Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
LANDASAN TEORI
KONSEP DASAR
I. BATASAN
a. Anak adalah sosok individu yang unik yang mempunyai keturunan sesuai
dengan tahap pertumbuhan dan perkembangan ( Syahlan, 1993 ).
b. Pertumbuhan dan Perkembangan ( Soetjiningsih, 1995 )
1. Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah percobaan
dalam ukuran, besar, atau jumlah atau dimensi sel organ
maupun individu yang biasa diukur dengan ukuran panjang,
berat, umur, tulang dan keseimbangan metabolisme.
2. Perkembangan adalah bertambah kemampuan ( skill ) dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola
teratur dan dapat dinamakan sebagai hasil proses
pematangan.
c. Imunisasi
1. Imunisasi adalah pemindahan / transfer antibodi secara pasif.
Suatu cara meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu antigen, jika kelak terparah antigen yang
serupa tidak terjadi penyakit.
2. Vaksin adalah kuman / racun yang dimasukkan kedalam
tubuh bayi atau anak yang disebut antigen.
3. Tujuan imunisasi
- Mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang.
- Menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok
masyarakat, misalnya cacar.
- Apabila terjadi penyakit tidak akan terlalu parah dan dapat
mencegah gejala yang dapat menimbulkan cacar dan
kematian.
4. Syarat imunisasi
a. Syarat pemberian vaksin
Pada bayi dan anak yang sehat
Pada bayi yang sedang sakit
Vaksin harus baik disimpan dilemari es dan
belum lewat masa berikutnya
Pemberian imunisasi dengan teknik yang
tepat
Mengetahui jenis jadwal vaksinasi dengan
melihat umur jenis imunisasi yang telah
diterima
Memilih vaksinasi yang akan diberikan
Memperhatikan dosis yang akan diberikan
b. Cara pengambilan dan penyuntikkan vaksin
Bagian tengah botol dibuka sehingga
kelihatan karet
Tutup karet sinfeksi dengan desinfeksi
Ambil jarum yang steril dengan spuitnya
untuk menghisap vaksin kedalam vaksin
Kulit yang akan disuntik didesinfeksi
kemudian dibersihakan dengan kapas DTT
baru dilakukan penyuntikan
c. Proses terjadinya pada tubuh bayi dan anak setelah
imunisasi / reaksi yang kemungkinan terjadi
adalah :
Reaksi lokal
Biasanya terlihat pada tempat penyuntikan,
misalnya terjadi pembengkakan yang
kadang-kadang disertai demam, agak sakit.
Reaksi umum
Dapat terjdi kejang-kejang, shock, dan lain-
lain, sebaiknya ibu konsultasi dengan dokter
( bidan ).
b. Imunisasi Hepatitis B
1. Pengertian
Adalah suatu penyakit akut yang disebabkan oleh VHB
( Virus Hepatitis B ).
2. Tujuan
Pemberian kekebalan pada penyakit hepatitis B.
3. Efek Samping
Biasanya terasa nyeri pada tempat penyuntikan yang
mungkin terjadi disertai timbulnya rasa panas dan
pembengkakan dan akan hilang dalam waktu 2 hari.
4. Reaksi KIPI
Reaksi KIPI yang terjadi pada umumnya berupa reaksi lokal
yang ringan dan bersifat sementara kadang-kadang dapat
menimbulkan ringan 1-2 hari.
5. Kontraindikasi
Anak sakit parah
Defisiensi imunologi
6. Cara Pemberian
Daerah yang disuntik yaitu lengan atas bagian luar
atau ½ paha bagian luar
Bersihkan tempat penyuntikan dengan kapas DTT
Memasukkan jarum lurus sampai ke otot
Memencet tabung vaksin sampai isi vaksin habis
Cabut jarum bekas suntikan dengan kapas DTT
c. Imunisasi Polio
1. Pengertian
Adalah suatu penyakit yang akut yang disebabkan oleh virus
polio myelitis pada medulla spinalis yang secara klasik
menimbulkan kelumpuhan.
2. Tujuan
Untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit
poliomyelitis.
3. Jadwal Pemberian
Bayi umur 1-4 bulan diberi sebanyak 4 kali pemberian
dengan dosis 2 tetes dengan interval 2 minggu.
4. Efek Samping
Hampir tidak sama, walaupun ada mungkin berupa
kelumpuhan anggota gerak.
5. Reaksi KIPI
Setelah divaksinasi sebagian kecil resipien, dapat mengalami
gejala pusing, diare ringan dan nyeri otot seperti kejadian
pada vaksinasi yang lain. Semua gejala yang timbul setelah
vaksinasi dilaporkan ke tenaga kesehatan.
6. Kontraindikasi
Diare berat
Anak sakit parah
Defisiensi kekebalan
7. Cara Pemberian
a). Menyiapkan vaksin
Bukalah tutup metal dan tutup karet
Pasang pipet plastik pada flacon
Mengatur posisi bayi
b). Cara pemberian
Mulut anak dibuka dengan 2 jari sambil menekan
kedua pipi bayi sampai mulut terbuka
Meneteskan polio sebanyak 2 tetes
I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
a. Nama Anak : Nama yang jelas dan lengkap bila perlu ditanyakan
nama panggilan sehari-hari agar tidak keliru dengan penderita lain.
