Вы находитесь на странице: 1из 2

NAMA : RENNY KARLINA

NIM : 151 2018 0085

Soal

Seorang pasien laki-laku usia 46 tahun didiagnosa mengalami serangan gout akut dan
mendapatkan obat colchicine 0,6 mg 2 kali sehari. Diketahui pasien juga memiliki
riwayat hyperlipidemia dan menggunakan simvastatin 1 kali sehari dalam 3 tahun
terakhir.

SOAP

1. Data Subyektif
 Jenis kelamin = laki-laki
 Usia = 46 tahun
 Riwayat penyakit = hyperlipidemia

2. Data Obyektif
 Terdiagnosa mengalami serangan gout akut
 Di berikan pengobatan menggunakan obat Colchicine dan mengonsumsi
simvastatin 1 x sehari 3 tahun terakhir

3. Assesment
 Masalah 1
Interaksi antara penggunaan obat colchine dengan obat koleterol gol.
Statin dapat mengakibatkan rhabdomyolisis.
 Masalah 2
Cara pemakaian obat simvastatin belum diketahui.

4. Plan
 Direkomendasikan untuk mengganti obat colchicine dengan
menggunakan obat indometasin dengan dosis awal 3 x 50 mg sampai hari
keempat, dan dilanjutkan 3 x 25 mg sampai kadar asam urat mencapai
normal. (pria <7 mg/Dl)
 Penggunaan obat simvastatin direkomendasikan di minum pada malam
hari sesuai dengan kerja hati yang juga maksimal saat itu memproduksi
kolesterol.
 Monitoring indikasi dari obat indometasin , apabila diagnosa gout telah
berhenti maka sebaiknya penggun
 Monitoring efek samping dari penggunaan simvastatin agar mencegah
terjadinya efek sampiing yang tidak diinginkan
Catatan Tambahan

1. Rabdomiolisis merupakan cedera jaringan otot rangka yang berakibat


terlepasnya komponen serat otot (elektrolit, myoglobin, kretinin kinase, dan
protein sarkoplasma lainnya) kecairan ekstrasel dan sirkulasi. (Zhang MH, 2012)
2. Cholcisin dapat menyebabkan toksisitas neuromuscular dan rhabdomyolisis,
bahkan dengan penggunaan jangka pendek, terutama jika dikombinasi dengan
obat lain yang dapat memperparah resiko (misalnya atorvastatin, simvastatin,
pravastatin, fluvastatin, gemfibrozil, fenofibrat, asam fenofibrat, bezafibrat,
siklosporin dan digoksin). (Wangko S. 2013)
3. Tujuan terapi serangan gout akut adalah menghilangkan gejala, sendi yang sakit
harus diistirahtakan dan terapi obat dilaksanakan secepat mungkin untuk
menjamin respon yang cepat dan sempurna. Ada tiga pilihan obat untuk artritis
gout akut, yaitu NSAID, kolkisin, kortikosteroid dan memiliki keuntungan dan
kerugian. Pemilihan untuk penderita tertentu tergantung pada beberapa factor
termasuk waktu onset dari serangan yang berhubungan dengan terapi awal,
kontraindikasi terhadap obat karena adanya penyakit lain, efikasi serta resiko
potensial NSAID biasanya lebih dapat ditolerir disbanding kolkisin dan lebih
mempunyai efek yang dapat diprediksi (Depkes, 2006)
Untuk penderita artritis gout yang mengalami peptic ulcers, perdarahan atau
perforasi sebaiknya mengikuti standar atau guidelilne penggunaan NSAID.
Kolkisin dapat menjadi alternative namun memiliki efek kerj yang lebih lambat
dibandingkan dengan NSAID (Jordan et al, 2007)
Obat golongan NSAID yang di rekomendasikan sebagai lini pertama pada
kondisi artritis gout akut adalah indometasin (Cronstein dan Terkeltaub, 2006)

Daftar Pustaka

1. Cornstein BN, Terkeltaub R 2006, The Inflamatory Process of Gout and Its
Treatment, Arthritis Research and Therapy
2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2006, Pharmaceutical Care
Untuk Pasien Penyakit Artritis Rematik, Jakarta
3. Johnstone A. Gout – the disease and non-drug treatment. Hospital
Pharmacist 2005; 12:391-394
4. Jordan et al. 2007, Rheumatology Guideline for the Management of Gout,
The British Society for Rheumatology
5. Wangko S. 2013. Rhabdomiolisis. Jurnal Biomedik (JBM) 5(3): p S157-164
6. Zhang MH. Rhabdomyolisis and its pathogenesis. Word J Emerg Med.
2012;3(1):11-5.

Вам также может понравиться