CRITICAL RIVIEW DISKUSI SEMINAR AKUNTANSI

KEUANGAN

KADEK BUDI SURYANATA – I2F 017 009

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS MATARAM
2018
 Presentasi dilakukan pada hari Jumat tanggal 5 Oktober 2018, kelompok yang melakukan
presentasi adalah kelompok 3 yang beranggotakan 2 orang. Materi yang dibahas oleh kelompok
2 adalah mengenai jurnal yang bertemakan Bioligical Asset.
Setelah selesai melakukan sesi pemaparan jurnal maka sesi selanjutnya adalah melakukan
diskusi, dimana menghasilkan beberapa pembahasan yaitu :

1. Apakah yang menarik dari jurnal Bioligical Asset yang di bahas oleh presenter ?
2. Apa kendala dari perusahaan ketika mencoba untuk mengungkapkan Bioligical Asset
yang dimiliki oleh perusahaan ?
3. Apakah penelitian yang mengambil tema Bioligical Asset bisa di teliti dengan pendekatan
kualitatif ? dan sampel yang digunakan apakah bisa dari perusahaan bertipe lainnya
seperti manufaktur ?
4. Apakah yang dimaksud dengan intensitas Bioligical Asset ? bagaimana cara
pengukurannya ?
5. Apakah hal yang bisa dikembangkan didalam penelitian ini ?

Jawaban.

1. Tentu saja bahasan mengenai Bioligical Asset akan sangat menarik dibahas dikarenakan
untuk di Indonesia sendiri sampai dengan awal tahun 2018 barulah Indonesia bisa
mengadopsi secara pennuh isi dari IAS 41 kedalam PSAK 69 mengenai Aset Biologis
sehingga Bioligical Asset sendiri masih hal yang sangat baru bagi perusahaan perusahaan
yang bisnis intinya berada di bidang agrikultur, maka hal menarik yang bisa diteliti
adalah bisa mengenai pengukuran Bioligical Asset dari masing masing perusahaan,
kemudian jenis Bioligical Asset dan pengaruhnya terhadap perusahaan dan masih banyak
hal yang dapat diteliti.
2. Yang menjadi kendala dari perusahaan ketika ingin melakukan penilaian terhadap
Bioligical Asset mereka adalah tentu saja hal ini akan sangat berkaitan dengan masalah
yang selama ini dihadapai oleh penganut nilai Fair Value yaitu masalah relevansi dari
nilai yang dimiliki oleh sebuah akun. Karena Bioligical Asset adalah aset yang
digolongkan kedalam aset tetap yang nilainya bisa berubah ubah dari nilai perolehan aset
sampai dengan nilai aset ketika dijual, inilah yang menyebabkan kendala didalam
pengungkapan Bioligical Asset oleh perusahaan.
3. Sangat bisa, dimana tema Bioligical Asset apabila ingin diteliti dengan pendekatan
kualitatif maka hal yang menarik untuk dilihat adalah perlakuan dari objek penelitian
terhadap Bioligical Asset itu sendiri seperti penelitian yang dilakukan oleh Novan Rizaldi
pada tahun 2012 yaitu penelitian yang bertujuan untuk menemukan konsep biological assets
menurut pandangan petani apel. Untuk sampel sendiri karena tema yang diambil adalah
Bioligical Asset maka sampel yang digunakan harus berhubungan dengan Bioligical Asset
itu sendiri.
4. Intensitas aset biologis adalah suatu kondisi yang menggambarkan seberapa besar proporsi
investasi perusahaan terhadap aset biologis yang dimiliki. Intensitas aset biologis juga dapat
menggambarkan ekpektasi kas yang diterima jika aset tersebut dijual. Cara untuk mengukurnya
adalah dengan cara membandingkan keeseluruhan investasi yang dilakukan oleh perusahaan
terhadap total aset yang dimiliki oleh perusahaan.
5. Hal yang bisa dikembangkan dari penelitian diatas adalah ada beberapa hal yang dapat
dikembangkan dalam penelitian ini: (1) Penelitian bisa menggunakan variabel lain yang
mempengaruhi pengungkapan aset biologis contoh seperti pertumbuhan perusahaan,
pemegang saham asing dan lain lain (2) kemudian penelitian bisa dilakukan dengan
menambah periode waktu penelitian.