugas-tugas akademik, maka konsekuensinya adalah pada
kesiapan karirnya. Itulah pentingnya kemapuan regulasi diri, untuk
meregulasi, mengatur cara pikir, perasaan yang dapat membuat kinerja
terganggu, keinginan yang terlalu tinggi atau terlalu sederhana, serta
perilaku yang tidak mengacu pada apa yang seharusnya dicapai masing-
masing individu.
Psikodinamika
Bagan Psikodinamika
Kondisi Biologis:
Lingkungan Fisik:
--
--
MA
(interaksi)
Lingkungan Sosial: Kondisi Psikologis:
Emotion Focused Coping
Perpisahan dengan Ketahanan kerja rendah
pacar Motivasi berprestasi rendah
Pekerjaan yang tidak Sistematika kerja rendah
bisa ditinggal Problem pengaturan diri
Individu Situasi
Hipothesis
Intervensi
a. Tujuan Intervensi
Adapun tujuan intervensi yang akan dilakukan untuk subjek
adalah untuk membantu subjek dalam membuat perencanaan yang lebih
realistis terhadap pilhan apa yang akan dijalani subjek kedepannya.
Membantu subjek dalam mengetahui sebab dan akibat akan pilihan yang
akan subjek jalani kedepannya.
cita-cita karir yang menjadi keinginan klien. Strategi yang dimaksud baik
secara akademik maupun non-akademik. Contoh strategi non-akademik,
seandainya seorang klien dari keluarga ekonomi kurang mampu yang
bercita-cita jadi sarjana, maka ia harus memiliki alternatif-alternatif untuk
memperoleh uang bagi kelangsungan perkuliahan. Misalnya kerja
serabutan sambil kuliah, berdagang kecil-kecilan, dan sebagainya, sesuai
dengan modal bukan uang yang dipunyainya.
Pada sesi Planning and Action, ditambahkan pemberian
materi tentang self regulated learning, karena sebagaimana hasil
asesmen diketahui bahwa subyek memiliki kendala dalam
mengatur kegiatan pengerjaan skripsinya.
c. Rancangan Intervensi
I W 60 menit Ruangan Agar subjek mampu untuk Subjek belum mampu Subjek sudah dapat
Wants yang mengenali, mengenali kebutuhan mengenali,
kondusif, menggambarkan, dan atau keinginan subjek menggambarkan,
Video, menyaring bagaimana dalam menentukan dan menyaring
laptop subjek menemukan tujuan hidup atau karir ke kebutuhan atau
kebutuhan-kebutuhan, depan. keinginan subjek
keinginan-keinginan sehingga secara
mereka sehingga menurut rasional subjek telah
perimbangan rasional memiliki tujuan
dapat membangkitkan hidup atau karir
keinginan untuk memilih tertentu.
tujuan hidup atau karir
tertentu.
II D 60 menit Ruangan Agar subjek dapat Subjek belum melakukan Subjek telah
Direction and yang mempertegas perilaku perilaku yang dapat memiliki dan dapat
doing kondusif subjek sesuai dengan mengarahkan pikiran, mempertegas
tuntutan karir yang perasaan, keinginan, dan perilaku subjek
diharapkannya. Perilaku perbuatan yang secara sesuai dengan
tersebut meliputi perilaku rasional diperlukan untuk tuntutan karir yang
yang mengarahkan kesuksesan mencapai diharapkannya.
pikiran, perasaan, karir yang direncanakan. Perilaku tersebut
keinginan, dan perbuatan meliputi perilaku
yang secara rasional yang mengarahkan
diperlukan sebagai pikiran, perasaan,
kesiapan untuk kesuksesan keinginan, dan
mencapai karir yang perbuatan yang
direncanakan. secara rasional
diperlukan sebagai
kesiapan untuk
kesuksesan
mencapai karir yang
direncanakan.
III E 60 menit Ruangan Agar subjek dapat Subjek belum dapat Subjek dapat
Evaluation yang mengevaluasi kecocokan mengevaluasi kecocokan mengevaluasi
kondusif antara doing/direction antara doing/direction kecocokan antara
dengan want seperti yang dengan want dalam doing/direction
telah dibahas dalam perilaku yang dilakukan dengan want
langkah pertama dan subjek sehari-hari sehingga sudah
kedua terdapat benang
merah apa yang
akan dilakukan oleh
subjek.
IV P 60 menit Ruangan Agar subjek dapat Subjek belum dapat Subjek dapat
Planning and yang mengidentifikasi cara-cara mengidentifikasi cara mengidentifikasi
Action kondusif, khusus untuk memenuhi untuk merealisasikan cara-cara khusus
Menggunakan alat tulis keinginan dan kebutuhan keinginan atau kebutuhan untuk memenuhi
strategi self subjek sehingga ketika terkait karir yang keinginan dan
regulated subjek sudah menekankan diinginkan subjek kebutuhan subjek
learning apa yang subjek inginkan, kedepannya sehingga sehingga ketika
subjek siap mengesplor action yang dilakukan subjek sudah
perilaku dan subjek berbeda atau menekankan apa
diformulasikan menjadi subjek sama sekali belum yang subjek
action (tindakan nyata) melakukan action. inginkan, subjek
siap mengesplor
perilaku dan
diformulasikan
menjadi action
(tindakan nyata).
Evaluasi Intervensi