Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Arsitektur terus berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat dan budaya.Sudah banyak
inovasi-inovasi bangunan yang dilakukan. Baik dalam hal material,cara membangun, maupun bentuk dari
bangunan itu sendiri. Namun sayangnyabanyak dari bangunan tersebut yang dibuat dengan tanpa
memperhatikan aspeklingkungan untuk jangka panjang. Sehingga menjadi timbul masalah baru
yangmembawa dampak negatif kepada lingkungan itu sendiri.Hal tersebut diperparah dengan kondisi iklim
yang semakin memburuk dandampaknya sudah sebagian dapat kita rasakan saat ini. Isu ini sudah
berkembangmenjadi isu global yang biasa kita dengar yaitu global warming.Bila hal ini tidak dipikirkan
bagaimana penyelesaiannya, entah apa yang akan terjadipada bumi kita akibat perkembangan dalam
bidang arsitektur khususnya. Olehkarena itu saat ini kita harus mulai bertindak! Arsitektur
berkelanjutan atau yangbiasa dikenal dengan Sustainable architecture lahir sebagai salah satu
generasi mendatang, dalam memenuhi kebutuhanmereka sendiri. Kebutuhan itu berbeda dari satu
masyarakat ke masyarakat lain, darisatu kawasan ke kawasan lain dan paling baik bila
ditentukan oleh masyarakatterkait. ”Secara umum, pengertian dari arsitektur berkelanjutan adalah
yaitukonsep mempertahankan sumber daya alam agar bertahan lebih lama, yangdikaitkan dengan umur
potensi vital sumber daya alam dan lingkungan ekologismanusia, seperti sistem iklim planet, sistem
pertanian, industri, kehutanan, dan tentusaja arsitektur. Kerusakan alam akibat eksploitasi sumber
daya alam telah mencapaitaraf pengrusakan secara global, sehingga lambat tetapi pasti, bumi
akan semakinkehilangan potensinya untuk mendukung kehidupan manusia, akibat dari
Pembangunan yang berkelanjutan sangat penting untuk diaplikasikan di era modernini. Maksud dari
Carrying capacityc. BiodiversityYaitu pembangunan yang mempertahankan sumber daya alam agar
dikaitkan dengan umur potensi vital sumber daya alam dan lingkunganekologis manusia, seperti iklim
daya alam telahmencapai taraf pengrusakan secara global, sehingga lambat tetapi pasti,bumi
akan semakin kehilangan potensinya untuk mendukung kehidupanmanusia, akibat dari berbagai eksploitasi
Accessibility
d. Stabilitye. EquityYaitu pembangunan yang minimal mampu mempertahankan karakter darikeadaan
sosial setempat. Namun, akan lebih baik lagi apabila pembangunantersebut justru meningkatkan
kualitas sosial yang telah ada. Setiap orangyang terlibat dalam pembangunan tersebut, baik sebagai
subjek maupunobjek, haruslah mendapatkan perlakuan yang adil. Hal ini diperlukan agar
yang berkelanjutan, semakin banyak pula bangunan yang tanggap lingkungan danmeminimalkan dampak
berkelanjutan antara lain dengan mendorongpula pihak-pihak lain untuk berkaitan dengan pembangunan
seperti developer,pemerintah dan lain-lain. Mereka juga perlu untuk didorong lebih perhatian
eratmempengaruhi kualitas lingkungan binaan yang bersinergi dengan faktor ekonomidan sosial, sehingga
mendatang.Proses keberlanjutan arsitektur meliputi keseluruhan siklus masa suatu bangunan,mulai dari
berkelanjutan tidak saja dipacu untuk mengurangi emisigas rumah kaca (greenhouses effect),
nilai tambah.Secara normatif, hal ini sudah terakomodasi dalam peraturan perundangan
sepertiketentuan tentang fungsi bangunan gedung, persyaratan tata bangunan yangberkaitan dengan aspek
lingkungan dan estetika pada berbagai skala dan cakupanbaik ruangan, bangunan, lingkungan, maupun
kemudahan. Darisisi ini, kesadaran faktor manusia dikedepankan dibanding faktor lain. Hal inimengingat
paradigma yang juga sudah berubah dan mengalami perkembangan yangawalnya sebagai paradigma
internasional.
Memanfaatkan sinar matahari untuk pencahayaan alami secara maksimalpada siang hari, untuk
mengurangi penggunaan energi listrik.b. Memanfaatkan penghawaan alami sebagai ganti pengkondisian
udara buatan(air conditioner).c. Menggunakan ventilasi dan bukaan, penghawaan silang, dan cara-
carainovatif lainnya.d. Memanfaatkan air hujan dalam cara-cara inovatif untuk menampung
danmengolah air hujan untuk keperluan domestik.e. Konsep efisiensi penggunaan energi seperti
pencahayaan dan penghawaanalami merupakan konsep spesifik untuk wilayah dengan iklim
tropis.2. Dalam efisiensi penggunaan lahan:a. Menggunakan seperlunya lahan yang ada, tidak semua
lahan harus dijadikanbangunan, atau ditutupi dengan bangunan, karena dengan demikian lahan yangada
tidak memiliki cukup lahan hijau dan taman. Menggunakan lahan secaraefisien, kompak dan
terpadu.b. Potensi hijau tumbuhan dalam lahan dapat digantikan atau dimaksimalkandengan
berbagai inovasi, misalnya pembuatan atap diatas bangunan (tamanatap), taman gantung (dengan
menggantung pot-pot tanaman pada sekitarbangunan), pagar tanaman atau yang dapat diisi dengan
tanaman, dindingdengan taman pada dinding ,dan sebagainya.c. Menghargai kehadiran tanaman yang
ada di lahan, dengan tidak mudahmenebang pohon-pohon, sehingga tumbuhan yang ada dapat menjadi
bagianuntuk berbagi dengan bangunan.d. Desain terbuka dengan ruang-ruang yang terbuka ke taman
mengintegrasikan luar dan dalam bangunan, memberikan fleksibilitasruang yang lebih besar.e.