Tempat, Tanggal Lahir : Untuk mengetahui perkembangan dan
perilaku anak.
Jenis Kelamin : Untuk mengetahui jenis kelamin penderita.
Jumlah Saudara : Jumlah anak yang banyak pada keluarga
akan mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih sayang
terutama jika jarak anak dekat pada sosok yang kurang mengakibatkan
berkurangnya kebutuhan primer.
Status Anak : Untuk mengetahui anak kandung dan
adopsi.
Pendidikan : Untuk mengetahui apakah anak dapat
melalui tahapan perkembangan yang sesuai umur.
b. Nama Orang Tua : Nama orang tua ditanyakan untuk
mengenal dan memanggil mereka agar tidak keliru.
Umur : Untuk mengetahui tingakat intelektual
tingkat pendidikan, mengetahui sikapa perilaku kesehatan seseorang.
Pekerjaan : Untuk mengetahui hidup sosial ekonomi
keluarga atau nasehat yang dberikan sesuai.
Agama : Berhubungan dengan perawatan penderita
yang berkaitan dengan ketentuan agama dan mengetahui kemungkinan
pengaruh terhadap kebiasaan kesehatan penderita.
2. Keluhan Utama
Ibu mengetahui bahwa bayi saat ini belum mendapat imunisasi DPT, HB,
dan Polio serta ibu tidak mengerti tentang efek dari reaksi imunisasi.
3. Riwayat Persalinan
Untuk mengetahui apakah persalinan yang lalu berjalan dengan lancar,
biasa dan tidak pernah mengganggu keadaan umum ibu dan pernah
mengalami kelainan waktu persalinan.
4. Riwayat Antenatal
Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya
misalnya lahir prematur ( dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak ).
6. Riwayat Imunisasi
Sesuai dengan imunisasi yang diberikan pada anak.
9. Riwayat Psikologi
Hubungan bayi dengan ibu, ayah dan keluarga baik. Bayi tinggal dengan
ibu dan ayah.
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Tanda – tanda vital
Nadi : 70 -120 kali / menit
Suhu : 36 – 37 kali / menit
Pernafasan : 20 – 30 kli / menit
Anthropometri
Berat badan : 3 – 5 kg
Tinggi badan : Pada bayi umur 2 bulan ± 45 – 55 cm
Lingkar kepala : Pada bayi umur 2 bulan ± 33 – 37 cm
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Adakah hematoma / tidak, ada benjolan / tidak.
Muka : Pucat / tidak.
Mata : Conjunctiva anemis / tidak, sklera ikterus / tidak,
palpebral bengkak / tidak.
Hidung : Ada polip / tidak, ada serumen / tidak, ada cuping
hidung / tidak.
Leher : Adakah pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe
dan vena jugularis.
Dada : Adakah tarika rongga dada, bentuk daa barrel
chase atau pigeon chase / tidak.
Paru : Adakah wheezing / ronchi / rales / tidak.
Axilla : Adakah pembengkakan kelenjar limfe.
Perut : Adakah bising usus meningkat, adakah nyeri
tekan, keadaan turgor baik / tidak.
II. INTERPRETASI DATA DASAR
Diagnosa
Hasil analisa data sehingga dapat dijadikan pedoman dalam pemberian HE
dan terapi atau tindakan yang akan dilakukan
Dx : - Anak usia 2 bulan ingin diimunisasi DPT, HB, dan Polio.
- Ibu belum mengerti tentang efek imunisasi DPT, HB, polio.
Data subjektif
Data yang berasal dari keluarga yang dapat mendukung dalam menentukan
diagnosa.
Data objektif
Data yang berasal atau didapat dari hasil pemeriksaan petugas kesehatan
sehingga dapat digunakan untuk mendukung diagnosa.
Masalah
Suatu keadaan diman pasien mempunyai keluhan-keluhan yang
membutuhkan suatu pemecahan.
Kebutuhan
Suatu informasi yang diperlukan oleh pasien untuk dapat mengatasi masalah
yang dialaminya.
V. INTERVENSI
Berdasarkan diagnosa yang telah ditegakkan, bidan menyususn rencana tindakan
pada klien sesuai kebutuhan klien.
VI. IMPLEMENTASI
Melaksanakan rencana asuhan secara menyeluruh seperti yang telah diuraikan
pada langkah ke-5 sesuai intervensi dan kondisi bayi.
VII. EVALUASI
Tindakan pengukuran antara keberhasilan dan rencana bidan melalui evaluasi
sesuai kriteria yang telah ditetapkan dalam rencana kegiatan. Biasa dibuat dalam
bentuk narasi / SOAP.
