Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mioma uteri merupakan suatu tumor jinak yang berasal dari otot uterus
1-5
dan jaringan ikat yang menopangnya, dikenal juga dengan istilah leiomioma.
yang lebih banyak pada kulit hitam. Pada usia menars belum pernah dilaporkan
adanya mioma. Setelah menopause kira – kira hanya 10 % mioma yang masih
bertumbuh.1,2 Di Indonesia sendiri mioma uteri ditemukan pada 2,4 – 11,7 % pada
Mioma uteri merupakan tumor jinak yang paling sering ditemukan yaitu
satu dari empat wanita selama masa reproduksi yang aktif. Kejadian mioma uteri
sukar ditetapkan karena tidak semua mioma uteri memberikan keluhan dan
tetapi sekitar 60% ditemukan secara kebetulan pada laparatomi daerah pelvis.
Mioma uteri yang tidak memberikan gejala klinik yang bermakna paling sering
ditemukan pada dekade ke-4 dan ke-5 serta lebih sering pada wanita kulit hitam,
dan sekitar 5-10% merupakan submukosa. Diet dan lemak tubuh juga
berpengaruh terhadap resiko terjadinya myoma. Marshall (1998), Sato (1998) dan
ginekologi yang dirawat. Mioma uteri lebih sering didapati pada wanita nullipara
1
2
atau yang kurang subur. Faktor keturunan juga memegang peranan penting.
Sebagian besar mioma uteri ditemukan pada masa reproduksi, karena diduga
dijumpai sebelum menarke dan akan mengalami regresi setelah menopause, tetapi
jika mioma uteri tidak regresi setelah menopause atau bahkan bertambah besar
maka kemungkinan besar mioma uteri tersebut telah mengalami degenerasi ganas
hal itu pasti bukan mioma uteri tetapi kemungkinan besar kista ovarium dan
resiko untuk mengalami keganasan sangat besar. Mioma uteri yang terjadi pada
wanita yang sudah menopause tidak pernah ditemukan, bahkan yang telah adapun
Biasanya mengecil bila mendekati masa menopause, hanya kira-kira 10% mioma