Dalam perencanaan desain, pertimbangkan berbagai hal yang dapat menjaditolak ukur dalam
menggunakan berbagai potensi lahan, misalnya; berapa luasdan banyak ruang yang diperlukan? Dimana
letak lahan (dikota atau didesa) danbagaimana konsekuensinya terhadap desain? Bagaimana bentuk site
danpengaruhnya terhadap desain ruang-ruang? Berapa banyak potensi cahaya danpenghawaan alami yang
dapat digunakan?
3. Dalam efisiensi penggunaan material :a. Memanfaatkan material sisa untuk digunakan juga dalam
pembangunan,sehingga tidak membuang material, misalnya kayu sisa dapat digunakan untukbagian lain
bangunan.b. Memanfaatkan material bekas untuk bangunan, komponen lama yang masihbisa digunakan,
misalnya sisa bongkaran bangunan lama.c. Menggunakan material yang masih berlimpah maupun yang
jarang ditemuidengan sebaik-baiknya, terutama untuk material seperti kayu.4. Dalam penggunaan
teknologi dan material baru :a. Memanfaatkan potensi energi terbarukan seperti energi angin,
cahayamatahari dan air untuk menghasilkan energi listrik domestik untuk rumah tanggadan
bangunan lain secara independen.b. Memanfaatkan material baru melalui penemuan baru yang secara
globaldapat membuka kesempatan menggunakan material terbarukan yang cepatdiproduksi, murah dan
terbuka terhadap inovasi, misalnya bambu.5. Dalam manajemen limbah :a. Membuat sistem
pengolahan limbah domestik seperti air kotor (black water,grey water) yang mandiri dan tidak
membebani sistem aliran air kota.b. Cara-cara inovatif yang patut dicoba seperti membuat sistem
dekomposisilimbah organik agar terurai secara alami dalam lahan, membuat benda-bendayang biasa
menjadi limbah atau sampah domestik dari bahan-bahan yang dapatdidaur ulang atau dapat dengan
berkelanjutan di atas maka akanterbagi kepada tiga hal:1. Energy issues -> efficiency,
renewable.Energi sangat perlu diberi perhatian khusus oleh Arsitek, terutama energy
yang masih harus menyalakan lampu ketikadigunakan pada siang hari. Tentu hal tersebut sangat aneh,
mengingat Indonesia
alam ini juga menjadi tolak utama pemilihan lokasi / lahan yang berada di dekatsungai Ayung,
Bali. Adapun implementasi arsitektural yang ada demi mengusungsustainability dan green
architecture pada Green School Bali ini adalah :Pembentukan ruang kelas tanpa dinding pembatas.
Dengan cara ini, diharapkansecara sosial dan interaksi, para murid dan guru dapat lebih peka dan
intimdalam menjalin hubungan edukasi dan sosial yang konduktif dan berkualitasbaik.Banyaknya elemen
distraksi / pengalih perhatian pada lingkungan kelas dansekolah. Distraksi yang diperoleh dari keelokan
alam dan detail arsitektural inidiharapkan menjadikan murid-murid terbiasa dengan distraksi tersebut
danmampu tetap berkonsentrasi dalam pembelajaran.Bangunan tidak diberi penghawaan dengan Air
Conditioner (AC) melainkandengan kincir angin yang berada di terowongan bawah tanah, hal
inimemungkinkan karena kondisi fisik lahan yang berkontur dan dekat dengansungai dan
hutan.Tenaga listrik berasal dari biogas yang memanfaatkan kotoran hewan untuknyala kompor dan
sebagainya.Tenaga listrik lainnya juga dengan menggunakan panel surya, sehingga tidakbanyak boros
dalam membutuhkan seumber energi elektrikal.Adanya tambak udang dan peternakan sapi, mendukung
adanya sumber energialami dan bahan bakar (biogas) yang bisa digunakan tanpa polusi terlalu besar.
Secara umum, selain sebagai inovasi dalam sustainability architecture, GreenSchool Bali ini
juga merupakan bangunan yang mengadopsi bentuk dan materialkebudayaan lokal Bali sebagai
Arsitektur Berkelanjutan
Membuat bangunan bambu, selain dapat membangun suasana baru, kesan ataucitra alam, bambu juga
merupakan bahan pendukung arsitektur berkelanjutan,karena bambu merupakan salah satu material ramah
perancangan tinggi, selain itu menuntut pemahaman nilai-nilai ekologis dan etika arsitektur akan
permasalahan ’kontekstual’ seiringdengan perubahan dan tuntutan globalisasi yang tidak hanya
arsitektur meliputi keseluruhan siklus masa suatubangunan, mulai dari pengadaan material, proses
dapatterakomodasi oleh bambu sebagai pendukung ekspresi berkelanjutan yangberkaitan dengan aspek
en-school-bali-arsitektur.html - http://muda.kompasiana.com/2011/02/12/bambu-pendukung-ekspresi-
arsitektur- berkelanjutan/
https://id.scribd.com/doc/94759679/ARSITEKTUR-BERKELANJUTAN