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
Hari / Tanggal : Selasa / 8 Desember 2009
Tempat : Puskesmas Arosbaya
a. Biodata
Nama Anak : An ” R ”
Tanggal lahir : 27 September 2009
Anak ke :1
Jumlah saudara :1
Status anak : Anak kandung
1. DATA SUBJEKTIF
a. Alasan kunjungan
Ibu membawa bayinya ke puskesmas untuk mendapatkan imunisasi
lanjutan.
b. Riwayat penyakit keluarga
Dalam keluarga ibu maupun suami tidak ada yang menderita
penyakit kronis ( jantung, TBC, DM ) tidak ada yang menderita
penyakit menurun ( hipertensi, asma ) tidak ada yang menderita
penyakit menular ( HIV/AIDS, hepatitis, dan PMS ).
c. Riwayat imunisasi
Jenis Imunisasi Tanggal Pemberian / Umur
Tanggal / Umur Tanggal / Tanggal /
Umur Umur
BCG 25 Okt 2009/ 1 - -
bulan
DPT - - -
Polio 25 Okt 2009/ 1 - -
bulan
Campak - - -
Hepatitis B 27 Sept 2009 - -
Perkembangan
- Motorik kasar
Mengangkat kepala setinggi 45º, menggerakkan kepala dari
kanan / kiri ke tengah, suka tertawa keras.
- Motorik halus
Melihat dan menutup wajah seseorang disekelilingnya,
mengoceh spontan, membalas tersenyum jika diajak
bicara / tersenyum.
- ADL
o Aktifitas
Setiap bangun tidur anak selalu menangis. Sebagian
waktunya digunakan untuk tidur.
o Nutrisi
ASI, ±12 kali / hari, selama 1 – 2 jam.
o Eliminasi
BAK : ± 5 – 6 kali / hari.
BAB : ± 2 kali / hari, konsistensi lunak.
o Istirahat
Sebagian besar dalam sehari waktunya digunakan
untuk tidur, ± 18 jam / hari.
o Personal hygiene
Mandi 2 kali / hari, tiap pagi dan sore. Ganti popok
dan baju 3 kali / hari.
2. DATA OBJEKTIF
a. Pemeriksaan umum
K/u : Baik
TTV :
N : 120 kali / menit
Rr : 30 kali / menit
S : 36,5ºC
Anthropometri
BB : 4800 gram
TB : 57 cm
b. Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Kepala : Tidak tampak adanya benjolan, tidak ada caput,
tidak ada chepal hematom.
Muka : Simetris, tidak pucat, tidak sembab.
Mata : Simetris, konjunctiva merah muda, sklera tidak
kuning, palpebral tidak kuning.
Hidung : Tidak ada cuping hidung, tidak ada polip, tidak
ada septum nasi, tidak ada serumen berlebihan atau
mukosa.
Mulut : Bibir tidak pucat, tidak terdapat palatoskysis atau
labiopalatoskysis, tidak stomatitis, tidak epulis,
lidah tidak kotor.
Telinga : Simetris, tidak ada serumen berlebihan.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar parotis atau
parathyroid.
Dada : Bentuk dada normal, tidak ada retraksi rongga
dada.
Perut : Normal, tidak ada pembesaran pusat atau hepar.
Ekstremitas : Normal, simetris, kuku tidak pucat, tidak ada
sindaktil dan polidaktil.
Palpasi
Kepala : Tidak teraba benjolan abnormal, ubun-ubun tidak
teraba cekung.
Telinga : Daun telinga teraba keras dan tegak
Leher : Tidak traba adanya pembesaran kelenjar
parathyroid dan kelenjar limfe.
Axilla : Tidak teraba adanya pembesaran kelelnjar limfe.
Perut : Tidak ada benjolan.
Auskultasi
Dada : Normal, tidak terdengar wheezing, ronchi ataupun
rales.
Perut : Terdengar bisisng usus.
Perkusi
Perut tidak kembung, terdapat refleks.
6. INTERVENSI
- Lakukan konseling praimunisasi.
- Efek dari imunisasi dan cara mengatasinya.
- Macam imunisasi yang harus diberikan.
- Berikan imunisasi DPT combo 1 dan Polio 2.
- Lakukan konseling pasca imunisasi.
7. IMPLEMENTASI
Tanggal : 8 Desember 2009
Pukul : 09.00 wib s/d 09.30 wib
- Melakukan konseling praimunisasi kepada ibu. Mengenal efek dari
imunisasi dan cara mengatasinya serta mcam imunisasi yang harus
diberikan.
Pukul : 09.00 wib
- Memberikan imunisasi DPTcombo 1 secara IM pada 1/3 paha kiri
sebelah luar 0,5 cc dan meneteskan vaksin polio sebanyak 2-3 tetes
peroral.
Pukul : 09.15 wib
- Melakukan konseling pasca imunisasi, yaitu menganjurkan ibu untuk
kontrol ulang 1 bulan lagi atau jika ada keluhan lain.
Pukul : 09.30 wib
8. EVALUASI
Evaluasi tindakan :
Evaluasi hasil :